Media dan Strategi Pembelajaran. pdf
TUGAS KELOMPOK
Media dan Strategi Pembelajaran
Mata Kuliah : Pengembangan Materi Ajar Bahasa
Indonesia
Dosen
: Nur Amalia, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Abdul Latif
1101055001
2. Ainun Mutiah
1101055121
3. Debby Wike.W
1101055021
Kelas 5C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Assalammalaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendakNyalah kami diberikan kesehatan dan kemudahan untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul Media dan Strategi Pembelajaran. Makalah ini bertujuan untuk
membantu memudahkan pembelajaran dan memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia. Dalam penyelesaian makalah ini
kami banyak mengalami kesulitan dan hambatan, terutama disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan kemampuan kami. Namun berkat adanya bantuan,
bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan.
Karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu
pengetahuan yang tiada tara.
2.
Ketua Kaprodi, Dr. Hj. Nani Solihati, M.Pd, atas kepercayaannya yang
diberikan.
3.
Dosen Mata Kuliah Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia, Nur
Amalia, M.Pd, atas bimbingannya.
4.
Ayah dan Ibu kami yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik
secara moril maupun spiritual, serta
5.
Teman-teman yang membantu dalam pengumpulan dan melengkapi
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif
yang membangun. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta teman-teman. Amin.
Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 08 Desember 2013
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B.
Identifikasi Masalah ............................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan ................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Hakikat Media ..................................................................... 2
B.
Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran ............................... 3
C.
Manfaat Media Pembelajaran ............................................. 3
D.
Hakikat Strategi Pembelajaran ............................................ 5
E.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran ....... 6
F.
Manfaat Strategi Pembelajaran ........................................... 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ........................................................................ 11
B.
Saran ................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media dan strategi dipakai untuk mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan
untuk mencapai tujuan. Di dunia pendidikan, strategi mempunyai arti sebagai
perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan aktivitas guru dan siswa dalam
menunjukkan kegiatan belajar mengajar. Media adalah alat atau sarana pendukung untuk
menunjang pengajaran. Jadi, Strategi belajar yang telah ditentukan bisa ditunjang dengan
menggunakan media yang bervariasi.
Seiring dengan perkembangan ilmu pendidikan yang juga mengakibatkan adanya
perkembangan dalam dunia pendidikan, maka muncul banyak sekali pijakan yang dapat
digunakan oleh guru untuk memilih media serta strategi yang dapat digunakan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai
media dan strategi pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, antara lain:
1. Apakah hakikat media?
2. Bagaimana prinsip pemanfaatan media pembelajaran?
3. Bagaimana manfaat media bagi pembelajaran di kelas?
4. Apakah hakikat strategi pembelajaran?
5. Bagaimana dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran?
6. Bagaimana manfaat strategi dalam pembelajaran di kelas?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis membuat makalah ini, agar para pembaca mengerti dan
memahami hakikat media, prinsip pemanfaatan media pembelajaran, manfaat
media pembelajaran di kelas, hakikat strategi pembelajaran, dasar pertimbangan
pemilihan strategi pembelajaran, dan manfaat strategi pembelajaran di kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Istilah
media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah
audio visual aids (alat bantu pandang atau dengar). Selanjutnya disebut
instructional materials (materi pembelajaran) dan kini istilah yang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran).
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar, demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut
media pembelajaran.
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang
paling kecil, sederhana, dan murah hingga media yang canggih dan mahal
harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung
dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang
untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak
jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang
paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak
(buku). Selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain,
seperti
gambar,
model,
Overhead
Projector
(OHP),
dan
obyek-obyek
nyata. Sedangkan media lain, seperti kaset audio, video, VCD, slide (film
bingkai), dan program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
B. Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, harus
diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya, antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari
suatu sistem pengajaran, bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai
tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktuwaktu.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan
dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran
yang digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media
pengajaran.
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang
mengunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu macam media, maka
guru dapat memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar
proses belajar mengajar, serta dapat merangsang siswa dalam belajar.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai
berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif
anak didik.
