PENGARUH LATIHAN FLEKSIBILITAS STATIS TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI PADA WANITA Pengaruh Latihan Fleksibilitas Statis Terhadap Peningkatan Range Of Motion Sendi Pada Wanita Lanjut Usia.

(1)

PENGARUH LATIHAN FLEKSIBILITAS STATIS TERHADAP

PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI PADA WANITA

LANJUT USIA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

AGUS DWI PURNAMASARI

J 120120003

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH LATIHAN FLEKSIBILITAS STATIS TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI PADA WANITA LANJUT

USIA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

AGUS DWI PURNAMASARI J120120003

Telah di periksa dan di setujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH LATIHAN FLEKSIBILITAS STATIS TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI PADA WANITA LANJUT

USIA

Oleh:

AGUS DWI PURNAMASARI J120120003

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada hari rabu, 9 November 2016

Dewan Penguji: 1. Yulisna Mutia Sari, SST.FT., M.Sc(GRS) 2. Maskun Pudjianto, S.Pd., M.Kes

3. Dwi Kurniawati, M.Kes

Disahkan Oleh

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr.Suwaji.,M.Kes NIP. 195311231983031002


(4)

iii

PERNYATAAN PUBLIKASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 9 November 2016

Penulis

AGUS DWI PURNAMASARI J120120003


(5)

1

PENGARUH LATIHAN FLEKSIBILITAS STATIS TERHADAP PENINGKATAN RANGE

OF MOTION SENDI

PADA WANITA LANJUT USIA Abstrak

Penurunan kelenturan (Flexibilitas) sendi sering terjadi pada proses menua, sehingga mengurangi gerakan persendian.Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan Range of Motion

(ROM) sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Latihan fleksibilitas statis yang dilakukan secara berkala diharapkan dapat meningaktakan Range of Motion (ROM). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan Posyandu Lansia Ngudi Waras Kecamatan Jebres. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan Pre and Post Test With Control Group desain. Jumlah sampel sebanyak 40 orang dengan rincian 20 orang kelompok perlakuan dan 20 orang kelompok kontrol. Intrumen penelitian menggunakan latihan flesibilitas dan mengukur derajat gerak sendi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil uji

Wilcoxon kelompok perlakuan diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil uji Wilcoxon kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil uji beda pengaruh dengan uji Mann whitney dengan

p< 0,05. Pada sendi shoulder Sagital kanan, Shoulder Sagital kiri, Wrist Sagital kanan, dan ankle. Kesimpulan:ada pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia kelompok perlakuan pada gerak sendi shoulder Sagital kanan, Shoulder Sagital kiri, Wrist Sagital kanan, dan angkle. Ada perbedaan fleksibilitas statis kelompok kontrol pada gerak sendi shoulder sagital kanan, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitaal, cervical sagital, rotasi dan lumbal. Ada beda pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan Posyandu Lansia Ngudi Waras Kecamatan Jebres.

Kata kunci: fleksibilitas statis Range Of Motion, lansia Abstract

The flexibility joints common in the process of aging, thus can reduce movement joints. The decline in their could reduce musculoskeletal range of motion ( ROM ) so as to affect elderly in activity the day to day .Exercise flexibility static done periodically hope can increase to ROM. Research aim is to know the influence of flexibility static on increased ROM in elderly posyandu Nedyo Waras sane and posyandu ngudi waras of jebres. The kind of research was research quantitative. Design research uses a quasi experiment design and post pre test with control group design .The samples were 40 elderly with 20 elderly use practice flexibility and 20 as control group. Instrument data use flexibility exercise and measurement ROM with joint movement. analysis data use paired sample test. Results of wilcoxon Test from treatment group obtained p-value = 0,000 (p<0.05) . results ot wilcoxon Test frim control group obtained value p = 0,000 (p<0,05) . The results of the different influence by Mann Whitney test with p<0.05 at for shoulder sagittal right , shoulder sagittal left , sagittal right wrist , and ankle . Conclusion: there was influence of exercise flexibility static on increased ROM) in women aged the treatment group in motion joints sholder sagittal right , sholder sagittal left , sagittal right wrist , and angkl . There was a difference in flexibility static the control group in motion joints sholder sagittal right , elbow sagittal , wrist sagittal , sagital knee, cervical sagittal , rotation and lumbar region . there was an influence of exercise flexibility static on increased range of motion in women aged the posyandu elderly nedyo sane and posyandu elderly ngudi sane kecamatan jebres.

