NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS MELALUI Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Melalui Kegiatan Menebalkan Huruf Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS MELALUI KEGIATAN MENEBALKAN HURUF PADA ANAK KELOMPOK B

TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KARANG DELANGGU KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Diajukan Oleh:

WIWIK WIYANTI A53B090190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013


(2)

1


(3)

1 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS MELALUI KEGIATAN MENEBALKAN HURUF PADA ANAK KELOMPOK B

TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KARANG DELANGGU KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Wiwik Wiyanti, A53B090190 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2013, halaman.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang ditujukan untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan menulis melalui kegiatan menebalkan huruf pada anak kelompok b Taman kanak-kanak aisyiyah bustanul athfal Karang delanggu klaten Tahun ajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah anak kelas B sejumlah 12 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif komparatif. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan membandingkan hasil tindakan pada setiap siklus dengan indikator keberhasilan tindakan yang telah ditentukan untuk mengetahui peningkatan tanggung jawab anak pada setiap siklus. Pelaksanaan tindakan dalam 2 siklus. Hasil yang diperoleh menunjukkan ada peningkatan ketrampilan menulis dengan menerapkan kegiatan menebalkan huruf yaitu peningkatan ketrampilan anak pada prasiklus 51,30%, siklus I sebesar 70,31% dan siklus II mencapai 80,47%. Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan kegiatan menebalkan huruf dapat meningkatkan ketrampilan menulis anak.


(4)

2 A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan terjadi melalui interaksi insani, tanpa batas ruang dan waktu. Pendidikan tidak dimulai dan diakhiri di sekolah. Pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga dilanjutkan dan ditempa dalam lingkungansekolah, diperkaya dalam lingkungan masyarakat dan hasil-hasilnya digunakan dalam membangun kehidupan pribadi, agama, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negaranya (Sudjana. 2005: 2).

Pendidikan juga merupakan sesuatu yang sangat penting dalam masyarakat modern, baik dari segi po1itik maupun dari segi ekonomi. Tanpa adanya pendidikan, perkembangan sebuah masyarakat tidak akan tercapai. Keinginan untuk membangun masyarakat bebas tidakakan terwujud tanpa didampingi dengan perkembangan pendidikan yang memadai. Bisa dikatakan pendidikan merupakan komponen utama dalam pembangunan masyarakat bebas.

Malik Fadjar (2001: 45) berpendapat selama ini proses belajar mengajar terasa rutin dan statis, kalaupun ada perubahan atau perbaikan sifatnya masih sepotong-sepotong dan parsial. Padahal pembaharuan dan perubahan tidak hanya menyangkut didaktik metodik saja, melainkan menyangkut pula aspek-aspek pedagogis, filosofis, input, proses, dan output.

Salah satu kemampuan yang penting dan harus dikuasai oleh anak-anak adalah kemampuan menulis. Kemampuan menulis merupakan bekal utama bagi anak-anak untuk dapat memahami mata pelajaran yang diberikan di sekolah (Stephens, 2004). Kemampuan ini dapat mulai diasah sejak usia pra sekolah. Seperti diketahui, mengajar kemampuan pra-menulis bagi anak usia dini akan merupakan suatu hal yang sangat sulit apabila guru tidak tahu bagaimana cara memulainya.


(5)

3

Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat dicapai oleh anak didik TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang, Delanggu, Klaten untuk kemampuan menulis adalah anak mampu memegang alat tulis dengan baik dan benar dan anak mampu menulis meskipun hanya menebalkan hurufs aja.

Pada kenyataannya ada tiga permasalahan yang terjadi pada kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten: 1. Anak masih belum mampu menulis huruf dengan baik meskipun hanya

menebalkan.

2. Anak belum mampu membaca huruf yang ditebalkan. 3. Anak belum mampu memegang alat tulis dengan baik.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Upaya meningkatkan ketrampilan menulis melalui kegiatan menebalkan huruf pada anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013”

B. METODE PENELITIAN

Tempat yang digunakan sebagai penelitian tentang upaya meningkatkan ketrampilan menulis melalui kegiatan menebalkan huruf pada anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten.

