Tanggung Jawab Perusahaan Pemenang Tender Pekerjaan Menurut Perpres No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah

ABSTRAK
Octo Arystho Emerson*)
Runtung Sitepu**)
Maria Kaban***)

Hukum perjanjian adalah hukum yang berlaku untuk semua orang dalam
melakukan perjanjian, sedagkan kontrak adalah suatu perjanjian yang dituangkan
dalam tulisan atau surat. Dalam perjanjian pengadaan barang/jasa di bidang
pembangunan yang diadakan oleh pemerintah diatur dalam PERPRES No 4
Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dimana telah dijelaskan
beberapa pejabat yang mengatur jalannya proses lelang pekerjaan.
Permasalahan yang diteliti adalah Tanggung Jawab Perusahaan Pemenang
Tender Pekerjaan Menurut PERPRES No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Studi Di DInas Bina Marga dalam hal Pembangunan
Jembatan Sudirman Medan), dimana penulis mencari wujud tanggung jawab
perusahaan yang sesuai dengan peraturan yang mengatur dalam hal pengadaan
jasa yang telah dimenangkan perusahaan dalam tender di Dinas Bina Marga
Medan.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian hukum ini adalah
penelitian normative dan penelitian empiris. Didalam penelitian normatif penulis
melakukan penelitian terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

peraturan-peraturan lainnnya yang berkaitan dengan permasalahan. Sedagkan
penelitian empiris penulis melakukan penelitian terhadap Dinas Pekerjaan Umum
yang berada di Medan.
Perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh pihak pemerintah dengan pihak
penyedia barang/jasa dalam hal ini Pembagunan Jembatan Sudirman di kota Meda
mempunyai syarat-syarat di masing-masing pihak. Perjanjian kerjasama antara
perusahaan penyedia jasa konstruksi dengan pihak pemerintah, yang dalam hal ini
disebut sebagai pemberi kewenangan pekerjaan, maka dalam perjanjian ini timbul
hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan pada
instansi pemerintahan. Kontrak antara penyedia jasa dengan Pejabat Pembuat
Komitmen pada perjanjian pemborongan pekerjaan di Instansi Pemerintahan
dapat dinyatakan berakhir apabila terjadi penghentian kontrak telah selesai,
penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan,
pemutusan kontrak karena penyedia jasa cidera janji.

Kata Kunci: Perjanjian, Penyedia Badan/Jasa
*

*Octo Arystho Emerson, Mahasiswa Fakultas Hukum USU
** Prof.Dr.Runtung Sitepu,SH.,M.Hum, Dosen Pembimbing I

*** Maria Kaban,SH.,M.Hum, Dosen Pembimbing II

vi

x