Perancangan Museum Geologi dengan Pendekatan Pemanfaatan Tipografi Sistem Informasi.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perkembangan Ilmu Pengetahuan saat ini tidak dibarengi dengan media untuk mendokumentasikannya. Salah satu media untuk mendokumentasikannya adalah museum. Museum adalah sebuah tempat belajar bagi semua lapisan masyarakat selain itu museum juga berfungsi sebagai tempat dokumentasi benda benda baik dari masa lampau hingga masa kini. Didalam museum terdapat ilmu pengetahuan yang sangat berguna, museum geologi adalah salah satu museum aktif namun tidak berfungsi secara maksimal. Fungsi museum yang dimaksud adalah museum sebagai jembatan penghubung informasi tentang sejarah masa lampau terhadap masyarakat zaman kini. Permasalahan utama yang ditemukan terletak dari sign system dalam museum geologi yang tidak berfungsi, selain itu informasi yang terdapat dalam museum geologi tidak dapat sampai kepada pengunjung. Karena adanya masalah tersebut ditemukan pemecahan masalah lewat penataan environmental graphic museum geologi disertai pengaturan sign system didukung oleh internal dan

eksternal ambiance disertai penataan exhibition design terhadap informasi dalam

museum geologi. Diharapkan dengan pemecahan masalah tersebut pengunjung mendapatkan pembelajaran setelah mengunjungi Museum Geologi dan peran museum dapat berfungsi secara maksimal.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .i

LEMBAR PENGESAHAN .ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ……....iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ….…...iv

ABSTRAK ………...v

KATA PENGANTAR………..………...vi

DAFTAR ISI………..……….....viii

DAFTAR GAMBAR………..xiii

DAFTAR TABEL………....xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup 4

1.3 Tujuan Perancangan 5 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 5

1.4.1 Observasi 5

1.4.2 Literatur 6 1.4.3 Wawancara 6 1.4.4 Survei 7 1.5 Skema Perancangan 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 9


(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Geologi 10

2.1.3 Enviromental Graphic 10 2.1.3.1 Exhibition Design 10 2.1.3.2 Visitor Circulation 11 2.1.3.3 Immersion 11 2.1.3.4 Illumination 12 2.1.3.5 Sign 12 2.1.4 Tipografi 13

2.1.5 Informasi 16

2.1.6 Teori Pendukung 16

2.1.6.1 Warna 16

2.1.6.2 Pemilihan Kata atau Informasi 17 2.1.6.3 Pemilihan Penataan Interior 17 2.1.6.4 Alat Bantu 18 2.1.6.5 Gerakan 18 2.1.6.6 Visual 19

2.1.6.7 Aroma 19

2.1.6.8 Musik 20

2.1.6.9 Kesatuan Elemen 20 2.1.6.10 Tipe Kecerdasan Seseorang 21

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta 24 3.1.1 Lembaga Pendukung 24 3.1.1.1 Museum Geologi 24 3.1.1.2 Direktorat Museum 32


(4)

Universitas Kristen Maranatha 3.1.1.3 Kegiatan GNCM 33 3.1.1.4 Komunitas Sahabat Museum 36 3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 37 3.2.1 Mengidentifikasi Pasar dengan STP 38 3.2.1.1 Segementasi 38 3.2.1.1.1 Segmentasi Geografis 38 3.2.1.1.2 Segmentasi Demografis 38 3.2.1.1.3 Segmentasi Psikografis 39 3.2.1.2 Targeting 40 3.2.1.3 Positioning 40 3.2.2 Menganalisa Lingkungan dengan SWOT 40 3.2.2.1 Strengths 40 3.2.2.2 Weakness 41 3.2.2.3 Opportunities 42 3.2.2.4 Threats 41

3.2.3 Matriks 43

3.2.3.1 Eksterior Museum Geologi 43 3.2.3.2 Interior Museum Geologi 44 3.2.3.3 Fasilitas Pendukung Museum Geologi 52

3.2.4 Wawancara 57

3.2.4.1 Wawancara dengan Direktorat Museum 57 3.2.4.2 Wawancara dengan staf Museum Geologi 59 3.2.5 Hasil Kuisoner Museum Geologi 61 3.2.6 Data Pengunjung Museum Geologi 62