.


(6)

2

1. PENDAHULUAN

Jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia dari tahun ke tahun cendrung meningkat. Indonesia tergolong negara struktural penduduk lansia (aging structured population) karena jumlah penduduk kelompok lansia di indonesia tahun 2000 adalah 14.439.967 dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2006 mencapai ± 19.000.000 orang atau 8,9%. Pada tahun 2010 di prediksikan jumlah lanjut usia meningkat menjadi 9,5% pada tahun 2020 sebesar 11,20% (Kemenkes, 2010).

Penurunan kelenturan (Flexibilitas) sendi sering terjadi pada proses menua, sehingga mengurangi gerakan persendian (Aston – Miller dan Alexander, 2003). Keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat mempengaruhi kondisi tersebut (Tortora dan Grabowski, 2003). Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan Range Of Motion (ROM) sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari (Activity Dailiy Living atau ADL) (Benerje, 2012).

Pada proses menua terjadi penurunan produksi cairan sinovial pada persendian, tonus otot menurun, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan lingkup gerak sendi (LGS), sehingga mengurangi gerakan persendian. Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik (pysical activit) dan latihan (exercise), sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari - hari (activity daily living atau ADL) (Wold, 1999).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan Range Of Motion pada wanita lanjut usia. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental. Populasi penelitian adalah seluruh lansia yang rutin setiap minggu untuk mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan di Posyandu Lansia Ngudi waras.. Teknik pengmbilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 40 lansia. Alat Ukur Goniometer dan meter line. Analis data penelitian menggunakan uji wilcoxon dan Mann Whitney dengan taraf signifikansi 95%.


(7)

3

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Perlakuan Kontrol

Frequency % Frequency % 60-65 tahun 9 45 10 50 66-70 tahun 8 40 8 40 71-75 tahun 3 15 2 10.0

Total 20 100.0 20 100.0 Std. Deviation 3.592 4.000

Minimum 60 60

Maximum 72 71

Mean 66,80 66

Berdasarkan tabel 1 karakteristik responden berdasarkan usia kelompok perlakuan maupun kelompok control banyak pada usia 60-65 tahun, masing- masing 45% dan 50%, dengan usia tertua adalah 72 tahun.

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Berat badan Berat Badan Perlakuan Kontrol

Frequency % Frequency %

40-50 kg 13 65 11 55 51-60 kg 6 30 8 40 61-70 kg 1 5.0 1 5.0 Total 20 100.0 20 100.0 Std. Deviation 6.620 7.103

Minimum 40 40

Maximum 63 65

Mean 48,35 50.35

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan data bahwa responden kelompok perlakuan maupun kelompok control menunjukkan mempunyai berat badan pada rentang 40-50 kg sebesar 65% dan 55%. Berat badan teringan adalah 40 kg dan paling berat adalah 65kg.

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan Tinggi Badan Perlakuan Kontrol

Frequency % Frequency % 141-147 cm 7 35.0 8 40.0 148-154 cm 7 35.0 10 50.0 155-162 cm 6 30.0 2 10.0 Total 20 100.0 20 100.0 Std. Deviation 6.186 5.25

Minimum 141 141

Maximum 162 158


(8)

4

Berdasarkan tabel 3. tinggi badan kelompok perlakuan antara 141-147 cm dan 148-154 cm sama besar masing-masing 35%, sementara kelompok kontrol, tinggi badan terbanyak pada rentang 148-154 cm sebesar 10%. Tinggi badan terpendek adalah 141 cm dan tertinggi 150,20 cm.

