EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF : Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII Program IPS SMAN 1 Rancaekek Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian... 5

1.5 Asumsi dan Hipotesis... 6

1.5.1 Asumsi... 6

1.5.2 Hipotesis... 6

BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS MEDIA VIDEO DALAM KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF... 7

2.1 Strategi Pembelajaran... 7

2.1.1 Pengertian Strategi Pembelajaran... 7

2.1.2 Perbedaan antara Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran... 8

2.1.3 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran... 9

2.2 Strategi Pembelajaran Mind Map... 12

2.2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Mind Map... 12

2.2.2 Manfaat Mind Map... 15

2.2.3 Penggunaan Mind Map dalam Keseharian... 16

2.2.4 Langkah-Langkah Pembuatan Mind Map... 20

2.3 Media Pembelajaran... 21

2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran... 21

2.3.2 Tujuan Media Pembelajaran... 23

2.3.3 Manfaat Media Pembelajaran... 24

2.3.4 Nilai dan Kegunaan Media Pembelajaran... 25

2.3.5 Klasifikasi Media Pembelajaran... 25


(2)

2.4.1 Pengertian Media Video... 30

2.4.2 Penggunaan Media Video di Kelas... 31

2.5 Menulis... 33

2.5.1 Menulis Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa... 33

2.5.2 Aktivitas Menulis dalam Bahasa Asing... 36

2.5.2.1 Karakteristik Tulisan dalam Bahasa Asing... 36

2.5.2.2 Proses Penulisan dalam Bahasa Asing... 39

2.5.3 Fungsi dan Tujuan Kegiatan Menulis... 41

2.5.4 Tahap-Tahap Penulisan... 44

2.5.5 Langkah-Langkah Penulisan... 45

2.5.6 Evaluasi Keterampilan Menulis dalam Bahasa Asing... 45

2.6 Paragraf... 48

2.6.1 Pengertian Paragraf... 48

2.6.2 Unsur-Unsur Paragraf... 49

2.6.3 Ciri-Ciri Paragraf... 50

2.6.4 Syarat-Syarat Paragraf... 51

2.6.5 Pengembangan Paragraf... 51

2.6.6 Macam-Macam Paragraf... 52

2.7 Paragraf Deskriptif... 53

2.7.1 Pengertian Paragraf Deskriptif... 53

2.7.2 Unsur Kebahasaan dalam Paragraf Deskriptif... 54

2.7.3 Menulis Paragraf Deskriptif... 55

2.8 Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media Video dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Perancis... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 62

3.1 Metode dan Desain Penelitian... 62

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 63

3.3 Variabel Penelitian... 64

3.4 Definisi Operasional... 65

3.5 Instrumen Penelitian... 69

3.5.1 Tes... 69

3.5.2 Angket... 70

3.6 Validitas... 70

3.7 Teknik Pengumpulan Data... 71

3.7.1 Studi Pustaka... 72

3.7.2 Tes... 72

3.7.3 Angket... 76

3.8 Prosedur Penelitian... 78

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data... 79

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen... 80


(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 85

4.1 Hasil Penelitian... 85

4.1.1 Deskripsi Data Pre-test dan Post-test Menulis Paragraf Deskriptif... 85

4.1.2 Distribusi Data Pre-test dan Post-test... 91

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 92

4.2.1 Pengolahan Data Penelitian... 92

4.2.1.1 Analisis Perhitungan Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test... 92

4.2.1.2 Analisis Perhitungan Koefisien Signifikansi antara Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test... 94

4.2.2 Pengujian Hipotesis... 97

4.3 Deskripsi Angket... 98

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 108

5.1 Kesimpulan... 108

5.2 Rekomendasi... 110

5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis... 110

5.2.2 Rekomendasi untuk Siswa... 111

5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lainnya... 111

DAFTAR PUSTAKA... 112 LAMPIRAN- LAMPIRAN


(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sebagai suatu sistem yang beroperasi dalam masyarakat, bahasa memiliki fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi. Dalam praktiknya, komunikasi tidak selalu diungkapkan dalam bentuk lisan, namun juga dapat berlangsung dalam konteks wacana atau tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam berkomunikasi dengan alasan keleluasaan dalam menyampaikan pesan atau gagasan. Di samping itu, tulisan dapat dijadikan media untuk mengungkapkan segala bentuk kondisi emosional.

Namun terkadang seseorang menemui kendala dalam mengungkapkan idenya secara tertulis, terlebih lagi dalam bahasa asing, misalnya bahasa Perancis. Hambatan yang sering ditemui, di antaranya kesulitan dalam mengembangkan gagasan. Padahal kegiatan mengembangkan gagasan akan menjadi mudah, apabila penulis, dalam hal ini siswa, memiliki wawasan dan informasi pendukung mengenai topik yang akan ditulisnya. Informasi-informasi pendukung tersebut dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Apabila tidak memungkinkan, siswa juga dapat melakukan pengamatan melalui media.

Salah satu bentuk media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media video. Penggunaan media ini ditujukan untuk memberikan pengalaman dalam mengamati suatu objek yang konsepnya masih abstrak,


(5)

sehingga siswa tidak kebingungan dalam memaparkan objek tersebut ke dalam serangkaian kalimat. Di samping itu, video juga berfungsi sebagai stimulus untuk mengembangkan imajinasi siswa. Dengan menggunakan media video, diharapkan siswa dapat terinspirasi oleh objek yang ditampilkan dan tidak menutup kemungkinan, siswa mengembangkan hasil pengamatannya tersebut ke dalam sebuah tulisan dengan dibantu kreativitas dan imajinasinya.

Selain terbentur oleh ide, terkadang siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan informasi secara terarah. Hal ini dikarenakan ide-ide pokok yang ditulis tidak sistematis. Permasalahan tersebut menuntut pengajar untuk membuat sebuah inovasi dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis.

Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa, di antaranya Mind Map. “Mind Map merupakan suatu cara kreatif yang digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau

gagasan” (Saleh, 2008: 68). Strategi ini diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Tony Buzan, seorang ahli pengembangan potensi manusia berkebangsaan Inggris. Konsep dari strategi ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis dan teknologi. Strategi ini telah terbukti berhasil dapat membantu memecahkan masalah, menyusun rencana pemasaran, menyusun sebuah proyek, dan lain-lain. Karena konsep dari Mind Map dinilai efektif, para ahli di bidang pendidikan pun mengadopsinya untuk diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Namun, apakah strategi ini efektif digunakan di dalam kelas? Untuk membuktikannya,


(6)

maka dilakukan berbagai penelitian, seperti penelitian yang dilakukan oleh Mizwiria (2007), mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI dengan judul penelitian “Penerapan Metode Peta Pikiran (Carte Heuristique) dalam Menulis Karangan Narasi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Perancis FPBS

UPI”. Dari hasil penelitian tersebut, Mind Map atau peta pikiran terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai penggunaan Mind Map. Namun kali ini, peneliti mengaplikasikannya dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek dengan menambahkan penggunaan media video sebagai stimulus bagi siswa dalam kegiatan menulis. Peneliti menuangkan ide tersebut ke dalam sebuah penelitian yang berjudul Efektivitas Strategi Pembelajaran Mind Map Berbasis Media Video dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, peneliti merumuskan permasalahan ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1) Bagaimana kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video?


(7)

2) Bagaimana kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek setelah menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video?

3) Apakah strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek semester ganjil tahun ajaran 2012/2013?

4) Apa kekurangan dan kelebihan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1) Mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek sebelum menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video.

2) Mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek setelah menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video.

3) Mengkaji efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek.


(8)

4) Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek.

1.4 Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Manfaat bagi peneliti:

Melalui penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengalaman empiris dalam melakukan penelitian yang bersifat eksperimental. Di samping itu, penelitian ini juga dapat dijadikan bekal bagi peneliti untuk terjun menjadi tenaga pengajar profesional di masa mendatang.

2) Manfaat bagi pengajar:

(1) Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran bahasa Perancis, khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif.

(2) Memberikan input dan ide pemikiran mengenai pentingnya strategi pembelajaran dan penggunaan media yang menarik dalam upaya meningkatkan keterampilan berbahasa Perancis.

3) Manfaat bagi siswa:

(1) Siswa dapat lebih termotivasi dalam mempelajari bahasa Perancis. (2) Siswa menjadi lebih kreatif dalam proses pembelajaran.

(3) Dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf, khususnya paragraf deskriptif.


(9)

4) Manfaat bagi peneliti lainnya:

Sebagai masukan atau referensi bagi peneliti yang ingin mengkaji dan mengembangkan penelitian sejenis.

1.5 Asumsi dan Hipotesis 1.5.1 Asumsi

“Asumsi adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti, yang akan berfungsi sebagai pijakan di dalam melaksanakan penelitian” (Arikunto, 1998: 41).

Berkaitan dengan hal tersebut, maka asumsi dalam penelitian ini adalah: 1) Kemampuan menulis memegang peranan penting dalam menunjang

keterampilan berbahasa.

2) “Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai” (Iskandarwassid dan Sunendar, 2008: 248). 3) Strategi dan media merupakan unsur penting dalam sebuah pembelajaran.

1.5.2 Hipotesis

Menurut Agus Irianto (2004: 97), “hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui fakta-fakta”.

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki hipotesis bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dalam menulis paragraf deskriptif.


(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

“Metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan suatu objek studi atau suatu penelitian” (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap penelitian dilakukan untuk tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2012: 5) “secara umum tujuan penelitian ada tiga macam jenis, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan”. Ada penelitian yang dilakukan untuk menemukan temuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, ada juga penelitian yang tujuannya untuk membuktikan keabsahan suatu informasi atau pengetahuan tertentu, ataupun penelitian yang ditujukan sebagai pengembangan dari pengetahuan yang telah ada.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi pembelajaran Mind Map dengan menambahkan penggunaan media video sebagai stimulus sekaligus sumber informasi dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif.

Selain dibedakan menjadi beberapa tujuan, penelitian juga dibagi ke dalam beberapa jenis. Umar (2008: 21) membagi metode penelitian menjadi lima jenis, yaitu metode sejarah, metode deskriptif, metode eksperimen, metode ex-post facto, dan metode partisipatoris. Masing-masing metode penelitian terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Khusus untuk penelitian eksperimen, McMillan dan Schumacher (Arifin, 2011: 73) membaginya menjadi empat jenis, yaitu


(11)

O1 X1 X2 O2

pre-experimental, true experimental, quasi experimental, dan single-subject experimental.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pra eksperimen dengan one group pre-test-post-test design. Penelitian dengan menggunakan desain ini hanya membutuhkan satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding dalam pelaksanaan penelitiannya. “Melalui desain penelitian ini, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat dan peneliti dapat membandingkan hasil perlakuan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan” (Sugiyono, 2012: 110). Adapun one group pre-test dan post-test design dalam penelitian ini adalah:

Keterangan :

O1 : pre-test atau tes awal X1, X2 : treatment atau perlakuan O2 : post-test atau tes akhir

“Pengaruh perlakuan X dapat diketahui dengan membandingkan antara O1

dan O2 dalam situasi yang terkontrol” (Arifin, 2011: 77). Dengan kata lain, tingkat efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam menulis paragraf deskriptif dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test siswa.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Umar (2008: 77), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel”.


(12)

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi pada penelitian ini adalah karakteristik kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran 2012/2013.

Sedangkan “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population)” (Arifin, 2011: 215).

