KINERJA LULUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA KAMPUS BANDUNG.
KINERJA LULUSAN
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
KAMPUS BANDUNG
TESIS
Diajukan Kepacla Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Program Pasca Sarjana
Biclang Studi Adtninistrasi Pendidikan
Oleh:
Sedarmayanti
NPM. 9232012
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
ABSTRAK
KINERJA
SEKOLAH TINGGI
LEMBAGA
LULUSAN
ILMU ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
KAMPUS
NEGARA
BANDUNG
Oleh
Sedarmayanti
Pengembangan
sumber
mewujudkan kinerja
yang
daya
manusia,
baik dan
agar
produktif,
suatu tahapan proses pengembangan melalui
terdidik,
serta
terlatih,
profesional,
mandiri
jukkan
untuk mewujudkan manusia
tenaga kerja
dan
kinerja
yang
baik
dan
yang mampu
produktif,
lepas dari peran pendidikan,
terutama
tinggi.
pendidikan
tinggi
kerja
berkemampuan
Jenjang
penyiapan
tenaga
profesional.
menjadi
sarana
kepeduliar.
didikan
agar
memerlukan
kreatif
inovatif.
Usaha
atau
dapat
tinggi
keluaran
Dengan
kunci
terhadap
yang
bagi
demikian
menjadi
tuntutan
yang dihasilkan
tidak
dapat
jenjang pendidian
berorientasi
bangsa,
kualitas
yang
menjadi
pada
akademis
pendidikan
pembangunan
peningkatan
menun-
tinggi
sehingga
jenjang
sangat
dan
pen
mendesak
investasi
sumber
daya manusia yang benar-benar dapat menunjukkar, kinerja
yang baik dan produktif.
Vll
Pada kenyataannya, pendidikan tinggi menghadapi
berbagai
masalah
yang
pada
dasarnya
berfocus
pada
produktivitas pendidikan yang masih rendah.
Dalam rangka merealisasikan keluaran pendidikan
tinggi yang berkualitias, maka pendidikan tinggi dengan
berbagai unsur didalamnya mempunyai peran yang strategis.
Berdasarkan hal tersebut,
untuk
meneliti
tentang
kinerja
penulis merasa tertarik
lulusan
STIA-LAN
Kampus
Bandung.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis,
dengan
data
menggunakan
dilakukan
pendekatan
dengan
kualitatif.
menyebarkan
daftar
Pengumpulan
pertanyaan,
melakukan wawancara, dan mengadakan studi dokumentasi.
Dari hasil
analisis data ditemukan
bahwa,
kinerja
lulusan STIA-LAN Kampus Bandung baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dalam melaksanakan pekerjaan ditempat
kerjanya,
cangat
pengembangannya
bervariasi
lebih
banyak
dan
secara
tergantung
keseluruhan,
pada
pribadi
masing- masing lulusan.
Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil
pertanyaan
jawaban
daftar
penelitian
mengenai
tambahan ilmu pengetahuan, kelancaran pelaksanaan tugas,
pemahaman
untuk
si,
terhadap
situasi/lingkungan
lebih berprestasi,
dan
faktor
lain
kerja,
motivasi
rencana pengembangan organisa-
yang
mempengaruhi
kinerja,
serta
ditunjang oleh wawancara yang telah penulis lakukan.
viii
Hasil penelitian terhadap tambahan ilmu pengeta-
huan,
memberi arti bahwa para
dapat
menyerap
diberikan
segala
sewaktu
ilmu
masih
lulusan menguasai
pengetahuan
kuliah,
yang
sehingga
dan
telah
mendapatkan
nilai tambah yang cukup memadai.
Hasil
penelitian ditinjau dari segi kelancaran
pelaksanaan
setiap
tugas
lulusan
mendeskripsikan
bahwa
tidak
langsung dapat menunjukkan
terhadap kelancaran pelaksanaan
selalu
peningkatan
tugas yang lebih atau
kinerja yang lebih dibandingkan dengan pada vaktu raereka
belum
lulus.
tersebut
Hal
untuk
tersebut
beberapa
disebabkan
lama
karcna
memerlukan
lulusan
waktu
untuk
beradaptasi. Disamping itu juga tergantung dari kesempa
tan dan wtwinang yang diberikan dan tergantung pula dari
kemampuan
pribadi
untuk
dapat
segera
menerapkan
atau
mengembangkan dalam melaksanakan tugasnya.
Bagi
lulusan yang
telah mulai
untuk menerapkan ilmu/kemampuannya,
diberi
kesempatan
nampak banyak upaya
yang telah dilakukan oleh para lulusan untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat lebih baik.
Ditinjau dari segi rencana pengembangan organisasi,
dipersepsik'an
cukup
pegawai dari STIA,
berfikir
dan
positif
karena
dengan
lulusnya
diharapkan akan berdampak kepada cara
bekerja
yang
akan
lebih
sistematis
dan
lebih baik, kesempatan untuk memperoleh golongan kepang-
IX
katan yang lebih sesuai atau lebih tinggi. Namun kenyataannya pada Instansi yang penulis teliti, masih belum
ada kejelasan tentang: penyesuaian golongan kepangkatan
lulusan,
tolok
ukur
sebagai
standar
kinerja,
pedoman/petunjuk,
kerja,
dan uraian kerja,
evaluasi
hasil
relevansi antara perencanaan pengembangan dan
penempatan pegawai lulusan.
Apabila segala kebutuhan pada waktu proses belajar
diupayakan untuk dipenuhi dan berjalan baik serta lancar
terutama terhadap penentuan kurikulum tenaga edukatif,
dan
metoda
mengajar
yang
dipersiapkan
untuk
proses
belajar bagi orang dewasa, maka diharapkan akan meningkatkan kualitas
lulusan.
Bila
lulusan sudah dikatakan
berkualitas maka hal tersebut akan berpengaruh kepada
kinerja lulusan yang dapat dilihat pada waktu bekerja.
x
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
PERSETUJUAN DAN PENSAHAN
iv
PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAK
v
vii
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
*vi i
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
1
Permasalahan
1
1. Latar Belakang Masalah
1
2.
8
Rumusan Masalah
B. Tujuan dan Kriteria Keberhasilan
Kinerja
BAB II
12
C. Pentingnya Penelitian
14
TINJAUAN PUSTAKA
17
A. Konsep Dasar Sistem Pendidikan
1. Pengertian dan Pentingnya Pendidi
17
2.
kan
17
Peran Pendidikan
24
3. Peran Pendidikan Tinggi Dalam Pem
bangunan
27
B. Administrasi Pendidikan dan Pengemba -
ngan Sumber Daya Manusia
32
1.
32
Administrasi
Pendidikan
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia ..
3. Pengembangan Pegawai Negeri
xi
36
40
C. Kinerja dan Produktivitas
1. Kinerja
43
43
2. Produktivitas
a. Konsep Produktivitas Secara
51
Umum
b. Produktivitas Pendidikan
51
61
c. Produktivitas Kerja dan Motivasi
d. Faktor yang Mempengaruhi Produk
66
tivitas Kerja
e. Pegawai yang Produktif
76
84
D. Peran STIA Dalam Mengembangkan Pegawai
1. Jenjang Pendidikan dan Batas Kesem
patan Belajar
2. Pola Kurikulum
3. Perkuliahan
4 . Evaluasi
....
5. Penyusunan Skripsi
6. Ijazah
7.
8.
9.
10.
11.
90
93
94
95
98
102
103
Penasehat Akademik
Administrasi Pendidikan
Penerimaan Mahasiswa
Pendaftaran
Sanksi Akademik
104
105
106
106
107
12. Tenaga Pengajar
13. Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ad
ministrasi Lembaga Administrasi
Negara
108
14. Pengembangan Program Kegiatan
109
109
15.
113
Jumlah Penerimaan dan Lulusan STIA
E. Hasil Penelitian Sebelumnya
116
F. Kesimpulan Tinjauan Pustaka
124
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A.
132
Metode Penelitian
132
B. Teknik Pengumpulan Data
134
C.
137
D.
Instrumen Penelitian
Validilitas dan Reliabilitas
men
Instru 141
XII
BAB IV
E. Langkah-langkah Penelitian
142
F.
146
Prosedur Analisis Data
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
148
A. Hasil Pengumpulan Data
148
B.
Pembahasan Hasil Penelitian
150
1. Tambahan Ilmu Pengetahuan
151
2.
159
Kelancaran Pelaksanaan Tugas
3. Pemahaman Terhadap Situasi/Lingku ngan Kerja
4. Motivasi Untuk Lebih Berprestasi ..
5. Rencana Pengembangan Pegawai dan
Organisasi
6. Faktor Lain yang Mempengaruhi
Kinerja
BAB
172
191
KESIMPULAN
193
DAN
SARAN
A. Kesimpulan Umum
193
B. Kesimpulan Khusus
195
C.
198
Saran
PUSTAKA
2 07
LAMPIRAN
RIWAYAT
170
C. Kesimpulan Hasil Penelitian
V
DAFTAR
162
166
212
HIDUP
PENULIS
256
Xlll
DAFTAR
TABEL
Tabel
Halaman
1. Beberapa Faktor untuk Mengetahui Tingkat
Kinerja (Personnel yang tidak Efektif)
...
2. Sumber-sumber Utama Kinerja yang tidak
Efektif
47
48
3. Ikhtisar Perpaduan Pemenuhan Kepuasan
Karyawan dan Organisasi
74
4. Jumlah SKS Yang Boleh Diambil Berdasarkan
Indeks Prestasi
101
5. Rekapitulasi Jumlah Penerimaan dan Lulusan
STIA-LAN Kampus Bandung Tahun 1981/1982
1993/1994
114
6. Kisi-kisi Penelitian Kinerja
140
7. Jawaban Responden Terhadap Tambahan Ilmu
Pengetahuan
156
8. Jawaban Responden Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas
160
9. Jawaban Responden Terhadap Pemahaman Ter
hadap Situasi/Lingkungan Kerja
163
10. Jawaban Responden Terhadap Motivasi Untuk
Lebih Berprestasi
166
11. Jawaban Responden Terhadap Rencana Pe
ngembangan Pegawai dan Organisasi
12. Jawaban Responden Terhadap Faktor Lain
Yang Mempengaruhi Kinerja
171
-
13. Jawaban Responden Terhadap Kurikulum dan
Silabus yang Diterapkan
14. Jawaban Responden Terhadap Buku-buku yang
Disediakan di Perpustakaan
xiv
174
176
178
15. Jawaban Responden Terhadap Tenaga Penga jar/Dosen
16.
179
Jawaban Responden Terhadap Metode Menga jar yang Digunakan
182
17. Jawaban Responden Terhadap Fasilitas
Ruang Kuliah dan Alat Bantu Mengajar ....
184
18. Jawaban Responden Terhadap Ujian dan Sistem Penilian
185
19. Jawaban Responden Terhadap Disiplin yang
Diterapkan Dalam Proses Belajar Mengajar.
20.
191
Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Pi
hak Sekretariat
187
21. Rekapitulasi Akhir Jawaban Responden Ter
hadap Pertanyaan Penelitian Kinerja
Lulusan STIA-LAN Kampus Bandung
xv
191
DAFTAR
Bagan
BAGAN
Halaman
:
1. Ruang Lingkup Permasalahan Penelitian ..
10
2.
19
Proses Pendidikan
3. Kerangka Pikir Penerapan Sistem Manajemen untuk Keberhasilan Misi Pendidikan ..
22
4. Wilayah Kerja Administrasi Pendidikan ..
34
5. Efisiensi,
Efektivitas, Kualitas dan Pro
duktivitas
57
6. Manfaat Peningkatan Produktivitas Pada
Tingkat Individu
60
7.
63
Kriteria Keberhasilan Pendidikan
8. Kebutuhan Individual dan Organisasi ....
9.
Permasalahan Pendidikan
73
118
xvi
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran :
Halaman
1. Struktur Organisasi LAN Perwakilan Jawa
Barat
2.
Berdasarkan
SK Ketua
LAN
RI
No.
-
1202/IX/6/4/1990
212
Kurikulum STIA-LAN RI
213
3. Daftar Pertanyaan Untuk Penelitian (Eva
luasi Terhadap Kinerja Lulusan STIA-LAN
Kampus Bandung
215
4. Daftar Pertanyaan Untuk Wawancara Tsr sturkur Dengan Para Atasan/Pimpinan
dari Lulusan STIA
228
5. T^ulasi Pengisian Daftar Pertanyaan ..
231
6. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap
Daftar Pertanyaan
237
7. Rekapitulasi Akhir Jawaban Responden
Terhadap Daftar Pertanyaan
xvii
240
^\0\KAA/ >-
go
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
PERMASALAHAN
1.
Latar Belakang Masalah
Pembangunan Nasional suatu bangsa
perlu dilandasi oleh investasi fisik,
tidak hanya
tetapi harus
pula dilandasi oleh investasi sumber daya manusia
melalui proses pendidikan,
latihan dan pengembangan
yang dikaitkan dan sesuai dengan program dalam perencanaan tenaga kerja. Selain itu perlu pula didorong
oleh perubahan sistem nilai pendukung produktivitas,
yaitu: etos kerja, disiplin dan motivasi serta orientasi ke masa depan.
Dalam pengembangan sumber daya manusia produktif
diperlukan suatu tahapan proses pengembangan melalui
tenaga kerja terdidik, terlatih, profesional, mandiri
dan kreatif serta inovatif.
Profil, peranan dan tantangan sumber daya manusia
yang berkualitas merupakan suatu masalah yang perlu
dikaji, terutama dilihat dari perencanaan tenaga
kerja.
Bertitik tolak pada asumsi bahwa untuk mampu
tinggal landas, diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas, maka perlu diperhatikan ungkapan yang
diutarakan oleh Bapak Soeharto, Presiden Republik
Indonesia dalam pidato kenegaraan, tanggal 16 Agustus
1984 yaitu sebagai berikut:
Yang menjadi andalan utama pembangunan
nasional kita bukanlah kekayaan yang berlimpah
ruah, melainkan kualitas manusia indonesia.
Kualitas manusia Indonesia itulah yang akan
menentukan berhasil atau tidaknya usaha kita
untuk tinggal landas nanti.
Terlepas dari pandangan hidup, latar belakang
budaya, perkembangan sejarahnya, banyak bangsa
yang maju karena berhasil meningkatkan kualitas
manusia, walaupun mereka miskin dengan kekayaan
alam.
Dari pidato tersebut, semakin jelaslah kiranya
bahwa sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
kunci untuk mampu tinggal landas.
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia untuk tinggal landas dalam kurun waktu
Jangka Panjang Duapuluh Lima Tahun Kedua,
adalah
merupakan sasaran strategis yang harus dapat dicapai.
