LKPP - KONTRAK PENGADAAN BARANG 250917 arif updated

(1)

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH

KONTRAK


(2)

Definisi Pengadaan

Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya (K/L/D/I) yang

prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan


(3)

SIKLUS PENGADAAN BARANG/JASA

Perencanaan

Pemrograman

Penganggaran

Pemeliharaan

Penyerahan Pekerjaan

Pelaksanaan Kontrak dan Pembayaran

Pemilihan Penyedia


(4)

Pengertian PBJ Pemerintah dan Ruang

Lingkupnya

Ruang Lingkup

Pemberlakuan Kriteria Pembiayaan

Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I

Sebagian atau Seluruhnya bersumber dari APBN/APBD

(termasuk PHLN)

Pengadaan Barang/Jasa untuk Investasi di lingkunan Bank Indonesia,

BHMN, BUMN/BUMD

Sebagian atau Seluruhnya bersumber dari APBN/APBD


(5)

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Meliputi: 1. Barang

2. Pekerjaan Konstruksi 3. Jasa Konsultansi


(6)

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Dilakukan melalui: 1. Swakelola


(7)

Swakelola

Swakelola merupakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya

direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi

sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau


(8)

Pemilihan Sistem Pengadaan

No Kriteria Barang Konstruksi Jasa Lainnya

1 > 5 Milyar Pelelangan

Umum Pelelangan Umum Pelelangan Umum 2 s.d 5 milyar Pelelangan

Sederhana Pemilihan Langsung Pelelangan Sederhana 3 Penyedia

diyakini terbatas

Pelelangan

Terbatas Pelelangan Terbatas Pelelangan Terbatas 4 Syarat dan

Kondisi berlaku

Penunjukan

Langsung Penunjukan Langsung Penunjukan Langsung 5 s.d 200 juta Pengadaan

Langsung Pengadaan Langsung Pengadaan Langsung 6 HPS belum

dapat

diperkirakan


(9)

Pemilihan Sistem Pengadaan

No Kriteria Jasa Konsultansi

1 > 200 juta Seleksi Umum

2 s.d 200 juta Seleksi Sederhana 3 Syarat dan Kondisi

berlaku Penunjukan Langsung 4 s.d 50 juta Pengadaan Langsung 5 HPS belum dapat


(10)

Jenis Kontrak

Pemberian

Kesempatan VS

Perpanjangan Waktu

Pemutusan VS


(11)

Daftar Hitam

Denda

Keterlambatan

Keadaan Kahar dan

Kompensasi


(12)

Adendum


(13)

Kontrak

adalah perjanjian tertulis antara PPK

dengan

Penyedia

Barang/Jasa

atau

pelaksana Swakelola (pasal 1 angka 22

Perpres 54/2010)

Kontrak

adalah perjanjian tertulis antara PPK

dengan

Penyedia

Barang/Jasa

atau

pelaksana Swakelola (pasal 1 angka 22

Perpres 54/2010)

DEFINISI


(14)

TAHAP PENYUSUNAN KONTRAK

1.

Mengidentifikasikan sifat & karakteristik

barang/jasa yang akan diadakan

1.

Mengidentifikasikan sifat & karakteristik

barang/jasa yang akan diadakan

2.

Mengenali masing-masing jenis kontrak

2.

Mengenali masing-masing jenis kontrak

3 .

Memilih dan

menetapkan salah satu jenis kontrak

3 .

Memilih dan

menetapkan salah satu jenis kontrak 4. Menyusun rancangan kontrak 4. Menyusun rancangan kontrak


(15)

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK

PEKERJAAN

A. Ruang lingkup pekerjaannya;

B. Lokasi pekerjaannya;

C. Masa pelaksanaan pekerjaanya;

D. Kompleksitas pekerjaannya;

E. Kesatuan fungsi atau independensi masing-masing item barang/pekerjaan;

F. Kebutuhan pengguna barang/jasa;

G. Sumber dananya;

H. Efektifitas tahun anggaran;

I. Jenis Kontrak (beli, investasi, layanan, sewa, kerjasama)


(16)

1. cara pembayaran 1. cara pembayaran lump sum lump sum harga satuan harga satuan

gabungan lump sum dan harga satuan gabungan lump sum

dan harga satuan terima jadi (turnkey) terima jadi (turnkey)

persentase persentase 3. pembeban an tahun anggaran 3. pembeban an tahun anggaran tahun tunggal tahun tunggal tahun jamak tahun jamak 4. sumber pendanaan 4. sumber pendanaan kontrak pengadaan tunggal kontrak pengadaan tunggal kontrak pengadaan bersama kontrak pengadaan bersama 2. jenis pekerjaan 2. jenis pekerjaan pekerjaan tunggal pekerjaan tunggal pekerjaan terintegrasi pekerjaan terintegrasi

