“HEDONISME DALAM IKLAN” Hedonisme Dalam Iklan ( Studi Semiotika Konstruksi Tanda Hedonisme dalam Iklan TV Rokok Clas Mild Versi is Today ).

“HEDONISME DALAM IKLAN”
( Studi Semiotika Konstruksi Tanda Hedonisme dalam Iklan TV
Rokok Clas Mild Versi is Today )
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai gelar Sarjana S-1
Program Studi Ilmu Komunikasi

RIO ARIF SETYO PURNOMO
L 100 090 149

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

Hedonisme Dalam Iklan (Studi Semiotika Konstruksi Tanda Hedonisme dalam Iklan Clas
Mild Versi Is Today)
Rio Arif Setyo Purnomo
rioarifsetyopurnomo@gmail.com
ABSTRAK

Iklan Clas Mild versi Is Today bercerita tentang pergaulan beberapa kalangan orang yang
hendak merepresentasikan dirinya melalui lingkungan hidup dan benda-benda kepemilikan. Di
mana hal tersebut adalah sebagai penegas atas identitas serta pembeda status sosial mereka dalam
masyarakat. Hedonisme merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Di mana hedonisme
merupakan cara pandang yang mengutamakan sebuah kesenangan. Hedonisme juga sudah
berkembang sejak lama, terhitung kira-kira pada 433-355 S.M yang ditemukan oleh Aristippos
yang merupakan murid dari Sokrates. Yang kemudian diteruskan oleh filsuf lain yang bernama
Epikuros pada 341-270 S.M.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan
pendekatan semiotika Roland Barthes. Di mana kajian utamanya adalah mengenai penggunaan
tanda dan simbol yang berbentuk konotasi serta berisikan mitos yang berlaku pada sebuah
masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah tentang konstruksi tanda hedonisme yang
digambarkan melalui iklan Clas Mild versi Is Today. Hasil tersebut ialah bahwa tanda hedonisme
dikonstruksikan melalui benda-benda kepemilikan seperti mobil mewah, kemudian hedonisme
juga digambarkan melalui sosok perempuan yang menggambarkan yang melambangkan sarana
penunjang hiburan bagi kaum laki-laki. Yang terakhir, hedonisme dikonstruksikan dalam iklan
ini melalui penggambaran setting yang berlatarkan ruang lingkup kota yang merupakan
representasi sebuah identitas bagi masyarakatnya.
Kata kunci : Konstruksi, Hedonisme, benda kepemilikan, perempuan, seting.

Talk Less Do More, dan Chase Your


A. PENDAHULUAN
Periklanan merupakan aktifitas di
mana tujuan utamanya adalah guna
mempengaruhi calon konsumen dalam
menentukan tindakan mereka, setelah
munculnya iklan-iklan atas suatu produk
dan jasa. Diiringi dengan perkembangan
teknologi, periklanan pun juga turut

Dream. Dari beberapa tema besar yang

di usung Clas Mild tersebut, pada
bahasan ini yang dikaji adalah pada tema
Clas Mild Is Today. Iklan TV Rokok
Clas Mild yang bertemakan Is Today ini
memiliki beberapa versi yang kemudian
digunakan sebagai sumber kajian.

berkembang. Baik secara ide maupun

dari

bidang

penyampaiannya

yang

semakin beragam. Mulai dari iklan cetak
hingga iklan yang berada di media

Potongan Iklan Class Mild Versi Is

elektronik.
Inti

Today

utama


pengemasan

dari

sebuah iklan adalah tentang bagaimana
iklan tersebut dapat menciptakan adanya
konsumen potensial atas produk dan jasa
yang sedang diiklankan. Begitu juga
dengan apa yang telah dilakukan oleh
salah satu produk Rokok yang bernama
Clas Mild. Iklan Roko Clas Mild
memiliki

beberapa

campaign,

diantaranya yakni Clas Mild Is Today,

Pengemasan


sebuah

iklan

memang tidak lepas dari adanya sebuah
konstruksi budaya-budaya yang ada di
masyarakat. Maka apa yang menjadi
bahan kajian dalam iklan Clas Mild versi
Is Today ini adalah tentang bagaimana ia

mengkonstruksikan sebuah hedonisme
dalam

iklan

tersebut.

Di


mana

hedonisme merupakan sebuah faham

mengenai

kesenangan.

