KONTRIBUSI KELENTUKAN PINGGANG, KELINCAHAN, DAN KECEPATAN (SPEED) TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING PADA CABOR FUTSAL.
KONTRIBUSI KELENTUKAN PINGGANG, KELINCAHAN, DAN KECEPATAN (SPEED) TERHADAP KETERAMPILAN
DRIBBLING PADA CABOR FUTSAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh:
Ilman Ajiz 0901228
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
KONTRIBUSI KELENTUKAN PINGGANG,
KELINCAHAN, KECEPATAN (
SPEED
)
TERHADAP KETERAMPILAN
DRIBBLING
PADA CABOR FUTSAL
Oleh Ilman Ajiz
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Ilman Ajiz. 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN Nama : ILMAN AJIZ
NIM : 0901228
Judul : KONTRIBUSI KELENTUKAN PINGGANG, KELINCAHAN, KECEPATAN (SPEED) TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING PADA CABOR FUTSAL
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I
Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd NIP. 196812181994021001
Pembimbing II
Alen Rismayadi, M.Pd NIP. 197612282008121002
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,
Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd NIP.196210231989031001
(4)
ii Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI KELENTUKAN PINGGANG, KELINCAHAN,
DAN KECEPATAN (SPEED) TERHADAP KETERAMPILAN
DRIBBLING PADA CABOR FUTSAL
Ilman Ajiz ¹; Dikdik Zafar Sidik ²;
Alen Rismayadi ³
Jurusan/Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Umiversitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Dribbling merupakan salah satu senjata ampuh dalam permainan futsal, karena dribbling memungkinkan seorang pemain menciptakan ruang dalam mencetak
gol. Tujuan penelitian ini untuk megetahui besarnya dukungan kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan
dribbling cabor futsal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
desktiptif korelasional. Sampel penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler futsal SMA Pasundan 8 Bandung sebanyak 15 orang. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah The
Modified Sit and Reach Test, Zig Zag Run , lari 20 meter, dan Tes keterampilan Dribbling. Dari hasil penelitian penulis memperoleh temuan baru, pemain yang
memiliki kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan yang baik, tidak menjamin memiliki sebuah teknik dribbling yang baik pula, itu terlihat dari kemampuan yang dimiliki oleh setiap pemain. Maka ketiga komponen fisik tersebut bukanlah faktor utama yang mendukung terhadap keterampilan dribbling, akan tetapi faktor yang dapat mendukung terhadap keterampilan dribbling salah satunya adalah faktor penguasaan teknik dasar dribbling dan kepercayaan diri. Kata Kunci : Kontribusi, Kelentukan Pinggang, Kelincahan, Kecepatan, Dribbling
(5)
iii Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
CONTRIBUTION TO WAIST FLEXIBILITY, AGILITY, AND SPEED DRIBBLING SKILLS AGAINST THE FUTSAL SPORT.
Ilman Ajiz ¹; Dikdik Zafar Sidik ²;
Alen Rismayadi ³
Jurusan/Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Umiversitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Dribbling is one of the powerful weapons in the game of futsal, because it aims to close the gap targets dribbling, passing opponents, and inhibit the game, but it also allows a player to create space to score. The purpose of this study to support the magnitude of the contribution megetahui waist flexibility , agility , and speed ( speed ) of the sports indoor soccer dribbling skills . The method used is descriptive correlational method . The sample was high school students in extracurricular futsal Pasundan 8 Bandung as many as 15 people . The sampling technique using purposive sampling . The instrument used is the Modified Sit and Reach Test , Zig Zag Run , run 20 meters , and test Dribbling skills . From the research, the authors obtained new findings , a player who has a waist flexibility , agility , and speed is good , does not guarantee to have a good dribbling technique anyway , it looks from the capabilities possessed by each player . So these three physical components is not the main factor that supports the dribbling skills , but factors that can support the dribbling skills of factors one of which is the mastery of basic dribbling technique and confidence .
(6)
vi Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN………... i
ABSTRAK………..
KATA PENGANTAR………
UCAPAN TERIMAKASIH………..
DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK………...
DAFTAR TABEL………..
DAFTAR GAMBAR……….
DAFTAR LAMPIRAN……….
BAB I PENDAHULUAN...
A.LatarBelakang………...……...……... B.Rumusan Masalah………... C.TujuanPenelitian………... D.ManfaatPenelitian………... E. Struktur Organisasi Skripsi………....
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN...
A.Kajian Pustaka... 1. Hakekat Olahraga Futsal...
a. Pengertian Olahraga Futsal…... b.Karakteristik Permainan Futsal………... c. Teknik Dasar Permainan Futsal... 2. Keterampilan Menggiring Bola...
a. Keterampilan... b. Menggiring (dribbling)...
1. Dribbling Menggunakan Kaki Bagian Luar... 2. Dribbling Menggunakan Kaki Bagian Dalam... 3. Dribbling Menggunakan Punggung Kaki...
ii iii iv vi ix x xi xii 1 1 6 7 7 8 9 9 9 9 10 12 13 13 14 15 15 16
(7)
vii Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Fungsi Menggiring Bola... 3. Peranan Kondisi Fisik Dalam Olahraga... a. Hakekat Kelentukan Pinggang... b. Hakekat Kelincahan... c. Hakekat Kecepatan... 4. Kontribusi Kelentukan Pinggang terhadap Dribbling... 5. Kontribusi Kelincahan terhadap Dribbling... 6. Kontribusi Kecepatan terhadap Dribbling... B. Kerangka Pemikiran... C. Hipotesis Penelitian...
BAB III METODE PENELITIAN...
A.Lokasi dan Subjek Penelitian... 1. Lokasi Penelitian... 2. Subjek Penelitian... B.Populasi dan Sampel Penelitian... 1. Populasi Penelitian... 2. Sampel Penelitian... C.Desain Penelitian... D.Metode Penelitian... E. Definisi Operasional... F. Instrumen Penelitian... G.Prosedur Pengumpulan Data... H.Teknik Pengolahan dan Analisis Data...
