TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN PENYEGAR .d oc

TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN PENYEGAR
TEH HERBAL BUNGA ROSELLA

OLEH :

MADE DWI KAYANA PUTRA

1111205015

PANJI HASBI MUHAMAD

1111205018

NOVI DWININGRUM

1111205019

CHINTYA ANGELINA LIU

1111205024


FARHANDI SAPUTRA

1111205045

KM NITA WEDANINGSIH

1111205049

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dengan kesuburan

tanah yang luar biasa. Teh merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh subur di
Indonesia, terutama di daerah-daerah yang berhawa dingin. Pada umumnya masyarakat
terbiasa minum teh dalam kehidupan kesehariannya. Selama ini teh yang biasa
dikonsumsi masyarakat berasal dari daun teh.
Teh merupakan salah satu minuman terpopuler yang memiliki banyak manfaat
bagi kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan karena teh mengandung senyawa-senyawa
bermanfaat. Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat
dengan cara menyeduh daun, pucuk, atau tangkai daun. Istilah “Teh” juga digunakan
untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah, atau tanaman obat lain yang
diseduh, misalnya chamomile, krisan dan jiaogulan.
Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal. Teh herbal dapat dibuat
dari berbagai tumbuhan yang memiliki nilai herbal dalam kesehatan dan diekstrak dengan
cara maserasi. Sehingga hasil ekstrak tersebut yang digunakan sebagai minuman yang
umum digunakan bagi masyarakat. Teh herbal juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi
dan dipercaya akan kegunaannya.
Dengan bergulirnya waktu, saat ini dimunculkan teh yang dibuat bukan dari daun
teh melainkan dari bunga rosella (Hisbiscus sabdariffa) yang termasuk famili Malvaceae.
Perlahan-lahan teh rosella ini mulai digemari masyarakat, karena selain khasiatnya juga
sensasi rasanya yang manis-manis masam membuat para pencinta teh tergila-gila. Bukan
hal yang mustahil jika suatu saat teh rosella dapat menggeser pamor teh biasa, mengingat

rosella mudah dikembangkan dan dapat tumbuh bukan hanya di daerah berhawa dingin

1.2

Rumusan Masalah
1. Apakah itu teh herbal ?

2. Apakah saja jenis-jenis teh herbal ?
3. Apakah itu teh herbal rosella ?
4. Bagaimana proses pengolahaan teh herbal (teh herbal rosella) ?
5. Apa saja kandungan dan manfaat yang terdapat dalam teh herbal (teh herbal rosella) ?
6. Apakah efek samping dari mengonsumsi teh herbal (teh herbal rosella) ?
1.3

Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.


Untuk mengetahui apa itu teh herbal.
Untuk mengetahui jenis-jenis teh herbal.
Untuk mengetahui teh herbal rosella.
Untuk mengetahui proses pengolahan teh herbal (teh herbal rosella)
Untuk mengetahui kandungan dan manfaat apa saja yang terdapat di dalam teh herbal

(teh herbal rosella)
6. Untuk mengetahui efek samping dari mengonsumsi teh herbal (teh herbal rosella)
1.3

Manfaat
1.
2.
3.
4.

Mahasiswa dapat mengetahui cara teh herbal
Mahasiswa dapat mengetahui jenis – jenis teh herbal
Dapat mengetahui the herbal rosella

Mahasiswa dapat mengetahui kandungan dan manfaat apa saja yang terdapat di dalam

teh herbal (teh herbal rosella)
5. Mahasiswa dapat mengetahui proses yang digunakan untuk membuat teh herbal (teh
herbal rosella)
6. Dapat menegtahui efek samping dari mengonsumsi the herbal (teh herbal rosella)
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Teh Herbal
Herbal tea atau teh herbal merupakan produk minuman teh, bisa dalam bentuk
tunggal atau campuran herbal. Selain dikonsumsi sebagai minuman biasa, teh herbal juga
dikonsumsi sebagai minuman yang berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan. Khasiat yang
dimiliki setiap teh herbal berbeda- beda, tergantung bahan bakunya. Campuran bahan baku

