(Bahasa Indonesia) 12951 28317 1 PB

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

53

Review Artikel:

MOLECULAR IMPRINTING SOLID PHASE EXTRACTION MONOMER
ASAM METAKRILAT (MAA) METODE RUAH DAN ENDAPAN
Indraswari Pitaloka1, Dika Pramita Destiani2
1
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
2
Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
E-mail: indraswaripitaloka@gmail.com

Abstrak
Molecular Imprinting Solid Phase Extraction (MIP-SPE) digunakan sebagai salah
satu metode yang praktis untuk membantu mengecek bioavailibilitas obat pada tahap ekstraksi
obat dengan bentuk suatu sorben selektif. Sorben dibuat dengan teknik molecular imprinting
sehingga memiliki sisi pengenal yang dapat mengikat target obat secara spesifik. Salah satu

proses yang menentukan kualitas dari sorben yang telah dibuat yaitu proses polimerisasi, yang
dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang umum digunakan yaitu metode ruah,
dan endapan. Studi kali ini membahas keunggulan dan kekurangan dari dua metode tersebut
untuk sintesis MIP-SPE monomer Asam Metakrilat (MAA), berdasarkan hasil review 20
jurnal yang 10 diantaranya menggunakan proses polimerisasi metode endapan, dan 10 lainnya
metode ruah. Nilai %Recoveries didapatkan lebih tinggi pada metode endapan, bentuk
partikel yang lebih seragam, serta diameter skala microsphere (0,3-10 μm).
Kata kunci: MIP-SPE, MAA, Polimerisasi Ruah, Polimerisasi Endapan

Abstract
Molecular Imprinting Solid Phase Extraction (MIP-SPE) is used as one of practical
methods on drug extraction stage in designed as selective sorbent in order to check the
bioavailability of drugs. Sorbents are made with molecular imprinting techniques so that they
have an identification sites that can bind to a specific drug target. One step that determines
the quality of the sorbent has been made is the polymerization process, which can be done by
several methods. The methods which commonly used are bulk polymerization method, and
precipitate polymerization. This study discusses the advantages and disadvantages of these
two methods for the synthesis of MIP-SPE from Methacrylic Acid (MAA) monomers, based on
a review of 20 journals: 10 journal using precipitate polymerization method, and 10 other
bulk methods. Precipitation methods earned higher % Recoveries, more uniform particle

shapes, and microsphere scale diameters of particles (0.3-10 μm).
Keywords: MIP-SPE, MAA, Bulk plymerization, Precipitate polymerization

PENDAHULUAN

dunia

kesehatan

dikenal

dengan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan

pengobatan yang berbasis individu, yaitu

teknologi tentunya dimanfaatkan untuk

berdasarkan genetik dan polimorfisme


terus meningkatkan kualitas dari berbagai

individu,

aspek kehidupan manusia. Jika dalam

dilakukan secara spesifik dan tepat sasaran,

sehingga

pengobatan

dapat

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

54


prinsip ini diterapkan pula pada ranah

polimerisasi

analisis

interaksi baik dengan molekul template

dan

pemisahan,

untuk

monomer

yang

memiliki


mendapatkan hasil yang tepat sasaran,

agar

salah

metode

monomer-template yang stabil. Proses

ekstraksi fasa padat (SPE) dikembangkan

polimerisasi ini diinisiasi oleh inisiator

lebih selektif, dengan teknik molecular

yang dapat berupa suatu radikal bebas

imprinting.


yang mengambil elektron bebas dari

satunya

yaitu

dengan

dapat

membentuk

kompleks

Molecular Imprinting Solid Phase

monomer, sehingga monomer relatif tidak

Extraction (MIP-SPE) memiliki desain


stabil dan reaktif bergabung/berikatan

yang mengikuti mekanisme alam, seperti

dengan monomer-monomer lainnya. Sisi

mekanisme ikatan spesifik pada antibodi

pengenal spesifik dapat diperoleh karena

dan reseptor biologi. MIP-SPE merupakan

digunakan template dari target obat yang

teknik serbaguna yang menjanjikan karena

diinginkan,

dapat digunakan untuk menarik molekul


berikatan rangkaian di sekitar template,

biologi maupun kimia termasuk asam

kemudian

amino adan protein (Bossi,2007) , derivatif

Template kemudian dihilangkan dengan

nukleotida

polutan

cara ekstraksi dengan metode soxhlet,

makanan

didapat suatu sorben yang berupa matriks


aplikasinya

polimer dengan lubang mikro ibarat suatu

purifikasi,

cetakan dengan struktur tiga dimensi yang

(Longo,

2008),

(Pichon,2008),

obat

(Puoci,2007)

sehingga


mencakup

pemisahan

dan

dan

sehingga

difiksasi

monomer

oleh

saling

crosslinker.