Subjek penelitian dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu pemberi tindakan dan penerima tindakan. Subjek pemberi tindakan dalam penelitian ini adalah peneliti selaku guru di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu yang berjumlah 3 orang yang berperan sebagai subjek penerima tindakan. Adapun subjek penerima tindakan adalah siswa TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu dengan jumlah 23 orang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yaitu meningkatkan ketrampilan menulis melalui kegiatan menebalkan huruf, yang dilakukan dengan bekerjasama antara kepala sekolah, guru kelas dan


(6)

4

peneliti. Disamping itu PTK juga terdiri dari rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu : a) Perencanaan (planning); b) Tindakan (action); c) Pengamatan (observing); dan d) menganalisis data untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting).

Pengambilan data dilakukan dengan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi.

1. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung mengenal fenomema-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan (Suharsimi Arikunto, 2006: 229).

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan menurut Moleong (2002:155) yaitu pernyataan tentang semua peristiwa yang dialami yaitu yang didengar dan dilihat serta tidak boleh berisi penafsiran, hanya catatan sebagaimana adanya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto-foto, rekaman, serta data nama siswa kelas B.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil amatan dengan indikator pencapaian setiap siklus, dari kondisi prasiklus, siklus I, siklus II. Untuk proses pembelajaran analisis yang digunakan dengan cara interaktif yakni dengan mengkroscekkan hasil observasi pembelajaran dari setiap siklus. Hasil dari setiap siklus dijadikan pedoman untuk melakukan refleksi sehingga kekurangan dalam proses pembelajaran diperbaiki di siklus berikutnya. Agar peneliti dapat mengobservasi anak dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:


(7)

5

1. Menstabulasikan skor berdasarkan hasil pengamatan ketrampilan menulis. 2. Menjumlah hasil skor untuk setiap anak.

3. Menghitung prosentase pencapaian ketrampilan menulis anak dengan menerapkan kegiatan menebalkan huruf, dengan cara sebagai berikut : a. Prosentase Pencapaian Ketrampilan Menulis=

Maximum Skor

Anak Setiap Skor Jumlah

x 100%

b. Skor maximum = Jumlah butir amatan x Skor maximum butir amatan Skor maximum = 4 x 8 = 32

4. Membandingkan prosentase rata-rata pencapaian dengan indikator pencapaian pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum melaksanakan pembelajaran menulis dengan cara menebalkan huruf, guru yang akan melaksanakan diberi bekal tambahan pengetahuan, yang berhubungan dengan materi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran menulis melalui menebalkan huruf Guru kelas sebagai kolaborator sangat senang dan memperhatikan dengan baik

Untuk melaksanakan tindakan diperlukan suatu rancangan tindakan yang akan digunakan sebagai bahan intervensi, yaitu penyusunan desain pembelajaran menulis dengan cara menebalkan huruf Rancangan tindakan secara umum merupakan modifikasi dari satuan pelajaran yang dirancang dengan nuansa pembelajaran pra menulis dengan menggunakan metode menebalkan huruf Rancangan kegiatan akan mengoptimalkan peran guru dan siswa di kelas sehingga intervensi tersebut dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran pra menulis.

Hasil evaluasi terhadap tindakan kelas siklus I diperoleh dari diskusi antara peneliti dan guru. Berdasarkan hasil diskusi diperoleh beberapa kesepakatan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya. Hasil diskusi adalah sebagai berikut :


(8)

6

a) Guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa khususnya dalam menulis, menemukan dan memperbaiki cara belajar yang masih belum maksimal.

b) Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menebalkan huruf konsonan.

c) Sejumlah siswa kesulitan membedakan huruf vokal dan konsonan Dari hasil evaluasi tersebut di atas, maka disepakati oleh guru, Kepala Sekolah atau peneliti untuk mengadakan beberapa revisi Revisi dimaksudkan pada rancangan tindakan. Adapun 3 hal yang perlu direvisi : a) Pada rancangan tindakan alokasi waktu yang sebelumnya sudah

dirinci, pada setiap kegiatan pembelajaran, supaya sepakat ditepati oleh guru. Hal ini sangat beralasan mengingat rincian waktu pada setiap kegiatan sangat dibutuhkan guru untuk memandu setiap kegiatan guru agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan perencanaan.

b) Pada Rencana Bidang Pengembangan (RBP) indikator supaya diperluas.

c) Hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran perlu menggunakan metode yang tepat sesuai dengan usia anak TK yaitu menebalkan huruf. Hal ini akan dilaksanakan pada tahap berikutnya.