(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.1 Konsep Prancangan 65 4.1.1 Perancangan Media 65 4.1.1.1 Tujuan Media 65 4.1.1.2 Strategi Pemilihan Media 66 4.1.1.2.1 Media Primer 66 4.1.1.2.2 Media Sekunder 66 4.2 Perancangan Kreatif 67

4.2.1 Warna 68

4.2.2 Tipografi 70

4.2.3 Layout 71

4.3 Konsep Verbal 72 4.4 Konsep Media 72

4.5 Hasil Karya 73

4.5.1 Sign System 73 4.5.2 Exhibition Design 81 4.5.2.1 Lobby Museum Geologi 81 4.5.2.2 Geologi Indonesia 82 4.5.2.3 Sejarah Kehidupan 87 4.5.2.4 Geologi untuk Kehidupan Manusia 89 4.5.2.5 Ambiance Media 92 4.5.3 Buku Skala 93 4.5.3.1 Sekat Buku Skala 93 4.5.3.2 Ambiance Media 95 4.5.3.3 Signage 97 4.5.3.4 Exhibition Design 99 4.6 Budgeting ……..104


(6)

Universitas Kristen Maranatha 4.6.1 Budgeting Sign System ……..104 4.6.2 Budgeting Ruang Umum Museum ……..104 4.6.3 Budgeting Ruang Geologi Indonesia ……..105 4.6.4 Budgeting Ruang Sejarah Kehidupan ……..105 4.6.5 Budgeting Ruang Geologi untuk Kehidupan Manusia ……..106 4.6.6 Budgeting Keseluruhan ……..106 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……..107

5.2 Saran ……..108

5.2.1 Bagi Diri Sendiri ………..108 5.2.2 Bagi Museum Geologi Bandung ……..108 5.2.3 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum ……..108

DATA PENULIS ……… xvi


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.5.1 Skema Perancangan 8 Gambar 3.1.1.1.1 Denah Museum Geologi 27 Gambar 3.1.1.1.2 Ruang Sayap Barat 28 Gambar 3.1.1.1.3 Ruang Sayap Timur 29 Gambar 3.1.1.1.4 Ruang Sayap Timur lantai II 31 Gambar 3.1.1.2.1 Logo Direktorat Museum 32 Gambar 3.1.1.2.3 Logo GNCM 36 Gambar 3.1.1.4.1 Logo Sahabat Museum 36 Gambar 4.2.1 Signage Toilet 68 Gambar 4.5.1.1 Signage Museum Geologi 73 Gambar 4.5.1.2 Signage Museum per lantai 73 Gambar 4.5.1.3 Signage Museum Ruang Exhibition 74 Gambar 4.5.1.4 Signage Emergency 74 Gambar 4.5.1.5 Signage per ruang 75 Gambar 4.5.1.6 Signage Toilet 75 Gambar 4.5.1.7 Signage untuk Koleksi Berukuran Besar 76 Gambar 4.5.1.8 Signage untuk Papan Informasi 76 Gambar 4.5.1.9 Signage Check room 77 Gambar 4.5.1.10 Signage untuk Bus 77


(8)

Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.5.1.11 Signage Tanda Larangan Parkir dan Stop 78 Gambar 4.5.1.12 Icon 78 Gambar 4.5.1.13 Icon Orang 78 Gambar 4.5.1.14 Signage Bendera 79 Gambar 4.5.1.15 Signage Bendera Outdoor 80 Gambar 4.5.2.1 Panel Sejarah Museum 81 Gambar 4.5.2.2 Ambiance Media 81 Gambar 4.5.2.3 Papan Informasi 82 Gambar 4.5.2.2.1 Display Mineral dan Batuan 82 Gambar 4.5.2.2.2 Display Batuan 83 Gambar 4.5.2.2.3 Display Morfologi Karst 84 Gambar 4.5.2.2.4 Display Batuan 84 Gambar 4.5.2.2.5 Display Peta Sebaran 85 Gambar 4.5.2.2.6 Display Ruang Gunung Api 85 Gambar 4.5.2.2.7 Display Ruang Gunung Api 86 Gambar 4.5.2.2.8 Display Peta 3d 87 Gambar 4.5.2.3.1 Display Ruang Sejarah Kehidupan 88 Gambar 4.5.2.4.1 Internal Ambiance 89 Gambar 4.5.2.4.2 Display Batu Sedimen 90 Gambar 4.5.2.4.3 Display Kilang Minyak 91 Gambar 4.5.2.5.1 Ambiance Media 92 Gambar 4.5.2.5.2 Ambiance Media 92 Gambar 4.5.3.1.1 Sekat Buku 94 Gambar 4.5.3.2.1 Layout Buku Ambiance Media 96 Gambar 4.5.3.3.1 Layout Buku Signage Museum 98 Gambar 4.5.3.4.1 Layout Buku Lobby Museum 99 Gambar 4.5.3.4.2 Layout Buku Ruang Geologi Indonesia ……..101 Gambar 4.5.3.4.3 Layout Buku Ruang Sejarah Kehidupan ……..102 Gambar 4.5.3.4.4 Layout Buku Ruang Geologi untuk Kehidupan Manusia ……..103


(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1.2.1 Rancangan Revitalisasi Museum 35 Tabel 3.2.6.1 Pengunjung Tahun 2007 63 Tabel 3.2.6.2 Pengunjung Tahun 2008 63 Tabel 3.2.6.3 Pengunjung Tahun 2009 64


(10)

Universitas Kristen Maranatha

Data Penulis

Nama lengkap : Regina Marthin

Alamat : Jl. Mekar Elok no 3. Komp. Mekar Wangi Handphone : +62 22 9293 0421

E-mail : marthin_ina@hotmail.com

Pendidikan SMU : 2003 - 2006 SMUK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia

2006 - 2010 Sarjana seni, bidang kajian Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa, Universitas Kristen Maranatha, Bandung


(11)

Universitas Kristen Maranatha PENDIDIKAN FORMAL

1992 - 1994 TK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia 1994 - 2000 SDK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia 2000 - 2003 SMPK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia 2003 - 2006 SMUK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia

2006 - 2009 Sarjana seni, bidang kajian Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

PENGALAMAN KERJA

2008-2009 Harajutik Fashion dengan Tiarma Sirait sebagai desainer grafis dan penata gaya


(12)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan antara gaya hidup modern dan tradisi leluhur saat ini tidak berjalan seimbang. Gaya hidup modern saat ini sudah mengesampingkan tradisi yang turun temurun seperti contoh dari gaya berpakaian yang mengikuti busana masyarakat barat, cara berpikir yang berbeda, dan cara berperilaku masyarakat yang menyimpang, namun ada satu hal yang tetap bertahan hingga kini, yang tetap mempersatukan seluruhnya yaitu bahasa yang saat ini sudah mengalami perkembangan.

Lewat bahasa kita dapat berkomunikasi satu sama lain dan secara langsung, jika menyinggung tentang bahasa pasti akan berhubungan dengan bahasa tulis, yang merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan prasejarah. Perkembangan bahasa tulis bermula sejak SM, di mana sebelum adanya bahasa tulis manusia menggunakan bahasa gambar untuk berkomunikasi. Bangsa Afrika dan Eropa mengawali pada tahun 35000-40000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua yang menjadi cikal bakal dari bahasa tulis masa kini.

Seiring dengan perkembangan waktu bahasa tulis yang kita kenal memiliki sebuah nama yaitu tipografi. Tipografi sendiri berarti ilmu yang mempelajari tentang huruf dan penggunaan huruf (dalam aplikasi desain komunikasi visual). Tipografi pada dasarnya digunakan untuk kepentingan komunikasi, maka secara otomatis tipografi haruslah komunikatif. Salah satu wahana yang membutuhkan fungsi maksimal dari tipografi adalah museum.