GBHN/TAP MPR 11/1988 mengisyaratkan bahwa:
"Jumlah penduduk yang sangat besar, apabila dapat
dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efek
tif, akan merupakan modal pembangunan yang besar dan
sangat menguntungkan bagi usaha-usaha pembagunan
disegala bidang".
GBHN/TAP MPR 11/1993, mengisyaratkan pula bahwa:
Salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah
"Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya
manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan
nasional".
Dengan memperhatikan GBHN tahun 1983 dan tahun
1993 tersebut,
maka jelaslah bahwa
: Apabila sumber
daya manusia tidak dibina dan dikembangkan kualitasnya, maka sumber daya manusia dalam jumlah besar tidak
akan menjadi modal pembangunan atau aset nasional,
tetapi akan menjadi beban dan penghambat pembangunan.
Kualitas sumber daya manusia, sangat tergantung
dari kemampuan pengembangan sumber daya manusia, dan
pengembangan sumber daya manusia akan tergantung pada
pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang diperoleh.
Kinerja dan produktivitas tenaga kerja akan
sangat ditentukan oleh program pendidikan dan latihan
serta pengembangan.
Pendidikan dan latihan dilingkungan pegawai
negeri sampai saat ini dirasakan masih belum sempurna
dan belum luas daya jangkaunya sehingga belum menjadikan pegawai negeri mencapai mutu kerja yang tinggi dan
belum tanggap menyerap perkembangan-perkembangan
mutakhir.
Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1993 (Bab
VI bagian F butir 41) memberi arahan yang jelas, yaitu
sebagai berikut:
"Pembangunan aparatur negara diarahkan untuk
mewujudkan aparatur negara yang handal serta
mampu melaksanakan keseluruhan penyelenggaraan
tugas pemerintahan umum dan pembangunan dengan
efisien, efektif dan terpadu, yang didukung oleh
aparat negara yang profesional, bertanggung
jawab, bersih dan berwibawa serta menjunjung
tinggi keadilan. Pendayagunaan aparatur negara
terus ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan
kualitas, efesiensi pelayanan dan pengayoman
kepada masyarakat serta kemampuan profesional dan
kesejahteraan aparatnya.
Hal tersebut merupakan
tantangan dan pekerjaan yang harus ditangani.
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (PJP II) yang
menekankan kepada pengembangan sumber daya manusia,
memerlukan pegawai yang berkualitas dan profesional.
Sementara itu masih dirasakan adanya kesenjangan
antara kemampuan profesional aparatur/ pegawai yang
ada pada saat ini, dengan kemampuan profesional yang
diharapkan/diantisipasi untuk melaksanakan PJP n.
Kesenjangan tersebut perlu segera diatasi dengan jalan
meningkatkan kemampuan profesional dan/atau menyiapkan
kader melalui pendidikan yang variatif termasuk
pendidikan tinggi yang secara khusus diselenggarakan
untuk menunjang/mempersiapkan hal tersebut.
Adanya arus globalisasi yang menimbulkan peruba
han lingkungan secara global, regional dan nasional
yang sangat cepat, menjadikan masyarakat antar bangsa
makin saling tergantung, sehingga tidak clapat mengisolasi diri dari dunia sekitar. Perubahan yang cepat,
adanya saling ketergantungan satu sama lain senantiasa
dapat menimbulkan masalah yang kompleks dan rumit
sehingga memerlukan wawasan yang luas dalam melakukan
pendekatan dan pemecahannya.
Ini menuntut adanya
orientasi baru dalam penyelenggaraan pelayanan atau
layanan administrasi pemerintah dan bisnis, dewasa ini
maupun dimasa yang akan datang.
Belum tercapainya layanan administrasi yang
diperlihatkan/diberikan oleh pegawai negeri secara
optimal, menuntut peningkatan kinerja pegawai negeri
termaksud agar mempunyai wawasan luas dengan tetap
didasarkan oleh nilai-nilai luhur kehidupan bangsa.
Kecenderungan tersebut akan masih berlangsung
lama dimasa depan.
Usaha untuk mewujudkan manusia produktif, tidak
dapat lepas dari peran pendidikan, terutama jenjang
pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan tinggi berorien-
tasi pada penyiapan tenaga kerja yang
berkemampuan
akademis dan atau profesional (P.P No. 30/ 1990 Bab II
Pasal 2 ayat 1).
Dengan demikian pendidikan tinggi menjadi sarana
kunci bagi pembangunan bangsa, sehingga kepedulian
terhadap peningkatan kualitas jenjang pendidikan
tinggi menjadi keharusan yang mendesak agar keluaran
yang dihasilkan menjadi investasi sumber daya manusia
yang benar-benar produktif.
Dalam rangka merealisasikan keluaran pendidikan
tinggi yang berkualitas, perguruan tinggi dengan
berbagai unsur didalamnya mempunyai peran yang strate-
gis. Namun pada kenyataannya, perguruan tinggi menghadapi berbagai masalah yang intinya berfocus pada
produktivitas pendidikan yang masih rendah.
Rendahnya produktivitas pendidikan antara lain
dibuktikan dengan:
1. Kualitas pendidikan yang masii rendah
2. Pendidikan yang belun relevan dengan kebutuhan
pembangunan akan tenaga terampil
3. Manajemen pendidikan yang belum tertata secara
efisien ( Tilaar, 1991 : 5 )
Permasalahan pokok pendidikan di Indonesic
a
dewasa mi dan masa mendatang berkisar pad
a
kualitas produktivitas pendidikan nasional van
yang
masih harus ditingkatkan, baik dari segi prestasi
kemampuan 1992
untuk:
b"TnH K^1
bertumbuh
yangSegl
belumPr°SeS
mantapatau
( Engkoswara,
i-
~
£.
) .
Disamping itu, dilingkungan perguruan tinggi
terdapat beberapa hal yang harus dilaksanakan, seperti
yang terdapat dalam ketetapan MPR Nomor ll/MPR/1983,
yaitu sebagai berikut:
1. Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat
2. Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh
pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab
yang besar terhadap masa depan bangsa dan
negara Indonesia dalam rangka pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
3. Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai
masyarakat
ilmiah
yang
berbudaya,
bermoral
Pancasila dan berkepribadian Indonesia.
Dengan adanya perubahan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat, maka agar lulusan perguruan tinggi dapat
semakin produktif dalam bekerja, mengisyaratkan kepada
perguruan tinggi agar dapat selalu mengantisipasi
aspirasi dan kebutuhan tersebut. Kemauan dan kemampuan
mengantisipasi termaksud, salah satu upayanya diwujudkan dalam kesediaan untuk mengadakan studi evaluatif
terhadap lulusan dalam melaksanakan tugas ( bekerja ).
Perlu disadari bahwa dengan kondisi jumlah
penduduk yang besar, apabila kualitas sumber daya
manusia rendah dan tidak optimal pemanfaatannya, maka
hal termaksud bukan lagi menjadi "aset negara" tetapi
justru menjadi "beban negara". oleh sebab itu maka
Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta dan
Perguruan Tinggi Kedinasan diharapkan dapat lebih
berperan guna mempersiapkan tenaga pembangunan yang
lebih berkualitas.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga pembangunan
yang berkualitas tersebut maka berdasarkan Keputusan
Presiden nomor 34 tahun 1972 tentang pembagian tanggung
jawab pendidikan dan latihan, diutarakan bahwa:
"Ketua Lembaga Administrasi Negara bert.ugas dan
bertanggung jawab atas pembinaan pendidikem dan
lati
han khusus pegawai negeri "
Untuk melaksanakan Keputusan Presiden tersebut,
maka
Lembaga Administrasi
Negara
telah mendirikan
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
(STIA LAN-RI),
yang salah
satu kampusnya berada di Bandung.
STIA sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kedina-.
san dihadapkan pada tantangan yang sama, yaitu pembi
naan aparatur negara melalui pendidikan.
Kondisi obyektif yang ada dewasa ini menjadi
tantangan sekaligus membuka peluang bagi STIA untuk
mempersiapkan para lulusannya yang perlu memiliki
wawasan yang
luas dan kemampuan profesional dalam
bidang administrasi dan manajemen.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, yang salah satunya adalah adanya isu
tentang rendahnya produktivitas pendidikan tinggi,
menunjukkan adanya
sesuatu yang
kurang dalam
penyelenggaraan/pengelolaan perguruan tinggi.
Pada
dasarnya, walaupun hasil pendidikan di STIA mempunyai
manfaat bagi pribadi lulusan, akan tetapi kegunaan
riel bagi Instansi pengguna/tempat lulusan bekerja,
m
asih perlu untuk diketahui/diteliti . Untuk mem-
buktikannya, salah satu upayanya adalah dengan cara
mengadakan evaluasi terhadap kualitas lulusan yang
dapat dilihat atau salah satu caranya dinilai melalui
m
kinerjanya.
Secara skematis, ruang lingkup permasalahan
dapat digambarkan sebagaiman a yang tertera pada bagan
berikut ini.
10
BAGAN
1
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN PENELITIAN
I 1 Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan
Pembinaan pendidik-|
an umum & kejuruan I
Ketua LAM-RI
LAN-RI
Input
Proses
1 Pegawai Negeri
Pengalaman
L_
Pembinaan
Pendidikan
Jinaanl
Peng
ingan
-> Pendidikan|->
L
| Sekolah
'I Tinggi
dan
jIlmu
Latihan
| Adminis
Pegawai
Negeri
I trasi
| Jakarta
>er
t
Kerja
• Pegawai
Negeri Sipit
- ABRI
Sipil (PNS)
- PNS Pusat
Ujung
Pandang
• PNS Daerah
- PNS Menurut
UU No.8/1974
1
| Mpnfpri T^nngR
1 Kerja
1
|
|
| Pembinaan Latihan|
| Keahlian dan Ke- j
1
| juruan tenaga
1 kerja bukan pega-1
| wai negeri
[
1
i
C Teori
&
Praktek)
Bimbingan
2 Pegawai Negeri
Bandung
h-
Kuliah
Peneli tian
Skrips i
Uj ian
Sidang
]Kiner-j
11
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu adanya
identifikasi dengan mengacu kepada pertanyaan pokok
penelitian yang dirumuskan sebagai berikut:
"Sejauh manakah kinerja lulusan STIA-LAN Kampus
Bandung".
Pertanyaan pokok tersebut menyangkut beberapa
permasalahan, yang penulis jabarkan dalam beberapa
pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan.
2. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat melaksa
nakan tugas/pekerjaan dengan lebih lancar (dapat
lebih produktif dalam bekerja).
3. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat lebih
memahami situasi/lingkungan kerja.
4. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat termo-
tivasi untuk lebih berprestasi ditempat kerjanya.
5. Apakah ada manfaat penugasan atau pemberian ijin
mengikuti pendidikan di STIA dengan pembinaan dan
rencana pengembangan organisasi ditempat kerja
masing-masing lulusan STIA.
12
6. Faktor lain apakah yang selama proses belajar,
berpengaruh terhadap keberhasilan program pendidi
kan dalam kaitan/guna menunjang kinerja lulusan
STIA.
Permasalahan tersebut merupakan acuan penelitian
yang perlu dibahas secara rinci, agar dapat memberi
gambaran tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus
Bandung ditempat kerjanya masing-masing.
B. TUJUAN DAN KRITERIA KEBERHASILAN KINERJA
Tujuan penelitian ini, antara lain adalah:
1. Untuk dapat mengetahui lebih Ianjut tentang apakah
para lulusan STIA merasakan adanya nilai tambah
berupa ilmu pengetahuan, sehingga berpengaruh
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas yang pada
akhirnya diharapkan dapat berpengaruh pula terhadap
kinerja di Instansi masing-masing.
2. Untuk dapat mengetahui tentang bagaiinana cara yang
baik dan tepat dalam mengadakan penyempurnaan
konsep pendidikan di STIA pada m;.sa yang akan
datang, agar para lulusan STIA merasa dapat lebih
>mpu (lebih berkualitas), sehingga kinerjanya
leningkat, dapat lebih berprestasi, dan pada akhir
nya dapat meningkatkan produktivitas kerja individu
mai
me
dan Instansi tempat kerjanya.
13
Kriteria Keberhasilan Kinerja:
Dalam menentukan kriteria keberhasilan kinerja,
perlu
diperhatikan
adanya
faktor
yang
mempengaruhi
kinerja, yaitu sebagai berikut:
1. Ability
2. Capacity
3. Help
4.
Incentive
5.
Environment
6. Validity
7.
Evaluation
(Notoatmodjo, 1992
Dari
ketujuh
faktor
: 33)
yang
mempengaruhi
kinerja
tersebut maka dapat ditentukan bahwa kriteria keberha
silan kinerja adalah sebagai berikut:
1. Adanya
kemampuan
mengaplikasikan
ilmu
pengetahuan
dan keterampilan.
2. Adanya
sistem
dan
prosedur,
yang
dapat
berupa
bantuan/pembinaan dan evaluasi.
3. Adanya
lingkungan
kerja,
termasuk
di
dalamnya
kepuasan kerja.
4. Motivasi untuk lebih berprestasi.
Keseluruhannya tersebut,
aspek,
dan
khususnya
dalam
tertuang pada berbagai
penelitian
ini
meliputi
untuk
memahami
yaitu sebagai berikut:
1. Kaitannya
dengan
pengetahuan
STIA
mengacu
dan
adanya
kemampuan
keterampilan,
pada
upaya
maka
mewujudkan
khusus
bagi
lulusan
yang
berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan.
Hal
termaksud
pada pertanyaan
penelitian
nomor 1 yaitu tambahan ilmu pengetahuan,
pembekalan
selama
dituangkan
proses
keberhasilan
belajar
pendidikan
mengajar
dan
yang
mempengaruhi
keberhasilan
lulusan,
dituangkan pada pertanyaan penelitian nomor 6, yaitu
faktor lain yang mempengaruhi kinerja.
2. Kaitannya dengan adanya sistem dan prosedur,
pengalaman lulusan,
selain
maka
bantuan/pembinaan dan
evaluasi hasil kerja perlu dilaksanakan.
Hal
ter
maksud dituangkan pada pertanyaan penelitian nomor
2 yaitu kelancaran pelaksanaan tugas.
3. Kaitannya dengan adanya lingkungan kerja yang baik,
akan
kerja
menciptakan
dan
ketertiban/disiplin,
keberhasilan
kinerja,
pertanyaan
hal
penelitian
kepuasan
termaksud
tertuang
pada
nomor
3
dan
nomor 5,
yaitu pemahaman terhadap situasi/lingku
ngan kerja, dan rencana pengembangan pegawai/organisasi.