I. JENIS KONTRAK

I. JENIS KONTRAK

5. Bentuk Kontrak 5. Bentuk Kontrak Bukti Pembelian Bukti Pembelian Kuitansi Kuitansi SPK SPK Kontrak Kontrak


(17)

I.1. KONTRAK

LUMPSUM

KETENTUAN KONTRAK LUMPSUM:

1. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;

2. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa;

3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;

4. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);

5. Total harga penawaran bersifat mengikat; dan

6. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang (volume pekerjaan sudah diketahui dengan pasti).


(18)

I. 2. KONTRAK HARGA SATUAN

KETENTUAN KONTRAK

HARGA SATUAN:

1. Harga Satuan Pasti Dan Tetap Untuk Setiap Satuan Atau Unsur Pekerjaan Dengan Spesifikasi Teknis Tertentu;

2. Volume Atau Kuantitas Pekerjaannya Masih Bersifat Perkiraan Pada Saat Kontrak Ditandatangani;

3. Pembayarannya Didasarkan Pada Hasil Pengukuran

Bersama Atas Volume Pekerjaan Yang Benar-benar Telah Dilaksanakan Oleh Penyedia Barang/Jasa; dan

4. Dimungkinkan Adanya Pekerjaan Tambah/Kurang

Berdasarkan Hasil Pengukuran Bersama Atas Pekerjaan Yang Diperlukan.


(19)

I. 3. KONTRAK PERSENTASE

KETENTUAN KONTRAK PERSENTASE:

1.

Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya menerima

imbalan berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan

tertentu; dan

2.

Pembayarannya

didasarkan

pada

tahapan

produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi

Kontrak.


(20)

I. 4. KONTRAK TERIMA JADI

(TURNKEY)

KETENTUAN KONTRAK

TERIMA JADI

:

1. Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan; dan

2. pembayaran dilakukan berdasarkan hasil penilaian bersama yang menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.


(21)

I.5. KONTRAK TAHUN JAMAK

Merupakan Kontrak >1 (satu) Tahun Anggaran atas beban anggaran, yang dilakukan setelah mendapatkan persetujuan:

a. Menteri Keuangan untuk kegiatan yang nilainya diatas Rp10 M;

b. Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan untuk kegiatan yang nilai kontraknya s.d Rp.10 M bagi kegiatan: penanaman benih/bibit, penghijauan, pelayanan perintis laut/udara, makanan dan obat di RS, makanan untuk narapidana di LP, pita cukai, layanan pembuangan sampah dan jasa claning service;

c. Kontrak Tahun Jamak pada pemerintah daerah disetujui oleh Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendagri 21/2011: atas persetujuan DPRD yang dituangkan dalam nota kesepakatan bersama antara Kepala Daerah dan DPRD)


(22)

I. 6. KONTRAK PENGADAAN BERSAMA

a. Kontrak antara beberapa PPK dengan 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu tertentu, sesuai dengan kebutuhan masing-masing PPK yang menandatangani Kontrak;

b. Diadakan dalam rangka pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang sumber pendanaannya berasal dari beberapa K/L/D/I (co-financing) oleh beberapa PPK dengan sumber dana yang berbeda (APBN-APBN, APBD-APBD, APBN-APBD);

c. Penjelasan mengenai tanggung jawab dan pembagian beban anggaran diatur dalam Kontrak sesuai dengan karakteristik pekerjaan;

d. Pembebanan anggarannya diatur dalam kesepakatan pendanaan bersama;

e. Ex: Pekerjaan pembanguna jalan di suatu daerah, Aokasi dari APBN untuk pekerjaan fisik sedangkan APBD untuk pembebasan lahan.


(23)

I.7. KONTRAK PAYUNG

(FRAMEWORK CONTRACT)

a. Kontrak Harga Satuan antara Pemerintah dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat dimanfaatkan oleh K/L/D/I;

b. Diadakan untuk menjamin harga yang lebih efisien, ketersediaannya terjamin dan sifatnya dibutuhkan secara berulang dengan volume/kuantitas pekerjaan yang belum dapat ditentukan pada saat Kontrak ditandatangani;

c. Pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/Satker yang didasarkan pada hasil penilaian/pengukuran bersama terhadap volume/kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa secara nyata; al. untuk pengadaan alat tulis kantor (ATK), pengadaan kendaraan dinas, jasa boga, jasa layanan perjalanan (travel agent) dan pekerjaan/jasa lain yang sejenis.