yang digunakan merupakan herbal atau tanaman obat yang secara alami memiliki khasiat
untuk membantu mengobati jenis penyakit tertentu (Hambali et al., 2005).
Hambali et al., (2005) menambahkan bahwa teh herbal biasanya disajikan dalam
bentuk kering seperti penyajian teh dari tanaman teh. Tanaman obat dalam bentuk kering
yang diformulasikan menjai herbal tea dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari oleh
rumah tangga maupun industri. Proses pembuatan herbal kering meliputi pencucian,

pengirisan, pengeringan, pengecilan ukuran, dan pengemasan. Kondisi proses tersebut harus
diperhatikan untuk menghindari hilangnya zat-zat penting yang berkhasiat dari bahan segar.
2.2 Jenis-Jenis Teh Herbal
Berbagai herbal atau tanaman obat sebenarnya dapat diolah menjadi herbal kering.
Pada dasarnya, proses pengolahan semua jenis tanaman obat hampir sama. Biasanya,
perbedaan terletak pada lama dan suhu pengeringan karena disesuaikan dengan karakteristik
bahan segar. Herbal-herbal kering tersebut selanjutnya dicampur dengan komposisi tertentu
sesuai dengan jenis teh herbal yang akan dihasilkan berikut adalah beberapa jenis the herbal
1. Teh Chamomile
Jika Anda sering merasa gelisah, cobalah untuk meminum teh chamomile karena bisa buat
Anda merasa lebih tenang. Selain berguna sebagai antidepresan, teh chamomile juga bermanfaat
bagi Anda yang memiliki masalah susah tidur.
Chamomile merupakan obat anti-inflamasi (anti radang) yang sangat kuat, sehingga Anda bisa
mendapatkan manfaatnya dengan cara diminum, dihirup uapnya atau merendamkan kain yang
kemudian diletakan pada area sakit. Chamomile juga berguna mengobati kram menstruasi pada
wanita.
2. Peppermint
Jika Anda merasa perut penuh dengan gas atau kembung, yang perlu Anda lakukan adalah
menyeduh secangkir teh peppermint. Teh ini juga merupakan obat ideal untuk menghilangkan
rasa sakit kepala. Ambil 1-2 sendok teh daun peppermint kering. Tambahkan air panas ke daun,

kemudian tutup cangkir Anda dan biarkan selama sekitar 10 menit. Setelah itu, saring ramuan
tersebut dan Anda pun bisa menikmati teh peppermint buatan sendiri.
3. Teh Juniper
Juniper (buah sejenis berry) dapat membantu proses detoksifikasi yang tidak hanya
mengeluarkan racun tapi juga kelebihan cairan. Hal itu sangat penting bagi wanita, mengingat
tubuh cenderung mempertahankan air pada beberapa periode siklus menstruasi. Selain itu, teh ini

juga dapat berfungsi sebagai antiseptik yang dapat mencegah peradangan pada kantung kemih.
Bahkan sebagian orang juga percaya kalo teh herbal satu ini dapat menyembuhkan flu babi.
4. Teh Jahe
Teh jahe dapat digunakan saat Anda mengalami mabuk perjalanan. Meminum teh jahe sangat
jauh lebih sehat dibandingkan pil penghilang rasa mual yang banyak dijual di pasaran. Teh jahe
akan memberi rasa nyaman pada syaraf perut dan membuat Anda lebih bernergi.
5. Teh Lemon Mint
Bagi Anda yang ingin menambah berat badan, sebaiknya Anda meminum teh herbal
menyegarkan ini. Berkebalikan dari manfaat teh hijau yang membantu mengurangi berat badan,
teh lemon mint yang kaya anti oksidan ini justru bisa meningkatkan nafsu makan Anda.
6. Teh merah Bunga Rosella
Bunga rosella merah yang telah dikeringkan dan diseduh menjadi secangkir teh yang bercitara
rasa sedikitasam ini mampu mengatasi batuk, asam urat, kolesterol, hipertensi, radikal bebas, dan

penyegar (tonik). Selain itu, berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan ilmu*wan Sudan,
rosela merah juga berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah (hipotensif), antikejang saluran
perna*pasan, anticacing (antelmintik), dan antibakteri.

