Penambahan dan pengurangan serta akurasi pada terjemahan cerpen hadza al-yaumu sayaji’u dalam buku kumpulan cerpen ya man kunta chabiby jurnal indonesia

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SERTA AKURASI PADA
TERJEMAHAN CERPEN H DZA AL-YAUMU SAYAJ ’U DALAM BUKU
KUMPULAN CERPEN Y MAN KUNTA CHAB BY
Dosen Pembimbing: Abdul Malik, S.S., M.Hum.
M. Naufal Fahimuddin
C1011027
Prodi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
M. Naufal Fahimuddin. NIM C1011027. 2015. Penambahan dan Pengurangan
serta Akurasi pada Terjemahan Cerpen H dza Al-yaumu S ayaj ’u dalam Buku
Kumpulan Cerpen Y Man Kunta Chab by.
Skripsi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Penelitian ini membahas: (1) Apa saja bentuk penambahan dan pengurangan
dalam terjemahan cerpen hādza al-yaumu sayajī‟u dalam buku kumpulan cerpen yā

man kunta chabīby ke dalam bahasa Indonesia (2) Bagaimana keakuratan dari hasil
terjemahan cerpen hādza al-yaumu sayajī‟u dalam buku kumpulan cerpen yā man
kunta chabīby ke dalam bahasa Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan
mendeskripsikan bentuk penambahan dan pengurangan pada bentuk terjemahan lalu
mendeskripsikan penilaian keakuratan hasil terjemahan cerpen hādza al-yaumu
sayajī‟u dalam buku kumpulan cerpen yā man kunta chabīby ke dalam bahasa
Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan:Pertama , dari data
yang berjumlah 70 data dibagi ke dalam 3 kategori yaitu, penambahan, pengurangan
dan penambahan dan pengurangan. Kedua , dari ketiga kategori tersebut dibagi lagi
menjadi beberapa kategori berdasarkan jumlah data masing-masing berupa kata,
frasa, klausa. Ketiga, bentuk penambahan dan pengurangan dalam terjemahan
merupakan hal yang pasti dalam penerjemahan. Keempat, penilaian keakuratan yaitu
sebagai proses pengalihan pesan secara sempurna dari bahasa sumber (Bsu) ke bahasa
sasaran (Bsa) dapat menunjukan kualitas hasil terjemahan dengan cara melihat
fenomena penambahan dan pengurangan yang terjadi pada proses penerjemahan
sehingga pesan yang terkandung pada bahasa sumbernya bisa tersampaikan atau tidak
kepada pembaca hasil terjemahan.
Kata kunci: Penambahan dan pengurangan, terjemahan cerpen hādza al-yaumu

sayajī‟u, akurasi penerjemahan.
commit to user

1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

M. Naufal Fahimuddin. NIM C1011027. 2015. Addition and Subtraction in
Translations of Short Stories Hadza Al-yaum S ayaj u in the Book Collection of
Y Man Kunta Chab biy.
Thesis Arabic Literature Studies Program, Faculty of Culture Studies, Sebelas
Maret Surakarta University.
This study/research discusses: (1) What is the form of addition and
subtraction in translations of short stories Hadza al-yaum sayajīu in the book
collection of Yā man kunta habībiy into Indonesian? (2) How does the accuracy of the
translation of short stories Hadza al-yaum sayajīu in the book collection of Yā man

kunta habībiy into Indonesian?
The method that used in this study/research is qualitative and presented
descriptively, by describing the form of addition and subtraction in the form of
translation and by describing the form of the assesment accuracy from the
translation‟s results of short stories Hadza al-yaum sayajīu in the book collection of
Yā man kunta habībiy into Indonesian.
Based on these results, it can be concluded: First, of data that amounts to 70
data is divided into 3 categories. Second, of the three categories are divided into
several categories based on the amount of data each form word, phrases and clauses.
Third, forms of addition and subtraction in the translation of a sure thing in
translation. Fourth, the accuracy of the assessment can indicate the quality of the
translation results by looking at the phenomenon of additions and subtractions that
occur in the translation process so that the messages contained in the source language
can be conveyed to the reader or not the translation.
Keywords: Addition and subtraction, the translation of short stories Hadza al-yaum
sayajīu, the accuracy of the translation.

