Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus: Desa Lau Bakeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam perekonomian nasional, jagung merupakan komoditas terpenting setelah
padi. Produksi jagung meningkat dengan laju rata-rata 7,6% selama kurun waktu
2004-2008, akan tetapi produksi jagung masih belum dapat memenuhi kebutuhan
dalam negeri, terutama untuk bahan baku industri pakan, makanan dan minuman
yang meningkat sekitar 10 persen/tahun. Dengan demikian, produksi jagung
mempengaruhi kinerja industri peternakan untuk pakan ternak yang merupakan
sumber utama protein.
Produksi jagung nasional setiap tahun meningkat, namun hingga kini masih belum
mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 12 juta ton per tahun, sehingga
masih harus mengimpor dalam jumlah yang besar sekitar 1 juta ton per tahun.
Komoditas jagung tergolong komoditas yang strategis karena memenuhi kriteria
antara lain memiliki pengaruh terhadap harga komoditas pangan lainnya, memiliki
prospek yang cerah, memiliki kaitan ke depan dan ke belakang yang cukup baik
(Anonimus, 2010).
Dari segi konsumsi, jagung merupakan substitusi bagi beras dan ubi kayu. Bagi
orang Indonesia jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras.
Terdapat daerah di Indonesia yang berbudaya mengonsumsi jagung antara lain
Madura, pantai selatan Jawa Timur, pantai selatan Jawa Tengah, Yogyakarta,

pantai selatan Jawa Barat, Sulawesi Selatan bagian timur, Kendari, Sulawesi
Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, Karo, Dairi, Simalungun, NTT, dan sebagian
NTB (Anonimus, 2011).

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan dari segi produksi, jagung saling berkompetisi dengan pangan lainnya
dalam penggunaan sumber daya lahan terutama pada lahan kering. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa baik langsung maupun tidak langsung
perkembangan harga jagung akan ikut mempengaruhi harga komoditas-komoditas
lain secara umum atau setidak-tidaknya bagi beberapa komoditas tanaman
pangan.
Perkembangan produksi jagung di Sumatera Utara untuk tahun 2008-2012 adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Produksi jagung di Sumatera Utara (2008-2012)
No. Tahun Produksi Sumatera Utara (Ton)
Impor (Kg)
1
2007
804.851

55.064.9975
2
2008
1.098.969
40.795.257
3
2009
1.116.548
102.475.113
4
2010
1.377.718
100.846.810
5
2011
1.129.464
205.818.856
Sumber: Badan Pusat Statistik (2012)
Permasalahan jagung yang utama adalah tidak cukupnya produksi untuk
memenuhi kebutuhan pasar seperti konsumsi, pangan, dan pakan. Seperti yang

ditampilkan pada tabel perkembangan produksi jagung di Indonesia berikut:
Tabel 2. Perkembangan Produksi Jagung Di Indonesia
Tahun
Konsumsi
Industri Pangan Industri Pakan
Ribu Persen Ribu Persen Ribu Persen
(Ton)
(%)
(Ton)
(%)
(Ton)
(%)
2008 4.478 40,11 2.489
22,29
4.197 37,59
2009 4.388 38,53 2.564
22,51
4.438 38,96
2010 4.229 37,01 2.638
22,71

4.680 40,29
2011 4.165 33,13 3.016
23,99
5.390 42,88
2012 4.100 32,54 2.900
23,02
5.600 44,44
Sumber : Departemen Pertanian (2012)

Total
Ribu Persen
(Ton)
(%)
11.164
100
11.390
100
11.617
100
12.572

100
12.600
100

Tabel ini menunjukkan bahwa selama periode 2008-2012 total penggunaan jagung
untuk konsumsi rumah tangga terus menurun dari tahun ke tahun. Penurunan ini
kemungkinan besar disebabkan oleh pergeseran jagung dalam bentuk olahan. Hal

Universitas Sumatera Utara

ini dapat dilihat dari nilai konsumsi jagung pada industri pangan yang terus
meningkat dari tahun 2008-2012. Berlawanan dengan konsumsi rumah tangga,
konsumsi jagung pada industri pakan terus mengalami peningkatan pada setiap
tahunnya. Walaupun produksi jagung terus meningkat pada setiap tahunnya, tetapi
kebutuhan pasar lebih banyak dari hasil yang diproduksi. Maka dari itu kita harus
meningkatkan produksi jagung agar tidak lagi melakukan impor.
Dari uraian permasalahan diatas penulis tertarik melakukan penelitian mengenai
analisis usahatani jagung dan pemasaran yang bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani jagung. Dengan
harapan dengan dilakukanya penelitian ini petani dapat lebih tertarik untuk

menanam jagung agar produksi jagung meningkat.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi jagung di daerah
penelitian?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani jagung di
daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah :
1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di
daerah penelitian
2. Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan
petani jagung di daerah penelitian

Universitas Sumatera Utara

1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi petani jagung dalam mengelola dan

mengembangkan usahataninya
2. Hasil Penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah setempat
sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan

Universitas Sumatera Utara