Museum merupakan sebuah sarana untuk mengembangkan budaya dan peradaban manusia. Dengan kata lain, museum merupakan wahana yang memiliki peranan strategis terhadap penguatan identitas masyarakat. Museum tidak hanya berfungsi sebagai


(13)

Universitas Kristen Maranatha lembaga yang mengumpulkan dan memamerkan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah perkembangan kehidupan manusia dan lingkungan, tetapi merupakan suatu lembaga yang mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan dan pengembangan nilai budaya bangsa guna memperkuat kepribadian dan jati diri bangsa, mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, serta meningkatkan rasa harga diri dan kebanggaan nasional. Dengan demikian timbul permasalahan saat sebuah museum tidak dapat menyampaikan informasi atau pesannya secara tepat.

Lebih lanjut muncul sebuah Gerakan Nasional Cinta Museum dalam upaya untuk melakukan penggalangan kebersamaan antar pemangku kepentingan dan pemilik kepentingan dalam rangka pencapaian fungsionalisasi museum guna memperkuat apresiasi masyarakat terhadap nilai kesejarahan dan budaya bangsa. Gerakan ini bertujuan untuk membenahi peran dan posisi museum yang difokuskan pada aspek internal maupun eksternal. Aspek internal lebih kepada revitalisasi fungsi museum dalam rangka penguatan pencitraan melalui pendekatan konsep manajemen yang terkait dengan fisik dan non fisik. Unsur terpenting yang harus diperhatikan dalam mengoptimalkan fungsi sebuah museum adalah environmental graphic yang baik yang komunikatif dan tepat sasaran dan untuk aspek eksternal adalah dari segi sumber daya manusia yang datang ke museum. Lewat penyampaian informasi secara tepat dan benar para pengunjung dapat menyerap informasi tentang ilmu pengetahuan lebih baik yang akan mereka bawa saat mereka sudah bersosialisasi di masyarakat luas.

Environmental Graphic Design adalah salah satu aspek penting dalam desain

komunikasi visual. Environmental graphic dikatakan sebagai petunjuk arah, sebuah peta saat anda dalam sebuah ruangan yang dapat mengarahkan menuju ruang-ruang lainnya. Lewat sign yang tepat pengunjung, akan dengan mudah mengenali ruangan mana yang akan ditujunya. Menurut Working With Type Exhibiton, environmental graphic didefinisikan sebagai berikut:


(14)

Universitas Kristen Maranatha “Environmental Graphic adalah sebuah profesi desain yang melibatkan banyak

disiplin desain seperti graphic design, architecture, industrial design dan

landscape architecture. Penggabungan seluruhnya adalah untuk memastikan

seluruh aspek visual dapat mengkomunikasikan identity dan brand, informasi desain dan shaping a sense of place.” (Rob Carter 2008:21)

Target environmental graphic ini adalah sebuah museum yang terletak di jalan Diponegoro no 57, yaitu Museum Geologi yang merupakan satu-satunya museum di ASEAN, yang koleksinya tergolong lengkap di dunia. Di Museum Geologi terdapat koleksi fosil P-8, yaitu fosil yang bisa memberikan jawaban keterkaitan muasal manusia Afrika, Peking dan Australia. Museum ini merupakan museum yang memiliki aktifitas yang sangat padat, buka dari jam sembilan hingga jam tiga sore. Pada hari-hari terpadat dapat menampung enam ratus pengunjung tiap jamnya. Namun timbul sebuah masalah saat museum yang ramai dipenuhi pengunjung ini tidak dapat memaksimalkan fungsinya secara maksimal.

Permasalahan awal terlihat dari awal saat memasuki museum, pengunjung tidak memiliki arah tujuan, karena museum tidak memiliki sign. Lalu masuk ke salah satu ruang pameran, panel–panel yang tertata rapi disertai keterangan informasi namum tidak dapat mendukung informasi tersebut sampai kepada pengunjung. (kendala yang dianalisis adalah bahasa kurang komunikatif, tipografi yang tidak konsisten, warna yang kurang kontras, dan penataan koleksi yang tidak konsisten) Selain itu museum geologi ini sebenarnya memiliki fasilitas yang sangat baik seperti ruang auditorium, perpustakaan, kantin, dan ruang souvenir namun karena kurang petunjuk pengunjung tidak mengetahui keberadaan ruangan tersebut.

