6. BAB 16 IPS VII GNP
BAB 16
PERKEMBANGAN PENGARUH
HINDUBUDDHA DI INDONESIA
Standar kompetensi: Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu
Buddha sampai masa kolonial Eropa,
Kompentisi Dasar: Mendeskripsikan perkembangan masyarakat kebudayaan
dan pemerintahan pada masa Hindu Buddha serta
peninggalanpeninggalannya.
Indikator:
Menjelaskan perkembangan pengaruh dan persebaran Hindu Buddha
Perkembangan kerajaan Hindu Buddha di Indonesia
Peninggalanpeninggalan kerajaan Hidu Buddha di Indonesia
Ciriciri peninggalan bercorak Hindu Buddha di Indonesia.
PETA KONSEP
LAHIRNYA DAN PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU
Agama Hindu diyakini lahir di India
sekitar tahun 1500 SM.
Para ahli sejarah meyakini bahwa bekas
kota MohenjoDaro (Larkana) dan
Harappa (Punjab) di lembah Sungai
Indus merupakan tempat di mana agama
ini tumbuh dan berkembang.
LAHIRNYA AGAMA HINDU
Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan
kedatangan bangsa Arya (Indo Jerman) ke India
sekitar tahun 1500 SM. Mereka datang melalui celah
Kaiber dan mendesak bangsa Dravida dan Munda
yang telah mendiami daerah tersebut.
Bangsa Dravida adalah bangsa asli India. Oleh
karena terdesak oleh kedatangan bangsa Arya,
bangsa Dravida kemudian berpindah dan menetap
di Dataran Tinggi Dekan.
AGAMA HINDU
Bangsa Arya membangun sistem kepercayaan dan
kemasyarakatan tertentu.
Bangsa Arya ini memuja banyak dewa.
Di antara para dewa yang dipuja, terdapat tiga dewa
utama yang disebut Trimurti, yaitu Brahma (dewa
pencipta), Wisnu (dewa pelindung), dan Siwa (dewa
penghancur).
Pemujaan terhadap para dewa tersebut dipimpin oleh
sekelompok pendeta atau Brahmana. Para Brahmana
kemudian menulis berbagai ajaran ritual dan
dijadikan pedoman dalam melaksanakan upacara
keagamaan. Tulisantulisan tersebut disatukan dalam
kitab yang disebut Kitab Veda.
KITAB VEDA
Pokokpokok ajaran Hindu terdapat dalam kitab
Veda, Brahmana, dan Upanisyad.
Kitab Veda terdiri dari empat buah kitab, yakni Rig
Veda, Yajur Veda, SamaVeda, dan AtharvaVeda.
RigVeda merupakan kitab tertua dan ditulis antara
tahun 1300 dan 1000 SM. Kitab ini berisi syairsyair
pujian kepada para dewa.
YajurVeda berisi pedoman pengorbanan atau
sesajian terhadap para dewa.
SamaVeda berisi nyanyian pemujaan.
AtharvaVeda berisi kumpulan manteramantera
gaib.
KITAB VEDA
Kitab RigVeda salah
satu kitab agama
Hindu.
RigVeda merupakan
kitab tertua dan
ditulis antara tahun
1300 dan 1000 SM.
Kitab ini berisi syair
syair pujian kepada
para dewa.
PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU
Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi
perpaduan antara budaya Dravida, budaya Munda,
dan budaya Arya yang kemudian disebut
Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah
perkembangan pertamanya terdapat di lembah
Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (negeri
orang Arya) dan Hindustan (tanah milik orang
Hindu).
Kata Hindu dalam bahasa Sansekerta ‘sindhu’
berarti ‘sungai’. Kata ini merujuk pada Sungai
Indus yang menjadi sumber air minum dan
pertanian utama masyarakat di sekitarnya.
PEMBAGIAN KASTA
Pada masa itu, mereka juga telah mengenal pembagian
masyarakat atas kastakasta tertentu, yakni Brahmana,
Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pembagian masyarakat atas
kastakasta ini pada dasarnya adalah pembagian tugas atau
pekerjaan.
Kaum Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan
keagamaan.
Kasta Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan,
termasuk mempertahankan negara.
Kasta Waisya bertugas untuk berdagang, bertani, dan
beternak.
Sementara, Kasta Sudra bertugas untuk melakukan pekerjaan
pekerjaan kasar, seperti perbudakan.
Di luar keempat kasta ini ada juga kelompokkelompok
masyarakat yang disebut Paria. Mereka adalah fakir miskin,
orang jahat, dan orang buangan.
LAHIRNYA AGAMA BUDDHA
Pokokpokok ajaran Buddha ini terdapat pada
Aryasatyani dan Pratityasamutpada.
Aryasatyani adalah kebenarankebenaran utama.
Kebenaran utama yang meliputi hidup adalah
menderita.
Pratityasamutpada adalah rantai sebab akibat.
Rantai ini terdiri dari 12 rangkaian sebab akibat
sebagai hasil dari perilaku umat.
Keseluruhan ajaran Buddha, dibukukan dalam
Kitab Tripitaka. Kitab Tripitaka menjadi pedoman
ritual bagi kehidupan para pengikutnya. Kitab ini
terdiri dari tiga kumpulan tulisan, yakni Sutra
Pitaka, Vinaya Pitaka, dan Abhidharma Pitaka.
KITAB TRIPITAKA
Kitab Tripitaka terdiri dari tiga kumpulan
tulisan yaitu Sutra Pitaka, Vinaya Pitaka, dan
Abhidharma Pitaka.
Sutra Pitaka berisi wejanganwejangan Sang
Buddha.