3.1Hasil Uji Statistik

3.1.1. Pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita usia lanjut

 Kelompok perlakuan

Tabel 4 Pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan Range Of Motion) Kelompok Perlakuan

Sendi Pre test Post test p Pre test Post test

p

kanan Kiri

Shoulder

Sagital 186,75 194,50 0,000 186,50 192.50 0,000 Frontal 148,250 150,75 0,008 148,50 150,25 0.020 Rotasi 121,250 121,25 1 121,25 121,25 1 Elbow

Sagital 129,50 132,75 0,001 129,75 132,25 0,004 tranversal 121,00 121,75 0,317 121,00 121,75 0,317 Wrist

Sagital 117,00 121,75 0,001 117,50 121,00 0,002 Frontal 33,75 33,75 1 33,50 33,50 1 Knee

Sagital 117,75 121,50 0,001 120,25 122,25 0,011 Ankle

Sagital 47,50 52,25 0,001 47,50 51,50 0,166 Cervival

Sagital 47,50 54,00 0,000 Tranversal 45,00 48,50 0,004 Rotasi 68,25 76,50 0,000

Lumbal 6,30 7,25 0,002

Berdasarkan hasil uji wilcoxon pada kelompok perlakuan dimana responden diberikan perlakuan fleksibilitas dengan melakukan stretching menunjukkan shoulder sagital frontal, elbow sagital, wrist sagital, knee sagital, angkle sagital kanan, cervical sagital, rotasi dan lumbal dengan nilai p =0,000 (p< 0,05) sehingga diartikan ada pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan (Range Of Motion) pada shoulder


(9)

5

sagital frontal, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitasl. ankle sagital kanan, cervical sagital, rotasi dan lumbal.

 Kelompok kontrol

Tabel 5 Perbedaan Rata-Rata Kelompok Kontrol

Sendi Pre test Post test p Pre test Post test p

kanan Kiri

Shoulder

Sagital 179,25 181,25 0,023 179 179,750 0,083 Frontal 154 154,75 0,083 154 154,50 0,157 Rotasi 111,75 111,750 1 111,75 111.7500 1 Elbow

Sagital 131,50 133,5000 0,005 131,75 133 0,025 Tranversal 99 99 1 99 99 1 Wrist

Sagital 106,50 109,00 0,007 106,50 108.75 0,007 Frontal 34,50 34,50 1 34,50 34.50 1 Knee

Sagital 121,25 122,75 0,014 121,25 00

122.7500

0,014 Ankle

Sagital 42,25 43,50 0,025 42,25 43 0,083 Cervival

Sagital 51 54,50 0,006 Tranversal 49,25 49,50 0,317

Rotasi 75,75 79 0,003

Lumbal 6,650 7 0,008

Berdasarkan hasil uji wilcoxonst pada kelompok kontrol dimana antara pre test dan post test menunjukkan Shoulder Sagital kanan, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitaal, cervical sagital, rotasi dan lumbal dengan nilai p =0,000 (p<0,05) sehingga diartikan ada peningkatan Range Of Motion shoulder Sagital kanan, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitaal, cervical sagital, rotasi dan lumbal.

3.2Uji beda pengaruh

Uji beda pengaruh antara kelompok perlakuan yang dengan kelompok kontrol menggunakan uji Mann Whitney. Data uji beda adalah selisih nilai antara pre test post test dari masing-masing kelompok penelitian. Hasil uji beda ditampilkan dalam table 4.6


(10)

6

Table 6 Hasil uji beda pengaruh fleksibilitas antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol

Sendi p Sendi p

Shoulder Knee

Sagital kanan 0,000 Sagital kanan ,063 Sagital kiri 0,000 Sagital kiri 0,289 Frontal kanan 0,157 Ankle

Frontal 0,277 Sagital kanan 0,017 Rotasi kanan 1 Sagital kiri 0,017 Rotasi kiri 0,799 Cervival

