GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG.
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI
PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan
Program Studi D-III Keperawatan
Oleh
Di susun oleh: Inka Melda Mustikawati
1004578
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI
PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Oleh
Inka Melda Mustikawati
Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Diploma pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Inka Melda Mustikawati Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Karya Tulis Ilmiah ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
(4)
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
(5)
ii
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
ABSTRAK
Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu yang dipersepsikan oleh mahasiswa terhadap stimulus yang diterima dari kehidupan akademik yang dapat berdampak pada proses belajar di Program Studi DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif dan merupakan penelitian total sampling terhadap 56 orang mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengetahui gambaran sikap mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar bahasa berdasarkan aspek kognitif, aspek konatif dan aspek afektif. Dari hasil penelitian terhadap sikap mahasiswa DIII Keperawatan UPI sebagian besar dari responden 39 orang mahasiswa (69.6%) berada dalam kategori positif, berdasarkan aspek kognitif sebagian besar dari responden 39 orang mahasiswa (69.6%) didapatkan pada kategori positif, pada aspek konatif ini diketahui hampir seluruhnya dari responden 44 orang mahasiswa (78.6%) berada pada kategori positif, dan dapat diketahui bahwa sikap pada aspek afektif sebagian besar dari responden 34 orang mahasiswa (60.7%) berada pada kategori positif.
(6)
v
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR GRAFIK... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Konsep Sikap ... 6
1. Pengertian Sikap ... 6
2. Struktur Sikap ... 7
a. Komponen Kognitif ... 7
b. Komponen Afektif ... 7
c. Komponen Konatif ... 7
3. Tingkatan Sikap ... 8
4. Ciri-ciri Sikap ... 9
5. Fungsi Sikap ... 10
6. Pembentukan Sikap ... 11
7. Perubahan Sikap ... 13
8. Pengukuran Sikap ... 14
B. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran ... 16
1. Pengertian Belajar ... 16
2. Domain Pengajaran ... 17
3. Jenis Belajar ... 17
4. Lingkungan Belajar ... 18
C. Proses Belajar Mengajar di Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia ... 19
1. Pengertian Proses Belajar Mengajar ... 19
2. Tujuan Pembelajaran Di Program Studi DIII Keperawatan UPI ... 19
(7)
vi
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Misi Program Studi ... 19
3. Sikap dalam Proses Belajar ... 20
a. Sikap Bahasa ... 22
D. Kerangka Pemikiran ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24
1. Lokasi Penelitian ... 24
2. Subjek Penelitian ... 24
B. Desain Penelitian ... 25
C. Metode Penelitian ... 26
D. Definisi Oprasional ... 27
E. Instrumen Penelitian ... 27
a. Uji Validitas Instrumen ... 28
b. Uji Realibilitas Instrumen ... 30
F. Pengumpulan Data ... 31
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 32
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 33
1. Teknik Pengolahan Data ... 33
2. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 36
1. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 36
a. Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses Belajar Bahasa Jepang ... 36
1) Aspek Kognitif ... 37
2) Aspek Konatif ... 39
3) Aspek Afektif ... 40
B. Pembahasan ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 45
A. Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 47
(8)
vii
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi – kisi kuesioner sikap ... 28
Tabel 3.2 Penilaian Item Positif & Negatif ... 33
Tabel 3.3 Kategori Total Skor Sikap ... 34
Tabel 3.4 Kategorisasi Total Skor Komponen Kognitif ... 34
Tabel 3.5 Kategorisasi Total Skor Komponen Konatif ... 34
Tabel 3.6 Kategorisasi Total Skor Komponen Afektif ... 35
Tabel 4.1 Gambaran Umum Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Proses Belajar Bahasa Jepang... 36
Tabel 4.2 Gambaran Umum Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Proses Belajar Bahasa Jepang pada Aspek Kognitif... 38
Tabel 4.3 Gambaran Umum Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Proses Belajar Bahasa Jepang pada Aspek Konatif ... 39
Tabel 4.4 Gambaran Umum Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Proses Belajar Bahasa Jepang pada Aspek Afektif ... 40
(9)
viii
