aliran pendidikan developmentalisme dan

MAKALAH TUGAS KELOMPOK
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN DEVELOPMENTALISME DAN
PROGRESIVISME
Matakuliah: Pengantar Pendidikan
Dosen: Taufik Muhtarom, M.Pd

Disusun oleh:
1. Abdul Khasim Lahiji (14144600208)
2. Desi Muji Hartanti

(14144600178)

3. Rizki Utami

(14144600210)

4. Rizma Alifatin

(14144600176)

Kelas: A5-14


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas Pengantar Pendidikan .
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “ ALIRAN PENDIDIKAN DEVELOPMENTALISME DAN
PROGRESIVISME”. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan
dan semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga
makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya.

Yogyakarta, November 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aliran Developmentalisme............................................................................2-7
2.2 Aliran Progresivisme....................................................................................8-10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................11

3.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengembangan kepribadian individu atau sekelompok orang tak
dapat dilepaskan dari peran pendidikan. Pendidikan merupakan aktivitas
terstruktur yang bertujuan untuk mengajar, membina dan mengembangkan
seluruh potensi individu agar dapat menjadi warga negara yang
bertanggung jawab.
Dalam dunia pendidikan selalu ada pemikiran-pemikiran yang
membawa pembaharuan, hal ini disebut aliran-aliran pendidikan . Ada 3
macam aliran pendidikan diantaranya adalah aliran klasik, aliran modern
dan aliran pendidikan pokok di Indonesia. Sebagai calon tenaga pengajar
harus memahami aliran-aliran yang ada agar mereka mampu menangkap
makna setiap gerak dinamika pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu aliran pendidikan Developmentalisme?

2. Apa itu aliran pendidikan Progresivisme?
3. Siapakah tokoh-tokoh Develpomentalisme?

C. TUJUAN
1. Mengetahui karakteristik aliran Develomentalisme.
2. Mengetahui karakteristik aliran Progresivisme.
3. Mengetahui tokoh-tokoh aliran Developmentalisme.

BAB II
PEMBAHASAN

ALIRAN DEVELOPMENTALISME
A. Orientasi Umum
1) Batasan
a. Developmentalisme merupakan perkembangan lebih lanjut Naturalisme
Romantik dari Rosseau, yang menganjurkan pendidikan alam dalam arti:
1) Pendidikan

sesuai


dengan

alam,

yaitu

pendidikan

yang

mengembangkanpembawaan atau bakat anak yang pada dasarnya
adalah baik.
2) Pendidikan negative, yaitu pendidikan yang tidak ditujukan untuk
mempersiapkan

hidup

dalam

masyarakat


yang

ada,

tetapi

mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi-kondisi masyarakat
yang tidak menguntungkan, tetapi harus berpartisipasi di dalamnya.
3) Pendidikan yang berlangsung dalam alam, yaitu pendidikan yang
dilaksanakan di dalam kehidupanan fisik dan social yang wajar, tidak
dibuat-buat.
b. Developmentalisme adalah paham yang mencoba menerapkan prinsipprinsip naturalism romantic rousseau atau pendidikan alam di sekolah,
dengan memberikan peranan yang lebih positif dari pendidik di dalam
mengawal dan melancarkan proses pengembangan yang wajar dari
kemampuan-kemampuan bawaan yang tekandung dalam diri setiap
individu.
2) Karakteristik
a. Pendidikan adalah pengembangan pembawaan (nature) yang disertai
oleh asuhan yang baik (nurture)

b. Pendidikan didasrakan pada studi tentang karakteristik perkembangan
anak melalui observasi dan eksperimen.

