PERJANJIAN KENAIKAN TARIF METROMINI DI WILAYAH DKI JAKARTA YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG N0.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NO.5.
PERJANJIAN KENAIKAN TARIF METROMINI DI WILAYAH DKI JAKARTA
YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP KONSUMEN DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG N0.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NO.5 TAHUN 1999 TENTANG
LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Reza Tri Prakasa
110113080070
ABSTRAK
Perjanjian merupakan suatu perikatan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih, dalam suatu perjanjian usaha dilarang apabila adanya unsur-unsur yang
dapat menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat dan juga merugikan
konsumen. Tujuan dari Penulisan ini adalah untuk menganalisis bagaimana
perjanjian kenaikan tarif Metromini di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari UndangUndang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, dan Merumuskan bagaimanakah perlindungan hukum
terhadap konsumen akibat kenaikan tarif MetroMini menurut Undang-Undang No.
8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Metode yang digunakan dalam Penulisan skripsi ini adalah dengan
menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu suatu metode pendekatan yang
menekankan pada norma hukum, disamping itu juga menelaah kaidah-kaidah
hukum yang berlaku di masyarakat. Sedangkan data yang diperoleh dalam
penulisan melalui literatur-literatur, Undang-Undang yang berhubungan dengan
Penulisan skripsi. Spesifikasi dalam penulisan yang digunakan adalah deskriptif
analisis, Sedangkan metode analisis data yaitu dengan yuridis kualitatif yaitu
penulisan berdasarkan asas-asas hukum serta norma-norma hukum yang ada dan
berdasarkan observasi di lapangan dan analisis data dengan cara non-statistik,
tidak menggunakan rumus statistik dan angka-angka.
Berdasarkan hasil penulisan pertama bahwa, pertama perjanjian kenaikan
tarif MetroMini di wilayah Jakarta yang mengakibatkan kerugian konsumen
diketahui bahwa perjanjian yang dilakukan oleh para pelaku usaha dalam hal ini
para sopir yaitu dengan bentuk perjanjian lisan, hal tersebut ditinjau dari UndangUndang No. 5 Tahun 1999 sebagaimana didalam ketentuannya tidak dibenarkan
dan bertentang dengan Pasal 5 dan 6 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, pada
intinya yaitu pada Pasal 5 mengandung unsur kata pelaku usaha lainnya, yang
mana di dalam melakukan kegiatan usahanya pelaku usaha berada pada bidang
yang sama, sedangkan pada Pasal 6 yang menitik beratkan pada permasalahan
harga yang harus dibayar oleh konsumen. Kedua ditinjau dari Undang-Undang No.
8 Tahun 1999 bahwa kenaikan tarif MetroMini sangat merugikan konsumen, hal
tersebut melanggar ketentuan pada Pasal 4 huruf (a) dan (g) Undang-Undang No.
8 Tahun, yang intinya berisikan pelanggaran terhadap haknya untuk mendapatkan
kenyamanan, keamanan dan keselamatan dan dan juga perlakuan diskriminatif
terhadap tarif yang harus dibayar.
iv
YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP KONSUMEN DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG N0.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NO.5 TAHUN 1999 TENTANG
LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Reza Tri Prakasa
110113080070
ABSTRAK
Perjanjian merupakan suatu perikatan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih, dalam suatu perjanjian usaha dilarang apabila adanya unsur-unsur yang
dapat menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat dan juga merugikan
konsumen. Tujuan dari Penulisan ini adalah untuk menganalisis bagaimana
perjanjian kenaikan tarif Metromini di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari UndangUndang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, dan Merumuskan bagaimanakah perlindungan hukum
terhadap konsumen akibat kenaikan tarif MetroMini menurut Undang-Undang No.
8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Metode yang digunakan dalam Penulisan skripsi ini adalah dengan
menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu suatu metode pendekatan yang
menekankan pada norma hukum, disamping itu juga menelaah kaidah-kaidah
hukum yang berlaku di masyarakat. Sedangkan data yang diperoleh dalam
penulisan melalui literatur-literatur, Undang-Undang yang berhubungan dengan
Penulisan skripsi. Spesifikasi dalam penulisan yang digunakan adalah deskriptif
analisis, Sedangkan metode analisis data yaitu dengan yuridis kualitatif yaitu
penulisan berdasarkan asas-asas hukum serta norma-norma hukum yang ada dan
berdasarkan observasi di lapangan dan analisis data dengan cara non-statistik,
tidak menggunakan rumus statistik dan angka-angka.
Berdasarkan hasil penulisan pertama bahwa, pertama perjanjian kenaikan
tarif MetroMini di wilayah Jakarta yang mengakibatkan kerugian konsumen
diketahui bahwa perjanjian yang dilakukan oleh para pelaku usaha dalam hal ini
para sopir yaitu dengan bentuk perjanjian lisan, hal tersebut ditinjau dari UndangUndang No. 5 Tahun 1999 sebagaimana didalam ketentuannya tidak dibenarkan
dan bertentang dengan Pasal 5 dan 6 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999, pada
intinya yaitu pada Pasal 5 mengandung unsur kata pelaku usaha lainnya, yang
mana di dalam melakukan kegiatan usahanya pelaku usaha berada pada bidang
yang sama, sedangkan pada Pasal 6 yang menitik beratkan pada permasalahan
harga yang harus dibayar oleh konsumen. Kedua ditinjau dari Undang-Undang No.
8 Tahun 1999 bahwa kenaikan tarif MetroMini sangat merugikan konsumen, hal
tersebut melanggar ketentuan pada Pasal 4 huruf (a) dan (g) Undang-Undang No.
8 Tahun, yang intinya berisikan pelanggaran terhadap haknya untuk mendapatkan
kenyamanan, keamanan dan keselamatan dan dan juga perlakuan diskriminatif
terhadap tarif yang harus dibayar.
iv