2.3 Tanaman Rosella
Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) adalah tanaman dari keluarga sejenis kembang
sepatu. Konon tanaman ini berasal Afrika dan Timur Tengah. Tanaman perdu ini termasuk
tanaman semusim, tingginya bisa mencapai 3.5 meter. Mudah dibudidayakan dari biji atau
dari stek batang. Cahaya matahari yang banyak dan tanah yang gembur diperlukan untuk
pertumbuhannya. Proses penyemaian rosella dilakukan dengan cara menanam bijinya kirakira 20cm dari permukaan tanah. Pada awal pertumbuhan tanaman rosela perlu sering
dibersihkan dari gulma/ tanaman liar di sekitarnya. Jika sudah dewasa, tanaman ini akan
mengeluarkan bunga berwarna merah. Kelopak Bunga rosella sudah bisa dipetik setelah 3
minggu dihitung dari hari pertama bunga mekar. Bagian bunga dan biji inilah yang
bermanfaat baik untuk kesehatan.
Berbagai kandungan yang terdapat dalam tanaman rosella membuatnya populer
sebagai tanaman obat tradisional. Kandungan vitamin dalam bunga rosella cukup lengkap,
yaitu vitamin A, C, D, B1, dan B2. bahkan, kandungan vitamin C (asam askorbat) diketahui
3 kali lebih banyak dari anggur hitam, 9 kali dari jeruk sitrus, 10 kali dari buah belimbing,
dan 2,5 kali dari jambu biji. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan penting.


Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan pada teh rosella
sebanyak 1,7mmol/prolox. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada jumlah pada kumis kucing.
Rosella mengandung goosypetin, anthocyanin yang bersifat sebagai antioksidan dan
glucoside hibiscin yang bermanfaat sebagai peluruh kencing (diuretic), penurun kekentalan
darah, pengurang tekanan darah dan perangsang peristaltic usus. Arginin dan lignin yang
berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Mengandung 18 jenis asam amino dari 22
asam amino yang dibutuhkan tubuh. Secara umum, komposisi kimia dari kelopak bunga
rosella dapat dilihat pada Tabel1.
Tabel 1.
Komposisi kimia kelopak bunga rosella per 100 g bahan

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Teh Herbal Rosella
Teh rosela dapat dibuat dari kelopak bunga dan daunnya, tetapi umumnya dibuat dari
kelopak bunganya saja. Teh dari kelopak bunga rosela lebih memberikan sensasi aroma dan
warna merah yang lebih menarik dibandingkan teh yang terbuat dari daunnya tetapi untuk
mendapatkan rasa dan aroma teh yang enak, daun dan kelopak bunga yang telah kering bisa
dicampur menjadi satu (blending) (Mardiah, et al, 2009).
Agar mutu teh rosela yang dihasilkan bagus, waktu antara panen dan proses

pengeringan diusahakan jangan terlalu lama. Hal ini disebabkan kelopak bunga yang telah
dipanen masih mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga akan cepat mengalami
kerusakan setelah 2 hari. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan mutu teh, terutama aroma
dan warnanya. Teh rosela bila diseduh dengan air panas, akan berwarna merah, setelah

diminum terasa manis asam dan memiliki rasa dan aroma yang khas (Widyanto dan
Nelistya, 2009).
2.3 Proses Pengolahan Teh Herbal Rosella
Terdapat beberapa tahapan proses pascapanen pada bunga rosella diantaranya
mengeluarkan biji, menjemur biji, di bawah terik matahari selama 1-2 hari agar
memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan bijinya. kemudian mengeringkan bunga
Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari. Remas kelopaknya, jika
mudah menjadi bubuk itu artinya kadar air telah mencapai 4-5% (Wikipedia, 2010)
Pengeringan rosella bisa dilakukan dengan sinar matahari atau menggunakan oven. Jika
menggunakan oven, kondisi yang terbaik adalah suhu 60 oC selama 5 jam, dan jika
menggunakan sinar matahari cukup 2-3 hari (Mardiah et al, 2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan, yaitu : faktor yang
berhubungan dengan udara pengering (suhu, kecepatan volumetrik aliran udara pengering,
dan kelembaban udara) dan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan. Yang termasuk
dalam golongan terakhir ini adalah ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan persial dalam