4. Kaitannya dengan motivasi untuk lebih berprestasi
tertuang pada pertanyaan penelitian nomor 4.
Dengan
lebih berkualitasnya
lulusan,
maka
di
harapkan lulusan akan menunjukkan kinerja yang baik di
tempat kerjanya masing-masing.
Di samping bekal ilmu
pengetahuan,
pengalaman
keterampilan
dan
yang
ada,
kriteria keberhasilan kinerja perlu diperhatikan untuk
15
dipenuhi guna mewujudkan kinerja yang baik.
C.
PENTINGNYA
PENELITIAN
Penelitian ini berhubungan dengan pembinaan dan
pengembangan
pegawai
negeri,
terutama
dalam
atau
melalui pendidikan di STIA. Pendidikan sangat diperlu
kan
agar
(dalam
hal
supaya
ini
khususnya
pegawai
negeri
bagi
dapat
pegawai
lebih
negeri),
terampil
dan
mampu melaksanakan tugas sesuai dengan
peranan yang
diberikan
masih
pernah
kepadanya.
dilakukan
kinerja lulusan,
dan
kembali
Sampai
suatu
saat
penelitian
ini
yang
belum
menyangkut
setelah mengikuti pendidikan di STIA
bekerja
penelitian tentang
di
Instansinya.
Oleh
sebab
itu
evaluasi hasil pendidikan di STIA
perlu dilakukan.
Penelitian
ini penting untuk dilakukan karena
beberapa alasan, yaitu:
1. Program pendidikan khususnya pendidikan bagi
awai
peg
negeri, merupakan upaya pembinaan dan pengem
bangan sumber daya manusia.
Salah satu wujud dari
pembinaan dan pengembangan termaksud adalah melalui
pendi^xkan di STIA, dimana lulusannya dipersiapkan
untuk menduduki golongan pangkat III A/Penata Muda
atau yang setingkat dalam suatu instansi. Disamping
itu penelitian ini dimaksudkan juga guna pemikiran
16
kembali
sistem
tentang
pendidikan
mengupayakan
dan
konsep
program penyempurnaan
khususnya
konsep
_^rmanfaat,
atau
yang
agar
di
STIA,
lebih
agar
terarah,
menghasilkan
dapat
sempurna
lulusan
yang
lebih berkualitas.
2. Apabila
diadakan
penghitungan
secara
kuantitatif,
maka program pendidikan di STIA telah cukup banyak
menghasilkan/mengeluarkan lulusan sejak berdirinya
STIA
LAN
Kampus
Bandung
tahun
1973.
Sejak
tahun
1983 sampai April 1994, jumlah lulusan adalah 2.871
orang, oleh sebab itu sudah waktunya untuk mengadakan pengkajian efektivitasnya
kan
evaluasi
tentang
dengan cara mengada
kinerja
lulusan,
ditempat
kerjanya masing-masing.
3. Bila diperhatikan dari
keberadaan
merupakan
segi
pendidikan
salah
satu
ilmu pegetahuan,
kedinasan
bidang
pegawai
garapan
maka
negeri,
administrasi
pendidikan yang belum banyak dibahas secara khusus,
sehingga dengan demikian diharapkan penelitian ini
dapat lebih menarik untuk dikaji lebih lanjut.
4. Dari
penelitian
menemukan
pendi "i;kan,
konsep
ini,
nantinya
untuk
khusv ;:nya
diharapkan
dapat
perbaikan/penyempurnaan
bagi
Perguruan
Tinggi
Kedinasan yang sampai saat ini
masih perlu dibina
dan
menerus.
dikembangkan
secara
terus
Dikaitkan
16
dengan tugas pokok Lembaga Administrasi Negara,
ini
akan bermanfaat guna penyempurnaan dan pengembangan
kebijaksanaan
lebihi lanjut,
khususnya
yang
ber-
kaitan dengan pembinaan perguruan tinggi kedinasan
maupun pembinaan pegawai negeri.
BAB
PROSEDUR
METODE
III
PENELITIAN
PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif/ natural,
walaupun nantinya
juga akan menggunakan sajian statistik deskriptif,
untuk
memperjelas data.
Metode kualitatif'meliputi sejumlah
metode penelitian.
"Tiap metode bertindihan dengan lain
nya, namun semua mengandung ciri kualitatif dengan mengutamakan aspek tertentu"
Nasution
(Burgess
1985)
Dalam
penelitian yang dilakukan ini aspek tertentu ditujukan
pada perilaku manusia dalam organisasi.
Berdasarkan pendapat tersebut,
metode
ini yang
bersifat natural,
berkaitan dengan
maka
produktivitas
kerja lulusan STIA LAN Kampus Bandung beserta faktor lain
yang mempengaruhinya,
akan dilihat sebagaimana adanya
wajar tanpa dimanipulasi atau tanpa diatur oleh eksperimen
atau
test.
Nasution
(1988 : 9 - 11), mengutarakan bahwa karak-
teristik penelitian kualitatif meliputi:
1.
Sumber
data
adalah situasi yang wajar atau natural setting
2. Penelitian sebagai instrumen utama
3. Sangat deskriptif
4. Mementingkan proses maupun produk
5.
Mencari
makna
6. Mengutamakan data langsung atau "first hand"
7. Triangulasi
8. Menonjolkan rincian kontekstual
9. Subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama
dengan peneliti.
132
10. Mengutamakan perspektif err.ic
11.
Verifikasi
12. Sampling yag purposif
13. Menggunakan audit trail
14.
Partisipasi tanpa menggancgu
15. Mengadakan analisis sejak awal peneli ticin.
16. Desain
penelitian
penelitian.
tampil
dalam
proses
Penelitian mengumpulkan data berdasarkan observasi
situasi yang wajar, sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi.
Peneliti tetap memegang peranan utama sebagai
penelitian.
alat
Peneliti disini tidak mengutamakan angka-
angka dan statistik walau tidak menolak data kuantitatif,
tetapi yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan
uraian.
Metode
ini
berusaha
memahami
kelakuan manusia
dalam
konteks yang lebih luas, dipandang dari kerangka pemiki
ran dan perasaan responden,
dan peneliti
terjun
ke-
lapangan untuk mengadakan wawancara.
Triangulasi dilakukan untuk membandingkan informasi
tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak,
agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data.
Penel
iti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat terinci
mengenai
hal-hal
yang
berkaitan
diteliti.
Peneliti tidak menganggap dirinya
atau lebih tahu dari yag diteliti,
dengan
masalah
yang
lebih tinggi
mementingkan pandangan
responden.
Peneliti mencari kasus yang berbeda dengan yang
telah
ditemukan,
untuk
memperoleh
tinggi
tingkat kepercayaannya,
hasil
yang
lebih
sehingga terdapat kesesu-
aian.
Metode natura1istik,
biasanya menggunakan
sampel
sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian, sehingga
sering berupa studi kasus atau multi kasus.
dimaksudkan untuk mengetahui
apakah
Hal terebut
laporan penelitian
sesuai dengan data yang dikumpulkan,
serta terbuka untuk
dikritik.
Untuk memperoleh situasi yang wajar,
peneliti dalam
melakukan observasi hendaknya tidak menonjolkan diri agar
tidak mengganggu kewajaran situasi.
Jadi penelitian naturalistik tujuannya menemukan
pola yang mungkin dapat dikembangkan menjadi teori yang
didasarkan
atas data
dan disain
penelitian
baru,
yang
akan muncul dalam proses penelitian.
Dengan memperhatikan ciri-ciri
penelitian
ralistik seperti telah diuraikan tersebut,
maka
natu
penulis
mengimplementasikannya didalam penelitian.
B.
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
Guna memperoleh data yang akurat,
mengumpulkan data
litian
yang
sesuai
kan
penulis
karakteristik
pene
kualitatif.
Metode penelitian
metode
dengan
maka
evaluasi,
terhadap
lainnya yang
terka it , adalah
yaitu merupakan penelitian yang dilaku
kegiatan
yang
sebab itu dalam penelitian
sudah
ini
dilaksanakan.
teknik
Oleh
pengumpulan data
yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
cara melakukan studi dokumentasi,
dalam
bentuk
pertanyaan
menggunakan
penelitian,
dan
instrumen
mengadakan
wawancara.
Ketiga teknik tesebut dipergunakan guna mendapat
data agar saling dapat melengkapi dan saling menunjang.
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk dapat mengeta-
hui/memahami berbagai aspek yang
sarana,
prasarana,
tata
erat kaitannya
tertib dan aturan
dengan
lain
yang
diberlakukan atau ditetapkan oleh pihak STIA.
Misal : - Perkembangan kebijaksanaan yang ada.
- Buku pedoman pelaksanaan program pendidikan
STIA.
- Beberapa pidato dan Kertas Kerja Ketua LAN,
Ketua STIA,
serta Deputi Ketua STIA.
- Laporan kerja (berkala) tentang kegiatan STIA
- Buletin dan penerbitan majalah ilmiah serta
buku lainnya
Studi dokumentasi ini sangat penting artinya, untuk
memberikan
gambaran
lebih
jelas,
dalam
situasi
dan
kondisi seperti itu, sampai sejauh mana tingkat produkti
vitas yang dapat dicapai oleh lulusan STIA.
Instrumen dalam bentuk angket disampaikan kepada
para lulusan STIA, yang penulis manfaatkan untuk mendapat
gambaran tentang produktivitas kerja lulusan ditempat
kerjanya masing-masing setelah mengikuti pendidikan di
STIA (menurut persepsinya).
Pedoman wawancara telah dipersiapkan secara seksama
dan dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data atau
informasi selengkap mungkin,
dakan
dan
sekaligus untuk menga
pengecekan terhadap kebenaran dari
telah diperoleh dari responden,
lulusan
keterangan
yang dalam hal
yang
ini adalah
STIA.
Populasi yang tersedia dalam rangka pengambilan
sampel adalah terdiri dari
sejum.'.ah alumni, yang
lulus dan setelah 3 (tiga)
tahun diwisuda can bekerja
kembali
di
instansinya.
Lulusan
termaksud
berasa]
Instansi-instansi yang terdiri dari Departemen,
Pemerintah
Non
Departemen
(LPND),
Badan
dari
Lembaga
Usaha
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
telah
Milik
Pemerintah
Daerah (PEMDA), sebagai dasar pengambilan sampel.
Karena masing-masing instansi mempunyai tugas pokok
dan fungsi secara spesifik,
maka setiap instansi ter
maksud akan diwakili oleh instansi itu sendiri
(bersifat
heterogen).
Sampel diambil dari seluruh Instansi yang memiliki
lulusan STIA, oleh karena itu maka dari masing-masing
Instansi, diambil dua sampel untuk mewakili lulusan STIA.
Jadi sampel yang diambil ini berjumlah 64 sampel.
INSTRUMEN PENELITIAN
Upaya meneliti dalam rangka memberi gambaran tentang
produktivitas kerja lulusan STIA, dilakukan dengan cara
melakukan evaluasi tehadap para
lulusan.
Evaluasi
dilakukan dengan disertai wawancara terstruktur. sehingga
dengan demikian diharapkan akan didapatkan hasil yang
seobyektif mungkin.
Evaluasi dinyatakan dalam bentuk angket yang disam
paikan kepada para lulusan STIA. Diharapkan para lulusan
dapat mengutarakan
tentang ada atau tidak adanya manfaat
atau tambahan kemampuan setelah mengikuti pendidikan di
STIA,
sehingga berpengaruh terhadap kinerja di tempat
kerjanya masing-masing.
Angket yang berisi beberapa faktor dan terdiri dari
item-item pertanyaan,
merupakan
instrumen yang
penulis
menfaatkan untuk mengukur kinerja lulusan ditempat kerja
nya masing-masing setelah mengikuti pendidikan di STIA.
Di
samping
penelitian,
penulis
pimpinan dari
wawancara
penulis
juga
m e ny e ba rk a n
melakukan
lulusan STIA,
tersebut
dapat
po rt a n ya an
wawancara
dengan
sehingga diharapkan hasil
dimanfaatkan
untuk
mengontrol
jawaban dari para lulusan STIA yang diperoleh dari perta
nyaan penelitian yang sudah diisi,
dan
sekaligus dapat
merupakan data baru yang kemungkinan tidak dapat dipero
leh melalui angket.
Kinerja lulusan dapat diukur dari:
1. Manfaat bagi pribadi lulusan, dalam arti tambahan
ilmu pengetahuan.
2. Kinerja di tempat kerja masing-masing.
Pengukuran kinerja diawali dengan mengukur manfaat
setelah mengikuti pendidikan di STIA bagi pribadi lulu
san, yang diukur
melalui faktor tambahan
ilmu pengeta
huan .
Dari tambahan ilmu pengetahuan yang diperoleh,
penerapannya akan nampak dalam pelaksanaan pekerjaan/
kemampuan di tempat kerja masing-masing,
yang kemudian
dapat diukur melalui kinerjanya.
Dengan demikian kinerja
lulusan di tempat kerja
masing-masing dapat diukur melalui beberapa faktor,
meliputi kelancaran pelaksanaan tugas,
situasi/1ingkungan kerja,
yang
pemahaman terhadap
motivasi untuk lebih berpresta
si, rencana pengembangan organisasi, dan faktor lain yang
mempengaruhi kinerja termaksud.
Pada dasarnya,
instrumen penelitian yang digunakan
dijabarkan dalam faktor-faktor tersebut.
Guna memudahkan penyusunan
didalam
instrumen,
Kisi-kisi
kinerja
item-item,
yang terdapat
maka diperlukan kisi-kisi
instrumen
lulusan STIA,
penelitian
untuk
instrumen.
mendeskripsikan
dapat dilihat pada tabel 4.
Setiap item didalam instrumen diberi
skala 1 sampai
dengan 4, yang menunjukkan tingkat manfaat/ kinerjanya.
Angka 1 menunjukkan tingkat penambahan atau tingkat
kinerjanya kecil atau sama dengan 25% dari skor ideal,
angka 2 menunjukkan tingkat penambahan atau tingk.t
kinerjanya kurang/sedikit, atau sama dengan 50% dari skor
ideal, angka 3 menunjukkan tingkat penambahan atau ting
kat kinerjanya cukup,
ideal,
atau sama dengan 75% dari
skor
dan angka 4 menunjukkan tingkat penambahan atau
tingkat kinerjanya sangat besar, atau sama dengan 100%.
Instrumen
angket,
untuk
para
dan untuk para
lulusan
pimpinan
STIA yang
lulusan yang
pedoman wawancara, dapat dilihat pada lampiran.
berupa
berupa
TABEL
KISI-KISI
i
Variabel
Kinerja lulus
1.
