Layanan Bimbingan dan Konseling Anak Usi
i
PROSIDING
2nd SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING
“Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling”
ii
PROSIDING
2nd SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING
“Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling”
Penyunting:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dr. Blasius Boli Lasan, M. Pd
Dr. Henny Indreswary, M. Pd
Mulawarman, S.Pd., M., Pd., Ph.d
Dr. Farida Aryani, M.Pd
Prof. Dr. Punaji Setyosari, M.Pd., M.Ed
Sigit Sanyata, M. Pd
iii
SUSUNAN PANITIA
Abi Fa’izzarahman Prabawa
Eni Rindi Antika
Eny Rahmawatiningtyas
Halimatussakdiah
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Bendahara
Sie Kesekretariatan
Koordinator
Anggota
Firstalenda Susgaleni
Dwi Noviana Komsi
Baiq Lina Astini Rahayu
Amilia Nopitasari
Sie Humas & Publikasi
Koordinator
Anggota
Eriek Ibnu Hidayat
Roiyan One Febriani
Arief Budi Santoso
Novia Damayanti
Chusnul Maulidiyah E. A
Adi Dewantoro
Sie Acara
Koordinator
Anggota
Riskiyana Prihatiningsih
Khilman Rofi Azmi
Setyo Pranoto
Wulida Firdausu Ahla
Ria Setiawati
Sie Konsumsi
Koordinator
Anggota
Nurlaila Qadriah Yunan
Nike Hardianti
Ebtaniz Zulwidyaningtyas
Belkis Putri Utami
Sulistya Widya Nugraha
Vesty Dwi Cahyaningrum
Sie Perlengkapan
Koordinator
Anggota
Aji Prasetyo Wicaksono
Veno Dwi Krisnanda
Amalia Fitriana
Kade Sathya Gita Rismawan
Muhamad Nikman Naser
Sie Dekorasi & Dokumentasi
Koordinator
Anggota
Rizal Ilham
Ardian Manuarta
Yogi Budi Hartanto
Husni Hanafi
Fajar Rosyidi
Sie Prosiding
Koordinator
Anggota
Mawardi Djamaluddin
Devy Probowat
May Dana Izzati
Herwinda Putri Daniswari
Oksa Kartika De Hambri
Nanda Istiqomah
Achmad Noval Sukmana
iv
Siti S. Fadhilah
Model Bimbingan Karier untuk Mewujudkan Teaching University dengan Pendekatan Multikultural ...
473
Titis Firdia Nastiti
Meningkatkan Keterampilan Asertif melalui Seni Ketoprak .....................................................................
486
Tri Dewantari dan Veni Purnamasari
Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Disiplin Belajar Siswa Kelas X .................................
495
Tri Sutanti
Bimbingan Klasikal dengan Teknik Simbolik Model sebagai Alternatif Solusi untuk Meningkatkan
Empati pada Anak Usia Dini .....................................................................................................................
504
Ulfa Danni Rosada
Layanan Konseling Traumatik bagi Korban Bencana Banjir di Jakarta ....................................................
516
Veny Iswaningtyas
Layanan Bimbingan dan Konseling anak Usia Dini ..................................................................................
525
Wahyu Nanda Eka Saputra
Musik dan Konseling: Sebuah Inovasi dengan Mengintegrasikan Seni Kreatif dalam Konseling ...........
531
Wahyu Widiatmoko, Barep Hapit Surya Putra, dan Rio Hermawan
Neuro-Linguistic Programming dalam Layanan Konseling ......................................................................