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah-langkah sikap Hovland, Janis & Kelley
(Azwar, 2004 : 63) ... 14 Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ... 23 Gambar 3.1 Desain Penelitian... 26
(10)
ix
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas
Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar
Bahasa Jepang ... 37
Grafik 4.2 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas
Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar
Bahasa Jepang pada Aspek Kognitif ... 38
Grafik 4.3 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas
Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar
Bahasa Jepang pada Aspek Kognitif ... 40
Grafik 4.4 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas
Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar
(11)
x
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I : Distribusi Skor Vaiditas dan Reliabilitas ... 48
LAMPIRAN II : Data dan Distribusi Skor... 49
LAMPIRAN III : Kuesioner Sikap ... 50
LAMPIRAN IV : Surat Perizinan ... 51
(12)
1
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Proses belajar merupakan proses dimana terjadinya perubahan perilaku pada seseorang dalam hal pengetahuan, sikap atau keterampilan, proses belajar tersebut akan terjadi pada semua mahluk hidup khususnya bagi manusia yang mempunyai naluri dan akal, manusia akan menggunakan proses tersebut dalam kehidupan. Perilaku belajar pada seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang ada, disamping itu juga belajar bagi seseorang dapat bersifat individual mengingat setiap orang mempunyai cara, kecepatan sendiri dalam memecahkan masalah. Kemudian dapat juga dikatakan bahwa belajar merupakan proses evaluasi dimana kemampuan seseorang untuk menerima, mengerti, mempercayai, menilai, mendukung, memerlukan suatu proses yang berkembang secara perlahan yang tidak dapat dipaksakan sekaligus. Mereka yang belajar di perguruan tinggi di tuntut untuk tidak hanya mempunyai keterampilan teknis tetapi juga daya dan kerangka pikir serta sikap mental dan kepribadian tertentu sehingga mempunyai wawasan luas. Bila belajar di perguruan tinggi tidak dapat mengubah wawasan dan perilaku akademis atau sosial pada saat mahasiswa lulus dari perguruan tinggi, mereka hanya bertambah atributnya (gelar). Apapun tujuan yang ingin dicapai melalui belajar di perguruan tinggi, harus di capai dalam bentuk kegiatan belajar mengajar yaitu kuliah. Kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen mahasiswa dan pengetahuan, hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan proses belajar.
Menurut Rusyam (Hidayat, 2002 : 53), proses belajar pada dasarnya merupakan proses untuk mendapatkan berbagai informasi sehingga diharapakan akan dapat mengubah perilaku. Perilaku yang akan dirubah dapat berupa keterampilan intelektual, kemampuan kognitif, kemampuan verbal, kemampuan motorik, sikap dan nilai yang berhubungan dengan aspek emosional yang dimiliki seseorang. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk
(13)
2
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan kreativitas berfikirnya. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi dirinya sendiri. Indikator keberhasilan suatu pembelajaran adalah tercapainya ketuntasan belajar siswa yang dicerminkan oleh nilai kognitif, nilai afektif, dan nilai psikomotorik.
Pada pendidikan akademik pengembangannya bertumpu pada penataan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan, kurikulum tersebut dapat dicapai melalui sistem perkuliahan, kurikulum pendidikan disusun dengan orientasi pendidikan keperawatan yang mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kurikulum pendidikan keperawatan ini menggunakan kerangka konsep pendidikan tinggi keperawatan yang meliputi sikap, tingkah laku dan kemampuan profesional keperawatan, penyelesaian masalah secara ilmiah, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. Setiap institusi pendidikan tinggi keperawatan hampir memiliki kurikulum yang berbeda. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan misi dan visi dari institusi itu sendiri. Di dalamnya tergambar kompetensi – kompetensi yang harus dicapai mahasiswa. Sejalan dengan perkembangan yang ada, kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia harus dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan serta menerapkan kedalam inovasi pendidikan keperawatan. Oleh karena itu, pada tahun 2010 Universitas Pendidikan Indonesia mendirikan jurusan D-III Keperawatan di bawah naungan Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan (FPOK).
