PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DAN PEMANFAATAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN Penerapan Strategi Cooperative Learning Dan Pemanfaatan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Matematika (PTKL Siswa Kelas XI S

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DAN PEMANFAATAN
ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
FITRIANI DYAH UJIASTUTI
A410100203

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DAN PEMANFAATAN
ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA

(PTK Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh
Fitriani Dyah Ujiastuti, A 410 100 203, Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
[email protected]

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan hasil
belajar belajar matematika dengan menerapkan strategi Cooperative Learning
dan pemanfaatan alat peraga bagi siswa kelas XI SMA N 1 Kradenan. Penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaborasi antara
guru matematika dan peneliti. Metode pengumpulan data yang digunakan saat
penelitian adalah metode tes, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah proses analisis data,
penyajian data, dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian ini
adalah adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis yang dapat dilihat dari
indikator yaitu: (1) Keberanian siswa bertanya kepada guru sebelum tindakan
ada 4 siswa (10%), setelah tindakan menjadi 29 siswa (72,5%); (2) Keberanian

siswa menjawab pertanyaan dari guru (memberikan pendapat/gagasan) sebelum
tindakan ada 6 siswa (15%), setelah tindakan menjadi 33 siswa (82,5%); (3)
Keberanian siswa mengerjakan soal didepan kelas sebelum tindakan ada 4 siswa
(10%), setelah tindakan menjadi 20 siswa (50%); (4) Kemampua n siswa
mengerjakan soal (memecahkan masalah dengan menemukan alternatif
jawaban/cara) sebelum tindakan ada 8 siswa (20%), setelah tindakan menjadi 35
siswa (87,5%); dan hasil belajar matematika sebelum tindakan ada 4 siswa (10%)
yang memenuhi KKM 76 dengan rata-rata 50,50, setelah tindakan menjadi 39
siswa (97,5%) dengan rata-rata 98,78. Dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi Cooperative Learning dan pemanfaatan alat peraga dapat
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika.
Kata kunci: alat peraga, cooperative learning, hasil belajar, kreativitas belajar.

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DAN PEMANFAATAN
ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh
Fitriani Dyah Ujiastuti, A 410 100 203, Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study is to improve creativity and mathematical result
of learn by applying cooperative learning strategies and utilitizion of physic
appliance for class XI of SMA Negeri 1 Kradenan. The research is an research of
action class collaboration between mathematics teachers and researchers.
Methods of data collection are used when the research is a method of testing,
observation, field notes and documentation. Data analysis technique used by
researchers is the process of data analysis, data presentation, and data
verification (conclusion). Results of reseach are an increase in creativity and
mathematical result of learn that can be seen from the indicators: (1) Courage
students ask to teacher before the action there are 4 students (10%), after the
action to 29 students (72,5%); (2) courage students to answer questions from
teacher (giving opinions/ideas) before the action there are 6 students (15%), after
the action to 33 students (82,5%); (3) Courage students working in front of the
class before the action there are 4 students (10%), after the action to 20 students
(50%); (4) the ability of the students do the problems (to solve the problem by

finding an alternative answer/way) before the action there are 8 students (20%),
after the action to 35 students (87,5%), and mathematics result of learn before
studied there are 4 students (10 %) there fulfiling KKM 76 with an average of
50,50, after the action to 39 students (97,5%) with an average of 98,78. Can be
concluded that the implementation of cooperative learning strategy and the use of
physic appliance to improve creativity and mathematics result of learn.

Keywords: cooperative learning, learning creativity, physic appliance, result of
learn.

PENDAHULUAN
Pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa dapat tercapai
secara maksimal. Hasil belajar matematika adalah nilai hasil ulangan harian
matematika yang berupa rentangan nilai dari 0 sampai dengan 100, yang diperoleh
dengan mengerjakan soal-soal. Hasil belajar yang selama ini tercapai sangatlah
kurang, belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kreativitas belajar
siswa juga sangat penting, karena siswa sendiri dituntut aktif dan kreatif dalam
pembelajaran. Kreativitas belajar matematika adalah keberanian siswa bertanya,
menjawab pertanyaan, mengerjakan soal di depan kelas dan dalam mengerjakan
soal/memecahkan masalah yang ada.

Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung terhadap siswa kelas XI
SMA N 1 Kradenan bahwa kreativitas dan hasil belajar matematika siswa
sangatlah rendah. Siswa yang beranian bertanya kepada guru ada 4 siswa (10%),
siswa

yang

berani

menjawab

pertanyaan

dari

guru

(memberikan

pendapat/gagasan) ada 6 siswa (15%), keberanian siswa mengerjakan soal di

depan kelas ada 4 siswa (10%), siswa yang mampu mengerjakan soal
(memecahkan masalah dengan menemukan alternatif jawaban/cara) ada 8 siswa
(20%). Ini menunjukkan bahwa kreativitas belajar siswa sangat rendah. Hasil
belajar siswa sendiri juga masih rendah. Ini dibuktikan dengan hasil ulangan
materi trigonometri hanya ada 4 siswa (10%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 76 dengan rata-rata 50,5.
Rendahnya kreativitas dan hasil belajar matematika, penyebab yang
paling dominan berasal dari guru, kurang tepatnya penggunaan strategi
pembelajaran serta rendahnya penggunaan alat peraga yang sebenarnya dapat
menunjang proses pembelajaran. Kebanyakan guru dalam mengajar masih
menggunakan pendekatan konvensional, sehingga siswa cenderung pasif dan
kreativitas belajar siswa kurang digali. Selain itu masih minimnya penggunaan
alat peraga dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan faktor penyebab masalah yang paling dominan dapat
diusulkan alternatif tindakan yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran

Cooperative Learning dan pemanfaatan alat peraga (perbandingan trigonometri

“LITRIG JATAR” dan segitiga siku-siku).
Cooperative Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang fokus


pada

penggunaan

kelompok

kecil

siswa

untuk

bekerja

sama

dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2010:

37). Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap siswa anggota kelompok harus
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Dalam pembelajaran Cooperative Learning, belajar dikatakan belum selesai jika
salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Rasa
tanggung jawab bersama atas penguasaan sebuah kompetensi oleh seluruh
anggota kelompok ditekankan.
Alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
siswa. Alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis, teratur dan mampu
memberikan kesan tersendiri bagi siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti
mengadakan penelitian tentang penerapan strategi Cooperative Learning dan
pemanfaatan alat peraga untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
matematika siswa kelas XI SMA N 1 Kradenan tahun ajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian Kualitatif dengan desain Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang telah dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan secara kolaborasi antara guru matematika dan peneliti. Langkahlangkah penelitian ini terdiri dari (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan

tindakan dan pengamatan, dan (4) refleksi.
Perencanaan tindakan ini mengacu pada hasil data observasi awal sebagai
permasalahan. Pada tahap perencanaan, peneliti melibatkan guru matematika
dengan memadukan hasil observasi yang dipakai sebagai data awal kemudian
dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapkan

strategi Cooperative Learning dan pemanfaatan alat peraga (perbandingan
trigonometri “LITRIG JATAR” dan segitiga siku-siku). Pelaksanaan penelitian ini
mulai tanggal 30 Oktober 2013 sampai 9 November 2013. Subjek penelitian kelas
XI IPA 4 berjumlah 40 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 27 siswa
perempuan.
Dalam pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu: (1)
metode tes digunakan mengetahui hasil belajar matematika berupa soal evaluasi
yang diberikan oleh guru berupa soal uraian untuk dikerjakan siswa secara
individu diakhir proses pembelajaran; (2) metode observasi untuk mengamati
secara langsung dengan teliti tentang kreativitas belajar matematika dengan
menerapkan strategi Cooperative Learning dan pemanfaatan alat peraga
(perbandingan trigonometri “LITRIG JATAR” dan segitiga siku-siku); (3) catatan
lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian yang penting dalam suatu
proses pembelajaran sebagai sumber data; (4) dokumentasi dalam penelitian ini