538
Windy Lutfiana Tristy
Penggunaaan Jejaring Sosial dengan Konsep HEPPY (Help People Around You ) sebagai Strategi BK
dalam Menumbuhkan Empati Peserta Didik ...................................................................................... .......
xi
544
2nd Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 2017
Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI
Oleh:
Veny Iswantiningtyas
Universitas Nusantara PGRI Kediri
e-mail: veny.tyas@yahoo.com
ABSTRAK
Kegiatan bimbingan diberikan kepada semua anak usia dini agar mencapai perkembangan secara
optimal. Oleh karena itu bentuk kegiatan bimbingan dan konseling hanya diarahkan untuk
membantu anak dalam mengatasi permasalahnnya agar anak dapat berkembang optimal. Dalam
pelaksanaan kegiatan bimbingan guru/pendamping anak usia dini dapat menggunakan beberapa
layanan konseling sebagai gambaran untuk menemukan permasalahan pada anak. Apabila
masalah yang dihadapi anak cukup berat guru dapat melakukan pengalihtangankan kepada tenaga
ahli.
Kata Kunci : Layanan Bimbingan dan Konseling, Anak Usia Dini
aspek perkembangan bahasa dan kognitifnya
PENDAHULUAN
juga akan mengalami hambatan. Selain itu
Anak usia dini adalah anak yang
anak
sedang berada dalam proses perkembangan.
akan
bersosialisasi
Perkembangan pada anak usia dini meliputi
dan
kognitif, bahasa nilai-nilai moral agama,
maupun
perkembangannya,
kesemua
perkembangan
tidak
anak
5-10%
berkembang
mempengaruhi
agak
anak
dapat
telah dilakukan oleh Browder, L diperkirakan
aspek
anak-anak
emosional
(ED).
memiliki
Anak-anak
gangungan
dengan
ganguangan emosional cenderung memiliki
lain. Apabila satu aspek mengalami hambatan
akan
penanganan
Berdasarkan hasil penelitian yang
tempo
sendiri-sendiri tetapi terintegrasi satu sama
maka
teman-temannya.
optimal.
perkembangan setiap anak berbeda-beda baik
kualitas
dengan
dalam
mengembangkan kemampuan dirinya secara
sosial emosional dan seni. Semua aspek
segi
hambatan
Permasalahan ini harus mendapat perthatian
beberapa aspek perkembangan fisik-motorik,
dari
mengalami
sesuatu
aspek
hambatan
keberhasilan
akdemis,
khususnya di bidang membaca, matematika,
perkembangan lainnya. Misalnya, apabila
bahasa
dalam perkembangan fisik ada anak yang
dan
ekpsresi
tertulis.
Rational
Emostive Behavior Therapi (REBT) dapat
mengalami gangguan pendengaran, maka
memberikan intervensi yang efektif untuk
525
dengan
Menurut Syaodih (2004) dalam melaksanakan
ganguan emosional, dalam REBT ini anak
peranannya sebagai pembimbing, guru /
yang memiliki ganguan emosional dilibatkan
pendamping anak usia dini perlu memiliki
dalam model konseling yang berhubungan
beberapa karakteristik yaitu : memiliki sifat
dengan masalah spiritual, perilaku, kognitif,
sabar, penuh kasih, penuh perhatian, ramah,
aspek emosional
toleransi
memfasilitasi
belajar
anak-anak
dan
interpersonal
dari
terhadap
anak,
empati,
penuh
kehangatan, menerima anak apa adanya, adil,
kehidupan anak.
Merujuk pada berbagai masalah dalam
memahami perasaan anak, pemaaf terhadap
tahapan perkembangan anak usia dini, maka
anak, menghargai anak, memberi kesabaran
layanan bimbingan dan konseling sangat
pada
diperlukan. Menurut Syaodih E (2008) salah
hubungan yang akrab dengan anak. Lebih
satu layanan yang perlu dilakukan dalam
lanjut Syaodih (2004) menjelaskan bahwa
membantu
adalah
selain guru / pendamping memiliki peran
layanan bimbingan dan konseling. Sebagai
sebagai seorang pendidik dan pendamping,
sebuah layanan yang sifatnya membantu,
guru juga memiliki beberapa keterbatasan
bimbingan dan konseling merupakan bagian
sebagai seorang pembimbing, diantaranya
dari keseluruhan kegiatan pendidikan selain
sebagai berikut : guru / pendamping sebagai
kegiatan
pelatihan.
