PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN RME (REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS X SMA NEGERI 1 SEI SUKA TAHUN AJARAN 2013/2014.

PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATH
THEMATIC
EDUCATIO
ION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIV
IVITAS
DAN HASIL
H
BELAJAR SISWA PADA MATER
RI
STATISTIKA DI KELAS X SMA N 1
SEI SUKA T.A 2013/2014

Oleh:
Mutia Basra
NIM. 4101111034
P
Program
Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Ge
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU
UAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah
dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran RME (Realistic Mathematic
Education) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Statistika Di Kelas X SMA Negeri 1 Sei Suka Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu sudah sewajarnya apabila penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si., Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd., serta Bapak Muliawan Firdaus, S.Pd, M.Si.
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku
Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku
Dekan FMIPA beserta jajarannya, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku ketua jurusan
Matematika, bapak Drs. Zul Amry, M.Si, selaku ketua Prodi Pendidikan
Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris jurusan Matematika
dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika
FMIPA Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta
Syaiful Bahri dan Ibunda tercinta Sabariah yang terus memberikan motivasi dan

doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Kakak Pratiwi, S.T dan Adik MHD Yuda Hatta yang juga
selalu memberikan dukungan dan motivasi. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Drs. Darwinson Tumanggor, M.Si selaku Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Sei Suka, serta Bapak Witri Mirza Yuhanan, S.Pd selaku guru

v

bidang studi matematika SMA Negri 1 Sei Suka yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan sahabat Dodo Halif Utama
Berutu, S.E, Nanda Sari Suhada, S.Psi, Fahrizal Huzairi Zein, A.Md, Nurmasyiah
Panjaitan, Novrida Astuti Str, Mega Sulastri, dan Indah Permata Sari yang telah
memberikan dukungan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini. Selain itu
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Sakti, Saoqi, Arif, Ema, Fitri,
Fitria, Nelly, Ika dan teman-teman lainnya di jurusan matematika khususnya kelas
Dik B Reguler 2010 yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan
sampai menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada
penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Agustus 2014
Penulis,

Mutia Basra

iii

PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATIC
EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
STATISTIKA DI KELAS X SMA N 1
SEI SUKA T.A 2013/2014
Mutia Basra (NIM. 4101111034)
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran yang
dilakukan sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan
menerapkan pendekatan RME pada materi Statistika dan untuk mengetahui
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Statistika dengan
menerapkan pendekatan pembelajaran RME (Realistic Mathematic Education) di
kelas X SMA Negeri 1 Sei Suka tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-MSc-3 SMA N 1 Sei Suka,
Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pada semester genap tahun ajaran
2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-MSc-3 SMA N 1
Sei Suka yang berjumlah 33 orang sedangkan objek dalam penelitian ini adalah
penerapan pendekatan pembelajaran RME (Realistic Mathematic Education) pada
materi Statistika di SMA N 1 Sei Suka tahun ajaran 2012/2013.
Instrumen penelitian dalam pengumpulan data adalah tes dan lembar
observasi. Tes digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa pada
materi statistika saat dilakukan tindakan pendekatan pembelajaran RME, dan
lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan belajar mengajar dan
aktivitas siswa pada saat menerapkan pendekatan pembelajaran RME.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran mengalami
peningkatan, dimana berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran pra