Tambahan
IImu Penge
tnhuan
2.
Kelancaran
tugas
-
|
|
|
|
| 1 |
|
|
I
Menyusun laporan & telaahan j 11
staff
|
Mengolah data & memahami
|
instruksi
|
Berkomunikasi, hubungan kerj[
Mengelola pekerjaan, barang,|
personiI
|
- Memecahkan masalah & mengambil keputusan
• Pengendalian, pengawasan &
mengevaluasi kegiatan
3.
I Nomor Item]
• Administrasi, Organisasi
& Manajemen
• Kepegawaian, keuangan &
materiiI
- Komunikasi S, Hubungan kerja
- Sistem Administrasi Negara
• Koordinasi dan penjabaran
kebijaksanaan
pelaksana
an
KINERJA
Aspek-Aspek Materi
Faktor
an STIA
6
PENELITIAN
1
No.I
:
10
21
|
j
|
j
- Pemahaman terhadap kebijaksa|
naan, peraturan dinas, organ)
sasi, tugas pokok, lingkungaj
si tuasi/
kerja, tata kerja, rincian j 22-29
Iingkungan
tugas, rencana dan program j
kerja
Pemahaman
terhadap
tahunan
j
i
I
4.
- Semangat dalam tugas
untuk le
- Menghadapi rcsiko
bih berpre - Bekerja ccrmnt
Motivasi
stasi
- Mencari alter nnt i f
- Mcnge jai pic1, r ,r. i
-
Inovasi
j
|
[
30-37
j
'
'
- Mcngorc?k -;l kcmlvt I I
'
• Mendapat knrck-.i
| °
I
5. Rencana pe - Jabatan yang sr>..Kii
ngembnngan - Kaitan pond lcf ikm dengan :
Organi sasi
j
1
- Formasi
|
- Insentif
|
-
Pengembangan organisasi
toIongan/pangkat
Keuenangan baru
Tanggung jawab
|
|
|
|
3f>
'••'.
i
r
1
6.
Fakor
45
lain - Kurikulum & silabus
yang mem
pengaruhi
kinerja
-
- 52
- Buku diperpustakaan
- Tenaga pengajar & Satuan
Acara Perkuliahan
- Metode mengajar
- Ruang kuliah f. alat bantu
mengajar
- Ujian & sistem penilaian
- Disilin dalam proses belajar
mengajar
- Pelayanan Sekretariat
I
. VALIDILITAS
L
DAN RELIABILITAS
INSTRUMEN
Sehubungan dengan validilitas dan reliabilitas
instrumen pada penelitian ini,
maka
penulis menganggap
validilitas adalah sebagai bukti bahwa apa yang diamati
melalui
penelitian sesuai dengan apa yang
sesungguhnya
ada dalam fakta yang terjadi.
Disamping itu,
penulis menganggap reliabilitas
instrumen adalah sebagai sesuatu yag menunjukkan konsis-
tensi pada beberapa periode proses penelitian yang menun
jukkan hasil sama walaupun validnya atau reliabi1itasnya
masih mempunyai kelemahan secara teoritis.
Instrumen yang akan digunakan untuk penelitian,
adalah untuk mengukur tingkat kinerja
lulusan STIA yang
terdiri dari pegawai negeri.
Dari
terkait
instrumen yang diberikan kepada
atau
pihak yang
(berpengalaman),
tambah,
dikurangi,
sejumlah 80
maka
mempunyai
item
pihak yang
kepentingan
instrumen
masih
dan
perlu
bahkan dipertimbangkan kembali.
item yang diajukan untuk mengukur
ahli
diDari
kinerja
lulusan STIA, ternyata
akhirnya hanya dapat
sebanyak 52 item. Pedoman wawancara untuk
lulusan STIA,
digunakan
pimpinan para
setelah mengalami penyempurnaan,
dapat
disetujui untuk digunakan.
Setelah instrumen diuji va1 idi1itasnya kepada 1 )
orang lulusan STIA, yang pengambilannya secara random,
maka hasil uji coba tersebut telah dianggap sebagai uji
validilitas dan reliabilitas instrumen.
Berdasarkan hal tersebut maka dari 52 item yang
digunakan untuk mengukur kinerja lulusan STIA, dapat
dinyatakan valid dan reliabel.
B.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Banyak pendapat yang mengutarakan tentang langkahlangkah atau tahapan dalam melaksanakan penelitian kuali
tatif.
Diantara pendapat pakar yang ada, Nasution (1991 :
3) mengemukakan 3 tahap penelitian, yaitu:
1.
Tahap Orientasi
2. Tahap Eksplorasi
3.
Tahap member check
Tahap Orientasi merupakan penelitian awa 1 guna
mendapat gambaran permasalahan yang lengkap untuk meman
tapkan fokus penelitian.
Sambil mengadakan konsultasi dengan pembimbing, dan
menyelesaikan disain penelitian sampai. sempurna dan
disetujui,
dengan
penulis
lulusan
juga mengadakan wawancara
STIA
maupun
dengan
informal
pimpinan
lulusan
tersebut dan juga dengan lulusan yang sudah berada pada
tingkat
pimpinan.
Januari
1994
Hal
sampai
tersebut
bulan
Mei
dilakukan
1994,
sejak
disertai
bulan
dengan
melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang erat kaitannya
sehingga dapat memberikan masukkan yang
searah
dengan
penelitian ini.
Berikutnya, pada tahap Eksplorasi, penulis melakukan
penelitian yang sebenarnya,
yaitu mengumpulkan data yang
berkenaan dengan fokus penelitian.
Setelah seluruh persyaratan dapat diselesaikan,
sejak akhir bulan April
penulis mulai
menye.bark.-in
maxa
din
menarik kembali hasil angket dan aktif mengumpulkan data,
mulai mengolah data, serta mengatur waktu guna mengadakan
wawancara dengan pihak yang terkait,
yaitu pimpinan dari
lulusan STIA dan lulusan yang telah menduduki
jabatan
pimpinan di beberapa Instansi.
Wawancara dengan pihak pimpinan dari lulusan STIA,
penulis
lakukan
untuk
memperkuat
kebenaran
data
yang
diberikan oleh responden, dan untuk mendapatkan data barn
yang mungkin tidak dapat diperoleh dari responden.
Pelaksanaan wawancara dengan menggunakan pedoman,
agar
pembicaraan
dapat dilakukan
berfokus kepada tujuan penelitian.
secara
terarah
dan
Disamping hal tersebut, guna melengkapi data yang
telah dikumpulkan,
atau pengecekan,
studi
serta untuk mengadakan triangulasi
maka penulis
dokumentasi.
Sedangkan
mengadakan observasi dan
untuk
merekam
data
dan
informasi, penulis memanfaatkan buku catatan.
Setiap jawaban pertanyaan dari hasil wawancara,
penulis buatkan deskripsinya untuk
mempermudah membuat
analisis dan menemukan pola jawaban yang disimpulkan dari
hasil mereduksi data atau informasi. Berikutnya penulis
membuat laporan secara deskriptif berdasarkan
jawaban
dari responden (Ernie).
Langkah selajutnya penulis melakukan member check
(penelitian tahap terakhir), yaitu memverifikasi dengan
mengadakan pengecekkan validilitas data, maksudnya menga
dakan pegecekkan terhadap kebenaran segala informasi yang
telah dikumpulkan, supaya hasil penelitian dapat dipercaya.
Dan untuk lebih memantapkan hasil penelitian yang
telah diperoleh maka penulis juga melakukan observasi dan
studi dokumentasi serta triangulasi kepada pihak respon
den dan nara sumber yang berkepentingan.
Secara sistematis, langkah-langkah penelitian yang
dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Setelah selesai menyusun disain penelitian,
maka
langkah berikutnya adalah membuat instrumen penelitian
yang berhubungan dengan kinerja lulusan STIA di tempat
kerjanya masing-masing.
2. Dengan melalui beberapa kali proses diskusi dengan
pihak yang terkait atau pihak yang berkepentingan dan
dianggap
ahli
atau
berpenga1aman ,
penelitian mengalami
beberapa
maka
instrumen
penyempurnaan
untuk
kemudian diajukan guna pengujian validilitasnya.
3. Dari
instrumen penelitian yang telah diuji validili
tasnya tersebut,
maka diajukan untuk dikonsultasikan
dengan kedua pembimbing, yang
kemudian penulis menda
pat arahan untuk penyempurnaan lebih lanjut.
4.
Setelah instrumen penelitian disetujui,
•tersebut
maka instrumen
diuji cobakan kepada 10 responden,
guna dapat
diketahui validilitas dan reliabilitasnya.
10
responden
tersebut
dilakukan
secara
Penetapan
random,
dan
tabulasi dilakukan untuk persiapan pengujian.
5.
Item-item yang sudah dianggap valid tersebut digunakan
untuk
penelitian yang sesungguhnya.
Instrumen
yang
berupa angket tersebut diberikan kepada 64 responden.
6. Tabulasi data dari jumlah periode/proses yang terakhir
yaitu
sebanyak
64
responden,
yang
kinerja
lulusan STIA sebanyak 6
menjadi
52
item.
Semua
data
terdiri
dari
data
faktor dan terinci
hasil
penelitian
ini
disertakan dalam lampiran tesis ini.
7. Analisis data, dilakukan penulis dengan cara membuat
kesimpulan dari jawaban pertanyaan penelitian yang
dikemukakan dan dikumpulkan.
Hasil analisis data dan
pembuatan kesimpulan diutarakan pada bab berikutnya
dan data penunjang tertera pula pada lampiran tesis
ini.
PROSEDUR ANALISIS DATA
Analisis data penelitian kualitatif ini
kan melalui suatu proses.
proses,
dilaksana
Dikatakan melalui
suatu
berarti pelaksanaannya telah mulai dilakukan
sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara lebih seksama,
baik sejak atau selama dilapangan maupun setelah
penulis tidak berada di lapangan lagi.
Sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Nasution
(1988 : 129-130) bahwa analisis data dilakukan dengan
cara:
1.
Reduksi data
2.
Display data
3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Pada reduksi data,
penulis mengadakan penelaahan
kembali seluruh catatan yang diperoleh dari hasil wa
wancara, observasi dan studi dokumentasi.
Penelaahan termaksud dilakukan guna dapat ditemukan-
nya hal-hal penting yang erat kaitannya dengan kinerja
lulusan STIA-LAN Kampus Bandung.
Selanjutnya penulis melakukan display data,
cara merangkum
dan menyusun kembali
data
yang
dengan
telah
diperoleh dalam bentuk yang lebih sistematis sehingga
dapat lebih mudah untuk difahami.
Dari' display data yang telah dibuat, selanjutnya
dapat ditarik suatu kesimpulan yang lebih bermakna.
Pada akhirnya dilakukan verifikasi untuk lebih
memantapkan kesimpulan, dengan cara member check atau
triangulasi yang dilakukan selama dan sesudah data di
kumpulkan . .
5£?
UJ i«S
C-i—
areau^Tgsssgggfi3
BAB
KESIMPULAN
V
DAN SARAN
Setelah memperhatikan berbagai teori, kebijaksanaan
dan pengembangannya,
studi data empirik,
deskripsi serta
masalah tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung,
maka
berikut
ini adalah
beberapa
kesimpulan
dan
saran
yang penulis coba untuk utarakan, yaitu sebagai berikut:
A.
KESIMPULAN
1. Dari
UMUM
pengkajian
berupa
penelitian,
telah
dapat
disimpulkan bahwa lulusan STIA-LAN Kampus Bandung,
melalui 6 faktor yang diteliti,
secara umum menun
jukkan bahwa kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Ban
dung dinyatakan cukup baik, bahkan mendekati baik.
Hal
i..i
berarti
bahwa
dengan
kurikulum,
tenaga
edukatif, tenaga non edukatif, sarana dan prasarana
yang ada,
jukkan
menghasilkan
kinerja
yang
lulusan STIA dengan menun
cukup
baik
setelah
mereka
kembali bekerja di Instansinya masing-masing.
2. Kaitannya dengan kriteria keberhasilan kinerja maka
pada
kenyataannya
belum
ada
kejelasan
tentang:
penyesuaian golongan kepangkatan lulusan dan syarat
1
pegawa'i
sebagai
untuk menduduki
standar
golongan
kinerja,
III,
tolok
ukur
pedoraan/petunjuk
dan
uraian kerja, evaluasi hasil kerja, sehingga belum
dapat
diketahui
secara
pasti
antara
ada dengan kinerja yang diharapkan.
193
kinerja
yang
Di samping itu
194
belum
ada
kejelasan
relevansi
antara
perencanaan,
pengembangan dan penempatan pegawai, khususnya bagi
lulusan
STIA.
Hal
tersebut
menyebabkan
tidak
jelasnya jenjang karier, sehingga mengurangi moti
vasi untuk lebih berprestasi.
195
B.
KESIMPULAN
KHUSUS
1. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau
dari
segi
tambahan
diterapkannya
ilmu
tambahan
pengetahuan
ilmu
atau
dapat
pengetahuan
oleh
lulusan dinyatakan cukup menambah, bahkan mendekati
pernyataan sangat menambah. Hal tersebut merupakan
suatu deskripsi yang dapat diartikan sebagai gam
baran bahwa disatu pihak para lulusan memang sangat
membucuhkan
(khusus
pengetahuan
bagi
mereka
yang
yang
telah
bekerjanya
diberikan
berkaitan
langsung dengan materi bersangkutan). Dilain pihak
dapat ditafsirkan sebagai pengetahuan akan adanya
nilai
tambah yang
cukup memadai
khususnya
bagi
lulusan yang mempunyai kemampuan yang dapat dikem
bangkan.
Bagi mereka yang bekerjanya tidak atau
kurang berkaitan dengan bidang administrasi, menya
takan kurang atau tidak menambah pengetahuan.
