SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA

SKRIPSI IMPLEMENTASI STRATEGI PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (e-KTP) DI KABUPATEN NUNUKAN

Disusun Oleh :

Nomor Pokok Mahasiswa : 2008 232 00 0128

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA MAKASSAR 2012

SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN IMPLEMENTASI STRATEGI PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (e-KTP) DI KABUPATEN NUNUKAN

Disusun dan Diajukan Oleh :

Nomor Pokok Mahasiswa : 2008 232 00 0128

Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Skripsi Pada Tanggal 26 Januari 2012 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui Komisi Pembimbing

Drs. Muh. Firdaus, MBA, Ph.D Pembimbing

Mengetahui, Ketua STIA LAN Makassar

Prof. Dr. Makmur, M.Si

NIP. 19551209 198103 1 001

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa sesungguhnya :

1. Karya tulis saya berupa SKRIPSI, saya ajukan untuk mendapatkan gelar akademik SARJANA (S1) di STIA LAN Makassar, merupakan karya asli saya dan belum pernah diajukan oleh siapapun juga maupun pada perguruan tinggi lainnya.

2. Adapun pada karya tulis saya, terdapat tulisan yang saya kutip dan jelas disebutkan nama pengarang serta tercantum dalam daftar pustaka.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan ataupun ketidakbenaran maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan sanksi lainnya sesuai ketentuan yang berlaku

Makassar, 26 Januari 2012 Yang menyatakan,

NPM. 2008 232 00 0128

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hanya milik Tuhan semesta alam lautan ilmu dan dengan kemurahan-Nya sehingga kita mendapatkan ilmu milik-Nya. Puji syukur kehadirat Allah SWT, sang Maha Rahman dan Rahim, yang telah menitipkan sedikit kecerdasan dan petunjuknya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi Penerapan

Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e- KTP) Di Kabupaten Nunukan” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Peneliti bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah SWT semata, yang tiada sekutu bagi-Nya sebagai suatu kesaksian yang penulis simpan untuk menghadap kembali kepada-Nya, penulis juga bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan rasul-Nya.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penghargaan tertinggi dipersembahkan buat kedua orangtua, Ibunda Sitti Sapiah dan Ayahanda Abdul Wahid (Alm) yang nun jauh disana peneliti meyakini, doa dan ridhonya tak pernah putus. Kakak saya yang senantiasa memberikan dukungan moral dan materi, Sumarty, S.Ag, Asdar, S.Sos, Dra.Sudharty, Biolla, S.Pd.M.Pd, Amrin Wahid, Warnida, SE, Drs. Sudarman. Ponakanku yang selalu memberikan pertimbangan, dr.Rezky Amalia, Abdul Muis, S.T, M.T, dan yang selalu memberikan keceriaan Shiddieq, Syawal, Chica, Fahmy, Lady, Atok, Maula , dan A’da.

Dengan segenap kejujuran, penulis menyadari bahwa skripsi ini tercipta atas pertolongan Allah SWT melalui hamba-hamba-Nya untuk membantu, oleh sebab itu dengan penuh kerendahan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak H. Abdul Hafid Achmad (mantan Bupati Nunukan) dan Bapak Bupati Nunukan (Drs. Basri) yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan melalui tugas belajar di STIA-LAN Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. Makmur, M.Si selaku Ketua STIA-LAN Makassar

3. Bapak Drs. Muh. Firdaus, M.BA, Ph.D selaku pembimbing. Sebuah kebanggaan dapat dibimbing oleh salah satu dosen yang diidolakan. Tersentuh dengan perhatian yang luar biasa, bimbingan yang maksimal, bijaksana dan cerdas menjadi kesan selama pembimbingan.

4. Bapak H. Datuk Balam, SH., M.Si beserta staf, teristimewa kepada ibu 4. Bapak H. Datuk Balam, SH., M.Si beserta staf, teristimewa kepada ibu

5. Bapak Drs. Lukman Samboteng, M.Si selaku Kepala Bagian Akademik STIA-LAN Makassar.

6. Ibu Mariati, S.Kom, selaku pembimbing akademik.

7. Bapak Ahsan, SE, MM selaku moderator dalam seminar proposal

8. Bapak dan Ibu Dosen STIA-LAN Makassar.

9. Para Staf Akademik, office boy dan para security yang selalu setia mengamankan kunci motor yang sering tertinggal, ingat selalu KT 4777 S.

10. Sahabat terbaikku “Umi Umamah, SAB, Hertati, Donny, P’Arif, P’Muhammad, P’Sugiarto, Fiska dan seluruh rekan-rekan Mahasiswa

STIA-LAN Makassar yang banyak memberikan dukungan, saran, kritik dan sedikit pujian sehingga menjadi kontribusi dalam penulisan skripsi ini.

11. Untuk rekan-rekan di Kelurahan Nunukan Selatan, Kak Dwi yang rajin mengirimkan gaji, P’Yudi yang selalu mengingatkan DP3, K’Kur yang selalu men gharuskan cepat pulang kerja serta P’Lurah M.Nur, S.Sos yang memberikan rekomendasinya.

