PENENTUAN AKTIVITAS DESINFEKTAN LANTAI YANG DIGUNAKAN PADA BEBERAPA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL.

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG

TAHUN 2012

Skripsi Diajukan ke Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Sebagai Pemenuhan

Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

ELSY NOVERSTITI NO BP. 0810333100

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS


(2)

iii DAFTAR ISI

ABSTRAK ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... ... DAFTAR ISI ... ... DAFTAR TABEL ... ... DAFTAR GAMBAR ... ... DAFTAR LAMPIRAN ... ... BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... ... 1.2. Perumusan Masalah ... ... 1.3. Tujuan Penelitian ... ... 1.4. Manfaat Penelitian ... ... 1.5. Hipotesis Penelitian... ... ... 1.5. Ruang Lingkup Penelitian... ... ... BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anemia... ... ... 2.1.1. Pengertian Anemia... 2.1.2. Klasifikasi Anemia... ... 2.1.3. Anemia Defisiensi Besi (Fe)... 2.1.4. Sumber Zat Besi... 2.1.5. Pencegahan dan pengendalian anemia defesiensi besi... 2.2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia... 2.2.1. Tingkat pendidikan... 2.2.2. Paritas... 2.2.3. Jarak Kehamilan...

i iii vi vii viii 1 4 5 6 7 7 8 8 10 11 14 16 19 19 20 21 .


(3)

vii

2.2.4. Tingkat pengetahuan... 2.2.5. Kepatuhan Konsumsi tablet Fe ... 2.3. Kerangka Teori... 2.4. Kerangka Konsep...

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian... 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 3.3. Populasi dan Sampel... 3.3.1. Populasi... 3.3.2. Sampel... 3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan Data... 3.4.1. Data Primer... 3.4.2. Data Sekunder... ... 3.5. Pengolahan Data... 3.5.1. Editing... 3.5.2. Coding... 3.5.3. Entry Data... 3.5.4. Cleaning Data... 3.6. Analisis Data... 3.6.1. Analisis Univariat... 3.6.2. Analisis Bivariat... 3.7. Defenisi Operasional...

3.2.1. Anemia pada ibu hamil... 3.2.2. Tingkat pendidikan.,,,,,,,,,,... 3.2.3. Paritas... 3.2.4. Jarak Kehamilan... 3.2.5. Tingkat Pengetahuan... 3.2.6. Kepatuhan Konsumsi tablet Fe ...

22 24 26 28 29 29 29 29 29 30 30 30 31 31 31 31 31 31 31 32 32 32 32 33 33 33 34


(4)

vii BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Puskesmas... 4.2. Karakteristik Responden... 4.3. Analisis Univariat... 4.4.Analisis Bivariat... BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Keterbatasan Penelitian... 5.2. Analisis Univariat...

5.3. Analisis Bivariat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan... 6.2. Saran... DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

35 35 36 37 41

44 44 49

55 56


(5)

vii DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Tabel 2.1. Kriteria anemia menurut WHO... ... Tabel 2.2. Klasifikasi anemia berdasarkan patofisiologi... Tabel 2.3. Daftar nilai besi berbagai bahan makanan... Tabel 4.1. Data sarana dan prasarana kesehatan Puskesmas Air Dingin tahun

2011... Tabel 4.2. Hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil

trimester III diwilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012...

Tabel 4.3. Hubungan Paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamiltrimester III diwilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012...

Tabel 4.4. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III diwilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012...

Tabel 4.5. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III diwilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012...

Tabel 4.6. Hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadiananemia pada ibu hamil trimester III diwilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012...

Halaman

9 11 24

36

41

41

42

42


(6)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Gambar 2.1. Teori Status Kesehatan HL. Blum... Gambar 2.2. Kerangka Teori Faktor-faktor penyebab anemia pada ibu hamil

trimester III UNICEF (United Nations Children’s fund)... Gambar 2.3. Kerangka konsep faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012... Gambar 4.1. Distribusi frekuensi status pekerjaan responden... Gambar 4.2. Distribusi frekuensi umur responden... Gambar 4.3. Distribusi frekuensi kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di

wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012... Gambar 4.4. Distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012... Gambar 4.5. Distribusi frekuensi paritas ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012... Gambar 4.6. Distribusi frekuensi jarak kehamilan ibu hamil trimester III di

wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012... Gambar 4.7. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III di

wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012... Gambar 4.8. Distribusi frekuensi kepatuhan konsumsi tablet Fe ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun 2012...