Hedonisme

komunikasi

tesebut.

Kegiatan

yang

mempromosikan suatu produk/jasa bisa


mengutamakan sebuah kesenangan yang

disebut dengan periklanan. Baik dalam

juga sudah berkembang sejak lama,

bentuk visual, audio-visual, maupun

terhitung kira-kira pada 433-355 S.M

audio saja. Dunia perikanan tak luput

yang ditemukan oleh Aristippos yang

dari pengemasan konteks budaya yang

merupakan murid dari Sokrates. Yang

ada. Pengemasan iklan rokok Clas Mild


kemudian diteruskan oleh filsuf lain

patut

yang bernama Epikuros pada 341-270

pengemasan aspek budayanya. Terkait

S.M. Hedonisme “merupakan gejala

dengan adanya hedonisme yang sekarang

perkembangan kelas menengah baru

ini sedang berkembang, Clas Mild

biasanya

usaha


mengemas

lewat

budaya ini. Hal ini dapat ditinjau dari

(Ibrahim,

pengkonsepan iklan yang mengemas

merupakan

mnegaskan

cara

pandang

ditandai
identitas


barang-barang

dengan
dirinya

konsumsi”

untuk

ditinjau

iklannya

dari

dengan

segi


konsep

gaya hidup metroseksual.

2011:232 ).
Apa yang telah dilakukan oleh

Metroseksual sebagai salah satu

dunia periklanan adalah sebuah proses

representsasi dari hedonisme. Hal ini

komunikasi yang berlangsung antara

tergambarkan dengan pengenaan pakaian

pihak pengiklan dengan calon konsumen

dan perhiasan yang mewah. Sedangkan

maupun konsumen langganannya. Di

pada hakikatnya jika dinilai dari segi

mana dalam iklan tersebut hendak

kebutuhan, manusia mengenakan pakaian

menyampaikan

yang

adalah kebutuhan yang bersifat wajib.

bertujuan untuk memperngaruhi para

Akan tetapi jika kemudian beranjak pada

konsumen tersebut. Sedikit pembahasan

berpakaian

pesan-pesan

yang serba mewah atau

bahkan mahal, inlah yang kemudian

sehingga

menuju pada hedonisme. Sesuai dengan

sehari-harinya

pembagian keingian, bahwa hal tersebut

merupakan bagian dari kebutuhan

ialah sebuah keinginan alamiah yang

tersebut.

tidak perlu (Epikuros dalam Bertens,

Komunikasi terdapat beberapa level

1993:237). Metroseksual sendiri tidak

komunikasi.

hanya persoalan pakaian, hal lain yang

(2009:83),

merujuk padanya bisa juga gaya rambut

Intrapribadi,

Komunikasi

baik laki-laki maupun perempuan.

Antarpribadi,

Komunikasi

kegiatan

komunikasi

kajian

Deddi
yakni,

Ilmu

Mulyana
Komunikasi

Komunikasi

Publik,

Komunikasi Organisasi, Komunikasi

1. DEFINISI KOMUNIKASI
Kegiatan komunikasi selalu
konteks

proses

Dalam

Kelompok,

B. TINJAUAN PUSTAKA

menyertakan

dalam

dimana

ia

Massa
KOMUNIKASI MASSA

sedang berlangsung serta media yang

Iklan TV adalah objek utama

dipergunakan dalam penyampaian

dalam penelitian ini, di mana TV

pesannya. “Communikation is the

adalah salah satu media massa yang

greatest single factor affecting a

menjadi sarana dalam melakukan

person’s health and relationship to

kegiatan

others” (Satir dalam Gamble, 1984 :

Televisi disertakan dalam acara,

7). Komunikasi membangun peran

sehingga seagian besar perhatian

penting

kemanusiaan.
makhluk

ranah

hubungan

pembeli

Manusia

merupkan

performa

dalam

yang

membutuhkan

hidupnya
satu

sama

saling
lain,

periklanan.

media

bagaimana

“Advertising

difokuskan

berbagai
acara

pada

acara
itu

dan

menarik

pemirsa” (Wells, dkk, 2011:319).