Misalnya suatu pemerintah daerah melakukan kontrak payung dengan satu distributor kertas PT. ABC yang berlaku untuk satu daerah tersebut selama 3 tahun dengan harga satuan Rp. X. Masing-masing SKPD di daerah tsb, apabila terdapat pengadaan kertas dapat menunjuk langsung kepada PT. ABC dgn harga Rp. X dengan volume sesuai kebutuhan SKPD.


(24)

I.8. KONTRAK PEKERJAAN TERINTEGRASI

a. Kontrak Pekerjaan Konstruksi yang bersifat kompleks dengan menggabungkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan/atau pengawasan;

b. Diberlakukan untuk pekerjaan yang bersifat kompleks, memiliki resiko tinggi, memerlukan teknologi tinggi dan biaya besar;

Contoh: pembanguna reaktor nuklir, pembangkit tenaga listrik, pembangunan kilang minyak/gas (PP 29/2000 pasal 13)

Model Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi antara lain dapat berbentuk :

c. KONTRAK BERBASIS KINERJA (Performance Based Contract)

merupakan Kontrak atas dicapainya suatu tingkat pelayanan tertentu yang bisa merupakan penggabungan paket pekerjaan;

misalnya: kontrak pembangunan jalan yang mengatur selama 5 tahun dengan kinerjanya/kualitasnya tetap.


(25)

II. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN

KONTRAK

1. penghentian kontrak

1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

2. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:

a. biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan Perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;

b. biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan Peralatan;


(26)

2. pemutusan kontrak

Bila berasalkan dari Penyedia:

a. penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;

b. penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;

c. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;


(27)

lanjutan pemutusan ...

e. penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;

f. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;

g. Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 hari;

h. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati;

i. penyedia terbukti melakukan KKN, persekongkolan, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang;


(28)

III. PEMBERIAN

KESEMPATAN

VS

PERPANJANGAN

WAKTU


(29)

IV. DAFTAR HITAM

DAFTAR HITAM adalah daftar yang dibuat oleh K/L/D/I yang

memuat identitas Penyedia

Barang/Jasa yang dikenakan sanksi oleh PA/KPA berupa larangan

mengikuti Pengadaan Barang/Jasa pada K/L/D/I dan/atau yang

dikenakan sanksi oleh

Negara/Lembaga Pemberi

Pinjaman/Hibah pada kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup

Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Perseorang an

Badan Usaha


(30)

(a) Mempengaru

hi

ULP/PP/pihak berwenang

PENYEDIA BARANG/JASA, apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan kontrak melakukan :

SIAPA YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?

Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014

DILARANG MENGIKUTI PBJP SELAMA 2 TAHUN !!

Melakukan kolusi/persekongkola

n :

(b) antar penyedia untuk

mengatur Harga Penawaran (l) antar penyedia-penyedia dan/atau penyedia-ULP/PP/PPK (c) Menyampaikan dokumen yang tidak benar Penyedia mengundurkan diri : (d) setelah batas akhir

pemasukan penawaran (e) dari pelaksanaan

kontrak (p) saat masa penawaran masih berlaku (f) Tidak dapat menyelesaika n kontrak (g) Tidak memenuhi TKDN

Terbukti melakukan : (h,n) penipuan/pemalsuan

(k) curang dalam pelelangan (t) Penyimpangan

prosedur, KKN, persaingan tidak sehat(i) Pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK Menolak : (j) menandatangani BAST akhir (m) menaikkan nilai jaminan pelaksanaan (o) SPPBJ (q) Melakukan praktek gratifikasi (r) Tidak memperbaik i cacat mutu

(s) Tidak menindaklanjuti

rekomendasi BPK/APIP


(31)

V. DENDA KETERLAMBATAN

Penyedia Barang/Jasa yang terlambat

menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan


(32)

Lanjutan Denda Keterlambatan

Bagian kontrak adalah bagian pekerjaan yang

tercantum di dalam syarat-syarat kontrak yang terdapat dalam rancangan kontrak dan

dokumen kontrak. Penyelesaian masing-masing pekerjaan yang tercantum pada bagian kontrak tersebut tidak tergantung satu sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda, dimana fungsi masing-masing bagian kontrak tersebut tidak terkait satu sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.