commit to user

2


perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN
Penambahan dan pengurangan merupakan suatu strategi yang menjadi pilihan
dalam penerjemahan dengan catatan tidak menghilangkan maksud asli yang
disampaikan pada bahasa sumber (BSu). Zuchridin (2003: 67) mengatakan
penambahan disini adalah penambahan berupa kata-kata dalam bahasa sasaran
(BSa) yang menghendaki seperti itu.
Machali (2000: 47) mengatakan bahwa akan halnya makna kontekstual, ia
terbentuk dari hubungannya dengan kata-kata lain yang digunakan dalam teks.
Jadi, yang menjadi ciri untuk menunjukan adanya penambahan atau pengurangan
dalam hal menerjemahkan adalah adanya hubungan antar kata. Senada dengan
itu, Bassnet-Mc Guire (1991: 30) mengatakan Once the principle is accepted that
sameness cannot exist between two languges, it become possible to approach the
question of loss and gain in the translation process. Bahwa kesamaan tidak bisa
ada di antara dua bahasa dan tidak ada bahasa yang sama persis dalam
kenyataannya.

Sedangkan kegunaan dalam melakukan teknik penambahan dan pengurangan
dalam penerjemahan sendiri yaitu, guna untuk mendapatkan hasil terjemahan
yang berkualitas. Suatu terjemahan bisa dikatakan berkualitas jika sudah
mencakupi aspek-aspek penilaian kualitas terjemahan, salah satunya adalah
keakuratan.
Terkait dengan objek dalam proses penerjemahan ini sendiri yaitu cerpen
dengan judul, hādza al-yaum saya jīu dalam buku kumpulan cerpen yā man kunta
habībiy yang merupakan objek penerjemahan cerpen yang mengalihkan bahasa
sumber (BSu) yaitu bahasa Arab ke dalam bahasa sasaran (BSa) yaitu bahasa
Indonesia.
Pemilihan objek formal yang difokuskan pada bentuk penambahan dan
pengurangan ini sendiri berdasarkan dari analisis penulis bahwasanya yang lebih
ditonjolkan dalam cerpen tersebut adalah adanya bentuk penambahan dan
pengurangan pada hasil terjemahannya pada unsur pembentuk kalimat berupa
kata, frasa, klausa.
Adapun secara khusus penelitian ini memusatkan pada peninjauan bentuk
penambahan dan pengurangan serta keakuratan terhadap sebuah hasil terjemahan
yang baik dalam tataran frasa, klausa dan kata yang ada dalam objek penelitian
tersebut.
Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengidentifikasi bentuk

penambahan dan pengurangan serta mengidentifikasi keakuratan suatu hasil
terjemahan dari bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) dalam cerpen
hādza al-yaumu sayajī‟u dalam buku kumpulan cerpen yā man kunta chabīby
dari sudut pandang teknik penambahan
pengurangan.
commit todan
user
3

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang sudah mengkaji penambahan
dan pengurangan dalam terjemahan serta akurasi. Salah satu contoh sebagai
tinjauan pustaka dalam penelitian ini yang terkait dengan penambahan dan
pengurangan dalam penerjemahan yaitu, penelitian karya Sumardi yang
membahas tentang pengurangan dan penambahan makna pada terjemahan
tuturan deklaratif dalam buku cerita A child called “it” (Minat Penerjemahan
Program Studi Linguistik, Pascasarjana UNS: 2005). Penelitian ini meneliti