penelitian masih sangat buruk, sementara untuk siklus I berdasarkan hasil
observasi sudah berada pada kategori baik dan pada siklus II hasil observasi
proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil observasi untuk aktivitas siswa juga mengalami
peningkatan, dimana pada hasil observasi pra penelitian aktivitas siswa jauh dari
kategori ideal karena tidak satupun aktivitas siswa memenuhi PWI (Persentase
Waktu Ideal). Pada siklus I terjadi peningkatan tapi belum memenuhi kategori
ideal karena persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman, berdiskusi
dengan guru dan aktivitas mendengarkan masih belum memenuhi PWI. Tetapi
pada siklus II aktivitas siswa berada pada kategori ideal karena semua aktivitas
telah memenuhi PWI (Persentase Waktu Ideal).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pendekatan pembelajaran
RME dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana pada pra penelitian siswa
yang tuntas hanya 7 siswa (21,21%). Pada siklus I mengalami peningkatan
menjadi 23 siswa (68,7%) dan pada siklus II telah memenuhi Persentase
Ketuntasan Klasikal (PKK) dimana siswa yang tuntas 30 siswa (90,91%) dan
kelas dikatakan tuntas.

vi


DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Identifikasi Masalah

6

1.3 Pembatasan Masalah

6

1.4 Rumusan masalah

6

1.5 Tujuan penelitian

7


1.6 Manfaat Penelitian

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar

9
9

2.1.2. Aktivitas Belajar

12

2.1.3. Hasil Belajar

22


2.1.4. Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

23

2.1.4.1.Sejarah Pembelajaran RME

23

2.1.4.2.Definisi RME

24

2.1.4.3.Prinsip RME

25

2.1.4.4.Langkah – Langkah Pendekatan RME

26


2.1.4.5.Penerapan RME dalam Pembelajaran Matematika

41

2.1.5. Materi Statistika

42

2.1.6. Contoh Penerapan RME untuk Topik Modus

44

2.2. Kerangka Konseptual

56

2.3. Hipotesis Tindakan

57

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

58

3.2. Subjek dan Objek Penelitian

58

3.2.1. Subjek Penelitian

58

3.2.2. Objek Penelitian

58

3.3. Jenis Penelitian

58

3.4. Prosedur Penelitian

58

3.5. Alat Pengumpul Data

64

3.5.1. Tes

65

3.5.2. Lembar Observasi

66

3.6. Analisis Data

65

3.6.1. Reduksi Data

66

3.6.2. Interpretasi Hasil

66

3.6.3. Menarik Kesimpulan

72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

73

4.1.1. Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus I

73

4.1.2. Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus II

92

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

107

4.2.1. Proses Pembelajaran

107

4.2.2. Aktivitas Siswa

108

4.2.3. Hasil Belajar Siswa

112

4.3 Diskusi Hasil Penelitian

114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

117

5.2 Saran

118

DAFTAR PUSTAKA

119

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

64

Gambar 4.1 Grafik Persentase Waktu Aktivitas Siswa Siklus I

88

Gambar 4.2 Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I

90

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Tingkat Penguasaan Siswa Pada
Pra Penelitian dan Siklus I

91

Gambar 4.4 Grafik Persentase Aktivitas Siswa Siklus II

103

Gambar 4.5 Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Siklus II

105

Gambar 4.6 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II

106

Gambar 4.7 Grafik Proses Pembelajaran Pada Pra Penelitian, Siklus I
dan Siklus II (Berdasarkan Pendekatan Realistik)

108

Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Pra Penelitian,
Siklus I dan Siklus II

111

Gambar 4.9 Grafik Tingkat Ketuntasan Siswa Pada Pra Penelitian,
Siklus I dan Siklus II

113

Gambar 4.10 Grafik Tingkat Penguasaan Siswa Pada Pra Penelitian,
Siklus I dan Siklus II

114

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I)

121

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP II)

131

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP III)

141

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV (RPP IV)

152

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran V (RPP V)

163

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran VI (RPP VI)

174

Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I)

185

Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II)

190

Lampiran 9 Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III)

196

Lampiran 10 Lembar Aktivitas Siswa IV (LAS IV)

201

Lampiran 11 Lembar Aktivitas Siswa V (LAS V)

208

Lampiran 12 Lembar Aktivitas Siswa VI (LAS VI)