Menurut

Nurudin,

komunikasi massa memiliki beberapa
ciri,

diantaranya

adalah

sebagai

peralatan teknis adalah sifat Televisi
pada umumnya.
2. HEDONISME
Hedonisme

berikut (Nurudin, 2009:19-31): a)

telah

Komunikasi

diperkenalkan oleh bangsa yunani

Massa Melembaga, b) Komunikasi

sejak berabad-abad yang lalu. K,

dalam Komunikasi Massa Bersifat

Bertens dalam bukunya menuliskan

Heterogen, c) Pesertanya Bersifat

bahwa hedonisme muncul pada kira-

Umum,

kira 433-355 s.M yang ditemukan

Komunikator

dalam

d)

Komunikasinya

Berlangsung

Satu

Komunikasi

Massa

e)

oleh Aristippos yang merupakan

Menimbulkan

murid dari Sokrates. Pada masa

Arah,

Keserempakan, f) Komunikasi Massa

berikutnya,

Mengandalkan Peralatan Teknis, g)

hedonisme ini diteruskan oleh filsuf

Komunikasi Massa dikontrol oleh

lain dari yunani Epikuros pada 341-

gatekeeper.

270 S.M, seorang pemimpin sekolah

Dengan adanya beberapa ciri

filsafat

di

hal-hal

Athena.

mengenai

Pada

komunikasi massa yang diungkapkan

Aristippos

Nurudin di atas, maka TV sebagai

kenikmatan yang diusung dalam

media massa dan tempat terjadinya

hedonisme adalah hal yang bersifat

komunikasi massa telah memainkan

badani

ciri

yang

merupakan

serta

dirasakan oleh gerak tubuh tubuh

tersebut.

Komunikasi

belangsung

satu

arah,

komunikasi

yang

mengandalkan

manusia.

saja,

kesenangan

masa

artinya
hal-hal

atau

kesenangan
yang

dapat

Pembagian

gerak

yang

sama

dengan

meninggalkan

melambangkan kesenangan menurut

kesenangan.

Aristippos dalam hedonis (Bertens,

mempergunakan kesenangan dengan

1993:236) :

baik dan tidak membiarkan diri

a. Gerak yang kasar dan itulah

terbawa

ketidaksenangan, misalnya rasa

Yang

penting

olehnya,….”

(Bertens,

1993:236).
kemudian

sakit,
b. Gerak yang halus dan itulah

ialah

mengungkapkan

Bertens
bahwa

biarpun

setiap kesenangan dapat dinilai baik,

kesenangan,
c. Tiadanya gerak merupakan suatu

namun hal ini tidak berarti bahwa

keadaan yang netral, misalnya

setiap

tidur.

dipergunakan, dan hendak berbasis

Aristippos juga menekankan
bahwa

kesenangan

harusnya

kesenangan

harus

akan tingkat keinginan. Oleh karena
itu Epikuros telah membagi tiga

dipahami sebagai kesenangan yang

pembeda

aktual atau pada saat itu juga,

(Bertens,1993:237) :

artinnya kesenangan tidak diartikan

a. Keinginan alamiah yang perlu

kesenangan

masa

lalu

maupun

kesenangan pada masa yang akan

atas

(seperti makanan),
b. Keinginan alamiah yang tidak

datang. Kemudian Aristippos juga

perlu

menjelaskan bahwa dalam mencari

enak), dan

kesenangan juga harus ada batasnya
serta memerlukan pengendalian diri
atasnya. “pengendalian diri tidak

keinginan

(seperti

makanan

yang

c. Keinginan yang sia-sia (seperti
kekayaan).

mitos. “Mitos adalah cerita yang

3. SEMIOTIKA
Menurut

Roland

Pemaknaan

akan

Barthes,

digunakan suatu kebudayaan untuk

konotasi

menjelaskan

atau

memahami

serta

beberapa aspek dari realitas atau

keaktifan dari pembacanya. Di mana

alam” (Fiske, 2010:121). Pada sistem

arti dari tanda-tanda tersebut juga

mitos, pembacaan tanda dimasukkan

akan terpengaruh akan adanya mitos

atau disisipkan dalam sistem nilai

dari kebudayaan yang menaungi

budaya. Yang berarti bahwa tanda

sebuah masyarakat.

juga merupakan produk dari sebuah

membutuhkan

kejelian

“………konotasi
merupakan

walaupun

sifat

membutuhkan

asli

tanda,

keaktifan

pembaca

budaya.
Bagan 1.1. Peta Tanda Tatanan
Kedua Roland Barthes

agar dapat berfungsi. ……….Sistem
ke-dua ini oleh Barthes disebut
dengan

Konotatif,

mythologies-nya

yang

secara

dalam

tegas

ia

bedakan dari denotatif atau sistem

Dua tatanan prtandaan Barthes

pemaknaan tataran pertama” (Sobur,

(Fiske, 2010:122)