(33)

VI. 1 PERISTIWA KOMPENSASI

Pe

ristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut:

a. PPK mengubah jadwal yang berpengaruh thd pelaksanaan pekerjaan;

b.keterlambatan pembayaran kepada penyedia;

c.PPK tidak memberikan gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;

d.belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;

e.PPK menginstruksikan untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan;

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;

g.PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;


(34)

VI. 2 KEADAAN KAHAR

Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang

terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi

Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, Penyedia

Barang/Jasa memberitahukan tentang

terjadinya Keadaan Kahar kepada PPK secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh

pihak/instansi yang berwenang sesuai


(35)

Lanjutan Keadaan Kahar

Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal

merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak

Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang

diakibatkan oleh terjadinya Keadaan Kahar tidak dikenakan

Setelah terjadinya Keadaan Kahar, para pihak

dapat melakukan kesepakatan, yang dituangkan dalam perubahan Kontrak


(36)

VII. PERUBAHAN KONTRAK

Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi

lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia Barang/Jasa dapat

melakukan perubahan pada Kontrak yang meliputi:

a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak;

b. menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;

c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan; atau


(37)

Lanjutan Perubahan Kontrak

Perubahan Kontrak berlaku untuk pekerjaan

yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau bagian pekerjaan yang menggunakan harga

satuan dari Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan


(38)

TANDA BUKTI PERJANJIAN

1. BUKTI PEMBELIAN (S/D 10 JT)

2. KUTANSI (S/D 50 JT)

3. SPK (S/D 50 JT – S/D 200 JT); DAN


(39)

Bukti Pembelian Kuitansi Surat Perintah Kerja (SPK) Surat Perjanjian

• Identitas penyedia • Nilai pembelian

• Jenis dan jumlah barang/jasa • Identitas para pihak

• Nilai pembelian

• Jenis dan jumlah barang/jasa

• Tanda tangan penyedia di atas materai sesuai ketentuan yang belaku

• Identitas para pihak

• Nilai pembelian/nilai kontrak • Jenis dan jumlah barang/jasa

• Hak dan kewajiban melekat dalam surat perjanjian

• Kata penutup dan ruang tanda tangan penyedia di atas materai sesuai ketentuan yang belaku

• Identitas para pihak

• Nilai pembelian/nilai kontrak • Jenis dan jumlah barang/jasa

• Hak dan kewajiban menjadi lampiran dari surat perjanjian dalam bentuk yang lebih rinci (SSUK, SSKK, Spesifikasi, dan Dokumen lain)

• Kata penutup dan ruang tanda tangan penyedia di atas materai sesuai ketentuan yang belaku


(40)

Pengadaan Secara Elektronik

Dilakukan dengan cara:

E-TenderingE-Purchasing


(41)

(42)

Pemprov SLT khususnya RSUD mendapat Dana Alokasi Khusus Tambahan TA 2017.

Terkait dengan pengadaan alat kesehatan yang bersumber dari DAK tersebut, dan belum

tersedia pada katalog, pertanyaannya:

Dengan waktu pelaksanaan kegiatan yang sangat singkat, apakah dimungkinkan untuk melakukan tender sebelum pengesahan anggaran

dilakukan oleh pemerintah daerah?


(43)

Dinas kesehatan Kota KLM sepanjang tahun 2017

berencana mengadakan obat melalui katalog. Kebutuhan obat direncanakan sebanyak 1.000 butir parasetamol dan diperlukan pada bulan Agustus 2017. PPK telah

mengadakan kontrak melalui e-purchasing pada katalog elektronik sampai dengan bulan Juni 2017 penyedia obat tidak juga mengirimkan pesanan.

Bagaimana seharusnya langkah yang ditempuh oleh

PPK? Apakah dapat dilakukan pengadaan di luar katalog?


(44)

PPK pada bidang pertamanan dinas KDP provinsi SLA, mempunyai kegiatan pengadaan barang dan jasa berupa rehabilitasi taman kota. Pada kegiatan tersebut anggarannya sebesar Rp. 900.000.000,- pada satu nomor rekening yang terdiri dari 8 titik lokasi dan setiap kelurahan terdapat 1 lokasi kegiatan rehab taman yang

tersebar dalam kota. Pada setiap lokasi kegiatan rehab taman tidak ada kegiatan yang

anggarannya lebih dari Rp. 200 juta. Sekedar informasi kegiatan tersebut dianggarkan pada APBD-P. Yang ditanyakan apakah diperbolehkan tidak dilelang sehingga memakai sistem

pengadaan langsung?

Studi Kasus III


(45)

Dinas Pendidikan Kota ABC mempunyai suatu program yang bernama peningkatan kapasitas sarana prasarana pendidikan atau sekolah, nilai paketnya mencapai Rp. 75 milyar dan paket ini harus tersebar kepada 20 Sekolah pendidikan dasar dan menengah.

Dinas Pendidikan Kota ABC berencana untuk melakukan kegiatan secara swakelola.