Vinaya Pitaka berisi segala macam peraturan
dan hukum yang menentukan cara hidup para
pemeluknya.
Abhidharma Pitaka berisi penjelasan
penjelasan dan kupasan soal keagamaan.
PERKEMBANGAN
AGAMA BUDDHA
Dalam perkembangannya, agama Buddha pecah
menjadi dua aliran, yaitu aliran Hinayana dan
Aliran Mahayana.
Aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana sangat tergantung pada usaha
diri melakukan meditasi.
Aliran Mahayana mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana, setiap orang harus
mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih.
Dengan demikian, pendeta harus memberikan
petunjuk dan bimbingan kepada pengikutnya agar
dapat mencapai Nirwana bersama.
PETA PENYEBARAN AGAMA
BUDDHA DI ASIA
TEORI MASUKNYA PENGARUH
HINDUBUDDHA DI INDONESIA
Teori Masuknya Pengaruh
HinduBuddha di Indonesia
Teori
Brahmana
Teori
Ksatria
Teori
Waisya
Teori
Sudra
TEORI BRAHMANA
Teori Brahmana dengan tokoh pendukungnya,
antara lain J.C. van Leur. Menurut teori ini,
para Brahmana dan Biksu India datang ke
Indonesia atas undangan para kepala suku
setempat yang tertarik untuk belajar agama
Hindu. Setelah menganut agama Hindu, para
kepala suku ini kemudian mengangkat
Brahmana menjadi penasihat mereka. Dari
lingkungan istana, agama ini kemudian
menyebar luas ke tengah masyarakat kecil.
TEORI KSATRIA
Teori Ksatria dengan tokoh
pendukungnya, antara lain F.D.K. Bosch.
Menurut teori ini, rajaraja India datang
menyerang dan mengalahkan sukusuku
Indonesia. Mereka kemudian mendirikan
kerajaankerajaan Hindu dan Buddha di
Indonesia.
TEORI WAISYA
Teori Waisya dengan tokoh
pendukungnya, antara lain N.J.
Krom. Menurut teori ini, pengaruh
Hindu dan Buddha dibawa dan
disebarluaskan oleh para pedagang
India yang juga berasimilasi dengan
penduduk setempat.
TEORI SUDRA
Teori Sudra, menurut teori ini, kaum
sudra yang dipandang rendah dalam
masyarakat India pergi dan menetap
di Indonesia. Mereka kemudian
menyebarkan agama yang mereka
anut.
TEORI LAINNYA
Penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia
lebih disebabkan oleh peran aktif orang Indonesia
sendiri.
Sudah sejak lama bangsa Indonesia menjelajahi
lautan untuk berdagang. Orang Indonesia yang
berdagang dengan orangorang India kemudian
mengenal budaya Hindu dan Buddha. Mereka
kemudian mempelajari dan membawa pulang
pengetahuan tentang agama serta budaya India itu.
mereka mengirimkan undangan kepada para
Brahmana atau Biksu India untuk datang dan
mengajari mereka.
JALUR MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA
KEBUDAYAAN HINDUBUDDHA DI INDONESIA
Perkembangan penyebaran Agama Hindu dan
Buddha selanjutnya dilakukan juga oleh peziarah
asal Cina yang akan pergi ke India singgah
terlebih dahulu di Indonesia.
Daerahdaerah yang dipengaruhi Hindu dan
Buddha sampai pada Abad ke14 M, antara lain
Pagaruyung, Padang Lawas, Palas Pasemah,
Bangka, Sriwijaya, Tulangbawang, Tarumanegara,
Bali, Kediri, Singasari, Majapahit, Kutai, Sanggau
(Kalimantan Barat), Sempaga (Sulawesi Selatan),
dan Mataram Kuno.
PETA KONSEP
KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai berdiri sekitar tahun 400–500 M.
Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di
Indonesia. Kerajaan ini terletak di tepi Sungai
Mahakam, Kalimantan Timur.
Putra Kudungga, Aswawarman, kemungkinan adalah
raja pertama Kutai yang beragama Hindu. Ia juga
diketahui sebagai pendiri dinasti sehingga diberi gelar
Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga
Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan pada masa
pemerintahan Raja Mulawarman pada abad ke4
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN KUTAI
PETA KEKUASAAN
KERAJAAN KUTAI
KERAJAAN
TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegara didirikan sekitar abad ke5
di lembah sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat.
Kerajaan ini merupakan kerajaan tertua di Jawa.
Mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat kita ketahui
dari sumber sejarah prasasti dan berita dari
pengembara Cina.
Raja yang paling terkenal dari Kerajaan
Tarumanegara adalah Purnawarman. Hal ini
didasarkan pada tulisan yang terdapat pada prasasti
Ciaruteun, Jambu, dan Lebak. Para ahli sejarah
memperkirakan bahwa kerajaan ini hancur setelah
mendapat serangan dari Kerajaan Sriwijaya sekitar
abad ke7.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN
TARUMANEGARA
KERAJAAN MATARAM
KUNO
Di pedalaman wilayah Jawa Tengah sekitar abad ke8
berkembang sebuah kerajaan besar yang disebut
Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaan ini terletak
di daerah yang disebut “Medang I Bhumi Mataram”
(diperkirakan sekitar Prambanan, Klaten, Jawa
Tengah).
Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram
Kuno adalah Raja balitung yang bergelar Sri
Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung. Pada
masa pemerintahannya, banyak dibangun candi dan
prasasti. Di antaranya adalah kompleks Candi
Prambanan. Di samping itu, Raja Balitung juga
dikenal dapat mengatur pemerintahan dengan baik
sehingga membawa kesejahteraan bagi rakyatnya
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN MATARAM KUNO
KERAJAAN SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke7 M. Pusat
kerajaan ini, pada awalnya terletak di Muara Takus, Riau.
Namun setelah menguasai Palembang, pusat kerajaan
dipindahkan ke muara Sungai Musi di Palembang.
Dari Palembang, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai
daerahdaerah sekitar. Bahkan hingga ke Semanjung Malaya
dan Tanah Genting Kra di Thailand.
Dari prasastiprasasti yang ditemukan, tidak diketahui siapa
raja pertama Sriwijaya.
Petunjuk pertama tentang raja Sriwijaya baru ditemukan pada
prasasti Kedukan Bukit.
Kerajaan Sriwijaya mengalami masa keemasan pada masa
pemerintahan Raja Balaputradewa.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN SRIWIJAYA
KERAJAAN KEDIRI
Berdirinya Kerajaan Kediri dapat ditelusuri dari peristiwa
pembagian wilayah Kerajaan Mataram Kuno oleh raja
terakhirnya, Airlangga yang membagikerajaan menjadi dua,
yaitu menjadi Panjalu dan Janggala.
Pada tahun 1044 M, terjadi perang saudara yang berlangsung
hingga tahun 1052 M. Semula Janggala adalah pihak yang
menang. Ketika di bawah pemerintahan Jayeswara, Panjalu
dan Janggala berhasil disatukan dan menjadi Kerajaan Kediri.
Raja Kediri yang paling terkenal adalah Raja Jayabaya. Di
bawah pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai
puncak kejayaannya. Jayabaya dikenal sebagai raja yang besar
dan bijaksana. Ia juga dikenal sebagai pujangga. Karya
Jayabaya yang hingga kini sangat dikenal adalah jangka
(ramalan) Jayabaya.
SILSILAH RAJARAJA KEDIRI
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN KEDIRI
KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari didirikan sekitar tahun
1222 M oleh Ken Arok. Wilayah kerajaan ini
meliputi bekas wilayah Kerajaan Mataram
Kuno di Jawa Timur dan Kerajaan Kediri. Kita
ketahui bahwa setelah mengalahkan Kertajaya
dalam pertempuran di Ganter, Ken Arok
menyatukan Kerajaan Kediri dengan Tumapel
menjadi Kerajaan Singasari.
Kerajaan Singasari mengalami masa keemasan
pada masa pemerintahan Raja Kertanegara.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN SINGASARI
KERAJAAN PAJAJARAN
Sumbersumber sejarah tentang Kerajaan Pajajaran
dapat diketahui dari sejumlah prasasti dan kitab
cerita. Di antaranya adalah prasasti Rakryan Juru
Pangambat (923M), prasasti Horren, prasasti Citasih
(1030M), prasasti Astanagede, kitab Carita Kidung
Sundayana, dan kitab Carita Parahyangan.
Rajaraja yang diketahui pernah memerintah
Pajajaran adalah Maharaja Jayabhupati, Rahyang
Niskala Wastu Kencana, Rahyang Dewa Niskala,
Sri Baduga Maharaja, Hyang Wuni Sora, Ratu
Samian atau prabu Surawisesa, dan Prabu Ratu
Dewata.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN PAJAJARAN
KERAJAAN MAJAPAHIT
Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar
di Jawa adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini
terletak di sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur
dengan pusat di Tarik, Mojokerto.
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya
sekitar tahun 1293 M dengan dibantu oleh Aria
Wiraraja, Nambi, Lembu Sora, Ronggo Lawe, dan
Kebo Anabrang.
Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan pada
masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan
gelar Rajasa Negara.
Ia didampingi Gajah Mada sebagai mahapatih.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU
BUDDHA DI INDONESIA
Dalam aspek pemerintahan, agama HinduBuddha membawa
pengaruh terbentuknya sistem kerajaan dengan
pemimpinnya adalah seorang raja yang diangkat secara turun
temurun. Para raja ini diyakini sebagai titisan dewa.
Dalam aspek sosial, masuknya pengaruh Hindu, masyarakat
Indonesia terbagi atas kastakasta berdasarkan status sosial
tertentu. Kastakasta tersebut adalah kasta Brahmana, Ksatria,
Waisya, dan Sudra. Walaupun tidak seketat pembagian kasta
di India, masingmasing kasta di Indonesia memiliki hukum
dan kriteria tertentu yang harus diikuti para anggotanya.
Dalam aspek budaya, masuknya pengaruh HinduBuddha
berkembang sistem penanggalan yang disebut Tahun Saka.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU
BUDDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Candicandi Hindu biasanya berfungsi sebagai
makam para raja. Di dalam candi disimpan abu
jenazah yang ditaruh dalam peti batu (peripih).
Dalam candi, diletakkan raja sebagai dewa. Oleh
karena itu, candi berfungsi juga sebagai tempat
pemujaan.
Beberapa candi yang bercorak Hindu di Indonesia
adalah Candi Prambanan, Candi Jajagu (Jago), Candi
Gedongsongo, Candi Dieng, Candi Panataran, Candi
Selogrio, Candi Pringapus, Candi Singasari, Candi
Kidal, Candi Badut, Candi Jawi, Candi Sukuh, Candi
Plaosan, dan Candi Canggal.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Bangunan candicandi Hindu, umumnya terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu Bhurloka (bagian kaki
candi), Bhurvaloka (tubuh candi), dan Svarloka (atap
candi). Bhurloka melambangkan dunia fana.