2004:69).
Setelah

pembacaan

tanda

melalui sistem konotasi dan juga
denotasi, kemudian pada tatanan
selanjutnya pembacaan akan sebuah
tanda juga belranjut pada yahapan

4. IKLAN
Menurut

Madjadikara

(2004:11-14) jenis iklan terbagi atas
iklan media cetak, elektronik, dan
juga media lainnya. Akan tetapi pada

kajian

ini

peneliti

hanya

jenisnya, termasuk iklan undangan

akan

berfokus pada media elektronik saja,

tender,

khususnya

televisi.

kerja, duka cita, mencari suami

elektronik

menurut

Maka media

atau

Madjadikara

orang

istri,

hilang,

dan

lowonga

sebagainya

(Madjadikara, 2004:17)

adalah ;
"Media elektronik terbagi dalam dua

b.Iklan Corporate

kelompok besar, yaitu media yang

Iklan Corporate adalah iklan yang

bisa didengar (audio), khususnya

bertujuan

Radio dan media yang bisa didengar

(image) yang pada akhirnnya tentu

dan

(audio-visual),

diharapkan juga membangun citra

khususnya Televisi” (Madjadikara,

positif produk-produk atau jasa

2004:13).

yang diproduksi oleh perusahaan

juga

dilihat

Madjadikara
mengkategorikan

sesuai

C. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian

jenisnya. Berikut jenis-jenis iklan

ini

menggunakan

metode kualitatif dengan pendekatan

tersebut :
a. Iklan

citra

tersebut (Madjadikara, 2004:18).

juga
iklan

membangun

Komersial

dan

Non

semiotik. Melalui penggambaran dalam

Komersial

iklan Clas Mild, yang menggambaran

Iklan Komersial adalah iklan yang

hedonisme akan dijabarkan menggunakan

bertujuan mendukung kampanye

kajian-kajian

pemasaran suatu produk atau jasa.

Barthes. Kemudian simbol serta tandanya

Iklan komersial yang dimuat atau

akan

dilihat

dari

adegan

atau

disiarkan melalui media. sedangkan

penggambaran

yang

merujuk

atau

iklan

berkaitan

nonkomersial

banyak

semiotik

dengan

dari

unsur-unsur

Roland

dalam

hedonisme. Sumber data dari penelitian

makana yang biasa ditemukan dalam

ini adalah materi-materi iklan televisi

kamus (Sobur, 2009:263). Sedangkan

Clas Mild is Today Yang diambil atau di-

makna konotatif merupakan “suatu jenis

download dari youtube. Sumber data

makna stimulus dan respons mengandung

penelitian ini adalah iklan Clas Mild

nilai-nilai emosional” (Sobur,2009:266).

dengan Campaign Clas Mild Is Today
yang terbagi menjadi empat versi, yakni :

D. PEMBAHASAN.
Kepemilikan

akan

benda

Iklan Clas Mild Is Today versi balapan,

konsumsi dalam kehidupan sehari-hari

Iklan Clas Mild Is Today

versi Club

ialah hal yang wajar. Sebagai manusia,

malam, Iklan Clas Mild Is Today versi

memang dalam melengkapi kebutuhan

kumpul bersama, Iklan Clas Mild Is

sehari-harinya selalu akan memilih yang

Today versi modifikasi mobil. Penelitian

terbaik bagi dirinya. Dari pemilihan yang

ini

teknik

terbaik itulah yang kemudian mendorong

dokumentasi dalam menganalisis konten-

manusia untuk bersikap hedon, dengan

konten

membelanjakan

akan

iklan

menggunakan

Clas

Mild

is

Today.

kekayaannya

secara

Kemudian dalam analisis data teknik

berlebihan. Yang mana disebutkan oleh

yang digunakan adalah Teknik analisis

Epikuros bahwa kekayaan sebenarnya

data metode semiotika Roland Barthes

adalah sebuah keinginan yang sia-sia

dengan signifikasi dua tahap, yang akan

(Epikuros dalam Bertens, 1993:237).

menggali

Benda-benda

tanda-tanda

yang

terdapat

kepemilikan

dalam iklan televisi Clas Mild is Today,

merupakan

Sehingga

bagaimana

menegaskan identitas seseorang sebagai

makna denotatif dan konotatif dari iklan

gejala perkembangan kelas menengah

tersebut. Dimana makna denotatif adalah

baru (Ibrahim, 2011:232).

akan

diketahui

sebuah

simbol

adalah
untuk

hanya

cantik dan menarik, maka ia akan

dikonstruksikan melalui sebuah sport car .

mendapat apresiasi dari lawan jenisnya.