Museum Geologi ini tidak memiliki penataan environmental graphic yang baik, sehingga menyebabkan fungsi awal musum ini tidak maksimal. Dengan Desain Komunikasi Visual permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Pemecahannya adalah lewat penataan enviromental graphic yang tepat untuk mendukung tersampaikannya


(15)

Universitas Kristen Maranatha informasi kepada pengunjung. Lewat penekanan terhadap kemudahan pembacaan informasi dari layout tipografi.

1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup Rumusan masalah dibagi menjadi dua poin yaitu:

1. Bagaimana caranya supaya Museum Geologi dapat memberikan pembelajaran yang efektif bagi pengunjung

2. Bagaimana mengoptimalkan fungsi Museum Geologi

Ruang Lingkup perancangan dapat dikategorikan menjadi 2 bagian sebagai berikut: 1. Proses modifikasi Environmental graphic: proses ini adalah bagaimana menciptakan

ulang Environmental graphic yang baik dari Museum Geologi. Beberapa tahapan proses yang akan dilalui meliputi:

a. Perancangan bentuk sign dari Museum b. Pemilihan tipografi yang sesuai

c. Pengolahan informasi pada tiap panel yang tepat sasaran

2. Proses perubahan Exhibition design

a. Perancangan awal tata letak tiap sign

b. Membangun suasana lewat aspek pendukung seperti, penataan ruang, pemilihan warna, mendukung dengan aspek audio.

c. Lighting yang membantu membangun suasana di tiap ruang.

d. Penggunaan bahasa informasi yang tepat sasaran.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan Museum Geologi adalah sebagai berikut:

1. Melakukan modifikasi terhadap environmental graphic Museum Geologi dan mengolah secara optimal semua informasi yang ingin disampaikan.

2. Melakukan perubahan terhadap museum geologi, meliputi tata letak, lighting, papan informasi dll yang didukung oleh konsep internal ambiance.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi kebutuhan dalam menjawab permasalahan yang akan dibahas oleh penulis. Lewat penelitian akan dibahas tentang perancangan yang akan digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data beserta penjelasan dari setiap teknik tersebut.

Sumber pengumpulan data yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1.4.1 Observasi

Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai objek penelitian secara langsung dengan menggunakan panca indra, yaitu dengan dilihat dan diamati dengan mata, dirasakan dengan lidah, didengarkan dengan telinga, disentuh dengan kulit, dan dibaui dengan hidung. Teknik observasi yang dilakukan oleh penulis adalah :


(17)

Universitas Kristen Maranatha

Structured Observation, biasanya pengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian

yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.

Pada tahap ini observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung keadaan yang sesungguhnya dari Museum Geologi, serta membandingkannya dengan museum lainnya yang terletak di kota Bandung (Museum Sri Baduga, Museum Perangko, Museum Mandala Wangsit, Museum Merdeka) dan Jakarta (Museum Fatahillah, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang).

1.4.2 Literatur

Dalam literatur, penulis akan mencari data-data dan keterangan yang dibutuhkan dengan cara mengumpulkan data-data dan keterangan melalui data-data jurnalis yang sudah ada sebelumnya, baik melalui buku-buku pedoman, internet, ataupun media-media lainnya.

1.4.3 Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh terwawancara.

Wawancara adalah suatu bentuk yang khusus dari komunikasi oral dan berhadapan muka dalam suatu hubungan interpersonal yang dimasuki untuk sebuah tujuan tertentu yang diasosiasikan dengan pokok bahasan tertentu. Keefektifannya bisa dinilai dalam hal tujuan wawancara, teknik-teknik yang digunakan, kerangka waktunya, sudut pandang orang yang melakukan evaluasi, reliabilitas dan validitas informasi yang diperoleh.


(18)

Universitas Kristen Maranatha Wawancara dilakukan secara langsung yang bersifat fleksibel, narasumber adalah beberapa staf dari Museum Geologi yang meliputi guide,musiolog dan humas Museum Geologi. Narasumber lainnya adalah pengunjung Museum Geologi seperti, pelajar, guru dan wisatawan lokal.