Terdapat banyak pendapat dalam menentukan ukuran sampel dari suatu populasi, namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran sampel dari Gay. Pendapat Gay (Umar, 2008: 79) menyatakan bahwa “ukuran minimum sampel untuk metode eksperimental (termasuk metode pre-experimental di dalamnya) adalah minimal 15 subjek per kelompok”.

Merujuk pada pernyataan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 30 paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. “Random sampling yaitu cara pengambilan sampel secara acak, di mana semua anggota populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel” (Arifin, 2011: 217).

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (Umar, 2008: 47), “variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut”.


(13)

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Setiyadi (2006: 106), “variabel bebas atau independen yaitu variabel yang dalam sebuah penelitian dijadikan penyebab atau berfungsi mempengaruhi variabel terikat (dependen)”, sedangkan “variabel terikat atau dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen” (Umar, 2008: 48).

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video, sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu keterampilan menulis paragraf deskriptif.

3.4 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian, berikut ini dijelaskan batasan istilah yang terdapat dalam penelitian.

1) Efektivitas

“L‟efficacité est capacité de produire un résultat avec le minimum effort” (Rey et al., 2011: 232). (“Efektivitas adalah kapasitas atau kemampuan dalam memperoleh hasil dengan upaya seminimun mungkin”). Dengan kata lain, efektivitas merupakan kemampuan seseorang atau sesuatu untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan tingkat upaya seminimum mungkin. Sejalan dengan definisi yang diungkapkan di atas, Hidayat (1986) dalam situs http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektivitas/ menjelaskan bahwa, „efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan


(14)

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Semakin besar presentase target yang dicapai, semakin tinggi efektivitasnya‟.

Adapun efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan tingkat keberhasilan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif.

2) Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan siswa untuk menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan pembelajaran (Uno, 2010: 2).

Strategi pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu cara yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif.

3) Mind Map

Menurut Saleh (2008: 68), “Mind Map merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan sebuah tema, ide, atau gagasan utama dalam materi pembelajaran”.

Mind Map yang dimaksud dalam penelitian ini adalah diagram yang digunakan oleh siswa dalam mencurahkan gagasan-gagasan pendukung dari sebuah tema umum yang telah ditentukan. Adapun fungsinya untuk membantu siswa dalam menulis paragraf deskriptif secara sistematis dan koheren.


(15)

4) Video

Menurut Rey et al. (2011: 759), “la vidéo concerne l‟enregistrement et la retransmission des images et des sons sur un écran de télévision”. (“Video berkaitan dengan perekaman dan transmisi gambar serta suara dalam layar televisi”). Sejalan dengan definisi tersebut, Arisandi (2012) dalam http://arisandi.com/pengertian-video/ mengungkapkan bahwa „video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara secara bersamaan‟.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa video yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media untuk merepresentasikan realitas dalam bentuk transmisi gambar dan suara untuk tujuan pembelajaran menulis paragraf deskriptif.

5) Keterampilan Menulis

“Keterampilan menulis adalah keterampilan yang berkaitan dengan penguasaan menggabungkan bentuk-bentuk dan makna-makna gramatikal untuk mencapai teks tertulis yang terpadu” (Tarigan, 1980: 51). Sedangkan menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003: 1219), “menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan”.

Keterampilan menulis paragraf deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan produktif yang dilakukan siswa dalam berkomunikasi melalui tulisan yang bertujuan untuk memaparkan atau menggambarkan suatu objek dengan jelas, bermakna, dan terperinci dengan


(16)

cara menggabungkan beberapa kalimat yang saling berkaitan, sehingga membentuk sebuah tulisan yang sistematis dan terpadu.

6) Paragraf Deskriptif

“Paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan mengangkat satu ide yang sama sehingga mengandung satu informasi yang utuh, jelas, dan bermakna” (Abidin, 2009: 189). Definisi tersebut diperkuat oleh pendapat Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003: 258), bahwasannya “deskripsi merupakan pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci”. Sejalan dengan pengertian yang diutarakan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional di atas, Rahardi (2009: 166) mengungkapkan bahwa “paragraf deskriptif adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan objek yang ditangkap atau diserap oleh pancaindera penulisnya”.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kumpulan kalimat yang memiliki satu ide pokok dan bertujuan untuk memaparkan atau menggambarkan suatu objek dengan jelas, bermakna, dan terperinci.

Jadi, efektivitas strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif berkaitan dengan tingkat keberhasilan strategi pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek dengan bantuan video untuk memberikan gambaran


(17)

mengenai objek yang akan dideskripsikan sekaligus sebagai stimulus untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas penulis dalam menulis paragraf deskriptif.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160).

Pengertian di atas menunjukkan bahwa instrumen merupakan alat bantu yang menjadi salah satu komponen penting dalam sebuah penelitian. Kualitas atau mutu instrumen menentukan kualitas data yang akan diperoleh dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu, hendaknya instrumen dibuat sebaik mungkin. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket.

3.5.1 Tes

Djiwandono (2008: 15) mengungkapkan bahwa tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak konkrit, seperti kemampuan berpikir, kemampuan mengingat, serta kemampuan berbicara, kemampuan menulis, atau kemampuan-kemampuan bahasa yang lainnya.

Ditinjau dari bentuk jawaban responden, Arifin (2011: 227) membagi tes menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Adapun tes yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk essai terbatas. Siswa akan diberikan pre-test dan post-test dalam bentuk uraian. Pre-test ditujukan untuk mengetahui ukuran kemampuan siswa didik dalam menulis


(18)

pembelajaran Mind Map berbasis media video. Sedangkan post-test berfungsi untuk mengetahui ukuran kemampuan peserta didik dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis setelah menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video.

3.5.2 Angket

“Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto, 2006: 151).