tentang tuturan deklaratif dalam terjemahan bahasa anak.
Sementara tinjauan pustaka tentang penelitian yang membahas tentang akurasi
terjemahan salah satunya yaitu, Skripsi karya Siti Aisyah (2011) dengan judul
“Analisis Akurasi dan Efektivitas Terjemahan Buku Laa Tahzan”. (Jurusan
Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Dalam penelitian ini peneliti tersebut membahas tentang keakuratan makna
dalam suatu kalimat yang ditinjau dari efektif dan tidak efektifnya suatu kalimat
dalam terjemahan.
Sebagai pembeda dari penelitian yang telah ada sebelumnya, penulis di sini
memiliki kekhasan tersendiri yaitu bahwa penulis mengkhususkan pada mencari
bentuk penambahan dan pengurangan yang ada pada teks terjemahan serta
menilai tingkat keakuratannya juga sebagai pembeda lagi dari penelitian yang
telah ada yaitu bahwa objek kajiannya berupa cerpen Arab.
Adapun dari segi teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori yang
sudah ada sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sedangkan dari
objek penelitian yaitu cerpen hādza al-yaumu sayajī‟u dalam buku kumpulan
cerpen yā man kunta chabīby belum ada yang pernah meneliti sebelumnya.
Pemilihan yang meliputi kata, frasa dan klausa disini yaitu karena ketiganya
termasuk ke dalam unsur dalam pembentuk kalimat dari yang dasar. Dengan kita
mengetahui dari apa yang ada pada dasar dari unsur pembentuk kalimat tersebut

maka, kita bisa untuk mengetahui hasil terjemahan tersebut bisa dinilai sebagai
terjemahan yang berkualitas atau tidak.
Kata adalah (1) morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan
dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang
bebas; (2) Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terdiri dari morfem tunggal
atau gabungan morfem (Kridalaksana, 110: 2008).
contoh :
Baju, batu dan roti.
(Bsu : H-2/P-5/B-1)

.‫ي‬
ٌ ِ َ ٌ َ َ ً‫طبع‬

Thab‟an kalamun gharibun
(Bsa : H-4/P-2/B-3) commit to user
4

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


Jelas ini adalah ucapan yang aneh.
Kridalaksana menyebutkan dalam bukunya bahwa frasa (phrase) adalah
gabungan dua kata atau lebih yang sifatnya tidak predikatif; gabungan itu dapat
rapat, dapat renggang (Kridalaksana, 66: 2008).
contoh :
Kamar mandi, telah datang dan di meja.
(Bsu : H-6/P-1/B-5)

ِ ‫ ِ ُ َ َ بعَع ِ اعِ َ ِعا َ أَ طَعاِ اعِ َ ِعا أَ طَعاِ اَ ُج‬،ً ‫أَنَ َهع تُ ِ ُد َر ُج‬

Annaha turidu rajulan, in mujtama „na minannisa 'I wa 'asybahin-nisa 'i wa
asybahir-'rajuli

(Bsa : H-10/P-3/B-11)
Mereka menginginkan seseorang yang benar-benar laki-laki.
Klausa (clause) adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata yang
sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat, dan mempunyai potensi
untuk menjadi kalimat (Kridalaksana, 124: 2008).
contoh :

Mereka bermain bola.
(Bsu : H-2/P-3/B-3)

.َ ‫َ َ َج ُب‬

‫عا‬
َ ‫ أ ا ِ َج‬. .ُ ‫كي َ َ َج‬
َ ُ ‫أن‬

Tsumma ' annahu kaifa yatarāja„u 'an' arrijāla lā yatarāja„ūna.
(Bsa : H-2/P-2/B-9)
Persoalan yang lain adalah bagaimana caranya memohon untuk
kembali karena seorang laki-laki tidak pernah melakukan hal seperti
itu.

Terkait dengan keakuratan penerjemahan, peneliti menggunakan teori yang
sudah dikembangkan oleh Nababan (2012), dari teori-teori yang sebelumnya
yang membahas tentang keakuratan suatu hasil terjemahan. Bentuk dari
parameter penilaian keakuratan suatu terjemahan yang beliau sampaikan sebagai
berikut. Penjelasan menurut diagram tabel penilaian yang dibagi ke dalam tiga

kategori penilaian keakuratan yaitu akurat, kurang akurat, dan tidak akurat.
Kategori Terjemah
Akurat

