Laporan Praktikum Judul Struktur Sel Hew

1

Laporan Praktikum
Judul : Struktur Sel Hewan dan
Tumbuhan

Kata Pengantar
Makalah biologi

2

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa. Atas berkat rahmat dah hidayah-Nya pulalah makalah
Biologi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah Biologi ini membahas tentang materi sel secara
menyeluruh berdasarkan kurikulum tahun 2013 yang
mengembangkan proses pembelajaran siswa aktif dengan tiga
aspek kompetensi, yaitu sikap (afektif), pengetahuan (kognitif),
dan keterampilan (psikomotor). Makalah ini diharapkan dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran yang fokus pada
pemberian pengamalan belajar siswa dalam mengembangkan

kompetensinya agar tidak mampu memahami dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini.
Sungai Pinyuh, 27
Agustus 2014

Penulis

Makalah biologi

3

Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan :
a. Latar belakang
........................................................ 4-5
b. Tujuan

....................................................
.... 7
Bab II
Metode Kerja
a. Alat dan Bahan
........................................................ 8
b. Cara Kerja
........................................................ 9
Bab III
Hasil dan Pebahasan
a. Hasil
....................................................
.....10-12
b. Pembahasan
....................................................
.....13-14
Bab IV
Penutup
a. Kesimpulan
....................................................

......15
b. Saran
....................................................
......16
Daftar Pustaka
.........................................................17-18

Makalah biologi

4

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Penemuan Sel
 Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati
sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya
ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal
dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut

ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae
artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke
merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Perhatikan
Gambar. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan
berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang
sel.


Makalah biologi

5

Sel gabus (atas) dan karya
Robert
 Ilmuwan Belanda bernama Antonie van
Leeuwenhoek (1632–1723) merancang sebuah
mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu
digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia
menemukan organisme yang bergerak-gerak di
dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie

van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.

Mikroskop Leeuwenhoek
Makalah biologi

6

 Perkembangan penemuan tentang sel mendorong
berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah
kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori
tentang sel sebagai berikut :
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk
Hidup
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–
1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun
1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman,
mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel
tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor
Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan.

Dari hasil pengamatannya mereka menarik
kesimpulan sebagai berikut.
1) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2) Sel merupakan unit struktural terkecil pada
makhluk hidup.
3) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel,
organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel
disebut organisme bersel banyak.
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel,
tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai
tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan.
Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang
menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan
fungsional kehidupan.
c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa
omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel

sebelumnya).
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong
penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat
dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom
terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat.
Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel
merupakan unit hereditas makhluk hidup. Penemuanpenemuan yang mendukung perkembangan teori sel
sebagai berikut.
Makalah biologi

7

1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia,
menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel
yang ia sebut nukleus.
2) Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa
bagian terpenting sel adalah cairan sel yang
sekarang disebut protoplasma.
3) Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama

yang mengajukan istilah protoplasma untuk
menamai bahan embrional sel telur.

B. Tujuan
 Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan hewan
 Membandingkan struktur sel hewan dengan sel
tumbuhan

Makalah biologi

8

 Siswa dapat menentukan organel sel tumbuhan dan
hewan

BAB II
Metode Kerja
Makalah biologi

9


A. Alat dan Bahan :
 Alat :
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Gambar sel tumbuhan
6. Silet
7. Kertas tissue
 Bahan : 1. Jaringan tumbuhan, mial gabus pada kulit
tumbuhan (sel mati), epidermis umbi
bawang merah,
akar, batang, dan daun.
2. Jaringan hewan segar misalnya sayap
serangga.

B.

Cara Kerja :

 Teteskan setitik air pada kaca objek menggunakan
pipet tetes.

Makalah biologi

10

 Sayatlah setipis mungkin berbagai jaringan dengan
menggunakan silet yang tajam. Cara mengambil
epidermis bawang merah yaitu dengan mematahkan
selapis bawang merah, lalu tarik bagian selaput
luarnya.
 Letakkan sedikit jaringan tersebut diatas kaca objek,
kemudian tutuplah dengan kaca penutup. Amati
dengan mikrosop, gunakan perbesaran 10 x 10 dan
10 x 40
 Catatlah sel- sel dari jaringan tumbuhan, hewan dan
epitel pipi yag anda amati.

