Deplu Usulkan Penambahan Garis Pangkal ke PBB.

SlJARA KARYA
o Senin

0
456
20
.Mar

Selasu

0

21
OApr

Rabu

7
22
OMei


.

8
23

Klmis
0 Jumat
9
10
11
24
25
26

OJun

o Sabtu
12

o Minggu


13
27

0 Jul 0 Ags OSep

14
28

OOkt

KEDAULATAN NKRI

Deplu Usulkan Penambahan
Garis Pangkal ke PBB
BANDUNG (Suara Karya): Departemen Luar Negeri (Deplul akan mengusulkan penarnbahan jumlah garis pangkal ke Perserikatar'l Bangsa-Bangsa (PBB) dalarn waktu
dekat, sehingga memungkinkan untuk menarik garis batas perairan Indonesia yang lebih panjang.
Hal itu dikemukakan
Menlu Hassan Wirajuda usai
menghadiri Annual Lecture dalam Rangka Menghormati

dan Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Tokoh Diplomasi Indonesia Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja
SH
LLM, di Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/3).
Menurut UU No 4 Tahun 1960 yang mem uat peta Wawasan Nusantara, di mana ditarik garis pangkal yang
menghubungkan
titik terluar dari pulau-pulau
terluar "yang dimiliki Indonesia.
Kemudian konsep Wawasan Nusantara atau status
Indonesia sebagai negara kepulauan telah diakui dalam
Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1982 (UNCLOS 1982).

Konsep Wawasan Nusantara atau status Indonesia sebagai negara kepulauan telah diakui
dalam Konvensi Hukum laut Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada tahun 1982.
Pengajuan penambahan jum1ah garis pangkal tersebut merupakan
pembaharuan
dari kosepsi UNCLOS
yang diatur dalam Undang-Undang Perairan Indonesia.
Tahun ini merupakan tahun prioritas dalam -Diplomasi
Batas' yang dilakukan oleh Deplu. "Karni tetap melakukan perundingan terlebih dahulu dengan negara-negara

tetangga dan untuk itu diperlukan waktu yang panjang",
kata Menlu seperti dikutip Antara.
Menurut Juru Bicara Deplu, Teku Faizasyah, saat ditemui pada tempat yang sarna, jumlah garis pantai yang
akan diusulkan belum dapat dipastikan. Hal ini harus
mempertimbangkan
reaksi dari negara lain. "Karni baru
bisa mengklaim kalau perjanjian sudah selesai," katanya.
Minggu lalu Indonesia sudah mencapai kesepakatan
dengan Singapura meng~mai perairan Indonesia bagian
barat. Mengenai batas-batas wilayah barat darat banyak
yang sudah selesai dirundingkan, tinggal menunggu penarikan garis. "Dalam perundingan ini, karni tidak memiliki target, yang penting adalah prosesnya", kata Teku
Faizasyah. (RuDy)

Kliping

Hum as

Unpod

2009


15
29
ONov

16
30

OD!s

31