Angket disebarkan pada siswa yang menjadi sampel dalam penelitian setelah siswa diberikan pre-test, treatment, dan post-test. Tujuannya untuk mengetahui minat siswa terhadap bahasa Perancis dan kegiatan menulis dalam bahasa Perancis, pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif bahasa Perancis, kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis dalam bahasa Perancis, serta pendapat atau tanggapan siswa terhadap penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran bahasa Perancis.

3.6. Validitas

Menurut Arikunto (2006: 168) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Pengertian validitas di sini dapat diartikan bahwa instrumen yang digunakan mampu mengukur apa yang dikehendaki. Namun, Kerlinger (Arifin, 2011: 245) menjelaskan bahwa:


(19)

Validitas instrumen tidak cukup ditentukan oleh derajat ketetapan instrumen untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, tetapi perlu melihat tiga kriteria lainnya, yaitu appropriateness (kelayakan), meaningfullness (penuh makna), dan usefullness (kebergunaan).

Appropriateness menunjukkan kelayakan sebuah instrumen. Kelayakan sebuah instrumen dapat dilihat dari daya jangkau instrumen terhadap keragaman aspek perilaku siswa. Meaningfullness menunjukkan bahwa setiap butir pertanyaan dalam instrumen memiliki makna dan peranan penting. Usefullness menunjukkan bahwa sebuah instrumen memiliki kegunaan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Ini juga berkaitan dengan sensitif tidaknya instrumen dalam menangkap fenomena perilaku yang sedang diteliti.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang sifatnya mengukur hasil belajar, maka dipilih pengujian validitas isi. “Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan” (Umar, 2008: 59).

“Untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen, instrumen atau alat tes tersebut dapat dikonsultasikan dan dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgment)” (Nurgiantoro, 1995: 103).

Berdasarkan paparan di atas, untuk menguji kesahihan instrumen yang digunakan dalam penelitian, peneliti mengadakan uji validitas isi instrumen dengan mengajukan “expert judgment” kepada dua dosen ahli penimbang.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


(20)

relevan dan sesuai dengan kebutuhan penelitian yang dilakukan. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan peneliti dilakukan dengan beberapa teknik yang dipaparkan sebagai berikut.

3.7.1 Studi Pustaka

Menurut Nazir (1983: 93), “studi pustaka dilakukan dengan cara membaca, menyurvei, dan mencari teori terhadap data yang merupakan langkah yang penting sekali dalam metode ilmiah”. Melalui studi pustaka ini, peneliti mengumpulkan data atau informasi teoritis yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data atau informasi dapat diperoleh dari buku, catatan, jurnal, dan dokumentasi lainnya.

Studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan untuk mendukung sebuah penelitian. Menurut Lincoln dan Guba (Arifin, 2011: 243), penggunaan studi pustaka dalam sebuah penelitian didasari beberapa alasan, yaitu:

dokumen dan catatan ini selalu dapat digunakan, karena mudah diperoleh dan relatif murah; dokumentasi merupakan informasi yang mantap, baik dalam pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun analisis ulang tanpa melalui perubahan di dalamnya; dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang kaya, keduanya merupakan sumber resmi yang tidak dapat disangkal yang menggambarkan pernyataan formal; tidak seperti pada sumber manusia, baik dokumen maupun catatan nonreactive, tidak memberi reaksi maupun respon atas perlakuan peneliti.

3.7.2 Tes

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok” (Arikunto, 2006: 150).


(21)

Tes dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data dari subjek penelitian yang kemudian akan diolah untuk mengukur tingkat kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes awal (dilakukan sebelum treatment) dan tes akhir (dilakukan setelah treatment). Kedua tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui perbandingan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa sebelum dan sesudah menggunakan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video. Media video yang digunakan adalah video yang memberikan gambaran mengenai le musée du Louvre sesuai dengan tema paragraf deksriptif yang akan ditulis siswa yaitu découvrir le musée du Louvre. Dengan menampilkan video tersebut, siswa akan merasa menginjakkan kakinya langung di museum Louvre.

Pada tes pertama, siswa diminta untuk mendeskripsikan museum Louvre ke dalam sebuah paragraf deskriptif tanpa menggunakan strategi Mind Map berbasis media video. Sementara pada tes kedua, siswa menulis paragraf deskriptif mengenai museum Louvre dengan menggunakan strategi Mind Map berbasis media video.

Untuk penilaian penulisan paragraf deskriptif, peneliti menggunakan kriteria penilaian yang diadaptasi dari standar penilaian tes bahasa Perancis Dasar (DELF) tingkat A1 menurut Tagliante (2005: 70). Kriteria penulisan tersebut kemudian dikembangkan oleh peneliti.


(22)

Tabel 3.1 Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif

No. Aspek yang dinilai Kriteria Skor Skor

Maksimal 1. Respecter de la

consigne

(Taat terhadap perintah yang diberikan)

1) Isi paragraf sangat sesuai dengan perintah yang diberikan.

2) Isi paragraf sesuai dengan perintah yang diberikan, walaupun ada sedikit hal-hal yang kurang pas tetapi tidak berpengaruh.

3) Isi paragraf cukup sesuai dengan perintah yang diberikan.

4) Isi paragraf kurang sesuai dengan perintah yang diberikan.

5) Isi paragraf tidak sesuai dengan perintah yang diberikan. 2 1,5 1 0,5 0 2

2. Performance globale (Hasil tulisan secara keseluruhan yang mencakup kohesi dan koherensi paragraf)

1) Isi paragraf saling berkaitan dan relevan dengan ide pokok yang diusung.

2) Terdapat satu bagian yang tidak berkaitan dengan isi paragraf namun tidak terlalu mempengaruhi relevansi isi paragraf dengan ide pokok.

3) Terdapat dua/tiga bagian yang tidak berkaitan dengan isi paragraf namun masih dianggap baik dan cukup relevan dengan ide pokok.

