DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY, DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL (Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung).

(1)

DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY, DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL

(Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh : Fahmi Zia Ulhaq

0704006

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBARPENGESAHAN

Fahmi Zia Ulhaq 0704006

DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL ( Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd NIP. 196510171992031002

Pembimbing II

Drs. Basiran, M.Pd NIP. 195611281986031004

Diketahui oleh,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001


(3)

DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL ( Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung )

Oleh

FAHMI ZIA ULHAQ

Sebuah skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© FAHMI ZIA ULHAQ 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY, DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL

(Study Penelitian Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung)

Dosen Pembimbing : Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd Drs. Basiran, M.Pd

Fahmi Zia Ulhaq* 2014

Skripsi ini dilatar belakangi oleh pengamatan penulis terhadap beberapa metode latihan yang dapat digunakan untuk melatih kecepatan terhadap peningkatan teknik dribbling. Metode tersebut diantaranya adalah menggunakan metode latihan speed, agility, quicknes dan latihan dribbling dengan tanpa menggunakan metode latihan speed, agility, dan quicknes hanya diberikan latihan dribbling. Sehingga menjadi penting untuk dilakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Tujuan dari penelitian yang penulis ajukan adalah melihat perbedaan pengaruh antara bentuk latihan yang mengggunakan speed, agility dan tanpa menggunakan bentuk latihan spedd, agility dan quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal. penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain tim Futsal MAN 1 Kota Bandung sebanyak 20 orang sampel (sampling jenuh). Sampel 20 orang dibagi menjadi dua kelompok, dimana 10 orang dalam kelompok eksperimen menguasai teknik

dribbling yang cukup baik. Instrument penelitian ini adalah tes dribbling. Hasil analisis data adalah sebagai berikut kelompok A tes awal dengan rata – rata 19,78 tes akhir dengan rata-rata 19,13 dan peningkatan 0,646. Sedangkan pada kelompok B tes awal rata – rata 19,96 tes akhir dengan rata – rata 19,77 dan peningkatan 0,187. Dengan uji peningkatan hasil kedua kelompok A dan B adalah t-hitung 1,11 lebih kecil dari t-tabel 1,73 dengan taraf nyata 0.05. Dalam hal ini t-hitung berada pada daerah penolakan Ho, jadi Ho diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan dari kedua bentuk metode latihan tersebut. Kesimpulanya adalah tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan menggunakan speed, agility, dan quicknes terhadap keterampilan dribbling dalam permainan futsal maupun tanpa meggunakan metode latihan speed, agility, dan quicknes.


(5)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPACT EXERCISE SPEED, AGILITY, AND BASIC TECHNICAL SKILLS AGAINST QUICKNESS DRIBBLING FUTSAL

( Experimental Research Study on Futsal Team MAN 1 Kota Bandung )

Supervisor : Drs . Yadi Sunaryadi , M.Pd Drs . Basiran , M.Pd

Fahmi Zia Ulhaq * 2014

background training methods that can be used to train the speed of the increase in dribbling technique. Such methods include exercises using speed, agility, dribbling with quicknes and exercise without using speed training, agility, and quicknes only given dribbling drills. Both of these methods have drawbacks and advantages of each, especially in an effort to improve dribbling skills in the sport of futsal. The purpose of the study that the authors propose is seeing the difference between the effect of exercise that use traditional forms of speed, agility and without the use of a form of exercise spedd, agility and quickness to the improvement of the basic techniques of dribbling ability futsal. This study used an experimental method. The population in this study is Futsal team players MAN 1 Bandung as many as 20 people. all the population sampled ( sampling saturated ). 20 samples were divided into two groups, in which 10 people in the experimental group mastered a pretty good dribbling technique. The research instrument was dribbling test. The results of the data analysis are as follows Group A preliminary tests with average - 19.78 average final test with an average increase of 19.13 and 0.646. While the initial test group B average - average final test with average 19.96 - 19.77 average and .187 improvement. With the increase of the test results of both groups A and B were 1.11 t - count is smaller than t - table with a 1.73 significance level 0:05. In this case the t-test is in the region of rejection of Ho, so Ho is accepted which means there is no difference of the two forms of the training methods. there is no significant difference between the methods of training using speed, agility, and quicknes the dribbling skills in the game of futsal and without receipts method of speed training, agility, and quicknes

* exercise keyword. speed, agility, and quickness to the basic techniques of dribbling


(6)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal


(7)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

A. Permainan Futsal ... 7

B. Latihan ... 9

C. Latihan Kecepatan (Speed) ... 18

D. Latihan Kelincahan (Agility) ... 23

E. Latihan Aksi Reaksi (Quicknes)... 23

F. Keterampilan Tekknik Dasar Dribbling ... 24

G. Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Dribbling Futsal ... 27

H. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian ... 33

D. Definisi Operasional ... 35


(8)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pelaksanaan Penelitian ... 38

G. Prosedur Pengelolaan dan Analisi Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 45

B. Diskusi Temuan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53


(9)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Perbedaan Sepak Bola dengan Futsal ... 2