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat
memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Hubungan guru dan siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem
pendidikan modern saat ini. Guru hadir di kelas untuk menyajikan materi pelajaran
dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
a. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
b. Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
c. Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran, kebutuhan, dan minat siswa
dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
d. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
e. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
f. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan
melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya
hasil belajar;
g. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa
menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari;
h. Memperluas
wawasan
dan
pengalaman
siswa
yang
mencerminkan
pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran
akan
lebih
menarik
perhatian
siswa
sehingga
dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai, serta mencapai tujuan
pembelajaran;
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran;
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedie of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merincikan manfaat media pendidikan, sebagai berikut:
a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
b) Memperbesar perhatian siswa.
c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.
d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri di kalangan siswa.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar
hidup.
f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
membantu efisiensi, dan keragaman yang lebih baik.
D. Hakikat Strategi Pembelajaran
Strategi belajar mengajar menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain (2002) memiliki pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi
dipakai untuk mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan untuk mencapai tujuan.
Di dunia pendidikan, strategi mempunyai arti sebagai perencanaan yang berisi
mengenai serangkaian kegiatan yang dibuat untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi dipakai dalam banyak konteks belajar mengajar. Strategi juga
mempunyai arti sebagai pola umum aktivitas guru dan siswa dalam menunjukkan
kegiatan belajar mengajar.
Strategi belajar mengajar menunjukkan karakteristik tentang rentetan
perbuatan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Strategi belajar
mengajar merupakan perencanaan yang berisi mengenai rangkaian aktivitas yang
dibuat untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan. Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa
supaya tujuan pembelajaran bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
Strategi mengajar adalah sebuah cara yang dipakai guru dalam
menjalankan proses belajar mengajar agar bisa mempengaruhi siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran dengan lebih efisien dan efektif. Jadi, strategi belajar
mengajar ada pada proses pelaksanaan yang menjadi tindakan nyata guru pada
saat mengajar berdasarkan pada aturan dalam pengajaran. Strategi pembelajaran
harus mengandung penjelasan mengenai prosedur dan teknik yang dipakai pada
proses pembelajaran.
E. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. Ketika berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir strategi apa yang
harus dilakukan agar semua itu dapat terwujud secara efektif dan efisien. Hal lain
yang perlu diperhatikan adalah prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran
adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran itu cocok digunakan untuk
mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Oleh karena itu, dalam pemilihan
strategi pembelajaran terdapat prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi
pembelajaran, sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran, tujuan merupakan komponen yang utama. Segala
aktivitas guru dan siswa mestilah harus diupayakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Oleh karena itu, keberhasilan siswa adalah saat
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu
strategi yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang
yang senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi
penyampaian, seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat
dicapai dengan strategi yang demikian. Strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas peserta didik sangat cocok digunakan dalam
pembelajaran dengan tujuan pemecahan masalah, contohnya seperti kegiatan
diskusi.
2. Aktivitas
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini baik untuk
digunakan karena dasar pertimbangan prinsip aktivitas karena kegiatan belajar
itu bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat;
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga
meliputi aktivitas yang bersifat psikis, seperti aktivitas mental.
3. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu. Walaupun mengajar
pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah
perubahan perilaku setiap siswa. Oleh karena itu, dilihat dari segi jumlah
siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya.
Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas
proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa baik digunakan
untuk mengembangkan potensi individualitas dengan menggunakan metode
Time Token Arends karena metode tersebut menghindari siswa mendominasi
pembicaraan dalam kegiatan pembelajaran dan atau siswa yang diam sama
sekali.
4. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh siswa.
Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi
juga meliputi pengembangan aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Oleh
karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi misalnya,
guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas
pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar
mereka bisa berkembang secara keseluruhan, seperti mendorong agar siswa
dapat menghargai pendapat orang lain, berani mengeluarkan gagasan atau ide
orisinil, bersikap jujur, dan lain-lain. Disamping itu, bab IV pasal 19 peraturan
pemerintah No. 19 tahun 2005 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Sesuai dengan isi peraturan pemerintah diatas, maka ada sejumlah
prinsip khusus dalam pengelolaan pembelajaran, sebagai berikut:
a. Interaktif
Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya
sekadar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa, akan tetapi mengajar
dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Melalui proses interaksi, memungkinkan kemampuan siswa
akan berkembang baik mental maupun intelektual.
b. Inspiratif
Proses pembelajaran adalah proses inspiratif, yang memungkinkan siswa
untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Berbagai macam informasi dan proses
pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga mati yang bersifat
mutlak, tetapi merupakan hipotesis yang merangsang siswa untuk mau dan
mencobanya.