4) Terdapat empat bagian atau lebih yang tidak berkaitan dengan isi paragraf dan agak menyimpang dari ide pokok.

5) Isi paragraf sama sekali 2 1,5 1 0,5 0 2


(23)

tidak saling berkaitan dan menyimpang dari ide pokok.

3. Structures simples correctes

(Penggunaan struktur kalimat sederhana yang tepat)

1) Tidak ada satupun struktur kalimat yang salah.

2) Ada sedikit struktur kalimat yang salah namun masih dianggap baik. 3) Cukup banyak kesalahan

dalam struktur kalimat namun masih dapat dipahami.

4) Banyak kesalahan struktur

kalimat yang

menunjukkan kurangnya penguasaan gramatikal. 5) Sangat banyak kesalahan

struktur kalimat sehingga paragraf tidak dapat dipahami. 2 1,5 1 0,5 0 2

4. Lexique approprié (décrire)

(Pemilihan kosakata untuk

menggambarkan objek)

1) Pemakaian kata-kata dan istilah sangat tepat dan

beragam untuk

menggambarkan objek. 2) Pemakaian kata-kata dan

istilah yang digunakan untuk menggambarkan objek sangat tepat tetapi tidak beragam.

3) Pemakaian kata atau istilah kurang tepat tetapi beragam.

Kekurangtepatan penulis dalam memilih kata-kata tidak mengganggu pemahaman pembaca terhadap objek yang digambarkan.

4) Pemakaian kata tidak beragam dan terdapat beberapa pemilihan kata yang tidak tepat sehingga mengganggu pemahaman terhadap objek yang digambarkan. 2 1,5 1 0,5 2


(24)

pembendaharaan kata dan banyak pemakaian kata yang tidak tepat.

5. Présence

d‟articulateurs très simples, comme <<et>> et <<mais>>

(Penggunaan kata sambung yang sangat sederhana, seperti: <<et>> dan <<mais>>)

1) Tidak ada kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan beragam.

2) Ada sedikit kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan beragam.

3) Ada sedikit kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan tidak beragam.

4) Ada banyak kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan tidak beragam.

5) Ada banyak kesalahan penggunaan kata sambung dan kata sambung yang digunakan hanya satu saja.

2 1,5 1 0,5 0 2

TOTAL SKOR 10

Setelah diperoleh hasil penilaian dari pre-test dan post-test, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan membandingkan hasil tersebut, sehingga akan terlihat berapa besar pengaruh strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif.

3.7.3 Angket

Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran angket kepada siswa setelah melakukan pre-test, treatment,


(25)

dan post-test. Angket yang diberikan kepada siswa terdiri dari 18 butir pertanyaan tertutup berbentuk pilihan ganda dan 2 butir pertanyaan terbuka berbentuk isian, tujuannya untuk mengetahui minat siswa terhadap bahasa Perancis dan kegiatan menulis dalam bahasa Perancis, pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis, kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis dalam bahasa Perancis, serta pendapat atau tanggapan siswa terhadap penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran bahasa Perancis.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penyusunan angket, di antaranya:

(1) Merumuskan kisi-kisi angket.

(2) Mengembangkan kisi-kisi angket yang telah dibuat ke dalam beberapa bentuk pertanyaan, baik pertanyaan yang sifatnya tertutup maupun terbuka. (3) Mengkonsultasikan angket yang telah disusun kepada dosen pembimbing 1

dan 2.

(4) Menguji validitas pertanyaan-pertanyaan dalam angket oleh dua dosen ahli penimbang.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Angket

No. Aspek yang diamati No.

Soal

Jumlah Pertanyaan

Presentase (%) 1. Minat siswa terhadap mata pelajaran

bahasa Perancis. 1, 2 2 10%

2. Kesulitan yang ditemui siswa saat

mempelajari bahasa Perancis. 3,4 2 10%

3. Keterampilan berbahasa yang paling


(26)

bahasa Perancis.

4. Minat siswa terhadap kegiatan

menulis. 6 1 5%

5. Minat siswa terhadap kegiatan

menulis. 7 1 5%

6. Pemahaman siswa mengenai menulis

paragraf. 8 1 5%

7. Pemahaman siswa mengenai menulis

paragraf deskriptif. 9 1 5%

8. Intensitas menulis paragraf deskriptif

dalam bahasa Perancis. 10 1 5%

9. Kesulitan yang dialami siswa dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.

11,12 2 10%

10. Usaha yang dilakukan siswa dalam mengatasi kesulitan dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.

13 1 5%

11. Pengetahuan siswa terhadap strategi Mind Map berbasis media video sebelum diberikan treatment.

14 1 5%

12. Pendapat siswa mengenai efektivitas penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.

15,16 2 10%

13. Pendapat siswa mengenai penggunaan media video pada strategi Mind Map dalam membantu kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis.

17,18 2 10%

14. Pendapat siswa mengenai kelebihan dan kekurangan strategi Mind Map berbasis media video.

19,20 2 10%

Jumlah 20 100%

3.8 Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melalui beberapa tahap yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan. Kedua tahapan itu dijelaskan sebagai berikut.


(27)

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal sebagai bentuk persiapan sebelum melaksanakan penelitian secara langsung di lapangan. Adapun langkah-langkah persiapan yang dilakukan peneliti, yaitu:

1) Melakukan studi pustaka. Tujuannya untuk menemukan landasan teori yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian sekaligus untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam merumuskan masalah yang akan diangkat dalam penelitian.

2) Menyusun proposal penelitian yang berisikan gambaran secara umum mengenai penelitian yang akan dilakukan.

