Unpad Berikan Uang Transportasi.

-

-

- -

-

-_.-

"

.
GAL
AMED1
:

.

~
1


"17

0

2
18

O~OPeb

0

Senin

3
19

4

0


Se/asa

5
20

6
21

OMar

OApr

"'1"

8
23

7
22


9

0
10

24

OJun

OMei

'71:

"

.!A

o Kamis


Rabu

"

Jumat

11
25

OJul

,

26

.

.~

C


~inggu
14
15
16
13
27
28
29
30
31
Sabtu

0 Ags 8Sep

OOfet

ONov

ODes


Ganjar, "UntukMeningkatkan KesejahteraanDosendan Karyawan"

Unpad BerikanUangTransportas
---------

...

DIPA TI UKUR, (GM).MuIai September ini, Unpad memberikan
uang transportasi bagi dosen dan tenaga kependidikan sebesar Rp 17.500 per hari ked at angan, Selain mendorong tingkat kehadiran
dosen, uang transportasi ini juga diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Unpad,
Ganjar Kumia, usai pidato ilmiah Prof. Dr.
Jusuf Anwar, S.H., M.A., pada Dies Natalis
ke-52 Unpad, di aula Unpad, Jln. Dipati Ukur
Bandung, Jumat (11/9). Menurut Ganjar, pihaknya saat ini sedang mencari moda untuk
meningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan. "Mulai September ini, kita
berikan uang transportasi untuk dosen dan
karyawan sebesar Rp 17.500 per l:1arikedatangan," ujar Ganjar, kemarin.
Sebelumnya, kata Ganjar, beberapa fakultas di Unpad sudah menerapkan pemberian

uang transportasi ini. Namun, jumlahnya
berbeda-beda tiap fakultas. Terhitung Septeml?er ini, Unpad memberlakukan untuk seluruh dosen dan tenaga pegawainya.
Pemberian uang transportasi ini bukan karena tingkat kehadiran yang minim,sehingga
perlu dorongan peningkatkan kehadiran.
Melainkan semata-mata untuk meningkatkan
ke~aht!;!.aan dosen daD kan'aw~!pad.

Kliping
----

----

"Enggak (tidak berhubungan dengan tingkat
kehadiran yang minim, red), meski ujungujungnya kami ingin tingkat kehadiran lebih
baik. Intinya pada peningkatan kesejahteraan," katanya.
Untuk uang transportasi ini, setiap bulan
Unpad mengeluarkan dana sebesar Rp 1,4miliaryangdihitungdari Rp 17.5OOx20x4.000
(jumlah dosen dan karyawan). "Kalau enggak
datang, enggak dapat uang transportasi," ujar
Ganjar sambi I menambahkan, uang transportasi dibayar sebulan sekali sesuai absensi.

Pidato ilmiah
Sementara itu dalam pidato ilmiahnya, Prof.
Dr. Jusuf Anwar, S.H., M.A. mengatakan,
pasar modal di Indonesia telah menjadi salah
satu instrumen pembiayaan pembangunan dan
wahana investasi. Untuk menjadikan pasar
modal sebagai sarana investasi serta saran a
pencapaian tujuan pembangunan, diperlukan
sistem hukum yang efektifyang dijalankan
lembaga yang memadai.
Dalam pidato ilmiahnyayang berjudul "Aspek Hukum bagi Pengembangan Pasar Modal
dan Upaya Mencegah Kegagalall Pasar", Jusuf
menerangkan bahwa sistem hukum yang efektif saja tidak cukup, karena diperlukan pula
pengaturan terhadap institusi-institusi nonbank. (B.95)**

Humos

- --- ---

Unpod

- ---

2009