214

Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian LAS I

221

Lampiran 14 Alternatif Penyelesaian LAS II

227

Lampiran 15 Alternatif Penyelesaian LAS III

233

Lampiran 16 Alternatif Penyelesaian LAS IV

238

Lampiran 17 Alternatif Penyelesaian LAS V

246

Lampiran 18 Alternatif Penyelesaian LAS VI

254

Lampiran 19 Kisi – Kisi Tes Awal

259

Lampiran 20 Tes Awal

260

Lampiran 21 Alternatif Penyelesaian Tes Awal

262

Lampiran 22 Pedoman penskoran Tes Awal

264

Lampiran 23 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar I

265

Lampiran 24 Tes Hasil Belajar I

266

Lampiran 25 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Hasil Belajar I

268

Lampiran 26 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I

272

Lampiran 27 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar II

273

Lampiran 28 Tes Hasil Belajar II

274

Lampiran 29 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II

275

Lampiran 30 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II

278

xi

Lampiran 31 Lembar Validasi Tes Awal

279

Lampiran 32 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I

282

Lampiran 33 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II

285

Lampiran 34 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pra Penelitian

288

Lampiran 35 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I

292

Lampiran 36 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II

304

Lampiran 37 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pra Penelitian

316

Lampiran 38 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

321

Lampiran 39 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

336

Lampiran 40 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Pra Penelitian

354

Lampiran 41 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I

357

Lampiran 42 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II

360

Lampiran 43 Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Pra Penelitian

363

Lampiran 44 Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Siklus I

365

Lampiran 45 Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Siklus II

369

Lampiran 46 Tingkat Penguasaan dan Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
Pra Penelitian

373

Lampiran 47 Tingkat Penguasaan dan Tingkat Ketuntasan Tes Hasil
Belajar Siswa I Siklus I

375

Lampiran 48 Tingkat Penguasaan dan Tingkat Ketuntasan Tes Hasil
Belajar Siswa II Siklus II

377

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang
pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga pendidikan lanjutan. Hal ini
disebabkan karena matematika sangat penting, baik dalam pendidikan formal
maupun dalam kehidupan sehari - hari. Pendidikan matematika di Indonesia
diupayakan agar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ruseffendi (2010:1) mengatakan bahwa: “Matematika bukan hanya alat bantu
untuk matematika itu sendiri, tetapi banyak konsep-konsepnya yang sangat
diperlukan oleh ilmu lainnya, seperti kimia, fisika, biologi, teknik dan farmasi”.
Pada saat ini Indonesia masih berada pada problema klasik dalam hal
kualitas pendidikan. Pada kenyataannya negara Indonesia memiliki kualitas
pendidikan yang masih sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan negaranegara lainnya khususnya dalam bidang studi matematika. Berdasarkan hasil
penelitian TIMSS (Trends In International Mathematics Science Study) yang
dilakukan oleh Michael O.Martin, Pierre Foy dan Alka Arora pada tahun 2011
(Michael, 2012:42) menyatakan bahwa: ”Indonesia pada peringkat ke-38 dari 45
negara untuk penguasaan pelajaran di bidang matematika. Score Indonesia (386)
masih berada di bawah Singapura (611) dan Malaysia (440). Score Indonesia
masih berada dibawah TIMSS Scale Centerpoint yaitu 500 point”.Hasil tersebut
menunjukkan bahwa rendahnya kualitas dan hasil belajar siswa dibidang
matematika yang mencerminkan banyaknya kesulitan belajar siswa.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
adalah sebagian besar siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran
yang sulit dan membosankan. Mulyono Abdurrahman (2003:252) menyatakan
bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika
merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa baik yang
berkesulitan belajar maupun bagi yang tidak berkesulitan belajar”. Disamping itu,