Elbow Sagital 0,017 Sagital kanan 0,355 Tranversa 0,012 Sagital kiri 0,253 Rotasi 0,005 Tranversal kanan 0,799 Lumbal 0,056 Tranversal kiri 0,799

Wrist

Sagital kanan 0,043 Sagital kiri 0,495 Frontal kanan 1 Frontal kiri 1

Berdasarkan table 6 diketahui sendi shoulder Sagital kanan, Shoulder Sagital kiri, Wrist Sagital kanan, dan ankle diperoleh nilai p< 0,05, sehingga disimpulkan ada beda pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan Posyandu Lansia Ngudi Waras Kecamatan Jebres.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan (Range Of Motion) pada shoulder sagital frontal, elbow sagital, wrist sagital, knee sagital. Ankle sagital kanan, cervical sagital, rotasi dan lumbal; Ada peningkatan Range Of Motion shoulder Sagital kanan, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitaal, cervical sagital, rotasi dan lumbal; Ada beda pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan Posyandu Lansia Ngudi Waras Kecamatan Jebres pada sendi shoulder Sagital kanan, Shoulder Sagital kiri, Wrist Sagital kanan, dan ankle.

Untuk responden yang sudah lanjurt usia diharapkan berusaha berlatih olahraga seperti fleksibilitas statis secara teratur untuk dapat meningkatkan Range of Motion. Dan untuk peneliti


(11)

7

selanjutnya diharapkan dapat melakukan menambha jumlah responden, jenis peneliti, menambah vriabel peneliti sehingga diharapkan di peroleh hasil penelitian yang lebih mendalam dan efektif lagi digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Astrid, M, (2011) Pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Sint Carolus jakarata. Jurnal keperawatan issn 2086-6550

Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2013. Jakarta.

Banerjee, A., SL Jadhav, JsBhawwkar, Limitation Of activities in Patients with Musculoskeletal dissorders. Ann Med Health Sciences Research 2012 January-Juny; 2(1) :5-9.

Brad, A,” Steretchingand Flexibility-Types Of Stretcching

WWW.bradapp.Net/Diakses tanggal 26 Febuari 2010.

Darmojo B.2014. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 5. Jakarta. Badan Penerbit FKUI.

Indhah,S. 2014 Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap

Fleksibilitas SendinLutut Pada Lansia Di Desa Layangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten

Semarang. Jurnal Keperawatan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

Kemenkes, R.I.2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Maksum, Ali. 2007 . Statistik dalam olahraga. Surabaya : Unesa University Press

Potter, P.A, Perry, A.G. .2005 Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta: EGC

Ralph, MD; Klippel, John H, MD; Koopman, William J, MD. Osteoarthritis 2013. : Epidemiology, Pathology, and Pathogenesis. In : Primer on the Rheumatic Diseases. 10th ed. Arthritis Foundation. Atlanta,

Shumway-Cook, A., Woollacoatt, M, H., 2007; Motor Control Theory and Practical Applications ; Second Edition, Lippincott Williams Wilkins, Baltimore-USA

Tortora, G.R. and Grabowski,S.H.,2003, Principles of anatomy and physyology, John wiley & Sons. Inc,USA.


(1)

1. PENDAHULUAN

Jumlah lanjut usia (lansia) di Indonesia dari tahun ke tahun cendrung meningkat. Indonesia tergolong negara struktural penduduk lansia (aging structured population) karena jumlah penduduk kelompok lansia di indonesia tahun 2000 adalah 14.439.967 dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2006 mencapai ± 19.000.000 orang atau 8,9%. Pada tahun 2010 di prediksikan jumlah lanjut usia meningkat menjadi 9,5% pada tahun 2020 sebesar 11,20% (Kemenkes, 2010).

Penurunan kelenturan (Flexibilitas) sendi sering terjadi pada proses menua, sehingga mengurangi gerakan persendian (Aston – Miller dan Alexander, 2003). Keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat mempengaruhi kondisi tersebut (Tortora dan Grabowski, 2003). Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan Range Of Motion (ROM) sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari (Activity Dailiy Living atau ADL) (Benerje, 2012).