Menurut buku panduan akademik Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2011-2012, jumlah beban SKS yang wajib ditempuh mahasiswa Program D-III keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dilaksanakan selama 6 (enam) semester, dengan mengikuti kurikulum inti sebesar 96 SKS yang terdiri atas Teori sebesar 42 SKS, Praktikum dan Klinik sebesar 54 SKS dan Kurikulum Institusional sebesar 24 SKS. Selain itu, untuk mendukung proses pembelajaran, pengembangan program pendidikan dan peluang lapangan pekerjaan bagi para
(14)
3
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lulusannya. Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia memberikan muatan Bahasa Jepang sebanyak 12 SKS.
Disamping itu, Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia telah menjalin kerjasama kemitraan dengan luar negeri diantaranya bekerjasama dengan pihak Kensyokai Social Welfare & Tokusima Kesyokai College of Health and Welfare Japan dan juga bekerjasama dengan Tokyo Metropolitan University (TMU). Selain diberikan kesempatan untuk bekerja di luar negeri, mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia diberikan beasiswa untuk melakukan Studi banding ke Jepang. Bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang harus dikuasai oleh mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia untuk menambah kompetensi profesi. Maka dari itu, mahasiswa Keperawatan D-III Universitas Pendidikan Indonesia tidak hanya di bekali ilmu keperawatan, tetapi ditunjang untuk bisa menguasai bahasa asing khususnya Bahasa Jepang.
Keberhasilan menguasai Bahasa Jepang sebagai penunjang untuk menambah ilmu dan kompetensi profesi bagi mahasiswa tergantung dengan sikap mahasiswa itu sendiri. Bagi Program Studi D-III Keperawatan UPI yang mempunyai program lain di luar mata kuliah yang seharusnya berjalan sesuai jalurnya memaksa mahasiswa keperawatan itu sendiri untuk mengatur dan memporsir tenaga extra. Hal ini tentunya menimbulkan stimulus yang berbeda pada tiap mahasiswa. Stimulus yang timbul dapat berupa penerimaan atau penolakan, bahkan pada proses selanjutnya akan terhenti.
Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan pada 10 orang responden, 3 orang mengatakan suka dengan Bahasa Jepang, 4 orang mengatakan biasa-biasa saja, dan 3 orang mengatakan tidak menyukai Bahasa Jepang dikarenakan berbagai faktor diantaranya mata kuliah Bahasa Jepang yang terlalu sulit dan rasa malas. Mereka yang tidak menyukai Bahasa Jepang lebih memilih untuk tidak mengikuti atau berhenti untuk mengikuti mata kuliah Bahasa Jepang. Hal ini sesuai dengan absensi dalam mengikuti perkuliahan tersebut, dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan, hanya 50% dari jumlah siswa D-III Keperawatan UPI dari tingkat 2 maupun tingkat 3 yang mengikuti perkuliahan
(15)
4
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bahasa Jepang. Sikap mahasiswa Keperawatan UPI dalam belajar Bahasa Jepang belum seluruhnya baik, hal ini terlihat dari angka kehadiran perkuliahan yang masih rendah. Oleh karena itu, peneliti berinisiatif untuk meneliti bagaimana gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian sementara dapat di rumuskan
permasalahannya adalah untuk mengetahui “ Bagaimana Gambaran Sikap Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Mengikuti Proses Belajar Bahasa Jepang?”.
Berdasarkan pada latar belakang dan uraian di atas, penulis perlu meneliti lebih jauh hal-hal sebagai berikut :
a. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan
Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek kognitif?
b. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan
Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek konatif?
c. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan
Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek afektif?
`
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.
(16)
5
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Mengetahui gambaran sikap mahasiswa program studi D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek kognitif.
b. Mengetahui gambaran sikap mahasiswa program studi D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek afektif.
c. Mengetahui gambaran sikap mahasiswa program studi D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek konatif.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam rangka pengembangan ilmu keperawatan, serta mampu menambah pengetahuan dalam bidang keilmuan dibidang keperawatan jiwa.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Pihak Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi wahana perkembangan ilmu keperawatan jiwa dan meningkatkan mutu pendidikan sebagai penyedia sumber pengetahuan dan tempat belajar mengajar khususnya dalam sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk peneliti selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.
(17)
24
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat – Indonesia.