2007),

komplemen dengan molekul template atau

penghantaran obat (Puoci,2008), antibodi

dapat disebut memiliki sisi pengikat yang

biologis dan sistem reseptor (Bossi,2007).

spesifik dengan target (Vasapollo, 2010).

sensor

kimia,

katalisis

(Li,

Proses sintesis MIP
polimerisasi

monomer

Terdapat

meliputi

fungsional

dan

digunakan

banyak

untuk

metode

proses

yang

polimerisasi,

cross-linker di sekeliling molekul template

antara lain metode ruah, endapan, suspensi,

(Chen,2016). Sorben dibuat dengan proses

emulsi,

swelling,

dan

lain-lain.

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

Polimerisasi

ruah

55

merupakan

metode

metode yang tepat untuk sintesis MIP-SPE

konvensional untuk sintesis MIP-SPE,

dapat meningkatkan efisiensi sorben.

dimana hasil dari sintesis digerus dan

METODOLOGI PENELITIAN

diayak untuk mendapatkan ukuran partikel

Pencarian dan Strategi Pencarian

yang diinginkan. Namun hal ini tetap

Strategi

yang digunakan untuk

kurang menjamin kehomogenan ukuran

mencari data acuan dalam review article

partikel. Polimerisasi endapan dikenal

ini yaitu menelusuri internet menggunakan

sebagai proses yang efektif dan tidak

browser

membutuhkan tambahan surfaktan untuk

google.com. Kata kunci yang digunakan

memproduksi MIP-SPE berukuran mikro

diantaranya,

atau nano dalam pelarut organik (Lai et al.,

polymerization”, “Bulk Polymerization”,

2007). Perbedaan yang mendasar dari

“MIP-SPE MAA”.

polimerisasi ruah dan endapan yaitu pada

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

jumlah volume pelarut (porogen) yang

Mozilla Firefox pada

Data

“MIP-SPE”,

yang

situs

“Precipitate

didapat

diseleksi

digunakan. Metode endapan memerlukan

berdasarkan kriteria inklusi yaitu: sintesis

volume

media

dan atau karakterisasi serta evaluasi MIP-

polimerisasi dibandingkan dengan metode

SPE metode ruah atau endapan dengan

ruah (Haginaka, 2008).

monomer

lebih

besar

dalam

Dalam studi ini dipilih monomer

asam

metakrilat

(MAA),

porogen yang digunakan dapat bervariasi,

asam metakrilat (MAA) karena merupakan

sedangkan

monomer yang universal dan sangat sering

monomer yang digunakan dalam MIP-SPE

digunakan berdasarkan potensialnya, MAA

bukan asam metakrilat, atau bukan hanya

dikenal sebagai monomer yang serbaguna

asam metakrilat (ko-polimerisasi), sorben

eksklusi

yaitu:

imprinting

dan

ditambahakan silika gel untuk menambah

dimerisasi

yang

kapasitasnya, dan tahun publikasi lebih

meningkatkan efek imprinting (Golker,

dari 10 tahun yang lalu (dibawah 2007).

2013), sehingga diharapkan pemilihan

Gambar

untuk

molecular

kriteria

menunjukkan

reaksi

dibawah

ini

menggambarkan

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

56

bagan alir dari pencarian literatur untuk

yang memenuhi kriteria.

studi. Dari 47 jurnal, terseleksi 20 jurnal

HASIL
Tabel 1 Hasil Evaluasi MIP terhadap metode, crosslinker dan pelarut yang digunakan
DiaBinding
Cross%RecoNo
Referensi
Metode
Porogen
meter
capacity
linker
veries
Partikel
1

Binsalom et al.

Ruah

EGDMA

ACN

75%

-

2

Sanagi et al.

Ruah

EGDMA

ACN

83%

-

80,23

Jin et al.

Ruah

EGDMA

ACN
88,9%

Seechamnantura
4

Kd
low,
high:
4,7
μmol /L
, 4,2 μg /mL
Qmax low,
high: 16,09
μmol/g,
50,60
μmol/g

25850
Ruah

kit et al.