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA...
A.Hasil Pengolahan Data………...…... B.Pengujian Prasyarat Analisis... C.Pengujian Hipotesis... D.Diskusi Temuan...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...
A.Kesimpulan... B.Saran... 17 17 19 21 23 24 25 26 27 28 29 29 29 29 29 29 29 30 32 33 33 34 37 42 42 43 44 48 52 52 52
(8)
viii Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA………...
LAMPIRAN-LAMPIRAN………...
DAFTAR RIWAYAT PENULIS...
53 55 95
(9)
ix Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Halaman
(10)
x Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Halaman 4.1. Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku……….
4.2. Hasil Uji Normalitas Liliefors Tiap Variabel………. 4.3. Hasil Penghitungan Korelasi Kelentukan Pinggang dengan
Dribbling...
4.4. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Kelentukan Pinggang dengan Dribbling……….…... 4.5. Hasil Penghitungan Korelasi Kelincahan dengan Dribbling…... 4.6. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Kelincahan dengan
Dribbling………...
4.7. Hasil Penghitungan Korelasi Kecepatan Lari 20 Meter dengan
Dribbling...
4.8. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Kecepatan Lari 20 Meter dengan Dribbling………... 4.9. Hasil Penghitungan Korelasi Kelentukan Pinggang, Kelincahan dan Kecepatan Lari 20 Meter dengan Dribbling... 4.10. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Kelentukan Pinggang,
Kelincahan, dan Kecepatan Lari 20 Meter dengan Dribbling... 43
43
44
44 45
45
46
46
47
(11)
xi Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(12)
xii Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Halaman 2.1. Gambar Lapangan Futsal...
2.2. Gambar Dribbling Menggunakan Kaki Bagian Luar... 2.3. Gambar Dribbling Menggunakan Kaki Bagian Dalam... 2.4. Gambar Dribbling Menggunakan Punggung Kaki... 2.5. Gambar Kelentukan Pemain Futsal... 2.6. Gambar Kelincahan Pemain Futsal... 3.1. Gambar Desain Penelitian... 3.2. Gambar Langkah-langkah Penelitian... 3.3. Gambar Tes Kelincahan... 3.4. Gambar Tes Kecepatan Lari 20 m... 3.5. Gambar Tes Keterampilan Dribbling...
11 15 16 16 21 23 31 32 36 36 37
(13)
xiii Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Data Mentah Tes dan Pengukuran...………... 2. Data Tes Kelentukan Pinggang Setelah di Skor Standar... 3. Data Tes Kelincahan Setelah di Skor Standar... 4. Data Tes Kecepatan Lari 20 Meter Setelah di Skor Standar... 5. Data Tes Dribbling Setelah di Skor Standar... 6. Uji Normalitas Liliefors Tes Kelentukan Pinggang…………... 7. Uji Normalitas Liliefors Tes Kelincahan... 8. Uji Normalitas Liliefors Tes Kecepatan Lari 20 Meter…………... 9. Uji Normalitas Liliefors Tes Dribbling... 10. Uji Koefisien Korelasi Tunggal Kelentukan Pinggang dengan
Dribbling...
11. Uji Koefisien Korelasi Tunggal Kelincahan dengan Dribbling... 12. Uji Koefisien Korelasi Tunggal Kecepatan Lari 20 Meter dengan
Dribbling...
13. Tabel Penolong Penghitungan Regresi Ganda... 14. Penghitungan Regresi Ganda... 15. Hasil Penghitungan Korelasi Ganda... 16. Penghitungan Koefisien Determinasi... 17. Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors………... 18. Nilai Z... 19. Nilai Distribusi t... 20. Nilai Distribusi F... 21. Tabel Koefisien Korelasi... 22. Dokumentasi Penelitian... 23. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukkan Dosen
Pembimbing Skripsi... 24. Surat Izin Mengadakan Riset/Penelitian... 25. Format Bimbingan Skripsi...
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 67 70 73 74 78 80 81 82 83 84 86 87 90 92 93
(14)
1
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, futsal sangat marak di Indonesia, baik di jakarta maupun di daerah. Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima pemain setiap tim berbeda dengan sepak bola konvensional yang pemainnya berjumlah sebelas orang setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil di bandingkan ukuran yang digunakan dalam sepak bola lapangan rumput. Aturan permainannya pun tidak sama dengan sepak bola. Aturan permainan dalam olahraga futsal dibuat sedemikian ketat oleh FIFA agar permainan ini berjalan dengan dengan fair play dan juga sekaligus untuk menghindari cedera yang dapat terjadi. Ini disebabkan underground atau lapangan yang digunakan untuk pertandingan internasional bukan dari rumput, tetapi dari kayu atau
rubber/plastic, hal ini menurut kamus pintar futsal (2005:22) menjelaskan:
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing beranggota lima orang dengan tujuan memasukan bola ke gawang lawan dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama tiap setiap tim juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Lapangan futsal dibatasi garis bukan net atau papan.
Dengan ukuran lapangan yang lebih kecil, permainan futsal cenderung lebih dinamis karena gerakan yang cepat, lebih lanjut Lhaksana(2011:7) menjelaskan bahwa: “futsal adalah permainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan”.
