Mantan Dirjen Administrasi Hukum Umum Diadili.

[(OMPAS
.
~
o Selasa
5

20

0

6

7

21

o Mar

Rabu

22

OMei

OApr

Kamis

8
23

9

ADMINISTRASI

11

25
OJul

o Sabtu o Minggu


Jumat

10

24

OJun

0

12

26

13
27

0 Ags OSep

14

28

OOkt

15
29
ONov

16
30

ODes

BADAN HUKUM

Mantan Dirjen
Administrasi Hukum Umum Diadili
-

~


-

~

JAKARTA, KOMPAS - Mantan Direktur JenderaJ Administrasi Huk.um Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Zulkarnain Yunus, Rabu
(3/2), mulai diadili di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan. Ia didakwa korupsi dalam pelaksanaan
biaya akses Sistem Administrasi
Badan Hukum.
Sidang dipimpin ketua majelis
hakim Taksin dengan anggota
Aksir dan Sunardi. Zulkarnain,
yang saat ini ditahan di Lembaga
Pemasyarakatan (LP) Cipinang,

Jaksa mendakwa Zulkarnain
melakukan korupsi, seperti diatur Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 yang diubah
menjadi UU No 20/2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi. Dakwaan kesatu menyebutkan, Zulkarnain dengan
Yohanes VVaworuntu,AliAmran
Djanah, Yusril Ihza Mahendra,
dan Sutarmanto, tanpa mengevaluasi lebih dahulu, tetap melaksanakan Keputusan Dirjen AHU
Romli Atmasasmita tentang Tata
Cara Pengajuan Permohonan

Jakarta, terkait korupsi pengadaan alat pemindai sidik jari di
Dephuk dan HAM, didampingi
penasihat hukumnya, antara lain,
Fadil Djuwaid, Doni Antares, dan
Sulistyowati.
Dakwaan setebal 47 halaman
dibacakan bergantian oleh jaksa
penuntut umum Anita dan Jefri
Makapedua. Selama sidang dari
pukullO.45 hingga 11.30,terdakwa duduk tenang. Dua petugas
kesehatan dari LP Cipinang duduk mengikuti sidang karena
Zulkarnain sakit.


dan Pengesahan Akta Pendirian
dan Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas (PT). Keputusan itu mewajibkan notaris membayar lebih
dari yang ditetapkan dalam UU,
sebagai akses fee.
Sesuai aturan, penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp
200.000 per pemohon. Namun,
notaris yang memohon akta juga
dikenai Rp 1,35 juta. Perbuatan
itu dilakukan selama Zulkamain
menjadi pirjen AHU pada kurun
waktu April 2002-Agustus 2006.

------

-

Kliping Humas Unpad 2010

""'"-'


Perbuatan itu menguntungkan
PT Sarana Rekatama Dinamika
sebagai pelaksana Sisminbakum
sebesar Rp 193,654 miliar.
Koperasi Pengayoman Pegawai
Depkeh sebagai pengelola Sisminbakum juga diuntungkan Rp
7,146 miliar atau 10 persen dari
biaya akses yang dibayarkan. DirektQrat Jenderal AHU menerima Rp 9,118 miliar. Uang yang
diterima Ditjen AHU itu dibagi-bagi untuk pejabat dan
pegawai di lingkungan Ditjen
AHU. ODR)

31