3) Mengajukan proposal penelitian pada Seminar Proposal yang diadakan oleh pihak Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis. Proposal penelitian disahkan dengan keluarnya Surat Keputusan Dekan FPBS UPI mengenai pengesahan judul skripsi dan penunjukkan dosen pembimbing 1 dan 2. 4) Menyusun seluruh instrumen penelitian yang meliputi angket, soal

pre-test, dan soal post-test. Angket yang disusun terdiri dari 18 butir pertanyaan pilihan ganda dan 2 butir pertanyaan essai. Selain itu, peneliti juga menentukan media video yang sesuai dengan tema penulisan paragraf yaitu découvrir le musée du Louvre. Video yang dipilih adalah video berjudul le Louvre.

5) Mengkonsultasikan media dan instrumen penelitian serta menguji validitas instrumen melalui Expert Judgment.


(28)

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen

Pelaksanaan eksperimen dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pre-test, treatment (perlakuan), dan post-test sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif.

1) Tahap Pre-test

Pre-test atau prates dilakukan sebanyak 1 kali. Tujuan dari pelaksanaan prates ini yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif sebelum mendapatkan treatment. Dalam tahap ini, siswa diberi lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian bebas. Kemudian siswa diminta untuk membuat sebuah paragraf dengan tema découvrir le musée du Louvre tanpa penggunaan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video. Nantinya hasil nilai dalam membuat paragraf deskriptif sebelum memperoleh perlakuan akan dibandingkan dengan nilai setelah memperoleh perlakuan.

2) Tahap Treatment 1

Pada tahap ini, peneliti menjelaskan materi mengenai menulis paragraf deskriptif. Materi ini disampaikan melalui pemodelan atau pemberian contoh dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Map dan bantuan media video. Video yang digunakan untuk treatment adalah video mengenai La Tour Eiffel. Treatment dilakukan dengan merujuk kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.


(29)

3) Tahap Treatment 2

Sama halnya dengan treatment 1, pada treatment 2 peneliti menjelaskan materi mengenai menulis paragraf deskriptif. Materi ini disampaikan melalui pemodelan atau pemberian contoh dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Map dan bantuan media video. Adapun video yang digunakan untuk treatment adalah video mengenai le château de Versailles. Treatment dilakukan dengan merujuk kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun peneliti.

4) Tahap Post-test

Post-test dilakukan sebanyak 1 kali. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video terhadap peningkatan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek. Peneliti akan memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian bebas. Kemudian siswa diminta untuk membuat sebuah paragraf bertemakan découvrir le musée du Louvre dengan menggunakan Mind Map setelah melihat tampilan video. Selain itu, peneliti juga akan memberikan angket untuk mengetahui minat siswa terhadap kegiatan menulis paragraf deskriptif dan pendapat mereka mengenai penggunaan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam pembelajaran bahasa Perancis.


(30)

3.8.3 Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu, tahap pelaksanaan pre-test, treatment, dan post-test.

1) Tahap Pre-test

(1) Peneliti membuka pembelajaran.

(2) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan pembelajaran yaitu menulis paragraf deskriptif.

(3) Peneliti memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian bebas kepada siswa. Kemudian siswa diminta untuk membuat sebuah paragraf dengan tema découvrir le musée du Louvre. (4) Siswa mengumpulkan hasil tulisannya.

2) Tahap Treatment 1

(1) Peneliti memberikan handout kepada siswa.

(2) Peneliti membahas cara penulisan paragraf deskriptif dan cara membuat Mind Map.

(3) Peneliti menampilkan video la tour Eiffel sebanyak 3 kali. (4) Siswa memperhatikan video la tour Eiffel dengan seksama.

(5) Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan video yang ditampilkan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap isi video.

(6) Peneliti dan para siswa bersama-sama membuat Mind Map berdasarkan video la tour Eiffel yang telah dilihat, kemudian menulis


(31)

paragraf deskriptif dengan bantuan Mind Map yang telah dibuat tersebut.

3) Tahap Treatment 2

(1) Peneliti membuka pembelajaran.

(2) Peneliti melakukan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan cara penulisan paragraf deskriptif dan penggunaan Mind Map.

(3) Peneliti menampilkan video berjudul le château de Versailles sebanyak 3 kali.

(4) Siswa memperhatikan video secara seksama.

(5) Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan video yang ditampilkan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap isi video.

(6) Peneliti dan para siswa bersama-sama membuat Mind Map berdasarkan video le château de Versailles yang telah dilihat, kemudian menulis paragraf deskriptif dengan bantuan Mind Map yang telah dibuat.

4) Tahap Post-test

(1) Peneliti memberikan lembar tes kemampuan menulis paragraf berbentuk uraian bebas kepada siswa dan selembar kertas kosong untuk membuat Mind Map.

(2) Peneliti memberikan arahan kepada siswa dalam menulis paragraf deskriptif.


(32)

(3) Peneliti menampilkan video berjudul Le Louvre sebanyak 3 kali. (4) Siswa memperhatikan video secara seksama.

(5) Siswa membuat Mind Map berdasarkan video yang akan ditonton. (6) Siswa membuat paragraf deskriptif dengan tema découvrir le musée

du Louvre berdasarkan Mind Map yang telah dibuat. (7) Siswa mengumpulkan hasil tulisannya.

(8) Siswa mengisi angket yang dibagikan oleh peneliti. (9) Siswa mengumpulkan angket.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti memaparkan kesimpulan dan memberikan rekomendasi yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pengajar, responden, peneliti lainnya, serta seluruh pihak yang terkait atau peduli pada pendidikan dan pengajaran, khususnya pengajaran bahasa Perancis.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata prates kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran 2012/2013 sebelum diberikan treatment adalah 6,3, yang apabila dipersentasekan yaitu 63%. Berdasarkan tingkatan keberhasilan pembelajaran, hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskriptif berada dalam kategori baik.