Max cap
adsorp. 16,7
mg/g
-

EGDMA

CHCl3

60%
nm

-

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

57

Rahiminezhad et
5

Ruah

EGDMA

CHCl3

69%

Ruah

EGDMA

DCM

88%

al.
6

Esteves et al.

-

-

-

Kd
low,
high: 0.005
mg /mL ,
0.63 mg /mL
Qmax low,
high: 12,3
mg/g, 72,09
mg/g

Met-OH
7

Song et al.

Ruah

EGDMA

Max cap
adsorp. 7
μg/g

85%
; ACN

Max
cap
adsorp. 84,6
mg/g

8

Amin et al.

Ruah

EGDMA

CHCl3

64-91%

9

Nurhayati et al.

Ruah

EGDMA

CHCl3

77,6%

-

10

Wang et al.

Ruah

EGDMA

DMSO

48-77%

25000

Ruah

EGDMA

CHCl3

nm

11

Mohajeri et al.
EGDMA

CHCl3

-

dapan
Pengen
Beyki et al.

Kd:
14,5
μmol /L
Qmax
=
12,78
μmol/g

925 nm

Pengen

12

Qmax 23,22
μmol/g
-

234 nm
TRIM

ACN

Kd:
0,45
μmol /L
Qmax = 20,6
μmol/g
-

87,5%

dapan
Pengen
13

Chen et al.

94,7EGDMA

DCM

dapan

101,9%

Pengen
14

Zeng et al.

82,1 TRIM

ACN

dapan

102%

Pengen
15

Renkecz et al.
dapan

2040

Toluen:
EGDMA

PO

Kd
low,
high: 0.053
μmol /L ,
0.32 μmol /L
Qmax low,
high: 35,7
μmol/g, 113
μmol/g
Kd
low,
high: 0.053
μmol /L ,
0.83 μmol /L
Qmax low,
high:
6.3
μmol/g,
13.73
μmol/g

nm

Kd: 4,4 kg
/L

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

58

Pengen
16

Ansari et al.

-

EGDMA

CHCl3

89-96%

EGDMA

ACN

99%

ACN;

84.94-

CHCl3

111,49%

dapan
Pengen
17

Omidi et al.

-

dapan
Pengen
18

Zuo et al.

Pengen
19

Neto et al.

ACN;
EGDMA

dapan

-

Qmax low,
high= 16,8
μmol/g , 486
μmol/g
-

-

-

93-111%
DMSO

Pengen
20

-

EGDMA
dapan

Xu et al.

Max
cap
adsorp. 89.2
mg/g

69,2EGDMA

ACN

dapan

95,4%

*hasil binding capacity diekspresikan dalam beberapa bentuk: Qmax, Kd (koefisien distribusi) atau kapasitas
adsorpsi maksimal (max cap. adsorp)

Tabel 2 Hasil Visualisasi Scanning Electron Micrograph
No

Ket. Gambar

1

SEM partikel
MIP

Metode Endapan

Metode Ruah

-

Gambar 1 (Zeng et al.)

2

SEM partikel
MIP (40.000 X)

-

Gambar 2 (Omidi et al.)

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

SEM MIP
(20.00030.000x)

3

4

5

59

Gambar 3 (Ansari et al.)

Gambar 4 (Jin et al)

Gambar 5 (Neto et al.)

Gambar 6 (Song et al).

SEM Rongga
MIP

SEM
Permukaan MIP
(10.000x)

-

Gambar 7 (Esteves et al.)

PEMBAHASAN
Pengecilan

didapat dari karakteristik fisika dan kimia
kemungkinan

faktor
dari pelarut.

lain

selain

metode

sintesis

yang
Hasil MIP dari pelarut asetonitril

mempengaruhi hasil sintesis MIP harus
(ACN), untuk metode ruah memiliki
dilakukan

untuk

analisis

data,

salah
%recoveries

sebesar

75%;

83%

satunya pelarut, oleh karena itu akan
dibandingkan dengan metode endapan
dibahas perbandingan %recoveries dengan
untuk pelarut asetonitril pula yaitu sebesar
jenis pelarut yang sama karena pelarut
87,5% ; 82,1-102%; 99% dan 69,2-95,4%
mempengaruhi efektivitas imprinting ,
Berdasarkan

perbandingan

ini,

porositas dan morfologi polimer, sehingga
%recoveries metode endapan lebih unggul.
secara tidak langsung kekuatan interaksi
Metode

ruah

pelarut

antara template dan monomer fungsional
dimetilsulfoksida (DMSO) memiliki nilai

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

60

%recoveries sebesar 48-77%, dikarenakan

et

tidak ada metode endapan dengan pelarut

%recoveries metode endapan lebih unggul

DMSO,

dibandingkan metode ruah.

dibandingkan

dengan metode

endapan dengan pelarut yang memiliki
konstanta

dielektrik

paling

al.