c. Menyenangkan
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh
potensi siswa yang dapat terwujud jika siswa terbebas dari rasa takut dan
menegangkan. Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan
dengan, pertama , dengan menata ruangan yang apik dan menarik yang
memenuhi unsur kesehatan seperti pengaturan cahaya, adanya ventilasi, serta
memenuhi unsur keindahan, misalnya cat tembok yang bersih, bebas dari
debu, dan sebagainya. Kedua , melalui pengelolaan pembelajaran yang hidup
dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran,
media, dan sumber belajar yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang
mampu memberikan motivasi belajar siswa.
d. Menantang
Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang bagi siswa
untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Kemampuan tersebut dapat
dikembangkan melalui rasa ingin tahu siswa. Apapun yang dilakukan dan
diberikan guru harus dapat merangsang siswa untuk berpikir dan melakukan.
Untuk itu dalam hal-hal tertentu, sebaiknya guru memberikan informasi yang
“meragukan” sehingga karena keraguan itulah siswa terangsang untuk
membuktikannya.
e. Motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa.
Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemampuan untuk
belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran
dan tugas guru dalam setiap proses pembelajaran.
F. Manfaat Strategi Pembelajaran
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari belajar menurut Robert M Gagne
dalam Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya (2005) dapat disimpulkan bahwa
dengan strategi belajar diharapkan akan ada hasil berupa:
1. Berkembangnya kemampuan intelektual siswa: kemampuan yang memperlihatkan
tingkat intelektual siswa di mata pihak lain.
2. Berkembangnya kemampuan kognitif siswa: kemampuan tentang mengatur ‘cara
belajar dan berpikir’ seseorang.
3. Bertambahnya kemampuan informasi verbal: kemampuan menyerap pengetahuan dan
arti informasi.
4. Meningkatnya keterampilan motorik: kemampuan yang erat kaitannya dengan
keterampilan fisik.
5. Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik: kemampuan yang erat
kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang.
tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan
dari hasil belajar itu tidak dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan
belajar tidak menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa.
Bahkan bila seorang guru salah menyusun strategi belajar, maka bukan tidak
mungkin dapat menurunkan kemampuan yang telah dimilliki siswa sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dunia pendidikan, strategi mempunyai arti sebagai perencanaan yang
berisi mengenai serangkaian kegiatan yang dibuat untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi dipakai dalam banyak konteks belajar mengajar.
Strategi juga mempunyai arti sebagai pola umum aktivitas guru dan siswa dalam
menunjukkan kegiatan belajar mengajar.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal
dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang atau dengar). Selanjutnya
disebut instructional materials (materi pembelajaran) dan kini istilah yang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran).
Strategi dan media pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap
guru karena keduanya adalah hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Tiap proses belajar memiliki strategi pembelajaran tertentu. Gunanya agar siswa
dapat mengikuti proses belajar serta mampu mencapai manfaat belajar yang
maksimum. Seorang guru bisa menggunakan berbagai bentuk strategi yang
digunakan agar siswa tidak merasa bosan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sehingga kelas akan terasa lebih hidup dan menyenangkan.
B. Saran
1. Hendaknya guru memahami tentang pengertian media dan strategi belajar guna
menunjang proses belajar mengajar di kelas.
2. Hendaknya guru menentukan media yang tepat dalam menunjang pemberian
materi, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan makismal dan
pemahaman siswa pun akan semakin bertambah.
3. Hendaknya guru menentukan strategi pembelajaran yang menarik dan tepat guna
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2013/09/pengertian-manfaat
- jenis-dan-pemilihan.html/, 6 Desember 2013 pukul 08:51 WIB.
Arifin.
http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/11/strategi-pembelaja
ran-yang_4.html/, 6 Desember 2013 pukul 09:00 WIB.
Hartanto, Dicki. http://dichartanto.wordpress.com/2009/11/pengertian-hakekatdan-kegunaan-strategi-belajar-mengajar.html/, 11 Desember 2013 pukul
08:24 WIB.
Hermin. http://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/fungsi-dan-manfaat-media
-pembelajaran/, 6 Desember 2013 pukul 09:03 WIB.
Kurnia, Victor Uji. http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/07/strategibelajar-mengajar.html/, 6 Desember 2013 pukul 08:36 WIB.
