PENUTUP Pengelolaan Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen di MAN Paron Kabupaten Ngawi.

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik

tempat

pembelajaran

fisika menggunakan

metode

eksperimen fisika di MAN Paron kabupaten Ngawi adalah laboratorium
fisika. Laboratorium ini memiliki ukuran 7 m x 15 m, memiliki peralatan
yang cukup memadai, tetapi mengalami kendala teknis dalam
pemeliharaan peralatan. Laboratorium ini memiliki dokumen jurnal

pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen. Peralatan utama
yang ada di laboratorium fisika MAN Paron kabupaten Ngawi terdiri dari
kit peralatan, yaitu: kit mekanika, kit optika, kit listrik dan magnet, kit
hidrostatika dan panas. Laboratorium ini belum memiliki laboran yang
bertugas menyiapkan alat dan bahan eksperimen, serta memelihara
peralatan yang ada.
2. Karakteristik aktivitas guru dalam pembelajaran fisika menggunakan
metode eksperimen di MAN Paron kabupaten Ngawi. Guru mengelola
kelas dengan membagi siswa secara berkelompok kemudian melakukan
langkah-langkah: membuat lembar kerja siswa, menyiapkan peralatan,
mencoba peralatan yang akan digunakan, mendemonstrasikan di depan
ruangan,

membimbing

pelaksanaan

90

eksperimen,


membimbing

penyusunan laporan, membimbing presentasi hasil laporan dan
membantu siswa menyimpulkan hasil eksperimen. Guru merencanakan
pembelajaran dalam bentuk RPP di awal semester, sesuai dengan silabus
pembelajaran dan mengacu pada KTSP 2006 dengan pendidikan budaya
dan karakter bangsa 2010. Guru memulai pelaksanaan eksperimen
dengan demonstrasi, agar siswa mempunyai bekal eksperimen, sehingga
siswa lebih jelas dan mudah dalam melaksanakan eksperimen. Guru
mengaitkan eksperimen yang akan dilaksanakan dengan fenomenafenomena alam, menggabungkan pelaksanaan metode eksperimen
dengan metode informasi, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.
Guru-guru fisika di MAN Paron kabupaten Ngawi telah mendapatkan
pelatihan penggunaan peralatan yang berada di laboratorium fisika.
3. Karakteristik aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan
metode eksperimen. Siswa dibagi dalam kelompok kerja, diberi tugas
membuat

laporan


kegiatan-kegiatan

hasil

eksperimen

setelah

eksperimen selesai, dan hasil laporan dikumpulkan. Siswa selama
melakukan

eksperimen

meningkatkan

motivasi

terlihat

seperti


belajarnya,

serta

peneliti.

Siswa

memperoleh

dapat

nilai-nilai

pendidikan karakter yang kuat, antara lain: tanggung jawab dan
kerjasama.

91


B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan, maka implikasi pada penelitian ini adalah:
1. Jika laboratorium fisika memiliki tenaga laboran, maka pengelolaan
laboratorium akan berjalan dengan baik. Jika pengelolaan laboratorium
fisika beserta peralatan yang ada didalamnya terlaksana dengan baik,
maka pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen akan efektif
dan efisien.
2. Jika guru melaksanakan pembelajaran fisika menggunakan metode
ekperimen mengawali dengan demonstrasi, maka pembelajaran akan
efektif. Jika guru melakukan pembelajaran fisika menggunakan metode
eksperimen

dengan

mengaitkan

fenomena-fenomena

alam


menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning), maka
pembelajaran akan bermakna.
3. Jika siswa melakukan pembelajaran fisika menggunakan metode
eksperimen, maka siswa bertindak seperti peneliti, siswa akan meningkat
motivasi belajarnya, serta memiliki nilai-nilai pendidikan karakter yang
kuat.
C. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, maka pada penelitian ini
disarankan sebagai berikut:
1. Laboratorium fisika sebagai tempat pembelajaran fisika menggunakan
metode eksperimen sebaiknya memiliki tenaga laboran yang bertugas

92

membantu kepala laboratorium, agar pembelajaran fisika menggunakan
metode eksperimen berjalan secara efektif dan efisien.
2. Guru fisika sebaiknya memahami langkah-langkah penerapan metode
eksperimen dalam pembelajarannya, agar pembelajaran fisika efektif dan
efisien. Guru fisika harus cerdas memilih materi, alokasi waktu dan tujuan

pembelajaran dalam mengimplementasikan metode eksperimen.
3. Siswa sebaiknya dapat memanfaatkan laboratorium fisika selama
melakukan pembelajaran menggunakan metode eksperimen, sehingga
siswa memiliki kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik sesuai
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan siswa akan memiliki nilai
pendidikan karakter yang kuat.

93

Dokumen yang terkait

PERAN GURU MTSN 1 PARON DI BENDO DALAM PENGEMBANGAN KEAGAMAAN DI DESA TEMPURAN, PARON, NGAWI TAHUN 2014 Peran Guru MTSN 1 Paron Di Bendo Dalam Pengembangan Keagamaan Di Desa Tempuran, Paron, Ngawi Tahun 2014.

0 4 21

PENDAHULUAN Peran Guru MTSN 1 Paron Di Bendo Dalam Pengembangan Keagamaan Di Desa Tempuran, Paron, Ngawi Tahun 2014.

0 4 22

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI MAN PARON KABUPATEN NGAWI Pengelolaan Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen di MAN Paron Kabupaten Ngawi.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen di MAN Paron Kabupaten Ngawi.

0 1 8

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI MAN PARON KABUPATEN NGAWI Pengelolaan Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Eksperimen di MAN Paron Kabupaten Ngawi.

0 4 14

ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI.

0 1 5

BAHASA DAN BUDAYA DALAM ARSITEKTUR RUMAH LIMASAN DI KECAMATAN PARON, KABUPATEN NGAWI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

0 0 18

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI DI KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI.

0 2 3

Bagian ini menguraikan hasil – hasil penelitian pembelajaran menggunakan metode eksperimen pada materi getaran, gelombang dan bunyi. Hasil penelitian meliputi: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan metode eksperimen; (2) Hasil belajar kognitif,

0 0 24

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY (WTP) TERHADAP PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI (studi kasus Puskesmas Paron )

0 1 14