2. Setelah dilakukan treatment dengan menggunakan strategi Mind Map berbasis media video, nilai rata-rata pascates kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Rancaekek tahun ajaran 2012/2013 meningkat menjadi 7,62. Apabila nilai rata-rata tersebut dipersentasekan, maka diperoleh hasil 76,2%. Hasil persentase tersebut


(34)

menunjukkan bahwa kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa berada dalam kategori baik sekali.

3. Strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prates dan pascates. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan statistika yang menunjukkan bahwa t-hitung > dari t-tabel atau 6,3 lebih besar dari 2,756. Efektivitas strategi ini juga dapat diketahui dari hasil lembar observasi aktivitas guru yang menunjukkan bahwa peneliti memperoleh nilai yang sangat baik dan baik dalam memberikan treatment pada para siswa. Selain itu, hasil angket mengenai penggunaan strategi Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif menunjukkan hasil yang positif. 93,33% siswa berpendapat bahwa kegiatan menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis menjadi lebih mudah, setelah memperoleh pembelajaran menulis dengan menggunakan strategi ini.

4. Dari hasil analisis angket, peneliti dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran Mind Map berbasis media video dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif. Adapun kelebihan strategi ini, yaitu: 1) mempermudah dalam menuangkan gagasan atau ide, 2) membantu mengasosiasikan gagasan, 3) membantu merangkai paragraf secara sistematis dan terarah, 4) membuat kegiatan menulis menjadi lebih menyenangkan, 5) membantu membuat kerangka tulisan yang


(35)

menarik dalam waktu singkat, 6) membantu merangsang imajinasi dan kreativitas dalam menulis.

Sedangkan kekurangannya adalah dibutuhkan cukup banyak alat tulis dalam menggambar diagram Mind Map.

5.2 Rekomendasi

Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa, peneliti memberikan beberapa rekomendasi kepada pengajar bahasa Perancis, siswa, dan peneliti lainnya.

5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis

Peneliti menyarankan agar para pengajar bahasa Perancis, khususnya di tingkat SMA, untuk lebih banyak memberikan latihan menulis kepada siswa-siswanya dengan menggunakan strategi pembelajaran dan media yang menarik serta sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar yang akan berujung pada peningkatan kemampuan menulis siswa. Dari sekian banyak strategi pembelajaran yang ada, peneliti merekomendasikan srategi pembelajaran Mind Map berbasis media video untuk dijadikan alternatif dalam pembelajaran bahasa Perancis, terutama pembelajaran menulis paragraf deskriptif.


(36)

5.2.2 Rekomendasi untuk Siswa

Untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif, peneliti memberikan beberapa rekomendasi kepada para siswa agar memperbanyak latihan menulis, khususnya paragraf deskriptif dan memperkaya pembendaharaan kosakata, sehingga siswa tidak akan pernah merasa terbatasi dalam mengungkapkan idenya ke dalam tulisan.

5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lainnya

Peneliti merekomendasikan agar peneliti lainnya mengembangkan penelitian ini lebih mendalam lagi, sehingga diperoleh temuan-temuan baru yang dapat membantu para pembelajar bahasa Perancis dalam meningkatkan kemampuan berbahasanya, terutama kemampuan menulis.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2009. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana Media Grafika.

Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Brown, James W., Lewis Richard, dan Fred F. Harcleroad. 1983. AV Instruction Technology, Media, and Methods (Sixth Edition). New York: McGraw-Hill Book Company.

Buzan, Tony. 2006. Mind Maps At Work. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cornaire, Claudette dan Patricia Mary Raymond. 1999. Didactique des Langues

Étrangères de la Production Écrite. Paris: CLÉ International.

Darmawangsa, Dante. 2008. “Atelier d’Écriture dans l’Enseignement de

Production Écrite”. Cadence. 25, 27-30.

Deladrière, Jean-Luc et al. 2007. Organisez Vos Idées avec le Mind Mapping. Paris: Dunod.


(38)

Djamarah, Syaiful B. dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT Indeks.

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya.

Lincoln, John E. 1986. Writing A College Handbook Second Edition. USA: Norton & Compony Inc.

Keraf, Gorys. 1984. Deskripsi dan Eksposisi. Flores: Nusa Indah

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurgiantoro, B. 2003. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Pecqueux, Laurie-Anne dan Émilie Saint-André. 2010. “Mémo sur le CECR”, dalam Actes du Séminaires International 2010 (Le CECRL et la Perspective Actionnelle dans l’Enseignement du FLE en Indonésie). Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(39)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahardi, Kunjana. 2009. Penyutingan Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Rey, Alain, Danièle Morvan, dan Françoise Gérardin. 2011. Le Robert de Poche Plus Édition Mise à Jour. Paris: Maury-Imprimeur

Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Sanaky, Hujair A. H. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.

Santyasa, I Wayan. 2007. “Landasan Konseptual Media Pembelajaran”. Makalah pada Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan, Banjar Angkan Klungkung.

Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana, N. dan A. Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(40)

Sukayati. 2003. “Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar”. Makalah pada Pelatihan Supervisi Pengajaran untuk Sekolah Dasar PPPG Matematika, Yogyakarta.

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito.

Tagliante, Christine. 2005. L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.

Tarigan, Henry Guntur. 1980. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampila Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.

Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaya, Ricky. 2010. “Comment Évaluer Des Apprenants En Fonctions Des

Compétences Exigées Par Le CECRL”, dalam Actes du Séminaires

International 2010 (Le CECRL et la Perspective Actionnelle dans l’Enseignement du FLE en Indonésie). Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI.

Sumber Internet:

Alberta Education. 2004. Projet D’Écriture (Texte Descriptif: Si Tu Étais La!).