26

27

28 36 37

38

38

39 39

40


(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil SPSS

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4. Lembaran Persetujuan Responden (Inform Consent) Lampiran 5. Jadwal Rencana Kegiatan Penyusunan Penelitian Skripsi Lampiran 6. Master Tabel

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 8. Kartu Kontak Bimbingan Lampiran 9. Formulir Menghadiri Seminar


(8)

(9)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penentu kualitas sumberdaya manusia adalah gizi yang seimbang. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi yaitu kurang kalori protein, defisiensi vitamin A, gondok endemik, dan anemia.1,2,3

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia pada wanita usia subur (WUS) dapat menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut dapat terjadi karena interaksi antara keduanya.2,4

Anemia pada ibu hamil dapat bersifat multifaktor, dari yang murni defisiensi besi, folat, B12, dan dapat juga disebabkan karena penyakit malaria / hemolitik atau penyakit sickle cell. Anemia dalam kehamilan juga dipengaruhi oleh kemiskinan, dimana asupan gizi sangat kurang, dan dapat disebabkan karena ketimpangan gender, serta adanya ketidaktahuan tentang pola makan yang benar. Ibu hamil memerlukan banyak zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada diri dan janinnya. Bagi ibu hamil, anemia berperan pada peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan ibu. Bagi bayi dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi, serta BBLR.2,3,5


(10)

2

Anemia pada kehamilan tidak dapat dipisahkan dengan perubahan fisiologis yang terjadi selama proses kehamilan, umur janin, dan kondisi ibu hamil sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh akan mengalami perubahan yang signifikan, jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30 %, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin (Hb). Ketika hamil, tubuh ibu akan membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh memerlukan darah hingga 30 % lebih banyak dari pada sebelum hamil.5,6

Beberapa faktor diduga berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Penelitian Mangihut Silalahi (2007) menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada kehamilan. Sedangkan pada paritas juga diduga kuat berhubungan dengan anemia. Menurut penelitian Darlina dan Hardinsyah (2003) salah satu yang berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah paritas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering ibu itu melahirkan, maka resiko ibu untuk menderita anemia akan semakin besar.7,8

Selain tingkat pendidikan dan paritas, jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan ibu juga berhubungan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Menurut Mangihut Silalahi (2006), terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Faktor lain yang juga diduga mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah kepatuhan konsumsi tablet Fe. Penelitian Swandi Simanjuntak (2004), menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.7,9


(11)

3

Salah satu program KIA oleh Depkes RI adalah Antenatal care (ANC). Terdapat 10 T dalam pemeriksaan ANC di Puskesmas, yang salah satunya adalah pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, yang merupakan upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak semua ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe meminumnya secara rutin, hal ini bisa disebabkan oleh faktor ketidaktahuan tentang pentingnya tablet Fe selama kehamilan.10,11

Kejadian anemia di Dunia menduduki urutan ke tiga dengan prevalensi anemia pada ibu hamil 74 %. Prevalensi anemia di Asia bervariasi di antaranya Thailand 39 % dan India 85,5 %. Menurut WHO 40 % kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 40,1 %. Sedangkan berdasarkan Riskesdas tahun 2007 prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia turun menjadi 24,5 %.10,12,13,14

Berdasarkan Profil kesehatan Sumatera Barat tahun 2006 jumlah ibu dengan kehamilan beresiko tinggi sebanyak 14,21 %, dimana 6,34 % merupakan kontribusi anemia dalam kehamilan. Target Program Making Pragnancy Safer tahun 2010 diharapkan dapat menurunkan anemia menjadi 20 % dengan sasaran target cakupan pemberian Fe sebesar 90 %, namun belum juga tercapai. Prevalensi kasus anemia pada ibu hamil di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2009 sebesar 18,64 % dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 24,63 %.15,16,17