Bhurvaloka melambangkan dunia pembersihan atau
pemurnian. Svarloka melambangkan dunia para
dewa.
Umumnya, pada dinding candicandi terdapat relief
yang menggambarkan situasi kerajaan atau
masyarakat saat itu, keadaan alam, dewadewa,
binatangbinatang ajaib, bidadaribidadari, atau
ceritacerita kepahlawanan tertentu.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Sementara hasilhasil sastra peninggalan
Hindu umumnya memiliki ciri
menceritakan halhal keagamaan dan
kepahlawanan. Contohnya, karya sastra
pada zaman Kediri yang berjudul
Gatotkacasraya dan dikarang Empu
Panuluh. Karya sastra ini menceritakan
tokoh pahlawan Gatotkaca.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Candi Prambanan
sebagai salah satu
Candi Hindu
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Candicandi peninggalan sejarah yang
bercorak Buddha umumnya hanya
berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi
raja. Dalam candi candi ini biasanya
terdapat patung Buddha.
Candicandi di Indonesia, yang bercorak
Buddha, antara lain Candi Borobudor,
Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi
Mendut, Candi Pawon, dan Candi Muara
Takus.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Candicandi di atas, umumnya terdiri dari tiga
tingkatan, yaitu:
Bagian dasar yang disebut Kamadatu,
Kamadatu melambangkan manusia masih
dalam rahim ibu.
Bagian tengah yang disebut Rupadatu,
Rupadatu melambangkan kehidupan manusia
di dunia yang penuh nafsu keduniawian.
Bagian atas yang disebut Arupadatu,
Arupadatu melambangkan manusia sudah
mencapai nirwana.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Pada dinding candicandi ini terdapat relief
yang menggambarkan perbuatan manusia dan
hukumannya atau riwayat Buddha Gautama
sejak lahir hingga mencapai kesempurnaan
Seni bangunan candi di Indonesia secara
kronologis dibagi ke dalam dua masa, yaitu
zaman Jawa Tengah yang menghasilkan
langgam Jawa Tengah (berkembang setelah
tahun M) dan Zaman Jawa Timur yang
menghasilkan langgam Jawa Timur
(berkembang setelah tahun 1000).
CIRICIRI CANDI
JAWA TENGAH
bentuk bangunannya tambun;
atapnya berbentuk berundukunduk;
puncaknya berbentuk ratna/stupa;
gawang pintu dan relung berhiaskan
kalamakara;
relietifnya timbul agak tinggi dan lukisannya
naturalis;
letak candi di tengah halaman;
kebanyakan terbuat dari baru andesit.
CIRICIRI CANDI
JAWA TIMUR
bentuk bangunannya ramping;
atapnya berupa perpaduan tingkatan;
puncaknya berbentuk kubus;
makara tidak ada dan pintu relung hanya
ambang batasnya saja yang diberi kepala kala;
reliefnya timbul sedikit saja dan lukisannya
simbolis menyerupai wayang kulit;
letak candi di belakang halaman;
kebanyakan menghadap ke barat;
kebanyakan terbuat dari bata.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Candi Borobudur
sebagai salah satu
candi Buddha.
EVALUASI
Berilah tanda silang(X) pada jawaban yang tepat!
1. Dalam agama hindu dikenal adanya dewa Trimurti yang meliputi ….
a. dewa Brahma,Wisnu dan Siwa
b. dewa Agni,Vayu dan Brahma
c. dewa Wisnu,Brahma dan Varuna
d. dewa Siwa,Brahma dan Agni
2. Teori tentang masuknya Hindu-Budha di Indonesia yang paling kuat
kebenarannya adalah teori….
a. Ksatria
c. Sudra
b. Waisya
d. Brahmana
3. Dibawah ini yang bukan merupakan isi prasasti Yupa adalah ….
a. raja pertama bernama Kudungga
b. Mulawarman adalah raja terbesar Kutai
c. raja memberikan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana
d. agama yang dianut adalah Hindu dan Budha
4. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan laut di Asia Tenggara karena….
a. letaknya strategis di persimpangan jalur lalu lintas perdagangan laut
b. kekuatan armada laut Majapahit sudah lemah
c. Sriwijaya menarik cukai sangat ringan
d. menghasilkan rempah-rempah sebagai barang dagangan utama
5. Raja Mataram yang memindahkan ke Jawa Timur adalah ….
a. Mpu Sendok
c. Warak
b. Balitung
d. Kayuwangi
6. Sumpah Palapa yang diikrarkan Gajah Mada mempunyai makna….
a. awal tumbuh kembangnya agama Hindu Budha
b. munculnya persatuan dan kesatuan Nusantara
c. Majapahit berhasil menyusun pemerintahan yang baik
d. rakyat tunduk pada raja Majapahit
7.
8.
9.
10.
Kitab sastra sumber sejarah Majapahit yang di karang oleh Mpu Prapanca
berjudul….
a. Kitab Prapanca
c. Kidung Sundayana
b. Kitab Hari Wangsa
d. Kitab Negara Kertagama
Pengaruh Hindu Budha dapat dilihat pada seni bangunan yang
berbentuk….
a. candi
c. benteng
b. makam
d. lukisan
Kerajaan singasari mencapai puncak kejayaan pada masa di perintah
oleh….
a. Wisnuwardhana
c. Tohjaya
b. Kertanegara
d. Anusapati
Golongan terendah dalam stratifikasi sosial Hindu ditempati oleh kasta….
a. sudra
c. waisya
b. brahmana
d. ksatria
PERKEMBANGAN PENGARUH
HINDUBUDDHA DI INDONESIA
Standar kompetensi: Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu
Buddha sampai masa kolonial Eropa,
Kompentisi Dasar: Mendeskripsikan perkembangan masyarakat kebudayaan
dan pemerintahan pada masa Hindu Buddha serta
peninggalanpeninggalannya.