Skor
3

Kurang Akurat

2

Parameter Kualitatif
Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat
atau teks bahasa sumber dialihkan secara akurat ke
dalam bahasa sasaran; sama sekali tidak menjadi
distorsi makna.
Sebagian besar makna kata, istilah teknis, frasa,
klausa,
kalimat
commit
to useratau teks bahasa sumber sudah
5

perpustakaan.uns.ac.id

Tidak Akurat

digilib.uns.ac.id

1

dialihkan secara akurat ke dalam bahasa sasaran.
Namun, masih terdapat distorsi makna atau
terjemahan makna ganda (taksa) atau ada makna
yang dihilangkan, yang mengganggu keutuhan
pesan.
Makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat
atau teks bahasa sumber dialihkan secara tidak
akurat ke dalam bahasa sasaran atau dihilangkan
(deleted).

Mengacu pada tabel penilaian keakuratan suatu hasil terjemahan di atas, maka
keakuratan suatu terjemahan bisa tergambarkan seberapa akuratkah hasil
penerjemahan yang telah dilakukan oleh penerjemah.
Objek penelitian dalam penulisan ini sendiri terdapat objek material yang
berupa teks dari cerpen hadza al-yaumu sayajī‟u dan terjemahannya “Suatu Saat
Hari Itu Akan Datang”. Sedangkan untuk objek formalnya berupa penambahan
dan pengurangan serta akurasi terjemahan yang berupa unsur dalam
pembentukan kalimat yaitu kata, frasa dan klausa yang ada pada cerpen hadza alyaumu sayajī‟u dan terjemahannya “Suatu Saat Hari Itu Akan Datang”.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Sugiyono (2014: 82) dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Berdasarkan dari dokumen yang berbentuk karya sastra cerpen tersebut termasuk
dalam data tulisan yang dikumpulkan yaitu dengan mengumpulkan setiap bentuk
kata, frasa dan klausa, yang merupakan unsur pembentuk kalimat, yang ada
dalam teks sumber maupun teks sasaran, khususnya yang terkait dengan
pembahasan bentuk penambahan dan pengurangan serta keakuratan sebuah hasil
terjemahan.
Penulis menggunakan model Miles dan Huberman untuk analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini. Pertama , periode pengumpulan data, Selanjutnya
reduksi data , tahap selanjutnya display data , setelah menempuh langkah-langkah
di atas maka tahapan selanjutnya adalah verification atau verifikasi data dan
penarikan kesimpulan.

commit to user

6

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PEMBAHASAN
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SERTA AKURASI PADA
TERJEMAHAN CERPEN H DZA AL-YAUMU SAYAJ ’U DALAM BUKU
KUMPULAN CERPEN Y MAN KUNTA CHAB BY

A. Penambahan
Pada kategori ini data yang didapatkan berjumlah 32 bentuk penambahan
dalam hasil terjemahan yang akan dibagi ke dalam tiga (3) jenis bagian utama
untuk menilai tingkat keakuratannya yaitu kata, frasa dan klausa. Dari ketiga
jenis unsur pembentuk kalimat berupa kata berjumlah 8 data. Sedangkan pada
jenis frasa data terbagi menjadi frasa nominal 2 data, frasa adjektival 1, frasa
verbal 3, frasa adverbial 8 frasa preposisional 1, dan frasa endosentris 4 data.
Pada jenis klausa terbagi menjadi klausa verbal 3 data dan klausa depan 2 data.
Salah satu pembahasan yang ada pada kategori ini yaitu pada jenis frasa yaitu,
frasa verbal dalam kategori penambahan ini.
Frasa verbal adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa
kata kerja (verba ) dan modifikatornya berupa partikel modal (Prihantini, 35:
2015). Penambahan dalam penerjemahan yang terjadi pada bentuk frasa verbal
dapat dilihat pada contoh berikut ini :
Bsu : (H-3/P-3/B-3)