2. Kinerja
dari
lulusan
segi
STIA-LAN Kampus
kelancaran
Bandung
pelaksanaan
dilihat
tugas,
dapat
dinyatakan menambah kelancaran pelaksanaan tugas.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa:
Tidak selalu setiap lulusan langsung dapat menun
jukkan peningkatan terhadap kelancaran pelak sanaan
tugas yang
lebih dibandingkan dengan
pada
waktu
mereka belum lulus. Hal tersebut disebabkan karena
lulusan
tersebut
untuk
beberapa
lama
memerlukan
196
waktu untuk beradaptasi. Disamping itu juga tergan
t
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
KAMPUS BANDUNG
TESIS
Diajukan Kepacla Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Program Pasca Sarjana
Biclang Studi Adtninistrasi Pendidikan
Oleh:
Sedarmayanti
NPM. 9232012
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
ABSTRAK
KINERJA
SEKOLAH TINGGI
LEMBAGA
LULUSAN
ILMU ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
KAMPUS
NEGARA
BANDUNG
Oleh
Sedarmayanti
Pengembangan
sumber
mewujudkan kinerja
yang
daya
manusia,
baik dan
agar
produktif,
suatu tahapan proses pengembangan melalui
terdidik,
serta
terlatih,
profesional,
mandiri
jukkan
untuk mewujudkan manusia
tenaga kerja
dan
kinerja
yang
baik
dan
yang mampu
produktif,
lepas dari peran pendidikan,
terutama
tinggi.
pendidikan
tinggi
kerja
berkemampuan
Jenjang
penyiapan
tenaga
profesional.
menjadi
sarana
kepeduliar.
didikan
agar
memerlukan
kreatif
inovatif.
Usaha
atau
dapat
tinggi
keluaran
Dengan
kunci
terhadap
yang
bagi
demikian
menjadi
tuntutan
yang dihasilkan
tidak
dapat
jenjang pendidian
berorientasi
bangsa,
kualitas
yang
menjadi
pada
akademis
pendidikan
pembangunan
peningkatan
menun-
tinggi
sehingga
jenjang
sangat
dan
pen
mendesak
investasi
sumber
daya manusia yang benar-benar dapat menunjukkar, kinerja
yang baik dan produktif.
Vll
Pada kenyataannya, pendidikan tinggi menghadapi
berbagai
masalah
yang
pada
dasarnya
berfocus
pada
produktivitas pendidikan yang masih rendah.
Dalam rangka merealisasikan keluaran pendidikan
tinggi yang berkualitias, maka pendidikan tinggi dengan
berbagai unsur didalamnya mempunyai peran yang strategis.
Berdasarkan hal tersebut,
untuk
meneliti
tentang
kinerja
penulis merasa tertarik
lulusan
STIA-LAN
Kampus
Bandung.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitis,
dengan
data
menggunakan
dilakukan
pendekatan
dengan
kualitatif.
menyebarkan
daftar
Pengumpulan
pertanyaan,
melakukan wawancara, dan mengadakan studi dokumentasi.
Dari hasil
analisis data ditemukan
bahwa,
kinerja
lulusan STIA-LAN Kampus Bandung baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dalam melaksanakan pekerjaan ditempat
kerjanya,
cangat
pengembangannya
bervariasi
lebih
banyak
dan
secara
tergantung
keseluruhan,
pada
pribadi
masing- masing lulusan.
Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil
pertanyaan
jawaban
daftar
penelitian
mengenai
tambahan ilmu pengetahuan, kelancaran pelaksanaan tugas,
pemahaman
untuk
si,
terhadap
situasi/lingkungan
lebih berprestasi,
dan
faktor
lain
kerja,
motivasi
rencana pengembangan organisa-
yang
mempengaruhi
kinerja,
serta
ditunjang oleh wawancara yang telah penulis lakukan.
viii
Hasil penelitian terhadap tambahan ilmu pengeta-
huan,
memberi arti bahwa para
dapat
menyerap
diberikan
segala
sewaktu
ilmu
masih
lulusan menguasai
pengetahuan
kuliah,
yang
sehingga
dan
telah
mendapatkan
nilai tambah yang cukup memadai.
Hasil
penelitian ditinjau dari segi kelancaran
pelaksanaan
setiap
tugas
lulusan
mendeskripsikan
bahwa
tidak
langsung dapat menunjukkan
terhadap kelancaran pelaksanaan
selalu
peningkatan
tugas yang lebih atau
kinerja yang lebih dibandingkan dengan pada vaktu raereka
belum
lulus.
tersebut
Hal
untuk
tersebut
beberapa
disebabkan
lama
karcna
memerlukan
lulusan
waktu
untuk
beradaptasi. Disamping itu juga tergantung dari kesempa
tan dan wtwinang yang diberikan dan tergantung pula dari
kemampuan
pribadi
untuk
dapat
segera
menerapkan
atau
mengembangkan dalam melaksanakan tugasnya.
Bagi
lulusan yang
telah mulai
untuk menerapkan ilmu/kemampuannya,
diberi
kesempatan
nampak banyak upaya
yang telah dilakukan oleh para lulusan untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat lebih baik.
Ditinjau dari segi rencana pengembangan organisasi,
dipersepsik'an
cukup
pegawai dari STIA,
berfikir
dan
positif
karena
dengan
lulusnya
diharapkan akan berdampak kepada cara
bekerja
yang
akan
lebih
sistematis
dan
lebih baik, kesempatan untuk memperoleh golongan kepang-
IX
katan yang lebih sesuai atau lebih tinggi. Namun kenyataannya pada Instansi yang penulis teliti, masih belum
ada kejelasan tentang: penyesuaian golongan kepangkatan
lulusan,
tolok
ukur
sebagai
standar
kinerja,
pedoman/petunjuk,
kerja,
dan uraian kerja,
evaluasi
hasil
relevansi antara perencanaan pengembangan dan
penempatan pegawai lulusan.
Apabila segala kebutuhan pada waktu proses belajar
diupayakan untuk dipenuhi dan berjalan baik serta lancar
terutama terhadap penentuan kurikulum tenaga edukatif,
dan
metoda
mengajar
yang
dipersiapkan
untuk
proses
belajar bagi orang dewasa, maka diharapkan akan meningkatkan kualitas
lulusan.
Bila
lulusan sudah dikatakan
berkualitas maka hal tersebut akan berpengaruh kepada
kinerja lulusan yang dapat dilihat pada waktu bekerja.
x
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
PERSETUJUAN DAN PENSAHAN
iv
PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAK
v
vii
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
*vi i
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
1
Permasalahan
1
1. Latar Belakang Masalah
1
2.
8
Rumusan Masalah
B. Tujuan dan Kriteria Keberhasilan
Kinerja
BAB II
12
C. Pentingnya Penelitian
14
TINJAUAN PUSTAKA
17
A. Konsep Dasar Sistem Pendidikan
1. Pengertian dan Pentingnya Pendidi
17
2.
kan
17
Peran Pendidikan
24
3. Peran Pendidikan Tinggi Dalam Pem
bangunan
27
B. Administrasi Pendidikan dan Pengemba -
ngan Sumber Daya Manusia
32
1.
32
Administrasi
Pendidikan
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia ..
3. Pengembangan Pegawai Negeri
xi
36
40
C. Kinerja dan Produktivitas
1. Kinerja
43
43
2. Produktivitas
a. Konsep Produktivitas Secara
51
Umum
b. Produktivitas Pendidikan
51
61
c. Produktivitas Kerja dan Motivasi
d. Faktor yang Mempengaruhi Produk
66
tivitas Kerja
e. Pegawai yang Produktif
76
84
D. Peran STIA Dalam Mengembangkan Pegawai
1. Jenjang Pendidikan dan Batas Kesem
patan Belajar
2. Pola Kurikulum
3. Perkuliahan
4 . Evaluasi
....
5. Penyusunan Skripsi
6. Ijazah
7.
8.
9.
10.
11.
90
93
94
95
98
102
103
Penasehat Akademik
Administrasi Pendidikan
Penerimaan Mahasiswa
Pendaftaran
Sanksi Akademik
104
105
106
106
107
12. Tenaga Pengajar
13. Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ad
ministrasi Lembaga Administrasi
Negara
108
14. Pengembangan Program Kegiatan
109
109
15.
113
Jumlah Penerimaan dan Lulusan STIA
E. Hasil Penelitian Sebelumnya
116
F. Kesimpulan Tinjauan Pustaka
124
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A.
132
Metode Penelitian
132
B. Teknik Pengumpulan Data
134
C.
137
D.
Instrumen Penelitian
Validilitas dan Reliabilitas
men
Instru 141
XII
BAB IV
E. Langkah-langkah Penelitian
142
F.
146
Prosedur Analisis Data
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
148
A. Hasil Pengumpulan Data
148
B.
Pembahasan Hasil Penelitian
150
1. Tambahan Ilmu Pengetahuan
151
2.
159
Kelancaran Pelaksanaan Tugas
3. Pemahaman Terhadap Situasi/Lingku ngan Kerja
4. Motivasi Untuk Lebih Berprestasi ..
5. Rencana Pengembangan Pegawai dan
Organisasi
6. Faktor Lain yang Mempengaruhi
Kinerja
BAB
172
191
KESIMPULAN
193
DAN
SARAN
A. Kesimpulan Umum
193
B. Kesimpulan Khusus
195
C.
198
Saran
PUSTAKA
2 07
LAMPIRAN
RIWAYAT
170
C. Kesimpulan Hasil Penelitian
V
DAFTAR
162
166
212
HIDUP
PENULIS
256
Xlll
DAFTAR
TABEL
Tabel
Halaman
1. Beberapa Faktor untuk Mengetahui Tingkat
Kinerja (Personnel yang tidak Efektif)
...
2. Sumber-sumber Utama Kinerja yang tidak
Efektif
47
48
3. Ikhtisar Perpaduan Pemenuhan Kepuasan
Karyawan dan Organisasi
74
4. Jumlah SKS Yang Boleh Diambil Berdasarkan
Indeks Prestasi
101
5. Rekapitulasi Jumlah Penerimaan dan Lulusan
STIA-LAN Kampus Bandung Tahun 1981/1982
1993/1994
114
6. Kisi-kisi Penelitian Kinerja
140
7. Jawaban Responden Terhadap Tambahan Ilmu
Pengetahuan
156
8. Jawaban Responden Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas
160
9. Jawaban Responden Terhadap Pemahaman Ter
hadap Situasi/Lingkungan Kerja
163
10. Jawaban Responden Terhadap Motivasi Untuk
Lebih Berprestasi
166
11. Jawaban Responden Terhadap Rencana Pe
ngembangan Pegawai dan Organisasi
12. Jawaban Responden Terhadap Faktor Lain
Yang Mempengaruhi Kinerja
171
-
13. Jawaban Responden Terhadap Kurikulum dan
Silabus yang Diterapkan
14. Jawaban Responden Terhadap Buku-buku yang
Disediakan di Perpustakaan
xiv
174
176
178
15. Jawaban Responden Terhadap Tenaga Penga jar/Dosen
16.
179
Jawaban Responden Terhadap Metode Menga jar yang Digunakan
182
17. Jawaban Responden Terhadap Fasilitas
Ruang Kuliah dan Alat Bantu Mengajar ....
184
18. Jawaban Responden Terhadap Ujian dan Sistem Penilian
185
19. Jawaban Responden Terhadap Disiplin yang
Diterapkan Dalam Proses Belajar Mengajar.
20.
191
Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Pi
hak Sekretariat
187
21. Rekapitulasi Akhir Jawaban Responden Ter
hadap Pertanyaan Penelitian Kinerja
Lulusan STIA-LAN Kampus Bandung
xv
191
DAFTAR
Bagan
BAGAN
Halaman
:
1. Ruang Lingkup Permasalahan Penelitian ..
10
2.
19
Proses Pendidikan
3. Kerangka Pikir Penerapan Sistem Manajemen untuk Keberhasilan Misi Pendidikan ..
22
4. Wilayah Kerja Administrasi Pendidikan ..
34
5. Efisiensi,
Efektivitas, Kualitas dan Pro
duktivitas
57
6. Manfaat Peningkatan Produktivitas Pada
Tingkat Individu
60
7.
63
Kriteria Keberhasilan Pendidikan
8. Kebutuhan Individual dan Organisasi ....
9.
Permasalahan Pendidikan
73
118
xvi
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran :
Halaman
1. Struktur Organisasi LAN Perwakilan Jawa
Barat
2.
Berdasarkan
SK Ketua
LAN
RI
No.
-
1202/IX/6/4/1990
212
Kurikulum STIA-LAN RI
213
3. Daftar Pertanyaan Untuk Penelitian (Eva
luasi Terhadap Kinerja Lulusan STIA-LAN
Kampus Bandung
215
4. Daftar Pertanyaan Untuk Wawancara Tsr sturkur Dengan Para Atasan/Pimpinan
dari Lulusan STIA
228
5. T^ulasi Pengisian Daftar Pertanyaan ..
231
6. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap
Daftar Pertanyaan
237
7. Rekapitulasi Akhir Jawaban Responden
Terhadap Daftar Pertanyaan
xvii
240
^\0\KAA/ >-
go
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
PERMASALAHAN
1.
Latar Belakang Masalah
Pembangunan Nasional suatu bangsa
perlu dilandasi oleh investasi fisik,
tidak hanya
tetapi harus
pula dilandasi oleh investasi sumber daya manusia
melalui proses pendidikan,
latihan dan pengembangan
yang dikaitkan dan sesuai dengan program dalam perencanaan tenaga kerja. Selain itu perlu pula didorong
oleh perubahan sistem nilai pendukung produktivitas,
yaitu: etos kerja, disiplin dan motivasi serta orientasi ke masa depan.
Dalam pengembangan sumber daya manusia produktif
diperlukan suatu tahapan proses pengembangan melalui
tenaga kerja terdidik, terlatih, profesional, mandiri
dan kreatif serta inovatif.
Profil, peranan dan tantangan sumber daya manusia
yang berkualitas merupakan suatu masalah yang perlu
dikaji, terutama dilihat dari perencanaan tenaga
kerja.
Bertitik tolak pada asumsi bahwa untuk mampu
tinggal landas, diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas, maka perlu diperhatikan ungkapan yang
diutarakan oleh Bapak Soeharto, Presiden Republik
Indonesia dalam pidato kenegaraan, tanggal 16 Agustus
1984 yaitu sebagai berikut:
Yang menjadi andalan utama pembangunan
nasional kita bukanlah kekayaan yang berlimpah
ruah, melainkan kualitas manusia indonesia.
Kualitas manusia Indonesia itulah yang akan
menentukan berhasil atau tidaknya usaha kita
untuk tinggal landas nanti.
Terlepas dari pandangan hidup, latar belakang
budaya, perkembangan sejarahnya, banyak bangsa
yang maju karena berhasil meningkatkan kualitas
manusia, walaupun mereka miskin dengan kekayaan
alam.
Dari pidato tersebut, semakin jelaslah kiranya
bahwa sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
kunci untuk mampu tinggal landas.
Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia untuk tinggal landas dalam kurun waktu
Jangka Panjang Duapuluh Lima Tahun Kedua,
adalah
merupakan sasaran strategis yang harus dapat dicapai.