1.4.4 Survei

Menurut kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi tertentu yang menghendaki kepastian informasi, terutama bagi orang-orang yang bertanggung jawab atau yang tertarik. Tujuan dari survei adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi itu tergantung kepada metode yang digunakan dalam survei.

Survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey method. Sample diambil berdasarkan dari total 10% pengunjung museum geologi.

Hal–hal yang dilakukan adalah membagikan kuesioner terhadap pengunjung Museum Geologi. Adapun pembagian dimulai dari hari Senin hingga Kamis dan Sabtu, Minggu. Pada tanggal 17 s.d 23 Januari 2010.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan


(20)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui berbagai proses, maka didapatlah beberapa kesimpulan sebagai berikut : Museum Geologi Bandung adalah sebuah warisan sejarah yang patut kita lestarikan dan perlihara. Museum Geologi Bandung sepatutnya dijadikan ikon yang membanggakan untuk Kota Bandung sebagai satu satunya museum geologi se-Asia Tenggara dan merupakan museum terlengkap di dunia.

Museum Geologi Bandung sebagai museum geologi satu satunya di Asia Tengara seharusnya mendapat perhatian khusus agar dapat memaksimalkan fungsi museumnya secara maksimal. Lewat perombakan environmental graphic dan exhibition design di dalam museum agar dapat memberikan pembelajaran secara maksimal.

Sebagian besar pengunjung tidak mengetahui apa itu geologi, sehingga dibutuhkan ambiance media tentang geologi dari eksternal museum hingga internal museum agar pengunjung tertarik datang dan masuk ke museum serta merasakan nuansa kesinambungan tentang ilmu bumi dari luar bangunan hingga masuk ke dalam.

Museum Geologi Bandung lewat proses perombakan environmental graphic mencoba untuk dapat mengarahkan alur sirkulasi pengunjung terhadap ruang – ruang pameran. Diharapkan dengan perombakan ini pengunjung tidak mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi lokasi dimana dia berada.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

5.2.1 Bagi Diri Sendiri

Melalui proses Tugas Akhir ini saya mendapatkan beberapa hal penting :

Lebih mampu berpikir secara tersistem dan terarah dalam menyelesaikan masalah. Lebih mampu untuk menggali lebih dalam tentang sejarah dan ilmu pengetahuan lainnya

yang dapat diaplikasikan terhadap konsep dan karakter.

Lebih mampu berpikir di luar kotak permasalahan dan menyelesaikannya dengan solusi terbaik

5.2.2 Bagi Museum Geologi Bandung

Diharapakan semoga dengan perombakan environmental graphic disertai penataan

exhibition design di museum geologi bandung, fungsi museum dapat maksimal.

Diharapakan pada SDM pada Museum Geologi dapat memberikan pembelajaran yang maksimal kepada pengunjung.

5.2.3 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum

Diharapkan agar masyarakat dan pemerintah dapat lebih peduli dengan peninggalan sejarah, dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Bahwa kesemuanya itu merupakan harga berharga yang tak ternilai bagi generasi mendatang dan tanpa sejarah tidak akan ada hari ini, oleh karena itu marilah kita sadar akan penghargaan terhadap sejarah.

Diharapkan rencana Revitalisasi Museum Geologi bandung dapat direalisasikan secepatnya demi mendukung terciptanya kembali sebuah suasanya pembelajaran yang efektif dari Museum Geologi Bandung.


(22)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Carter, Rob. 2000. Working With Type Exhibition. New York : RotoVision SA.

Clair, Kate. 1999. A Typographic Workbook : A Primer to History, Techniques, and Artistry. Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Danton, Sihombing. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

DePorter, Bobbi. 2000. Quantum Teaching. Jakarta : PT Mizan Pustaka.

Surianto, Rustan. 2009. Mendesain Logo. Jakarta : PT Gramedia.

Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Astronomi dan Pengetahuan Ruang Angkasa Komputer dan Matematika Ilmu Pengetahuan Bumi. Jakarta : PT Widyadara.

Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Kehidupan Hewan Mamalia. Jakarta : PT Widyadara.

Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Ilmu Pengetahuan Bumi Energi. Jakarta : PT Widyadara.

Jury, David. 2006. What Is Typography. Singapura : RotoVision SA.


(23)

Universitas Kristen Maranatha Tjakraatmadja, Sutalaksana Anggawisastra. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Teknik Industri Institut Teknologi Bandung.

Yelland, Jill. 1993. Type Survival. New Zealand : Press For Success

Williams, Brian dan Brenda. 1993. The Random House Book of 1001 Questions and Anwers About Planet Earth. New York : Random House.

Website :

http://www.pdfqueen.com/aturan-sni-simbol-warna-peta-geologi-pdf (2 Januari 2010, 14:56)

http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/geologi-indonesia.html (27 Januari 2010, 20:56)

http://www.geology.wisc.edu/~museum/index.html (30 Januari 2010, 22:00)

www.london-sightseeing.co.uk/geological_museum.php (3 Febuari 2010, 23:50)

www.national history museum.com (11 Febuari 2010, 14:00)

http://www.sahabatmuseum.net/perjalanan keliling museum (14 Febuari 2010, 11:00)


(24)

Universitas Kristen Maranatha http://www.museum-indonesia.com

(16 Febuari 2010, 09:00)

http://www.helveticafilm.com/about.html (17 Febuari 2010, 12:00)

http://duniarumah.com/jurnal-harga-bahan-bangunan.deo (17 Febuari 2010, 13:45)

http://info-rumah.com/bahanbangunan.htm (17 Febuari 2010, 14:56)

http://devitacute.wordpress.com/2009/03/27/asal-mula-bumi/ (18 Febuari 2010, 12:20)

http://silokabudaya.com/?paged=2 (18 Febuari 2010, 14:00)

http://www.moma.org/visit/plan/groups/index (18 Febuari 2010, 14:20)

http://www.gutenberg-museum.de/index.php?id=29&L=1 (18 Febuari 2010, 15:00)

http://fabolousse7entd1.wordpress.com/2008/03/11/art-deco/ (20 Febuari 2010, 14:00)

http://www.typography-museum.gr/infoen.html (20 Febuari 2010, 15:56)


(25)

Universitas Kristen Maranatha http://aftaryan.wordpress.com/2008/07/21/sekilas-tentang-tipografi/


(1)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui berbagai proses, maka didapatlah beberapa kesimpulan sebagai berikut : Museum Geologi Bandung adalah sebuah warisan sejarah yang patut kita lestarikan dan perlihara. Museum Geologi Bandung sepatutnya dijadikan ikon yang membanggakan untuk Kota Bandung sebagai satu satunya museum geologi se-Asia Tenggara dan merupakan museum terlengkap di dunia.

Museum Geologi Bandung sebagai museum geologi satu satunya di Asia Tengara seharusnya mendapat perhatian khusus agar dapat memaksimalkan fungsi museumnya secara maksimal. Lewat perombakan environmental graphic dan exhibition design di dalam museum agar dapat memberikan pembelajaran secara maksimal.

Sebagian besar pengunjung tidak mengetahui apa itu geologi, sehingga dibutuhkan ambiance media tentang geologi dari eksternal museum hingga internal museum agar pengunjung tertarik datang dan masuk ke museum serta merasakan nuansa kesinambungan tentang ilmu bumi dari luar bangunan hingga masuk ke dalam.

Museum Geologi Bandung lewat proses perombakan environmental graphic mencoba untuk dapat mengarahkan alur sirkulasi pengunjung terhadap ruang – ruang pameran. Diharapkan dengan perombakan ini pengunjung tidak mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi lokasi dimana dia berada.


(2)

108

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Diri Sendiri

Melalui proses Tugas Akhir ini saya mendapatkan beberapa hal penting :

Lebih mampu berpikir secara tersistem dan terarah dalam menyelesaikan masalah. Lebih mampu untuk menggali lebih dalam tentang sejarah dan ilmu pengetahuan lainnya

yang dapat diaplikasikan terhadap konsep dan karakter.