bahan. Bahan pangan yang dihasilkan dari produk-produk pertanian pada umumnya
mengandung kadar air. Kadar air tersebut apabila masih tersimpan dan tidak dihilangkan,
maka akan dapat mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan (Widyani dan Suciaty, 2008).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pengolahan teh adalah suhu udara
dan volume udara yang dihembuskan, jumlah teh basah yang dimasukkan ke pengering, dan
waktu pengeringan (Machfoedz, 1993).
Terdapat beberapa alternatif dalam membuat teh herbal rosella yaitu :
 Cara kering
Dengan mengeringkan bunga rosella terlebih dahulu, lalu menyeduhnya setiap


akan minum dengan air panas.
Cara basah.
Dengan merebus bunga rosella dengan berbagai rempah tambahan yang akan
semakin meningkatkan manfaat kesehatan teh yang Anda buat. Berikut ini
adalah cara membuat teh bunga rosella cara basah adalah sebagai berikut :
Bahan yang dibutuhkan:
1. 15 kuntum Bunga rosela kering
2. Kulit kayumanis kira-kira 4 cm
3. 10 buah Bunga cengkih
4. 10 buah Biji kapulaga Gula batu/gula aren secukupnya
Cara membuat Teh bunga Rosella
1. Rebus 500 ml air bersih dengan api kecil hingga mendidih.

2. Masukan ke dalam air tersebut berturut-turut kulit kayumanis,
bunga cengkih, dan kapulaga.
3. Setelah matang, matikan api dan masukkan bunga rosela dan
gula batu/gula aren.
4. Aduk hingga rata dan minumlah selagi hangat. Cara membuat
teh bunga rosella cara basah ini memang tidak sepraktis kalau
kita menyeduh teh bunga rosella kering. Namun begitu jika
anda bosan dengan seduhan teh bunga rosella kering, cara ini
dapat di coba


Pengolahan menjadi teh celup
1. Cuci kelopak hasil panen dengan air bersih
2. Belah kelopak rosella dan keluarkan bijinya
3. Tempatkan kelopak yang telah dikupas di nampan atau alas yang bersih
lalu dikering-anginkan selama kurang lebih sehari hingga layu
4. Masukkan kelopak rosella kedalam oven hingga temperatur maksimal
800oC selama 45 menit
5. Keluarkan rosella dari oven lalu tiriskan hingga dingin. Periksa tingkat
kekeringan dengan meremasnya. Jika kelopak tidak hancur berarti rosella
belum kering. Oleh sebab itu masukkan kembali rosella kedalam oven
dengan suhu dan waktu yang sama. Jika sudah hancur, berbarti rosella
sudah benar-benar kering dan siap olah
6. Masukkan rosella kering kedalam mesin penghancur sehingga bebentuk
serbuk.
7. Setelah digiling, keringkan kembali serbuk rosella dengan suhu 700oC
selama 3 jamuntuk menghilangkan kadar air akibat lembab saat disimpan.
Agar serbuk rosella tahan lama kadar air maksimal 4%
8. Kemas serbuk rosella kedalam kantong celup masing-masing berisi 2,5 g
9.

serbuk rosella
Agar higienis,masukkan setiap kantong celup kedalam plastik berukuran

5cmx7cm,lalu rekatkan hingga kedap.
10. Kemas kantong-kantong rosella celup kedalam kantong karton
2.5 Manfaat Teh Herbal Rosella
Masyarakat tradisional di berbagai negara telah memanfaatkan tanaman rosella untuk
mengatasi berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Pemanfaatan tanaman rosella ini
berkaitan dengan fungsinya sebagai antiseptik, aprodisiak (meningkatkan gairah seksual),