Indikator:
Menjelaskan perkembangan pengaruh dan persebaran Hindu Buddha
Perkembangan kerajaan Hindu Buddha di Indonesia
Peninggalanpeninggalan kerajaan Hidu Buddha di Indonesia
Ciriciri peninggalan bercorak Hindu Buddha di Indonesia.
PETA KONSEP
LAHIRNYA DAN PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU
Agama Hindu diyakini lahir di India
sekitar tahun 1500 SM.
Para ahli sejarah meyakini bahwa bekas
kota MohenjoDaro (Larkana) dan
Harappa (Punjab) di lembah Sungai
Indus merupakan tempat di mana agama
ini tumbuh dan berkembang.
LAHIRNYA AGAMA HINDU
Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan
kedatangan bangsa Arya (Indo Jerman) ke India
sekitar tahun 1500 SM. Mereka datang melalui celah
Kaiber dan mendesak bangsa Dravida dan Munda
yang telah mendiami daerah tersebut.
Bangsa Dravida adalah bangsa asli India. Oleh
karena terdesak oleh kedatangan bangsa Arya,
bangsa Dravida kemudian berpindah dan menetap
di Dataran Tinggi Dekan.
AGAMA HINDU
Bangsa Arya membangun sistem kepercayaan dan
kemasyarakatan tertentu.
Bangsa Arya ini memuja banyak dewa.
Di antara para dewa yang dipuja, terdapat tiga dewa
utama yang disebut Trimurti, yaitu Brahma (dewa
pencipta), Wisnu (dewa pelindung), dan Siwa (dewa
penghancur).
Pemujaan terhadap para dewa tersebut dipimpin oleh
sekelompok pendeta atau Brahmana. Para Brahmana
kemudian menulis berbagai ajaran ritual dan
dijadikan pedoman dalam melaksanakan upacara
keagamaan. Tulisantulisan tersebut disatukan dalam
kitab yang disebut Kitab Veda.
KITAB VEDA
Pokokpokok ajaran Hindu terdapat dalam kitab
Veda, Brahmana, dan Upanisyad.
Kitab Veda terdiri dari empat buah kitab, yakni Rig
Veda, Yajur Veda, SamaVeda, dan AtharvaVeda.
RigVeda merupakan kitab tertua dan ditulis antara
tahun 1300 dan 1000 SM. Kitab ini berisi syairsyair
pujian kepada para dewa.
YajurVeda berisi pedoman pengorbanan atau
sesajian terhadap para dewa.
SamaVeda berisi nyanyian pemujaan.
AtharvaVeda berisi kumpulan manteramantera
gaib.
KITAB VEDA
Kitab RigVeda salah
satu kitab agama
Hindu.
RigVeda merupakan
kitab tertua dan
ditulis antara tahun
1300 dan 1000 SM.
Kitab ini berisi syair
syair pujian kepada
para dewa.
PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU
Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi
perpaduan antara budaya Dravida, budaya Munda,
dan budaya Arya yang kemudian disebut
Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah
perkembangan pertamanya terdapat di lembah
Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (negeri
orang Arya) dan Hindustan (tanah milik orang
Hindu).
Kata Hindu dalam bahasa Sansekerta ‘sindhu’
berarti ‘sungai’. Kata ini merujuk pada Sungai
Indus yang menjadi sumber air minum dan
pertanian utama masyarakat di sekitarnya.
PEMBAGIAN KASTA
Pada masa itu, mereka juga telah mengenal pembagian
masyarakat atas kastakasta tertentu, yakni Brahmana,
Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pembagian masyarakat atas
kastakasta ini pada dasarnya adalah pembagian tugas atau
pekerjaan.
Kaum Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan
keagamaan.
Kasta Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan,
termasuk mempertahankan negara.
Kasta Waisya bertugas untuk berdagang, bertani, dan
beternak.
Sementara, Kasta Sudra bertugas untuk melakukan pekerjaan
pekerjaan kasar, seperti perbudakan.
Di luar keempat kasta ini ada juga kelompokkelompok
masyarakat yang disebut Paria. Mereka adalah fakir miskin,
orang jahat, dan orang buangan.
LAHIRNYA AGAMA BUDDHA
Pokokpokok ajaran Buddha ini terdapat pada
Aryasatyani dan Pratityasamutpada.
Aryasatyani adalah kebenarankebenaran utama.
Kebenaran utama yang meliputi hidup adalah
menderita.
Pratityasamutpada adalah rantai sebab akibat.
Rantai ini terdiri dari 12 rangkaian sebab akibat
sebagai hasil dari perilaku umat.
Keseluruhan ajaran Buddha, dibukukan dalam
Kitab Tripitaka. Kitab Tripitaka menjadi pedoman
ritual bagi kehidupan para pengikutnya. Kitab ini
terdiri dari tiga kumpulan tulisan, yakni Sutra
Pitaka, Vinaya Pitaka, dan Abhidharma Pitaka.
KITAB TRIPITAKA
Kitab Tripitaka terdiri dari tiga kumpulan
tulisan yaitu Sutra Pitaka, Vinaya Pitaka, dan
Abhidharma Pitaka.
Sutra Pitaka berisi wejanganwejangan Sang
Buddha.
Vinaya Pitaka berisi segala macam peraturan
dan hukum yang menentukan cara hidup para
pemeluknya.