12. Anak-anakku di Panti Asuhan Aisyiyah RUHAMA, bundaku Darwisa, bunda Wasamu, bunda Suma, bunda Nuri yang senantiasa mengingatkan nandanya.

Terakhir, kepada siapa saja yang membaca skripsi ini, terima kasih telah membuka mata dan meluangkan waktunya untuk membaca karya ini. Semoga memberi ilmu dan keilmuan, dan bermanfaat bagi segenap civitas akademik.

Akhir kata, hanya kepada Allah SWT jualah peneliti serahkan, semoga keterbatasan yang ada didalamnya menjadi kesempurnaan bagi peneliti berikutnya. Tiada kata berhenti, ketika menyadari bahwa sesungguhnya hidup adalah belajar, membaca dan bekerja dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang cerdas memaknai hidup.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 26 Januari 2012

Chu@’

INTISARI

Suharni. 2008. 232. 00. 0128

IMPLEMENTASI STRATEGI PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (e-KTP) DI KABUPATEN NUNUKAN

Skripsi, xi hlm, 111 Pembimbing : Drs. Muh. Firdaus, M.BA, Ph.D

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kabupaten Nunukan, dan upaya apa saja yang dilakukan dalam dalam penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( e- KTP) di Kabupaten Nunukan.

Penelitian ini melihat implementasi strategi penerapan KTP Elektronik di Kabupaten Nunukan melalui program, anggaran dan prosedur, dimana menggunakan metode kualitatif dan jenis pengumpulan datanya menggunakan telaah dokumen, wawancara dan observasi, sedangkan prosedur pengolahan data dan analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian didasarkan pada tindakan riil yang dilakukan oleh DKPS Kabupaten Nunukan sesuai dengan Permendagri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan KTP Berbasis Elektronik dan Standar Prosedur Operasi Mendagri dalam rangka penerapan KTP Elektronik 2011 melalui strategik program yaitu membentuk struktur organisasi dengan nama pokja Kabupaten dan Kecamatan, Sosialisasi, pelaksana program (SDM), penyediaan sarana dan prasarana serta mobilisasi penduduk. Kemudian program ini kemudian diimplementasikan melalui komitmen anggaran sebesar Rp. 962.883.600,- atau 16,44% dari RKA DKPS melalui strategi pengajuan anggaran perubahan secara signifikan untuk tiga bulan terakhir. Selanjutnya program ini dibuat prosedurnya untuk dilaksanakan dimana dimulai dari Kelurahan/Desa dalam bentuk mobilisasi ataupun penyampaian surat undangan, kemudian ke Kecamatan mendaftarakan diri untuk perekaman penduduk, selanjutnya melakukan antrian pemanggilan nama, oleh operator kemudian verifikasi data, pengambilan foto, tanda tangan, sidik jari, iris mata, kemudian verifikasi sidik jari telunjuk selanjutnya tanda tangan untuk pernyataan atas kebenaran data yang bersangkutan. Selanjutnya menunggu proses pencetakan KTP Elektronik. Dari kegiatan ini telah terealisasi 44,30% dengan berbagai hambatan diantaranya karena lambatnya distribusi perangkat dari pusat dan hanya satu yang berfungsi, adanya kerusakan perangkat dan tidak terjangkaunya sebagian penduduk karena keterlambatan mobile enrollment yang diharapkan mampu menjadi alternatif pemenuhan target yang ingin dicapai. Dengan demikian ketidaksiapan pusat menjadi kendala utama, namun harapannya pemerintah Kabupaten dalam perekrutan pelaksana program juga harus mempertimbangkan kualifikasi pendidikan yang sesuai karena KTP Elektronik merupakan sistem informasi yang membutuhkan keterampilan khusus.

2. Implementasi Strategi Dari Segi “Anggaran” .......................................... 91

3. Implementasi Strategi Dari Segi “Prosedur”............................................ 98

BAB. V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 106

B. Saran .................................................................................................................. 109 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari sistem administrasi negara, yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan administrasi kependudukan. Hak asasi setiap orang di bidang pelayanan administrasi kependudukan, peningkatan kesadaran penduduk dan kewajibannya untuk berperan serta dalam pelaksanaan administrasi kependudukan, pemenuhan data statistik kependudukan dan statistik peristiwa kependudukan, dukungan terhadap perencanaan pembangunan sistem administrasi kependudukan guna meningkatkan pemberian pelayanan publik tanpa diskriminasi (Mulyo, 2011). Sejalan dengan arah penyelenggaraan administrasi kependudukan, maka pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sebagai sub-sub sistem pilar dari administrasi kependudukan perlu ditata dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat dalam perbaikan pemerintahan dan pembangunan.

Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi mengikuti perkembangan teknologi. Perkembangan Teknologi Informasi yang kian pesat menimbulkan suatu revolusi baru berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke era digital. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung Kemajuan teknologi yang sangat cepat mengharuskan instansi mengikuti perkembangan teknologi. Perkembangan Teknologi Informasi yang kian pesat menimbulkan suatu revolusi baru berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke era digital. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung

Salah satu pelayanan terhadap masyarakat adalah pengelolaan pendaftaran penduduk yang merupakan tanggung jawab pemerintah kota/kabupaten, dimana dalam pelaksanaannya diawali dari desa/kelurahan selaku ujung tombak pendaftaran penduduk, hingga setiap warga terdaftar secara administrasi sebagai warga negara Indonesia dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan. Dalam pelayanan tersebut perlu dilakukan dengan benar dan cepat agar penduduk sebagai pelanggan merasa dapat pelayanan yang memuaskan.