astringen, demulcent (menetralisir asam lambung), digesif (melancarkan pencernaan),
diuretic, purgative, onthelmintic (anti cacing), refrigerant (efek mendinginkan), resolvent,
sedative, stomachic tonik, serta mengobati kanker, batuk, maag dan sakit buang air besar,
darah tinggi, sariawan dan mencegah penyakit hati (Mardiah, et al., 2009).
Berdasarkan komposisi bahan kimia yang terkandung, dapat diuraikan beberapa
khasiat dari bunga Rosella, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai Anti Oksidan
Di Indonesia, penelitian tentang uji komponen zat gizi dan aktifitas anti oksidan
pada kelopak bunga rosella pernah diteliti oleh Ir. Didah Nurfaridah di tahun 2005,
dalam penelitiannya , staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas
Teknologi pertanian, Institut Pertanian Bogor, menemukan bahwa kadar anti oksidan
dalam kelopak bunga rosella kering jauh lebih tinggi dibanding dengan tanaman kumis
kucing dan bunga knop. Zat aktif yang paling berperan dalam kelopak bunnga rosella
meliputi gossypetin, anthosianin, dan glucoside hibiscin.
Kadar anti oksidan yang tinggi pada kelopak rosella dapat menghambat radikal
bebas. Beberapa penyakit kronis yang banyak ditemui saat ini banyak disebabkan oleh
paparan radikal bebas yangn berlebihan. Diantaranya kerusakan ginjal,, diabetes,
mellitus, jantung koroner, hingga kanker. Selain itu, radikal bebas juga dapat
menyebabkan proses penuaan dini.
Semakin pekat warna merah pada kelopak bunga rosella, rasanya akan semakin
asam dan kandungan anthosianin (sebagai anti oksidan) semakin tinggi. Sayangnya
kadar anti oksidan tersebut menjadi berkurang bila mengalami proses pemanasan dan
pengeringan (dengan oven). Kadar anti oksidan tersebut berada pada tingkat tertinggi
jika dikonsumsi dalam bentuk kering.
2. Anti Kanker
Dengan adanya anti oksidan, sel-sel radikal bebas yang merusak inti sel dapat di
hilangkan. Itu sebabnya rosella memiliki efek anti kanker. Hasil penelitian Hui-Hsuan
lin dari Institute Of Biochemistry dan Biotechnology, Chung San Medical University,
Taichung, Taiwan. Membuktikan bahwa rosella bersifat anti kanker lambung.
Penelitiannya menemukan anti oksidan rosella membunuh sel kanker dengan metode
sitotoksis dan apoptosis. Penelitian lain yang dilakukan oleh DE-Xing Hou di Jepang,
seorang peneliti dari Department of Biochemical Science Ang Technology, Faculty Of
Agricultur, Kagoshima University, Jepang, menemukan bahwa delphidin 3-

sambubioside, antioksidan rosella ampuh mengatasi kanker darah atau leukemia. Cara
kerjanya dengan menghambat terjadinya kehilangan membrane mitokondria dan
pelepasan sitokrom dari mitokondria ke setosol.
3. Anti Hipertensi
Mauren Williams, ND, seorang Dokter naturopathy dari Bastyr University di
Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat
penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak
melakukan pengobatan apapun sejak sebulan sebelum penelitian dilakukan. Secara
acak, sebagian orang diminta untuk mengkonsumsi the rosella sebanyak 1 liter
sebelum sarapan pagi, sebagian lagi mengkonsumsi 25 mg obat anti hipertensi. Setelah
empat minggu, ternyata tekanan darah diastolic berkurang hingga sepuluh angka untuk
79 % orang yang mengkonsumsi rosella dan 84 % untuk orang yang mengkonsumsi
obat antihipertensi.
4. Penjaga Hati
Chau-Jung Wang dari Institute Of Biochemistry and Biotechnology, College Of
Medicine, Chung San Medical University, Taichung Taiwan, menemukan khasiat lain
rosella. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak rosella dapat mellindungi
liver tikus. Setelah diberi 1-5 % rosella selama 9 minggu, kerusakan hati seperti steasis
dan

fibrosis

turun.

