HIKMAH DI SEKITAR KITA

HIKMAH
DI
SEKITAR KITA
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Seorang ayah dan anaknya
melewati depan hotel bintang lima. Mereka
melihat sebuah mobil sedan import yang
sangat mewah.
Dengan sinis si anak berkata, “Orang yang
duduk di mobil itu pasti otak udang”.
Dengan santai ayahnya
menimpali, “Orang yang
berkata demikian, pasti
kantongnya kosong, tak berduit
!”Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Cara pandang kita
terhadap suatu
masalah, apakah juga
merupakan refleksi

dari sikap kita yang
sebenarnya ?
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Selesai makan malam, ibu dan
putri mencuci piring, sementara ayah dan
putra nonton TV di ruang tengah.
Tiba-tiba dari dapur terdengar suara piring
pecah. Sejenak kemudian sunyi…
Putra : Pasti ibu yang memecahkannya.
Ayah : Darimana kamu tahu ?
Putra : Ia tidak marah – marah.

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Kita terbiasa
membuat standar yang
berbeda untuk diri sendiri dan
orang lain, yaitu ketat
terhadap orang lain

dan longgar terhadap
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06
diri sendiri.

Ada dua rombongan turis
Taiwan datang ke sebuah pulau di Jepang,
kondisi jalan sangat buruk, lubang dimanamana…
Seorang guide minta maaf dan mengatakan
bah
wa jalan itu seperti orang bopeng.
Guide yang kedua, dengan puitis berkata,
“Bapak Ibu, inilah jalan lesung pipit yang
terkenal itu”.

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Kondisi yang sama,
namun pola pikir yang
berbeda menimbulkan sikap
yang berbe-da pula.

Sungguh ajaib pola pikir itu,
apa yang hendak kau
pikirkan, haknya ada
padamu.
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Murid SD kelas 3 saat
menuliskan cita-citanya, menyatakan
kelak akan menjadi badut.
Guru Asia akan menegur :
Tak punya cita-cita mulia, sungguh tak dapat
diajar !
Guru dari Barat berkata :
Semoga kau membawa senyuman bagi
seluruh muka bumi !

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Kita yang lebih tua
(dituakan), lebih sering

menuntut daripada
memberi semangat,
malah ada yang dengan
picik membatasi makna
dari suatu keberhasilan.
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Seorang tante di toko
perhiasan melihat 2 buah gelang yang
sama persis modelnya. Yang satu dihargai
$550, sedangkan yang satu lagi hanya $250.
Segera dibelinya gelang seharga $250, dan
dengan penuh keberhasilan ia keluar dari toko
itu.
Begitu perempuan itu keluar dari pintu,
terdengar pegawai toko berkata kepada
rekannya, “Benar kan jurus ini manjur !”
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Cobaan serasa

umpan, dapat dengan
mudah menampakan
ketamakan manusia pada
umumnya, yang seringkali
merupakan awal mulainya
suatu kerugian akibat
tertipu.
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Pengemis : Aku minta uang 5 ribu.
Pria
: Tapi aku hanya punya 4 ribu.
Pengemis : Baiklah, kalau begitu, kamu
berhutang seribu padaku.
Kebanyakan orang selalu menganggap
Tuhan berhutang padanya, selalu merasa
Tuhan memberi kurang banyak - kurang
baik, KETAMAKANNYA TELAH MENUTUPI
HATI YANG BERSYUKUR.
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06


Di sebuah museum, seorang
istri dengan tak sabar berkata pada
suaminya, “Aku heran mengapa kau berjalan
begitu lambat. Ternyata kau selalu berhenti
untuk melihat barang-barang ini”.
Ada orang yang hanya tahu berlari dalam
jalan kehidupan, akhirnya kehilangan
kesempatan menikmati pemandangan
indah di kedua sisinya.

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Istri sedang memasak di dapur.
Suami disamping terus berceloteh tanpa
henti, “Pelan dikit. Awas ! Api terlalu besar.
Cepat balikkan ikannya. Cepat diangkat,
minyaknya terlalu banyak ! Tahunya diiris
tipis. Aduh, pancinya miring !
Istri yang jengkel menghardik, “Diam kau,

aku mengerti cara memasak”.
Suaminya menjawab, “Tentu saja.
Aku hanya ingin kau tahu bagai
mana perasaanku saat menyetir
dan kau terus mengoceh”.
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

Tidaklah susah
belajar memahami orang
lain, asalkan kau bersedia
dengan sungguh-sungguh
berdiri pada posisi dan sudut
pandang orang lain untuk
memandang suatu masalah.
Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06

SATU HARI – SATU HIKMAH
SEMOGA HIDUP
KITA BERLIMPAH
BERKAH

AMIN.

Avesina Ilma Kurnia, 26 Sept 06