Prestasi dalam olahraga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan diri atlet yang meliputi keterampilan untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Harsono, (1988:100) menjelaskan bahwa: “ada 4 aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, “latihan fisik, teknik, taktik dan mental”. Dari
(15)
2
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penjelasan di atas bahwa empat aspek latihan tersebut sangatlah penting dalam mencapai prestasi maksimal itu berarti seorang pelatih tidak bisa hanya melatih salah satu aspek saja akan tetapi harus melatih keempat aspek tersebut karena keempat aspek tersebut saling berkaitan. Adapun aspek yang harus dikuasai secara sempurna dalam bermain futsal adalah teknik. Karena untuk dapat bermain futsal dengan baik pemain harus menguasai teknik-teknik dasar futsal terlebih dahulu, sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sudrajat (1991:24) yang dikutip oleh Satriya,et al. (2010:52) bahwa: „Teknik dasar adalah merupakan keterampilan -keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi‟. Maka dari itu untuk bermain futsal yang baik pemain perlu dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain futsal dengan baik pula. Mengenai perlunya atlet menguasai teknik dasar secara benar Harsono (1988:100) menjelaskan bahwa:
Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting oleh karena akan membentuk gerak keseluruhan. Oleh karena itu, gerak-gerak dasar setiap bentuk latihan yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga haruslah dilatih dan dikuasai secara sempurna.
Teknik dalam olahraga futsal merupakan keterampilan dan kemampuan manusia untuk bergerak secara ekonomis dan dengan satu tujuan. Hal ini merupakan dasar permulaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Dalam permainan futsal menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali.
Para pemain harus menguasai teknik-teknik dasar futsal untuk bisa bermain futsal dengan baik dan benar, sebagaimana Tenang (2008:67) menjelaskan bahwa: “permainan futsal membutuhkan skill dan teknik penguasaan bola yang matang”.
Oleh karena itu tanpa penguasaan teknik dasar yang memadai maka tujuan permainan futsal tidak akan tercapai. Mengenai penguasaan teknik dasar futsal, Irawan (2009:22) mengemukakan bahwa : “pemain futsal harus memiliki teknik dasar yang mumpuni, seperti mengumpan (passing), menerima (receiving), mengumpan lambung (chipping), menggiring (dribbling), menembak (shooting) dan menyundul (heading).
(16)
3
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Macam-macam dribbling sesuai dengan perkenaan kaki di bagi menjadi empat, menurut Irawan (2009:32) dalam permainan futsal menggiring bola dapat dilakukan menggunakan telapak kaki (sole of the foot), menggunakan kaki bagian dalam (inside of the foot) kaki bagian luar (out side of the foot ) dan bagian punggung kaki (instep of the foot)”. Teknik dribling memiliki perenan penting terhadap permainan futsal, menurut Robert Koger (2007:51) yang telah di alih bahasakan menjelaskan bahwa: “Menggiring bola (dribbling) adalah metode
menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan menggunakan kaki”. Dribbling merupakan kemampuan yang penting dan mutlak harus dikuasai oleh pemain futsal, lebih lanjut Lhaksana (2011:33) menjelaskan bahwa:
Teknik dribbling merupakan keterampilan penting dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal. Dribbling merupakan kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam mencetak gol.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa fungsi hal itu juga di jelaskan oleh Sucipto, et al (1999:28) menjelaskan bahwa: “menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekatkan jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan”. Penguasaan dribble di dalam permainan tergantung pada bidang permainan, kedekatan dengan lawan dan teman satu tim, kondisi lapang dan tentu saja keterampilan dan rasa percaya diri seorang pemain. Banyak pemain yang tidak memperhatikan hal-hal itu sehingga mereka ketika melakukan
dribble panik dan langsung menendang bola kedepan yang menyebabkan
hilangnya penguasaan bola secara mendadak dan hal tersebut sangat merugikan timnya.
Futsal sebenarnya merupakan olahraga yang kompleks, karena memerlukan teknik dan taktik khusus. Begitu pula dalam kondisi fisik, permainan futsal memiliki perbedaan dengan olahraga-olahraga lain. Karakteristik olahraga futsal adalah membutuhkan daya tahan kecepatan, daya tahan kekuatan, dan kelincahan yang relatif lama. Olahraga futsal menuntut kondisi fisik yang prima bagi pemainnya. Kondisi fisik yang prima sangatlah menunjang penampilan seorang
(17)
4
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemain. Setiap pemain di tuntut untuk memiliki kemampuan teknik individu yang sangat baik serta kemampuan strategi bermain yang juga harus baik. Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah segi fisik yang kadang kala menjadi persoalan dalam persaingan perebutan prestasi tertinggi dalam bidang olahraga di Indonesia pada umumnya dan futsal pada khusunya. Sehebat apa pun seorang pemain dalam hal teknik dan taktik tapi tanpa didasari oleh kondisi fisik yang baik maka prestasi yang akan diraih tidaklah sama dengan pemain yang memiliki kemampuan teknik, strategi dan tentunya kondisi fisik yang baik. Berikut ini sepuluh komponen kondisi fisik yang harus dimiliki dengan baik oleh seorang pemain, menurut Lhaksana (2011:17) adalah:
1) Daya tahan (endurance), 2) Kekuatan (strength), 3) Kecepatan (speed), 4) Kelincahan (agility), 5) Daya ledak (power), 6) Kelentukan (fleksibility), 7) Ketepatan (accuration), 8) Koordinasi (coordination), 9) Keseimbangan (balance), dan 10) Reaksi (reaction).
Dari sepuluh komponen fisik tersebut, penulis hanya akan menjelaskan dengan apa yang berkaitan dengan teknik menggiring bola (dribbling) saja. Pada saat melakukan teknik dribble bukan hanya melatih dribble itu sendiri tetapi dibutuhkan latihan-latihan fisik yang menunjang untuk pemain dalam melakukan teknik dribble yaitu kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan.
Pada saat melakukan dribble pemain harus memilik fleksibilitas dimana pengertian fleksibilitas adalah “kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi” (Harsono, 1988:163). Kelentukan merupakan salah komponen fisik yang penting terhadap semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi, seperti yang dikemukakan oleh Sidik, (2008:16) bahwa kelentukan sendi dan kelenturan otot sangat tergantung pada elastisitas otot, tendon, dan ligamen. Adapun pengertian kelentukan itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk bergerak dalam ruang persendiannya seluas-luasnya, menurut Setiawan (2005:67) bahwa: “kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan gerak seluas-luasnya dalam persendiannya”. Fleksibilitas sangat penting dalam semua hampir cabang
(18)
5
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntuk gerak sendi seperti senam, loncat indah, atletik, permainan-permainan dengan bola, anggar, gulat. Manfaat fleksibilitas selain untuk mengurangi dan menghindari cedera, dan juga membantu gerak koordinasi menjadi lebih baik serta pengerahan lebih efisien.
