Giant Aneurisma ICA Cavernous.

Giant Aneurisma ICA Cavernous
Dr. Achmad Adam, dr., M.Sc., SpBS
Nama

: Ny. W

Umur

: 71 tahun

Keluhan Utama

:

Penglihatan ganda

Anamnesis

:

Sejak bulan Oktober, Os mengeluh nyeri kepala yang kemudian bertambah

berat sejak 2 hari kemudian yang disertai dengan penglihatan ganda.
Os kemudian dirawat di RS Purwekerto selama 2 hari, lalu pulang dan
kemudian os berobat ke Bagian Neurologi RS Boromeus dan dilakukan
pemeriksaan MRI & MRA serta CT Angiografi

Pemeriksaan Fisik :
Status General :
BP : 130/80 mmHg, RR : 40 x/m,
HR : 76 x/m, T : 37 0 C
Status Lokalis : (-)
Status Neurologis :
GCS : 15, kaku kuduk (-)
Pupil bulat isokor, Ø RLO : 3 mm, LR +/ +
Visus : ODS : > 6/60
Funduscopy : ODS : papil batas tegas
GBM : dalam batas normal
Saraf Kranial lain : dalam batas normal
Parese motorik : dalam batas normal
Sensorik : Respon terhadap nyeri
RF : +/+

RP : -/Pemeriksaan Radiologis

1

Diagnosa :
ICA cavernous giant aneurysm

2

TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI
Aneurisma berasal dari bahasa latin aneurysma yang berarti pelebaran. Aneurisma sendiri
berarti pelebaran lokal abnormal dari dinding pembuluh darah.
Aneurisma dari cerebri memiliki prevalensi 5 – 10 % dengan kejadian unruptured sampai ½
dari seluruh aneurisma. Di Amerika Serikat, insidens dari aneurisma yang rupture adalah 12 kasus tiap
100.000 penduduk atau 30.000 kasus aneurisma dengan SAH.
Sedangkan insidens dari aneurisma dengan SAH secara internasional, bergantung terhadap
lokasi geografi dan bervariasi antara 3,9 – 19,4 tiap 100.000 penduduk, dengan laporan yang tertinggi
di Finlandia dan Jepang. Secara umum, insidens diperkirakan 10,5 kasus tiap 100.000 penduduk.


Gambar 1 : Patologi Aneurisma
PATOFISIOLOGI
Patogenesa

dari aneurisma

cerebri

berhubungan

dengan

kerusakan

struktur

dari

cerebrovascular, meskipun etiologi dari kelainan ini mungkin saja berbeda.Integritas dari elastisitas
lamina terlibat, dengan defek elastisitas pada lapisan yang berdekatan dengan tunika media dan

adventitia. Defek muscular dari tunika media dan support minimal dari parenkim otak yang berdekatan,
meningkatkan potensi penekanan kronik terhadap dinding pembuluh darah arteri. Turbulensi fokal dan
diskontinuitas dari arsitektur normal pada bifurcatio pembuluh darah, mungkin saja dapat menjelaskan
kecenderungan pembentukan aneurisma sakkular pada lokasi tersebut.Aneurisma yang letaknya di
distal berukuran lebih kecil dibandingkan dengan yang berlokasi di proksimal, namun resiko untuk
rupture atau pecah mungkin saja berbeda karena perbedaan relatif dari ketebalan dinding parent
arteri.Perkembangan aneurisma otak tetap menjadi topik kontroversial.Hal ini bersamaan adanya bukti
bahwa pembuluh darah besar yang terletak didalam ruang subarachnoid dengan jaringan konektif
support yang sedikit., dapat menjadi faktor predisposisi timbulnya. Aneurisma memiliki kemungkinan
timbul lebih sering pada daerah dimana terdapat lengkungan pada parent arteri, pada sudut antara area
tersebut dengan cabang-cabang utama.
Etiologi dari aneurisma, dapat oleh karena :
1.

Predisposisi kongenital (defek pada lapisan otot pada dinding arteri)

2.

“atherosclerosis” atau hipertensi ; diduga sebagai penyebab yang paling sering dari aneurisma
sakular


3.

Emboli

4.

Infeksi (mikotik aneurisma)

5.

Traumatik (traumatic aneurisma)

3