Media dan Strategi Pembelajaran
Mata Kuliah : Pengembangan Materi Ajar Bahasa
Indonesia
Dosen
: Nur Amalia, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Abdul Latif
1101055001
2. Ainun Mutiah
1101055121
3. Debby Wike.W
1101055021
Kelas 5C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Assalammalaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendakNyalah kami diberikan kesehatan dan kemudahan untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul Media dan Strategi Pembelajaran. Makalah ini bertujuan untuk
membantu memudahkan pembelajaran dan memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia. Dalam penyelesaian makalah ini
kami banyak mengalami kesulitan dan hambatan, terutama disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan kemampuan kami. Namun berkat adanya bantuan,
bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan.
Karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan ilmu
pengetahuan yang tiada tara.
2.
Ketua Kaprodi, Dr. Hj. Nani Solihati, M.Pd, atas kepercayaannya yang
diberikan.
3.
Dosen Mata Kuliah Pengembangan Materi Ajar Bahasa Indonesia, Nur
Amalia, M.Pd, atas bimbingannya.
4.
Ayah dan Ibu kami yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik
secara moril maupun spiritual, serta
5.
Teman-teman yang membantu dalam pengumpulan dan melengkapi
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif
yang membangun. Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta teman-teman. Amin.
Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 08 Desember 2013
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B.
Identifikasi Masalah ............................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan ................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Hakikat Media ..................................................................... 2
B.
Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran ............................... 3
C.
Manfaat Media Pembelajaran ............................................. 3
D.
Hakikat Strategi Pembelajaran ............................................ 5
E.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran ....... 6
F.
Manfaat Strategi Pembelajaran ........................................... 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ........................................................................ 11
B.
Saran ................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media dan strategi dipakai untuk mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan
untuk mencapai tujuan. Di dunia pendidikan, strategi mempunyai arti sebagai
perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan aktivitas guru dan siswa dalam
menunjukkan kegiatan belajar mengajar. Media adalah alat atau sarana pendukung untuk
menunjang pengajaran. Jadi, Strategi belajar yang telah ditentukan bisa ditunjang dengan
menggunakan media yang bervariasi.
Seiring dengan perkembangan ilmu pendidikan yang juga mengakibatkan adanya
perkembangan dalam dunia pendidikan, maka muncul banyak sekali pijakan yang dapat
digunakan oleh guru untuk memilih media serta strategi yang dapat digunakan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai
media dan strategi pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah, antara lain:
1. Apakah hakikat media?
2. Bagaimana prinsip pemanfaatan media pembelajaran?
3. Bagaimana manfaat media bagi pembelajaran di kelas?
4. Apakah hakikat strategi pembelajaran?
5. Bagaimana dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran?
6. Bagaimana manfaat strategi dalam pembelajaran di kelas?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis membuat makalah ini, agar para pembaca mengerti dan
memahami hakikat media, prinsip pemanfaatan media pembelajaran, manfaat
media pembelajaran di kelas, hakikat strategi pembelajaran, dasar pertimbangan
pemilihan strategi pembelajaran, dan manfaat strategi pembelajaran di kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Istilah
media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah
audio visual aids (alat bantu pandang atau dengar). Selanjutnya disebut
instructional materials (materi pembelajaran) dan kini istilah yang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran).
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar, demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut
media pembelajaran.
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang
paling kecil, sederhana, dan murah hingga media yang canggih dan mahal
harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung
dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang
untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak
jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang
paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak
(buku). Selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain,
seperti
gambar,
model,
Overhead
Projector
(OHP),
dan
obyek-obyek
nyata. Sedangkan media lain, seperti kaset audio, video, VCD, slide (film
bingkai), dan program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
B. Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, harus
diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya, antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari
suatu sistem pengajaran, bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai
tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktuwaktu.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan
dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran
yang digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media
pengajaran.
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang
mengunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu macam media, maka
guru dapat memanfaatkan multi media yang menguntungkan dan memperlancar
proses belajar mengajar, serta dapat merangsang siswa dalam belajar.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai
berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif
anak didik.
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat
memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Hubungan guru dan siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem
pendidikan modern saat ini. Guru hadir di kelas untuk menyajikan materi pelajaran
dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
a. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
b. Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
c. Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran, kebutuhan, dan minat siswa
dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
d. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
e. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
f. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan
melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya
hasil belajar;
g. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa
menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari;
h. Memperluas
wawasan
dan
pengalaman
siswa
yang
mencerminkan
pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:
1) Pembelajaran
akan
lebih
menarik
perhatian
siswa
sehingga
dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai, serta mencapai tujuan
pembelajaran;
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran;
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedie of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merincikan manfaat media pendidikan, sebagai berikut:
a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
b) Memperbesar perhatian siswa.
c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.
d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri di kalangan siswa.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar
hidup.
f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
membantu efisiensi, dan keragaman yang lebih baik.
