HASIL PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
dengan luas wilayah sebesar 3.000 Ha. Jumlah penduduk sebanyak 104.055
jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 51.978 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 52.077 jiwa, jumlah kepala
keluarga sebanyak 31.641. Jumlah kepadatan penduduknya sebanyak 3.469
jiwa/km². Batasan wilayah Kecamatan Grogol yaitu :
Sebelah Utara
: Kota Surakarta
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukoharjo
Sebelah Barat
: Kecamatan Baki
Sebelah Timur
: Kecamatan Polokarto
B. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.
Distribusi frekuensi responden menurut umur pada bulan Oktober
tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.
29
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga berdasarkan Kelompok
Umur di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Umur
Frekuensi
Persentase (%)
20-30
31-40
40>
37
39
24
37,11
39,17
23,71
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 2 distribusi umur responden sebagian besar
berumur berkisar antara 31-40 tahun sebanyak 39 orang (39,17%).
Sedangkan umur 20-30 tahun sebanyak 37 orang dan umur 40 tahun
keatas sebanyak 24 orang.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan.
Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pendidikan dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Tingkat Pendidikan
SD
SMP/SLTP
SMA/SLTA
PT
Total
Frekuensi
4
16
65
15
100
Persentase (%)
4,12
15,46
65,97
14,43
100
Berdasarkan Tabel 3 bahwa tingkat pendidikan responden sebagian
besar sampai tingkat SMA/SLTA sebanyak 65 orang (65,97%) dari 100,
dan tingkat perguruan tinggi sebanyak 15 orang (14,43%). Tingkat
SMP/SLTP sebanyak 16 orang (15,46%) dan sampai tingkat SD sebanyak
4 orang (4,12%).
30
3. Pengetahuan Responden
Deskripsi pengetahuan responden tentang DBD dalam penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Pengetahuan Responden
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
90
90,0
Kurang baik
10
10.0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 4 sebagian besar responden yang memiliki
pengetahuan yang baik yaitu 90 orang (90,0%), sedangkan yang memiliki
pengetahuan kurang baik ada 10 orang (10,0%).
4. Perilaku Kebiasaan Membersihkan Tempat Penampungan Air (TPA)
Deskripsi Perilaku responden dalam kebiasaan membersihkan
tempat pnampungan air dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membersihkan TPA
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Kebiasaan membersihkan TPA
Frekuensi
Persentase (%)
Ya melakukan seminggu
84
84,0
Tidak melakukan seminggu
16
16,0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 5 dari 100 responden. Responden yang
memiliki perilaku kebiasaan membersihkan tempat penampungan air
minimal 1 kali dalam seminggu sebanyak 84 orang (84,00%) sedangkan
31
responden yang tidak kebiasaan membersihkan tempat penampungan air
dalam 1 minggu sekali ada 16 orang (16,0%).
5. Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk
Deskripsi frekuensi keberadaan tempat perindukan nyamuk di
sekitar rumah responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi keberadaan Tempat Perindukan
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Tempat Perindukan
Frekuensi
Persentase (%)
Ada
19
19,0
Tidak ada
81
81,0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 6 dari 100 responden yang rumahnya terdapat
tempat perindukan nyamuk ada 19 orang (19,0%). Sedangkan yang tidak
terdapat tempat perindukan nyamuk ada 81 orang (81,0%).
6. Kejadian DBD
Diskripsi kejadian DBD dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 7.
Table 7. Distribusi Frekuensi kejadian DBD
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Kejadian DBD
Frekuensi
Persentase (%)
Terkena
9
9,0
Tidak terkena
91
91,0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 7 dari 100 responden, responden yang pernah
terkena penyakit DBD ada 9 orang (9,00%), sedangkan yang tidak terkena
ada 91 orang (91,0%).
32
C. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini mengunakan Fisher Exact Test
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD.