2.2 Skala Intensitas ... 17

2.3 Intensitas Latihan Berdasarkan Denyut Nadi ... 17

2.4 Presentase Hasil Latihan Apabila dilatih Secara Emklusif ... 19

4.1 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Dribbling tes ... 45

4.2 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Varians Kedua Kelompok ... 46

4.3 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 47

4.4 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Kontrol One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 48

4.5 Hasil Uji Signifikan Dari Kedua Bentuk Latihan ... 49

4.6 Data Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Peningkatan Hasil Latihan Kedua Kelompok Latihan ... 50


(10)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar dan Bagan Halaman

2.1 Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 12

2.5 Bagan Kecepatan ... 22

2.6 Teknik Dribbling dengan Punggung Kaki ... 26

2.7 Teknik Dribbling dengan Kaki Bagian Dalam ... 26

2.8 Teknik Dribbling dengan Telapak Kaki ... 27

3.1 Desain Penelitian ... 32

3.2 Prosedur Penelitian ... 35


(11)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal


(12)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan suatu kegiatan fisik yang pada dasarnya mengandung sifat permainan dan bersifat berjuang melawan diri sendiri dengan orang lain atau berbaur dengan keadaan alam. Kegiatan olahraga dewasa ini sudah menjadi bagian yang sangat dibutuhkan, karena olah raga sangat berpengaruh terhadap aktifitas gerak seseorang. Kegiatan olahraga tidak hanya memiliki makna sebagai sarana untuk kesehatan jasmani saja, tetapi olahraga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, prestasi dan juga olahraga sebagai alat pemersatu. Mengingat pentingnya peranan olahraga dalam kehidupan manusia, maka harus diadakan pembinaan dan pengembangan di bidang olahraga misalnya, dengan mengikuti pertandingan-pertandingan yang sering diikuti oleh banyak olahragawan diantaranya olahraga beregu futsal.

Futsal merupakan permainan bola dari kaki ke kaki kecuali kiper yang sering menggunakan tangan, tetapi futsal di modifikasi dari permainan sepak bola konvensional karena lapangannya yang sempit atau lebih kecil dari lapagan sepak bola konvensional. Jika dilihat secara umum futsal memang jelas berbeda dengan sepak bola. Pada dasarnya futsal memiliki peraturan yang sama dengan sepak bola namun dengan sedikit modifikasi. Berikut perbedaan antara sepak bola dengan futsal:

SEPAK BOLA FUTSAL

 panjang 100-110 m dan lebar 64-75 m

 Lingkaran bola 68-70 cm

 Panjang 25-42 m lebar 15-25 m


(13)

2

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

 11 pemain

 3 pergantian

 Lemparan ke dalam

 2 x 45 menit

 Tidak ada time out

 Tendangan gawang

 Ada offside

 Pelanggaran tidak terbatas

 5 pemain

 Pergantian tidak terbatas

 Tedangan ke dalam

 2 x 20 menit

 Ada time out

 Lemparan kipper

 Tidak ada offside

 5 batas pelanggaran Table 1.1

Perbedaan sepak bola dan futsal (sumber: Justinus Lhaksana (2011: 13)

Permainan futsal yaitu permainan yang menitik beratkan pada skill dan teknik penguasaan bola yang matang. Untuk dapat bermain futsal dengan baik seorang pemain dituntut untuk menguasai beberapa keterampilan teknik dasar dengan baik. Mengenai tentang penguasaan teknik dasar futsal Tenang (2008: 69) mengemukakan bahwa: “Mengontrol (controlling), menggiring bola (dribbling), menendang (kicking), mengoper bola (passing), menembak bola (shooting), dan menyundul bola (heading)”. Sedangkan menurut lhaksana, (2005: 8) menjelaskan teknik dasar dalam

bermain futsal meliputi: “1) Teknik dasar mengumpan (passing), 2) Teknik dasar

menahan bola (control), 3) Taknik dasar mengumpan lambung (chipping), 4) Teknik dasar menggiring bola (dribbling), dan 5) Teknik dasar menembak (shooting).”

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan teknik dasar permainan futsal merupakan salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu tim dalam suatu pertandingan. Adapun teknik dasar yang harus dikuasai antara lain sebagai berikut: 1) teknik mengumpan bola, 2) teknik menahan atau mengontrol bola, 3) teknik menggring bola, 4) teknik menembak bola ke


(14)

3

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

gawang, dan 6) teknik menyundul bola. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis ini hanya akan membahas salah satu teknik dasar keterampilan permainan futsal yaitu

dribbling.

Dribbling adalah penguasaan bola dengan kaki untuk menciptakan peluang pada saat di lapangan permainan. Seperti yang dijelaskan oleh lhaksana (2011: 33)

bahwa: “Dribbling adalah kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai

bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam

mencetak gol.” Setiap pemain harus bisa menguasai keterampilan dasar dribbling

bola saat sedang bergerak, berdiri atau saat mengumpan atau melakukan tembakan.

Dribbling dalam permainan futsal juga merupakan salah satu strategi yang biasa di terapkan. Kemampuan dribbling seorang pemain bertujuan untuk melewati lawan dan mendekati gawang lawan dengan secepat mungkin.