Pada tahun 2009 prevalensi kasus ibu hamil yang anemia di Kota Padang sebesar 7,32 %, pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 6,1 % dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 24,5 %. Kota Padang mempunyai 20 Puskesmas,


(12)

4

pada tahun 2011 Puskesmas Air Dingin memiliki prevalensi kasus anemia tertinggi di kota Padang, yaitu sebesar 76,5 %, Sedangkan pada tahun tahun 2010 prevalensi kasus anemia di Puskesmas ini hanya 7,5 %, dan pada tahun 2009 sebesar 19,96 %.18,19,20

Survei awal yang peneliti lakukan di Puskesmas Air Dingin, wilayah kerja Pukesmas ini terdiri dari 3 Kelurahan yaitu, Kelurahan Balai Gadang, Kelurahan Lubuk Minturun, dan Kelurahan Air Pacah. Pada tahun 2012 sasaran ibu hamilnya berjumlah 605 orang, dan berdasarkan kohort ibu hamil yang peneliti lihat pada bulan mei terdapat ± 61 orang ibu hamil trimester III pada saat penelitian nantinya.21

Dari data yang ada, dapat disimpulkan bahwa anemia dalam kehamilan masih menjadi masalah kesehatan yang harus ditanggulangi, karena merupakan faktor resiko penting terjadinya kondisi ibu hamil dan neonatus yang buruk, sehingga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia perlu diketahui. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan

kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang pada tahun 2012?”.


(13)

5

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

1.3.2. Tujuan Khusus

1) Diketahui distribusi frekuensi kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

2) Diketahui distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

3) Diketahui distribusi frekuensi paritas ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

4) Diketahui distribusi frekuensi jarak kehamilan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

5) Diketahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

6) Diketahui distribusi frekuensi kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

7) Diketahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012. 8) Diketahui hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil

trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

9) Diketahui hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.


(14)

6

10)Diketahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

11)Diketahui hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat ditinjau dari aspek, yaitu sebagai berikut: 1.4.1. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para akademisi dan pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dalam teori tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.

1.4.2. Aspek Praktis

Berdasarkan aspek praktis, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Sebagai masukan dan pertimbangan bagi instansi terkait dalam pengambilan

kebijakan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.

2) Sebagai bahan masukan rekan – rekan yang ingin melakukan pengembangan penelitian yang berkaitan dengan anemia, khususnya faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.


(15)

7

1.5. Hipotesis Penelitian

1) Ada hubungan tingkat pendidikan dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

2) Ada hubungan paritas dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

3) Ada hubungan jarak kehamilan dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

4) Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

5) Ada hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

1.6. Ruang lingkup

Penelitian ini berjudul “Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan

kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang pada tahun 2012”. Sesuai dengan judul maka ruang lingkup penelitian ini adalah tingkat pendidikan, paritas, jarak kehamilan, tingkat pengetahuan, dan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) yang dihubungkan dengan anemia.


(1)

Anemia pada kehamilan tidak dapat dipisahkan dengan perubahan fisiologis yang terjadi selama proses kehamilan, umur janin, dan kondisi ibu hamil sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh akan mengalami perubahan yang signifikan, jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30 %, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin (Hb). Ketika hamil, tubuh ibu akan membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh memerlukan darah hingga 30 % lebih banyak dari pada sebelum hamil.5,6

Beberapa faktor diduga berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Penelitian Mangihut Silalahi (2007) menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada kehamilan. Sedangkan pada paritas juga diduga kuat berhubungan dengan anemia. Menurut penelitian Darlina dan Hardinsyah (2003) salah satu yang berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah paritas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering ibu itu melahirkan, maka resiko ibu untuk menderita anemia akan semakin besar.7,8

Selain tingkat pendidikan dan paritas, jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan ibu juga berhubungan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Menurut Mangihut Silalahi (2006), terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia dalam kehamilan. Faktor lain yang juga diduga mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah kepatuhan konsumsi tablet Fe. Penelitian Swandi Simanjuntak (2004), menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.7,9


(2)