1. Pengetahuan Responden dengan Kejadian DBD.
Dari hasil penelitian hubungan antara pengetahuan responden
dengan kejadian DBD dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Analisis Pengetahuan Responden dengan Kejadian DBD
Kejadian DBD
Pengetahuan
responden
Baik
Total
Tidak terkena
f
%
84
93,3
Terkena
f
%
6
6,7
f
90
%
90
Kurang baik
7
77,7
3
33,3
10
10
Total
91
91,0
9
8,2
100
100
p
0,044
Dari Tabel 8 diketahui bahwa pengetahuan responden tentang DBD
yang memiliki pengetahuan kurang baik ada 10 orang dengan 3 responden
terkena DBD, sedangkan pengetahuan responden yang memiliki
pengetahuan baik tentang DBD ada 90 orang dengan 6 orang terkena
DBD. Dari Tabel 8 ada kecenderungan bahwa semakin baik pengetahuan
responden maka semakin besar peluang seseorang untuk tidak terkena
DBD.
Dari hasil penelitian didapat nilai hasil perhitungan Fisher Exact
Test nilai (p = 0,044 < α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden terhadap kejadian
DBD.
33
2. Perilaku Kebiasaan Membersihkan Tempat Penampungan Air (TPA)
Dari
hasil
penelitian hubungan antara
perilaku kebiasaan
membersihkan tempat penampungan air dengan kejadian DBD dapat
dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Analisis kebiasaan membersihkan TPA dengan kejadian DBD
Kejadian DBD
Kebiasaan
membersihkan
TPA
Ya
Tidak
Total
Total
Tidak terkena
f
%
82
97,6
9
56,2
88
91,0
Terkena
f
%
2
2,4
7
43,8
9
8,2
F
84
16
100
%
84,0
16,0
100
p
0,000
Dari Tabel 9 diketahui bahwa kebiasaan responden membersihkan
tempat penampungan air yang melakukan minimal 1 kali dalam seminggu
ada 84 orang dengan 2 orang terkena DBD, sedangkan responden yang
tidak membiasakan membersihkan tempat penampungan air setiap minggu
ada 16 orang dengan 7 orang terkena DBD. Dilihat dari Tabel 9 tersebut
ada kecenderungan semakin baik perilaku responden membiasakan
membersihkan tempat penampungan air dalam seminggu maka semakin
besar peluang untuk tidak terkena atau terhindar dari penyakit DBD.
Dari hasil penelitian didapat nilai hasil perhitungan Fisher Exact
Test dengan nilai (p = 0,000 < α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara perilaku responden dalam kebiasaan
membersihkan tempat penampungan air terhadap kejadian DBD.
34
3. Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk dengan Kejadian DBD
Dari hasil penelitian hubungan antara keberadaan tempat
perindukan nyamuk dengan kejadian DBD dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Analisis keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan
kejadian DBD
Kejadian DBD
Keberadaan
Tempat
Perindukan
Ada
Tidak ada
Total
Total
Tidak terkena
f
%
12
63,2
79
97,5
91
91,0
Terkena
F
%
7
36,8
2
22,2
F
19
81
%
19,0
81,0
9
100
100
9,0
p
0,000
Dari Tabel 10 diketahui bahwa keberadaan tempat perindukan
nyamuk pada 100 responden yang terdapat tempat perindukan nyamuk
dirumah responden ada 19 orang dengan 7 orang terkena DBD, sedangkan
yang tidak terdapat tempat perindukan nyamuk di rumah responden ada 81
orang dengan 2 orang terkena DBD. Dilihat dari Tabel 10 tersebut ada
kecenderungan semakin tidak terdapat tempat perindukan nyamuk
dirumah responden maka semakin besar peluang untuk tidak terkena atau
terhindar dari penyakit DBD.
Dari hasil penelitian didapat nilai hasil perhitungan Fisher Exact
Test dengan nilai (p = 0,000 < α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara keberadaan tempat perindukan
nyamuk terhadap kejadian DBD.