pembimbing anak usia dini tidak memiliki
Kegiatan bimbingan dan konseling untuk
kualifikasi sebagai seorang pembimbing,
anak usia dini diarahkan untuk membantu
adanya
anak agar dapat bersosilaisasi dengan teman-
membantu perkembangan dan permasalahan
temannya disekolah. Misalnya, pada saat awal
yang dialami oleh anak usia dini, kurang
masuk
memahami secara tepat konsep , lingkungan,
perkembangan
pembelajaran
sekolah
anak
dan
umumnya
anak-anak
anak,
dan
keterbatasan
mampu
menciptakan
kemampuan
dalam
bersosialisasi
maka
langkah, maupun teknik bimbingan yang
guru/pendamping
anak
harus dilakukan, waktu yang dimiliki untuk
dikenalkan dengan teman-teman yang lain
melaksanakan bimbingan pada anak usia dini
dalam suasana yang menyenangkan.
sangat terbatas sedangkan jumlah anak yang
mengalami
dengan
kesulitan
bantuan
Proses tumbuh kembang anak usia
dihadapi relatif banyak, anak didik yang
sangat
peran
dihadapi relatif sangat berusia muda, belum
guru/pendamping sebagai pembimbing, oleh
dapat mengungkapkan masalah dan mengatasi
sebab itu untuk menjadi seorang
guru /
masalahnya, serta kurangnya kemampuan
pendamping anak usia dini tidaklah mudah.
praktis yang dimiliki guru / pendamping
dini
ditunjang
oleh
2nd Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 2017
Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling
dalam melakukan kerja sama dengan orangtua
making choices and adjustment ang in solving
dalam membantu mengatasi permasalahan
problems. Guidance aims at aiding the
anak usia dini.
recipient to grow his independence and
ability to be responsible for himself”. Artinya
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan
PEMBAHASAN
konseling
oleh seseorang kepada orang lain dalam
dibutuhkan
membuat pilihan dan penyesuaian diri untuk
karena banyak perilaku bermasalah muncul
memecahkan masalah. Bimbingan bertujuan
pada peserta didik ketika dewasa yang
untuk membantu menumbuhkan kemandirian
disebabkan oleh masa lalunya diwaktu kecil.
dan kemampuannya serta bertanggung jawab
Tujuan utama diselenggarakannya bimbingan
pada dirinya sendiri.
Keberadaan
dilingkungan
bimbingan
PAUD
sangat
Menurut Crow & Crow (dalam Surya,
dan konseling di lembaga PAUD adalah
mengambil
tindakan
preventif
M.
terhadap
2003)
bimbingan
diartikan
sebagai
munculnya perilaku bermasalah tersebut,
bantuan yang diberikan seseorang baik pria
bimbingan
hanya
maupun wanita yang memiliki pribadi yang
diberikan kepada anak didik yang telah
baik dan pendidikan yang memadai kepada
bermasalah
seorang individu dari setiap usia untuk
kepada
dan
konseling
perilakunya
mereka
yang
tidak
melainkan
tidak
juga
menolongnya,
berperilaku
kegiatan
masalah.
Pengertian
Bimbingan
dan
pilihan
Konseling
mengembangkan
kehidupanya
sendiri,
kegiatan-
sendiri,
membuat
dan memikul
bebannya
sendiri. Natawidjaja (dalam Syaodih, E 2004)
Anak Usia Dini.
Konseling
mengartikan bimbingan sebagai suatu proses
dimaksudkan sebagai terjemahan dari istilah
pemberian bantuan kepada individu yang
“Guidance
istilah
dilakukan secara berkesinambungan, agar
dengan
individu tersebut dapat memahami dirinya
bimbingan, sedangkan istilah “Counseling”
sehingga dia dapat sanggup mengarahkan
diterjemahkan
dirinya dan dapat bertindak secara wajar,
Istilah
Bimbingan
and
“Guidance”
terkadang
dan
Counseling”
diterjemahkan
dengan
istilah
konseling.