D. Hakikat Strategi Pembelajaran
Strategi belajar mengajar menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain (2002) memiliki pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi
dipakai untuk mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan untuk mencapai tujuan.
Di dunia pendidikan, strategi mempunyai arti sebagai perencanaan yang berisi
mengenai serangkaian kegiatan yang dibuat untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi dipakai dalam banyak konteks belajar mengajar. Strategi juga
mempunyai arti sebagai pola umum aktivitas guru dan siswa dalam menunjukkan
kegiatan belajar mengajar.
Strategi belajar mengajar menunjukkan karakteristik tentang rentetan
perbuatan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Strategi belajar
mengajar merupakan perencanaan yang berisi mengenai rangkaian aktivitas yang
dibuat untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan. Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa
supaya tujuan pembelajaran bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
Strategi mengajar adalah sebuah cara yang dipakai guru dalam
menjalankan proses belajar mengajar agar bisa mempengaruhi siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran dengan lebih efisien dan efektif. Jadi, strategi belajar
mengajar ada pada proses pelaksanaan yang menjadi tindakan nyata guru pada
saat mengajar berdasarkan pada aturan dalam pengajaran. Strategi pembelajaran
harus mengandung penjelasan mengenai prosedur dan teknik yang dipakai pada
proses pembelajaran.
E. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. Ketika berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir strategi apa yang
harus dilakukan agar semua itu dapat terwujud secara efektif dan efisien. Hal lain
yang perlu diperhatikan adalah prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran
adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran itu cocok digunakan untuk
mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Oleh karena itu, dalam pemilihan
strategi pembelajaran terdapat prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi
pembelajaran, sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran, tujuan merupakan komponen yang utama. Segala
aktivitas guru dan siswa mestilah harus diupayakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Oleh karena itu, keberhasilan siswa adalah saat
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu
strategi yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang
yang senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi
penyampaian, seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat
dicapai dengan strategi yang demikian. Strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas peserta didik sangat cocok digunakan dalam
pembelajaran dengan tujuan pemecahan masalah, contohnya seperti kegiatan
diskusi.
2. Aktivitas
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini baik untuk
digunakan karena dasar pertimbangan prinsip aktivitas karena kegiatan belajar
itu bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat;
memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga
meliputi aktivitas yang bersifat psikis, seperti aktivitas mental.
3. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu. Walaupun mengajar
pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah
perubahan perilaku setiap siswa. Oleh karena itu, dilihat dari segi jumlah
siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya.
Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas
proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa baik digunakan
untuk mengembangkan potensi individualitas dengan menggunakan metode
Time Token Arends karena metode tersebut menghindari siswa mendominasi
pembicaraan dalam kegiatan pembelajaran dan atau siswa yang diam sama
sekali.
4. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh siswa.
Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi
juga meliputi pengembangan aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Oleh
karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi misalnya,
guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas
pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar
mereka bisa berkembang secara keseluruhan, seperti mendorong agar siswa
dapat menghargai pendapat orang lain, berani mengeluarkan gagasan atau ide
orisinil, bersikap jujur, dan lain-lain. Disamping itu, bab IV pasal 19 peraturan
pemerintah No. 19 tahun 2005 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Sesuai dengan isi peraturan pemerintah diatas, maka ada sejumlah
prinsip khusus dalam pengelolaan pembelajaran, sebagai berikut:
a. Interaktif
Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya
sekadar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa, akan tetapi mengajar
dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Melalui proses interaksi, memungkinkan kemampuan siswa
akan berkembang baik mental maupun intelektual.
b. Inspiratif
Proses pembelajaran adalah proses inspiratif, yang memungkinkan siswa
untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Berbagai macam informasi dan proses
pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga mati yang bersifat
mutlak, tetapi merupakan hipotesis yang merangsang siswa untuk mau dan
mencobanya.