35
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
dengan luas wilayah sebesar 3.000 Ha. Jumlah penduduk sebanyak 104.055
jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 51.978 jiwa,
sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 52.077 jiwa, jumlah kepala
keluarga sebanyak 31.641. Jumlah kepadatan penduduknya sebanyak 3.469
jiwa/km². Batasan wilayah Kecamatan Grogol yaitu :
Sebelah Utara
: Kota Surakarta
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukoharjo
Sebelah Barat
: Kecamatan Baki
Sebelah Timur
: Kecamatan Polokarto
B. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.
Distribusi frekuensi responden menurut umur pada bulan Oktober
tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2.
29
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga berdasarkan Kelompok
Umur di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Umur
Frekuensi
Persentase (%)
20-30
31-40
40>
37
39
24
37,11
39,17
23,71
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 2 distribusi umur responden sebagian besar
berumur berkisar antara 31-40 tahun sebanyak 39 orang (39,17%).
Sedangkan umur 20-30 tahun sebanyak 37 orang dan umur 40 tahun
keatas sebanyak 24 orang.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan.
Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pendidikan dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Tingkat Pendidikan
SD
SMP/SLTP
SMA/SLTA
PT
Total
Frekuensi
4
16
65
15
100
Persentase (%)
4,12
15,46
65,97
14,43
100
Berdasarkan Tabel 3 bahwa tingkat pendidikan responden sebagian
besar sampai tingkat SMA/SLTA sebanyak 65 orang (65,97%) dari 100,
dan tingkat perguruan tinggi sebanyak 15 orang (14,43%). Tingkat
SMP/SLTP sebanyak 16 orang (15,46%) dan sampai tingkat SD sebanyak
4 orang (4,12%).
30
3. Pengetahuan Responden
Deskripsi pengetahuan responden tentang DBD dalam penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Pengetahuan Responden
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
90
90,0
Kurang baik
10
10.0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 4 sebagian besar responden yang memiliki
pengetahuan yang baik yaitu 90 orang (90,0%), sedangkan yang memiliki
pengetahuan kurang baik ada 10 orang (10,0%).
4. Perilaku Kebiasaan Membersihkan Tempat Penampungan Air (TPA)
Deskripsi Perilaku responden dalam kebiasaan membersihkan
tempat pnampungan air dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membersihkan TPA
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Kebiasaan membersihkan TPA
Frekuensi
Persentase (%)
Ya melakukan seminggu
84
84,0
Tidak melakukan seminggu
16
16,0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 5 dari 100 responden. Responden yang
memiliki perilaku kebiasaan membersihkan tempat penampungan air
minimal 1 kali dalam seminggu sebanyak 84 orang (84,00%) sedangkan
31
responden yang tidak kebiasaan membersihkan tempat penampungan air
dalam 1 minggu sekali ada 16 orang (16,0%).
5. Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk
Deskripsi frekuensi keberadaan tempat perindukan nyamuk di
sekitar rumah responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi keberadaan Tempat Perindukan
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Tempat Perindukan
Frekuensi
Persentase (%)
Ada
19
19,0
Tidak ada
81
81,0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 6 dari 100 responden yang rumahnya terdapat
tempat perindukan nyamuk ada 19 orang (19,0%). Sedangkan yang tidak
terdapat tempat perindukan nyamuk ada 81 orang (81,0%).
6. Kejadian DBD
Diskripsi kejadian DBD dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 7.
Table 7. Distribusi Frekuensi kejadian DBD
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Kejadian DBD
Frekuensi
Persentase (%)
Terkena
9
9,0
Tidak terkena
91
91,0
Total
100
100
Berdasarkan Tabel 7 dari 100 responden, responden yang pernah
terkena penyakit DBD ada 9 orang (9,00%), sedangkan yang tidak terkena
ada 91 orang (91,0%).
32
C. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini mengunakan Fisher Exact Test
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD.