2. Subjek Penelitian a. Populasi
Menurut Sugiyono (Hidayat, 2009 : 60), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi tidak hanya terbatas pada orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tertapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/subjek tersebut. Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas. Dikatakan terbatas apabila jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut terbatas dalam arti dapat dihitung. Sedangkan bersifat tidak terbatas dalam arti tidak dapat ditentukan jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah seluruh unit yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 56 orang.
(18)
25
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel yang tersebut digunakan.
Menurut Nursalam (Hidayat, 2009 : 60), kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah adanya hambatan etik, menolak menjadi responden, dan tidak terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian.
Sedangkan menurut Arikunto ( 2002 : 111), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Arikunto memberikan anjuran bahwa dalam pengambilan sampel, apabila jumlah subyek kurang dari 100 orang lebih baik jumlah tersebut diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subyek besar atau lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25% atau lebih.
Dalam penelitian ini, karena populasinya berjumlah 56 subjek dan diambil seluruhnya, maka penelitian ini merupakan penelitian total sampling.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut. Desain penelitian membantu peneliti untuk
(19)
26
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan sahih, objektif, akurat serta hemat (Setiadi, 2007 : 127).
Penelitian ini merupakan penelitian keperawatan jiwa yang memfokuskan pada sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.
Adapun langkah-langkah desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :
Gambar 3.1. Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
Berdasarkan fokus masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat kuantitatif, seperti yang di jelaskan oleh Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah "penelitian
Menentukan subjek penelitian (mahasiswa D-III Keperawatan UPI)
Menentukan variabel penelitian (Sikap belajar Bahasa Jepang)
Melakukan pengukuran
Mendeskripsikan sikap belajar Bahasa Jepang :
Kognitif
Afektif
Konatif Mendeskripsikan sikap :
Negatif
Positif
Melakukan pengukuran
(20)
27
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya" (Arikunto, 2002 :10).
D. Definisi Operasional
1. Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan baik itu senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, baik atau tidak baik, dan sebagainya ( Notoatmodjo 2010 : 9 ).
2. Gambaran sikap mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap positif dan negatif mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia pada aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang merupakan kegiatan ekstrakurikuler non SKS yang pada umumnya bersifat pembinaan karakter yang menunjang keberhasilan studi dalam aspek interaksi sosial. Meskipun kegiatan ini bersifat ekstrakurikuler non SKS namun dengan adanya beban kegiatan yang baru di hadapi oleh siswa, tentunya siswa harus lebih giat dalam meluaskan ilmu yang sedang di gelutinya demi mendapatkan nilai IPK yang telah di tentukan pihak Universitas.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penilitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk angket. Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:151) “angket adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.
Untuk mempermudah mengklasifikasikan variabel yang diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis maka diperlukan penggunaan skala pengukuran. Menurut Riduwan (2011: 87) mengemukakan bahwa salah satu skala yang cocok digunakan untuk mengukur sikap adalah Skala Likert.
(21)
28
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam skala likert terdapat lima poin tingkat jawaban angket yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Poin-poin jawaban item angket pada instrumen menggunakan pilihan sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk mendorong peserta didik menentukan keberpihakan dalam menjawab, skala pada penelitian ini tidak menggunakan pilihan jawaban netral. Untuk lebih jelasnya mengenai instrumen angket, dibawah ini dicantumkan kisi-kisi angket sebagai berikut
Sikap belajar peserta didik bisa diukur melalui angket yang disusun sesuai dengan indikatornya. Azwar, Sarifuddin (2011 : 23) menjelaskan bahwa sikap belajar peserta didik diukur melalui kognisi, afeksi dan konasi.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Sikap
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data harus memenuhi persyaratan. Agar instrumen penelitian layak digunakan, maka peneliti menguji validitas dan reliabilitasnya. Validitas dan reliabilitas sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang diujicobakan terlebih dahulu kepada mahasiswa di luar sampel penelitian tetapi sudah menerima pembelajaran yang sama yaitu di POLTEKES TNI AU sebanyak 25 orang.
a. Uji Validitas Instrumen
No Indikator Nomor Pernyataan
positif negatif
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kognitif Kepercayaan pada ide dan konsep
pada pembelajaran Bahasa Jepang.
1, 4, 7, 10, 13, 19, 22
16, ,25 26
2. Konatif Kepekaan perasaan dalam belajar
Bahasa Jepang
2, 5, 11, 17, 23
8, 14, 20
3. Afektif Dorongan untuk belajar Bahasa
Jepang lebih giat .