c. Menyenangkan
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh
potensi siswa yang dapat terwujud jika siswa terbebas dari rasa takut dan
menegangkan. Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan
dengan, pertama , dengan menata ruangan yang apik dan menarik yang
memenuhi unsur kesehatan seperti pengaturan cahaya, adanya ventilasi, serta
memenuhi unsur keindahan, misalnya cat tembok yang bersih, bebas dari
debu, dan sebagainya. Kedua , melalui pengelolaan pembelajaran yang hidup
dan bervariasi, yakni dengan menggunakan pola dan model pembelajaran,
media, dan sumber belajar yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang
mampu memberikan motivasi belajar siswa.
d. Menantang
Proses pembelajaran merupakan proses yang menantang bagi siswa
untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Kemampuan tersebut dapat
dikembangkan melalui rasa ingin tahu siswa. Apapun yang dilakukan dan
diberikan guru harus dapat merangsang siswa untuk berpikir dan melakukan.
Untuk itu dalam hal-hal tertentu, sebaiknya guru memberikan informasi yang
“meragukan” sehingga karena keraguan itulah siswa terangsang untuk
membuktikannya.
e. Motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa.
Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemampuan untuk
belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran
dan tugas guru dalam setiap proses pembelajaran.
F. Manfaat Strategi Pembelajaran
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari belajar menurut Robert M Gagne
dalam Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya (2005) dapat disimpulkan bahwa
dengan strategi belajar diharapkan akan ada hasil berupa:
1. Berkembangnya kemampuan intelektual siswa: kemampuan yang memperlihatkan
tingkat intelektual siswa di mata pihak lain.
2. Berkembangnya kemampuan kognitif siswa: kemampuan tentang mengatur ‘cara
belajar dan berpikir’ seseorang.
3. Bertambahnya kemampuan informasi verbal: kemampuan menyerap pengetahuan dan
arti informasi.
4. Meningkatnya keterampilan motorik: kemampuan yang erat kaitannya dengan
keterampilan fisik.
5. Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik: kemampuan yang erat
kaitannya dengan arah dan intensitas emosional yang dimiliki seseorang.
tanpa adanya proses yang namanya belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan
dari hasil belajar itu tidak dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan
belajar tidak menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa.
Bahkan bila seorang guru salah menyusun strategi belajar, maka bukan tidak
mungkin dapat menurunkan kemampuan yang telah dimilliki siswa sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dunia pendidikan, strategi mempunyai arti sebagai perencanaan yang
berisi mengenai serangkaian kegiatan yang dibuat untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi dipakai dalam banyak konteks belajar mengajar.
Strategi juga mempunyai arti sebagai pola umum aktivitas guru dan siswa dalam
menunjukkan kegiatan belajar mengajar.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal
dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang atau dengar). Selanjutnya
disebut instructional materials (materi pembelajaran) dan kini istilah yang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran).
Strategi dan media pembelajaran sangat dibutuhkan oleh setiap
guru karena keduanya adalah hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Tiap proses belajar memiliki strategi pembelajaran tertentu. Gunanya agar siswa
dapat mengikuti proses belajar serta mampu mencapai manfaat belajar yang
maksimum. Seorang guru bisa menggunakan berbagai bentuk strategi yang
digunakan agar siswa tidak merasa bosan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sehingga kelas akan terasa lebih hidup dan menyenangkan.
B. Saran
1. Hendaknya guru memahami tentang pengertian media dan strategi belajar guna
menunjang proses belajar mengajar di kelas.
2. Hendaknya guru menentukan media yang tepat dalam menunjang pemberian
materi, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan makismal dan
pemahaman siswa pun akan semakin bertambah.
3. Hendaknya guru menentukan strategi pembelajaran yang menarik dan tepat guna
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2013/09/pengertian-manfaat
- jenis-dan-pemilihan.html/, 6 Desember 2013 pukul 08:51 WIB.
Arifin.
http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/11/strategi-pembelaja
ran-yang_4.html/, 6 Desember 2013 pukul 09:00 WIB.
Hartanto, Dicki. http://dichartanto.wordpress.com/2009/11/pengertian-hakekatdan-kegunaan-strategi-belajar-mengajar.html/, 11 Desember 2013 pukul
08:24 WIB.
Hermin. http://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/fungsi-dan-manfaat-media
-pembelajaran/, 6 Desember 2013 pukul 09:03 WIB.
Kurnia, Victor Uji. http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/07/strategibelajar-mengajar.html/, 6 Desember 2013 pukul 08:36 WIB.