ِ ِِ ‫ُق ِق‬
َ َ‫ أََ ع أَةُ ف‬،‫طأ‬
َ
ُ
َ

ُ ُ َ‫اش قِى ا ِذي ََى أَ اَج َ ا‬
َ ِ َ َ‫ج‬
ُ

ِ
‫ي َع‬
ُ ‫فَع ُجَ َ ُ أَ ُر ِِ َََل‬
ِ
.ً‫ي أَ ُ ِط َ أََد‬
ُ َ

Falmujtama‟u al-awrūbiyyu yakhtalifu „anil mujtama‟i asy-syarqī alladzī
yarā an-arrajula lahu kullu alchuqūqi fīl khatha‟i, ammā al-mar‟atu falā
ya jibu an tukhti‟a abadān.
Bsa : (H-5/P-3/B-4)
Mereka sangat berbeda dengan masyarakat Timur yang berpandangan bahwa
laki-laki memiliki hak-hak tertentu bila melakukan kesalahan sedangkan
wanita sama sekali tidak boleh melakukan kesalahan.
frasa verbal „bila melakukan‟ ini adalah penambahan yang digunakan
ِ ِِ ‫„ ُق ِق‬. Bentuk
sebagai kata sambung untuk menerangkan kalimat „ ‫طأ‬
َ
ُ
terjemahan tersebut sudah menyampaikan pesannya secara sempurna tanpa ada
pesan yang dikurangi dari bahasa sumber (BSu).
Namun, pada bahasa sasaran (BSa) menghendaki demikian untuk mencapai
commit
to userterhadap keakuratan dari terjemahan
hasil terjemahan yang berkualitas.
Penilaian
7

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ini memiliki nilai „akurat‟ poin tiga (3) karena tidak terjadi distorsi makna dan
arti tersampaikan secara sempurna kedalam bahasa sasaran.
B. Pengurangan
Data yang diperoleh pada kategori pengurangan dalam terjemahan berjumlah
20 data. Sama seperti pada kategori penambahan, untuk pembagian pada setiap
jenisnya yaitu kata terdapat 10 data. Pada jenis frasa, frasa verbal 1 data, frasa
adverbial 1 data, frasa preposisional 2 data dan frasa adjektival 2 data. Pada jenis
klausa terdapat klausa verbal 1 data, klausa depan 1 data. Selain itu juga terdapat
2 data yang merupakan bentuk pengurangan utuh. Berikut salah satu pembahasan
berdasarkan data yang ada,
Kata benda (Nomina )
Pada kategori penguragan jenis kata benda ini merupakan data pada kategori
pengurangan, untuk penjelasannya sebagai berikut :
Bsu : (H-2/P-3/B-2)

ِ
.‫ععدَِع أ تَث َر ِ ج ِه ِ َط ا ا ُعُع َ ُد ع‬

‫اكهع َ عَ َذ َر َع فَ َ ُصطِ ُح‬
َ َ‫اكع ُ ََ َشى ذ‬
َ ‫ععد‬

Walakinnahu yachksyā idzā „āda ilaihā wā‟tadzara lahā fasatushbichu min
„ādatihā an tatsūra fī wajhihi wa yathūlu lisānuhā wa yaduhā.
Bsa : (H-2/P-2/B-5)
Namun ia khawatir bila kembali dan meminta maaf maka gadis itu akan
kembali kepada tabiatnya marah-marah di depan wajahnya, dan mencibirkan
lidahnya.
Pada bahasa sumber (BSu) kita dapati pada jenis kata benda (nomina ) ini ada
satu kata yang dikurangi yaitu pada kata ‫ َ ُد ع‬telah dihilangkan dalam
terjemahannya. Maksud dari hilangnya kata tersebut dalam terjemahan adalah
karena kata tersebut tidak memiliki fungsi apapun dalam artiannya.
Berbeda dengan kata yang sebelumnya yang memiliki fungsi untuk
menerangkan karena kata tersebut sudah berbentuk frase yaitu „mencibirkan
lidahnya‟ pada kalimat „‫عُع‬
ُ ‫„ َط ا ا‬.
Kata „‫ „ َ ُد ع‬sendiri yang jika diartikan menjadi „tangannya‟ sama sekali tidak
dapat menjelaskan apa-apa karena ia hanya berdiri sendiri tidak ada keterangan
lebih lanjut yang menjelaskan tangan tersebut.
Sehingga, penilaian terkait keakuratan dengan model yang seperti ini
memiliki nilai tiga (3) yaitu makna kata telah diterjemahkan secara akurat ke
dalam bahasa sasaran meski
ada kata yang dihilangkan namun tidak
commit to user
8

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

mengakibatkan hilangnya maksud yang akan disampaikan sehingga menjadi
akurat.