3, 15, 21, 24, 27
6, 9, 12, 18,
Jumlah 17 10
(22)
29
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kebenaran suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (Riduwan, 2011 : 97) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Oleh sebab itu, angket dikonsulkan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu, kemudian diberikan kepada penilai untuk memberikan validasi. Penilai itu sendiri terdiri dari 25 orang mahasiswa POLTEKES TNI AU pada tanggal 07 Mei 2013. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai yaitu penelitian langsung dijadikan sebagai dasar analisa. Untuk mengetahui validitas angket maka peneliti menggunakan rumus korelasi product
moment dari Pearson. Adapun rumus korelasi product moment tersebut
yakni:
rhitung = n XY− X Y
n X2− X2 n Y2− Y2 Keterangan:
rhitung = koefisien korelasi
n = Jumlah responden
∑Xi = Jumlah skor item
∑Yi = Jumlah skor total (item)
Untuk menentukan tingkat (derajat) validitas soal atau item pernyataan angket maka perlu diinterpretasikan terlebih dahulu menggunakan klasifikasi interpretasi koefisien korelasi menurut Hidayat (2007 : 93) sebagai berikut:
00 , 1 r 90 ,
0 xy = Validitas sangat tinggi (sangat baik)
90 , 0 r 70 ,
0 xy = Validitas tinggi (baik)
70 , 0 r 40 ,
0 xy = Validitas sedang (cukup)
40 , 0 r 20 ,
(23)
30
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 20 , 0 r 00 ,
0 xy = Validitas sangat rendah
00 , 0 r
xy = Tidak valid
Dari hasil perhitungan uji validitas instrumen pada variabel sikap terdiri dari 30 item pernyataan dengan menggunakan bantuan software
Microsoft Excel 2007, diperoleh 27 item angket sikap memiliki validitas
sedang dan digunakan sebagai instrumen. Sedangkan yang memiliki validitas tidak valid sebanyak 3 item tidak dipakai atau dibuang. Hal ini dikarenakan semua item angket yang digunakan sebagai instrumen telah memenuhi keterwakilan semua indikator. (hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran I hal 49)
b. Uji Realibilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen merupakan derajat ketetapan soal. Ary etc. (Setiadi, 2007 : 207) menyatakan “reliabilitas menunjukan banyaknya variansi atau perbedaan yang diharapkan pada seperangkat pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap sesuatu objek.”. Pada penelitian ini nilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpha
Cronbach menurut J, P. Guilford ( Rangkuti Freddy, 2009 : 44 ) adalah :
Keterangan: 11
r = koefisien reliabilitas
n = banyak butir soal 2
Si = jumlah varians skor setiap item2
t
S = varians skor total
Kriteria koefisien reliabilitas menurut J, P. Guilford (Putri, 2011 : 67) adalah sebagai berikut:
0,20 r
(24)
31
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,40
r 20 ,
0 11 = reliabilitas rendah
0,70 r
40 ,
0 11 = reliabilitas sedang
0,90 r
70 ,
0 11 = reliabilitas tinggi
1,00 r
90 ,
0 11 = reliabilitas sangat tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,85 (hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran I hal 49). Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen ternyata instrumen penelitian memiliki derajat reliabilitas tinggi. Artinya, instrumen penelitian tersebut layak digunakan.
F. Pengumpulan Data
Menurut Hidayat (2009 : 86), teknik pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data dan keterangan yang diperlukan. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan
Yaitu studi untuk memperoleh data yang digunakan sebagai landasan teoritis masalah yang diteliti dengan membaca, menelaah, mempelajari dan mengutip pendapat dari berbagai sumber buku sebagai pendukung analisis dan mengaplikasikannya sehingga dapat membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
2. Angket
Angket/kuesioner merupakan lat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
Dalam tekhnik pengumpulan data kali ini, peneliti mengumpulkan para mahasiswa di dalam kelas kemudian menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian, setelah mahasiswa bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden maka selanjutnya
(25)
32
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden diminta untuk mengisi angket dengan cara memberikan cheklist (√) dengan menggunakan balpoint pada bagian dari kontinium yang menggambarkan tanggapan terhadap objek, kemudian diperoleh nilai atau skor yang menunjukan tanggapan responden tentang sifat dari objek yang disajikan.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah – langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam
menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, mengajukan proposal pada dosen pembimbing, serta permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data kepada Ketua Prodi D-III Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas pendidikan Indonesia.