Abhidharma Pitaka berisi penjelasan
penjelasan dan kupasan soal keagamaan.
PERKEMBANGAN
AGAMA BUDDHA
Dalam perkembangannya, agama Buddha pecah
menjadi dua aliran, yaitu aliran Hinayana dan
Aliran Mahayana.
Aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana sangat tergantung pada usaha
diri melakukan meditasi.
Aliran Mahayana mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana, setiap orang harus
mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih.
Dengan demikian, pendeta harus memberikan
petunjuk dan bimbingan kepada pengikutnya agar
dapat mencapai Nirwana bersama.
PETA PENYEBARAN AGAMA
BUDDHA DI ASIA
TEORI MASUKNYA PENGARUH
HINDUBUDDHA DI INDONESIA
Teori Masuknya Pengaruh
HinduBuddha di Indonesia
Teori
Brahmana
Teori
Ksatria
Teori
Waisya
Teori
Sudra
TEORI BRAHMANA
Teori Brahmana dengan tokoh pendukungnya,
antara lain J.C. van Leur. Menurut teori ini,
para Brahmana dan Biksu India datang ke
Indonesia atas undangan para kepala suku
setempat yang tertarik untuk belajar agama
Hindu. Setelah menganut agama Hindu, para
kepala suku ini kemudian mengangkat
Brahmana menjadi penasihat mereka. Dari
lingkungan istana, agama ini kemudian
menyebar luas ke tengah masyarakat kecil.
TEORI KSATRIA
Teori Ksatria dengan tokoh
pendukungnya, antara lain F.D.K. Bosch.
Menurut teori ini, rajaraja India datang
menyerang dan mengalahkan sukusuku
Indonesia. Mereka kemudian mendirikan
kerajaankerajaan Hindu dan Buddha di
Indonesia.
TEORI WAISYA
Teori Waisya dengan tokoh
pendukungnya, antara lain N.J.
Krom. Menurut teori ini, pengaruh
Hindu dan Buddha dibawa dan
disebarluaskan oleh para pedagang
India yang juga berasimilasi dengan
penduduk setempat.
TEORI SUDRA
Teori Sudra, menurut teori ini, kaum
sudra yang dipandang rendah dalam
masyarakat India pergi dan menetap
di Indonesia. Mereka kemudian
menyebarkan agama yang mereka
anut.
TEORI LAINNYA
Penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia
lebih disebabkan oleh peran aktif orang Indonesia
sendiri.
Sudah sejak lama bangsa Indonesia menjelajahi
lautan untuk berdagang. Orang Indonesia yang
berdagang dengan orangorang India kemudian
mengenal budaya Hindu dan Buddha. Mereka
kemudian mempelajari dan membawa pulang
pengetahuan tentang agama serta budaya India itu.
mereka mengirimkan undangan kepada para
Brahmana atau Biksu India untuk datang dan
mengajari mereka.
JALUR MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA
KEBUDAYAAN HINDUBUDDHA DI INDONESIA
Perkembangan penyebaran Agama Hindu dan
Buddha selanjutnya dilakukan juga oleh peziarah
asal Cina yang akan pergi ke India singgah
terlebih dahulu di Indonesia.
Daerahdaerah yang dipengaruhi Hindu dan
Buddha sampai pada Abad ke14 M, antara lain
Pagaruyung, Padang Lawas, Palas Pasemah,
Bangka, Sriwijaya, Tulangbawang, Tarumanegara,
Bali, Kediri, Singasari, Majapahit, Kutai, Sanggau
(Kalimantan Barat), Sempaga (Sulawesi Selatan),
dan Mataram Kuno.
PETA KONSEP
KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai berdiri sekitar tahun 400–500 M.
Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di
Indonesia. Kerajaan ini terletak di tepi Sungai
Mahakam, Kalimantan Timur.
Putra Kudungga, Aswawarman, kemungkinan adalah
raja pertama Kutai yang beragama Hindu. Ia juga
diketahui sebagai pendiri dinasti sehingga diberi gelar
Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga
Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan pada masa
pemerintahan Raja Mulawarman pada abad ke4
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN KUTAI
PETA KEKUASAAN
KERAJAAN KUTAI
KERAJAAN
TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegara didirikan sekitar abad ke5
di lembah sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat.
Kerajaan ini merupakan kerajaan tertua di Jawa.
Mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat kita ketahui
dari sumber sejarah prasasti dan berita dari
pengembara Cina.
Raja yang paling terkenal dari Kerajaan
Tarumanegara adalah Purnawarman. Hal ini
didasarkan pada tulisan yang terdapat pada prasasti
Ciaruteun, Jambu, dan Lebak. Para ahli sejarah
memperkirakan bahwa kerajaan ini hancur setelah
mendapat serangan dari Kerajaan Sriwijaya sekitar
abad ke7.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN
TARUMANEGARA
KERAJAAN MATARAM
KUNO
Di pedalaman wilayah Jawa Tengah sekitar abad ke8
berkembang sebuah kerajaan besar yang disebut
Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaan ini terletak
di daerah yang disebut “Medang I Bhumi Mataram”
(diperkirakan sekitar Prambanan, Klaten, Jawa
Tengah).
Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram
Kuno adalah Raja balitung yang bergelar Sri
Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung. Pada
masa pemerintahannya, banyak dibangun candi dan
prasasti. Di antaranya adalah kompleks Candi
Prambanan. Di samping itu, Raja Balitung juga
dikenal dapat mengatur pemerintahan dengan baik
sehingga membawa kesejahteraan bagi rakyatnya
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN MATARAM KUNO
KERAJAAN SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke7 M. Pusat
kerajaan ini, pada awalnya terletak di Muara Takus, Riau.