Dalam

Today

Ini merupakan pembuktian bahwa antara

melalui

laki-laki dan perempuan tidak hanya

gambaran sosok perempuan beserta mode

memiliki perbedaan jenis kelamin semata.

(fashion) dalam iklan tersebut. Dalam

Akan tetapi keduanya juga memiliki

taraf ini, perempuan adalah representasi

perbedaan

hedon dari kaum laki-laki. Perempuan

Disebutkan bahwa laki-laki memiliki sifat

menjadi

LOGOS: prinsip maskulin, di mana

Hedonisme

iklan

hedonisme

tidak

Clas
juga

Is

dibangun

objek

kesenangan

Mild

yang

untuk

menciptakan

laki-laki

dalam

seorang

pada

sifat

laki-laki

dan

karakter.

berkarakter

animus

kehidupan sehari-hari. Maka diartikan

spirit, yang kompeten, logika berpikir,

bahwa

sebuah

kuasa, prestasi yang terukur. Di mana

dianggap

orientasi seorang laki-laki adalah sebuah

dalam

kesenangan,

mengkonsumsi

laki-laki

yang

superior dalam pandangan masyarakat

pencapaian

(achievement).

memiliki kekuatan untuk menciptakan

perempuan

bersifat

suatu kondisi di mana objek kesenangan

feminis yang bercirikan anima spirit,

tersebut adalah seorang perempuan. Di

relatedness,

mana dalam faham feminis, berasumsi

berbagai

potensi

bahwa pada dasarnya perempuan telah

memiliki

orientasi

ditindas

memelihara

dan

dieksploitasi

(Fakih,

2007:79).

cinta

Sementara

EROS:

kasih,
hidup.

prinsip

mengasuh
Perempuan

„comunal‟

hubungan

yakni

interpersonal.

Dengan demikian maka dunia laki-laki

Perempuan sangat dekat dengan

adalah dunia kerja, sedangkan dunia

sebuah pemilihan mode, cara berpakaian.

perempuan adalah dunia memelihara

Dengan anggapan bahwa ketika ia tampil

(Yung dalam Bachtiar, dkk, 1988:169).

Itulah mengapa kemudian muncul bahwa

menciptakan pabrik-pabrik besar. Yang

dalam

kemudian pabrik tersebut memproduksi

hal

pencarian

kesenangan,

perempuan kemudian juga merupakan

berbagai

salah satu bagian dari kesenangan yang

masyarakat.

Ketiga,

dicari

transportasi

serta

oleh

kaum

laki-laki.

Setiap

kebutuhan

serta

keinginan

peranan
komunikasi

sarana
yang

perempuan memiliki peran yang hampir

menjamin kekompakan hidup masyarakat

sama dalam kesenangan laki-laki. Maka

kota. Keempat, bahwa kesempatan maju

kemudian sosok perempuan ialah sesuatu

dan berhasil persentasenya lebih besar di

yang dapat mencerminkan kondisi hedon

kota daripada di desa. Kelima, kota

laki-laki, yang mana ia berada pada

menawarkan fasilitas kesehatan dan juga

tingkatan sebuah keinginan alamiah yang

pendidikan yang memadai sebagai sarana

tidak perlu. Sesuai dengan pembagian

penunjang kenaikan jenjang sosial. Yang

keinginan oleh Epikuros.

terakhir adalah, pengisian waktu luang

Gambaran

tentang

lingkungan

kota merupakan sesuatu yang berdekatan

tersedia di kota, termasuk hiburan dan
juga olahraga (Daldjoeni,1985:13-14).

Hedonisme

Melalui apa yang dikonstruksikan

berkembang cepat dalam masyarakat

oleh iklan Clas Mild Is Today, hedonisme

kota, yang didukung oleh banyak faktor.

dapat berupa benda maupun non benda.