Lebih mampu berpikir di luar kotak permasalahan dan menyelesaikannya dengan solusi terbaik

5.2.2 Bagi Museum Geologi Bandung

Diharapakan semoga dengan perombakan environmental graphic disertai penataan

exhibition design di museum geologi bandung, fungsi museum dapat maksimal.

Diharapakan pada SDM pada Museum Geologi dapat memberikan pembelajaran yang maksimal kepada pengunjung.

5.2.3 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum

Diharapkan agar masyarakat dan pemerintah dapat lebih peduli dengan peninggalan sejarah, dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Bahwa kesemuanya itu merupakan harga berharga yang tak ternilai bagi generasi mendatang dan tanpa sejarah tidak akan ada hari ini, oleh karena itu marilah kita sadar akan penghargaan terhadap sejarah.

Diharapkan rencana Revitalisasi Museum Geologi bandung dapat direalisasikan secepatnya demi mendukung terciptanya kembali sebuah suasanya pembelajaran yang efektif dari Museum Geologi Bandung.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Carter, Rob. 2000. Working With Type Exhibition. New York : RotoVision SA.

Clair, Kate. 1999. A Typographic Workbook : A Primer to History, Techniques, and Artistry. Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Danton, Sihombing. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

DePorter, Bobbi. 2000. Quantum Teaching. Jakarta : PT Mizan Pustaka.

Surianto, Rustan. 2009. Mendesain Logo. Jakarta : PT Gramedia.

Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Astronomi dan Pengetahuan Ruang Angkasa Komputer dan Matematika Ilmu Pengetahuan Bumi. Jakarta : PT Widyadara.

Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Kehidupan Hewan Mamalia. Jakarta : PT Widyadara.

Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Ilmu Pengetahuan Bumi Energi. Jakarta : PT Widyadara.

Jury, David. 2006. What Is Typography. Singapura : RotoVision SA.


(4)

xviii

Universitas Kristen Maranatha

Tjakraatmadja, Sutalaksana Anggawisastra. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Teknik Industri Institut Teknologi Bandung.

Yelland, Jill. 1993. Type Survival. New Zealand : Press For Success

Williams, Brian dan Brenda. 1993. The Random House Book of 1001 Questions and Anwers About Planet Earth. New York : Random House.

Website :

http://www.pdfqueen.com/aturan-sni-simbol-warna-peta-geologi-pdf (2 Januari 2010, 14:56)

http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/geologi-indonesia.html (27 Januari 2010, 20:56)

http://www.geology.wisc.edu/~museum/index.html (30 Januari 2010, 22:00)

www.london-sightseeing.co.uk/geological_museum.php (3 Febuari 2010, 23:50)

www.national history museum.com (11 Febuari 2010, 14:00)

http://www.sahabatmuseum.net/perjalanan keliling museum (14 Febuari 2010, 11:00)


(5)

Universitas Kristen Maranatha

http://www.museum-indonesia.com (16 Febuari 2010, 09:00)

http://www.helveticafilm.com/about.html (17 Febuari 2010, 12:00)

http://duniarumah.com/jurnal-harga-bahan-bangunan.deo (17 Febuari 2010, 13:45)

http://info-rumah.com/bahanbangunan.htm (17 Febuari 2010, 14:56)

http://devitacute.wordpress.com/2009/03/27/asal-mula-bumi/ (18 Febuari 2010, 12:20)

http://silokabudaya.com/?paged=2 (18 Febuari 2010, 14:00)

http://www.moma.org/visit/plan/groups/index (18 Febuari 2010, 14:20)

http://www.gutenberg-museum.de/index.php?id=29&L=1 (18 Febuari 2010, 15:00)

http://fabolousse7entd1.wordpress.com/2008/03/11/art-deco/ (20 Febuari 2010, 14:00)

http://www.typography-museum.gr/infoen.html (20 Febuari 2010, 15:56)


(6)

xx

Universitas Kristen Maranatha

http://aftaryan.wordpress.com/2008/07/21/sekilas-tentang-tipografi/ (22 Febuari 2010, 14:54)