PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PENDEKATAN BE. docx

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
PENDEKATAN BERPUSAT PADA ANAK

Diajukan Sebagai Tugas mata kuliah
Teori Bermain Anak Usia Dini
Dalam Ilmu Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Bimbingan Ibu Dr. Risnita, M.Pd

Oleh
NAZHIFAH
NIM : MPU. 15.2.2343

PROGRAM PASCASARJANA
KONSENTRASI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2017

Mashitoh, dkk. (2005) :


Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak, karena pada
dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan
keleluasan pada siswa, baik secara individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari,
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus
dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
Gerson.R.Tanwey, 2002 :
Konstruktivisme menekankan pentingnya setiap siswa aktif mengkonstruksikan pengetahuan
melalui hubungan saling mempengaruhi dari belajar sebelumnya dengan belajar baru.
Suparno, Paul. (1997 : 49) Prinsip-prinsip Konstruktivisme adalah :
1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun secara sosial
2) Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan keaktifan siswa
sendiri untuk bernalar
3) Siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep
menuju kekonsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah
4) Guru berperan membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi
siswa berjalan mulus.
Trianto. 2007 :
Komparasi Pembelajaran Behaviorisme dengan Konstruktivisme
BEHAVIORISTIK


KONSTRUKTIVISTIK

Pandangan Tentang Pengetahuan, Belajar dan Pembelajaran
Pengetahuan: objektif, pasti, tetap

Pengetahuan : non- objektif, temporer,

Belajar: perolehan pengetahuan
Mengajar: memindahkan pengetahuan

selalu berubah
Belajar: pemaknaan pengetahuan
Mengajar: menggali makna

ke orang yang belajar
Mind berfungsi sebagai alat penjiplak

Mind berfungsi sebagai alat

struktur pengetahuan


menginterpretasi sehingga muncul

Si pembelajar diharapkan memiliki

makna yang unik
Si pembelajar bisa memiliki

pemahaman yang sama dengan

pemahaman yang berbeda terhadap

pengajar terhadap pengetahuan yang

pengetahuan yang dipelajari

dipelajari
Segala sesuatu yang ada di alam telah

Segala sesuatu bersifat temporer,


terstruktur, teratur, rapi.

berubah, dan tidak menentu.

Pengetahuan juga sudah terstruktur

Kitalah yang memberi makna

rapi

terhadap realitas
Masalah Belajar dan Pembelajaran

Keteraturan
Si pembelajar dihadapkan pada

Ketidakteraturan
Si pembelajar dihadapkan kepada


aturan-aturan yang jelas yang

lingkungan belajar yang bebas

ditetapkan lebih dulu secara ketat
Pembiasaan (disiplin) sangat esensial

Kebebasan merupakan unsur yang

Kegagalan atau ketidak-mampuan

sangat esensial
Kegagalan atau keberhasilan,

dalam menambah pengetahuan

kemampuan atau ketidakmampuan

dikategorikan sebagai KESALAHAN,


dilihat sebagai interpretasi yang

HARUS DIHUKUM

berbeda yang perlu DIHARGAI

Keberhasilan atau kemampuan
dikategorikan sebagai bentuk perilaku
yang pantas dipuji atau diberi HADIAH
Ketaatan kepada aturan dipandang

Kebebasan dipandang sebagai

sebagai penentu keberhasilan
Kontrol belajar dipegang oleh sistem di

penentu keberhasilan
Kontrol belajar dipegang oleh si

luar diri si Pembelajar

Tujuan pembelajaran menekankan

Pembelajar
Tujuan pembelajaran me-nekankan

pada penambahan pengetahuan

pada penciptaan pemahaman, yang

Seseorang dikatakan telah belajar

menuntut aktivitas kreatif-produktif

apabila mampu mengungkapkan

dalam konteks nyata

kembali apa yang telah dipelajari
Masalah Belajar dan Pembelajaran: Strategi Pembelajaran
Keterampilan terisolasi


Penggunaan pengetahuan secara

bermakna
Mengikuti urutan kurikulum ketat
Mengikuti pandangan si Pembelajar
Aktivitas belajar mengikuti buku teks
Aktivitas belajar dalam konteks nyata
Menekankan pada hasil
Menekankan pada proses
Masalah Belajar dan Pembelajaran: Evaluasi
Respon pasif
Menuntut satu jawaban benar
Evaluasi merupakan bagian terpisah

Penyusunan makna secara aktif
Menuntut pemecahan ganda
Evaluasi merupakan bagian utuh dari

dari belajar


belajar

Dokumen yang terkait

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

INTENSITAS DAN DINAMIKA PERDAGANGAN PRODUK INDUSTRI MEBEL ANTARA INDONESIA DENGAN NEGARA MITRA DAGANG UTAMA TAHUN 1994-2008 : PENDEKATAN PERDAGANGAN INTER-INDUSTRI DAN CONSTANT MARKET SHARE ANALYSIS

0 22 20

MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA

1 5 5

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI SKILL ARGUMETASI VERBAL dan NONVERBAL DENGAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION (GI)

0 11 34

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA, PENGEMBANGAN KARIR, KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS JALUR

0 20 17

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL SD NEGERI 2 BLITAREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 13 133

ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN EXPERENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PENGUNJUNG THE COFFEE KAFE DI BANDAR LAMPUNG

1 23 135

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH BERDASARKAN KURIKULUM SD 2013 PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDAR LAMPUNG

1 26 57

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SMP

0 0 14