berupa RPP, daftar nama siswa, nomor induk siswa, pedoman observasi, catatan
lapangan, lembar tanggapan guru serta foto setiap pelaksanaan tindakan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa: (1) proses analisis data
yang dilakukan dengan mengumpulkan data di tempat penelitian; (2) penyajian
data berupa mengumpulkan informasi mengenai data kemudian disusun secara
runtut, dan (3) verifikasi data (penarikan kesimpulan) dilakukan pada setiap
tindakan yang pada akhirnya dapat dijadikan menjadi kesimpulan. Pada analisis
hasil yang ditekankan pada siswa berupa keberanian siswa bertanya kepada guru,
keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru, keberanian siswa mengerjakan
soal didepan kelas, kemampuan siswa mengerjakan soal.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh pada tindakan putaran I
dan putaran II melalui strategi Cooperative Learning dan pemanfaatan alat peraga
(perbandingan trigonometri “LITRIG JATAR” dan segitiga siku-siku), bahwa
terjadi peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan
trigonometri. Peningkatan yang terjadi sesuai dengan indikator yang telah

digunakan oleh peneliti yaitu: (1) keberanian siswa bertanya kepada guru; (2)
keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru; (3) keberanian siswa

mengerjakan soal didepan kelas; (4) kemampuan siswa mengerjakan soal. Hasil
penelitian ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 1 Data Peningkatan Kreativitas Belajar
Kreativitas Belajar

Sebelum
Tindakan

Putaran I

Putaran II

Pertemuan

Pertemuan

Pertemuan

Pertemuan

Ke-1

Ke-2

Ke-1

Ke-2

Keberanian siswa bertanya

4 siswa

10 siswa

14 siswa

15 siswa

29 siswa

kepada guru

(10%)

(25%)

(35%)

(37,5%)

(72,5%)

menjawab pertanyaan dari

6 siswa

8 siswa

15 siswa

18 siswa

guru (mengungkapkan

(15%)

(20%)

(37,5%)

(45%)

(82,5%)

4 siswa

5 siswa

7 siswa

16 siswa

20 siswa

(10%)

(12,5%)

(17,5%)

(40%)

(50%)

8 siswa

12 siswa

20 siswa

28 siswa

35 siswa

(20%)

(30%)

(50%)

(70%)

(87,5%)

Keberanian siswa
33 siswa

pendapat/gagasan)
Keberanian siswa
mengerjkan soal didepan
kelas
Kemampuan siswa
mengerjakan soal
(memecahkan masalah
dengan alternatif
jawaban/cara)

Tabel 2 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar

Siswa yang nilainya ≥76
Rata-rata

Sebelum

Putaran I

Putaran II

Pertemuan

Pertemuan

Pertemuan

Pertemuan

Ke-1

Ke-2

Ke-1

Ke-2

4 siswa

18 siswa

31 siswa

38 siswa

39 siswa

(10%)

(45%)

(77,5%)

(95%)

(97,5%)

50,50

70,81

88,83

96,28

98,78

Tindakan

DATA HASIL PENGAMATAN KREATIVITAS
BELAJAR SISWA
100

PRESENTASE (%)

90
80

Keberanian siswa bertanya
kepada guru

70
60

Keberanian siswa menjawab
pertanyaan guru

50
40
30

Keberanian siswa
mengerjakan soal didepan
kelas

20
10
0
Sebelum Putaran I Putaran I Putaran II Putaran II
Tindakan (Pert ke-1) (Pert ke-2) (Pert ke-1) (Pert ke-2)