1

2

model pembelajaran yang digunakan guru di kelas tidak bervariasi. Model
pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dimana guru yang mendominasi
kelas, sedangkan siswa hanya melihat dan mendengarkan. Hal ini memicu siswa
tidak menyukai matematika. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Turmudi
(2008:10) bahwa:
Ilmu pengetahuan (matematika) yang selama ini disampaikan
menggunakan system transmission knowledge (bagaikan menuangkan air
dari poci ke dalam gelas), siswa disuruh diam dengan “manis”,
mendengarkan expository (uraian dan penjelasannya) guru, menirukan
ucapan guru, mengimitasikan proses menggambarnya guru, mengkopi
apa yang diberikan guru didepan kelas. Dengan kata lain semuanya
adalah aktivitas pasif.
Hal tersebut di atas menggambarkan bahwa sistem pembelajaran
matematika yang diterapkan oleh para guru disekolah cenderung berpusat pada
guru, dimana siswa hanya diarahkan untuk menerima langsung penjelasan dari
guru dan siswa cenderung pasif dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
bahkan bisa dikatakan bahwa pembelajaran dilaksanakan tanpa aktivitas yang
berarti dari siswa.
Dalam belajar sangat diperlukan aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sardiman (2011:97) bahwa: “di dalam belajar perlu ada aktivitas, subjek
didik/siswa harus aktif berbuat, tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin
berlangsung dengan baik”. Jadi, guru diharapkan dapat menjadi fasilitator siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. Sementara Rusman (2011:323) menyatakan
bahwa: ”pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran, sehingga siswa
mampu mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas”. Dengan
kata lain, siswa diharapkan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diharapkan
mendominan di dalam kelas, bukan hanya sekedar mendengarkan penjelasan
guru, melihat, mencatat dan menjawab pertanyaan guru bila ditanyakan.
Berdasarkan hasil pengamatan pra penelitian terhadap aktivitas siswa
yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Sei Suka, yaitu salah satu sekolah di

3

kabupaten Batubara Sumatera Utara, untuk kategori mendengarkan, membaca,
menulis, berdiskusi/bertanya dengan teman, dan

berdiskusi/bertanya dengan

guru, siswa lebih cenderung hanya melakukan aktivitas mendengarkan dan
melakukan hal yang tidak relevan (ribut, berjalan – jalan, bercerita dengan teman
atau hal yang tidak relevan lainnnya). Sementara untuk waktu pembelajaran 1 - 90
menit, hanya sedikit sekali siswa melakukan aktivitas menulis dan membaca.
Sedangkan untuk aktivitas berdiskusi dengan teman atau dengan guru hampir
tidak dilakukan siswa sama sekali.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 3
Februari 2014 kepada bapak Witri Mirza Yuhanan, S.Pd, (salah seorang guru
matematika di SMA Negeri 1 Sei Suka) menyatakan bahwa mengatakan bahwa:
Siswa SMA Negeri 1 Sei Suka memiliki kesulitan dalam menyelesaikan
soal - soal matematika. Menurut mereka matematika adalah materi yang
sulit karena berhubungan dengan angka – angka yang banyak. Hal ini
menjadi momok bagi para siswa ketika dihadapkan dengan materi
statistika. Umumnya pada submateri ukuran pemusatan data, siswa
enggan dengan angka –angka dan rumus – rumus yang disajikan. Dalam
hal ini siswa cenderung menghafal rumus.
Dari hasil observasi yang dilakukan, dapat digambarkan bahwa secara
umum strategi pembelajaran di SMA Negeri 1 Sei Suka dalam mata pelajaran
matematika khususnya materi statistika, pada umumnya hanya berupa
penyampaian materi secara teori oleh guru lewat ceramah, latihan dan
mengerjakan tugas. Hal tersebut dilaksanakan secara terus menerus. Akibatnya
siswa jauh dari pembelajaran yang aktif dan kurang termotivasi untuk mengikuti
materi ini karena model pembelajaran yang digunakan cenderung monoton. Siswa
tidak diarahkan untuk aktif di kelas dan melaksanakan pembelajaran berdasarkan
kehidupan nyata/real. Dimana siswa pada umumnya hanya mengenal matematika
khususnya materi statistika melalui rumus - rumus yang ada. Padahal materi ini
sangat erat kaitannya pada kehidupan sehari hari. Penerapan model pembelajaran
yang monoton seperti inilah yang diduga sebagai faktor penyebab rendahnya nilai
matematika siswa khususnya materi statistika di SMA Negeri 1 Sei Suka.