BAB III

Makalah biologi

11

Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
 Gambar sel batang singkong tua

 Gambar sel bawang merah

 Gambar daun tanjung
Makalah biologi

12

 Gambar sel akar bayam

 Gambar sel sayap capung
Makalah biologi

13

B. Pembahasan :
a. Pembahasan sel gabus singkong
Jaringan gabus mempunyai sifat lebih kuat daripada
epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan.
Makalah biologi

14

Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis
telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini
menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung
jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh
kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus
mengandung suberin dan kutin. Letak jaringan gabus
rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang
antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan
gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada
lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu
dapat ditanggulangi karena air dan gas-gas bisa
menerobos dan melaluinya.
b. Pembahasan sel bawang merah
Akar bayam ini mengalami pertumbuhan yang dibentuk
oleh xilem primer pada penampang melintang dan
posisi lateral terhadap xilem dan floem pada akar
dengan bentuk poliark, yaitu jaringan pembuluh yang
mempunyai lebih dari lima jari-jari xylem
Pengamatan bawang merah
Pada pengamatan selaput bagian dalam bawang merah
( Allium cepa ) pada mikroskop terlihat sel-sel bawang
merah yang berlapis-lapis. Pada sel-sel bawang merah
terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma, dinding
sel dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi
dan memberi bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk
oval dan merupakan organel terbesar dalam sel.
Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat
warna ( ungu ). Sel epidermis bawang merah
mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan
ada yang berbentuk segi enam yang memanjang dan
ada juga yang mempunyai bentuk segi empat yang
memanjang. Sel epidermis bawang merah mempunyai
bentuk yang tetap dan tidak berudah – ubah karena di
dalam sel ter dapat dinding sel . Sel epidermis bawang
merah tersusun oleh :
a. Dinding sel
b. Sitoplasma
c. inti sel
c. Hasi pengamatan sel daun tanjung
Pada penamatan sel daun tanjung terdapat stomata
dan sel berwarna kehijauan

Makalah biologi

15

d. Hasil pengamatan akar bayam
Pada pengamatan akar bayam ini yang di amati
dibawah mikroskop dengan pembesaran 10×10 kita
menemukan epidermis yang terletak pada bagian luar,
dan terdapat kortek dibagian luar setelah epidermis,
dan terdapat kambium yang membatasi xilem dan
floem, dan pada tengah terdapat empelur dan
endodermis. Akar bayam ini mengalami pertumbuhan
yang dibentuk oleh xilem primer pada penampang
melintang dan posisi lateral terhadap xilem dan floem
pada akar dengan bentuk poliark, yaitu jaringan
pembuluh yang mempunyai lebih dari lima jari-jari
xilem
e. Hasil pengamatan sel sayap capung
Garisnya miring dengan titik diatas dan memiliki bulat
di atas

Makalah biologi

16

BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan pengamatan terhadap
struktur sel hewan dan tumbuhan dapat kami tari
sebuah kesimpulan bahwa struktur hewan dan
tumbuahan itu berbeda-beda pada setiap bagiannya
itu dikarenakan faktor internal dan eksternal. Hal itu
menyebabkan adanya perbedaan fungi di setiap
bagian struktur sel hewan dan tumbuhan.

Makalah biologi

17

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banya kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujkan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis emi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca.

Makalah biologi

18

Daftar Pustaka
 Alberts, B.; Johnson, A.; Lewis, J.; Raff, M.; Roberts, K.;
Walters, P. (2002). Molecular Biology of the Cell
(dalam bahasa Inggris) (ed. 4). New York: Garland
Science.
 Bechtel, Wiiliam (2006). Discovering Cell
Mechanisms: The Creation of Modern Cell Biology
(dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge
University Press. ISBN 9780521812474.
 Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002).
Biologi 1. Diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. (ed. 5).
Jakarta: Erlangga. ISBN 9796884682.
 Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2004).
Biologi 3. Diterjemahkan oleh W. Manalu (ed. 5).
Jakarta: Erlangga. ISBN 9789796884704.
 Clements, M.; Saffrey, J. (2001). "Communication
between Cells". In Saffrey, J. (penyunting). The Core
of Life (dalam bahasa Inggris) 2. Milton Keynes: The
Open University. ISBN 9780749235673.
 Cooper, G.M. (2000). The Cell: A Molecular Approach
(dalam bahasa Inggris) (ed. 2). Sunderland, MA:
Sinauer Associates.
 Lodish, H.; Berk, A.; Zipursky, S.L.; Matsudaira, P.;
Baltimore, D; Darnell, J. (2000). Molecular Cell
Biology (dalam bahasa Inggris) (ed. 4). New York: W.
H. Freeman.
 Magner, L.N. (2002). A History of the Life Sciences
(dalam bahasa Inggris) (ed. 3). New York: CRC Press.
ISBN 9780824743604.
 Marks; Marks, A.D.; Smith, C.M. (2000). Biokimia
Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis.
Diterjemahkan oleh B.U. Pendit. Jakarta: EGC.
ISBN 9789794484838. Text "firstD.B. " ignored (help)
(lihat di Penelusuran Buku Google)
 Pommerville, J.C. (2011). Alcamo's Fundamentals of
Microbiology (dalam bahasa Inggris) (ed. 9). Sudbury,
MA: Jones & Bartlett Publishers.
ISBN 9781449615666.