Tetapi
“counseling”
juga
sesuai
dengan
tuntutan
dan
keadaan
diterjemahkan dengan penyuluhan. Jones
lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan
(dalam Walgito, 2004) berpendapat bahwa
kehidupan apa umumnya.
Bimbingan dan Konseling “Guidance is the
Berdasarkan pendapat para ahli diatas,
help given by one person to another in
maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan
527
dan konseling pada anak usia dini adalah
Bimbingan diberikan kepada semua anak dan
suatu
yang
bukan hanya untuk anak yang menghadapi
dilakukan oleh guru terhadap anak usia dini
masalah, (c). Bimbingan merupakan proses
agar anak mampu mengatasi permasalahan-
yang
permasalahan yang dihadapainya dan dapat
pendidikan, (d). Bimbingan harus berpusat
berkembang secara optimal.
pada anak yang dibimbing, (e). Kegiatan
Tujuan Konseling Anak-anak.
bimbingan mencakup seluruh kemampuan
upaya
memberikan bantuan
Menurut Geldard, K (2012) tujuan
menyatu
perkembangan
dalam
anak
semua
yang
kegiatan
meliputi
dilakukan konseling untuk anak-anak adalah :
kemampuan fisik-morik, kecerdasan, sosial
(a) Tujuan Dasar. Memungkinkan anak
maupun emosional, (f). Bimbingan harus
memperoleh tingkat keharmonisan pikiran,
dimulai dengan mengenal (mengidentifikasi)
emosi, dan tingkah laku, (b) Tujuan Orang
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak,
tua.Orang tua bertujuan membawa anaknya
(g). Bimbingan harus fleksibel dan sesuai
untuk mendapatkan terapi, (c) Tujuan yang
dengan kebutuhan serta perkembangan anak,
dirumuskan konselor.
Konselor sebagai
(h). Dalam menyampaikan permasalahan anak
dampak dari hipotesis yang dimiliki konselor,
kepada orang tua hendaknya menciptakan
tentang mengapa anak berperilaku dengan
situasi aman dan menyenangkan sehingga
cara tertentu, (d) Tujuan anak. Tujuan ini
memungkinkan terjadinya komunikasi yang
muncul selama sesi terapi dan secara efektif
wajar dan terhindar dari kesalah pahaman, (i).
merupakan tujuan yang di inginkan anak,
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan
meskipun
mampu
hendaknya orang tua diikutsertakan agar
mengucapkannya. Tujuan dasar biasanya
mereka dapat mengikuti perkembangan dan
diperoleh dengan mendahulukan tujuan anak,
memberikan bantuan kepada anaknya di
sementara kita menjalankan tujuan orang tua
rumah, (j). Bimbingan dilakukan seoptimal
dan konselor pada saat yang bersamaan.
mungkin sesuai dengan kemampuan yang
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
dimiliki guru/pendamping sebagai pelaksana
Untuk Anak Usia Dini.
bimbingan, bilamana masalah yang terjadi
anak
biasanya
tidak
Syaodih, E (2004) Dalam pelaksanaan
perlu ditindaklanjuti maka guru pembimbing
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada
harus mengkonsultasikan kepada sekolah dan
anak usia dini perlu memperhatikan prinsip-
tenaga ahli, (k). Bimbingan harus diberikan
prinsip berikut ini : (a). Bimbingan bagian
secara berkelanjutan.
penting
Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan
Konseling Untuk Anak Usia Dini.
dari
proses
pendidikan,
(b).
2nd Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 2017
Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling
Konseling pada dasarnya merupakan
dan menganalisis data, (d) Melakukan tindak
suatu layanan yang bersifat trapeutik /
lanjut (follow up).
penyembuhan dan layanan ini hanya dapat
dilakukan
oleh
kemampuan
petugas
untuk
yang
memiliki
konseling.