c. Perbaikan pendidikan lebih ditekankan pada metode-metode mengajar,
pendidikan guru dan pemahaman tentang karakteristik proses
pendidikan yang lebih baik.
d. Pengembangan pendidikan mengutamakan perbaikan pendidikan
dasar.
e. Pengembangan pendidikan mengutamakan pada pengembangan
pendidikan universal.
3) Tokoh
Pestalozzi, Herbart, Froebel, Stanley Hall
B. Tokoh Pestalozzi dan pestalozzianisme
a. Pestalozzi adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh Rousseau
yang mencoba, ia katakan sendiri mempsikologikan pendidikan (to
psychologize education).
b. Dasar Filosofis.
1. Naturalisme.
Ia menyatakan bahwa manusia didorong oleh kebutuhankebutuhannya, dapat menemukan jalan menuju kebenaran
tidak di manapun juga, tetapi di dalam khusluknya

sendiri.
2. Realisme Kritis.
Pengetahuan yang benar diperoleh tidak hanya diperoleh
melalui pendirian semata (Jocke), tetapi melalui persepsi
pendriaan.
3. Protestanisme.
Cenderung pada meleburkan keimanan formal dalam
kebaikan hati dari kesadaran diri pribadi manusia tentang
Tuhan. Ia menyatakan bahwa Tuhan adalah hubungan
terdekat dengan manusia.
4. Philantropisme
Gerakan yang mencintai atau menyayangi sesama
manusia.

c. Teori Pendidikan
1. Fungsi pendidikan
a. Pendidikan adalah alat untuk mengadakan reformasi masyarakat.
b. Fungsi

pendidikan


adalah

menghilangkan

segala

sumber

penderitaan rakyat, yang berupa:






Raja yang kurang memperhatikan rakyatnya,
Orang makin menjauhkan diri dari agama,
Makin suburnya verbalisme.


c. Pendidikan

pada

akhirnya

harus

ditujukan

pada

upaya

mewujudkan sebuah masyarakat yang ditandai adanya keluhuran
budi dalam diri individu, dan keadilan dalam Negara, atau sebuah
kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap individunya.
2. Tujuan Personal Pendidikan.
Perkembangan secara harmonis dari semua potensi yang terkandung
dalam diri setia diri setiap individu.

3. Kurikulum.
a. Pendidikan intelektual atau latihan berpikir yang dilakukan dengan
berdasarkan prinsip-prinsip:


Dari

pengalaman

yang sederhana



pengalaman yang kompleks.



pengalaman yang abstrak.

Dari

pengalaman

yang

konkrit

menuju

kepada

menuju

kepada

Dari kegiatan sendiri baik dalam menangkap dan
memasukan

pengetahuan

(impresi)

maupun

menyatakan apa ada dalam dirinya (ekspresi).
b. Pendidikan Moral dan religious atau latihan emosi.
c. Pendidikan Industri atau latihan kecekatan tangan.

dalam

4. Metode Pendidikan.
a. Pendidikan adalah perkembangan yang harmonis antara akal
(intelektual), hati (moral), dan tangan (keterampilan).
b. Pendidikan umum mendahului pendidikan keterampilan.
c. Pendidikan lebih mengutamakan pengembangan kemampuan
daripada penguasaan pengetahuan.
d. Kemampuan anak muncul dari dalam.
e. Pendidikan berlangsung secara bertahab sesuai dengan tahab-tahab
perkembangan.
f. Pendidikan mengikuti tatanan alam (the road of nature)
5.

Pelajar.
Anak adalah “human plant” atau tanaman yang mempunyai potensipotensi kemanusiaan, yang pada dasarnya adalah baik.

6. Guru.
Peran guru adalah mengenali dengan baik potensi-potensi anak dan
perkembangannya secara empiris, sehingga dapat menjadi “tukang
kebun” dari human plant.
d. Pestalozzianisme
Diakui sebagai tokoh yang melahirkan gagasan-gagasan besar tentang
pendidikan pada zamannya,
a. Gagasan-gagasan tersebut diantaranya yaitu:


Mendemonstrasikan pendidikan dengan menyatakan bahwa hak



mutlak dari setiap anak untuk mengembangkan potensinya.



harus didasarkan pada psikologi



Mempsikologikan pendidikan, bahwa teori dan praktik pendidikan

Menemukan hukum-hukum dasar dari perkembangan individu.
Menciptakan beberapa alat-alat baru dalam metode mengajar
berhitung, geografi, bahasa, menggambar dan musik.

b. Pengaruh Peztalozzi
Pengaruh reformasi Pestalozzi terhadap pendidikan tersebar di Eropa,
(Jerman, Perancis, Inggris, Rusia,Italia, Sepanyol,Polandia) dan juga
Amerika Serikat. Diantara pengaruhnya adalah:




Joseph Neef menerbitkan buku “Sketch of a Plan and Method
of Education”, yang bersemangatkan Pestalozzi.
Pengajaran tentang mata pelajaran khusus geografi dan music
ala Pestalozzi adalah mata pelajaran yang pertama di Amerika



Serikat.
Gerakan Oswego oleh Edward A Sheldon (1823-1897),
mempelopori gerakan penggunaan metode-metode mengajar
yang dipergunakan oleh Pesalozzi di sekolah.