Salah satu program KIA oleh Depkes RI adalah Antenatal care (ANC). Terdapat 10 T dalam pemeriksaan ANC di Puskesmas, yang salah satunya adalah pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, yang merupakan upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak semua ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe meminumnya secara rutin, hal ini bisa disebabkan oleh faktor ketidaktahuan tentang pentingnya tablet Fe selama kehamilan.10,11

Kejadian anemia di Dunia menduduki urutan ke tiga dengan prevalensi anemia pada ibu hamil 74 %. Prevalensi anemia di Asia bervariasi di antaranya Thailand 39 % dan India 85,5 %. Menurut WHO 40 % kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 40,1 %. Sedangkan berdasarkan Riskesdas tahun 2007 prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia turun menjadi 24,5 %.10,12,13,14

Berdasarkan Profil kesehatan Sumatera Barat tahun 2006 jumlah ibu dengan kehamilan beresiko tinggi sebanyak 14,21 %, dimana 6,34 % merupakan kontribusi anemia dalam kehamilan. Target Program Making Pragnancy Safer tahun 2010 diharapkan dapat menurunkan anemia menjadi 20 % dengan sasaran target cakupan pemberian Fe sebesar 90 %, namun belum juga tercapai. Prevalensi kasus anemia pada ibu hamil di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2009 sebesar 18,64 % dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 24,63 %.15,16,17

Pada tahun 2009 prevalensi kasus ibu hamil yang anemia di Kota Padang sebesar 7,32 %, pada tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 6,1 % dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 24,5 %. Kota Padang mempunyai 20 Puskesmas,


(3)

pada tahun 2011 Puskesmas Air Dingin memiliki prevalensi kasus anemia tertinggi di kota Padang, yaitu sebesar 76,5 %, Sedangkan pada tahun tahun 2010 prevalensi kasus anemia di Puskesmas ini hanya 7,5 %, dan pada tahun 2009 sebesar 19,96 %.18,19,20

Survei awal yang peneliti lakukan di Puskesmas Air Dingin, wilayah kerja Pukesmas ini terdiri dari 3 Kelurahan yaitu, Kelurahan Balai Gadang, Kelurahan Lubuk Minturun, dan Kelurahan Air Pacah. Pada tahun 2012 sasaran ibu hamilnya berjumlah 605 orang, dan berdasarkan kohort ibu hamil yang peneliti lihat pada bulan mei terdapat ± 61 orang ibu hamil trimester III pada saat penelitian nantinya.21

Dari data yang ada, dapat disimpulkan bahwa anemia dalam kehamilan masih menjadi masalah kesehatan yang harus ditanggulangi, karena merupakan faktor resiko penting terjadinya kondisi ibu hamil dan neonatus yang buruk, sehingga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia perlu diketahui. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang pada tahun 2012?”.


(4)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

1.3.2. Tujuan Khusus

1) Diketahui distribusi frekuensi kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

2) Diketahui distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

3) Diketahui distribusi frekuensi paritas ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

4) Diketahui distribusi frekuensi jarak kehamilan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

5) Diketahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

6) Diketahui distribusi frekuensi kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

7) Diketahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012. 8) Diketahui hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil

trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

9) Diketahui hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.


(5)

10)Diketahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

11)Diketahui hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Besi (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin tahun 2012.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat ditinjau dari aspek, yaitu sebagai berikut: 1.4.1. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para akademisi dan pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dalam teori tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.

1.4.2. Aspek Praktis

Berdasarkan aspek praktis, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Sebagai masukan dan pertimbangan bagi instansi terkait dalam pengambilan

kebijakan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.

2) Sebagai bahan masukan rekan – rekan yang ingin melakukan pengembangan penelitian yang berkaitan dengan anemia, khususnya faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.


(6)

1.5. Hipotesis Penelitian

1) Ada hubungan tingkat pendidikan dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

2) Ada hubungan paritas dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

3) Ada hubungan jarak kehamilan dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

4) Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

5) Ada hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin kota Padang tahun 2012.

1.6. Ruang lingkup

Penelitian ini berjudul “Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin

kota Padang pada tahun 2012”. Sesuai dengan judul maka ruang lingkup penelitian

ini adalah tingkat pendidikan, paritas, jarak kehamilan, tingkat pengetahuan, dan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) yang dihubungkan dengan anemia.