Namun setelah menguasai Palembang, pusat kerajaan
dipindahkan ke muara Sungai Musi di Palembang.
Dari Palembang, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai
daerahdaerah sekitar. Bahkan hingga ke Semanjung Malaya
dan Tanah Genting Kra di Thailand.
Dari prasastiprasasti yang ditemukan, tidak diketahui siapa
raja pertama Sriwijaya.
Petunjuk pertama tentang raja Sriwijaya baru ditemukan pada
prasasti Kedukan Bukit.
Kerajaan Sriwijaya mengalami masa keemasan pada masa
pemerintahan Raja Balaputradewa.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN SRIWIJAYA
KERAJAAN KEDIRI
Berdirinya Kerajaan Kediri dapat ditelusuri dari peristiwa
pembagian wilayah Kerajaan Mataram Kuno oleh raja
terakhirnya, Airlangga yang membagikerajaan menjadi dua,
yaitu menjadi Panjalu dan Janggala.
Pada tahun 1044 M, terjadi perang saudara yang berlangsung
hingga tahun 1052 M. Semula Janggala adalah pihak yang
menang. Ketika di bawah pemerintahan Jayeswara, Panjalu
dan Janggala berhasil disatukan dan menjadi Kerajaan Kediri.
Raja Kediri yang paling terkenal adalah Raja Jayabaya. Di
bawah pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai
puncak kejayaannya. Jayabaya dikenal sebagai raja yang besar
dan bijaksana. Ia juga dikenal sebagai pujangga. Karya
Jayabaya yang hingga kini sangat dikenal adalah jangka
(ramalan) Jayabaya.
SILSILAH RAJARAJA KEDIRI
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN KEDIRI
KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singasari didirikan sekitar tahun
1222 M oleh Ken Arok. Wilayah kerajaan ini
meliputi bekas wilayah Kerajaan Mataram
Kuno di Jawa Timur dan Kerajaan Kediri. Kita
ketahui bahwa setelah mengalahkan Kertajaya
dalam pertempuran di Ganter, Ken Arok
menyatukan Kerajaan Kediri dengan Tumapel
menjadi Kerajaan Singasari.
Kerajaan Singasari mengalami masa keemasan
pada masa pemerintahan Raja Kertanegara.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN SINGASARI
KERAJAAN PAJAJARAN
Sumbersumber sejarah tentang Kerajaan Pajajaran
dapat diketahui dari sejumlah prasasti dan kitab
cerita. Di antaranya adalah prasasti Rakryan Juru
Pangambat (923M), prasasti Horren, prasasti Citasih
(1030M), prasasti Astanagede, kitab Carita Kidung
Sundayana, dan kitab Carita Parahyangan.
Rajaraja yang diketahui pernah memerintah
Pajajaran adalah Maharaja Jayabhupati, Rahyang
Niskala Wastu Kencana, Rahyang Dewa Niskala,
Sri Baduga Maharaja, Hyang Wuni Sora, Ratu
Samian atau prabu Surawisesa, dan Prabu Ratu
Dewata.
KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN
BUDAYA DI KERAJAAN PAJAJARAN
KERAJAAN MAJAPAHIT
Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar
di Jawa adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini
terletak di sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur
dengan pusat di Tarik, Mojokerto.
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya
sekitar tahun 1293 M dengan dibantu oleh Aria
Wiraraja, Nambi, Lembu Sora, Ronggo Lawe, dan
Kebo Anabrang.
Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan pada
masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan
gelar Rajasa Negara.
Ia didampingi Gajah Mada sebagai mahapatih.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU
BUDDHA DI INDONESIA
Dalam aspek pemerintahan, agama HinduBuddha membawa
pengaruh terbentuknya sistem kerajaan dengan
pemimpinnya adalah seorang raja yang diangkat secara turun
temurun. Para raja ini diyakini sebagai titisan dewa.
Dalam aspek sosial, masuknya pengaruh Hindu, masyarakat
Indonesia terbagi atas kastakasta berdasarkan status sosial
tertentu. Kastakasta tersebut adalah kasta Brahmana, Ksatria,
Waisya, dan Sudra. Walaupun tidak seketat pembagian kasta
di India, masingmasing kasta di Indonesia memiliki hukum
dan kriteria tertentu yang harus diikuti para anggotanya.
Dalam aspek budaya, masuknya pengaruh HinduBuddha
berkembang sistem penanggalan yang disebut Tahun Saka.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU
BUDDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Candicandi Hindu biasanya berfungsi sebagai
makam para raja. Di dalam candi disimpan abu
jenazah yang ditaruh dalam peti batu (peripih).
Dalam candi, diletakkan raja sebagai dewa. Oleh
karena itu, candi berfungsi juga sebagai tempat
pemujaan.
Beberapa candi yang bercorak Hindu di Indonesia
adalah Candi Prambanan, Candi Jajagu (Jago), Candi
Gedongsongo, Candi Dieng, Candi Panataran, Candi
Selogrio, Candi Pringapus, Candi Singasari, Candi
Kidal, Candi Badut, Candi Jawi, Candi Sukuh, Candi
Plaosan, dan Candi Canggal.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Bangunan candicandi Hindu, umumnya terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu Bhurloka (bagian kaki
candi), Bhurvaloka (tubuh candi), dan Svarloka (atap
candi). Bhurloka melambangkan dunia fana.
Bhurvaloka melambangkan dunia pembersihan atau
pemurnian. Svarloka melambangkan dunia para
dewa.