Pada proses menua terjadi penurunan produksi cairan sinovial pada persendian, tonus otot menurun, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku serta terjadi penurunan lingkup gerak sendi (LGS), sehingga mengurangi gerakan persendian. Penurunan kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik (pysical activit) dan latihan (exercise), sehingga akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari - hari (activity daily living atau ADL) (Wold, 1999).

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan Range Of Motion pada wanita lanjut usia. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental. Populasi penelitian adalah seluruh lansia yang rutin setiap minggu untuk mengikuti kegiatan di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan di Posyandu Lansia Ngudi waras.. Teknik pengmbilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 40 lansia. Alat Ukur Goniometer dan meter line. Analis data penelitian menggunakan uji wilcoxon dan Mann Whitney dengan taraf signifikansi 95%.


(2)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Perlakuan Kontrol

Frequency % Frequency %

60-65 tahun 9 45 10 50

66-70 tahun 8 40 8 40

71-75 tahun 3 15 2 10.0

Total 20 100.0 20 100.0

Std. Deviation 3.592 4.000

Minimum 60 60

Maximum 72 71

Mean 66,80 66

Berdasarkan tabel 1 karakteristik responden berdasarkan usia kelompok perlakuan maupun kelompok control banyak pada usia 60-65 tahun, masing- masing 45% dan 50%, dengan usia tertua adalah 72 tahun.

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Berat badan

Berat Badan Perlakuan Kontrol

Frequency % Frequency %

40-50 kg 13 65 11 55

51-60 kg 6 30 8 40

61-70 kg 1 5.0 1 5.0

Total 20 100.0 20 100.0

Std. Deviation 6.620 7.103

Minimum 40 40

Maximum 63 65

Mean 48,35 50.35

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan data bahwa responden kelompok perlakuan maupun kelompok control menunjukkan mempunyai berat badan pada rentang 40-50 kg sebesar 65% dan 55%. Berat badan teringan adalah 40 kg dan paling berat adalah 65kg.

Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan

Tinggi Badan Perlakuan Kontrol

Frequency % Frequency %

141-147 cm 7 35.0 8 40.0

148-154 cm 7 35.0 10 50.0

155-162 cm 6 30.0 2 10.0

Total 20 100.0 20 100.0

Std. Deviation 6.186 5.25

Minimum 141 141


(3)

Berdasarkan tabel 3. tinggi badan kelompok perlakuan antara 141-147 cm dan 148-154 cm sama besar masing-masing 35%, sementara kelompok kontrol, tinggi badan terbanyak pada rentang 148-154 cm sebesar 10%. Tinggi badan terpendek adalah 141 cm dan tertinggi 150,20 cm.

3.1Hasil Uji Statistik

3.1.1. Pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita usia lanjut

 Kelompok perlakuan

Tabel 4 Pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan Range Of Motion) Kelompok Perlakuan

Sendi Pre test Post test p Pre test Post

test

p

kanan Kiri

Shoulder

Sagital 186,75 194,50 0,000 186,50 192.50 0,000

Frontal 148,250 150,75 0,008 148,50 150,25 0.020

Rotasi 121,250 121,25 1 121,25 121,25 1

Elbow

Sagital 129,50 132,75 0,001 129,75 132,25 0,004

tranversal 121,00 121,75 0,317 121,00 121,75 0,317

Wrist

Sagital 117,00 121,75 0,001 117,50 121,00 0,002

Frontal 33,75 33,75 1 33,50 33,50 1

Knee

Sagital 117,75 121,50 0,001 120,25 122,25 0,011

Ankle

Sagital 47,50 52,25 0,001 47,50 51,50 0,166

Cervival

Sagital 47,50 54,00 0,000

Tranversal 45,00 48,50 0,004

Rotasi 68,25 76,50 0,000

Lumbal 6,30 7,25 0,002

Berdasarkan hasil uji wilcoxon pada kelompok perlakuan dimana responden diberikan perlakuan fleksibilitas dengan melakukan stretching menunjukkan shoulder sagital frontal, elbow sagital, wrist sagital, knee sagital, angkle sagital kanan, cervical sagital, rotasi dan lumbal dengan nilai p =0,000 (p< 0,05) sehingga diartikan ada pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan (Range Of Motion) pada shoulder


(4)

sagital frontal, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitasl. ankle sagital kanan, cervical sagital, rotasi dan lumbal.