Tenang (2008: 69) “teknik dasar dribbling dilakukan dengan menggunakan

bagian alas sepatu (sole), sisi dalam sepatu (inside sole) dan sisi luar sepatu (outside

sole).” Jika menggunakan telapak kaki, pemain dapat dengan mudah mengontrol

bola yang tidak terlalu cepat, dengan kata lain dribbling pelan sebelum mengoper ataupun membelakangi pemain lawan. Sedangkan dengan menggunakan sisi luar sepatu, biasanya dipakai ketika pemain ingin melakukan dribbling cepat yang membutuhkan kontrol bola yang tinggi. Apalagi bersamaan dengan memberikan jarak antara kaki dengan bola yang cukup lebar, teknik ini biasa di akhiri dengan tendangan keras ke arah gawang. Untuk menguasai teknik dasar dribbling dengan baik dibutuhkan beberapa komponen kondisi fisik diantaranya kecepatan (speed), kelincahan (agility), dan aksi reaksi (quickness).

Speed atau disebut juga kecepatan maksimal merupakan modal penting bagi seorang pemain atau atlet untuk malakukan teknik dasar dribbling. Wahjoedi (2000: 61) mengemukakan bahwa kecepatan adalah “Kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Kecepatan bukan berarti


(15)

4

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

menggerakan tubuh dengan secepat mungkin akan tetapi dapat pula terbatas pada menggerakan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Agility sangat berperan dalam melakukan dribbling dengan mengecoh lawan pada saat pemain sedang melakukan akselerasi dribbling. Menurut Harsono (1988: 172) kelincahan (agility) adalah “kemampuan merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya”. Agility sangat erat sekali dengan teknik dasar

dribbling dimana ke duanya saling berkesinambungan. Dengan melakukan bentuk-bentuk latihan mengenai agility dan quickness dengan beberapa kali pengulangan atau metode repitisi maka seorang pemain atau atlet akan mampu melakukan teknik

dribbling dengan baik.

Quickness adalah kemampuan melaksanakan gerak yang dipola berdasarkan aksi reaksi secepat-cepatnya. Kecepatan gerak aksi (tanpa stimulus), atau reaksi-aksi, reaksi optic-akustik-taktil. Seperti: gerak menendang, memukul, duduk berdiri, gerak dengan berbagai posisi (gerakan baik yang diawali dengan stimulus atau tanpa stimulus). Dapat dilakukan dengan reaksi sederhana atau reaksi plihan.

Berdasarkan paparan diatas untuk menguasai teknik dasar dribbling setiap pemain dituntut memiliki kondisi fisik, antara lain kecepatan (speed), kelincahan (agility), dan aksi reaksi (quickness). Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan gerak yang cepat di perlukan bentuk-bentuk latihan yang sesuai dengan kebutuhan.

Sebagai contoh bentuk latihan, yaitu:

1. Kecepatan bentuk latihannya The ABC run, dan innervasi

2. Kelincahan bentuk latihannya zig-zag run, shuttle run, dan obstacle run 3. Aksi reaksi bentuk latihannya seperti gerak menendang, squat thrust, tidur

berdiri, duduk berdiri, dilakukan dengan reaksi sederhana atau reaksi pilihan


(16)

5

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Sampai saat ini belum ada penulisan tentang dampak bentuk latihan speed,

agility, dan quickness terhadap keterampilan teknik dasar dribbling futsal. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penulisan dengan judul “Dampak bentuk latihan speed, agility, dan quickness terhadap keterampilan teknik dasar dribbling futsal”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diungkapkan sebelumnya maka variabel dalam penulisan ini terdiri dari variabel bebas tentang pelatihan speed, aglity, dan quickness. Sedangkan variebel terikatnya adalah keterampilan teknik dasar

dribbling futsal. Sehingga rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Apakah bentuk latihan speed, agility dan quickness memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal?

2. Apakah tanpa bentuk latihan speed, agility dan quickness memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal? 3. Apakah terdapat perbedaan dari bentuk latihan yang mengggunakan speed,

agility, dan quicknes dengan tanpa menggunakan bentuk latihan speed, agility dan

quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah bentuk latihan speed, agility dan quickness

memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal.

2. Untuk mengetahui apakah tanpa bentuk latihan speed, agility dan quickness

memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal.


(17)

6

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari bentuk latihan yang mengggunakan speed, agility dan quicknes dengan tanpa menggunakan bentuk latihan speed, agility dan quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal.

D. Manfaat Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan yang bisa di generalisasikan. Adapun manfaat penulisan ini adalah :

1. Secara teoretis

a. Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga mengenai dampak penerapan pelatihan “speed, agility, dan quickness” terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal.

b. Memberikan bahan informatika bagi para pelatih untuk meningkatkan dan memelihara kondisi fisik atletnya.