C. Tokoh Herbart dan Herbartianisme
a. Tokoh Herbart : Ia melanjutkan gagasan Pestalozzi tentang
mempsikologikan

pendidikan,

dengan

jalan

menyusun

pedagogic yang memadukan filsafat dan psikologi dalam
menerangkan peristiwa pendidikan.
b. Herbartianisme
1. Ia dipandang sebagai bapak ilmu pendidikan modern. Dari satu sisi ia
sebagai tokoh yang memadukan aspek filosofis dan psikologis dalam
ilmu pendidikan (pedagogik).
2. Beberapa prinsip-prinsip pendidikannya yang diterima dikalangan
pendidikan antara lain yaitu:
a. Pentingnya

pengajaran

sekolah

dalam

mengembangkan

karakter/moral, dan menekankan pada upaya pendidik yang
tepat.
b. Perlunya metode-metode mengajar yang sehat,

didasarkan

pada suatu pengetahuan tentang cara jiwa bertingkah laku dan
berkembang.

c. Perlunya memuliakan peranan guru dalam proses pendidikan
dan perlunya pendidikan guru yang cermat untuk mengisi
jabatan guru.
3. Penyebaran gerakan Herbartinisme di Eropa dan Amerika Serikat.
Gerakan Herbatinisme di Jerman dipelopori oleh Turkon Ziller,
Wilhelm Rein, dan sebagainya. Sedangkan di Amerika dipelopori oleh
Charles de Garmo, yang menulis “The Essentials of Method”.
D. FROEBEL DAN FROEBELIANISME
Seperti Herbart, Froebel adalah seorang ilmuan pendidikan yang
memadukan aspek filosofis dan psikologis dalam pendidikan.
Sumbangan konseptual tentang pendidikan yang tetap diakui dalam dunia
pendidikan antara lain yaitu:
1. Pendidikan harus didasarkan pada evolusi alami dari kegiatankegiatan anak.
2. Semua perkembangan yang sesungguhnya bersumber pada
kegiatan sendiri dari dalam diri anak.
3. Permainan adalah suatu proses yang pokok dalam pendidikan anak
pada masa permulaan.
4. Kegiatan

konstruktif

adalah

cara-cara

yang

utama

untuk

mengintregasikan pertumbuhan dari semua kemampuan, fisik,
mental, dan moral.
5. Anak dengan sendirinya dapat menyelaraskan spontanitas dan
pengawasan social.
6. Kurikulum sekolah harus didasarkan pada kegiatan-kegiatan dan
minat-minat yang terkandung dalam setiap tahap perkembangan
anak.
7. Manusia masih tetap berada dalam proses perkembangan, dan
pendidikan adalah alat yang penting untuk menghadapi evolusi di
masa mendatang.

8. Perkembangan selanjutnya dari ras manusia tergantung terutama
pada pendidikan kaum perempuan.
9. Pengetahuan bukanlah tujuan itu sendiri, tetapi merupakan fungsifungsi dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan organism.

ALIRAN PROGRESIVISME
1. Orientasi Umum
a. Batasan
Progresivisme

adalah

gerakan

pendidikan

yang

mengutamakan

penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (childcentered), sebagai reaksi terhsdsp pelaksanakan pendidikan yang masih
berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subjectcentered)
b. Asosiasi Pendidikan Progresif (Progresive Education Association atau
PEA) yang didirikan 1919, dipelopori oleh Standford Coob. Prinsipprinsip PEA yaitu:

 Bebas berkembang secara alami.

 Minat adalah motif dari semua pekerjaan.

 Guru adalah seorang pembimbing dan bukan seorang pemberi
tugas.