Metode

kerjanya

dengan

cara

menurunkan

aspartate

aminotransferase (ALT), memperbaiki jumlah glutathione yang berkurang, serta
menghambat peningkatan jumlah perosida lemak akibat injeksi penyakit hati.
5. Mencegah Osteoporosis
Zat terpenting dalam rosella yang berperan mencegah osteoporosis adalah
kalsium. Kandungan kalsium dalam rosella cukup tinggi yaitu 486 mg/100 gr. Fungsi
utama kalsium adalah mengisi kepadatan (densitas) tulang. Kalsium di dalam tulang
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai
tempat penyimpanan kalsium. Pada tahap awal pertumbuhan janin, dibentuk matriks
sebagai cikal bakal tulang tubuh. Kemudian matriks tersebut semakin menguat melalui
proses kalsifikasi yaitu terbentuknya Kristal mineral. Kalsium dan fosfor merupakan
unsur utama dalam struktur tersebut, sehingga keduanya harus berada dalam jumlah
yang cukup terdapat dalam cairan yang mengelilingi matriks tulang.

6. Manfaat lain Bunga Rosella
Manfaat lain dari bunga rosella yaitu sebgai laksative dan diuretik alami, yang
dapat menjaga kesehatan ginjal, menurunkan tekanan darah, mengurangi gejala batuk
yang disertai dengan dahak, juga menyegarkan dan menghilangkan dahaga.
.
2.6 Efek Samping Teh Herbal Rosella
Selama ini masyarakat kita cenderung memahami bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan herbal nyaris tidak memiliki efek yang samping seperti halnya
senyawa sintetik kimia. Paradigma ini perlu diluruskan sebab meskipun herbal sepenuhnya
berbahan alami namun bukan jaminan 100% tak diiringi efek samping. Perlu diketahui
bahwa pada jenis dan kondisi tertentu, tumbuhan juga memiliki sifat racun bagi manusia.
Menurut beberapa pakar herbalis, pengobatan dengan bahan-bahan alami memiliki
efek samping yang tak mengenakkan seperti rasa sakit perut, mual bahkan sampai
mengalami diare. Tapi efek samping ini tidak berbahaya selama tidak berlangsung lebih dari
3 hari. Reaksi tersebut disebut DOC atau Direction of Cure yang menunjuk pada proses
detoksifikasi racun dari dalam tubuh. Jadi dengan kata lain proses tersebut merupakan
bagian dari cara obat herbal melawan racun. Namun jika berlangsung berhari-hari, tentu
patut untuk diwaspadai.
Gejala DOC jarang ditemukan pada orang-orang yang mengkonsumsi produk herbal
rosella. Keluhan serius lainnya juga belum ditemukan selain laporan jantung yang berdebardebar. Namun berdasarkan penelitian mendalam yang dilakukan oleh Peter Harwick, rosella
diduga memiliki efek yang buruk terhadap kesehatan ginjal jika dikonsumsi dalam takaran
yang tidak tepat. Lebih lanjut Peter, dalam jurnal Australian Food Plants Study Group,
menyatakan bahwa ada jenis ternetu dari rosella yang tak baik untuk dikonsumsi. Jenis
tersebut adalah Native Rosella atau Hibiscus heterophyllus.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Teh yang tidak berasal dari daun teh, tetapi dari tanaman lain yang produk akhir dan
cara penyajiannya sama dengan teh.
2. Jenis-jenis teh beraneka ragam diantaranya bersal dari ramuan bunga, daun, biji, akar,
atau buah kering.
3. Teh herbal rosella merupakan teh yang terbuat dari kelopak bunga atau daun rosella
yang apabila diseduh dengan air panas, akan berwarna merah, dan setelah diminum
terasa manis asam dan memiliki rasa dan aroma yang khas.
4. Proses pengolahan teh rosella hampir sama dengan pengolahan daun teh hijau, yaitu :
 Panen bunga yang sudah siap panen
 Kemudian dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari agar memudahkan



pemisahan lidah kelopak dengan bijinya
Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari
Remas kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk itu artinya kadar air telah

mencapai 4-5%
 Setelah kering kelopak bunga rosella dapat diolah menjadi teh.
5. Terdapat banyak manfaat dalam teh herbal rosella diantaranya adalah anti oksidan
anti kanker,dan anti hipertensi.
6.

DAFTAR PUSTAKA