Kelentukan pinggang adalah kemampuan otot pinggang untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi yang seluas-luasnya. Kelentukan pinggang mempunyai perenanan pada saat melakukan dribbling, ketika menggiring bola otot-otot pinggang dibantu oleh tubuh yang membungkuk sedikit kedepan sehingga menghasilkan dribbling yang maksimal.
Selain kelentukan, komponen fisik lainnya yang menunjang untuk melakukan dribbling yang baik adalah kelincahan (agility). Kelincahan adalah “kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan” (Setiawan, 2005:69). Seorang pemain futsal yana memiliki kelincahan yang bagus maka akan sulit dikejar pada saat melakukan dribbling, seperti yang dijelaskan oleh Satriya, et al (2007:74) sebagai berikut: “kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya”. Dilihat dari fungsi dribble itu sendiri yaitu melewati lawan,
mendekatkan sasaran, menghambat permainan, selian itu juga memungkinkan seorang pemain menciptakan dalam mencetak gol, adapun menurut Robert Koger (2007:52) yang telah dialih bahasakan menjelaskan bahwa: “variasikan kecepatan lari anda, dengan mengubah-ubah kecepatan dan berbelok secara mendadak, musuh yang mengejar atau menghadang anda akan terkecoh dan kehilangan keseimbangan”. Dari penjelasan di atas bahwa seorang pemain yang memiliki kelincahan ketika dribble akan mudah untuk melewati musuhnya. Selain harus memiliki kelentukan dan kelincahan, salah satu komponen fisik yang harus dimiliki oleh pemain futsal adalah kecepatan. Karena seorang pemain futsal harus
(19)
6
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai kecepatan yang baik, agar dapat bertahan dan melakukan serangan balik yang lebih cepat dan efisien.
Kecepatan salah satu komponen fisik yang dibutuhkan pada saat melakukan
dribbling, Wahjoedi (2000:61) yang dikutip oleh Hapid Julinur (2011:4)
mengemukakan bahwa kecepatan adalah „kemampuan tubuh melakukan gerakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya‟. Kecepatan tidak hanya dibutuhkan untuk berlari tetapi pada dasarnya dipergunakan dalam segala bentuk aktivitas. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula terbatas pada saat menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam lari sprint, kecepatan ditentukan oleh gerakan berturut-turut dari tungkai yang dilakukan secara cepat, menurut Sajoto (1988:58) bahwa:
Kecepatan (speed) adalah kemampuan seseorang melakukan gerak berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, seperti lari, pukulan tinju. Hal ini merupakan kecepatan gerak dan explosive.
Kecepatan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat penting terhadap pencapaian prestasi olahraga khusunya seorang pemain futsal, menurut Nurhasan (1994) yang dikutip oleh Saifudin (1999:11) dan Hapid Julinur (2011:5), „kecepatan gerakan dan kecepatan reaksi sering dianggap sebagai ciri dari atlet berprestasi yang dapat diamati dalam cabang-cabang olahraga yang membutuhkan mobilitas tinggi, seperti kecepatan lari seorang pemain futsal‟.
Dilihat dari fungsi dribble itu sendiri yaitu mendekatkan jarak ke sasaran dan penjelasan menurut Robert Koger (2007:52) yang telah dialih bahasakan menjelaskan bahwa: ”Giringlah bola menjauhi musuh anda, paksakanlah mengejar anda, usahakan selalu bergerak ke ruang terbuka di lapangan”. Dari penjelasan tersebut bahwa seorang pemain ketika memiliki kecepatan pada saat
dribble akan sulit dikejar oleh musuhnya. Berdasarkan hasil pengamatan
dilapangan sejauh ini belum diketahui bahwa pemain yang mempunyai kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan yang baik belum tentu akan
(20)
7
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjang terhadap keterampilan dribble ataupun sebaliknya sehingga penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pada cabor futsal di eksrakulikuler SMA Pasundan 8 Bandung.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi penelitian adalah kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan penelitian adalah:
1. Bagaimanakah kontribusi dari kelentukan pinggang terhadap keterampilan
dribbling pada cabor futsal?
2. Bagaimanakah kontribusi dari kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal?
3. Bagaimanakah kontribusi dari kecepatan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal?
4. Bagaimanakah kontribusi dari kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan secara bersama-sama terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan terhadap ketrampilan dribbling futsal. Adapun penulisan merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kontribusi dari kelentukan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
2. Untuk mengetahui kontribusi dari kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
3. Untuk mengetahui kontribusi dari kecepatan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
(21)
8
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Untuk mengetahui kontribusi dari kelentukan pinggang, kelincahan, dan
kecepatan secara bersama-sama terhadap keterampilan dribbling pada cabor
futsal.
D.Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian memiliki kegunaan sebagai berikut : 1. Secara teoritis
a. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi pengembangan teoritis mengenai teknik-teknik futsal terutama yang terkait dengan dribbling.
2. Secara praktis a. Bagi pelatih futsal
Hasil Penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi pembina dan pelatih futsal untuk memperbaiki kemampuan dribbling para atlet futsal.
b.Bagi atlet futsal
Sebagai bahan referensi dan informasi tambahan yang dapat memberikan motivasi bagi para atlet untuk meningkatkan kemampuan teknik terutama teknik dribbling.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama adalah pendahuluan yang didalamnya berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab kedua menjelaskan tentang kajian pustaka yang terdiri dari hakekat olahraga futsal, karakteristik futsal, keterampilan menggiring bola (dribbling), peranan kondisi fisik dalam olahraga, kontribusi kelentukan pinggang terhadap dribbling, kontribusi kelincahan terhadap dribbling,kontribusi kecepatan terhadap dribbling, kerangka pemikiran dan hipotesis. Bab ketiga menjabarkan mengenai metode penelitian yang di dalamnya terdapat lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses
(22)
9
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan analisis data yang digunakan dalam skripsi ini. Kemudian Bab keempat memaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan, dimana terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Bab kelima merupakan kesimpulan dan saran terhadap hasil analisis temuan penelitian.