Sebagai salah satu langkah untuk membantu berbagai pekerjaan mengenai pendaftaran kependudukan yang sesuai dengan berbagai standar yang diperlukan maka pemerintah mulai membuat sebuah kebijakan dengan mengadakan program yang dahulu dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (SIMDUK) yang dibuat sekitar tahun 1996. SIMDUK adalah sebuah kebijakan yang diterapkan di daerah kabupaten/kota, dan ditujukan untuk menangani status kependudukan dengan segala perubahannya. SIMDUK itu sendiri merupakan suatu aplikasi untuk mengelola data kependudukan daerah yang meliputi Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, Sensus Penduduk, dan Demografi Penduduk. Aplikasinya dapat digunakan untuk mengelola data kependudukan pada kecamatan atau kelurahan yang lokasinya terpisah, akan tetapi Sebagai salah satu langkah untuk membantu berbagai pekerjaan mengenai pendaftaran kependudukan yang sesuai dengan berbagai standar yang diperlukan maka pemerintah mulai membuat sebuah kebijakan dengan mengadakan program yang dahulu dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (SIMDUK) yang dibuat sekitar tahun 1996. SIMDUK adalah sebuah kebijakan yang diterapkan di daerah kabupaten/kota, dan ditujukan untuk menangani status kependudukan dengan segala perubahannya. SIMDUK itu sendiri merupakan suatu aplikasi untuk mengelola data kependudukan daerah yang meliputi Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, Sensus Penduduk, dan Demografi Penduduk. Aplikasinya dapat digunakan untuk mengelola data kependudukan pada kecamatan atau kelurahan yang lokasinya terpisah, akan tetapi

Namun pada pelaksanaannya di lapangan ternyata didapati berbagai kelemahan SIMDUK sebagai sebuah sistem untuk mengelola data kependudukan. Dimana masih banyak terdapat pemalsuan identitas karena disebabkan kurang detailnya data-data mengenai penduduk. Seperti yang terdapat di Kabupaten Nunukan, ditemukannya berbagai identitas ganda dengan nomor identitas yang berbeda pula di Kabupaten Bulukumba. Berdasarkan berbagai evaluasi terhadap kebijakan SIMDUK ini pemerintah merasa perlu menggantinya dengan sebuah kebijakan yang baru. Kebijakan baru itu tentunya juga lebih menjawab segala kebutuhan yang diperlukan untuk melengkapi data kependudukan. Untuk membantu berbagai pekerjaan mengenai pendaftaran kependudukan yang sesuai dengan berbagai standar yang diperlukan maka pemerintah merumuskan sebuah kebijakan baru. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang elektronik government (CV.Artha Mitra Pratama, 2011)

Salah satu pendorong penerapan e-Government adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penyusunan rencana strategis pengembangan e-Government , pemerintah memiliki peranan sebagai pemberi kebijakan tentang strategi pengembangan e-Government , dalam hal ini Inpres tersebut memberikan arahan penyusunan tentang rencana strategis e-Government kepada seluruh instansi Salah satu pendorong penerapan e-Government adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penyusunan rencana strategis pengembangan e-Government , pemerintah memiliki peranan sebagai pemberi kebijakan tentang strategi pengembangan e-Government , dalam hal ini Inpres tersebut memberikan arahan penyusunan tentang rencana strategis e-Government kepada seluruh instansi

Menurut Inpres Nomor 3 Tahun 2003, dikatakan bahwa pengembangan e- Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu :

1. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis;

2. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat. Banyaknya data yang dikelola dan perlunya penyampaian informasi yang

cepat dalam kegiatan pelayanan administrasi kependudukan menjadikan teknologi informasi sebagai media yang dianggap mampu dan handal untuk membantu dalam pengelolaan data dan penyajian informasi yang cepat, mudah dan akurat. Kemudian sebuah penerapan teknologi hendaknya memenuhi prinsip-prinsip tepat guna ( appropriate ) mendukung sistem pelayanan administrasi kependudukan, bertahan cepat dalam kegiatan pelayanan administrasi kependudukan menjadikan teknologi informasi sebagai media yang dianggap mampu dan handal untuk membantu dalam pengelolaan data dan penyajian informasi yang cepat, mudah dan akurat. Kemudian sebuah penerapan teknologi hendaknya memenuhi prinsip-prinsip tepat guna ( appropriate ) mendukung sistem pelayanan administrasi kependudukan, bertahan

yang selalu tersedia dan relatif cepat. Dalam mendukung pelayanan administrasi kependudukan, penerapan teknologi sangat penting untuk menjawab keamanan ( security ) dan kecepatan dalam proses perekaman, pengiriman/komunikasi data, penyimpanan serta pendayagunaan data individu penduduk. (PT.Unisystem Utama, 2011)