GBHN/TAP MPR 11/1988 mengisyaratkan bahwa:
"Jumlah penduduk yang sangat besar, apabila dapat
dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efek
tif, akan merupakan modal pembangunan yang besar dan
sangat menguntungkan bagi usaha-usaha pembagunan
disegala bidang".
GBHN/TAP MPR 11/1993, mengisyaratkan pula bahwa:
Salah satu modal dasar pembangunan nasional adalah
"Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya
manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan
nasional".
Dengan memperhatikan GBHN tahun 1983 dan tahun
1993 tersebut,
maka jelaslah bahwa
: Apabila sumber
daya manusia tidak dibina dan dikembangkan kualitasnya, maka sumber daya manusia dalam jumlah besar tidak
akan menjadi modal pembangunan atau aset nasional,
tetapi akan menjadi beban dan penghambat pembangunan.
Kualitas sumber daya manusia, sangat tergantung
dari kemampuan pengembangan sumber daya manusia, dan
pengembangan sumber daya manusia akan tergantung pada
pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang diperoleh.
Kinerja dan produktivitas tenaga kerja akan
sangat ditentukan oleh program pendidikan dan latihan
serta pengembangan.
Pendidikan dan latihan dilingkungan pegawai
negeri sampai saat ini dirasakan masih belum sempurna
dan belum luas daya jangkaunya sehingga belum menjadikan pegawai negeri mencapai mutu kerja yang tinggi dan
belum tanggap menyerap perkembangan-perkembangan
mutakhir.
Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1993 (Bab
VI bagian F butir 41) memberi arahan yang jelas, yaitu
sebagai berikut:
"Pembangunan aparatur negara diarahkan untuk
mewujudkan aparatur negara yang handal serta
mampu melaksanakan keseluruhan penyelenggaraan
tugas pemerintahan umum dan pembangunan dengan
efisien, efektif dan terpadu, yang didukung oleh
aparat negara yang profesional, bertanggung
jawab, bersih dan berwibawa serta menjunjung
tinggi keadilan. Pendayagunaan aparatur negara
terus ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan
kualitas, efesiensi pelayanan dan pengayoman
kepada masyarakat serta kemampuan profesional dan
kesejahteraan aparatnya.
Hal tersebut merupakan
tantangan dan pekerjaan yang harus ditangani.
Pembangunan Nasional Jangka Panjang (PJP II) yang
menekankan kepada pengembangan sumber daya manusia,
memerlukan pegawai yang berkualitas dan profesional.
Sementara itu masih dirasakan adanya kesenjangan
antara kemampuan profesional aparatur/ pegawai yang
ada pada saat ini, dengan kemampuan profesional yang
diharapkan/diantisipasi untuk melaksanakan PJP n.
Kesenjangan tersebut perlu segera diatasi dengan jalan
meningkatkan kemampuan profesional dan/atau menyiapkan
kader melalui pendidikan yang variatif termasuk
pendidikan tinggi yang secara khusus diselenggarakan
untuk menunjang/mempersiapkan hal tersebut.
Adanya arus globalisasi yang menimbulkan peruba
han lingkungan secara global, regional dan nasional
yang sangat cepat, menjadikan masyarakat antar bangsa
makin saling tergantung, sehingga tidak clapat mengisolasi diri dari dunia sekitar. Perubahan yang cepat,
adanya saling ketergantungan satu sama lain senantiasa
dapat menimbulkan masalah yang kompleks dan rumit
sehingga memerlukan wawasan yang luas dalam melakukan
pendekatan dan pemecahannya.
Ini menuntut adanya
orientasi baru dalam penyelenggaraan pelayanan atau
layanan administrasi pemerintah dan bisnis, dewasa ini
maupun dimasa yang akan datang.
Belum tercapainya layanan administrasi yang
diperlihatkan/diberikan oleh pegawai negeri secara
optimal, menuntut peningkatan kinerja pegawai negeri
termaksud agar mempunyai wawasan luas dengan tetap
didasarkan oleh nilai-nilai luhur kehidupan bangsa.
Kecenderungan tersebut akan masih berlangsung
lama dimasa depan.
Usaha untuk mewujudkan manusia produktif, tidak
dapat lepas dari peran pendidikan, terutama jenjang
pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan tinggi berorien-
tasi pada penyiapan tenaga kerja yang
berkemampuan
akademis dan atau profesional (P.P No. 30/ 1990 Bab II
Pasal 2 ayat 1).
Dengan demikian pendidikan tinggi menjadi sarana
kunci bagi pembangunan bangsa, sehingga kepedulian
terhadap peningkatan kualitas jenjang pendidikan
tinggi menjadi keharusan yang mendesak agar keluaran
yang dihasilkan menjadi investasi sumber daya manusia
yang benar-benar produktif.
Dalam rangka merealisasikan keluaran pendidikan
tinggi yang berkualitas, perguruan tinggi dengan
berbagai unsur didalamnya mempunyai peran yang strate-
gis. Namun pada kenyataannya, perguruan tinggi menghadapi berbagai masalah yang intinya berfocus pada
produktivitas pendidikan yang masih rendah.
Rendahnya produktivitas pendidikan antara lain
dibuktikan dengan:
1. Kualitas pendidikan yang masii rendah
2. Pendidikan yang belun relevan dengan kebutuhan
pembangunan akan tenaga terampil
3. Manajemen pendidikan yang belum tertata secara
efisien ( Tilaar, 1991 : 5 )
Permasalahan pokok pendidikan di Indonesic
a
dewasa mi dan masa mendatang berkisar pad
a
kualitas produktivitas pendidikan nasional van
yang
masih harus ditingkatkan, baik dari segi prestasi
kemampuan 1992
untuk:
b"TnH K^1
bertumbuh
yangSegl
belumPr°SeS
mantapatau
( Engkoswara,
i-
~
£.
) .
Disamping itu, dilingkungan perguruan tinggi
terdapat beberapa hal yang harus dilaksanakan, seperti
yang terdapat dalam ketetapan MPR Nomor ll/MPR/1983,
yaitu sebagai berikut:
1. Menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat
2. Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh
pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab
yang besar terhadap masa depan bangsa dan
negara Indonesia dalam rangka pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
3. Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai
masyarakat
ilmiah
yang
berbudaya,
bermoral
Pancasila dan berkepribadian Indonesia.
Dengan adanya perubahan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat, maka agar lulusan perguruan tinggi dapat
semakin produktif dalam bekerja, mengisyaratkan kepada
perguruan tinggi agar dapat selalu mengantisipasi
aspirasi dan kebutuhan tersebut. Kemauan dan kemampuan
mengantisipasi termaksud, salah satu upayanya diwujudkan dalam kesediaan untuk mengadakan studi evaluatif
terhadap lulusan dalam melaksanakan tugas ( bekerja ).
Perlu disadari bahwa dengan kondisi jumlah
penduduk yang besar, apabila kualitas sumber daya
manusia rendah dan tidak optimal pemanfaatannya, maka
hal termaksud bukan lagi menjadi "aset negara" tetapi
justru menjadi "beban negara". oleh sebab itu maka
Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta dan
Perguruan Tinggi Kedinasan diharapkan dapat lebih
berperan guna mempersiapkan tenaga pembangunan yang
lebih berkualitas.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga pembangunan
yang berkualitas tersebut maka berdasarkan Keputusan
Presiden nomor 34 tahun 1972 tentang pembagian tanggung
jawab pendidikan dan latihan, diutarakan bahwa:
"Ketua Lembaga Administrasi Negara bert.ugas dan
bertanggung jawab atas pembinaan pendidikem dan
lati
han khusus pegawai negeri "
Untuk melaksanakan Keputusan Presiden tersebut,
maka
Lembaga Administrasi
Negara
telah mendirikan
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
(STIA LAN-RI),
yang salah
satu kampusnya berada di Bandung.
STIA sebagai salah satu Perguruan Tinggi Kedina-.
san dihadapkan pada tantangan yang sama, yaitu pembi
naan aparatur negara melalui pendidikan.
Kondisi obyektif yang ada dewasa ini menjadi
tantangan sekaligus membuka peluang bagi STIA untuk
mempersiapkan para lulusannya yang perlu memiliki
wawasan yang
luas dan kemampuan profesional dalam
bidang administrasi dan manajemen.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, yang salah satunya adalah adanya isu
tentang rendahnya produktivitas pendidikan tinggi,
menunjukkan adanya
sesuatu yang
kurang dalam
penyelenggaraan/pengelolaan perguruan tinggi.
Pada
dasarnya, walaupun hasil pendidikan di STIA mempunyai
manfaat bagi pribadi lulusan, akan tetapi kegunaan
riel bagi Instansi pengguna/tempat lulusan bekerja,
m
asih perlu untuk diketahui/diteliti . Untuk mem-
buktikannya, salah satu upayanya adalah dengan cara
mengadakan evaluasi terhadap kualitas lulusan yang
dapat dilihat atau salah satu caranya dinilai melalui
m
kinerjanya.
Secara skematis, ruang lingkup permasalahan
dapat digambarkan sebagaiman a yang tertera pada bagan
berikut ini.
10
BAGAN
1
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN PENELITIAN
I 1 Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan
Pembinaan pendidik-|
an umum & kejuruan I
Ketua LAM-RI
LAN-RI
Input
Proses
1 Pegawai Negeri
Pengalaman
L_
Pembinaan
Pendidikan
Jinaanl
Peng
ingan
-> Pendidikan|->
L
| Sekolah
'I Tinggi
dan
jIlmu
Latihan
| Adminis
Pegawai
Negeri
I trasi
| Jakarta
>er
t
Kerja
• Pegawai
Negeri Sipit
- ABRI
Sipil (PNS)
- PNS Pusat
Ujung
Pandang
• PNS Daerah
- PNS Menurut
UU No.8/1974
1
| Mpnfpri T^nngR
1 Kerja
1
|
|
| Pembinaan Latihan|
| Keahlian dan Ke- j
1
| juruan tenaga
1 kerja bukan pega-1
| wai negeri
[
1
i
C Teori
&
Praktek)
Bimbingan
2 Pegawai Negeri
Bandung
h-
Kuliah
Peneli tian
Skrips i
Uj ian
Sidang
]Kiner-j
11
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu adanya
identifikasi dengan mengacu kepada pertanyaan pokok
penelitian yang dirumuskan sebagai berikut:
"Sejauh manakah kinerja lulusan STIA-LAN Kampus
Bandung".
Pertanyaan pokok tersebut menyangkut beberapa
permasalahan, yang penulis jabarkan dalam beberapa
pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan.
2. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat melaksa
nakan tugas/pekerjaan dengan lebih lancar (dapat
lebih produktif dalam bekerja).
3. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat lebih
memahami situasi/lingkungan kerja.
4. Apakah setelah mengikuti pendidikan di STIA, para
lulusan (menurut persepsinya) merasa dapat termo-
tivasi untuk lebih berprestasi ditempat kerjanya.
5. Apakah ada manfaat penugasan atau pemberian ijin
mengikuti pendidikan di STIA dengan pembinaan dan
rencana pengembangan organisasi ditempat kerja
masing-masing lulusan STIA.
12
6. Faktor lain apakah yang selama proses belajar,
berpengaruh terhadap keberhasilan program pendidi
kan dalam kaitan/guna menunjang kinerja lulusan
STIA.
Permasalahan tersebut merupakan acuan penelitian
yang perlu dibahas secara rinci, agar dapat memberi
gambaran tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus
Bandung ditempat kerjanya masing-masing.
B. TUJUAN DAN KRITERIA KEBERHASILAN KINERJA
Tujuan penelitian ini, antara lain adalah:
1. Untuk dapat mengetahui lebih Ianjut tentang apakah
para lulusan STIA merasakan adanya nilai tambah
berupa ilmu pengetahuan, sehingga berpengaruh
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas yang pada
akhirnya diharapkan dapat berpengaruh pula terhadap
kinerja di Instansi masing-masing.
2. Untuk dapat mengetahui tentang bagaiinana cara yang
baik dan tepat dalam mengadakan penyempurnaan
konsep pendidikan di STIA pada m;.sa yang akan
datang, agar para lulusan STIA merasa dapat lebih
>mpu (lebih berkualitas), sehingga kinerjanya
leningkat, dapat lebih berprestasi, dan pada akhir
nya dapat meningkatkan produktivitas kerja individu
mai
me
dan Instansi tempat kerjanya.
13
Kriteria Keberhasilan Kinerja:
Dalam menentukan kriteria keberhasilan kinerja,
perlu
diperhatikan
adanya
faktor
yang
mempengaruhi
kinerja, yaitu sebagai berikut:
1. Ability
2. Capacity
3. Help
4.
Incentive
5.
Environment
6. Validity
7.
Evaluation
(Notoatmodjo, 1992
Dari
ketujuh
faktor
: 33)
yang
mempengaruhi
kinerja
tersebut maka dapat ditentukan bahwa kriteria keberha
silan kinerja adalah sebagai berikut:
1. Adanya
kemampuan
mengaplikasikan
ilmu
pengetahuan
dan keterampilan.
2. Adanya
sistem
dan
prosedur,
yang
dapat
berupa
bantuan/pembinaan dan evaluasi.
3. Adanya
lingkungan
kerja,
termasuk
di
dalamnya
kepuasan kerja.
4. Motivasi untuk lebih berprestasi.
Keseluruhannya tersebut,
aspek,
dan
khususnya
dalam
tertuang pada berbagai
penelitian
ini
meliputi
untuk
memahami
yaitu sebagai berikut:
1. Kaitannya
dengan
pengetahuan
STIA
mengacu
dan
adanya
kemampuan
keterampilan,
pada
upaya
maka
mewujudkan
khusus
bagi
lulusan
yang
berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan.
Hal
termaksud
pada pertanyaan
penelitian
nomor 1 yaitu tambahan ilmu pengetahuan,
pembekalan
selama
dituangkan
proses
keberhasilan
belajar
pendidikan
mengajar
dan
yang
mempengaruhi
keberhasilan
lulusan,
dituangkan pada pertanyaan penelitian nomor 6, yaitu
faktor lain yang mempengaruhi kinerja.
2. Kaitannya dengan adanya sistem dan prosedur,
pengalaman lulusan,
selain
maka
bantuan/pembinaan dan
evaluasi hasil kerja perlu dilaksanakan.
Hal
ter
maksud dituangkan pada pertanyaan penelitian nomor
2 yaitu kelancaran pelaksanaan tugas.
3. Kaitannya dengan adanya lingkungan kerja yang baik,
akan
kerja
menciptakan
dan
ketertiban/disiplin,
keberhasilan
kinerja,
pertanyaan
hal
penelitian
kepuasan
termaksud
tertuang
pada
nomor
3
dan
nomor 5,
yaitu pemahaman terhadap situasi/lingku
ngan kerja, dan rencana pengembangan pegawai/organisasi.
