Apresiasi dan Kritik Seni Rupa
Tugas
Apresiasi dan Kritik Seni Rupa
Oleh : Muhcamad Suwarno
Nim : 2411409001
Judul :
“Anak-Anak Sapi”
Oleh :
Amboro Liring
Sesuai dengan judul dari karya patung ini yang menggambarkan lima anak manusia yang minum
susu sapi. Dua anak sedang duduk sambil menyedot susu sapi, dua anak lagi sedang menunggu
dengan sabar sembari membawa ember. Karya ini menggambarkan keihklasan sang sapi yang
tetap tenang walaupun susunya harus di minum bahkan di habiskan oleh manusia.
Dari pengamatan saya, karya ini sungguh memiliki arti yang sangat dalam. Karena tidak sedikit
anak-anak penerus bangsa ini tidak diberi ASI, malah diberikannya susu sapi dimasa
pertumbuhan mereka. Dari penataan/susunan posisi patung, sang seniman ingin member tahukan
bahwa anak-anak penerus bangsa ini adalah anak-anak sapi.
Setelah dilihat dari karya ini, sudah jelas karya ini menceritakan tentang masa pertumbuhan
generasi bangsa yang secara tidak langsung adalah anak-anak sapi. Ini sangat mencengankan,
karena pemerintah menganjurkan untuk memberikan ASI pada anak-anaknya. Dari sisi ekonomi
sudah pasti rakyat kecil menjadi korbannya, mereka harus membeli susu untuk anak-anaknya
yang seharusnya tidak harus dibeli.
Karya ini sangat bagus, penyampaian pesannya mudah diterima oleh penikmat seni. Dengan
melihat judulnya mungkin akan terbayang tentang diri kita sendiri dimasa kecil yang tidak
mendapatkan ASI. Karya ini juga mengkritisi tentang perekonomian masyarakat menengah
kebawah.
Apresiasi dan Kritik Seni Rupa
Oleh : Muhcamad Suwarno
Nim : 2411409001
Judul :
“Anak-Anak Sapi”
Oleh :
Amboro Liring
Sesuai dengan judul dari karya patung ini yang menggambarkan lima anak manusia yang minum
susu sapi. Dua anak sedang duduk sambil menyedot susu sapi, dua anak lagi sedang menunggu
dengan sabar sembari membawa ember. Karya ini menggambarkan keihklasan sang sapi yang
tetap tenang walaupun susunya harus di minum bahkan di habiskan oleh manusia.
Dari pengamatan saya, karya ini sungguh memiliki arti yang sangat dalam. Karena tidak sedikit
anak-anak penerus bangsa ini tidak diberi ASI, malah diberikannya susu sapi dimasa
pertumbuhan mereka. Dari penataan/susunan posisi patung, sang seniman ingin member tahukan
bahwa anak-anak penerus bangsa ini adalah anak-anak sapi.
Setelah dilihat dari karya ini, sudah jelas karya ini menceritakan tentang masa pertumbuhan
generasi bangsa yang secara tidak langsung adalah anak-anak sapi. Ini sangat mencengankan,
karena pemerintah menganjurkan untuk memberikan ASI pada anak-anaknya. Dari sisi ekonomi
sudah pasti rakyat kecil menjadi korbannya, mereka harus membeli susu untuk anak-anaknya
yang seharusnya tidak harus dibeli.
Karya ini sangat bagus, penyampaian pesannya mudah diterima oleh penikmat seni. Dengan
melihat judulnya mungkin akan terbayang tentang diri kita sendiri dimasa kecil yang tidak
mendapatkan ASI. Karya ini juga mengkritisi tentang perekonomian masyarakat menengah
kebawah.