KESIMPULAN
Guru
Bimbingan dan konseling anak usia
pendamping anak usia dini tidak dibekali
dini merupakan upaya memberikan bantuan
secara khusus untuk melakukan konseling.
Apabila
guru
pendamping
yang dilakukan oleh guru terhadap anak usia
menemukan
dini
masalah yang cukup berat, maka guru dapat
mengatasi
yang
bimbingan dan konseling pada anak usia dini
konselor atau psikolog. Syaodih E (2008)
langkah
mampu
dihadapainya. Dalam memberikan layanan
kepada ahlinya, misalnya kepada dokter,
beberapa
anak
permasalahan-permasalahan
melakukan pengalihtangankan penanganan
menjelaskan
agar
guru dapat menggunakan beberapa langkah.
yang
Apabila dalam proses konseling guru tidak
dilakukan dalam layanan konseling adalah :
mampu
(a) Identifikasi masalah. (b) Analisis masalah,
mengatasinya,
mengalihtangankan
(c) Diagnosis, (d) Prognosis, (e) Pemberian
guru
penanganan
dapat
kepada
ahlinya. Layanan evaluasi merupakan layanan
bantuan, (f) Evaluasi dan tindak lanjut.
untuk
Evaluasi dan Tindak lanjut pada Program
Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini.
mengetahui
penanganan
yang
tingkat
telah
keberhasilan
dilakukan
guru
pendamping tehadap anak usia dini.
Layanan evaluasi dan tindak lanjut
merupakan layanan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan
penanganan
yang
telah
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan guru pendamping anak usia dini.
Ukuran
keberhasilan
suatu
Browder,
L.
Tersedia
dalam
http://docshare01.docshare.tips/files/1209
7/120972005.pdf. di unduh pada selasa
28 maret 2017
pelayanan
bimbingan dan konseling dapat dilihat dari
seberapa jauh perubahan perilaku yang terjadi
pada anak. Menurut Syaodih E (2008)
Geldard, K. 2012.Konseling
Jakarta: PT . Indeks
langkah-langkah kegiatan evaluasi program
bimbingan dan konseling untuk anak usia dini
yaitu :
(a) Merumuskan masalah
Anak-anak.
Surya, M.. 2003. Psikologi Konseling.
Bandung : Pustaka Bani Quraisy
atau
beberapa pertanyaan, (b) Mengembangkan
Syoadih, E. 2004. Bimbingan di Taman
Kanak-kanak. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional. Derektorat Jendral
dan menyusun instrumen, (c) Mengumpulkan
529
Pendidikan Tinggi. Bagian Proyek
Peningkatan Pendidikan tenaga Kerja.
Syoadih, E.dan Agustin, M. 2008. Bimbingan
Konseling untuk Anak Usia Dini. Jakarta
Universitas Terbuka.
Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling
Perkawinan.