C. Penambahan dan Pengurangan
Data yang diperoleh dari kategori penambahan dan pengurangan yang
terjadi dalam terjemahan ini berjumlah 19 data. Sedikit berbeda dari pembahasan
sebelumnya yang ada pada kategori penambahan dan pengurangan terbagi ke
dalam 3 jenis, pada pembahasan ini hanya di bagi menjadi dua jenis saja yaitu,
penambahan dan pengurangan yang hanya ada „satu‟ jenis pada bentuk
penambahan dan pengurangan yang berjumlah 4 data serta penambahan dan
pengurangan yang ada „lebih dari satu‟ jenis pada bentuk penambahan dan
pengurangan yang berjumlah 15 data. Salah satu bentuk pembahasannya sebagai
berikut :
Bsu : (H-1/P1/B-5)

ِ ِ ‫ض أ َة اي أَقَ ِ ع‬
ِ
ِ. ‫اثقعفف‬
ُ
َ
ُ ِ ‫أأي – ُ َف‬

‫ا ج ُ اش قِي َ ي ُا‬
.‫ ِ اَج َِِف‬. . ‫اشخصك ِف‬

Wār-rajulu asy-syarqī lā yazālu ma‟al asafi – yufaddhilul mar‟ata allatī
aqalla minhu fītsaqāfati, fīssyakhshiyyati, fittajribati
Bsa : (H-1/P1/B-6)
Laki-laki di Timur memilih wanita yang kurang pintar darinya ,baik dalam hal
kepribadian maupun pengalaman.

ِ ‫َ ي ُا أأ‬
Pada kalimat diatas terjadi bentuk pengurangan pada klausa ‫ي‬
َ
yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Klausa tersebut
memiliki arti “sayangnya masih”, namun dihilangkan oleh penerjemah. Begitu
ِ " yang dihilangkan artinya pada bahasa sasaran (Bsa).
juga dengan kata “‫اثقعفف‬
Adapun bentuk penambahan terjadi berupa kata “maupun” bentuk
penambahan ini sendiri dimaksudkan agar rasa pada hasil terjemahan menjadi
enak untuk di baca. Pada kasus seperti ini nilai keakuratan menjadi „kurang
akurat‟ yang memiliki nilai 2 (dua). Karena telah terjadi distorsi makna atau
adanya makna yang dihilangkan sehingga mengganggu keutuhan pesan yang
disampaikan.

PENUTUP
Kesimpulan

commit to user

9

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Setelah membahas pokok permasalahan yang ada, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari keseluruhan data yang didapatkan berjumlah 71 data terbagi menjadi
ke dalam 3 (tiga) kategori yaitu, penambahan, pengurangan dan
penambahan dan penguragan. Jumlah dari masing-masing kategori adalah
32 data untuk kategori penambahan, 20 data untuk kategori pengurangan
dan 19 data untuk kategori penambahan dan pengurangan.
2. Dari keseluruhan data yang ada berdasarkan analisis keakuratan, jumlah
terjemahan yang mendapatkan poin akurat berjumlah 31 data, kurang
akurat berjumlah 37 data dan tidak akurat berjumlah 2 data.
3. Adanya bentuk penambahan dan pengurangan dalam penerjemahan
merupakan suatu hal yang pasti untuk mendapatkan hasil terjemahan yang
dapat dipahami oleh kalangan penikmat karya terjemahan.