2. Secara praktis

Dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih atau Pembina dan pihak yang berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya kondisi fisik.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan; (Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, dan Struktur Organisasi Skripsi). Bab II; (Kajian Pustaka Dan Kerangka Pemikiran; (Permainan Futsal, Pengertian Latihan, Latihan Kecepatan (Speed), Latihan Kelincahan (Agility), Latihan Aksi Reaksi (Quicknes),

Keterampilan Teknik Dasar Dribbling, Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Dribbling, dan Hipotesis). Bab III Metode Penulisan;


(18)

7

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

(Lokasi dan Populasi/Sampel Penulisan, Desain Penulisan, Definisi Operasional Metode Penulisan, Instrumen Penulisan, Pelaksanaan Penulisan, Teknik Pengolahan, dan Analisis Data). Bab IV Hasil Pengolahan Dan Analisis Data; (Diskusi Penemuan, Analisis, dan Deskriptif Data). Bab V Kesimpulan Dan Saran.


(19)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENULISAN A.Lokasi dan Sampel Penulisan

Dalam suatu peneltian ilmiah tentunya terdapat kumpulan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum atau disebut juga populasi. Lebih lanjut mengenai populasi dijelaskan oleh Lutan (2007:82) sebagai berikut: “Populasi adalah sekelompok subyek yang diperlukan oleh penulis, yaitu kelompok dimana penulis ingin menggeneralisasikan temuan penulisannya”. Populasi dalam penulisan ini adalah tim futsal MAN 1 Kota Bandung yang berjumlah 20 orang terdiri dari siswa kelas X dan XI.

Menurut Lutan (2007:80), “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penulisan dimana data / informasi itu diperoleh. Dalam kebanyakan penulisan sampel lebih kecil dari pada populasi karena penulis jarang menggunakan anggota dari

seluruh populasi” Sedangkan Arikunto (1997:117) berpendapat: “Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti”.

Dikarenakan populasi dalam penulisan ini sedikit maka sampling yang akan digunakan penulis yaitu sampling jenuh. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2011: 84) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang”. Sehingga sampel yang digunakan dalam penulisan ini adalah semua anggota populasi dijadikan sampel. Dengan menggunakan teknik tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 20 orang.

Penulisan mengenai Dampak latihan Speed Agility, dan Quickness terhadap Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Futsal dilaksanakan pada:

a. Tempat : Lapangan Sekolah MAN 1 Kota Bandung b. Event : Test Kondisi Fisik dan teknik dribbling


(20)

32

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

c. Waktu : 12 Oktober - 23 November 2013

d. Sampel : 20 Pemain Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung

B. Desain Penulisan

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penulisan, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penulisan tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan.

Pengukuran pertama dilakukan melaui tes awal (pre-test) dan pengukuran ke-dua melalui tes akhir (post-test). Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk mengambil data sebelum diberikan treatment, dan tes akhir dilakukan untuk mengambil data setelah diberikan treatment. Penetapan kelompok dalam penulisan ini dilakukan dengan cara matching setelah tes awal yang selanjutnya dibagi dua kelompok dengan sistem zig-zag.

Dibawah ini adalah gambar “Pretest-Posttest Group Design” menggunakan

Matched Subject”.

Kelompok eksperimen (A) O1 M X1 O2

---

Kelompok kontrol (B) O1 M X2 O2

Gambar 3.1 Desain Penulisan (Sumber: Lutan, 2007:165)

Keterangan:

A : Kelompok eksperimen (A) B : Kelompok kontrol (B) O1 : Tes Awal


(21)

33

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

X1 : Treatment (Metode latihan SAQ dengan dribbling)

X2 : Treatment (Latihan dribbling tanpa menggunakan metode latihan SAQ) O2 : Tes Akhir

Dalam desain penulisan ini penggunaan tes awal (O1) selain bertujuan untuk mendapatkan data awal dari kemampuan dasar sampel, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan

cara “Macthed Subject” (M). Dua kelompok terbagi atas satu kelompok eksperimen

A yang diberi perlakuan treatment speed, agility dan quickness juga teknik dribbling

(X1) dan satu kelompok kontrol B yang hanya diberikan perlakuan latihan teknik

dribbling (X2). Pembagian kelompok ditentukan oleh hasil dari tes awal sehingga nantinya akan terbentuk dua kelompok yang ekuivalen. Tes akhir (O2) bertujuan untuk melihat perkembangan atau hasil dari treatment yang diberikan.

C. Metode Penulisan

Dalam sebuah penulisan tentu terdapat suatu kasus yang ingin diteliti. Kemudian kasus tersebut akan diungkap secara ilmiah sesuai dengan tujuan penulisan.Tujuan penulisan adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan prosedur penulisan.

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penulisan eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.

Sugiono (2001:1) menjelaskan tentang pengertian penulisan sebagai berikut: “Metode penulisan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sedangkan menurut Lutan (2007:146)


(22)

34

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

”Penulisan eksperimen adalah jenis penulisan yang langsung berusaha untuk

mempengaruhi variabel utama dan jenis penulisan yang benar-benar dapat menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat”.

Menurut Surakhmad (1998:149) tentang Metode eksperimen sebagai berikut : Dalam arti kata yang luas, bereksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variable-variabel yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data dan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor akibat, karena itu maka di dalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik dalam interaksi variabel-variabel

Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah metode latihan kecepatan yang menerapkan latihan S-A-Q (speed, agility,dan quickness) dan kelompok kontrol atau metode latihan kecepatan tanpa menerapkan latihan S-A-Q (speed, agility,dan

quickness) untuk diketahui pengaruh dan perbedaannya terhadap peningkatan kecepatan melakukan teknik dribbling pada cabang olahraga futsal.