PROSIDING
2nd SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING
“Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling”
ii
PROSIDING
2nd SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING
“Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling”
Penyunting:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dr. Blasius Boli Lasan, M. Pd
Dr. Henny Indreswary, M. Pd
Mulawarman, S.Pd., M., Pd., Ph.d
Dr. Farida Aryani, M.Pd
Prof. Dr. Punaji Setyosari, M.Pd., M.Ed
Sigit Sanyata, M. Pd
iii
SUSUNAN PANITIA
Abi Fa’izzarahman Prabawa
Eni Rindi Antika
Eny Rahmawatiningtyas
Halimatussakdiah
Ketua Pelaksana
Sekretaris
Bendahara
Sie Kesekretariatan
Koordinator
Anggota
Firstalenda Susgaleni
Dwi Noviana Komsi
Baiq Lina Astini Rahayu
Amilia Nopitasari
Sie Humas & Publikasi
Koordinator
Anggota
Eriek Ibnu Hidayat
Roiyan One Febriani
Arief Budi Santoso
Novia Damayanti
Chusnul Maulidiyah E. A
Adi Dewantoro
Sie Acara
Koordinator
Anggota
Riskiyana Prihatiningsih
Khilman Rofi Azmi
Setyo Pranoto
Wulida Firdausu Ahla
Ria Setiawati
Sie Konsumsi
Koordinator
Anggota
Nurlaila Qadriah Yunan
Nike Hardianti
Ebtaniz Zulwidyaningtyas
Belkis Putri Utami
Sulistya Widya Nugraha
Vesty Dwi Cahyaningrum
Sie Perlengkapan
Koordinator
Anggota
Aji Prasetyo Wicaksono
Veno Dwi Krisnanda
Amalia Fitriana
Kade Sathya Gita Rismawan
Muhamad Nikman Naser
Sie Dekorasi & Dokumentasi
Koordinator
Anggota
Rizal Ilham
Ardian Manuarta
Yogi Budi Hartanto
Husni Hanafi
Fajar Rosyidi
Sie Prosiding
Koordinator
Anggota
Mawardi Djamaluddin
Devy Probowat
May Dana Izzati
Herwinda Putri Daniswari
Oksa Kartika De Hambri
Nanda Istiqomah
Achmad Noval Sukmana
iv
Siti S. Fadhilah
Model Bimbingan Karier untuk Mewujudkan Teaching University dengan Pendekatan Multikultural ...
473
Titis Firdia Nastiti
Meningkatkan Keterampilan Asertif melalui Seni Ketoprak .....................................................................
486
Tri Dewantari dan Veni Purnamasari
Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Disiplin Belajar Siswa Kelas X .................................
495
Tri Sutanti
Bimbingan Klasikal dengan Teknik Simbolik Model sebagai Alternatif Solusi untuk Meningkatkan
Empati pada Anak Usia Dini .....................................................................................................................
504
Ulfa Danni Rosada
Layanan Konseling Traumatik bagi Korban Bencana Banjir di Jakarta ....................................................
516
Veny Iswaningtyas
Layanan Bimbingan dan Konseling anak Usia Dini ..................................................................................
525
Wahyu Nanda Eka Saputra
Musik dan Konseling: Sebuah Inovasi dengan Mengintegrasikan Seni Kreatif dalam Konseling ...........
531
Wahyu Widiatmoko, Barep Hapit Surya Putra, dan Rio Hermawan
Neuro-Linguistic Programming dalam Layanan Konseling ......................................................................
538
Windy Lutfiana Tristy
Penggunaaan Jejaring Sosial dengan Konsep HEPPY (Help People Around You ) sebagai Strategi BK
dalam Menumbuhkan Empati Peserta Didik ...................................................................................... .......
xi
544
2nd Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 2017
Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ANAK USIA DINI
Oleh:
Veny Iswantiningtyas
Universitas Nusantara PGRI Kediri
e-mail: veny.tyas@yahoo.com
ABSTRAK
Kegiatan bimbingan diberikan kepada semua anak usia dini agar mencapai perkembangan secara
optimal. Oleh karena itu bentuk kegiatan bimbingan dan konseling hanya diarahkan untuk
membantu anak dalam mengatasi permasalahnnya agar anak dapat berkembang optimal. Dalam
pelaksanaan kegiatan bimbingan guru/pendamping anak usia dini dapat menggunakan beberapa
layanan konseling sebagai gambaran untuk menemukan permasalahan pada anak. Apabila
masalah yang dihadapi anak cukup berat guru dapat melakukan pengalihtangankan kepada tenaga
ahli.
