Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pendeta terhadap Narapidana Hukuman Mati di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan T2 752014012 BAB V

BAB V
PENUTUP

5.1.

Kesimpulan
Pada bab sebelumnya penulis telah melakukan penelitian, serta melakukan analisis. Pada

Bab ini penulis akan mennyimpulkan. Setelah melakuan penelitian dan anlisis penulis
menyimpulkan bahwa ada penyebab yang menyebabkan kurang sempurnanya peran Pendeta
dalam pelayanannya yaitu
Dalam segi Internal (dari dalam) :
1. Lingkungan Lapas (Lembaga Permasyarakatan) Nusakambangan yang kurang mendukung
bagi Narapidana Hukuman mati.
Penulis berpendapat bahwa lingkungan kurang mendukung, dikarenakan Lingkungan
Lapas ( Lembaga Permasayarakatan) kurang mendukung oleh sebab fasilitas Lapas seperti
tempat tinggal atau tempat hunian. Penulis berpendapat demikian ini, menurut narapidana
hukuman mati kurang baik dan kurang berkenan di hati para narapidana. Menurut Penulis
karena kurang baik dan kurang berkenan ini, menyebabkan para narapidaan stress serta
depresi.
2. Pemberian


makanan yang kurang hieginis sehingga menyebabkan perasan dan pikiran

Narapidana kurang baik yang menyebakan Marah, Stress, Depresi dan kurang ada
penerimaan diri.
Penulis berependapat ini dikarenakan oleh pendapat dari Narapidana hukuman mati.
Menurut pendapat dari Narapidana hukuman mati makanan yang diterima kurang hiegenis.
Penulis berpendapat bahwa makanan ini dapat menjadi fakktor yang dapat menyebabkan

154

perasaan marah,stress, sehingga menyebakan para Narapidana hukuman mati mengalami
kesedihan yang bekepanjangan, sehingga menyebabkan adanya kurang peneriman dari
narapidana hukuman mati.
Dalam segi Eksternal (dari Luar)
1) Kurangnya intensitas konseling antar Pendeta dengan Narapidana, seharusnya ada
pembagian waktu pertemuan di saat Ibadah dengan waktu kotbah dengan Sharing
(konseling).
Penulis berpendapat demikian, setelah melakukan penelitian, bahwa di Lapas
(Lembaga permasayarakatan) untuk waktu bertemu itu hanya pada waktu Ibadah saja.

yaitu 2 jam saja. menurut penulis waktu 2 jam itu kurang dimaksimalkan oleh
rohaniawan, ini terbukti dari hanya untuk berkotbah saja dan semisal bisa hanya
menunggu para Narapidana yang ingin berbicara, itu pun waktunya minimal 5 (lima) atau
10 (sepuluh) menit untuk rohaniawan Menurut pandangan penulis para narapidana
khususnya narapidaana hukuman mati membutuhkan hubungan interaksi yaitu bercakapcakap,yaitu konseling. Ini menurut Penulis berguna untuk perkembangan Narapidana
secara Rohani
2) Masih adanya kurang koordinasi antar Rohaniawan sehingga masih ada benturan antar
Rohaniawan.
Penulis berpendapat ini dikarenakan melihat sendiri di Lapas (Lembaga
Permasyarakatan) Nusakamabangan bahwa kurang koordinasi dari pihak kordinator
Rohaniawan Lapas (Lembaga Permasayarakatan) Nusakambangan masih belum diatur
dengan baik, sehingga belum terjadawal dengan baik. Ini terbukti untuk semua
Rohaniawan.

155

5.2.

Saran
Penulis memberikan saran untuk Peran Pendeta di Lemabaga Permasyarakatan


Nusakambangan sebagai berikut ini:
1. Diharapakan untuk lebih banyak waktu untuk intesitas waktu untuk konseli atau narapidana
bertemu untuk narapidana atau penambahan intensitas pembinaan yaitu konseling
Narapidana
Penulis menyarankan demikian dikarenakan pembinaan hanya mendapatkan waktu 2 (dua)
jam saja dan hanya diisi hanya kotbah saja. Untuk sebab itu penulis menyarankan untuk ada
pembagian waktu tersebut untuk Para Narapidana untuk konseling, sehingga ada
pertumbuhan secara Rohani dan mendapatkan ketenangan jiwa.
2. Pemberian fasilitas yang memadai untuk para narapidana baik secara kesehatan khususnya
untuk para terpidana mati
Penulis menyaranakan

bahwa fasilitas untuk para narapiadana diharapkan ditingkatkan

misalnya untuk tempat hunian Narapidana, makanan. Penulis menyarankan ini untuk
menjaga kesehatan dari Narapidaan hukuman mati. Narapidana menurut penulis perlu untuk
dimengerti, sehingga pada saat menjalani masa eksekusi terdapat atau bisa ada penerimaan
diri
3. Pemerintah seharusnya memberikan atau membuat Formasi khusus untuk Rohaniawan atau

pegawai Tetap atau bisa disebut Pegawai Negeri sipil untuk para Rohaniawan
Penulis menyarankan ini dikarenakan bahwa Rohaniawan disana hanya swasta. Penulis
menyarakan demikian karena untuk kebaikan para Narapidana khususnya Narapidaan
Hukuman mati, sehingga pembinaaan khususnya pertemuan konseling bisa terpenuhi oleh
para Narapidana, sehingga secara Rohani mereka akan sehat dan akan terjadi suatu tahapan

156

yang baik bagi para Narapidana tersebut. Penulis juga Menyarankan agar formasi untuk
Rohaniawan terebut sesuai dengan bidang yang dimampunya.

157

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pendeta terhadap Narapidana Hukuman Mati di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan T2 752014012 BAB I

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pendeta terhadap Narapidana Hukuman Mati di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan T2 752014012 BAB II

7 87 99

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pendeta terhadap Narapidana Hukuman Mati di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan T2 752014012 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pendeta terhadap Narapidana Hukuman Mati di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan

0 17 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Pendeta terhadap Narapidana Hukuman Mati di Lembaga Permasyarakatan Nusakambangan

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Stres dan Strategi Coping pada Narapidana Wanita di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: HUKUMAN ROTAN : Suatu Analisa Sosiologi terhadap hukuman Rotan Bagi Masyarakat di Negeri Latuhalat T2 752011020 BAB V

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB V

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Tenaga Pendeta: Suatu Analisis tentang Mutasi Tenaga Pendeta di GPM T2 912013020 BAB V

0 0 9