Adapun langkah-langkah penulisannya penulis gambarkan dalam bentuk diagram 3.1 ada pada halaman berikut:


(23)

35

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Gambar 3.1

Prosedur penulisan

D. Definisi Operasional

1. Dampak Menurut Marhijanto (1995:145) sesuatu yang dimungkinkan sangat mendatangkan sebab akibat yang membuat terjadinya sesuatu.

POPULASI SAMPEL TES AWAL

Lat. SAQ dan Dribbling Lat. Teknik Dribbling

TES AKHIR PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN MATCHING


(24)

36

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2. Harsono (1988: 101) mengatakan “Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.

3. Kecepatan atau speed meneurut Lhaksana (2011: 27) yaitu “Kemampuan untuk

berpindah atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang sangat singkat/ secepat-cepatnya.

4. Agilitas menurut Satriya (2007: 73)adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuh.

5. Menurut Dick (2008: 20) quickness adalah kemampuan melaksanakan gerak yang dipola berdasarkan aksi reaksi secepat-cepatnya.

6. Keterampilan menurut Poerwadarminta (1984: 247) “kecakapan/ keterampilan adalah kesanggupan, kemampuan, kemahiran melakukan suatu pekerjaan dengan baik.

7. Teknik menurut scheuneman (2009: 11) adalah kemampuan pemain mealakukan sesuatu.

8. Irawan (2009: 31) dribbling adalaha suatu usaha memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain atau dengan berliku-liku untuk menghindari lawan.”

9. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana tertentu dengan cara dan aturan yang telah ditentukan. (Suharsimi Arikunto dalam Tes Dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Nurhasan. 2007:3).

E. Instrumen Penulisan

Agar penulisan menjadi lebih kongkrit,maka perlu adanya data. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagaidata akhir.Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam


(25)

37

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

penulisan,diperlukan alat ukur yang dapat memberikan kontribusi bagi penulisan yang akan dilaksanakan. Nurhasan (2000:3) mengatakan bahwa: “Pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses diperlukan suatu alat ukur.“Suatu alat ukur harus memiliki validitas yang sesuai dengan materi tes yang akan diukur.”sebagaimana yang dikatakan Nurhasan (2000:26) bahwa : “Suatu tes dikatakan sahih apabila tes dapat mengukur apa yang

hendak diukur“. Alat ukur yang penulis gunakan untuk mengukur teknik dribbling

adalah dribbling tes. Untuk mengentahui teknik menggiring (dribble) digunakan instrumen yang didapat dari Doni Faisal (2008) dengan nilai validitas 0,883 dan reabilitas 0,733. Untuk lebih jelasnya mengenai instrument penulisan ini penulis uraikan sebagai berikut :

Tes Dribbling

a) Tujuan:

Untuk mengukur keterampilan, kelincahan dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.

b) Alat yang digunakan : Bola stopwatch, 8 buah rintangan (tongkat/cone), tiang bendera, kapur

c) Pelaksanaan:

- Teste berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya. - Pada aba-aba “Ya” testee memulai menggiring bola kearah kiri melewati

rintangan pertama dan menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai testee melewati garis finish.

- Salah arah dalam menggiring bola, testee harus memperbaiki tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula waktu tetap berjalan.

- Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.


(26)

38

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila: testee menggiring bola dengan menggunakan satu kaki saja, testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah, testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola. d) Cara mensko :

Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai testee melewati garis finish. Waktu di catat sampai sepersepuluh detik.

Untuk lebih jelasnya mengenai diagram route tes dribbling dalam permainan futsal dapat dilihat dalam gambar 3.2 pada halaman berikut.

5 meter

Finis Start Gambar 3.2

2,5 meter

2,5 meter

2,5 meter

2,5 meter

x

x

x

x

x

x

x

x


(27)

39

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Diagram Tes Dribbel dalam permainan futsal Doni (2008)

F. Pelaksanaan Penulisan

Untuk mendapatkan data yang baik dalam penulisan ini, perlu adanya perencanaan latihan atau program latihan yang menunjang pada keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penulisan ini, masing-masing kelompok sampel diberikan tiga bentuk latihan dengan bentuk latihan yang berbeda satu sama lainnya. Kelompok A melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling)dan latihan kecepatan dengan menggunakan metode latihan S-A-Q (speed, agility, dan

quickness), sedangkan kelompok B melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling) tanpa menggunakan latihan kecepatan metode S-A-Q (speed, agility, dan

quickness).