4

Berdasarkan hasil pengamatan awal pra penelitian yang dilakukan
peneliti terhadap hasil belajar siswa, peneliti menemukan hasil belajar siswa
berdasarkan nilai ulangan formatif untuk materi eksponen, persamaan linier dan
sistem persamaan linier adalah 39,39. Nilai ini tentunya masih sangat rendah
bahkan jauh dibawah nilai ketuntasan minimum.
Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa di kelas X SMA
Negeri 1 Sei Suka mereka mengatakan bahwa pada saat

pembelajaran

matematika guru yang bersangkutan hanya memberikan penjelasan langsung dan
dilanjutkan dengan pemberian tugas ataupun latihan. Para siswa juga tidak
melakukan aktivitas belajar lain selain hanya duduk, diam dan mendengarkan
penjelasan gurunya. Para siswa hanya dijadikan objek pembelajaran bukan subjek
dalam pembelajaran. Berdasarkan yang dikemukakan oleh Sanjaya (2008:130)
bahwa:
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar
adalah berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat
mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada
aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis
seperti aktivitas mental.
Oleh sebab itu menjadi hal yang salah apabila dalam belajar matematika
khususnya materi statistika siswa hanya dihadapkan kepada rumus – rumus dan
terkesan hanya menghafal rumus. Alangkah baiknya bila siswa dikenalkan kepada
pembelajaran yang bersifat real dengan memerankan siswa untuk berpartisipasi
secara aktif.
Dalam hal ini, sebaiknya guru harus membuat suatu trik dimana
matematika itu dapat dikemas menjadi pelajaran yang menarik dan

mudah

dimengerti yang dengan sendirinya membangkitkan semangat para siswa untuk
belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah
Realistic Mathematic Education (RME). Dimana didalam model RME ini siswa
diarahkan untuk belajar secara realistik serta siswa berperan secara aktif di kelas.
Gravemeijer (1994:82) mengungkapkan: “Realistic mathematics education is

5

rooted in Freudenthal’s interpretation of mathematics as an activity”. Ungkapan
Gravemeijer di atas menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik
dikembangkan berdasar pandangan Freudenthal yang menyatakan matematika
sebagai suatu aktivitas. Selain itu Gravemeijer (1994:91) menyatakan bahwa:
”Mathematics is viewed as an activity, a way of working. Learning mathematics
means doing mathematics, of which solving everyday life problem is an essential
part”. Gravemeijer menjelaskan bahwa dengan memandang matematika sebagai
suatu aktivitas maka belajar matematika berarti bekerja dengan matematika dan
pemecahan masalah dalam kehidupan sehari - hari merupakan bagian penting
dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan pra penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, pembelajaraan yang dilakukan oleh guru kurang relevan terhadap
pembelajaran

realistic.

Realistic

Mathematic

Education

adalah

model

pembelajaran yang dapat mengaitkan matematika dengan kehidupan nyata
sehingga mudah dipahami. RME adalah suatu model pembelajaran dalam
pendidikan matematika yang berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah
aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap
konteks kehidupan sehari-hari siswa. Dengan menggunakan RME pembelajaran
matematika menjadi lebih bermakna karena dengan RME matematika diajarkan
secara real sesuai dengan fakta yang ada, lain halnya dengan model – model
pembelajaran lainnya. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi lebih tertarik
terhadap pelajaran matematika.
Materi statistika yang diajarkan dengan model pembelajaran Realistic
Mathematic Education (RME) akan memudahkan siswa untuk memahami konsep
statistika. Karena dengan pendekatan RME, statistika diajarkan dengan cara yang
berbeda dimana siswa diajarkan berdasarkan konteks kehiddupan sehari – hari.
Selain itu dengan model ini siswa juga dituntut untuk aktif di kelas, jadi tidak
hanya sekedar menerima materi dari guru.