(23)
29
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan futsal ekstrakulikuler SMA Paundan 8 Bandung Jl.Cihampelas No 167.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dimaksudkan untuk memperkuat atau memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler futsal putra SMA Pasundan 8 Bandung yang berjumlah 40 orang sebagai populasi. Kemudian ditentukan 15 siswa yang akan dijadikan sebagai sampel dengan menggunakan teknik purposive
sample yaitu pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu. B.Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian diperlukan suatu sumber yang disebut populasi. Dalam hal ini Arikunto (2010:173) pengertian populasi
sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:80): “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai suatu subjek yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang berbeda dan dapat dipakai dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler futsal putra SMA Pasundan8 Bandung, yang berjumlah 40 orang.
(24)
30
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya adalah menentukan sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki populasinya. Seperti yang dikemukakan Arikunto (2010:174) bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Meneliti jumlah sampel populasi besar membutuhkan biaya dan kesempatan yang lebih besar. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan bertujuan untuk memeperkecil kekeliruan pengambilan sampel sehingga sedapat mungkin terhindar dari diperolehnya sampel yang tidak representatif.
Untuk penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk dijadikan acuan dalam menentukan sampel peneltian, akan tetapi untuk memilih sampel harus diketahui dahulu dari sifat populasinya. Hal ini sesuai yang dikemukakan Nasution (2009:101) bahwa: “Tidak ada aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampel bertujuan atau purposive sampling. Mengenai hal ini Lutan, et al (2007:99) menjelaskan bahwa: “Penggunaan
purposive sampling dilakukan dalam mempertimbangkan untuk menentukan
sampel yang dipercaya berdasarkan atas informasi terdahulu, dan akan
memberikan data yang diperlukan”. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana. Sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 15 orang siswa ekstrakulikuler SMA Pasundan 8 Bandung, alasan peneliti memilih 15 orang untuk dijadikan sample karena siswa tersebut selalu menjadi pilihan utama pelatih untuk mengikuti kejuaraan futsal di tingkat pelajar.
C. Desain Penelitian
Penelitian deskriptif mempunyai berbagai macam desain penelitian. Penggunaan desain penelitian di sesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti. Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian
(25)
31
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena desain penelitian dapat menjadi pegangan yang lebih jelas dalam melakukan penelitiannya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain paradigma ganda (multiple) dengan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Sumber : Sugiyono (2011:156).
Keterangan :
X1 : Tes Kelentukan Pinggang
X2 : Tes Kelincahan
X3 : Tes Kecepatan Lari
X1X2X3 : Tes Kelentukan Pinggang, Kelincahan dan Kecepatan Lari
Y : Keterampilan dribbling pada futsal r1y : Koefisien korelasi X1 dan Y
r2y : Koefisien korelasi X2 dan Y
r3y : Koefisien korelasi X3 dan Y
X1
X2
X3
Y r1y
r2y
r3y
(26)
32
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r123.y : Koefisien korelasi X1, X2, X3 dan Y
Sedangkan langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penelitian
D.Metode Penelitian
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yaitu bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari kelentukan pinggang, kelincahan dan kecepatan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Mengenai metode deskriptif diungkap oleh Arikunto (2010:3) yaitu sebagai berikut:
Populasi
Sampel
Tes Kelentukan
Pinggang
Tes Kelincahan
Tes Kecepatan
Lari
Tes
dribbling
Pengolahan dan Analisis Data
(27)
33
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelediki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.
Jenis metode deskriptif yang digunakan adalah metode deskriptif korelasional. Dengan menggunakan metode korelasional, maka akan mampu mengungkapkan atau menggambarkan seberapa besar kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan dan kecepatan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal. Mengenai penjelasan metode deskriptif korelasional, Arikunto (2010:4) mengemukakan bahwa: “Penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antar dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan terhadap data memang sudah ada”.
E.Definisi Operasional
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka penulis memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Kelentukan menurut Harsono (2001:163) adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan dalam ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otot-otot tertentu, tendon dan ligamen.”
2. Pinggang adalah bagian tubuh manusia yang terletak diantara perut dan
pinggul.
3. Kelincahan menurut Harsono (2001:21) adalah kemampuan untuk mengubah
arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak. 4. Kecepatan menurut Harsono (2001:36) adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu cepat.
5. Dribbling (menggiring bola) menurut Irawan (2009:31) adalah suatu usaha
memindahkan bola dari suatu daerah ke daerah lain atau dengan berliku-liku untuk menghindari lawan, harus kita usahakan agar bola tetap bergulir dekat dari kita, jauh dari kaki lawan pada saat permainan berlangsung.
(28)
34
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes. Mengenai tes, Nurhasan dan Cholil (2007:3) menjelaskan bahwa: “tes merupakan suatu alat ukur yang
digunakan untuk memperoleh data”. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari 4 bentuk tes, yaitu :
1. Tes Kemampuan Kelentukan Pinggang 2. Tes Kemampuan Kelincahan
3. Tes Kemampuan Kecepatan 4. Tes Kemampuan dribbling
Adapun alat pengumpul data dalam ini sebagai berikut:
1. Tes kemampuan kelentukan pinggang dengan the modifiedsit and reach
test(Nurhasan dan Cholil, 2007:177).
Reliabilitas : 0,97
Validitas :tes tergolong face validity
Tujuan : Untuk mengukur flexi dari pantat/pinggul dan punggung, juga elastisitas otot-otot hamstring.