1. Pengetahuan Responden dengan Kejadian DBD.
Dari hasil penelitian hubungan antara pengetahuan responden
dengan kejadian DBD dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Analisis Pengetahuan Responden dengan Kejadian DBD
Kejadian DBD
Pengetahuan
responden
Baik
Total
Tidak terkena
f
%
84
93,3
Terkena
f
%
6
6,7
f
90
%
90
Kurang baik
7
77,7
3
33,3
10
10
Total
91
91,0
9
8,2
100
100
p
0,044
Dari Tabel 8 diketahui bahwa pengetahuan responden tentang DBD
yang memiliki pengetahuan kurang baik ada 10 orang dengan 3 responden
terkena DBD, sedangkan pengetahuan responden yang memiliki
pengetahuan baik tentang DBD ada 90 orang dengan 6 orang terkena
DBD. Dari Tabel 8 ada kecenderungan bahwa semakin baik pengetahuan
responden maka semakin besar peluang seseorang untuk tidak terkena
DBD.
Dari hasil penelitian didapat nilai hasil perhitungan Fisher Exact
Test nilai (p = 0,044 < α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden terhadap kejadian
DBD.
33
2. Perilaku Kebiasaan Membersihkan Tempat Penampungan Air (TPA)
Dari
hasil
penelitian hubungan antara
perilaku kebiasaan
membersihkan tempat penampungan air dengan kejadian DBD dapat
dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Analisis kebiasaan membersihkan TPA dengan kejadian DBD
Kejadian DBD
Kebiasaan
membersihkan
TPA
Ya
Tidak
Total
Total
Tidak terkena
f
%
82
97,6
9
56,2
88
91,0
Terkena
f
%
2
2,4
7
43,8
9
8,2
F
84
16
100
%
84,0
16,0
100
p
0,000
Dari Tabel 9 diketahui bahwa kebiasaan responden membersihkan
tempat penampungan air yang melakukan minimal 1 kali dalam seminggu
ada 84 orang dengan 2 orang terkena DBD, sedangkan responden yang
tidak membiasakan membersihkan tempat penampungan air setiap minggu
ada 16 orang dengan 7 orang terkena DBD. Dilihat dari Tabel 9 tersebut
ada kecenderungan semakin baik perilaku responden membiasakan
membersihkan tempat penampungan air dalam seminggu maka semakin
besar peluang untuk tidak terkena atau terhindar dari penyakit DBD.
Dari hasil penelitian didapat nilai hasil perhitungan Fisher Exact
Test dengan nilai (p = 0,000 < α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara perilaku responden dalam kebiasaan
membersihkan tempat penampungan air terhadap kejadian DBD.
34
3. Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk dengan Kejadian DBD
Dari hasil penelitian hubungan antara keberadaan tempat
perindukan nyamuk dengan kejadian DBD dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Analisis keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan
kejadian DBD
Kejadian DBD
Keberadaan
Tempat
Perindukan
Ada
Tidak ada
Total
Total
Tidak terkena
f
%
12
63,2
79
97,5
91
91,0
Terkena
F
%
7
36,8
2
22,2
F
19
81
%
19,0
81,0
9
100
100
9,0
p
0,000
Dari Tabel 10 diketahui bahwa keberadaan tempat perindukan
nyamuk pada 100 responden yang terdapat tempat perindukan nyamuk
dirumah responden ada 19 orang dengan 7 orang terkena DBD, sedangkan
yang tidak terdapat tempat perindukan nyamuk di rumah responden ada 81
orang dengan 2 orang terkena DBD. Dilihat dari Tabel 10 tersebut ada
kecenderungan semakin tidak terdapat tempat perindukan nyamuk
dirumah responden maka semakin besar peluang untuk tidak terkena atau
terhindar dari penyakit DBD.
Dari hasil penelitian didapat nilai hasil perhitungan Fisher Exact
Test dengan nilai (p = 0,000 < α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara keberadaan tempat perindukan
nyamuk terhadap kejadian DBD.
35