 Studi ilmiah tentang perkembangan siswa.

 Perhatian yang lebih besar tertuju pada semua yang mempengaruhi
perkembangan fisik

 Kerja sama antara sekolah dengan rumah untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup anak.

 Sekolah progresif adalah pemimpin gerakan-gerakan pembaharuan
pendidikan.
c. Dasar Filosofis.


Realisme Spiritualistik

Gerakan pendidikan progresif bersumber dari prinsip-prinsip
spiritualistic dan kreatif dari Froebel dan Montessori serta ilmu


baru tentang perkembangan anak.
Humanisme Baru
Paham ini menekankan pada penghargaan terhadap martabat dan
harkat manusia sebagai individu. Dengan demikian orientasinya
individualistic.

d. Teori Pendidikan


Tujuan pendidikannya adalah melatih anak agar kelak dapat
bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak



dan hati.
Kurikulumnya berisi pengalaman-pengalaman atau kegiatankegiatan belajar yang diminati oleh setiap siswa (experience
curriculum)

e. Metode Pendidikan


Metode belajar aktif: lebih berupa penyediaan lingkungan dan
fasilitas yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara



bebas untuk mengembangkan bakat dan minat anak.
Metode memonitor kegiatan belajar: mengikuti proses kegiatankegiatan anak belajar sendiri, sambil memberikan bantuan-bantuan



tertentu bila diperlukan agar memperlancar proses kegiatan belajar.
Metode penelitian ilmiah: bertujuan pada penyusunan konsep,
sedangkan metode pemecahan masalah lebih tertuju pada



pemecahan masalah-masalah kritis.
Kerja sama sekolah dengan keluarga: mengupayakan adanya
kerjasama

antara

sekolahbdengan

keluarga

dalam

rangka

menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi anak.
f. Pelajar
Pendidikan berpusat pada anak yang merupakan pusat dari keseluruhan
kegiatan-kegiatan pendidikan

Anak adalah unik setiap anak mempunya individualistic sendiri,
mempunyai alur pemikiran sendiri, mempunyai keinginan sendiri,
mempunyai harapan-harapan dan kecemasan-kecemasan sendiri.
g. Pengajar
Guru mempunyai peranan-peranan sebagai:

 Fasilitator: orang yang menyediakan dirinya untuk memberikan
jalan bagi kelancaran proses belajar mengajar.

 Motivator: orang yang mampu membangkitkan minat siswa untuk
terus giat belajar sendiri.

 Konselor: orang yang dapat membantu siswa menemukan dan
mengatsi sendiri masalah-masalh yang dihadapi setiap siswa.
Selain itu guru juga mempunyai pemahaman yang baik tentang
karakteristik siswa, dan teknik-teknik memimpin perkembangan siswa.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Developmentalisme menekankan pendidikan alam di sekolah, dengan
memberikan peranan yang lebih positif dari pendidik di dalam mengawal
dan melancarkan proses pengembangan yang wajar dari kemampuankemampuan bawaan yang tekandung dalam diri setiap individu.

Progresivisme adalah pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah berpusat pada anak. Sedangkan guru berperan
sebagai motivator, fasilitator dan konselor.
SARAN

Dengan penyusunan makalah ini, kami berharap kepada pembaca,
khususnya para mahasiswa berikutnya dapat mengembangkan makalah ini supaya
lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti. Kami menyadari makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat
menyusun makalah lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://komex.wepsite.me/files/Aliran-aliranpendidikan
http://ricky-diah.blogspot.com/2011/11/gerakan-gerakan-pembaharuanpendidikan.html
Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Radja Grafindo
Persada.
Barnadip, Imam, M.A. 2013. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ombak.