- Terdapat 5 sekolah swasta yang berencana untuk membuat jalan masuk sekolah, dana yang dibutuhkan mencapai Rp. 1 milyar setiap sekolahnya. - Terdapat 10 sekolah swasta berencana untuk membangun server

beserta sistem aplikasi pendidikannya dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 5 milyar

- Terdapat 10 sekolah negeri yang berencana untuk merenovasi ruang kelas, dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 2 milyar setiap sekolahnya.

Apakah pengadaan di atas sudah sesuai dengan perencanaan awal yaitu melalui swakelola ?


(46)

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten XYZ, mulai Januari 2017 akan mendapatkan tambahan dana APBD untuk kegiatan

pengelolaan sampah di kabupaten, dikarenakan anggaran yang selama ini diperuntukan bagi subsidi sampah kepada perusahaan BUMD Sampah, sejak tahun 2017 dengan

keputusan dewan dialihkan menjadi tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup. Selama ini BUMD Sampah sudah

mempekerjakan 1.200 pegawai yang mengelola sampah. Apakah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten XYZ dapat menunjuk langsung perusahaan yang sudah berdiri

sebelumnya tersebut mengingat sampah menjadi darurat bila tidak segera ditangani, dan akan memakan waktu yang lama mencari pemenang?


(47)

ARIF BUDIMAN

KEPALA SEKSI WILAYAH MALUKU DAN

PAPUA


(48)

(1)

Dinas kesehatan Kota KLM sepanjang tahun 2017

berencana mengadakan obat melalui katalog. Kebutuhan

obat direncanakan sebanyak 1.000 butir parasetamol dan

diperlukan pada bulan Agustus 2017. PPK telah

mengadakan kontrak melalui e-purchasing pada katalog

elektronik sampai dengan bulan Juni 2017 penyedia obat

tidak juga mengirimkan pesanan.

Bagaimana seharusnya langkah yang ditempuh oleh

PPK? Apakah dapat dilakukan pengadaan di luar katalog?


(2)

PPK pada bidang pertamanan dinas KDP provinsi SLA, mempunyai kegiatan pengadaan barang dan jasa berupa rehabilitasi taman kota. Pada kegiatan tersebut anggarannya sebesar Rp. 900.000.000,- pada satu nomor rekening yang terdiri dari 8 titik lokasi dan setiap kelurahan terdapat 1 lokasi kegiatan rehab taman yang

tersebar dalam kota. Pada setiap lokasi kegiatan rehab taman tidak ada kegiatan yang

anggarannya lebih dari Rp. 200 juta. Sekedar informasi kegiatan tersebut dianggarkan pada APBD-P. Yang ditanyakan apakah diperbolehkan tidak dilelang sehingga memakai sistem

pengadaan langsung?


(3)

Dinas Pendidikan Kota ABC mempunyai suatu program yang bernama peningkatan kapasitas sarana prasarana pendidikan atau sekolah, nilai paketnya mencapai Rp. 75 milyar dan paket ini harus tersebar kepada 20 Sekolah pendidikan dasar dan menengah.

Dinas Pendidikan Kota ABC berencana untuk melakukan kegiatan secara swakelola.

- Terdapat 5 sekolah swasta yang berencana untuk membuat jalan masuk sekolah, dana yang dibutuhkan mencapai Rp. 1 milyar setiap sekolahnya. - Terdapat 10 sekolah swasta berencana untuk membangun server

beserta sistem aplikasi pendidikannya dengan nilai masing-masing sebesar Rp. 5 milyar

- Terdapat 10 sekolah negeri yang berencana untuk merenovasi ruang kelas, dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 2 milyar setiap sekolahnya.

Apakah pengadaan di atas sudah sesuai dengan perencanaan awal yaitu melalui swakelola ?


(4)

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten XYZ, mulai Januari 2017 akan mendapatkan tambahan dana APBD untuk kegiatan

pengelolaan sampah di kabupaten, dikarenakan anggaran yang selama ini diperuntukan bagi subsidi sampah kepada perusahaan BUMD Sampah, sejak tahun 2017 dengan

keputusan dewan dialihkan menjadi tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup. Selama ini BUMD Sampah sudah

mempekerjakan 1.200 pegawai yang mengelola sampah. Apakah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten XYZ dapat menunjuk langsung perusahaan yang sudah berdiri

sebelumnya tersebut mengingat sampah menjadi darurat bila tidak segera ditangani, dan akan memakan waktu yang lama mencari pemenang?


(5)

ARIF BUDIMAN

KEPALA SEKSI WILAYAH MALUKU DAN

PAPUA


(6)