(41)

http://education.alberta.ca/media/640352/02_102ecr_etaisla.pdf [26 Juni 2012]

Arisandi. 2011. Pengertian Video. [Online]. Tersedia: http://arisandi.com/pengertian-video/ [26 Juni 2012]

Brumont, Maryse. _______. Objectif Français (Le Guide Malin Pour Réussir Ses

Devoirs). [Online]. Tersedia:

http://www.lettres.org/livres/objectiffrancais/Extraits_ObjectifFranc%CC %A7ais.pdf [26 Juni 2012]

Butorac, Mark. 2007. Les Cartes Heuristiques. [Online]. Tersedia: http://clic.ntic.org/cgi-bin/aff.pl?page=article&id=2055 [20 November 2012]

Debeurme, Godelieve. 2010. Difficultés par d’Apprentissage. [Online]. Tersedia: http://www.adaptationscolaire.org/themes/diec/textes_diec.pdf.htm [26 Juni 2012]

Danfar. 2009. Definisi atau Pengertian Efektivitas. [Online]. Tersedia: http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektivitas/ [28 November 2011]

Hamm, Erick. 2012. Mind Map Inspiration. [Online]. Tersedia: http://www.mindmapinspiration.com/top-10/ [28 November 2011]

Horan, Damien. 2009. Idea Generation Techniques: Mind Mapping for Graphic

Design. [Online]. Tersedia:


(42)

http://www.thegraphicdesignschool.com/blog/graphic-design/idea-generation-techniques-mind-mapping-for-graphic-design/ [20 November 2012]

Mourtada, Aristide. 2010. Carte Heuristique ou Mind Map. [Online]. Tersedia: aristide.12.free.fr/spip.php?article198 [20 November 2012].


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2009. Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.

Bandung: Maulana Media Grafika.

Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk

Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Brown, James W., Lewis Richard, dan Fred F. Harcleroad. 1983. AV Instruction

Technology, Media, and Methods (Sixth Edition). New York:

McGraw-Hill Book Company.

Buzan, Tony. 2006. Mind Maps At Work. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cornaire, Claudette dan Patricia Mary Raymond. 1999. Didactique des Langues

Étrangères de la Production Écrite. Paris: CLÉ International.

Darmawangsa, Dante. 2008. “Atelier d’Écriture dans l’Enseignement de

Production Écrite”. Cadence. 25, 27-30.


(2)

Djamarah, Syaiful B. dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta: PT Indeks.

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Iskandarwasid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Rosdakarya.

Lincoln, John E. 1986. Writing A College Handbook Second Edition. USA: Norton & Compony Inc.

Keraf, Gorys. 1984. Deskripsi dan Eksposisi. Flores: Nusa Indah

Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Nazir, M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurgiantoro, B. 2003. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Pecqueux, Laurie-Anne dan Émilie Saint-André. 2010. “Mémo sur le CECR”,

dalam Actes du Séminaires International 2010 (Le CECRL et la Perspective Actionnelle dans l’Enseignement du FLE en Indonésie).

Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(3)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahardi, Kunjana. 2009. Penyutingan Bahasa Indonesia untuk Karang

Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Rey, Alain, Danièle Morvan, dan Françoise Gérardin. 2011. Le Robert de Poche

Plus Édition Mise à Jour. Paris: Maury-Imprimeur

Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Sanaky, Hujair A. H. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.

Santyasa, I Wayan. 2007. “Landasan Konseptual Media Pembelajaran”. Makalah

pada Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan, Banjar Angkan Klungkung.

Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing:

Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Sudjana, N. dan A. Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


(4)

Sukayati. 2003. “Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar”. Makalah pada

Pelatihan Supervisi Pengajaran untuk Sekolah Dasar PPPG Matematika, Yogyakarta.

Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Teknik.

Bandung: Tarsito.

Tagliante, Christine. 2005. L’Évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.

Tarigan, Henry Guntur. 1980. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampila Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.

Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaya, Ricky. 2010. “Comment Évaluer Des Apprenants En Fonctions Des

Compétences Exigées Par Le CECRL”, dalam Actes du Séminaires International 2010 (Le CECRL et la Perspective Actionnelle dans

l’Enseignement du FLE en Indonésie). Bandung: Jurusan Pendidikan

Bahasa Perancis FPBS UPI. Sumber Internet:

Alberta Education. 2004. Projet D’Écriture (Texte Descriptif: Si Tu Étais La!).


(5)

http://education.alberta.ca/media/640352/02_102ecr_etaisla.pdf [26 Juni 2012]

Arisandi. 2011. Pengertian Video. [Online]. Tersedia: http://arisandi.com/pengertian-video/ [26 Juni 2012]

Brumont, Maryse. _______. Objectif Français (Le Guide Malin Pour Réussir Ses

Devoirs). [Online]. Tersedia:

http://www.lettres.org/livres/objectiffrancais/Extraits_ObjectifFranc%CC %A7ais.pdf [26 Juni 2012]

Butorac, Mark. 2007. Les Cartes Heuristiques. [Online]. Tersedia: http://clic.ntic.org/cgi-bin/aff.pl?page=article&id=2055 [20 November 2012]

Debeurme, Godelieve. 2010. Difficultés par d’Apprentissage. [Online]. Tersedia: http://www.adaptationscolaire.org/themes/diec/textes_diec.pdf.htm [26 Juni 2012]

Danfar. 2009. Definisi atau Pengertian Efektivitas. [Online]. Tersedia: http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektivitas/ [28 November 2011]

Hamm, Erick. 2012. Mind Map Inspiration. [Online]. Tersedia: http://www.mindmapinspiration.com/top-10/ [28 November 2011]

Horan, Damien. 2009. Idea Generation Techniques: Mind Mapping for Graphic

Design. [Online]. Tersedia:


(6)

http://www.thegraphicdesignschool.com/blog/graphic-design/idea-generation-techniques-mind-mapping-for-graphic-design/ [20 November 2012]

Mourtada, Aristide. 2010. Carte Heuristique ou Mind Map. [Online]. Tersedia: aristide.12.free.fr/spip.php?article198 [20 November 2012].