Alat : Meteran dan alat tulis
2. Tes kemampuan kelincahan dengan tes zig zag run(Nurhasan, 2007:312). Realibilitas : 0,93
Validitas : 0,82
Tujuan : Mengukur kelincahan gerak seseorang
Alat : Cones, Stopwatch, Peluit, meteran dan alat tulis.
3. Tes kemampuan kecepatan (speed) dengan Tes 20 meter dash sprint(Bangsbo dan Mohr, 2011:132).
Tujuan : Mengukur kecepatan lari
Alat : Stop watch, meteran, lintasan 20 meter, pluit, cones dan alat tulis 4. Tes kemampuan menggiring bola (Sudiyanto, 2011:47)
Realibilitas : 0,78 Validitas : 0,97
Tujuan : Mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.
(29)
35
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alat : Bola, Stop watch, cones, meteran, dan alat tulis.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil pengetesan yang obyektif maka, harus dihindarkan kesalahan-kesalahan pelaksanaan tes. Tujuan dari prosedur pelaksanaan tes dan pengukuran ini untuk memudahkan testee dalam melakukan tes sehingga pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Untuk hal tersebut, maka akan dijelaskan petunjuk-petunjuk prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut :
1. The Modified Sit and Reach Test
a. Tujuan: Untuk mengukur fleksibilitas dari pinggul dan punggung juga elastisitas otot-otot hamstring.
b. Alat: meteran, lembar observarsi pencatatan hasil tes dan alat tulis.
c. Pelaksanaan tes: Testee duduk tegak bersandar ke dinding dengan kedua kaki lurus ke arah depan. Kemudian testee membuka kaki selebar mungkin dan melakukan gerakan membungkukan atau merenggutkan badan ke depan sambil meluruskan tangan semaksimal mungkin.
d. Skor: Besarnya kekuatan tarikan otot punggung orang coba dapat dilihat pada alat pengukur setelah orang coba melakukan.
2. Tes Kelincahan (Zig-zag run)
a. Tujuan: Untuk mengukur kelincahan gerak seseorang. b. Alat: cones, stop watch, pluit, meteran dan alat tulis.
c. Pelaksanaan tes: Testee berdiri dengan sikap di belakang garis star. Pada
aba-aba “Ya” testee berusaha lari secepat mungkin (maksimal) mencapai garis
finish sambil melewati rintangan. Tiap orang diberi kesempatan dua kali percobaan.
d. Skor: Catatan waktu tempuh terbaik dari dua kali kesempatan diambil sebagai data dari penelitian. Waktu dicatat dalam satuan detik.
(30)
36
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 meter
6 meter 2 meter
2 meter
2 meter 2 meter
4 meter
Gambar 3.3
Tes kelicahan (Zig zag run)
3. Tes Kecepatan(Speed)
a. Tujuan: Untuk mengukur komponen kecepatan lari
b. Alat: Stop watch, meteran, lintasan 20 meter, peluit, bendera start, alat tulis dan kertas.
c. Pelaksanaan tes: Testee bersedia dengan sikap start berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “Ya” testee berusaha lari secepat mungkin (maksimal) mencapai garis finish. Tiap orang coba diberi kesempatan dua kali percobaan.
(31)
37
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Skor: Catatan waktu tempuh terbaik dari dua kali kesempatan diambil sebagai data dari penelitian. Waktu dicatat dalam satuan detik.
Untuk lebih jelasnya mengenai tes kecepatan dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Start 20 meter Finish
Gambar 3.4
Tes kecepatan lari
4. Tes Menggiring bola (dribbling)
a. Tujuan: Mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.
b. Alat: Bola, Stop watch, cones, meteran, dan alat tulis.
c. Pelaksanaan tes: Testee berdiri di belakang garis. Pada aba-aba “Ya” testee berusaha menggiring bola secapat mungkin (maksimal) mencapai garis finish sambil melewati garis finish. Tiap orang diberikan kesempatan dua kali percobaan yang pertama tanpa menggunakan bola dan yang kedua dengan menggunakan bola.
Untuk lebih jelasnya mengenai tes dribblingdapat dilihat pada Gambar 3.5.
2 meter
2 meter 6 meter
(32)
38
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 meter 2 meter 4 meter
Gambar 3.5
Tes Dribbling
H.Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Untuk pengolahan data penulis menggunakan prosedur pengolahan data dari buku mata kuliah statistik yang disusun oleh Nurhasan, et al (2008). Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel digunakan rumus :
̅
Keterangan :
̅= Rata- rata yang dicari/mean
∑ = Jumlah dari X1
X1= Skor mentah
n = Jumlah sampel
2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus :
√
̅
Keterangan :
S = Simpangan baku yang dicari X = Skor mentah
̅̅̅= Rata-rata dari skor mentah n = Jumlah sample
(33)
39
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Setelah menempuh langkah-langkah tadi barulah mencari T-skor dengan menggunakan rumus :
T-skor= 50 + 10 ̅ (untuk jarak) T-skor = 50 + 10 ̅ (untuk waktu)
Keterangan :
T-skor = Skor standar yang dicari X = Skor yang diperoleh seseorang ̅ = Nilai rata-rata
S = Simpangan baku
Rumus- rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya. Yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pengolahan data untuk memperoleh nilai-nilai yang menjadi bahan penelitian yang dilakukan.
4. Menguji normalitas dari setiap data, untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji
statistika non perametrik yang dikenal dengan “Uji Lilliefors”. Untuk menguji
hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :
4.1. Pengamatan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2...Zn dengan
menggunakan rumus : Z = ̅
(X dan Z masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku)
4.2. Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F (Z1) = P(Z ≤ Z1)
4.3. Menghitung proporsi Z1, Z2,...Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1
(34)
40
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
S(s)= 4.4. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1)
4.5. Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga tersbesar itu ɑ untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka LOdibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Lilliefors dengan
taraf nyata 0,05 kriteriannya adalah ditolak hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.