DISKUSI KELAS
1. Apa yang dimaksud aliran freobalianisme ? (9)=1
Jawab: Aliran freobalianisme adalah menekankan perwujudan diri melalui
kegiatan sendiri dan penggunaan metode menessori yang menekankan
pada pendidikan diri sendiri. Tokohnya adalah Freobel, ia adalah seorang
ilmuan pendidikan yang memadukan aspek filosofis dan sikologis dalam
pendidikan. Sumbangan konseptual tentang pendidikan yang tetap diakui
dalam dunia pendidikan antara lain yaitu, konsep-konsep pendidikan harus
didasarkan pada evolusi alami dari kegiatan-kegiatan anak dan semua
perkembangan yang sesungguhnya bersumber pada kegiatan sendiri dari
dalam diri anak.
2. Apa yang dimaksud dengan reformasi pestalozzi dan sebutkan
contohnya?(10)=7
Jawab:

Reformasi Pestalozzi mempunyai komitmen untuk melakukan

reformasi social dan melaksanakan proyek kemanusiaan yang melibatkan
anak yatim. Dalam pendidikannya menekankan cinta dan kasih sayang
serta menciptakan lingkungan kekeluargaan dan anak tumbuh dan
berkembang

secara alami, maka melalui asosiasinya yang reformasi

Pestalozzi sadar akan masaah social dalam pendidikannya ini, dia
memiliki 3 tujuan yaitu: pendidikan, metode pendidikan, disiplin dalam
kelas.
3. Berikan contoh tentang aliran pendidikan progresivisme! (2)= 5
Jawab: Secara harfiah berarti menuju kea rah yang lebih baik, jadi aliran
itu mengutamakan pendidikan yang berpusat pada anak sebagai reaksi
yang dilakukan oleh guru/bahan pembelajaran. Contohnya : pendidikan
kelompok saat ini, didalam pembelajaran kurikulum saat ini siswa dan
guru diharapkan bias bersama-sama aktif. Yang kedua, mempebanyak
praktek di dalam pembelajaran.
4. Pengembangan

pendidikan

mengutamakan

pada

pendidikan universal. Apa itu pendidikan universal? (5)= 2

pengembangan

Jawab: Pendidikan universal yaitu system pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan tanpa
menghiraukan suku, jenis kelamin, kepercayaan, dan kemampuan (tidak
ada diskriminasi)
5. Apa yang dimaksud dengan sekolah pendidikan organik dan shandy hill?
(1)= 4
Jawab: Pendidikan organic adalah pendidikan yang berpusat pada
pembelajaran dari pada kegiatan mengajar, siswa ditempatkan sebagai
subyek belajar, sehingga kebutuhan, keampuan potensi dan bakatsiswa
data terakomodir di dalamnya.
6. Apa yang dimaksud dengan prinsip naturalisme romantic roussou? (7)= 6
Jawab: Naturalisme Romantic Roussou yaitu pendidikan alam di sekolah
dengan memberikan peranan yang lebih positif dari pendidikan di dalam
mengawal dan melancarkan proses pengembangan yang wajar dari
kemampuan-kemampuan bawaan yang terkandung dalam diri setiap
individu.
7. Apa yang dimaksud semangat radikalisme dan reformasi dalam faktor
berkembangnya aliran progresivisme? (6)= 8
Jawab:yaitu suatu konsep atau semangat yang berupaya mengadakan
perubahan

kehidupan

secara

menyeluruh

dan

mendasar

tanpa

memperhitungkan adanya peraturan atau ketentuan seperti konstitusional,
politik, social.
8. Bagaimana potensi setiap individu dapat berkembang secara harmonis
dalam penddidikan? (8)= 9
Jawab: Cara mengembangkan potensi anak dalam pendidikan dengan
memberikan wadah /tempa bagi siswanya dengan menyalurkan potensipotensi yang ada dalam seseorang dapat tersalurkan dan dapat
dikembangkan

secara

menyeluruh

dan

bersepadu,

bias

dengan

menyediakan wadah seperti krgiatan ekstrakulikuler di sekolah. Dan
memberikan fasilitas dalam pembelajaran, setelah terbentuknya wadah
maka seorang guru harus berperan sebagai motivator.

9. Guru harus bisa menjadi fasilitator, motivator, dan konselor. Apa yang
dimaksud dengan fasilitator, motifator dan konselor?contohnya?(4)= 10
Fasilitator adalah orang yang bertugas memberikan fasilitas dalam
pembelajaran,
Motivator adalah orang yang mendorong sesorang untuk melakukan
sesuatu
Konselor adalah yang diharapkan akan dapat merespon pembelajaran.
Contoh guru membantu siswa