4. Kaitannya dengan motivasi untuk lebih berprestasi
tertuang pada pertanyaan penelitian nomor 4.
Dengan
lebih berkualitasnya
lulusan,
maka
di
harapkan lulusan akan menunjukkan kinerja yang baik di
tempat kerjanya masing-masing.
Di samping bekal ilmu
pengetahuan,
pengalaman
keterampilan
dan
yang
ada,
kriteria keberhasilan kinerja perlu diperhatikan untuk
15
dipenuhi guna mewujudkan kinerja yang baik.
C.
PENTINGNYA
PENELITIAN
Penelitian ini berhubungan dengan pembinaan dan
pengembangan
pegawai
negeri,
terutama
dalam
atau
melalui pendidikan di STIA. Pendidikan sangat diperlu
kan
agar
(dalam
hal
supaya
ini
khususnya
pegawai
negeri
bagi
dapat
pegawai
lebih
negeri),
terampil
dan
mampu melaksanakan tugas sesuai dengan
peranan yang
diberikan
masih
pernah
kepadanya.
dilakukan
kinerja lulusan,
dan
kembali
Sampai
suatu
saat
penelitian
ini
yang
belum
menyangkut
setelah mengikuti pendidikan di STIA
bekerja
penelitian tentang
di
Instansinya.
Oleh
sebab
itu
evaluasi hasil pendidikan di STIA
perlu dilakukan.
Penelitian
ini penting untuk dilakukan karena
beberapa alasan, yaitu:
1. Program pendidikan khususnya pendidikan bagi
awai
peg
negeri, merupakan upaya pembinaan dan pengem
bangan sumber daya manusia.
Salah satu wujud dari
pembinaan dan pengembangan termaksud adalah melalui
pendi^xkan di STIA, dimana lulusannya dipersiapkan
untuk menduduki golongan pangkat III A/Penata Muda
atau yang setingkat dalam suatu instansi. Disamping
itu penelitian ini dimaksudkan juga guna pemikiran
16
kembali
sistem
tentang
pendidikan
mengupayakan
dan
konsep
program penyempurnaan
khususnya
konsep
_^rmanfaat,
atau
yang
agar
di
STIA,
lebih
agar
terarah,
menghasilkan
dapat
sempurna
lulusan
yang
lebih berkualitas.
2. Apabila
diadakan
penghitungan
secara
kuantitatif,
maka program pendidikan di STIA telah cukup banyak
menghasilkan/mengeluarkan lulusan sejak berdirinya
STIA
LAN
Kampus
Bandung
tahun
1973.
Sejak
tahun
1983 sampai April 1994, jumlah lulusan adalah 2.871
orang, oleh sebab itu sudah waktunya untuk mengadakan pengkajian efektivitasnya
kan
evaluasi
tentang
dengan cara mengada
kinerja
lulusan,
ditempat
kerjanya masing-masing.
3. Bila diperhatikan dari
keberadaan
merupakan
segi
pendidikan
salah
satu
ilmu pegetahuan,
kedinasan
bidang
pegawai
garapan
maka
negeri,
administrasi
pendidikan yang belum banyak dibahas secara khusus,
sehingga dengan demikian diharapkan penelitian ini
dapat lebih menarik untuk dikaji lebih lanjut.
4. Dari
penelitian
menemukan
pendi "i;kan,
konsep
ini,
nantinya
untuk
khusv ;:nya
diharapkan
dapat
perbaikan/penyempurnaan
bagi
Perguruan
Tinggi
Kedinasan yang sampai saat ini
masih perlu dibina
dan
menerus.
dikembangkan
secara
terus
Dikaitkan
16
dengan tugas pokok Lembaga Administrasi Negara,
ini
akan bermanfaat guna penyempurnaan dan pengembangan
kebijaksanaan
lebihi lanjut,
khususnya
yang
ber-
kaitan dengan pembinaan perguruan tinggi kedinasan
maupun pembinaan pegawai negeri.
BAB
PROSEDUR
METODE
III
PENELITIAN
PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif/ natural,
walaupun nantinya
juga akan menggunakan sajian statistik deskriptif,
untuk
memperjelas data.
Metode kualitatif'meliputi sejumlah
metode penelitian.
"Tiap metode bertindihan dengan lain
nya, namun semua mengandung ciri kualitatif dengan mengutamakan aspek tertentu"
Nasution
(Burgess
1985)
Dalam
penelitian yang dilakukan ini aspek tertentu ditujukan
pada perilaku manusia dalam organisasi.
Berdasarkan pendapat tersebut,
metode
ini yang
bersifat natural,
berkaitan dengan
maka
produktivitas
kerja lulusan STIA LAN Kampus Bandung beserta faktor lain
yang mempengaruhinya,
akan dilihat sebagaimana adanya
wajar tanpa dimanipulasi atau tanpa diatur oleh eksperimen
atau
test.
Nasution
(1988 : 9 - 11), mengutarakan bahwa karak-
teristik penelitian kualitatif meliputi:
1.
Sumber
data
adalah situasi yang wajar atau natural setting
2. Penelitian sebagai instrumen utama
3. Sangat deskriptif
4. Mementingkan proses maupun produk
5.
Mencari
makna
6. Mengutamakan data langsung atau "first hand"
7. Triangulasi
8. Menonjolkan rincian kontekstual
9. Subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama
dengan peneliti.
132
10. Mengutamakan perspektif err.ic
11.
Verifikasi
12. Sampling yag purposif
13. Menggunakan audit trail
14.
Partisipasi tanpa menggancgu
15. Mengadakan analisis sejak awal peneli ticin.
16. Desain
penelitian
penelitian.
tampil
dalam
proses
Penelitian mengumpulkan data berdasarkan observasi
situasi yang wajar, sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi.
Peneliti tetap memegang peranan utama sebagai
penelitian.
alat
Peneliti disini tidak mengutamakan angka-
angka dan statistik walau tidak menolak data kuantitatif,
tetapi yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan
uraian.
Metode
ini
berusaha
memahami
kelakuan manusia
dalam
konteks yang lebih luas, dipandang dari kerangka pemiki
ran dan perasaan responden,
dan peneliti
terjun
ke-
lapangan untuk mengadakan wawancara.
Triangulasi dilakukan untuk membandingkan informasi
tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak,
agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data.
Penel
iti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat terinci
mengenai
hal-hal
yang
berkaitan
diteliti.
Peneliti tidak menganggap dirinya
atau lebih tahu dari yag diteliti,
dengan
masalah
yang
lebih tinggi
mementingkan pandangan
responden.
Peneliti mencari kasus yang berbeda dengan yang
telah
ditemukan,
untuk
memperoleh
tinggi
tingkat kepercayaannya,
hasil
yang
lebih
sehingga terdapat kesesu-
aian.
Metode natura1istik,
biasanya menggunakan
sampel
sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian, sehingga
sering berupa studi kasus atau multi kasus.
dimaksudkan untuk mengetahui
apakah
Hal terebut
laporan penelitian
sesuai dengan data yang dikumpulkan,
serta terbuka untuk
dikritik.
Untuk memperoleh situasi yang wajar,
peneliti dalam
melakukan observasi hendaknya tidak menonjolkan diri agar
tidak mengganggu kewajaran situasi.
Jadi penelitian naturalistik tujuannya menemukan
pola yang mungkin dapat dikembangkan menjadi teori yang
didasarkan
atas data
dan disain
penelitian
baru,
yang
akan muncul dalam proses penelitian.
Dengan memperhatikan ciri-ciri
penelitian
ralistik seperti telah diuraikan tersebut,
maka
natu
penulis
mengimplementasikannya didalam penelitian.
B.
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
Guna memperoleh data yang akurat,
mengumpulkan data
litian
yang
sesuai
kan
penulis
karakteristik
pene
kualitatif.
Metode penelitian
metode
dengan
maka
evaluasi,
terhadap
lainnya yang
terka it , adalah
yaitu merupakan penelitian yang dilaku
kegiatan
yang
sebab itu dalam penelitian
sudah
ini
dilaksanakan.
teknik
Oleh
pengumpulan data
yang dipergunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan
cara melakukan studi dokumentasi,
dalam
bentuk
pertanyaan
menggunakan
penelitian,
dan
instrumen
mengadakan
wawancara.
Ketiga teknik tesebut dipergunakan guna mendapat
data agar saling dapat melengkapi dan saling menunjang.
Studi dokumentasi dimaksudkan untuk dapat mengeta-
hui/memahami berbagai aspek yang
sarana,
prasarana,
tata
erat kaitannya
tertib dan aturan
dengan
lain
yang
diberlakukan atau ditetapkan oleh pihak STIA.
Misal : - Perkembangan kebijaksanaan yang ada.
- Buku pedoman pelaksanaan program pendidikan
STIA.
- Beberapa pidato dan Kertas Kerja Ketua LAN,
Ketua STIA,
serta Deputi Ketua STIA.
- Laporan kerja (berkala) tentang kegiatan STIA
- Buletin dan penerbitan majalah ilmiah serta
buku lainnya
Studi dokumentasi ini sangat penting artinya, untuk
memberikan
gambaran
lebih
jelas,
dalam
situasi
dan
kondisi seperti itu, sampai sejauh mana tingkat produkti
vitas yang dapat dicapai oleh lulusan STIA.
Instrumen dalam bentuk angket disampaikan kepada
para lulusan STIA, yang penulis manfaatkan untuk mendapat
gambaran tentang produktivitas kerja lulusan ditempat
kerjanya masing-masing setelah mengikuti pendidikan di
STIA (menurut persepsinya).
Pedoman wawancara telah dipersiapkan secara seksama
dan dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data atau
informasi selengkap mungkin,
dakan
dan
sekaligus untuk menga
pengecekan terhadap kebenaran dari
telah diperoleh dari responden,
lulusan
keterangan
yang dalam hal
yang
ini adalah
STIA.
Populasi yang tersedia dalam rangka pengambilan
sampel adalah terdiri dari
sejum.'.ah alumni, yang
lulus dan setelah 3 (tiga)
tahun diwisuda can bekerja
kembali
di
instansinya.
Lulusan
termaksud
berasa]
Instansi-instansi yang terdiri dari Departemen,
Pemerintah
Non
Departemen
(LPND),
Badan
dari
Lembaga
Usaha
Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
telah
Milik
Pemerintah
Daerah (PEMDA), sebagai dasar pengambilan sampel.
Karena masing-masing instansi mempunyai tugas pokok
dan fungsi secara spesifik,
maka setiap instansi ter
maksud akan diwakili oleh instansi itu sendiri
(bersifat
heterogen).
Sampel diambil dari seluruh Instansi yang memiliki
lulusan STIA, oleh karena itu maka dari masing-masing
Instansi, diambil dua sampel untuk mewakili lulusan STIA.
Jadi sampel yang diambil ini berjumlah 64 sampel.
INSTRUMEN PENELITIAN
Upaya meneliti dalam rangka memberi gambaran tentang
produktivitas kerja lulusan STIA, dilakukan dengan cara
melakukan evaluasi tehadap para
lulusan.
Evaluasi
dilakukan dengan disertai wawancara terstruktur. sehingga
dengan demikian diharapkan akan didapatkan hasil yang
seobyektif mungkin.
Evaluasi dinyatakan dalam bentuk angket yang disam
paikan kepada para lulusan STIA. Diharapkan para lulusan
dapat mengutarakan
tentang ada atau tidak adanya manfaat
atau tambahan kemampuan setelah mengikuti pendidikan di
STIA,
sehingga berpengaruh terhadap kinerja di tempat
kerjanya masing-masing.
Angket yang berisi beberapa faktor dan terdiri dari
item-item pertanyaan,
merupakan
instrumen yang
penulis
menfaatkan untuk mengukur kinerja lulusan ditempat kerja
nya masing-masing setelah mengikuti pendidikan di STIA.
Di
samping
penelitian,
penulis
pimpinan dari
wawancara
penulis
juga
m e ny e ba rk a n
melakukan
lulusan STIA,
tersebut
dapat
po rt a n ya an
wawancara
dengan
sehingga diharapkan hasil
dimanfaatkan
untuk
mengontrol
jawaban dari para lulusan STIA yang diperoleh dari perta
nyaan penelitian yang sudah diisi,
dan
sekaligus dapat
merupakan data baru yang kemungkinan tidak dapat dipero
leh melalui angket.
Kinerja lulusan dapat diukur dari:
1. Manfaat bagi pribadi lulusan, dalam arti tambahan
ilmu pengetahuan.
2. Kinerja di tempat kerja masing-masing.
Pengukuran kinerja diawali dengan mengukur manfaat
setelah mengikuti pendidikan di STIA bagi pribadi lulu
san, yang diukur
melalui faktor tambahan
ilmu pengeta
huan .
Dari tambahan ilmu pengetahuan yang diperoleh,
penerapannya akan nampak dalam pelaksanaan pekerjaan/
kemampuan di tempat kerja masing-masing,
yang kemudian
dapat diukur melalui kinerjanya.
Dengan demikian kinerja
lulusan di tempat kerja
masing-masing dapat diukur melalui beberapa faktor,
meliputi kelancaran pelaksanaan tugas,
situasi/1ingkungan kerja,
yang
pemahaman terhadap
motivasi untuk lebih berpresta
si, rencana pengembangan organisasi, dan faktor lain yang
mempengaruhi kinerja termaksud.
Pada dasarnya,
instrumen penelitian yang digunakan
dijabarkan dalam faktor-faktor tersebut.
Guna memudahkan penyusunan
didalam
instrumen,
Kisi-kisi
kinerja
item-item,
yang terdapat
maka diperlukan kisi-kisi
instrumen
lulusan STIA,
penelitian
untuk
instrumen.
mendeskripsikan
dapat dilihat pada tabel 4.
Setiap item didalam instrumen diberi
skala 1 sampai
dengan 4, yang menunjukkan tingkat manfaat/ kinerjanya.
Angka 1 menunjukkan tingkat penambahan atau tingkat
kinerjanya kecil atau sama dengan 25% dari skor ideal,
angka 2 menunjukkan tingkat penambahan atau tingk.t
kinerjanya kurang/sedikit, atau sama dengan 50% dari skor
ideal, angka 3 menunjukkan tingkat penambahan atau ting
kat kinerjanya cukup,
ideal,
atau sama dengan 75% dari
skor
dan angka 4 menunjukkan tingkat penambahan atau
tingkat kinerjanya sangat besar, atau sama dengan 100%.