2. Pelaksanaan Penelitian
Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para responden, pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, pegecekan kelengkapan lembar jawaban responden, pengolahan data, analisa data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
3. Pengolahan dan Analisa Data
a. Pengolahan data hasil tes. b. Menganalisis data.
c. Membuat kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan mengajikan data (Hidayat, 2009: 108). Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS dan Ms. excel.
(26)
33
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Skor sikap belajar Bahasa Jepang mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari 27 butir soal. Skor setiap butir soal diakumulasikan sehingga didapat skor akhir setiap peserta didik dengan skor maksimum idealnya (SMI) adalah 108.
a. Angket Sikap
Pernyataan pada angket terdiri dari pernyataan negatif dan positif. Dikarenakan pilihan jawaban netral pada angket tidak digunakan maka penilaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Penilaian Item Positif & Negatif
Nilai terbesar didapatkan dari perkalian antara jumlah item dengan skor terbesar, yaitu 27 dikalikan dengan 4. Jadi nilainya 108. Nilai terkecil didapat dari perkalian antara jumlah item terkecil, yaitu 27 dikalikan dengan 1. Jadi nilai kecilnya 27.Untuk mengetahui nilai kategorisasi dari sikap, didapatkan rumus sebagai berikut :
Rumus kategorisasi : P = ��� �� ����� � �
Dari rumus tersebut, didapatkan kategorisasi adalah sebagai berikut :
Jawaban Sangat
Setuju/Selalu Setuju/Sering
Tidak Setuju/Jarang
Sangat Tidak Setuju/Tidak
Pernah
Positif 4 3 2 1
(27)
34
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Kategori Total Skor Sikap
Variabel Total Skor Kategori
Sikap mahasiswa D-III keperawatan UPI dalam proses belajar Jepang.
68-108 Positif
27-67 Negatif
Jika berdasarkan komponen sikap, maka kategorinya adalah sebagai berikut :
1) Komponen kognitif
Nilai Tertinggi : 40 Nilai terendah : 10
Tabel 3.4
Kategorisasi Total Skor Komponen Kognitif
Total Skor Kategori
25-40 Positif
10-24 Negatif
2) Komponen Konatif
Nilai Tertinggi : 32 Nilai terendah : 8
Tabel 3.5
Kategorisasi Total Skor Komponen Konatif
Total Skor Kategori
(28)
35
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8-19 Negatif
3) Komponen Afektif
Nilai Tertinggi : 36 Nilai terendah : 9
Tabel 3.6
Kategorisasi Total Skor Komponen Afektif
Total Skor Kategori
23-36 Positif
9-22 Negatif
2. Teknik Analisis Data
Setelah didapatkan nilai skor dari setiap kategori pada setiap komponen sikap, maka nilai tersebut diolah secara statistik dengan cara prosentase. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan nilai skor tersebut dengan menggunakan skala :
0% = Tidak seorangpun dari responden
1-26% = Sebagian kecil dari responden
27-49% = Hampir setengah dari responden
50% = Setengah dari responden
51-75% = Sebagian besar dari responden
76-99% = Hampir seluruhnya dari responden
(29)
45
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan penjelasan dari bab sebelumnya sampai dengan pembahasan hasil penelitian. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan terhadap 56 mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Dalam Mengikuti Proses Belajar Bahasa Jepang di Universitas Pendidikan Indonesia menggambarkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh peneliti untuk mengetahui sikap mahasiswa sesuai dengan aspeknya.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses Belajar Bahasa Jepang adalah sebagai berikut :
1. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang sebagian besar dari responden sejumlah 39 orang mahasiswa (69.6%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden 17 orang mahasiswa (30.4%) berada dikategori negatif.
2. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek kognitif sebagian besar dari responden sejumlah 39 orang mahasiswa (69.6%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden 17 orang mahasiswa (30.4%) berada dikategori negatif.
3. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek konatif hampir seluruhnya dari responden sejumlah 44 orang mahasiswa (78.6%) berada pada kategori positif dan sebagian kecil dari responden 12 orang mahasiswa (21.4%) berada pada aspek negatif.
(30)
46
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek afektif sebagian besar dari responden sejumlah 34 orang mahasiswa (60.7%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden 22 orang mahasiswa (39.3%) berada pada kategori negatif.
B. Saran
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa D-III Keperawatan UPI dalam kategori positif. Sikap positif ini harus dipertahankan mengingat gambaran umum dari mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia secara keseluruhan baik. Sikap positif ini harus dipertahankan agar tingkatan sikap tidak menjadi negatif. Namun dalam hal ini juga berlaku ketentuan bahwa tidak setiap perilaku tutur mencerminkan sikap bahasa. Oleh karena itu, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Institusi
Saran bagi pihak institusi agar mempertahankan sikap positif mahasiswa dalam proses belajar Bahasa Jepang. Rekomendasi peneliti adalah dengan memberikan motivasi untuk mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia agar mahasiswa lebih giat dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang hendak mengambil KTI khususnya Keperawatan Jiwa yang ada kaitannya dengan sikap maka perlu untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap dalam proses belajar Bahasa Jepang.
(31)
47
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Afrianisa, Nira Dwi. (2011). Gambaran Umum Tingkat Stress Pada Mahasiswa
Dalam Menghadapi Proses Belajar Mengajar Di Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Muhamadiyah Sukabumi. (Karya Tulis
Ilmiah pada Program Studi DIII Keperawatan Universitas Muhamadiyah Sukabumi, 2011, Tidak diterbitkan).
Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. (2011). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Baruatun, Rheny Widi Wardhani. (2011). “Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Praktek Belajar Mahasiswi Semester I di AKBID MUHAMMADIYAH
MADIUN”. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 2, (3), 173-182. Budiawan. (2008). Pengaruh Sikap Bahasa dan Motivasi Belajar Bahasa terhadap Prestasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris Siswa SMA se-Bandar Lampung. (Tesis pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok, 2008, diterbitkan). Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama
Harimurti Kridalaksana. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2002). Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Setro
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan teknik
Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia 2011.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Program Studi Keperawatan. (2012). Akademik. Diakses pada tanggal 26 April,
(32)
48
Inka Melda Mustikawati, 2013
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Putri, Wulansyah Rahman. (2011). Kontribusi Hasil Belajar Dasar Busana Terhadap Pemilihan Busana Kerja Model Mantelpak : (Skripsi,
Universitas Pendidikan Indonesia, 2011). Diakses dari
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e0651_020367_chapter3.pdf Rangkuti Freddy. (2009). Mengukur Efektifitas Program Promosi & Analisis
Kasus Menggunakan SPSS. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.
Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sikap bahasa. (2012). Diakses pada tanggal 1 Juni, 2013, dari :
http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-kemerdekaan/sikap-bahasa-language-attitude/
Siregar, S. (2012). Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa. Diakses pada tanggal 1
juni, 2013, dari :
http://rabithahsarisiregar.wordpress.com/2012/11/22/prinsip-prinsip-pengajaran-bahasa/.
Slameto. (2003). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
(1)
34
Tabel 3.3
Kategori Total Skor Sikap
Variabel Total Skor Kategori
Sikap mahasiswa D-III keperawatan UPI dalam proses belajar Jepang.