Saran
Setelah mendapatkan beberapa kesimpulan di atas maka penulis di sini
memberikan saran dalam dunia penerjemahan buku cerpen, bahwa :
1. Penerjemahan bukan saja hanya memindah bahasakan dari bahasa sumber
(BSu) ke bahasa sasaran (BSa), lebih dari itu penerjemahan adalah suatu
cabang ilmu terapan yang memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan
kepada siapa saja yang membutuhkan informasi dari dunia luar yang
menggunakan bahasa yang berbeda baik secara tersirat maupun tersurat.
2. Perlu bagi penerjemah untuk mengikuti dan memahami arus
perkembangan seiring dengan munculnya istilah-istilah baru yang
mungkin ada pada setiap bahasa.
3. Sangat dianjurkan bagi seorang penerjemah untuk memperdalam ilmu
kebahasaannya baik dalam bahasa sumber (BSu) maupun bahasa sasaran
(BSa) agar dapat menjadi seorang penerjemah yang tidak mengkhianati
pesan yang akan disampaikan kepada pembaca atau pendengar
terjemahan.
4. Penggunaan teknik penambahan dan pengurangan dalam terjemahan
bukan kegiatan yang hanya menambahkan dan mengurangi, lebih dari itu
yaitu, untuk mengusahakan tersampainya pesan dari bahasa sumber (BSu)
ke dalam bahasa sasaran (BSa) agar tidak menimbulkan pemahaman yang
berbeda bagi para pembaca hasil terjemahan tersebut dengan maksud yang
dikehendaki oleh penulis aslinya.

DAFTAR PUSTAKA
Bassnet-Mc Guire, Susan. 1991. Translation Studies. London : Routledge.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka.
commit to user

10

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Machali, Rochayah. 2009. Pedoman Bagi Penerjemah. Bandung: Mizan
Pustaka.
Mansur, Anis. 2003. Pencari Cinta . Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Nababan, M.R. 2008. Teori Menerjemahkan Bahasa Inggris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Nababan, Nuraeni & Sumardiono. 2012. “Pengembangan Model
Penilaian Kualitas Terjemahan” Laporan Penelitian Hibah
Kompetensi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia . Yogyakarta: B first.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryawinata dan Sugeng. 2003. Translation Bahasan Teori dan Penuntun
Praktis Menerjemah. Yogyakarta: Kanisius.

commit to user

11

Dokumen yang terkait

PESAN KRITIK SOSIAL CERPEN PILIHAN KOMPAS (Analisis Isi Cerpen Pada Buku Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2005 “Jl. Asmaradana”)

3 118 2

Analisis hasil terjemahan unsur-unsur prosa sastra dalam kumpulan cerpen AL-'ABARATkarya mustafa lutfi AL-MANFALUTI:studi kasus cerpen kehormatan

1 20 90

“Deiksis” dalam Kumpulan Cerpen Al-Kabuus Tinjauan Sosiopragmatik

0 9 24

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN ”LINTAH” DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN ”LINTAH” DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU.

0 0 13

Analisisis Terjemahan Frasa Idofiy Dalam Cerpen Halusinasi Karya Zuriyati Terhadap Cerpen Al-Kabs Karya Najib Kailani.

0 0 1

PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SERTA AKURASI PADA TERJEMAHAN CERPEN HĀDZA AL-YAUMU SAYAJĪ’U DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN YĀ MAN KUNTA CHABĪBY.

0 0 25

BAB II IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK TOKOH-TOKOH AKU DALAM CERPEN-CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN MAJIKANKU EMPU SENDOK - REPRESENTASI TKW DI HONG KONG DALAM CERPEN-CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN MAJIKANKU EMPU SENDOK KARYA DENOK K. ROKHMATIKA Repository - UNAIR RE

0 0 31

BAB III REPRESENTASI TKW DI HONG KONG DALAM CERPEN-CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN MAJIKANKU EMPU SENDOK - REPRESENTASI TKW DI HONG KONG DALAM CERPEN-CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN MAJIKANKU EMPU SENDOK KARYA DENOK K. ROKHMATIKA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 72

IDENTITAS BUDAYA HIBRID DALAM TIGA CERPEN PENGARANG AFRIKA DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN L’EUROPE VUE D’AFRQUE

0 1 14

Sebuah Kumpulan Cerpen Anak

0 0 71