Penerapan teknologi informasi dalam e-Government ini diantaranya adalah penggunaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Sistem Informasi Kependudukan adalah salah satu jenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu proses pengelolaan data pencatatan biodata penduduk pada salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan administrasi kependudukan. SIAK merupakan suatu sistem informasi berbasis web yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi dibidang kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi dan juga membantu bagi petugas dijajaran pemerintah daerah khususnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil didalam menyelenggarakan layanan kependudukan. SIAK bisa menjadi solusi dari masalah kependudukan yang ada. Dengan adanya pengelolaan data secara online maka kelemahan-kelemahan pengolahan data secara konvensional dapat ditekan. SIAK sendiri memberikan banyak manfaat antara lain, hasil perhitungan dan pengelolaan data statistik tersebut Penerapan teknologi informasi dalam e-Government ini diantaranya adalah penggunaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Sistem Informasi Kependudukan adalah salah satu jenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu proses pengelolaan data pencatatan biodata penduduk pada salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan administrasi kependudukan. SIAK merupakan suatu sistem informasi berbasis web yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi dibidang kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi dan juga membantu bagi petugas dijajaran pemerintah daerah khususnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil didalam menyelenggarakan layanan kependudukan. SIAK bisa menjadi solusi dari masalah kependudukan yang ada. Dengan adanya pengelolaan data secara online maka kelemahan-kelemahan pengolahan data secara konvensional dapat ditekan. SIAK sendiri memberikan banyak manfaat antara lain, hasil perhitungan dan pengelolaan data statistik tersebut

Disamping itu SIAK dirancang, dibangun dan dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip diatas, untuk mampu menyelenggarakan penerbitan NIK Nasional sebagai nomor identitas tunggal ( unique ) yang ditampilkan pada setiap dokumen kependudukan, dan sebagai kunci akses untuk verifikasi data diri maupun identifikasi jati diri seseorang yang sangat berguna di dalam mewujudkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik. Sejalan dengan itu, aspek material untuk penerbitan dokumen kependudukan, misalnya penerbitan KTP juga harus terjamin kualitas keamanannya dalam mendukung nilai serta keaslian dokumen, yaitu dengan menerapkan security feature teknologi yang tepat guna. Issue keamanan ( security ) dalam hal ini bermakna ganda, yaitu bagi penduduk/pemegang dokumen dapat memberikan rasa aman, nyaman, kepastian hukum (perlindungan dan pengakuan negara/pemerintah) atas data-informasi status kependudukan atau peristiwa vital yang tertera dalam dokumen. Sedangkan bagi pemerintah, dokumen kependudukan yang terjamin keasliannya dan valid data informasi di dalamnya dapat berfungsi mengendalikan penduduk untuk kepentingan nasional, serta bagi penyelenggara pelayanan publik dapat membantu mendukung terwujudnya pelayanan yang efisien dan efektif. (PT.Unisystem Utama, 2011)

Hal-hal seperti tersebut diatas, telah diintegrasikan dalam bentuk kartu tanda penduduk elektronik ( e- KTP) sebagai salah satu strategi yang diharapkan mampu menjadi pilar elektronik Government dalam memberikan peningkatan pembangunan dan perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang. Satu perubahan besar yang

dimunculkan melalui e -KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki satu KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan).

KTP Elektronik ini, pada dasarnya pada dasarnya akan diberlakukan secara nasional di seluruh Indonesia, namun pemerintah pusat memberlakukan penerapannya secara bertahap, yaitu di Tahun 2011 diterapkan di 197 kabupaten/kota, dan ditahun 2012 berada di 300 di kabupaten/kota. Khusus untuk Kalimantan Timur, dari 14 Kabupaten/kota, 7 Kabupaten/Kota pada Tahun 2011 menerapkan e- KTP dan termasuk diantaranya Kabupaten Nunukan.

Sejak penetapan tersebut, banyak hal menarik yang terjadi dalam penerapan e- KTP ini di Kabupaten Nunukan,, diantaranya adalah terungkap saat adanya hearing

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nunukan tidak terjamin, sehingga mengganggu proses penerapan program pusat tersebut. Kemudian akhirnya disepakati DKPS meminjam Kantor Kelurahan Nunukan Tengah dan Dinas Perhubungan untuk menjadikan sebagian ruangannya sebagai kantor DKPS. (www://Tribun Kaltim.co.id).

Dalam pelaksanaan bimbingan teknis mengenai materi umum dan tata cara penerbitan e-KTP mulai dari perekaman data seperti perekaman sidik jari, tandatangan dan iris mata, yang digelar dilantai V Kantor Bupati Nunukan pada Selasa, 2 Agustus 2011, dan dihadiri sekitar 40 orang dari staf Kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan, seyogyanya pelatihan tersebut ditunjang perangkat/alat, namun pertemuan itu hanya materi yang sifatnya penyampaian dan penggambaran spesifikasi, sehingga tidak maksimal. (www://Tribunkaltim.co.id)

Disamping itu, menurut Faridah Aryani, SE (Sekretaris Camat Kecamatan Nunukan Selatan), kendala yang saat ini kecamatan hadapi adalah bahwa alat yang didistribusikan oleh pemerintah pusat baru satu yang berfungsi, sehingga jumlah masyarakat yang dimobilisasi ketempat pelayanan masih kurang, dan kendala lainnya karena cuaca di Kecamatan Nunukan Selatan masih sering mengganggu signal, sehingga antrian yang mestinya dapat diselesaikan 30 KK perharinya kurang dari target tersebut.