5. Menghitung koefesien korelasi dengan cara mengkorelasikan data variabel X dengan data variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r
xy=
√ ̅ ̅
X1 = X - ̅ dan Y1 = Y - ̅
Keterangan:
rxy = Korelasi yang dicari
∑X1Y1 = Jumlah X1 kali Y1 ∑X - ̅ = Jumlah X - ̅ ∑Y - ̅ = Jumlah Y - ̅
6. Menghitung signifikasi koefesien korelasi perhitungannyan dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
t =
√√
Keterangan :
t = Besarnya signifikansi validitas dan realiabilitas r = Koefesien korelasi variabel
n = Jumlah Sampel
(35)
41
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefesien korelasi dari masing-masing variabel. Dengan kriteria pengujian hipotesis diterima jika –t(1-1/2ɑ)< t < t(1-1/2ɑ). Pada taraf nyata ɑ = 0,05 dengan dk = n – 2
dalam hal lain jika t hitung lebih besar dari t tabel maka HO ditolak.
7. Menghitung regresi ganda 3 prediktor dengan menggunakan rumus :
̅
a + b
1X
1+ b
2X
2+ b
3X
3Jika harga-harga a, b1, b2, b3 sudah diketahui, maka harga-harga tersebut dapat pula digunakan untuk menghitung korelasi ganda. Artinya kita dapat mengaitkan hasil-hasil perhitungan analisis regresi ganda dengan perhitungan analisis korelasi ganda.
8. Menghitung korelasi ganda 3 prediktor dengan menggunakan rumus :
R
y(1,2,3)=
9. Menguji koefesien korelasi ganda dengan menggunakan pendekatan statistik uji-F dengan rumus :
F =
Keterangan :
F = F hitung yang dicari
R2 = Koefesien korelasi berganda K = Banyaknya variabel bebas n = Jumlah sampel
Uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan koefesien korelasi ganda bersifat nyata tidak nyata dengan ketentuan bila harga Fhitunglebih besar dari Ftabelpada taraf
nyata ɑ = 0,05 dengan dk = (n-k-1), maka koefesien kontribusi multiple atau ganda bersifat nyata atau sebaliknya.
10. Menghitung koefesien determinasi dengan rumus : D = r² x 100%
(36)
42
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
D = Koefesien determinasi r = Kuadrat dari korelasi 100% = Konstanta tetap
(37)
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data secara statistik mengenai dukungan kelentukan pinggang, kelincahan dan kecepatan terhadap keterampilan
dribbling pada cabor futsal, maka penulis menyimpulkan bahwa:
1. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelentukan pinggang terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
2. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
3. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
4. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) secara bersama-sama terhadap keterampilan
dribbling pada cabor futsal. B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih futsal yang ingin meningkatkan keterampilan dribbling atletnya, hendaknya memberikan latihan-latihan, khususnya latihan kelentukan pinggang, kelincahan, kecepatan dan latihan teknik dribbling secara berulang-ulang, serta tak lupa perhatikan psikologis setiap pemain.
2. Bagi para atlet futsal, penulis menyarankan untuk melatih kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan apabila ingin memiliki kemampuan teknik dribbling yang lebih baik dan meningkatkan kondisi fisik lainnya untuk mendukung teknik dribbling dalam permainan futsal.
(38)
53
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bangsbo Jens dan Mohr Magni. (2011). Fitness Testing in Football. Bangsbosport.
Hapid, Julinur.(2011).Dampak Penerapan Pelatihan Harness Terhadap
Peningkatan Kemampuan Kecepatan(Speed).SKRIPSI.FPOK UPI
Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung: Tambak Kusuma CV.
Harsono, (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI.
Irawan, Andri. (2009). Teknik dasar modern futsal. Jakarta: PT Pena Pundi Aksara.
Koger, Robert (2000). Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja. Bandung: Saka Mitra Kompetisi.
Lhaksana, Justinus. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion(Penebar Swadaya Group).
Lutan Rusli, Berliana, dan Sunaryadi. (2007). Penelitian pendidikan Dalam
Olahraga.Bandung:Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK-UPI.
Mahaendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI.
Mielke, D. (2003). Dasar-dasar Sepak bola. Jakarta: Pakar Raya.
Nasution, S.(2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nurhasan dan Cholil, Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Nurhasan, Cholil dan Hidayah, Nidahul.(2008).Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung. Sajoto, M. (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam
(39)
54
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sajoto, M. (1998).Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga.Jakarta: Depdikbud Satriya, dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Setiawan, Iwan.(2005). Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB
Sidik, Zafar D. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : FPOK UPI
Sidik, Zafar D. (2012). Jurnal Kepelatihan Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.
Sucipto, dkk. (1999). Sepak bola. Bandung: FPOK UPI.
Sudiyanto, (2011).Hubungan Motor Ability denganPenguasaanTeknikDasar
Futsal.[Online].Tersedia:http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skri
psi=5781.htm. Diakses14Juli 2013
Sugiyono, (2011).MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung :Alfabeta.
Tenang, Jhon D.(2008). Mahir bermain futsal. Bandung: DAR! Mizan.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI.
Yusup, Ucup et al. (2008). Modul Anatomi Manusia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.
_______(2009).pengertianfutsal.[Online].Tersediadi:http://id.wikipedia.org/wiki.
Futsal. Diakses 20 September 2013.
_______(2013).sejarah liga futsal Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Liga Futsal Indonesia.Diakses 19 September 2013
_______(2013).Tips teknik trik futsal.[Online]. Tersedia di: http:apep008.blogspot.com/2013/07tips-teknik-trik-futsal_6928.Diakses 07 juli 2013.
_______(2013).PengertianPinggang.[Online]. Tersedia di:
(1)
40
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
S(s)= 4.4. Hitung selisih F(Z1) – S(Z1)
4.5. Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga tersbesar itu ɑ untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka LOdibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Lilliefors dengan taraf nyata 0,05 kriteriannya adalah ditolak hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.