Berdasarkan

Hasil

MIP

hasil

pelarut

tersebut,

kloroform

mendekati

%recoveries sebesar 60%; 69%; 64-91%;

pelarut ACN(37,5)

dan 77,6% dibandingkan dengan metode

agar sifat tidak terlalu berbeda. Hasil

endapan yaitu sebesar 96% pada penelitian

perbandingan dengan persentase pelarut

Ansari et al., dan pelarut campuran ACN-

ACN yang telah diuraikan sebelumnya

CHCl3 84.94-111,49%. Metode endapan

metode

pelarut kloroform memiliki %recoveries

DMSO(46,7) , yaitu

endapan

menghasilkan

%

recoveries lebih tinggi.
Hasil

MIP

lebih tinggi dibandingkan metode ruah.
campuran

Metode

asetonitril (ACN), terdapat satu untuk

diklorometana

metode

asetonitril-

%recoveries endapan tinggi , yaitu sebesar

metanol(MetOH) , dan untuk endapan

94,7-101,9% pada penelitian Chen et al.

terdapat dua pelarut campuran ACN yakni

sedangkan

ACN-DMSO dan ACN-kloroform(CHCl3),

penelitian Esteves et al.

ruah

pelarut

yaitu

namun ACN-MetOH dipilih dibandingkan
dengan

Nilai

endapan

pelarut

(DCM)

metode

ruah

memiliki

88%

persentase

pada

recoveries

ACN-dimetilsulfoksida(DMSO)

merupakan nilai perolehan kembali target

agar sifat kepolaran keduanya tidak begitu

obat yang didapat dari penyerapan oleh

jauh,

dielektrik

sorben MIP dibandingkan dengan kadar

mendekati

sebenarnya target obat pada sampel. Nilai

dengan

ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah

kloroform (4,81). Metode ruah memiliki %

satunya yaitu kemampuan sorben dalam

recoveries sebesar 85% pada penelitian

mengikat target obat yang dipengaruhi oleh

oleh Song et al. sedangkan metode

sisi ikatan selektif pada sorben.

karena

metanol(32,7)
DMSO(46,7)

konstanta
lebih
dibandingkan

endapan sebesar 93-111% penelitian Neto

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

61

Nilai %recoveries yang diamati,
rata-rata lebih besar pada MIP yang dibuat

interupsi data berdasar perbedaan eluen
dapat dihilangkan.

dengan polimerisasi endapan, hal ini dapat

Karakterisasi

fisik

MIP

Scanning

diuji

Electron

dikarenakan dalam proses polimerisasi

menggunakan

ruah, terdapat tahap penggerusan dan

Micrograph (SEM), didapat hasil bentuk

pengayakan untuk mengurangi ukuran

dan ukuran partikel hasil polimerisasi yang

partikel. Penggerusan secara paksa ini,

dapat diamati pada Tabel 2, gambar 1-7.

dapat menyebabkan putusnya interaksi,

Nomor 1 dan 2 merupakan visualisasi dari

atau

yang

partikel-partikel kecil MIP, pada metode

harusnya mengikat obat sehingga hanya

endapan bentuk partikel terlihat beraturan

bagian MIP yang masih baik yang dapat

dan seragam, namun visualisasi MIP

mengikat, hal ini mengurangi kapasitas

metode ruah tidak tersedia di nomor 1 dan

MIP untuk menangkap target obat (Poma,

2 pada tabel. Untuk SEM rongga MIP,

2010).

antara

pada nomor 3 dan 4 tabel, rongga tersebut

metode endapan dan ruah tidak terpaut

merupakan area yang sebelumnya diisi

terlalu jauh, untuk metode ruah pun

oleh

persentasenya masih terbilang tinggi, rata-

berlubang untuk siap berikatan dengan

rata sekitar >60-80%, sehingga metode ini

obat target, pada nomor 3 kedua metode

masih tergolong baik untuk digunakan.