Begitupun juga di Kecamatan Nunukan (induk), terjadi hal yang sama Begitupun juga di Kecamatan Nunukan (induk), terjadi hal yang sama

Tabel 1 Jumlah Penduduk, Jumlah Wajib KTP dan Realisasi serta Prosentase

KTP Elektronik Kabupaten Nunukan

Jumlah

Realisasi No. Nama Kecamatan

Wajib KTP

7. Krayan Selatan

8. Sebatik Barat

9. Nunukan Selatan

Sumber : DKPS Kabupaten Nunukan (15 Desember 2011)

Sangat disadari bahwa penerapan KTP Elektronik sesungguhnya akan mengalami banyak kendala, disamping karena merupakan inovasi baru dan sifatnya top down, sehingga strategi yang telah ditetapkan oleh pusat melalui Kementrian Sangat disadari bahwa penerapan KTP Elektronik sesungguhnya akan mengalami banyak kendala, disamping karena merupakan inovasi baru dan sifatnya top down, sehingga strategi yang telah ditetapkan oleh pusat melalui Kementrian

Berangkat dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas, penulis akhirnya tertarik untuk meneliti implementasi strategi yang dilakukan pemerintah Kabupaten Nunukan dalam menerapkan e- KTP sebagai rangkaian dari petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan dari pusat untuk melaksanakan formulasi strategi yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini meliputi langkah-langkah konkrit yang dilakukan dalam rangkaian penerapannya, dan sejauh mana upaya tersebut mencapai tujuan yang diinginkan (efektif).

B. Fokus Permasalahan

Berdasarkan latar belakang, peneliti memandang, perubahan besar dalam penerapan e- KTP membutuhkan konsistensi dan keterpaduan semua stakeholder , sehingga upaya kearah pencapaian tujuan mengharuskan adanya implementasi strategi dalam mensukseskan penerapan KTP Elektronik tersebut. Berangkat dari hal ini, maka fokus permasalahan yang akan dipertanyakan dalam skripsi ini adalah :

”Bagaimana implementasi strategi penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik ( e- KTP) di Kabupaten Nunukan ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi strategi penerapan KTP elektronik ( e -KTP) di Kabupaten Nunukan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai implementasi strategi dalam administrasi pembangunan melalui sistem teknologi informasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah termasuk dalam mencapai tujuan yang diinginkan ( efektif ).

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbang saran terhadap pemerintah Kabupaten Nunukan dalam mengimplementasika strategi dalam rangka penerapan KTP elektronik untuk melayani masyarakat dibidang kependudukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Program Pembangunan

Pembangunan adalah : “rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu bangsa dan negara menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa ( nation-building )” Siagian (1999:4). Sedangkan Ginanjar Kartasasmita dalam Soetomo (2006:8) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai „suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana ’.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, di mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing- masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005:4 )

Dimensi kependudukan dalam pembangunan nasional dapat dilihat dalam dua Dimensi kependudukan dalam pembangunan nasional dapat dilihat dalam dua

Pembangunan di Indonesia dewasa ini diarahkan pada pembangunan berwawasan kependudukan ( people oriented development ) yang merupakan penjabaran dari pada konsep pembangunan berkelanjutan ( sustainable development ) yang berarti bahwa pembangunan dijalankan untuk memenuhi keperluan masyarakat, dengan mempersiapkan kepentingan penduduk dimasa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaan kearah ini pemerintah harus memperhatikan aspek keberadaan elektronik Kartu Tanda Penduduk sebagai bagian dari perencanaan pembangunan.

Pembangunan daerah adalah usaha untuk meningkatkan kualitas dan perikehidupan manusia dan masyarakat daerah yang dilakukan secara terus-menerus, berlandaskan kemampuan daerah, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan daerah, nasional dan global. Pengertian daerah disini mencakup daerah kabupaten/kota dan daerah propinsi masing-masing sebagai daerah otonom. Terdapat hubungan timbal balik dan

antar daerah. Sifat hubungan tersebut yang demikian kuat dapat menghambat bahkan menggagalkan pembangunan pada sektor yang lain (Wrihatnolo dan Nugroho, 2006 :65). Dari definisi pembangunan sebelumnya, maka jelas dapat kita lihat pokok- pokok ide yang tersurat, yaitu adanya suatu proses yang terus menerus, usaha yang dilakukan dengan perencanaan, orientasi pada perubahan yang signifikan dari keadaan sebelumnya, memiliki arah yang lebih modern dalam artian luas yang mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, memiliki tujuan utama untuk membina bangsa. Dalam hal ini jika dikaitkan dengan elektronik KTP jelas bahwa dengan diterapkannya sistem ini tidak terjadi lagi tumpang tindih kependudukan sehingga satu orang tidak memiliki KTP ganda sehingga dalam melakukan Perumusan Kebijakan, Perencanaan Pembangunan, Kebutuhan Sektor Pembangunan lain didaerah bersinergi dengan daerah lain sampai tingkat nasional (SIAK Dalam Kerangka Adminduk).