68-108 Positif
27-67 Negatif
Jika berdasarkan komponen sikap, maka kategorinya adalah sebagai berikut :
1) Komponen kognitif Nilai Tertinggi : 40 Nilai terendah : 10
Tabel 3.4
Kategorisasi Total Skor Komponen Kognitif
Total Skor Kategori
25-40 Positif
10-24 Negatif
2) Komponen Konatif Nilai Tertinggi : 32 Nilai terendah : 8
Tabel 3.5
(2)
35
8-19 Negatif
3) Komponen Afektif Nilai Tertinggi : 36 Nilai terendah : 9
Tabel 3.6
Kategorisasi Total Skor Komponen Afektif
Total Skor Kategori
23-36 Positif
9-22 Negatif
2. Teknik Analisis Data
Setelah didapatkan nilai skor dari setiap kategori pada setiap komponen sikap, maka nilai tersebut diolah secara statistik dengan cara prosentase. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan nilai skor tersebut dengan menggunakan skala :
0% = Tidak seorangpun dari responden 1-26% = Sebagian kecil dari responden 27-49% = Hampir setengah dari responden 50% = Setengah dari responden
51-75% = Sebagian besar dari responden 76-99% = Hampir seluruhnya dari responden 100% = Seluruhnya dari responden
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan penjelasan dari bab sebelumnya sampai dengan pembahasan hasil penelitian. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan terhadap 56 mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Dalam Mengikuti Proses Belajar Bahasa Jepang di Universitas Pendidikan Indonesia menggambarkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh peneliti untuk mengetahui sikap mahasiswa sesuai dengan aspeknya.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses Belajar Bahasa Jepang adalah sebagai berikut :
1. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang sebagian besar dari responden sejumlah 39 orang mahasiswa (69.6%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden 17 orang mahasiswa (30.4%) berada dikategori negatif.
2. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek kognitif sebagian besar dari responden sejumlah 39 orang mahasiswa (69.6%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden 17 orang mahasiswa (30.4%) berada dikategori negatif.
3. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek konatif hampir seluruhnya dari responden sejumlah 44 orang mahasiswa
(4)
46
4. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek afektif sebagian besar dari responden sejumlah 34 orang mahasiswa (60.7%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden 22 orang mahasiswa (39.3%) berada pada kategori negatif.
B. Saran
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa D-III Keperawatan UPI dalam kategori positif. Sikap positif ini harus dipertahankan mengingat gambaran umum dari mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia secara keseluruhan baik. Sikap positif ini harus dipertahankan agar tingkatan sikap tidak menjadi negatif. Namun dalam hal ini juga berlaku ketentuan bahwa tidak setiap perilaku tutur mencerminkan sikap bahasa. Oleh karena itu, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Institusi
Saran bagi pihak institusi agar mempertahankan sikap positif mahasiswa dalam proses belajar Bahasa Jepang. Rekomendasi peneliti adalah dengan memberikan motivasi untuk mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia agar mahasiswa lebih giat dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang hendak mengambil KTI khususnya Keperawatan Jiwa yang ada kaitannya dengan sikap maka perlu untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap dalam proses belajar Bahasa Jepang.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Afrianisa, Nira Dwi. (2011). Gambaran Umum Tingkat Stress Pada Mahasiswa Dalam Menghadapi Proses Belajar Mengajar Di Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Muhamadiyah Sukabumi. (Karya Tulis Ilmiah pada Program Studi DIII Keperawatan Universitas Muhamadiyah Sukabumi, 2011, Tidak diterbitkan).
Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. (2011). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Baruatun, Rheny Widi Wardhani. (2011). “Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Praktek Belajar Mahasiswi Semester I di AKBID MUHAMMADIYAH
MADIUN”. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 2, (3), 173-182. Budiawan. (2008). Pengaruh Sikap Bahasa dan Motivasi Belajar Bahasa terhadap Prestasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris Siswa SMA se-Bandar Lampung. (Tesis pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok, 2008, diterbitkan). Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama
Harimurti Kridalaksana. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2002). Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Setro
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia 2011.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Program Studi Keperawatan. (2012). Akademik. Diakses pada tanggal 26 April,
(6)
48
Putri, Wulansyah Rahman. (2011). Kontribusi Hasil Belajar Dasar Busana Terhadap Pemilihan Busana Kerja Model Mantelpak : (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2011). Diakses dari http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e0651_020367_chapter3.pdf Rangkuti Freddy. (2009). Mengukur Efektifitas Program Promosi & Analisis
Kasus Menggunakan SPSS. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.
Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sikap bahasa. (2012). Diakses pada tanggal 1 Juni, 2013, dari :
http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-kemerdekaan/sikap-bahasa-language-attitude/
Siregar, S. (2012). Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa. Diakses pada tanggal 1
juni, 2013, dari :
http://rabithahsarisiregar.wordpress.com/2012/11/22/prinsip-prinsip-pengajaran-bahasa/.
Slameto. (2003). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.