 Kelompok kontrol

Tabel 5 Perbedaan Rata-Rata Kelompok Kontrol

Sendi Pre test Post test p Pre test Post test p

kanan Kiri

Shoulder

Sagital 179,25 181,25 0,023 179 179,750 0,083

Frontal 154 154,75 0,083 154 154,50 0,157

Rotasi 111,75 111,750 1 111,75 111.7500 1

Elbow

Sagital 131,50 133,5000 0,005 131,75 133 0,025

Tranversal 99 99 1 99 99 1

Wrist

Sagital 106,50 109,00 0,007 106,50 108.75 0,007

Frontal 34,50 34,50 1 34,50 34.50 1

Knee

Sagital 121,25 122,75 0,014 121,25

00

122.7500

0,014 Ankle

Sagital 42,25 43,50 0,025 42,25 43 0,083

Cervival

Sagital 51 54,50 0,006

Tranversal 49,25 49,50 0,317

Rotasi 75,75 79 0,003

Lumbal 6,650 7 0,008

Berdasarkan hasil uji wilcoxonst pada kelompok kontrol dimana antara pre test dan post test menunjukkan Shoulder Sagital kanan, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitaal, cervical sagital, rotasi dan lumbal dengan nilai p =0,000 (p<0,05) sehingga diartikan ada peningkatan Range Of Motion shoulder Sagital kanan, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitaal, cervical sagital, rotasi dan lumbal.

3.2Uji beda pengaruh

Uji beda pengaruh antara kelompok perlakuan yang dengan kelompok kontrol menggunakan uji Mann Whitney. Data uji beda adalah selisih nilai antara pre test post test dari masing-masing kelompok penelitian. Hasil uji beda ditampilkan dalam table 4.6


(5)

Table 6 Hasil uji beda pengaruh fleksibilitas antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol

Sendi p Sendi p

Shoulder Knee

Sagital kanan 0,000 Sagital kanan ,063

Sagital kiri 0,000 Sagital kiri 0,289

Frontal kanan 0,157 Ankle

Frontal 0,277 Sagital kanan 0,017

Rotasi kanan 1 Sagital kiri 0,017

Rotasi kiri 0,799 Cervival

Elbow Sagital 0,017

Sagital kanan 0,355 Tranversa 0,012

Sagital kiri 0,253 Rotasi 0,005

Tranversal kanan 0,799 Lumbal 0,056

Tranversal kiri 0,799

Wrist

Sagital kanan 0,043

Sagital kiri 0,495

Frontal kanan 1

Frontal kiri 1

Berdasarkan table 6 diketahui sendi shoulder Sagital kanan, Shoulder Sagital kiri, Wrist Sagital kanan, dan ankle diperoleh nilai p< 0,05, sehingga disimpulkan ada beda pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range Of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan Posyandu Lansia Ngudi Waras Kecamatan Jebres.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh latihan fleksibilitas terhadap peningkatan (Range Of Motion) pada shoulder sagital frontal, elbow sagital, wrist sagital, knee sagital. Ankle sagital kanan, cervical sagital, rotasi dan lumbal; Ada peningkatan Range Of Motion shoulder Sagital kanan, elbow sagital, wrist sagital, knee sagitaal, cervical sagital, rotasi dan lumbal; Ada beda pengaruh latihan fleksibilitas statis terhadap peningkatan Range of Motion (ROM) pada wanita lanjut usia di Posyandu Lansia Nedyo Waras dan Posyandu Lansia Ngudi Waras Kecamatan Jebres pada sendi shoulder Sagital kanan, Shoulder Sagital kiri, Wrist Sagital kanan, dan ankle.