Pembangunan administrasi kependudukan di Kabupaten Nunukan berada pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai penanggungjawab pelaksanaan pembangunan administrasi kependudukan di daerah. Sejalan dengan itu maka sangat relevan dinas ini mengusung visi : “Terwujudnya Pelayanan Prima dalam Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil”

Menurut Nawawi (2003 : 122),

Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin di capai oleh suatu organisasi pada jauh dimasa yang akan datang. Banyak intepretasi yang dapat keluar dari pernyataan keadaan ideal yang ingin dicapai organisasi tersebut. Visi itu sendiri tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, oleh kemungkinan kemajuan dan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Pernyataan Visi tersebut harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin terjadi sehingga suatu Visi hendaknya mempunyai sifat / fleksibel.

Untuk itu menurut Lewis dan Smith dalam Hasibuan (2005 : 35) ada beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan Visi:

a. Berorientasi pada masa depan;

b. Tidak dibuat berdasar kondisi atau tren saat ini;

c. Mengekspresikan kreativitas;

d. Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat;

e. Memperhatikan sejarah, kultur, clan nilai organisasi meskipun ada perubahan terduga;

f. Mempunyai standard yang tinggi, ideal serta harapan bagi anggota organisasi;

g. Memberikan klarifikasi bagi manfaat organisasi serta tujuan-tujuannya;

h. Memberikan semangat dan mendorong timbulnya dedikasi pada organisasi;

i. Menggambarkan keunikan lembaga dalam kompetisi serta citranya;

Visi sebagai cara pandang kedepan tentu menuntut kemampuan dari pengambil kebijakan untuk merangkai berbagai kegiatan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi, karena itu peranan manajemen strategis dalam mengelola perubahan-perubahan dimasa mendatang menjadi hal yang sangat penting.

Dalam rangka menuju pencapaian visi, ditetapkanlah misi, yang merupakan suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai Visi yang telah ditetapkan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nunukan menetapkan Misi dalam Lakip Kabupaten Nunukan Tahun 2010 sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas layanan administrasi kependudukan

2. Meningkatkan Tertib Administrasi

3. Meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan kependudukan dan kesadaran hukum masyarakat.

4. Membangun sistem dan jaringan informasi kependudukan terpadu Dari pernyataan misi biasanya diharapkan seluruh jajaran organisasi dan pihak

lain yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui keberadaan dan peran dari organisasi tersebut, dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nunukan. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang akan dilakukan, kapan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perumusan misi organisasi harus memperhatikan dan menampung masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan ( stakeholders ) dan memberi peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan.

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh pemerintah Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh pemerintah

Dari arah pembangunan yang ingin dicapai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui visi dan misinya diatas, dalam pandangan kebijakan publik dianggap sebagai bagian dari manajemen strategik, sehingga adalah penting jika dalam menjalankan penerapan e- KTP, strategi menjadi penting. Dalam rangka pencapaian itu, pemerintah megeluarkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya komperensif dan berlaku secara nasional. Dalam hal ini dikeluarkannya Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Governmet, UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, yang pada prinsipnya menjamin administrasi kependudukan dan pelayanannya dalam rangka mencapai efektifitas dan efisiensi.

2. e-Government

E-government dapat dipahami sebagai upaya pemerintah untuk menyediakan E-government dapat dipahami sebagai upaya pemerintah untuk menyediakan

Perubahan-perubahan yang terjadi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dimana masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif. Pemerintah pusat dan daerah harus mampu membentuk dimensi baru ke dalam organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja yang lebih dinamis. Dengan demikian perlu dikembangkan sistem dan proses kerja yang lebih lentur untuk memfasilitasi berbagai bentuk interaksi yang kompleks dengan lembaga-lembaga negara lain, masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat internasional.

Pengembangan sistem manajemen organisasi jaringan sebagai suatu upaya untuk dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali. Organisasi pemerintah harus lebih terbuka untuk membentuk kemitraan Pengembangan sistem manajemen organisasi jaringan sebagai suatu upaya untuk dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali. Organisasi pemerintah harus lebih terbuka untuk membentuk kemitraan

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan e -KTP ini merupakan salah satu aplikasi e-Government dan bagian implementasi sistem informasi bagi pemerintahan. Aplikasi

e- Government berperan strategis untuk pelaksanaan penyediaan layanan publik yang lebih efektif dan memenuhi tata pamong ( governance ) bagi pemerintahan. Implementasi aplikasi e-Government dirasa belum mencukupi upaya pelaksanaan layanan publik yang efektif bila diimplementasikan terpisah-pisah untuk masing-masing departemen ataupun bagian dalam pemerintahan. Namun, aplikasi e-Government yang ada dibangun berdasarkan prioritas kebutuhan. Aplikasi e-Government juga di bangun pada era teknologi berbeda. Demikian untuk menghancurkan tembok pemisah terpencarnya aplikasi e- Government dapat berupa solusi keterpaduan data dan proses, dan hal tersebut terdapat dalam SIAK. Sehingga Efendy sofyan dalam Azhari dan Idham (2002 :25) mengatakan bahwa „hubungan interaktif antara pemerintah dan masyarakat hanya dapat dibangun dengan menerapkan teknologi informasi dan manajemen berbasis e-

Government ’.