Berdasarkan hasil analisis tersebut peneliti dan guru kelas merasa bahwa hasil penelitian belum maksimal. Pada akhir pembelajaran siswa masih ada siswa yang merasa kekurangan waktu, untuk mengerjakan evaluasi akhir. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa pada akhir pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti dan kepala sekolah membuat perencanaan untuk mengelompokkan anak di tindakan selanjutnya. Peneliti sepakat untuk mengadakan siklus II.

Perencanaan tindakan siklus II telah diuraikan secara garis besar pada deskripsi siklus I. Siklus II merupakan revisi dari siklus I. Sebelum memulai pelajaran guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang delanggu telah mempersiapkan sarana yang menunjang untuk kegiatan pembelajaran


(9)

7

dengan menggunakan metode menebalkan huruf. Pada bagian persiapan, perencanaan yang berbeda dengan siklus I adalah pada indikator pembelajaran diperluas dalam hal menulis tidak hanya meneebalkan per huruf tapi menebalkan per kata Kompetensi dasar anak mampu mendengarkan berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan menulis.

1. Rencana kegiatan awal

Guru memerintahkan siswa untuk menulis dengan cara menebalkan huruf tentang tema macam-macam sumber air.

2. Rencana kegiatan inti

a) Guru presentasi secara klasikal akan materi yang akan diajarkan, kemudian membimbing siswa untuk membuat tulisan dengan cara menebalkan huruf.

b) Mengarahkan siswa secara individu untuk belajar menulis huruf. c) Secara bergiliran siswa dinerikan kesempata untuk menulis di

papan tulis.

d) Seluruh anak berupaya untuk dapat dapat menulis meskipun hanya menebalkan.

e) Guru memberi motivasi siswa untuk berusaha menulis permulaan dengan cara menebalkan.

f) Guru melakukan penilaian 3. Rencana kegiatan akhir

Siswa dan guru melakukan refleksi.

Mengenai hasil refleksi antara guru, Kepala Sekolah dan peneliti tentang peningkatan kemampuan menulis menggunakan cara menebalkan huruf adalah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada: (1) motivasi siswa dalam belajar menulis tinggi karena sebagian besar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran mewarnai, (2) Perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran membaca tinggi karena, sebagian besar siswa


(10)

8

memperhatikan dengan sungguh-sungguh saat guru memberi penjelasan (3) perhatian siswa juga meningkat pada saat siswa lain menulis di papan tulis (4) Aktivitas siswa dalam menulis permulaan tinggi, (5) prestasi belajar menulis siswa meningkat.

Secara garis besar pada siklus II ini ada peningkatan yang signifikan yaitu sebagian besar anak sudah mampu melaksanakan semua butir amatan dan sudah mencapai skor sesuai yang ditargetkan peneliti yaitu 80%, prosentase pembelajaran pada siklus II sudah mengalami peningkatan mencapai 80,47% sehingga tidak dilaksanakan siklus berikutnya.

Berdasarkan tindakan penelitian yang sudah dilakukan peneliti dan guru sudah dilihat berhasil dan memuaskan yaitu meningkatkan ketrampilan menulis melalui kegiatan menebalkan huruf tersebut bisa dilihat pada tabel berikut:

Aspek Pra siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan ketrampilan Menulis Anak

51,30% 70,31% 80,47%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa peningkatan ketrampilan menulis anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten mengalami peningkatan dari pra siklus 50,30%, siklus I 70, 31%, dan siklus II 80,47%. Hal ini berarti peningkatan ketrampilan menulis anak melalui kegiatan menbalkan huruf adalah berhasil.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara penelitidan guru dan berdasarkan hasil untuk setiap siklus yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan ketrampilan menulis anak melalui menebalkan huruf. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa


(11)

9

dengan kegiatan menebalkan huruf dapat meningkatkan ketrampilan menulis anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten. Hal ini terlihat rata-rata prosentase setiap siklus yaitu pra siklus 51,31%, siklus I 70,31%, siklus II 80,47%. Sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil meningkatkan ketrampilan menulis anak.

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Komaidi, Didik. 2008. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bansung: Rosda Karya. Nurkolis. 2006. Manajamen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Grasindo. UU RI No 20 Tahun 2003. Pendidikan Nasional. Depdiknas

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya.

PP No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di

Sekolah. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif – Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sebelas Maret University Press. Surakarta

Sutikno, Sobri. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Mataram : NYP Press


(12)

10

Syafi’I Saadie dan Roekhan. 2004. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Elang Jaya.

Rochiati, Wiriaatmaja,. 2007. Metodologi penelitian tindakan kelas. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Wardhana, Wisnu Arya; Ardianto, Ardi Suryo. 2007. Menyingkap Rahasia Jadi Penulis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


(1)

5

1. Menstabulasikan skor berdasarkan hasil pengamatan ketrampilan menulis. 2. Menjumlah hasil skor untuk setiap anak.

3. Menghitung prosentase pencapaian ketrampilan menulis anak dengan menerapkan kegiatan menebalkan huruf, dengan cara sebagai berikut : a. Prosentase Pencapaian Ketrampilan Menulis=

Maximum Skor

Anak Setiap Skor Jumlah

x 100%

b. Skor maximum = Jumlah butir amatan x Skor maximum butir amatan Skor maximum = 4 x 8 = 32

4. Membandingkan prosentase rata-rata pencapaian dengan indikator pencapaian pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum melaksanakan pembelajaran menulis dengan cara menebalkan huruf, guru yang akan melaksanakan diberi bekal tambahan pengetahuan, yang berhubungan dengan materi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran menulis melalui menebalkan huruf Guru kelas sebagai kolaborator sangat senang dan memperhatikan dengan baik

Untuk melaksanakan tindakan diperlukan suatu rancangan tindakan yang akan digunakan sebagai bahan intervensi, yaitu penyusunan desain pembelajaran menulis dengan cara menebalkan huruf Rancangan tindakan secara umum merupakan modifikasi dari satuan pelajaran yang dirancang dengan nuansa pembelajaran pra menulis dengan menggunakan metode menebalkan huruf Rancangan kegiatan akan mengoptimalkan peran guru dan siswa di kelas sehingga intervensi tersebut dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran pra menulis.

Hasil evaluasi terhadap tindakan kelas siklus I diperoleh dari diskusi antara peneliti dan guru. Berdasarkan hasil diskusi diperoleh beberapa kesepakatan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya. Hasil diskusi adalah sebagai berikut :


(2)

6

a) Guru dalam membimbing dan mengarahkan siswa khususnya dalam menulis, menemukan dan memperbaiki cara belajar yang masih belum maksimal.

b) Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menebalkan huruf konsonan.

c) Sejumlah siswa kesulitan membedakan huruf vokal dan konsonan Dari hasil evaluasi tersebut di atas, maka disepakati oleh guru, Kepala Sekolah atau peneliti untuk mengadakan beberapa revisi Revisi dimaksudkan pada rancangan tindakan. Adapun 3 hal yang perlu direvisi : a) Pada rancangan tindakan alokasi waktu yang sebelumnya sudah

dirinci, pada setiap kegiatan pembelajaran, supaya sepakat ditepati oleh guru. Hal ini sangat beralasan mengingat rincian waktu pada setiap kegiatan sangat dibutuhkan guru untuk memandu setiap kegiatan guru agar pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan perencanaan.

b) Pada Rencana Bidang Pengembangan (RBP) indikator supaya diperluas.

c) Hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran perlu menggunakan metode yang tepat sesuai dengan usia anak TK yaitu menebalkan huruf. Hal ini akan dilaksanakan pada tahap berikutnya.

Berdasarkan hasil analisis tersebut peneliti dan guru kelas merasa bahwa hasil penelitian belum maksimal. Pada akhir pembelajaran siswa masih ada siswa yang merasa kekurangan waktu, untuk mengerjakan evaluasi akhir. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa pada akhir pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti dan kepala sekolah membuat perencanaan untuk mengelompokkan anak di tindakan selanjutnya. Peneliti sepakat untuk mengadakan siklus II.

Perencanaan tindakan siklus II telah diuraikan secara garis besar pada deskripsi siklus I. Siklus II merupakan revisi dari siklus I. Sebelum memulai pelajaran guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang delanggu telah mempersiapkan sarana yang menunjang untuk kegiatan pembelajaran


(3)

7

dengan menggunakan metode menebalkan huruf. Pada bagian persiapan, perencanaan yang berbeda dengan siklus I adalah pada indikator pembelajaran diperluas dalam hal menulis tidak hanya meneebalkan per huruf tapi menebalkan per kata Kompetensi dasar anak mampu mendengarkan berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan menulis.

1. Rencana kegiatan awal

Guru memerintahkan siswa untuk menulis dengan cara menebalkan huruf tentang tema macam-macam sumber air.