Instrumen
angket,
untuk
para
dan untuk para
lulusan
pimpinan
STIA yang
lulusan yang
pedoman wawancara, dapat dilihat pada lampiran.
berupa
berupa
TABEL
KISI-KISI
i
Variabel
Kinerja lulus
1.
Tambahan
IImu Penge
tnhuan
2.
Kelancaran
tugas
-
|
|
|
|
| 1 |
|
|
I
Menyusun laporan & telaahan j 11
staff
|
Mengolah data & memahami
|
instruksi
|
Berkomunikasi, hubungan kerj[
Mengelola pekerjaan, barang,|
personiI
|
- Memecahkan masalah & mengambil keputusan
• Pengendalian, pengawasan &
mengevaluasi kegiatan
3.
I Nomor Item]
• Administrasi, Organisasi
& Manajemen
• Kepegawaian, keuangan &
materiiI
- Komunikasi S, Hubungan kerja
- Sistem Administrasi Negara
• Koordinasi dan penjabaran
kebijaksanaan
pelaksana
an
KINERJA
Aspek-Aspek Materi
Faktor
an STIA
6
PENELITIAN
1
No.I
:
10
21
|
j
|
j
- Pemahaman terhadap kebijaksa|
naan, peraturan dinas, organ)
sasi, tugas pokok, lingkungaj
si tuasi/
kerja, tata kerja, rincian j 22-29
Iingkungan
tugas, rencana dan program j
kerja
Pemahaman
terhadap
tahunan
j
i
I
4.
- Semangat dalam tugas
untuk le
- Menghadapi rcsiko
bih berpre - Bekerja ccrmnt
Motivasi
stasi
- Mencari alter nnt i f
- Mcnge jai pic1, r ,r. i
-
Inovasi
j
|
[
30-37
j
'
'
- Mcngorc?k -;l kcmlvt I I
'
• Mendapat knrck-.i
| °
I
5. Rencana pe - Jabatan yang sr>..Kii
ngembnngan - Kaitan pond lcf ikm dengan :
Organi sasi
j
1
- Formasi
|
- Insentif
|
-
Pengembangan organisasi
toIongan/pangkat
Keuenangan baru
Tanggung jawab
|
|
|
|
3f>
'••'.
i
r
1
6.
Fakor
45
lain - Kurikulum & silabus
yang mem
pengaruhi
kinerja
-
- 52
- Buku diperpustakaan
- Tenaga pengajar & Satuan
Acara Perkuliahan
- Metode mengajar
- Ruang kuliah f. alat bantu
mengajar
- Ujian & sistem penilaian
- Disilin dalam proses belajar
mengajar
- Pelayanan Sekretariat
I
. VALIDILITAS
L
DAN RELIABILITAS
INSTRUMEN
Sehubungan dengan validilitas dan reliabilitas
instrumen pada penelitian ini,
maka
penulis menganggap
validilitas adalah sebagai bukti bahwa apa yang diamati
melalui
penelitian sesuai dengan apa yang
sesungguhnya
ada dalam fakta yang terjadi.
Disamping itu,
penulis menganggap reliabilitas
instrumen adalah sebagai sesuatu yag menunjukkan konsis-
tensi pada beberapa periode proses penelitian yang menun
jukkan hasil sama walaupun validnya atau reliabi1itasnya
masih mempunyai kelemahan secara teoritis.
Instrumen yang akan digunakan untuk penelitian,
adalah untuk mengukur tingkat kinerja
lulusan STIA yang
terdiri dari pegawai negeri.
Dari
terkait
instrumen yang diberikan kepada
atau
pihak yang
(berpengalaman),
tambah,
dikurangi,
sejumlah 80
maka
mempunyai
item
pihak yang
kepentingan
instrumen
masih
dan
perlu
bahkan dipertimbangkan kembali.
item yang diajukan untuk mengukur
ahli
diDari
kinerja
lulusan STIA, ternyata
akhirnya hanya dapat
sebanyak 52 item. Pedoman wawancara untuk
lulusan STIA,
digunakan
pimpinan para
setelah mengalami penyempurnaan,
dapat
disetujui untuk digunakan.
Setelah instrumen diuji va1 idi1itasnya kepada 1 )
orang lulusan STIA, yang pengambilannya secara random,
maka hasil uji coba tersebut telah dianggap sebagai uji
validilitas dan reliabilitas instrumen.
Berdasarkan hal tersebut maka dari 52 item yang
digunakan untuk mengukur kinerja lulusan STIA, dapat
dinyatakan valid dan reliabel.
B.
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Banyak pendapat yang mengutarakan tentang langkahlangkah atau tahapan dalam melaksanakan penelitian kuali
tatif.
Diantara pendapat pakar yang ada, Nasution (1991 :
3) mengemukakan 3 tahap penelitian, yaitu:
1.
Tahap Orientasi
2. Tahap Eksplorasi
3.
Tahap member check
Tahap Orientasi merupakan penelitian awa 1 guna
mendapat gambaran permasalahan yang lengkap untuk meman
tapkan fokus penelitian.
Sambil mengadakan konsultasi dengan pembimbing, dan
menyelesaikan disain penelitian sampai. sempurna dan
disetujui,
dengan
penulis
lulusan
juga mengadakan wawancara
STIA
maupun
dengan
informal
pimpinan
lulusan
tersebut dan juga dengan lulusan yang sudah berada pada
tingkat
pimpinan.
Januari
1994
Hal
sampai
tersebut
bulan
Mei
dilakukan
1994,
sejak
disertai
bulan
dengan
melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang erat kaitannya
sehingga dapat memberikan masukkan yang
searah
dengan
penelitian ini.
Berikutnya, pada tahap Eksplorasi, penulis melakukan
penelitian yang sebenarnya,
yaitu mengumpulkan data yang
berkenaan dengan fokus penelitian.
Setelah seluruh persyaratan dapat diselesaikan,
sejak akhir bulan April
penulis mulai
menye.bark.-in
maxa
din
menarik kembali hasil angket dan aktif mengumpulkan data,
mulai mengolah data, serta mengatur waktu guna mengadakan
wawancara dengan pihak yang terkait,
yaitu pimpinan dari
lulusan STIA dan lulusan yang telah menduduki
jabatan
pimpinan di beberapa Instansi.
Wawancara dengan pihak pimpinan dari lulusan STIA,
penulis
lakukan
untuk
memperkuat
kebenaran
data
yang
diberikan oleh responden, dan untuk mendapatkan data barn
yang mungkin tidak dapat diperoleh dari responden.
Pelaksanaan wawancara dengan menggunakan pedoman,
agar
pembicaraan
dapat dilakukan
berfokus kepada tujuan penelitian.
secara
terarah
dan
Disamping hal tersebut, guna melengkapi data yang
telah dikumpulkan,
atau pengecekan,
studi
serta untuk mengadakan triangulasi
maka penulis
dokumentasi.
Sedangkan
mengadakan observasi dan
untuk
merekam
data
dan
informasi, penulis memanfaatkan buku catatan.
Setiap jawaban pertanyaan dari hasil wawancara,
penulis buatkan deskripsinya untuk
mempermudah membuat
analisis dan menemukan pola jawaban yang disimpulkan dari
hasil mereduksi data atau informasi. Berikutnya penulis
membuat laporan secara deskriptif berdasarkan
jawaban
dari responden (Ernie).
Langkah selajutnya penulis melakukan member check
(penelitian tahap terakhir), yaitu memverifikasi dengan
mengadakan pengecekkan validilitas data, maksudnya menga
dakan pegecekkan terhadap kebenaran segala informasi yang
telah dikumpulkan, supaya hasil penelitian dapat dipercaya.
Dan untuk lebih memantapkan hasil penelitian yang
telah diperoleh maka penulis juga melakukan observasi dan
studi dokumentasi serta triangulasi kepada pihak respon
den dan nara sumber yang berkepentingan.
Secara sistematis, langkah-langkah penelitian yang
dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Setelah selesai menyusun disain penelitian,
maka
langkah berikutnya adalah membuat instrumen penelitian
yang berhubungan dengan kinerja lulusan STIA di tempat
kerjanya masing-masing.
2. Dengan melalui beberapa kali proses diskusi dengan
pihak yang terkait atau pihak yang berkepentingan dan
dianggap
ahli
atau
berpenga1aman ,
penelitian mengalami
beberapa
maka
instrumen
penyempurnaan
untuk
kemudian diajukan guna pengujian validilitasnya.
3. Dari
instrumen penelitian yang telah diuji validili
tasnya tersebut,
maka diajukan untuk dikonsultasikan
dengan kedua pembimbing, yang
kemudian penulis menda
pat arahan untuk penyempurnaan lebih lanjut.
4.
Setelah instrumen penelitian disetujui,
•tersebut
maka instrumen
diuji cobakan kepada 10 responden,
guna dapat
diketahui validilitas dan reliabilitasnya.
10
responden
tersebut
dilakukan
secara
Penetapan
random,
dan
tabulasi dilakukan untuk persiapan pengujian.
5.
Item-item yang sudah dianggap valid tersebut digunakan
untuk
penelitian yang sesungguhnya.
Instrumen
yang
berupa angket tersebut diberikan kepada 64 responden.
6. Tabulasi data dari jumlah periode/proses yang terakhir
yaitu
sebanyak
64
responden,
yang
kinerja
lulusan STIA sebanyak 6
menjadi
52
item.
Semua
data
terdiri
dari
data
faktor dan terinci
hasil
penelitian
ini
disertakan dalam lampiran tesis ini.
7. Analisis data, dilakukan penulis dengan cara membuat
kesimpulan dari jawaban pertanyaan penelitian yang
dikemukakan dan dikumpulkan.
Hasil analisis data dan
pembuatan kesimpulan diutarakan pada bab berikutnya
dan data penunjang tertera pula pada lampiran tesis
ini.
PROSEDUR ANALISIS DATA
Analisis data penelitian kualitatif ini
kan melalui suatu proses.
proses,
dilaksana
Dikatakan melalui
suatu
berarti pelaksanaannya telah mulai dilakukan
sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara lebih seksama,
baik sejak atau selama dilapangan maupun setelah
penulis tidak berada di lapangan lagi.
Sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Nasution
(1988 : 129-130) bahwa analisis data dilakukan dengan
cara:
1.
Reduksi data
2.
Display data
3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Pada reduksi data,
penulis mengadakan penelaahan
kembali seluruh catatan yang diperoleh dari hasil wa
wancara, observasi dan studi dokumentasi.
Penelaahan termaksud dilakukan guna dapat ditemukan-
nya hal-hal penting yang erat kaitannya dengan kinerja
lulusan STIA-LAN Kampus Bandung.
Selanjutnya penulis melakukan display data,
cara merangkum
dan menyusun kembali
data
yang
dengan
telah
diperoleh dalam bentuk yang lebih sistematis sehingga
dapat lebih mudah untuk difahami.
Dari' display data yang telah dibuat, selanjutnya
dapat ditarik suatu kesimpulan yang lebih bermakna.
Pada akhirnya dilakukan verifikasi untuk lebih
memantapkan kesimpulan, dengan cara member check atau
triangulasi yang dilakukan selama dan sesudah data di
kumpulkan . .
5£?
UJ i«S
C-i—
areau^Tgsssgggfi3
BAB
KESIMPULAN
V
DAN SARAN
Setelah memperhatikan berbagai teori, kebijaksanaan
dan pengembangannya,
studi data empirik,
deskripsi serta
masalah tentang kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung,
maka
berikut
ini adalah
beberapa
kesimpulan
dan
saran
yang penulis coba untuk utarakan, yaitu sebagai berikut:
A.
KESIMPULAN
1. Dari
UMUM
pengkajian
berupa
penelitian,
telah
dapat
disimpulkan bahwa lulusan STIA-LAN Kampus Bandung,
melalui 6 faktor yang diteliti,
secara umum menun
jukkan bahwa kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Ban
dung dinyatakan cukup baik, bahkan mendekati baik.
Hal
i..i
berarti
bahwa
dengan
kurikulum,
tenaga
edukatif, tenaga non edukatif, sarana dan prasarana
yang ada,
jukkan
menghasilkan
kinerja
yang
lulusan STIA dengan menun
cukup
baik
setelah
mereka
kembali bekerja di Instansinya masing-masing.
2. Kaitannya dengan kriteria keberhasilan kinerja maka
pada
kenyataannya
belum
ada
kejelasan
tentang:
penyesuaian golongan kepangkatan lulusan dan syarat
1
pegawa'i
sebagai
untuk menduduki
standar
golongan
kinerja,
III,
tolok
ukur
pedoraan/petunjuk
dan
uraian kerja, evaluasi hasil kerja, sehingga belum
dapat
diketahui
secara
pasti
antara
ada dengan kinerja yang diharapkan.
193
kinerja
yang
Di samping itu
194
belum
ada
kejelasan
relevansi
antara
perencanaan,
pengembangan dan penempatan pegawai, khususnya bagi
lulusan
STIA.
Hal
tersebut
menyebabkan
tidak
jelasnya jenjang karier, sehingga mengurangi moti
vasi untuk lebih berprestasi.
195
B.
KESIMPULAN
KHUSUS
1. Kinerja lulusan STIA-LAN Kampus Bandung ditinjau
dari
segi
tambahan
diterapkannya
ilmu
tambahan
pengetahuan
ilmu
atau
dapat
pengetahuan
oleh
lulusan dinyatakan cukup menambah, bahkan mendekati
pernyataan sangat menambah. Hal tersebut merupakan
suatu deskripsi yang dapat diartikan sebagai gam
baran bahwa disatu pihak para lulusan memang sangat
membucuhkan
(khusus
pengetahuan
bagi
mereka
yang
yang
telah
bekerjanya
diberikan
berkaitan
langsung dengan materi bersangkutan). Dilain pihak
dapat ditafsirkan sebagai pengetahuan akan adanya
nilai
tambah yang
cukup memadai
khususnya
bagi
lulusan yang mempunyai kemampuan yang dapat dikem
bangkan.
Bagi mereka yang bekerjanya tidak atau
kurang berkaitan dengan bidang administrasi, menya
takan kurang atau tidak menambah pengetahuan.
2. Kinerja
dari
lulusan
segi
STIA-LAN Kampus
kelancaran
Bandung
pelaksanaan
dilihat
tugas,
dapat
dinyatakan menambah kelancaran pelaksanaan tugas.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa:
Tidak selalu setiap lulusan langsung dapat menun
jukkan peningkatan terhadap kelancaran pelak sanaan
tugas yang
lebih dibandingkan dengan
pada
waktu
mereka belum lulus. Hal tersebut disebabkan karena
lulusan
tersebut
untuk
beberapa
lama
memerlukan
196
waktu untuk beradaptasi. Disamping itu juga tergan
t