Umumnya, pada dinding candicandi terdapat relief
yang menggambarkan situasi kerajaan atau
masyarakat saat itu, keadaan alam, dewadewa,
binatangbinatang ajaib, bidadaribidadari, atau
ceritacerita kepahlawanan tertentu.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Sementara hasilhasil sastra peninggalan
Hindu umumnya memiliki ciri
menceritakan halhal keagamaan dan
kepahlawanan. Contohnya, karya sastra
pada zaman Kediri yang berjudul
Gatotkacasraya dan dikarang Empu
Panuluh. Karya sastra ini menceritakan
tokoh pahlawan Gatotkaca.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK HINDU DI INDONESIA
Candi Prambanan
sebagai salah satu
Candi Hindu
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Candicandi peninggalan sejarah yang
bercorak Buddha umumnya hanya
berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi
raja. Dalam candi candi ini biasanya
terdapat patung Buddha.
Candicandi di Indonesia, yang bercorak
Buddha, antara lain Candi Borobudor,
Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi
Mendut, Candi Pawon, dan Candi Muara
Takus.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Candicandi di atas, umumnya terdiri dari tiga
tingkatan, yaitu:
Bagian dasar yang disebut Kamadatu,
Kamadatu melambangkan manusia masih
dalam rahim ibu.
Bagian tengah yang disebut Rupadatu,
Rupadatu melambangkan kehidupan manusia
di dunia yang penuh nafsu keduniawian.
Bagian atas yang disebut Arupadatu,
Arupadatu melambangkan manusia sudah
mencapai nirwana.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Pada dinding candicandi ini terdapat relief
yang menggambarkan perbuatan manusia dan
hukumannya atau riwayat Buddha Gautama
sejak lahir hingga mencapai kesempurnaan
Seni bangunan candi di Indonesia secara
kronologis dibagi ke dalam dua masa, yaitu
zaman Jawa Tengah yang menghasilkan
langgam Jawa Tengah (berkembang setelah
tahun M) dan Zaman Jawa Timur yang
menghasilkan langgam Jawa Timur
(berkembang setelah tahun 1000).
CIRICIRI CANDI
JAWA TENGAH
bentuk bangunannya tambun;
atapnya berbentuk berundukunduk;
puncaknya berbentuk ratna/stupa;
gawang pintu dan relung berhiaskan
kalamakara;
relietifnya timbul agak tinggi dan lukisannya
naturalis;
letak candi di tengah halaman;
kebanyakan terbuat dari baru andesit.
CIRICIRI CANDI
JAWA TIMUR
bentuk bangunannya ramping;
atapnya berupa perpaduan tingkatan;
puncaknya berbentuk kubus;
makara tidak ada dan pintu relung hanya
ambang batasnya saja yang diberi kepala kala;
reliefnya timbul sedikit saja dan lukisannya
simbolis menyerupai wayang kulit;
letak candi di belakang halaman;
kebanyakan menghadap ke barat;
kebanyakan terbuat dari bata.
PENINGGALAN KEBUDAYAAN
BERCORAK BUDDHA DI INDONESIA
Candi Borobudur
sebagai salah satu
candi Buddha.
EVALUASI
Berilah tanda silang(X) pada jawaban yang tepat!
1. Dalam agama hindu dikenal adanya dewa Trimurti yang meliputi ….
a. dewa Brahma,Wisnu dan Siwa
b. dewa Agni,Vayu dan Brahma
c. dewa Wisnu,Brahma dan Varuna
d. dewa Siwa,Brahma dan Agni
2. Teori tentang masuknya Hindu-Budha di Indonesia yang paling kuat
kebenarannya adalah teori….
a. Ksatria
c. Sudra
b. Waisya
d. Brahmana
3. Dibawah ini yang bukan merupakan isi prasasti Yupa adalah ….
a. raja pertama bernama Kudungga
b. Mulawarman adalah raja terbesar Kutai
c. raja memberikan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana
d. agama yang dianut adalah Hindu dan Budha
4. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan laut di Asia Tenggara karena….
a. letaknya strategis di persimpangan jalur lalu lintas perdagangan laut
b. kekuatan armada laut Majapahit sudah lemah
c. Sriwijaya menarik cukai sangat ringan
d. menghasilkan rempah-rempah sebagai barang dagangan utama
5. Raja Mataram yang memindahkan ke Jawa Timur adalah ….
a. Mpu Sendok
c. Warak
b. Balitung
d. Kayuwangi
6. Sumpah Palapa yang diikrarkan Gajah Mada mempunyai makna….
a. awal tumbuh kembangnya agama Hindu Budha
b. munculnya persatuan dan kesatuan Nusantara
c. Majapahit berhasil menyusun pemerintahan yang baik
d. rakyat tunduk pada raja Majapahit
7.
8.
9.
10.
Kitab sastra sumber sejarah Majapahit yang di karang oleh Mpu Prapanca
berjudul….
a. Kitab Prapanca
c. Kidung Sundayana
b. Kitab Hari Wangsa
d. Kitab Negara Kertagama
Pengaruh Hindu Budha dapat dilihat pada seni bangunan yang
berbentuk….
a. candi
c. benteng
b. makam
d. lukisan
Kerajaan singasari mencapai puncak kejayaan pada masa di perintah
oleh….
a. Wisnuwardhana
c. Tohjaya
b. Kertanegara
d. Anusapati
Golongan terendah dalam stratifikasi sosial Hindu ditempati oleh kasta….
a. sudra
c. waisya
b. brahmana
d. ksatria