2. Rencana kegiatan inti

a) Guru presentasi secara klasikal akan materi yang akan diajarkan, kemudian membimbing siswa untuk membuat tulisan dengan cara menebalkan huruf.

b) Mengarahkan siswa secara individu untuk belajar menulis huruf. c) Secara bergiliran siswa dinerikan kesempata untuk menulis di

papan tulis.

d) Seluruh anak berupaya untuk dapat dapat menulis meskipun hanya menebalkan.

e) Guru memberi motivasi siswa untuk berusaha menulis permulaan dengan cara menebalkan.

f) Guru melakukan penilaian 3. Rencana kegiatan akhir

Siswa dan guru melakukan refleksi.

Mengenai hasil refleksi antara guru, Kepala Sekolah dan peneliti tentang peningkatan kemampuan menulis menggunakan cara menebalkan huruf adalah siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada: (1) motivasi siswa dalam belajar menulis tinggi karena sebagian besar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran mewarnai, (2) Perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran membaca tinggi karena, sebagian besar siswa


(4)

8

memperhatikan dengan sungguh-sungguh saat guru memberi penjelasan (3) perhatian siswa juga meningkat pada saat siswa lain menulis di papan tulis (4) Aktivitas siswa dalam menulis permulaan tinggi, (5) prestasi belajar menulis siswa meningkat.

Secara garis besar pada siklus II ini ada peningkatan yang signifikan yaitu sebagian besar anak sudah mampu melaksanakan semua butir amatan dan sudah mencapai skor sesuai yang ditargetkan peneliti yaitu 80%, prosentase pembelajaran pada siklus II sudah mengalami peningkatan mencapai 80,47% sehingga tidak dilaksanakan siklus berikutnya.

Berdasarkan tindakan penelitian yang sudah dilakukan peneliti dan guru sudah dilihat berhasil dan memuaskan yaitu meningkatkan ketrampilan menulis melalui kegiatan menebalkan huruf tersebut bisa dilihat pada tabel berikut:

Aspek Pra siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan ketrampilan Menulis Anak

51,30% 70,31% 80,47%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa peningkatan ketrampilan menulis anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten mengalami peningkatan dari pra siklus 50,30%, siklus I 70, 31%, dan siklus II 80,47%. Hal ini berarti peningkatan ketrampilan menulis anak melalui kegiatan menbalkan huruf adalah berhasil.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara penelitidan guru dan berdasarkan hasil untuk setiap siklus yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan ketrampilan menulis anak melalui menebalkan huruf. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa


(5)

9

dengan kegiatan menebalkan huruf dapat meningkatkan ketrampilan menulis anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karang Delanggu Klaten. Hal ini terlihat rata-rata prosentase setiap siklus yaitu pra siklus 51,31%, siklus I 70,31%, siklus II 80,47%. Sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil meningkatkan ketrampilan menulis anak.

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Komaidi, Didik. 2008. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bansung: Rosda Karya. Nurkolis. 2006. Manajamen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Grasindo. UU RI No 20 Tahun 2003. Pendidikan Nasional. Depdiknas

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya.

PP No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Depdiknas. Sudjana, Nana. 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di

Sekolah. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif – Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sebelas Maret University Press. Surakarta

Sutikno, Sobri. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Mataram : NYP Press


(6)

10

Syafi’I Saadie dan Roekhan. 2004. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Elang Jaya.

Rochiati, Wiriaatmaja,. 2007. Metodologi penelitian tindakan kelas. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Wardhana, Wisnu Arya; Ardianto, Ardi Suryo. 2007. Menyingkap Rahasia Jadi Penulis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE BERMAIN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA (Studi Kasus di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kecamatan Dau Kabupaten Malang)

0 3 1

Kemampuan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak Kelompok B (Usia 5-6 Tahun) dalam Konsep Bilangan di TK AT-TAQWA Kalisat Tahun Ajaran 2006/2007 ;

0 8 16

Pemberdayaan Kelompok Disabilitas Melalui Kegiatan Ketrampilan Handicraft dan Woodwork Di Yayasan Wisma Cheshire Jakarta Selatan

2 36 130

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sunda Manda Pada Kelompok B TK Dharma Wanita Kelun Mariyati TK Dharma Wanita Kelun

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI PENDEKATAN PROSES PADA SISWA KELAS VIII SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG (Lainari)

0 1 18

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Efektivitas Kegiatan Mencetak dengan Berbagai Media dalam Meningkatkan Kemampuan Dasar Seni Anak pada Kelompok B di TK Yos Sudarso

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 201

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38