Kemampuan siswa
mengerjakna soal

TINDAKAN

Gambar 1 Grafik peningkatan kreativitas belajar siswa

DATA HASIL PENGAMATAN HASIL
BELAJAR
PRESENTASE

120
100
80
60
40

Nilai≥76

20

Rata-rata

0
Sebelum Putaran I Putaran I Putaran II Putaran II
Tindakan (Pert ke-1) (Pert ke-2) (Pert ke-1) (Pert ke-2)
TINDAKAN

Gambar 2 Grafik peningkatan hasil belajar siswa

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai kreativitas dan
hasil belajar matematika mengalami peningkatan dari sebelum dilaksanakannya
tindakan sampai dengan tindakan putaran II dengan menerapkan strategi
Cooperative Learning dan pemanfaatan alat peraga (perbandingan trigonometri

“LITRIG JATAR” dan segitiga siku-siku). Hal tersebut dapat ditunjukkan dari
indikator-indikator yaitu siswa yang beranian bertanya kepada guru dari 4 siswa
(10%) menjadi 29 siswa (72,5%). Siswa yang berani menjawab pertanyaan dari
guru (memberikan pendapat/gagasan) dari 6 siswa (15%) menjadi 33 siswa
(82,5%). Siswa yang berani mengerjakan soal didepan kelas dari 4 siswa (10%)
menjadi 20 siswa (50%). Siswa yang mampu mengerjakan soal (memecahkan
masalah dengan menemukan alternatif jawaban/cara) dari 8 siswa (20%) menjadi
35 siswa (87,5%). Untuk hasil belajar siswa dimana siswa yang memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 76 ada 4 siswa (10%) dengan rata-rata 50,5
menjadi 39 siswa (97,5%) dengan rata-rata 98,78.
Secara keseluruhan setelah diterapkannya pembelajaran matematika
dengan menerapkan strategi Cooperative Learing dan pemanfaatan alat peraga
(perbandingan trigonometri “LITRIG JATAR” dan segitiga siku-siku) dapat
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika dari putaran I sampai
dengna putaran II.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arif
Hardiyanti (2013), penelitian tersebut juga meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar, namun strategi dan metode yang digunakan berbeda. Penelitian
menerapkan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar,

dengan

indikator-indikatornya:

(1)

kemampuan

mengemukakan

ide/gagasan; (2) memiliki rasa ingin tahu yang besar; (3) percaya diri dan prestasi
belajar matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Mustopa (2012),
penelitian tersebut juga meningkatkan kreativitas belajar dengan strategi
Cooperative Learning. Penelitian yang dilakuakan oleh Sony (2009), penelitian

tersebut meningkatkan keantusiasan dengan penggunaan alat peraga “blog
himpunan”. Penelitian ini menerapkan pengunaan alat peraga “blog himpunan”
dapat meningkatkan keantusiasan belajar, dengan indikator-indikatornya: (1)
keantusiasan siswa dalam bertanya; (2) keantusiasan siswa dalam menjawab
pertanyaan; (3) keantusiasan siswa untuk tampil kedepan kelas; (4) keantusiasan
siswa dalam mengerjakan latihan soal serta adanya peningkatan hasil belajar
matematika siswa melalui penggunaan alat peraga ” blog himpunan ”. Penelitian

yang dilakukan oleh Wisnu A. Kurniawan (2009), penelitian tersebut
meningkatkan pemahaman konsep dengan visualisasi alat peraga. Penelitian
tersebut menerapkan visualisasi alat peraga dapat meningkatkan pemahaman
konsep, dengan indikator-indikatornya: (1) siswa mampu mendiskripsikan ulang
tentang sebuah; (2) siswa mampu membedakan antara contoh dan non contoh dari
bangun ruang; (3) siswa mampu mengklasifikasikan unsur-unsur bangun serta
terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui visualisasi alat peraga.
Penelitian yang dilakukan oleh Ho Geok Lan (2007) dalam jurnal yang
berjudul “A Cooperative Learning Programme to Enhance Mathematical Problem
Solving Performance among Secondary Three Students”, hasil penelitian

menunjukkan bahwa Cooperative Learning mampu meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika. Bahwa sekarang siswa berani meminta
klarifikasi, memberikan saran, mengevaluasi solusi, dan perilaku afektif seperti
melakukan tugasnya, memuji dan mendorong ketika mereka memecahkan
masalah dalam kelompok. Penelitian yang dilakukan oleh Hua Cheng (2010)
dalam jurnal yang berjudul “A Case Study of Cooperative Learning in
Mathematics: Middle School Course Design ”, hasil penelitian menunjukan

pembelajaran kooperatif dalam matematika kuncinya terletak pada kegotongroyongannya.