Untuk mendapatkan hasil yang positif terhadap kondisi fisik, teknik dan mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penulisan ini penulis membuat jadwal sebanyak 3 kali seminggu sebanyak 18 kali pertemuan, dalam hal ini Harsono (2004:50) menjelaskan, “Atlet sebaiknya berlatih 2 – 5 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga”. Menurut Ellington Darden yang dikutip oleh Harsono (1988:194) menjelaskan: “Penulisan menunjukan bahwa istirahat yang dianjurkan sedikitnya adalah 48 jam dan tidak lebih dari 96 jam”. Sajoto (1988:119) menjelaskan:

Mengenai masalah frekuensi latihan tiap minggunya menurut Delomore dan Watkin, program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu, Selama 6 minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya para pelatih cenderung melaksanakan program 3 kali setiap minggu, untuk menghindari terjadinya kelelahan yang kronik.Dengan lama latihan yang dilakukan adalah 6 minggu atau lebih.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa latihan yang diberikan sebaiknya dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu. Hal ini


(28)

40

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

betujuan untuk membantu para pemain dalam mempertahankan dan meningkatkan komponen kondisi fisik, teknik dan mental. Mengacu dari pendapat di atas, dalam penulisan ini penulis melaksanakan latihan selama 6 minggu dengan 18 kali pertemuan dan tiga kali pertemuan perminggunya yaitu hari senin, rabu dan jumat. Dalam penulisan ini penulis melakukan latihan tiga kali seminggu, yaitu :

1. Senin, pukul 15.30 s.dselesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung 2. Rabu, pukul 15.30 s.d selesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung 3. Sabtu, pukul 09.00 s.d selesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung

Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut : a. Pendahuluan

Sebelum dimulai latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan latihan kondisi fisik, khususnya untuk peningkatan kecepatan yang dilakukan dengan metode latihan S-A-Q (speed, agility dan quickness).

b. Pemanasan

Sebelum pelaksanaan latihan inti dimulai, terlebih dahulu diberikan latihan pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian melakukan peregangan dinamis yang bertujuan untuk memperbaiki kelentukan agar mengurangi kemungkinan cedera pada saat latihan, seperti yang dikatakan Harsono (1988:163) :

''Perbaikan dalam kelentukan akan dapat: mengurangi kemungkinan terjadinya cedera pada otot dan sendi, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan, membantu memperkembang prestasi, menghemat pengeluaran


(29)

41

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

tenaga dan membantu memperbaiki sikap tubuh''. Pemanasan dilaksanakan kurang lebih selama sepuluh menit.

c. Latihan inti

Pada latihan inti ini masing-masing melakukan latihan yaitu kelompok A diawali latihan teknik menggiring bola (dribbling) lalu disesi berikutnya latihan kecepatan dengan metode latihan S-A-Q (speed, agility dan quickness) bentuk latihan yang diberikan yaitu quickness dengan speed dan quickness dengan agility (Q+S dan Q+A) dan kelompok B hanya melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling) tanpa latihan kecepatan menggunakan metode latihan latihan S-A-Q (speed, agility dan

quickness). Kedua kelompok melaksanakan latihan sesuai dengan program latihan yang telah penulis lampirkan.

d. Pendinginan

Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot.Pada pendinginan dilakukan dengan gerakan pasif.

Mengenai cara pemberian volume dan pembebanan untuk kedua bentuk latihan tersebut, penulis memperhatikan prinsip-prinsip latihan untuk kecepatan, yaitu : a. Penulis menekankan dilakukan secara repetisi atau pengulangan. Latihan diselingi

istirahat antar set berdasarkan parameter kecepatan (denyut nadi kembali pada denyut nadi istirahat).

b. Jenis latihan adalah dengan melakukan gerakan teknik menggiring bola (dribbling) secara berulang-ulang. Harsono (1988:219) menjelaskan :''Latihan kecepatan untuk anggota tubuh, misalnya melempar bola softball, atau men-smes


(30)

42

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

bola dan lainnya, adalah dengan melakukan gerakan-gerakan tersebut secara berulang-ulang dengan kecepatan yang semakin tinggi''.

c. Usaha yang dilakukan harus maksimal, sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan.

d. Pembebanan latihan menggunakan system step type approach atau sistem tangga, yaitu minggu pertama sampai ketiga beban ditambah 3 kali melakukan pada tiap minggunya, pada minggu keempat beban diturunkan sehingga sama dengan minggu kedua. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Harsono (1988 : 105) berikut :

Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara bertahap.Pada cycle ke empat beban diturunkan (ini adalah yang disebut unloading phase), yang maksudnya adalah untuk melakukan regenerasi. Maksud regenerasi adalah agar atlet dapat mengumpulkan tenaga atau mengakumulasi cadangan-cadangan fisiologis dan psikologis untuk persiapan beban latihan yang lebih berat lagi di tangga-tangga ke lima dan enam.

Selanjutnya tentang cycle Harsono (1988 : 106) menjelaskan kembali sebagai berikut : “ setiap tangga disebut mikro-cycle. Sedangkan jumlah setiap tiga tangga disebut makro cycle“. Dari kedua pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa lamanya waktu untuk setiap tangga dalam penulisan ini adalah satu minggu. Dalam hal ini penulis berpegang pada pendapat (Harre : 1982) yang dikutip Harsono

(1998 : 106) mengatakan : “ Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang

yang bisa memakan waktu enam bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun; meso-cycle lamanya antara tiga sampai enam minggu; dan micro-meso-cycle kurang dari tiga minggu, bisa satu atau dua minggu.”.

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik dengan menggunakan uji t.