6

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Penerapan Pendekatan RME (Realistic Mathematic
Education) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Statistika Di Kelas X SMA N 1 Sei Suka T.A 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika.
3. Model pembelajaran yang berpusat pada guru
4. Pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara aktif
5. Sedikitnya

penggunaan

pendekatan

RME

(Realistic

Mathematic

Education) dalam proses pembelajaran

1.3 Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan pendekatan RME (Realistic
Mathematic Education) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
materi statistika di kelas X SMA N 1 Sei Suka T.A. 2013/2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan RME
(Realistic Mathematic Education) pada materi Statistika di Kelas X SMA
N 1 Sei Suka T.A 2013/2014?

7

2. Apakah pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Statistika di Kelas X
SMA N 1 Sei Suka T.A 2013/2014?
3. Apakah pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Statistika di Kelas X SMA
N 1 Sei Suka T.A 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan
pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) pada materi Statistika
di Kelas X SMA N 1 Sei Suka T.A 2013/2014
2. Untuk mengetahui apakah pendekatan RME (Realistic Mathematic
Education) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi
Statistika di Kelas X SMA N 1 Sei Suka T.A 2013/2014
3. Untuk mengetahui apakah pendekatan RME (Realistic Mathematic
Education) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Statistika
di Kelas X SMA N 1 Sei Suka T.A2013/2014

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, dengan dilaksanakan penelitian ini, guru dapat sedikit demi
sedikit mengetahui pendekatan pembelajaran yang bervariasi yang dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta mengetahui
pendekatan pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan
sistem pembelajaran dikelas.
2. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat khususnya bagi
siswa yang bermasalah di kelas tersebut dalam penerapan pendekatan

8

Realistic Mathematic Education dalam upaya meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada pokok bahasan statistika di kelas X SMA Negeri 1
Sei suka Tahun ajaran 2013/2014
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik
pada sekolah itu sendiri dalam rangkat perbaikan pembelajaran.
4. Bagi peneliti, dapat menjadi masukan kepada peneliti sebagai calon guru
untuk menerapkan pendekatan pembelajaran matematika, khususnya pada
materi statistika.

117

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan RME (Realistic
Mathematic Education) pada materi Statistika di Kelas X SMA N 1 Sei
Suka T.A 2013/2014 adalah pada pra penelitian pembelajaran masih
sangat buruk, namun pada siklus I terjadi peningkatan proses
pembelajaran, hanya saja ada beberapa hal yang masih belum terpenuhi di
siklus I. Pada siklus II guru lebih aktif memotivasi, memberikan arahan,
mengamati siswa satu persatu serta berkomunikasi dengan siswa mengenai
pelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan di siklus I
dimana siswa banyak melakukan hal yang tidak relevan dengan
pembelajaran dan rendahnya aktivitas bertanya/berdiskusi antara guru
dengan siswa atau siswa dengan siswa. Selain itu agar pembelajaran lebih
efisien peneliti merubah kelompok belajar siswa.
2. Pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada materi Statistika di Kelas X SMA N 1 Sei
Suka T.A 2013/2014. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil observasi
aktivitas siswa pra penelitian masih sangat buruk dimana tidak ada satupun
yang memenuhi PWI (Persentase Waktu Ideal), sementara itu pada siklus I
terjadi peningkatan tetapi belum memenuhi kategori ideal karena
persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman, berdiskusi dengan
guru dan aktivitas mendengarkan masih belum memenuhi PWI. Namun
pada siklus II aktivitas siswa telah berada pada kategori ideal karena
semua aktivitas telah memenuhi PWI (Persentase Waktu Ideal).
3. Pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi Statistika di Kelas X SMA N 1 Sei Suka
T.A 2013/2014. Hal ini dapat dilihat berdasarkan banyaknya siswa yang