Kegiatan

pembelajaran kooperatif

harus difokuskan

pada

mempromosikan siswa agar terlibat aktif. Penelitian yang dilakukan oleh
Mohammad H Behzadi dan Maryam Manuchehri (2013) dalam jurnal yang
berjudul “Examining Creativity of Students through Smart Board in Learning
Mathematics”, hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan

antara tingkat kreativitas siswa yang belajar matematika menggunakan smart
board dan siswa yang belajar matematika melalui metode tradisional. Oleh karena
itu

tampaknya

menggunakan

smart

board

akan

mempermudah

proses

pembelajaran matematika.

KESIMPULAN
Penerapan strategi Cooperative Learning dan pemanfaatan alat peraga
dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara guru matematika kelas XI IPA
4 SMA N 1 Kradenan dengan peneliti, peningkatan tersebut dapat dilihat dari
indikator sebagai berikut: (1) keberanian siswa bertanya kepada guru; (2)
keberanian

siswa

menjawab

pertanyaan

dari

guru

(memberikan

pendapat/gagasan); (3) keberanian siswa mengerjakan soal didepan kelas; (4)
kemampuan siswa mengerjakan soal (memecahkan masalah dengan menemukan
alternatif jawaban/cara); dan hasil belajar matematika mencapai KKM 76.

DAFTAR PUSTAKA
Hardiyanti, Arif. 2013. “Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Matematika
Melalui Strategi Think Pair Share (PTK Pembelajaran Matematika Siswa
Kelas VII G Semester 2 SMP N 2 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013) ”
Skripsi. Surakarta: UMS.
Hua Cheng. 2011. “A Case Study of Cooperative Learning in Mathematics:
Middle School Course Design”. Journal of Mathematics Education/Vol.
4, No. 1, pp.79-91.
Ho Geok Lan. 2007. “A Cooperative Learning Programme to Enhance
Mathematical Problem Solving Performance among Secondary Three
Students”. The Mathematics Educator /Vol. 10, No.1, 59-80.
Kurniawan, Wisnu Ari. 2009. “ Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Ruang
Melalui Visualisasi Alat Peraga di SD Negeri Sawahan 03 Ngemplak
Boyolali “ Skripsi. Surakarta: UMS.
Mustopa, Imam. 2012. “Peningkatan Kerativitas Belajar Matematika Materi
Pecahan dengan Model Cooperative Learning pada Siswa Kelas V SD N
Sugihrejo 02 Tahun Ajaran 2012/2013” Skripsi: UMS.
Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sony, 2009. “ Optimalisasi Penggunaan Alat Peraga pada Pokok Bahasan
Himpunan sebagai Upaya Meningkatkan Keantusiasan Siswa dalam
Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII
SMP Negeri 7 Purwodadi) ” Skripsi. Surakarta: UMS

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Mi Unwaanunnajah

1 9 186

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

30 Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Alat Peraga Sederhana untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 5 Jonggat Tahun Pelajaran 20152016

0 0 6

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kompetensi Menghitung Volume Prisma Segitiga Melalui Penggunaan Alat Peraga Siswa Kelas VI SDN Jaranih Kecamatan Pandawan

0 0 6

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri 35 Cakranegara Semester DuaTahun Pelajaran 2017/2018 Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning (CL) Tipe STAD

0 0 8

Metode Learning Tournament Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN 17 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

0 0 9

Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Membaca Menggunakan Alat Peraga Kartu Huruf Dengan Penerapan Tematik di Kelas I

0 0 5

Penerapan Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Tulungrejo Tulungagung

0 0 9

Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI Bermediakan Permianan Aktif Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa

0 0 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Alat Peraga untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 5 SD

0 1 14