Diantaranya yang menjadi faktor tersebut

Di

ialah

gambaran

dengan

hedonisme.

pertambahan

penduduk

yang

mana

hedonisme

adalah

mengenai

identitas

sebuah
dari

warganya.

perilakunya. Hedonisme memang tidak

Berikutnya dengan penemuan teknologi

selalu melekat pada kelas orang kaya,

serta penggunaan modal besar dalam

namun ia dapat melekat pada siapa saja.

udaha

Bahkan gelandangan sekalipun mampu

menambah

gengsi

dagang

serta

pada

industri

yang

untuk menjadi kaum hedonis. Dari apa

sebuah

yang telah dibahas sebelumnya, maka

kesenangan

dapat

(sport car dan moge) yang merupakan

dikatakan

bahwa

hedonisme

kemewahan
dalam

serta
bentuk

lambang
kendaraan

buatan.

cerminan atas identitas seseorang, b.

Hedonisme yang melekat adalah sebuah

Perempuan dan juga mode dipandang

perilaku yang mana perlakunya tidak

sebagai saranan penunjang hiburan yang

perlu

diperuntukkan

memiliki

sifat

melekat

bersusah

dan

payah

untuk

bagi

kaum

laki-laki.

menunjukkanya. Dalam hal ini adalah

Sebuah gambaran mengenai hedonisme

orang yang kaya atau keturunan kelas

yang memainkan peran sosok perempuan

orang

dalam kaca mata laki-laki. c. Hedonisme

kaya.

Yang

kedua

adalah

hedonisme yang berada pada tingkatan

juga

digambarakan

buatan, yakni bagi kaum yang sedianya

tempat-tempat

bukan berasal dari kaum kelas atas.

orang-orang. Sama halnya dengan konten

Melainkan mereka yang secara sengaja

yang lain, bahwa tempat kadang juga

meniru simbol-simbol yang digunakan

memberikan kesan perilaku hedon yang

oleh orang kelas atas guna mencapai

hanya mengejar kepuasan semata. Meski

sebuah kesetaraan dalam berperilaku,

perkara antara kaya dan miskin tidak

khsusnya cerminan perilaku hedon.

terlalu menjadi permasalahan. Karena

yang

dengan

adanya

dikunjungi

oleh

tujuannya adalah mencari kesenangan. Di

E. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil

mana hedonisme sangat dekat dengan

dari hasil penelitian ini adalah sebagai

lingkungan perkotan yang disebabkan

berikut:

oleh faktor pendorong yang tersdapat

a.

Representasi

hedonisme

dikonstruksikan dengan adanya bendabenda kepemilikan yang mencerminkan

dalam wilayah kota.

Fiske,

DAFTAR PUSTAKA

John.

2012.

Pengantar

Ilmu

BUKU

Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo

Agus, Madjadikara. 2004. Bagaimana Biro

Persada.

Iklan Memproduksi Iklan ? . Jakarta

: PT. Gramedia Pustaka.
Bachtiar,

dkk.

1988.

1984. Communication Works. 2008

Masyarakat

dan

Kebudayaan. Kumpulan Karangan
untuk Prof. Dr. Selo Soemardjan.
Jakarta : Penerbit Djambatan

Gramedia Pustaka Utama.

Kota (Pusparagam Sosiologi Kota
dam Ekologi Sosial). Bandung:

Penerbit Alumni

Transformasi Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset

Communication

Ibrahim, Idi Subandi. 2011. Kritik Budaya
Yogyakarta

:

Jalasutra..
2009.

Pengantar

komunikasi

Massa. Jakarta : PT Rajagrafindo

Persada.
Mulyana, Deddy. 2009. Ilmu Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Fakih, Mansour. 2007. Analisis Gender &

2010.

Hidup. Bandung : Penerbit Mizan.

Nurudin.

Daldjoeni, N. 1985. Seluk Beluk Masyarakat

John.

Ibrahim, Idi Subandi. 1997. Ecstasy Gaya

Komunikasi.

Bartens, K. 1993. Etika . Jakarta : PT

Fiske,

Gamble, Teri Kwal dan Michael Gamble.

and

(Sebuah

Pengantar Paling Komperhensif).

Yogyakarta : Jalasutra.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wells,William,

Culrural
Studies

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi.

(Edisi

dkk.
Ke

2011.

Advertising

Delapan).

Jakarta :

Kencana Prenada Meda Group.