sama-sama membentuk rongga, terlihat

Persentase recovery juga dipengaruhi oleh

tidak berbeda jauh perbedaannya, dalam

pelarut untuk elusi (eluen) target obat dari

visualisasi tahap ini perbesaran untuk

sorben, namun dalam penelitian yang

kedua

dianalisis, data %recoveries yang diambil

mempengaruhi pengamatan, namun jika

merupakan data hasil elusi menggunakan

diteliti, pada nomor 4 dinding pembentuk

eluen yang paling sesuai untuk masing-

rongga pada metode endapan terlihat lebih

masing template sehingga yield yang

halus dan teratur dibandingkan dengan

rusaknya

rongga

Perbedaan

selektif

%recoveries

didapat sama tingginya, hal ini berarti

template,

metode

dan

sekarang

berbeda,

terlihat

sehingga

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

62

pada metode ruah, dan untuk permukaan

bentuk partikel yang lebih seragam dan

MIP metode ruah terlihat kurang beraturan.

ukuran diameter partikel yang lebih kecil.

Pengamatan diameter partikel pada

Hal ini yang membedakan, karena pada

MIP dengan pelarut kloroform, metode

polimerisasi ruah, partikel tergabung dalam

ruah pada penelitian Seechamnanturakit et

bongkahan besar, yang kemudian barulah

al. dan Mohajeri et al. menghasilkan

dikecilkan dengan penambahan metode

diameter sebesar 25850nm dan 25000 nm,

penggerusan dan pengayakan, sehingga

sedangkan pada metode endapan, juga

bentuk yang didapat dari hasil penggerusan

pada penelitian Mohajeri et al. diameter

(terlebih lagi penggerusan manual) tidak

partikel sebesar 925 nm. Untuk pelarut lain

serupa satu sama lain, karena partikel

pada metode

yang

dipisahkan secara paksa, tingkat kehalusan

didapatkan berdiameter 254 nm, dan 2040

dan ukuran berbeda, dan begitu pula pada

nm, dapat diartikan bahwa ukuran partikel

pengayakan.

endapan, partikel

yang disintesis pada polimerisasi endapan

Perhitungan kapasitas tempat ikatan

rata-rata berada dalam skala submikron

spesifik (binding site) terhadap jumlah

(0,3-10 μm atau 300 sampai 10.000 nm)

target obat, dapat diekspresikan dalam

(Lee, 2016). Skala ini dihasilkan proses

bentuk kapasitas maksimum berdasarkan

pemisahan yang terjadi selama proses

jumlah maksimum yang dapat diserap per

cross-linking.

satuan sorben, atau juga dapat dianalisis

Partikel

yang

semakin

berkembang, menjadi tidak larut pada

dengan

porogen dan memisahkan diri, mengendap.

persamaan Scatchard, kapasitas maksimum

Partikel memiliki sifat yang relatif sama

binding site disimbolkan dengan Qmaks,

karena berasal dari bahan dan medium

dan bisa didapatkan nilai dari variabel lain

yang

besarnya

yaitu Ka (Konstanta asosiasi) atau Kd

perkembangan partikel untuk menjadi

(Konstanta disosiasi). Variabel-variabel ini

tidak larut dalam porogen relatif sama satu

didapat dari persamaan model langmuir,

dengan yang lainnya, hal ini menyebabkan

berdasarkan garis linear (Chen, 2014),

sama,

sehingga

persamaan

Scatchard.

Dalam

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

63

terdapat dua nilai yang mungkin tertera

didapatkan nilai yang lebih baik pada

pada tabel yakni nilai pada binding site

penelitian Jin et al. (metode ruah).

dengan afinitas tinggi, dan juga dengan

Penelitian Mohajeri et al. dengan

afinitas rendah, atau salah satunya saja.

pelarut kloroform, metode ruah Qmax =

Nilai

12,78 μmol/g dan penelitian Nurhayati et

Qmaks

semakin

besar,

artinya

Qmax

semakin besar kapasitas sorben, dan

al.

semakin

dibandingkan

baik

kualitasnya,

sedangkan

sebesar

23,22

dengan

μmol/g

metode

pada

semakin kecil Kd semakin baik karena

penelitan Mohajeri et al. Qmax = 20,6

artinya binding site lebih selektif dan

μmol/g , dan untuk pelarut campuran

meningkatkan kualitas ikatan(Zeng,2015).

kloroform-ACN Zuo et al. nilai Qmax low,

Untuk pelarut asetonitril, dapat

high: 16,8 μmol/g , 486 μmol/g . Nilai

dilihat kapasitas maksimum untuk metode

Qmax Mohajeri et al. pada metode ruah

ruah dari penelitian Binsalom et al. sebesar

lebih rendah dibanding metode endapan,

16,7

metode

berarti kapasitasnya lebih baik, namun

pengendapann pada penelitian Omidi et al.

