Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Areal Lahan Bekas Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal

ABSTRACT

JESKIEL SIPAYUNG: Vegatation Analysis of Ground Cover on Field Area of ex
Civillian Gold Mining in Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal.
Supervised by DELVIAN and KANSIH SRI HARTINI.
The activity of mining has negative effects to the soil both physical, chemical,
anda biological. In Physically the structure of the soil, its texture, and porosity
will be broken. Mine waste (Tailing) will influence plant growing because tailing
contain mercury (Hg), lack of micro and macro nutrition and lack of organic
substances. With these condition, it is a need to do a reclamation activity to
improve the field. As a starting point on reclamation, it is a need to be known
what locally ground cover which can live in a mining field will be recommended
to be planted. This research purposing on knowing what the type of ground cover
vegetation which exist on field area of ex civillian gold mining in Kecamatan
Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal. Vegetation data collection done in 20
m x 20 m plot purposively arranged, then the K (density), KR (relative density),
F (frequency), FR(relative frequency), and INP (index of important value) will be
analyzed. Result of the research showing that there are 23 type of ground cover
vegetation; Paspalum conjugatum, Micania micrantha, Acmella uliginosa,
Paspalum comemersorili, Ageratum conyzoides, Crassocephalum crepidioides,
Bidens sp, Sida rhombifolia, Solanum torvumn, Ipomea hederaceae, Diplazium

esculentum, Calopogonium mucunoides, Borreria sp, Centrosema pubescens,
Andropagu aciculatus, Borreria laevis, Amaranthus sp, Cucumis sp, Colocasia
esculenta, Chrysopogon sp, Physalis anguleta, Urena lobata, Polygala
paniculata. From those 23 type, there are 5 ground cover potential as pioneer
plant based on the highest INP; Paspalum conjugatum (INP: 73,108), Micania
micrantha (INP: 36,757), Acmella uliginosa (INP: 10, 968), Paspalum
comemersorili (INP: 10,067), Ageratum conyzoides (INP: 9,016). In comparison
with the analysis of the soil on commercial mining (Coorporate), the soil from ex
civillian gold mining in Naga Juang village still in good type condition.
Keywords: gold mining, field reclamation, ground cover.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
JESKIEL SIPAYUNG : Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Areal Lahan
Bekas Tambang Emas Rakyat di Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing
Natal. Di bawah bimbingan DELVIAN dan KANSIH SRI HARTINI.
Kegiatan penambangan emas berdampak negatif terhadap tanah baik secara fisik,
kimia maupun secara biologi. Secara fisik Tanah akan rusak struktur, tekstur dan
porositasnya. Limbah tambang (tailing) akan mempengaruhi pertumbuhan

tanaman karena tailing mengandung merkuri (Hg), miskin unsur hara mikro dan
makro serta miskin bahan organik. Dengan kondisi tersebut perlu diadakan
kegiatan reklamasi untuk memperbaiki lahan tersebut. Sebagai awal reklamasi
perlu diketahui tumbuhan bawah lokal yang dapat hidup di daerah penambangan
sebagai tumbuhan pionir yang akan direkomendasikan untuk ditanam. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui jenis vegetasi tumbuhan bawah yang ada pada
areal lahan bekas tambang emas rakyat di Desa Naga Juang Kabupaten
Mandailing Natal. Pengumpulan data vegetasi dilakukan dalam plot 20 m x 20 m
yang di letakkan secara purposive, kemudian dianalisis K (kerapatan), KR
(kerapatan relatif), F (frekuensi), FR (frekuensi relatif) dan INP (indeks nilai
penting). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 23 jenis vegetasi tumbuhan
bawah yaitu Paspalum conjugatum, Micania micrantha, Acmella uliginosa,
Paspalum comemersorili, Ageratum conyzoides, Crassocephalum crepidioides,
Bidens sp, Sida rhombifolia, Solanum torvumn, Ipomea hederaceae, Diplazium
esculentum, Calopogonium mucunoides, Borreria sp, Centrosema pubescens,
Andropagu aciculatus, Borreria laevis, Amaranthus sp, Cucumis sp, Colocasia
esculenta, Chrysopogon sp, Physalis anguleta, Urena lobata, Polygala
paniculata . Dari 23 tumbuhan bawah tersebut direkomendasikan 5 tumbuhan
bawah potensial yang digunakan sebagai tumbuhan pionir menurut INP tertinggi
yakni. Paspalum conjugatum (INP: 73,108), Micania micrantha (INP: 36,757),

Acmella uliginosa (INP: 10, 968), Paspalum comemersorili (INP: 10,067),
Ageratum conyzoides (INP: 9,016). Bila dibandingkan dengan analisis tanah pada
tambang komersial (perusahaan) tanah bekas tambang emas rakyat di Kecamatan
Naga Juang masih tergolong baik.
Kata kunci : penambangan emas, reklamasi lahan, tumbuhan bawah.

Universitas Sumatera Utara