118

tuntas dalam pembelajaran mulai dari pra penelitian siswa yang tuntas
hanya 7 siswa (21,21%), pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 23
siswa (69,7%), dan pada siklus II memenuhi Persentase Ketuntasan
Klasikal (PKK) yaitu menjadi 30 siswa (90,91%) dan kelas dikatakan
tuntas.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:
1. Kepada guru matematika untuk dapat mempertimbangkan pendekatan
pembelajaran RME (Realistic Mathematic Education) dalam pembelajaran
matematika

pada

pokok

bahasan

Statistika

karena

pendekatan

pembelajaran RME dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa.
2. Agar siswa tertarik dan termotivasi dalam belajar, hendaknya guru selalu
melibatkan siswa secara aktif dan membuat suasana yang menyenangkan
dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak beranggapan bahwa
matematika merupakan pelajaran sulit.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang berminat agar dapat meneliti disekolahsekolah lain pada materi yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi
perbandingan guna untuk meninngkatkan kualitas pendidikan khususnya
pada mata pelajaran matematika.

119

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Baka, Abu., (http://indahnyaberbagi10.blogspot.com/2012/09/definisi-belajarmatematika.html) Diakses pada 15 Januari 2014
Daryanto, (2013), Inovasi Pembelajaran efektif, Yrama Widya, Bandung
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung
Dimyati, (2006), Belajaar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Habibi, Suhadi, (2013), Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD ((Student
Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Meteri Trigonometri Di Kelas X SMA Negeri 1
Kutacane Tahun Ajaran 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Hamalik, O., (2005), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hudojo,Herman,

(2005),

Pengembangan

Kurikulum

dan

Pembelajaran

Matematika, Universitas Negeri Malang, Malang
LQ., Nurkaida., Fina., (http://h4mm4d.wordpress.com/2009/02/27/pendidikanmatematika-realistik-indonesia-pmri-indonesia/) Diakses pada 20 januari
2014
Munawar,

Indra.,

(http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-

pengertian-dan-definisi.html) Diakses pada 20 Januari 2014
Nugroho, Adhi., Prasetya., & Dunarto, Dedy., (2013), Big Bank Soal-Bahas
Matematika SMA/MA, Wahyumedia, Jakarta.
Rozanie,Irwan.,(http://ironerozanie.wordpress.com/2010/03/03/realisticmathematic-education-rme-atau-pembelajaran-matematika-realistikpmr/) Diakses pada 30 Januari 2014
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Belajar Mengajar,
Rajawali Pers, Jakarta.
Shofia,

Renny.,

(http://shofiarenny.wordpress.com/pengetahuan-artikel-tugas-

kuliah/diskusi-tentang-metode-pembelajaran-berbasis-rme-realisticmathematics-education/) Diakses pada 22 Januari 2014
Slameto, (2010), Belajar & Faktor – Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta

120

Sugono,Deddy.,(http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/pengertian-hasilbelajar.html) Diakses pada 15 januari 2014
Sukardi, (2009), Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Trianto, (2007), Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Kencana, Jakarta
Uksw,(http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/1867/T1_2
02008034_BAB%20I.pdf?sequence=2) Diakses pada 20 januari 2014
Wijanarko,Rahmad.,(http://rahmadwijanarko.blogspot.com/2012/12/modelpembel
ajaran-matematika-realistik.html) Diakses pada 25 januari 2014

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDA ACEH

1 7 1

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 4 71

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 ADIREJO PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

1 20 65

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 104

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS V SDN NGAJARAN 03 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI

1 2 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN VIRTUAL CLASS PADA MATERI TEKS EKSPLANASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA 1 KUDUS TAHUN 2017

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEQUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IIS 5 SMA NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015 2016

0 0 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015 2016

0 0 15