pada metode ruah penelitian Nurhayati,

sebesar 89,2 mg/ g. Kapasitas maksimum

nilai Qmax lebih tinggi dibandingkan

pada metode pengendapan lebih besar

metode endapan Mohajeri, namun lebih

dibanding pada metode ruah. Penelitian Jin

rendah dibandingkan Qmax high affinity

et al. memiliki nilai Kd low, high: 4,7

penelitian Zuo et al metode endapan.

μmol /L ; 4,2 μmol /L; Qmax low, high:

Untuk nilai Kd pada penelitian Mohajeri et

16,09 μmol/g, 50,60 μmol/g. Nilai dari

al. lebih kecil pada metode endapan yaitu

penelitian Zeng et al. Kd low, high: 0.053

sebesar 0,45 μmol /L dibandingkan metode

μmol /L , 0.83 μmol /L; Qmax low, high:

ruah

6.3 μmol/g, 13.73 μmol/g. Nilai Kd

kapasitas metode endapan lebih baik.

mg/g

dan

untuk

yaitu 12,78 μmol

/L sehingga

penelitian Zeng et al. (metode endapan)

Metode ruah pada penelitian Amin

lebih rendah berarti binding capacitynya

et al. dan Rahiminezhad et al. memiliki

lebih baik, namun dari nilai Qmax,

nilai maksimum adsorpsi 84,6 mg/g dan 7

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

μg/g.

Nilai

dibandingkan

ini

64

lebih

metode

kecil

jika

endapan

dari

- Tidak

penelitian Omidi et al. sebesar 89.2 mg/g.

partikel kecil,

membutuhkan

skala mikro

pengetahuan

(Lee, 2016)

lebih

Analisis kali ini, pelarut kedua metode

tentang

instrumen
khusus

ruah sama yaitu kloroform, namun pelarut

(Chen,2016)
metode endapan pada Omidi

et al.

asetonitril

sedikit

sehingga

nilai

ini

ranga
n

dipengaruhi oleh pelarut.
Berdasarkan

Keku- - Membutuhkan

perbadingan

hasil,

- Butuh jumlah

proses

pelarut yang

tambahan:

banyak, dapat

menggerus

dan menyebabkan

mengayak

pencemaran

dapat disimpulkan, untuk analisis kapasitas

sehingga

lingkungan,

ikatan terdapat metode ruah yang nilainya

memakan waktu dan

lebih besar dan terdapat beberapa yang

dan

menambah

menyebabkan

biaya

lebih kecil dari metode endapan. Nilai

ada

kapasitas ikatan ruah yang lebih kecil pada

MIP

interaksi (Chen,2016)
yang

mungkin
metode endapan sama halnya seperti yang
telah

dijelaskan

sebelumnya,

karena

dipengaruhi oleh rusaknya binding site

terputus
(Chen,2016).
- Dapat
menurunkan

karena

proses

penggerusan.

Dapat

dismpulkan kekurangan dan kelebihan
metode pada tabel berikut ini:
Tabel 3 Kekurangan dan Kelebihan
Metode Ruah dan Endapan
MetoRuah
Endapan

dan %recoveries
SIMPULAN
Berdasarkan

perbandingan

yang

telah dilakukan antara kedua metode,
masing-masing memiliki kelebihan dan

de
Kele- - Metode
bihan

kapasitas ikatan,

mudah - Partikel yang

dilakukan,

didapat

universal

bentuknya

kekurangannya. Metode sintesis MIP-SPE
menggunakan polimer MAA, mendapatkan

digunakan (Lee, seragam

hasil yang lebih baik dengan metode

2016)

polimerisasi endapan, karena rata-rata nilai

- Diameter

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

65

%recoveries lebih tinggi dibandingkan

dosen

dengan nilai pada metode ruah, dan

Destiani

partikel

waktunya untuk membimbing penulis

lebih

homogen

dalam

skala

pembimbing ibu
yang

Dika Pramita

telah

meluangkan
,

microsphere.

memberikan kritik, saran serta perbaikan

SARAN

dalam penulisan article review ini.