Kemudian Cahyana Ahmadjayadi (2004 : 4), Deputi Bidang Jaringan Kominfo, Kementerian Kominfo mengatakan bahwa sesungguhnya yang ditawarkan e-Government itu setidaknya ada tiga secara sederhana, yaitu :

1. Proses Otomatisasi, yakni mengubah peran manusia dalam menjalankan proses yang meliputi menerima, menyimpan, processing, output dan mengirimkan informasi.

2. Proses Informasi, yakni; Mendukung peran manusia dalam menjalankan proses informasi, misalnya mendukung arus proses pengambilan keputusan, komunikasi dan implementasi.

3. Proses Transformasi: yakni: membuat ICT baru, untuk menjalankan proses informasi atau mendukung proses informasi, misalnya membuat metode baru dalam pelayanan publik.

Kemudian jika ditinjau dari pelaksanaan adanya penerapan e -KTP ini sebagaimana persfektif ketiga perubahan fundamental diatas, tentu diharapkan e - KTP akan membawa beberapa keunggulan bagi pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan administrasi kependudukan dan pelayanan publik sebagaimana dituliskan Falih Suaedi (2010 : 57) yaitu :

a) Efisiensi, yang artinya pemerintah mampu menyelenggarakan pelayanan dengan lebih murah, mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan mampu bekerja lebih cepat. Pemerintah mampu menghasilkan output yang sama dengan biaya yang lebih murah dan sejumlah output yang lebih besar dengan total biaya yang sama. Pemerintah mampu menghasilkan output yang sama dengan biaya sama namun waktu yang lebih cepat.

b) Efektivitas, yang artinya pemerintah mampu bekerja lebih baik dan lebih inovatif. Menghasilkan sejumlah output yang sama dengan biaya dan b) Efektivitas, yang artinya pemerintah mampu bekerja lebih baik dan lebih inovatif. Menghasilkan sejumlah output yang sama dengan biaya dan

3. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain (Undang-Undang No.23 Tahun 2006).

Sistem informasi Administrasi Kependudukan yang selanjutnya disingkat SIAK adalah sistem informasi Nasional yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di setiap tingkatan wilayah administrasi pemerintahan (PP Nomor 37 Tahun 2007), kemudian ditambahkan pula dalam PP tersebut bahwa pengelolaan informasi administrasi kependudukan adalah pengumpulan, perekaman, pengolahan dan pemuktakiran data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil untuk penerbitan dokumen penduduk, pertukaran data penduduk, dalam rangka menunjang pelayanan publik, serta penyajian informasi kependudukan guna perumusan kebijakan dan pembangunan.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, yaitu suatu sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan sehingga tercapai tertib Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, yaitu suatu sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan sehingga tercapai tertib

a. Tujuan SIAK

Tujuan adanya SIAK, yaitu :

1. Database Kependudukan terpusat

2. Database Kependudukan dapat diintegrasikan untuk kepentingan lain (Statistik, Pajak, Imigrasi, dll)

3. Sistem SIAK terintegrasi (RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Pendaftaran Penduduk, Catatan Sipil, dll)

4. Standarisasi Nasional

a) No. Pengenal Tunggal (NIK)

b) Blangko Standar Nasional (KK, KTP, Buku, Register, Akta Capil)

c) Formulir-formulir Standar Nasional (termasuk kodefikasinya), Implementasi SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) online,

yang telah diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 88/2004 tentang Pengelolaan Administrasi Kependudukan dan Permendagri No 18/2005 tentang Administrasi Kependudukan, pada hakekatnya bahwa upaya Tertib Dokumen Kependudukan atau Tertib Administrasi Kependudukan, tidak sekedar pengawasan terhadap pengadaan blangko-blangko yang dipersyaratkan dalam penerbitan dokumen, tapi hendaknya harus tersistem, konkrit dan pragmatis. Artinya mudah difahami oleh penduduk dan diyakini bermakna secara hukum berfungsi melindungi, yang telah diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 88/2004 tentang Pengelolaan Administrasi Kependudukan dan Permendagri No 18/2005 tentang Administrasi Kependudukan, pada hakekatnya bahwa upaya Tertib Dokumen Kependudukan atau Tertib Administrasi Kependudukan, tidak sekedar pengawasan terhadap pengadaan blangko-blangko yang dipersyaratkan dalam penerbitan dokumen, tapi hendaknya harus tersistem, konkrit dan pragmatis. Artinya mudah difahami oleh penduduk dan diyakini bermakna secara hukum berfungsi melindungi,

Tujuan dari adanya sistem informasi administrasi kependudukan ini untuk mewujudkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil yang berorientasi kepada kepuasan dan kemitraan masyarakat menuju terciptanya data dan informasi kependudukan yang akurat, sistem ini juga diharapkan dapat mewujudkan terciptanya tata pemerintahan yang baik. Juga dapat memberikan kemudahan pelayanan dari suatu instansi untuk melakukan proses yang berhubungan dengan masalah kependudukan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan proses pendaftaran penduduk.