Untuk responden yang sudah lanjurt usia diharapkan berusaha berlatih olahraga seperti fleksibilitas statis secara teratur untuk dapat meningkatkan Range of Motion. Dan untuk peneliti


(6)

selanjutnya diharapkan dapat melakukan menambha jumlah responden, jenis peneliti, menambah vriabel peneliti sehingga diharapkan di peroleh hasil penelitian yang lebih mendalam dan efektif lagi digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Astrid, M, (2011) Pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi dan kemampuan fungsional pasien stroke di RS Sint Carolus jakarata. Jurnal keperawatan issn 2086-6550

Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2013. Jakarta.

Banerjee, A., SL Jadhav, JsBhawwkar, Limitation Of activities in Patients with Musculoskeletal dissorders. Ann Med Health Sciences Research 2012 January-Juny; 2(1) :5-9.

Brad, A,” Steretchingand Flexibility-Types Of Stretcching WWW.bradapp.Net/Diakses tanggal 26 Febuari 2010.

Darmojo B.2014. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 5. Jakarta. Badan Penerbit FKUI.

Indhah,S. 2014 Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap

Fleksibilitas SendinLutut Pada Lansia Di Desa Layangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

Kemenkes, R.I.2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Maksum, Ali. 2007 . Statistik dalam olahraga. Surabaya : Unesa University Press

Potter, P.A, Perry, A.G. .2005 Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta: EGC

Ralph, MD; Klippel, John H, MD; Koopman, William J, MD. Osteoarthritis 2013. : Epidemiology, Pathology, and Pathogenesis. In : Primer on the Rheumatic Diseases. 10th ed. Arthritis Foundation. Atlanta,

Shumway-Cook, A., Woollacoatt, M, H., 2007; Motor Control Theory and Practical Applications ; Second Edition, Lippincott Williams Wilkins, Baltimore-USA

Tortora, G.R. and Grabowski,S.H.,2003, Principles of anatomy and physyology, John wiley & Sons. Inc,USA.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Free Active Exercaise terhadap Peningkatan Range of Motion (ROM) Sendi Lutut Wanita Lanjut Usia

0 4 11

PENGARUH LATIHAN FLEKSIBILITAS STATIS TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI PADA WANITA LANJUT Pengaruh Latihan Fleksibilitas Statis Terhadap Peningkatan Range Of Motion Sendi Pada Wanita Lanjut Usia.

0 2 16

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Fleksibilitas Statis Terhadap Peningkatan Range Of Motion Sendi Pada Wanita Lanjut Usia.

0 3 4

PENGARUH FREE ACTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN RANGE OF MOTION SENDI LUTUT WANITA LANJUT USIA DI POSYANDU LANSIA SRIKANDI DESA SAMPANG GEDANG SARI GUNUNG KIDUL.

2 6 10

PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION AKTIF TERHADAP PENINGKATAN RENTANG GERAK SENDI Pengaruh Latihan Range Of Motion Aktif Terhadap Peningkatan Rentang Gerak Sendi Dan Kekuatan Otot Kaki Pada Lansia Di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Range Of Motion Aktif Terhadap Peningkatan Rentang Gerak Sendi Dan Kekuatan Otot Kaki Pada Lansia Di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta.

0 2 7

PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION AKTIF TERHADAP PENINGKATAN RENTANG GERAK SENDI Pengaruh Latihan Range Of Motion Aktif Terhadap Peningkatan Rentang Gerak Sendi Dan Kekuatan Otot Kaki Pada Lansia Di Panti Wreda Dharma Bakti Surakarta.

0 1 17

PENGARUH LATIHAN ROM RANGE OF MOTION PAS

0 0 9

PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION ROM TER

0 0 5

Pengaruh Latihan Range of Motion Rom Aktif Terhadap Perubahan Rentang Gerak Sendi Pada Penderita Stroke

0 0 10