1. Penelitian

ini

masih

jauh

dari

KONFLIK KEPENTINGAN

sempurna, terutama karena banyak

Tidak

terdapat

potensi

konflik

faktor lain yang mempengaruhi hasil

kepentingan dengan penelitian, penulisan,

MIP-SPE

dan atau publikasi artikel ini.

selain

polimerisasi,
diharapkan

dari

penelitian
sebisa

metode
selanjutnya

mungkin

lebih

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Mohajeri Sayed et al. 2013.

meminimalisasi pengaruh faktor lain.
2. Sebaiknya

dilakukan

Preparation

penelitian

of

a

pH-sensitive

pantoprazole-imprinted

polymer

lanjutan terhadap pengaruh pelarut,

and

eluen maupun variabel lain terhadap

bindingand -releasing properties.

efisiensi MIP-SPE.

Journal of Chemistry China.

of

its

drug-

Ansari, Saeedeh dan Azam Ghorbani.

UCAPAN TERIMA KASIH
Rasa

evaluation

syukur penulis panjatkan

2016.

Molecularly

imprinted

kepada Allah SWT karena rahmat serta

polymers (mip) for selective solid

karunia-Nya

penulis dapat

phase extraction of celecoxib in

menyelesaikan article review ini. Penulis

urine samples followed by high

juga mengucapkan terimakasih kepada

performance

kedua

chromatography.

sehingga

orang

mendukung,

tua

dan

yang senantiasa

mendoakan,

yang

telah

memberikan

ilmu

Journal

of

Chemical Health Risks 7(0).

kepada

dosen mata kuliah metodologi penelitian

liquid

Beyki,

Tooraj;

Mohammad

Javad

yang

Asadollahzadeh. 2016. Selective

bermanfaat bagi penulis, serta kepada

removal of Dicamba from aqueous

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

samples

using

66

molecularly

imprinted polymer nanospheres. J.
Water Environ. Nanotechnol 1(1):
19-25.

Chemistry

Advances

Review

Article.
Esteves, Teresa et al. 2016. Molecularly
imprinted polymer strategies for

Binsalom et al. 2016. Development of

removal of a genotoxic impurity, 4-

using

Dimethylaminopyridine, from an

molecularly imprinted polymer for

active pharmaceutical ingredient

the analysis of organophosphorus

post-reaction

stream.

pesticides-(Chlorpyrifos)

in

Journal

Separation

of

Purification Technology 163:206–

solid-phase

aqueous

extraction

solution.

Journal

Chromatography and Separation

2007. Molecularly

imprinted

and

214.
Golker, B. R. C. et al. 2013. Influence of

Science, 7(6).
Bossi, A et al.

of

Elsevier

polymers

for

the

composition and morphology on
template recognition in molecularly

recognition of proteins: The state of

imprinted

the

Macromolecules, 46(4):1408–1414.

art.

Biosens.

Bioelectron.

22:1131–1137.

Haginaka,

Chen, Jun et al. 2014. Atrazine molecular

J.

polymers.

2008.

Monodispersed,

molecularly imprinted polymers as

imprinted polymers: comparative

affinity-based

analysis

and

media. Journal of Chromatography

ultraviolet induced polymerization.

B Analyt Technol Biomed Life

International Journal of Molecular

Science. 15; 866(1-2):3-13.

by

far-infrared

Science 15:574-581.

chromatography

Jin Y et al. 2008. Narrowly dispersed

Chen, Lingxin et al. 2016. Molecular
imprinting:

perspectives

applications.

Royal

Society

and
of

molecularly
microspheres
modified

imprinted
prepared

by

a

precipitation

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

67

polymerization method. Anal Chim

as nucleotide receptors. Mini-Rev.

Acta 612(1):105-13.

Org. Chem. 5:163–170.

Jin Ya-Feng et al. 2013. Synthesis and

Mohajeri Seyed Ahmad. 2011. Clozapine

evaluation of molecularly imprinted

recognition

via

polymer for the determination of

imprinted

polymers;

the phthalate esters in the bottled

polymerization versus precipitation

beverages

by

Publishing

Hindawi

hplc.

Corp.

Journal

Applied

3595.

Lai et al. 2007. Molecularly imprinted

Neto

et

al.

2010.

A

Hemin-based

microspheres and nanospheres for

molecularly

di(2-Ethylhexyl) Phtalate prepared

(MIP) grafted onto a glassy carbon

by

electrode as a selective sensor for

precipitation

polymerization.

Anal Bioanal Chem: 389-405.

imprinted

4-Aminophenol

Lee, Shih Hui dan Ruey-An Doong. 2016.
Design of size-tunable molecularly

polymer

amperometric.