Kemudian lebih formal dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2007 bahwa Pengelolaan SIAK bertujuan:

1. Peningkatkan kualitas pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

2. Menyediakan data dan informasi skala nasional dan daerah mengenai hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang akurat, lengkap, mutakhir dan mudah diakses;

3. Mewujudkan pertukaran data secara sistemik melalui sistem pengenal tunggal, dengan tetap menjamin kerahasiaan.

b. Manfaat SIAK

Manfaat yang diambil dari rancangan sistem ini adalah untuk memberikan suatu kemudahan dalam segala proses yang berhubungan dengan kependudukan. Juga sebagai alat bagi instansi untuk membuat proses pendataan menjadi lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan pelayanan bagi masyarakat.

SIAK dalam hal ini diharapkan sebagai bentuk pelayanan yang berkualitas tinggi, karena merupakan sistem yang menggunakan teknologi yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan tersebut. Menurut Boediono dalam Nugroho (2003 : 63) „pelayanan yang berkualitas tinggi adalah :

1. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah dibidang pelayanan umum.

2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan, sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna dan berhasil guna.

3. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

Dalam rangka mencapai visi pembangunan dibidang administrasi kependudukan tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan, tentu menindaklanjuti kebijakan-kebijakan dari pusat melalui juklas dan juknis yang telah ditetapkan melalui strategi-strategi yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan wilayah. Sebagai daerah perbatasan, keterbatasan akses membutuhkan Dalam rangka mencapai visi pembangunan dibidang administrasi kependudukan tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nunukan, tentu menindaklanjuti kebijakan-kebijakan dari pusat melalui juklas dan juknis yang telah ditetapkan melalui strategi-strategi yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan wilayah. Sebagai daerah perbatasan, keterbatasan akses membutuhkan

4. Manajemen Strategik

Manajemen Strategik terdiri atas dua suku kata yang dipilah, yaitu kata Manajemen dan Strategik. Pengertian Manajemen menurut Hasibuan (2005 :2)

adalah “ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu”. Selanjutnya Terry dalam Hasibuan (2005 : 3) menyatakan bahwa „suatu proses yang khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan ( planning ), pengorganisasian ( organizing ), pengarahan ( actuating ) dan pengendalian ( controlling ) yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya ’.

Sehingga dari pengertian tersebut manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:

1) Manajemen sebagai suatu proses

2) Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen

3) Manajemen sebagai suatu seni ( Art ) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan ( Science )

Pengertian selanjutnya adalah Strategi. Istilah ini berasal dari kata Yunani “strategos, atau strategus” yang berarti “perwira negara” dengan fungsi yang luas.

Namun secara umum merupakan alat untuk mencapai tujuan. Chandler dalam Rangkuti (2001 :3) berpendapat bahwa „strategi adalah alat untuk mencapai tujuan organisasi dalam kaitannya dengan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya ’. Sedangkan menurut WF Glueck dan LR Jauch dalam Rangkuti (2001 : 3) mendefinisikan „strategi sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis organisasi dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi ’.

Menurut Wikipedia : Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Lain halnya dengan George Steiner dalam Silih Agung (2005 : 27) lebih menekankan strategi jika dimasukkan dalam literature manajemen menganggapnya sebagai „suatu cara apa yang akan dilakukan seseorang untuk menghadapi daya saing dengan memprediksi gerakan-gerakannya, sehingga beliau memberi beberapa definisi yaitu :

1) Strategi adalah sesuatu yang dilakukan top manajemen yang sangat penting bagi organisasi

2) Strategi mengacu pada dasar arahan pengambilan keputusan, yaitu tujuan dan misi

3) Strategi mengandung langkah-langkah penting yang diperlukan untuk merealisasikan keputusan

4) Strategi menjawab pertanyaan apa yang seharusnya dilakukan organisasi

5) Strategi menjawab apa tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana kita harus mencapainya. Hax dan Majluf dalam Salusu (2004 : 100) menawarkan rumusan yang lebih komperehensif tentang strategi yaitu :

1) Suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral

2) Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran jangka panjang, program bertindak dan prioritas alokasi sumber daya

3) Menyeleksi bidang-bidang yang akan digeluti atau digeluti organisasi

4) Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dai lingkungan eksternal dan kekuatan serta kelemahannya

Dokumen yang terkait

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

MOTIVASI BERTINDAK KRIMINAL PADA REMAJA(STUDI DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK BLITAR)

3 92 22

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

13 162 19

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD)

2 94 23

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

THE EFFECTIVENESS OF THE LEADERSHIP'S ROLE AND FUNCTION OF MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL PRINCIPAL OF METRO EFEKTIVITAS PERAN DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH METRO

3 69 100

KAJIAN ASPEK HYGIENE SANITASI TERHADAP KONDISI KANTIN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR (Studi Kasus di Sekolah Dasar Kota Bandar Lampung)

40 194 64