Makalah biologi

19


























Porter, J.R. (Juni 1976). "Antony van Leeuwenhoek:
tercentenary of his discovery of bacteria". Bacteriol.
Rev. (dalam bahasa Inggris) 40: 260–269.
OCLC 679604905.
Russell, P.J.; Hertz, P.E.; McMillan, B. (2011). Biology:
The Dynamic Science (dalam bahasa Inggris) 1 (ed.
2). Belmont, CA: Cengage Learning.
ISBN 9780538493727.
Schwartz, James (2008). In Pursuit of the Gene: From
Darwin to DNA (dalam bahasa Inggris). Cambridge:
Harvard University Press. ISBN 9780674026704.
Sloane, Ethel (2003). Anatomi dan Fisiologi Untuk
Pemula. Diterjemahkan oleh J. Veldman. Jakarta: EGC.
ISBN 9789794486221.
Solomon, E.P.; Berg, L.R.; Martin, D.W. (2004). Biology
(dalam bahasa Inggris) (ed. 7). Belmont, CA:
Cengage Learning. ISBN 9780534492762.
Starr, C.; Taggart, R.; Evers, C.; Starr, L. (2008). Cell
Biology and Genetics. Biology: The Unity and
Diversity of Life (dalam bahasa Inggris) 1 (ed. 12).
Belmont, CA: Cengage Learning.
ISBN 9780495557982.
Stewart, Melissa (2007). Cell Biology (dalam bahasa
Inggris). Minneapolis: Twenty-First Century Books.
ISBN 9780822566038.
Stone, C.L. (2004). The Basics of Biology (dalam
bahasa Inggris). Westport, CT: Greenwood Press.
ISBN 9780313317866.
Wheelis, Mark (2008). Principles of Modern
Microbiology (dalam bahasa Inggris). Sudbury, MA:
Jones & Bartlett Learning. ISBN 9780763710750.
Yuwono, Triwibowo (2007). Biologi Molekular. Jakarta:
Erlangga. ISBN 9789797811921.
Everson, Ted (2007). The Gene: a historical
perspective (dalam bahasa Inggris). Westport, CT:
Greenwood Press. ISBN 9780313334498.
Fried, George H.; Hademenos, George J. (2006).
Schaum's Outlines Biologi. Diterjemahkan oleh D.
Tyas (ed. 2). Jakarta: Erlangga. ISBN 9789797817138.
Medical Cell Biology (dalam bahasa Inggris) (ed. 3).
Burlington, MA: Academic Press. 2008.

Makalah biologi

20









ISBN 9780123704580. Unknown parameter |
editor_last= ignored (help)
Harris, Henry (2000). The Birth of the Cell (dalam
bahasa Inggris). New Haven: Yale University Press.
ISBN 9780300082951.
Hay, Elizabeth D. (1992), "Cell Biology", in Morris, C.
et al. (penyunting), Academic Press Dictionary of
Science and Technology (dalam bahasa Inggris), San
Diego: Academic Press, ISBN 9780122004001
Karp, Gerald (2009). Cell and Molecular Biology:
Concepts and Experiments (dalam bahasa Inggris)
(ed. 6). Hoboken, NJ: John Wiley and Sons.
ISBN 9780470483374.
Kratz, R.F. (2009). Molecular & Cell Biology for
Dummies (dalam bahasa Inggris).

Makalah biologi