Elsevier sensors and Actuators B:
Chemical Vol.152(2) : 220-225.

imprinted polymer for selective

Nurhayati, T et al. 2016. Synthesis and

adsorption of pharmaceuticals and

study of guest-rebinding of mip

biomolecules.

Journal

of

Biosensors & Bioelectronics.
W. dan Li,

S.

2007. Molecular

separation, sensors and catalysis.
Adv. Polym. Sci. 206:191–210.
L.;

Vasapollo,

G.

based on MAA prepared using
theophylline template. Journal of

imprinting: A versatile tool for

Longo,

of

bulk

Polymer Science, Vol. 121, 3590–

of

Chemistry: 1-9.

Li,

Journal

method.

molecularly

2008.

Molecularly imprinted polymers

Physics:

Conference

Series

739:012127.
Omidi, Fariborz et al. 2014. Application of
molecular

imprinted

polymer

nanoparticles as a selective solid
phase

extraction

preconcentration

and

for
trace

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

68

determination

of

Dursban. International

pesticide

2,4-

Dichlorophenoxyacetic acid in the

journal of occupational hygiene

human urine and different water

2(2):55-56.

samples. Journal of Environmental

Renkecz, Tibor, Krisztina dan Viola

Health Sciences and Engineering

Horvath.

12:137.

imprinted microspheres prepared

of

molecularly

imprinted

polymers

for

selective

determination

of

environmental

high monomer concentrations. Mol.
Impr 2:1–17.
et

Saloni,

al.

pollutants—A review. Anal. Chim.

investigation

Acta 622:48–61.

solvent

Poma, A.; Turner, A.P.F.; Piletsky, S.A.
2010.

Advances

in

the

manufacture of MIP nanoparticles.
Trends Biotechnol 28:629–637
Puoci et al. 2007. Molecularly imprinted

Molecularly

by precipitation polymerization at

Pichon, V. dan Chapuis-Hugon, F. 2008.
Role

2014.

2013.
on

monomer

selection for

imprinting

of

Theoretical
and

molecular

nitrocompounds.

Phys. Chem. A 117:1531–1534.
Sanagi,

Mohd

et

Marsin

al.

2010.

Molecularly imprinted polymers for
solid

phase

extraction

of

polymers for 5-Fluorouracil release

Orghanophosphorus

in biological fluids. Molecules,

Journal of Fundamental Sciences

12:805-814.

6( 1):27-30.

Puoci, F et al. 2008. Stimuli-responsive
molecularly

imprinted

polymers

Seechamnanturakit,
Roognapa

pesticides.

Vatcharee
Suedee.

2012.

dan
The

for drug delivery: A review. Curr.

synthesis and characterisation of

Drug Deliv. 5:85–96.

retinol-molecularly

Rahminezhad,

Mohsen

et

al.

2010.

imprinted

polymers as a selective sorbent in

Synthesis of molecularly imprinted

solid-phase

polymer as a solid phase sorbent for

International Journal of Applied

extraction.

Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2

69

Elsevier

Journal

Science and Technology 2(7):81-

samples.

93.

Chromatography A. 1350:23-29.

of

Song, Suquan et al. 2008. Development

Zeng, Shaomei et al. 2015. Molecularly

and application of molecularly

imprinted polymer for selective

imprinted polymers as solid-phase

extraction

sorbents

determination

for

Erythromycin

and
of

simultaneous
four

tropane

Przewalskia

extraction. Anal Bioanal Chem

alkaloids

390:2141–2150.

tangutica Maxim. fruit extracts

Vasapollo, Giuseppe et al. 2011. Review:
molecularly imprinted polymers:
present and future prospective.

using LC-MS/MS. Journal of Royal
Society Chemistry Adv., 00:1-3.
Zuo Hai et al. 2015. Preparation of

International Journal of Molecular

malathion

Science. 12:5908-5945.

application

Wang et al. 2017. Molecularly imprinted

Monitoring

oblongifolin

187(7):1-19.

from

garcinia

yunnanensis hu. Molecules, 22:
508.
Xu, Shoufang, Hongzhi Lu, dan Lingxin
Chen.

2014.

Double

water

compatible molecularly imprinted
polymers applied as solid-phase
extraction sorbent for selective
preconcentration and determination
of Triazines in complicated water

MIP-SPE
in

and

its

environmental
Environmental

analysis.

polymers for selective extraction of
c

from

&

Assessment.