(31)

43

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

a. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan rumus dari Sudjana (1989:62) :

̅

= ∑

Arti dari tanda-tanda tersebut adalah:

̅

=Rata-rata hitung yang dicari

∑ = Jumlah dari

Xi = Data hasil pengukuran n = Jumlah sampel

b. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989:94) :

S

=

∑ ̅

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

∑ ̅ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

c. Menguji Homogenitas, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F =

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05. d. Menguji normalitas data menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

melalui software SPSS 18 For Windows. Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut:


(32)

44

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

- Dari datayang sudah dimasukan ke software SPSS 18 For Windows kemudian klik AnalyzeNonparametric TestLegacy Dialogs1-Sampel K-S.

- Masukan variabel tes awal dan tes akhir ke kotak Test Variable List.

- Beri tanda centang pada Test Distrbution.

- Klik tab OK

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. - Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

e. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan rumus :

H0 : ̅ = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan H1 : ̅≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan

t =

̅

√ Untuk masing-masing kelompok

Arti dari tanda-tanda dari rumus tersebut: t = Nilai t hitung yang dicari

̅ = Rata-rata nilai beda

= Simpangan baku n = Jumlah sampel

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: terima H0 jika –t (1-1/2α) < t > t (1-1/2 α) dk (n-1). Dalam hal lainya H0 ditolak

f. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t: H0 : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan

t =

̅̅̅ – ̅̅̅

√ ⁄ ⁄


(33)

45

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

dimana

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n S n S n S

Arti unsur-unsur tersebut : t = Nilai t hitung yang dicari S = Simpangan baku

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1

̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: - Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05) - Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05) Batas penerimaan dan penolakan hipotesis 1-α

1-(0.05) 0.95

dk = n1 + n2 - 2

= 10 + 10 - 2 = 18


(34)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan dan perhitungan serta analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode latihan speed, agility dan quickness memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal. 2. Metode latihan tanpa speed, agility dan quickness tidak dapat memberikan

dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar

dribbling futsal.

3. Tidak terdapat perbedaan dari bentuk latihan yang mengggunakan speed, agility, quicknes dengan tanpa menggunakan bentuk latihan spedd, agility

dan quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling

futsal.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan sesuai dengan hasil penulisan ini adalah sebagi berikut:

1. Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran, sehingga pembina, pelatih dan pengurus beserta jajarannya dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan fisik dan teknik permainan futsal yang dibinanya.


(35)

54

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2. Apabila akan melatih dribbling hendaknya mengetahui terlebih dahulu kekuatan maksimal yang dimiliki atlet apakah sudah mencukupi atau belum.

3. Disarankan pada pelaksanaan latihan SAQ sangat penting dilakukanya pengawasan oleh pelatih atau ahli, agar tidak terjadi kesalahan pada gerakan.

4. Perlu dilakukannya penelitian yang lebih lanjut mengenai metode latihan dalam meningkatkan teknik dribbling, dengan lebih memperluas ruang lingkup penulisan agar hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat.


(36)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Bompa, Tudor O. (1990). Theory and Methodology of Training. Kendall / Hunt Publishing Company, Dubugue, Iowa.

Damiri, A. (1994). Anatomi Manusia. FPOK IKIP Bandung.

Giriwijoyo, Santosa. (1992). Ilmu Faal Olahraga. FPOK IKIP Bandung.

Giriwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga; Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga, edisi 7. Bandung : Buku Ajar FPOK UPI.

Harsono.(1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung : Tambak Kusuma CV.

Irawan, Andri 2009. Teknik Dasar Modern Futsal. Jakarta : Pena Pundi Aksara. Nurhasan.H, Hasanudin.C.Dudung. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan.

Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.

Lhaksana, Justinus (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta : Be Champion.

Marhijanto, Bambang. (1995). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer. Surabaya : Bintang Timur.

Pasurnay, Paulus. (2006). Materi Penataran Pelatihan Fisik. FPOK UPI.

Rusli Lutan, Berliana, Yadi Sunaryadi. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung.

Sajoto Mpd.Drs M. (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Effhar Offset Semarang.

Satriya, Sidik dan Imanudin. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.


(37)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana. (1988). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Surakhmad, winarno. (1998). Pengantar Metodelogi Ilmiah. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Tenang John, D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung : Darmizan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Zafar, Dikdik. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung

Skripsi :

Faizal, Doni. (2008). Kontribusi Tes Keterampilan Dribbling Dalam Cabang Olahraga Futsal. FPOK UPI : tidak diterbitkan

Sopiana. (2011). Metode Set System dan Metode Super Set System Kaitannya Terhadap Peningkatan Power Tungkai. Bandung Skripsi FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.


(1)

- Dari datayang sudah dimasukan ke software SPSS 18 For Windows kemudian klik AnalyzeNonparametric TestLegacy Dialogs1-Sampel K-S.

- Masukan variabel tes awal dan tes akhir ke kotak Test Variable List.

- Beri tanda centang pada Test Distrbution.