5. Menghitung koefesien korelasi dengan cara mengkorelasikan data variabel X dengan data variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
r
xy=
√ ̅ ̅
X1 = X - ̅ dan Y1 = Y - ̅ Keterangan:
rxy = Korelasi yang dicari ∑X1Y1 = Jumlah X1 kali Y1 ∑X - ̅ = Jumlah X - ̅ ∑Y - ̅ = Jumlah Y - ̅
6. Menghitung signifikasi koefesien korelasi perhitungannyan dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
t =
√√
Keterangan :
t = Besarnya signifikansi validitas dan realiabilitas r = Koefesien korelasi variabel
n = Jumlah Sampel
(2)
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefesien korelasi dari masing-masing variabel. Dengan kriteria pengujian hipotesis diterima jika –t(1-1/2ɑ)< t < t(1-1/2ɑ). Pada taraf nyata ɑ = 0,05 dengan dk = n – 2 dalam hal lain jika t hitung lebih besar dari t tabel maka HO ditolak.
7. Menghitung regresi ganda 3 prediktor dengan menggunakan rumus :
̅
a + b
1X
1+ b
2X
2+ b
3X
3Jika harga-harga a, b1, b2, b3 sudah diketahui, maka harga-harga tersebut dapat pula digunakan untuk menghitung korelasi ganda. Artinya kita dapat mengaitkan hasil-hasil perhitungan analisis regresi ganda dengan perhitungan analisis korelasi ganda.
8. Menghitung korelasi ganda 3 prediktor dengan menggunakan rumus :
R
y(1,2,3)=
9. Menguji koefesien korelasi ganda dengan menggunakan pendekatan statistik uji-F dengan rumus :
F =
Keterangan :
F = F hitung yang dicari
R2 = Koefesien korelasi berganda K = Banyaknya variabel bebas n = Jumlah sampel
Uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan koefesien korelasi ganda bersifat nyata tidak nyata dengan ketentuan bila harga Fhitunglebih besar dari Ftabelpada taraf nyata ɑ = 0,05 dengan dk = (n-k-1), maka koefesien kontribusi multiple atau ganda bersifat nyata atau sebaliknya.
10. Menghitung koefesien determinasi dengan rumus : D = r² x 100%
(3)
42
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
D = Koefesien determinasi r = Kuadrat dari korelasi 100% = Konstanta tetap
(4)
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data secara statistik mengenai dukungan kelentukan pinggang, kelincahan dan kecepatan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal, maka penulis menyimpulkan bahwa:
1. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelentukan pinggang terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
2. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
3. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
4. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) secara bersama-sama terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih futsal yang ingin meningkatkan keterampilan dribbling atletnya, hendaknya memberikan latihan-latihan, khususnya latihan kelentukan pinggang, kelincahan, kecepatan dan latihan teknik dribbling secara berulang-ulang, serta tak lupa perhatikan psikologis setiap pemain.
2. Bagi para atlet futsal, penulis menyarankan untuk melatih kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan apabila ingin memiliki kemampuan teknik dribbling yang lebih baik dan meningkatkan kondisi fisik lainnya untuk mendukung teknik dribbling dalam permainan futsal.
(5)
53
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bangsbo Jens dan Mohr Magni. (2011). Fitness Testing in Football. Bangsbosport.
Hapid, Julinur.(2011).Dampak Penerapan Pelatihan Harness Terhadap Peningkatan Kemampuan Kecepatan(Speed).SKRIPSI.FPOK UPI
Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung: Tambak Kusuma CV.
Harsono, (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung: FPOK UPI.
Irawan, Andri. (2009). Teknik dasar modern futsal. Jakarta: PT Pena Pundi Aksara.
Koger, Robert (2000). Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja. Bandung: Saka Mitra Kompetisi.
Lhaksana, Justinus. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion(Penebar Swadaya Group).
Lutan Rusli, Berliana, dan Sunaryadi. (2007). Penelitian pendidikan Dalam Olahraga.Bandung:Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK-UPI.
Mahaendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI.
Mielke, D. (2003). Dasar-dasar Sepak bola. Jakarta: Pakar Raya.
Nasution, S.(2009). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nurhasan dan Cholil, Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI
Nurhasan, Cholil dan Hidayah, Nidahul.(2008).Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung. Sajoto, M. (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam
(6)
Ilman Ajis, 2014
Kontribusi kelentukan pinggang, kelincahan, dan kecepatan (speed) terhadap keterampilan dribbling pada cabor futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sajoto, M. (1998).Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga.Jakarta: Depdikbud Satriya, dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Setiawan, Iwan.(2005). Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB
Sidik, Zafar D. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : FPOK UPI
Sidik, Zafar D. (2012). Jurnal Kepelatihan Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.
Sucipto, dkk. (1999). Sepak bola. Bandung: FPOK UPI.
Sudiyanto, (2011).Hubungan Motor Ability denganPenguasaanTeknikDasar Futsal.[Online].Tersedia:http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skri psi=5781.htm. Diakses14Juli 2013
Sugiyono, (2011).MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung :Alfabeta.
Tenang, Jhon D.(2008). Mahir bermain futsal. Bandung: DAR! Mizan.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI.
Yusup, Ucup et al. (2008). Modul Anatomi Manusia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.
_______(2009).pengertianfutsal.[Online].Tersediadi:http://id.wikipedia.org/wiki. Futsal. Diakses 20 September 2013.
_______(2013).sejarah liga futsal Indonesia. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Liga Futsal Indonesia.Diakses 19 September 2013
_______(2013).Tips teknik trik futsal.[Online]. Tersedia di: http:apep008.blogspot.com/2013/07tips-teknik-trik-futsal_6928.Diakses 07 juli 2013.
_______(2013).PengertianPinggang.[Online]. Tersedia di: