Tinjauan Pelaksanaan Pelelangan Terhadap Penerapan NOMOR 27 PMK.06 2016di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara hukum, yang sistem pemerintahan
diselenggarakan berdasarkan hukum/ peraturan yang berlaku. Peraturan tertulis
yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat
secara umum yang berisi suatu aturan dan sanksi. Dalam realitanya setiap
peraturan itu harus harmonisasi dengan peraturan lainnya, sehingga tidak terjadi
timpang tindih, perselisihan didalam pengaturan. Proses harmonisasi ini
memerlukan ketelitian, kecermatan, dan keakuratan dalam mengidentifikasikan
peraturan Perundang-undangan yang terkait. Contoh dari suatu Peraturan
Perundang-undangan adalah Peraturan Presiden, yaitu peraturan yang dibuat oleh
Presiden yang materi muatan Peraturan Presiden adalah materi yang diperintahkan
oleh Undang-Undang atau materi untuk melaksanakan peraturan pemerintah.
Pengadaan barang merupakan instrumen penting dalam mendapatkan
barang yang dibutuhkan pemerintah dalam rangka menunjang penyelenggaraan
negara. Dalam pelaksanaannya harus dapat dilakukan dengan efektif dan efisien
dengan memperhatikan asas persaingan yang sehat, transparan, terbuka, dan
perlakuan

yang


adil

bagi

semua

pihak

sehingga

hasilnya

dapat

dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik keuangan maupun kemanfaatan bagi
kelancaran tugas pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat.
Pengadaan barang dan jasa dimulai sejak adanya pasar dimana orang dapat
membeli atau menjual barang. Cara atau metode yang digunakan dalam membeli
barang dipasar adalah dengan cara tawar-menawar secara langsung antara pihak

1
Universitas Sumatera Utara

2

pembeli atau pihak pengguna dengan pihak penjual atau pihak penyedia barang.
Apabila dalam proses tawar-menawar telah tercapai kesepakatan harga, maka
dilanjutkan dengan transaksi jual beli, yaitu pihak penyedia barang menyerahkan
barang kepada pihak pengguna dan pihak pengguna membayar berdasarkan harga
yang disepakati kepada pihak penyedia barang. Proses tawar menawar dan proses
transaksi jual beli dilakukan secara langsung tanpa didukung dengan dokumen
pembelian maupun dokumen pembayaran dan penerimaan barang.
Apabila barang yang akan dibeli jumlah dan jenisnya banyak, dan setiap
waktu jenis tersebut dilakukan tawar-menawar, maka akan memakan waktu.
Untuk menghemat waktu, pengguna menyusun secara tertulis jenis dan jumlah
barang yang akan dibeli, selanjutnya diberikan kepada penyedia barang untuk
mengajukan penawaran secara tertulis pula. Daftar barang yang disusun secara
tertulis tersebut kiranya menjadi asal-usul dokumen pembelian, sedangkan
penawaran harga yang dibuat secara tertulis merupakan asal-usul dokumen
penawaran.

Selanjutnya pihak pengguna menyampaikan daftar barang yang akan
dibeli tidak hanya kepada satu tetapi kepada beberapa penyedia barang. Dengan
meminta penawaran kepada beberapa penyedia barang, pengguna dapat memilih
harga penawaran yang paling murah dari setiap jenis barang yang akan dibeli.
Cara tersebut menjadi cikal-bakal pengadaan barang dengan cara lelang.
Pelelangan di dalam pengadaan barang dan jasa dilaksanakan untuk
kepentingan pemerintah yang merupakan salah satu alat untuk menggerakkan roda
perekonomian, oleh karenanya penyerapan anggaran melalui pengadaan barang

Universitas Sumatera Utara

3

ini menjadi sangat penting. Namun, tidak kalah penting dari itu adalah urgensi
pelaksanaan pelelangan dalam hal pengadaan yang efektif dan efisien serta
ekonomis untuk mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan anggaran.
Telah banyak sorotan diarahkan pada berbagai masalah di seputar pelelangan
dalam pengadaan barang dan jasa untuk kepentingan pemerintah, antara lain
karena banyaknya penyimpangan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
pengawasannya.

Hal ini dikarenakan pengadaan barang dalam pelaksanaan pelelangan dana
nya bersumber dari APBD, APBD yang kita ketahui saat ini bagi para personil
(PNS) sangat riskan untuk terjadinya suatu tindakan yang dapat merugikan
Negara yaitu KKN.
Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang Tinjauan Pelaksanaan
Pelelangan

Terhadap

Penerapan

Nomor

27/PMK.06.2016Di

Kantor

Pelelangan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Medan.
1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar
materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai
dengan kebutuhan yang diharapkan. Adapun perumusan masalah yang dapat
diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan yaitu: “Bagaimana
berdasarkan Tinjauan Pelaksanaan Pelelangan Terhadap Penerapan Nomor
27/PMK.06.2016Di Kantor Pelelangan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Medan.”

Universitas Sumatera Utara

4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tujuan penulisan tugas akhir ini
adalah untuk mengetahui penerapan prinsip pelelangan yang berdasarkan
berdasarkan Tinjauan Pelaksanaan Pelelangan Terhadap Penerapan Nomor
27/PMK.06.2016Di Kantor Pelelangan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
Medan.
Setiap tulisan yang dibuatdiharapkan dapat memberikan manfaat, adapun
manfaat dari penulisan ini adalah :

1. Diharapkan agar pembaca semakin mengetahui tentang keberadaan
pelelangan dan lebih teliti untuk memperhatikan peraturan-peraturan
yang terkait dan berhubungan dengan pelelangan sebagai salah satu
prosedur dalam pemenuhan barang.
2. Dapat menjadi masukan bagi pembaca terutama bagi pelaku tender
proyek

dalam

melaksanakan

pelelangan

sebagai

pemenuhan

pengadaan barang sesuai dengan peraturan yang berlaku, juga sebagai
bahan untuk kajian bagi para akademisi dalam menambah wawasan
pengetahuan di bidang pelelangan.

1.4 Metode Penelitian
Penelitian

merupakan

suatu

kegiatan

pengumpulan,

pengolahan,

penyajian, dan analisi data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien
dan sistematis. Dengan demikian penelitian memerlukan sutau ketelitian khusus
agar data yang diolah dapat menyajikan hasil yang benar-benar akurat.

Universitas Sumatera Utara

5


Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka digunakan metode
penelitian yang terdiri dari :
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang dipergunakan sebagai berikut:
a. Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan khususnya untuk riset tertentu
yang sedang dilaksanakan. Data yang diperoleh langsung dari
objeknya, misalnya data yang mengenai pelaksanaan pelelangan di
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang di Medan.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk laporan
dan publikasi. Sering juga disebut data eksternal yang datangnya dari
luar objek penelitian, misalnya: buku-buku dan media lainnya yang
ada kaitannya dengan judul tugas akhir ini.
1.5 Metode Analisis Data
1. Metode Deduktif
Yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data yang telah
terkumpul sebagaimana dengan adanya membuat kesimpulan yang berlaku
secara umum, dan dari kesimpulan tersebut maka akan diuraikan secara

terperinci mengenai judul yang dibahas.
2. Metode Deskriptif
Yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data, menganalisis,
menyusun, mengklarifikasikan, serta mengajukan data yang dikumpulkan

Universitas Sumatera Utara

6

sehingga memberikan gambaran atau keterangan yang jelas mengenai
masalah yang dihadapi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Medan.
1.6 Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Medan di Jalan Hang Tuah No. 8, Madras Hulu, Medan. Untuk lebih
jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat pada table 1.1
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan
NO


BULAN

KEGIATAN
PERSIAPAN

PENGUMPULAN

PENULISAN LAPORAN

DATA

1

APRIL

2

MEI

3


JUNI

Keterangan :
Pada tahap penyusunan draft Tugas Akhir, dimulai dengan pencarian
referensi yang berkaitan pelaksanaan pelelangan. Kemudian pada tahap
pengumpulan data dilakukan dengan magang di Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Medan. Magang dilaksanakan sejak tanggal 1 Maret
2017- 30 April 2017. Setelah semua informasi atau data dikumpulkan, penulis
kemudian melakukan penyusunan pelaporan Tugas Akhir.

Universitas Sumatera Utara

7

1.7 Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap bab nya dibagi atas beberapa
sub bab antara lain :

BAB I :

PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud tujuan
dan manfaat penelitian, metode penelitian yang terdiri dari jenis data,
teknik pengumpulan data, dan metode analisis data, dan rencana
penulisan yang terdiri dari jadwal survei/observasi dn sistematika
penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini, dijelaskan mengenai sejarah ringkas perusahaan, visi
dan misi perusahaan, tugas dan fungsi perusahaan,struktur organisasi,
unit kerja vertikal.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauann pelaksanaan pelelangan
terhadap dalam prosedur pelelangan yang dilaksanakan oleh Kantor
Pelaksanaan Kekayaan Negara dan Lelang di Medan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, dijelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari
penelitian yang dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) di Medan, dan saran penulis, serta Daftar Pustaka
yang

mencantumkan

semua

referensi

yang

digunakan.

Universitas Sumatera Utara