- Klik tab OK

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. - Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

e. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan rumus :

H0 : ̅ = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan H1 : ̅≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan

t =

̅

√ Untuk masing-masing kelompok

Arti dari tanda-tanda dari rumus tersebut: t = Nilai t hitung yang dicari

̅ = Rata-rata nilai beda = Simpangan baku n = Jumlah sampel

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: terima H0 jika –t (1-1/2α) < t > t (1-1/2 α) dk (n-1). Dalam hal lainya H0 ditolak

f. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t: H0 : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan


(2)

45

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

dimana

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n S n S n S

Arti unsur-unsur tersebut : t = Nilai t hitung yang dicari S = Simpangan baku

n

1 = Jumlah sampel kelompok 1

n

2 = Jumlah sampel kelompok 2 ̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 1 ̅̅̅ = Nilai rata-rata kelompok 2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: - Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05) - Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05) Batas penerimaan dan penolakan hipotesis 1-α

1-(0.05) 0.95

dk = n1 + n2 - 2 = 10 + 10 - 2 = 18


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan dan perhitungan serta analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode latihan speed, agility dan quickness memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal. 2. Metode latihan tanpa speed, agility dan quickness tidak dapat memberikan

dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar

dribbling futsal.

3. Tidak terdapat perbedaan dari bentuk latihan yang mengggunakan speed, agility, quicknes dengan tanpa menggunakan bentuk latihan spedd, agility

dan quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling

futsal.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan sesuai dengan hasil penulisan ini adalah sebagi berikut:

1. Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran, sehingga pembina, pelatih dan pengurus beserta jajarannya dapat melakukan


(4)

upaya-54

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2. Apabila akan melatih dribbling hendaknya mengetahui terlebih dahulu kekuatan maksimal yang dimiliki atlet apakah sudah mencukupi atau belum.

3. Disarankan pada pelaksanaan latihan SAQ sangat penting dilakukanya pengawasan oleh pelatih atau ahli, agar tidak terjadi kesalahan pada gerakan.

4. Perlu dilakukannya penelitian yang lebih lanjut mengenai metode latihan dalam meningkatkan teknik dribbling, dengan lebih memperluas ruang lingkup penulisan agar hasil yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Bompa, Tudor O. (1990). Theory and Methodology of Training. Kendall / Hunt Publishing Company, Dubugue, Iowa.

Damiri, A. (1994). Anatomi Manusia. FPOK IKIP Bandung.

Giriwijoyo, Santosa. (1992). Ilmu Faal Olahraga. FPOK IKIP Bandung.

Giriwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga; Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga, edisi 7. Bandung : Buku Ajar FPOK UPI.

Harsono.(1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung : Tambak Kusuma CV.

Irawan, Andri 2009. Teknik Dasar Modern Futsal. Jakarta : Pena Pundi Aksara. Nurhasan.H, Hasanudin.C.Dudung. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan.

Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.

Lhaksana, Justinus (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta : Be Champion.

Marhijanto, Bambang. (1995). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer. Surabaya : Bintang Timur.

Pasurnay, Paulus. (2006). Materi Penataran Pelatihan Fisik. FPOK UPI.

Rusli Lutan, Berliana, Yadi Sunaryadi. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung.


(6)

Fahmi Zia Ulhaq, 2014

Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana. (1988). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Surakhmad, winarno. (1998). Pengantar Metodelogi Ilmiah. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Tenang John, D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung : Darmizan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Zafar, Dikdik. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung

Skripsi :

Faizal, Doni. (2008). Kontribusi Tes Keterampilan Dribbling Dalam Cabang Olahraga Futsal. FPOK UPI : tidak diterbitkan

Sopiana. (2011). Metode Set System dan Metode Super Set System Kaitannya Terhadap Peningkatan Power Tungkai. Bandung Skripsi FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL TERHADAP SPEED, AGILITY DAN QUICKNESS (SAQ) ATLET KLUB FUTSAL LIGASU TAHUN 2013.

2 17 19

DAMPAK PENERAPAN LATIHAN TABATA TERHADAPPENINGKATAN KEMAMPUAN KECEPATAN (SPEED)(Studi Eksperimen pada Atlet Futsal PuteriAnggota UKM Futsal UPI Bandung).

4 13 35

KONTRIBUSI KELENTUKAN PINGGANG, KELINCAHAN, DAN KECEPATAN (SPEED) TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING PADA CABOR FUTSAL.

6 17 39

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG.

1 6 48

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL.

23 54 36

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM FUTSAL KOTA BANDUNG MENUJU LIGA FUTSAL INDONESIA 2013 : Studi Deskriptif pada Pemain Tim Futsal Kota Bandung.

0 1 30

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN FUTSAL SISWA PADA TIM FUTSAL PUTRA DAN TIM FUTSAL PUTRI DI SMA N 1 SEWON YANG MENGIKUTI PAF TAHUN 2015.

0 3 99

DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY, DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL (Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung) - repositoryUPI S KOR 0704006 Title

0 0 3

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL PADA SISWA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 KOTA BANDUNG - repository UPI S KOR 1005518 Title

0 0 9

DAMPAK PENERAPAN LATIHAN TABATA TERHADAPPENINGKATAN KEMAMPUAN KECEPATAN (SPEED)(Studi Eksperimen pada Atlet Futsal PuteriAnggota UKM Futsal UPI Bandung) - repository UPI S KOR 1005881 Title

0 0 3