Kata Kunci : Layanan Bimbingan dan Konseling, Anak Usia Dini
aspek perkembangan bahasa dan kognitifnya
PENDAHULUAN
juga akan mengalami hambatan. Selain itu
Anak usia dini adalah anak yang
anak
sedang berada dalam proses perkembangan.
akan
bersosialisasi
Perkembangan pada anak usia dini meliputi
dan
kognitif, bahasa nilai-nilai moral agama,
maupun
perkembangannya,
kesemua
perkembangan
tidak
anak
5-10%
berkembang
mempengaruhi
agak
anak
dapat
telah dilakukan oleh Browder, L diperkirakan
aspek
anak-anak
emosional
(ED).
memiliki
Anak-anak
gangungan
dengan
ganguangan emosional cenderung memiliki
lain. Apabila satu aspek mengalami hambatan
akan
penanganan
Berdasarkan hasil penelitian yang
tempo
sendiri-sendiri tetapi terintegrasi satu sama
maka
teman-temannya.
optimal.
perkembangan setiap anak berbeda-beda baik
kualitas
dengan
dalam
mengembangkan kemampuan dirinya secara
sosial emosional dan seni. Semua aspek
segi
hambatan
Permasalahan ini harus mendapat perthatian
beberapa aspek perkembangan fisik-motorik,
dari
mengalami
sesuatu
aspek
hambatan
keberhasilan
akdemis,
khususnya di bidang membaca, matematika,
perkembangan lainnya. Misalnya, apabila
bahasa
dalam perkembangan fisik ada anak yang
dan
ekpsresi
tertulis.
Rational
Emostive Behavior Therapi (REBT) dapat
mengalami gangguan pendengaran, maka
memberikan intervensi yang efektif untuk
525
dengan
Menurut Syaodih (2004) dalam melaksanakan
ganguan emosional, dalam REBT ini anak
peranannya sebagai pembimbing, guru /
yang memiliki ganguan emosional dilibatkan
pendamping anak usia dini perlu memiliki
dalam model konseling yang berhubungan
beberapa karakteristik yaitu : memiliki sifat
dengan masalah spiritual, perilaku, kognitif,
sabar, penuh kasih, penuh perhatian, ramah,
aspek emosional
toleransi
memfasilitasi
belajar
anak-anak
dan
interpersonal
dari
terhadap
anak,
empati,
penuh
kehangatan, menerima anak apa adanya, adil,
kehidupan anak.
Merujuk pada berbagai masalah dalam
memahami perasaan anak, pemaaf terhadap
tahapan perkembangan anak usia dini, maka
anak, menghargai anak, memberi kesabaran
layanan bimbingan dan konseling sangat
pada
diperlukan. Menurut Syaodih E (2008) salah
hubungan yang akrab dengan anak. Lebih
satu layanan yang perlu dilakukan dalam
lanjut Syaodih (2004) menjelaskan bahwa
membantu
adalah
selain guru / pendamping memiliki peran
layanan bimbingan dan konseling. Sebagai
sebagai seorang pendidik dan pendamping,
sebuah layanan yang sifatnya membantu,
guru juga memiliki beberapa keterbatasan
bimbingan dan konseling merupakan bagian
sebagai seorang pembimbing, diantaranya
dari keseluruhan kegiatan pendidikan selain
sebagai berikut : guru / pendamping sebagai
kegiatan
pelatihan.
pembimbing anak usia dini tidak memiliki
Kegiatan bimbingan dan konseling untuk
kualifikasi sebagai seorang pembimbing,
anak usia dini diarahkan untuk membantu
adanya
anak agar dapat bersosilaisasi dengan teman-
membantu perkembangan dan permasalahan
temannya disekolah. Misalnya, pada saat awal
yang dialami oleh anak usia dini, kurang
masuk
memahami secara tepat konsep , lingkungan,
perkembangan
pembelajaran
sekolah
anak
dan
umumnya
anak-anak
anak,
dan
keterbatasan
mampu
menciptakan
kemampuan
dalam
bersosialisasi
maka
langkah, maupun teknik bimbingan yang
guru/pendamping
anak
harus dilakukan, waktu yang dimiliki untuk
dikenalkan dengan teman-teman yang lain
melaksanakan bimbingan pada anak usia dini
dalam suasana yang menyenangkan.
sangat terbatas sedangkan jumlah anak yang
mengalami
dengan
kesulitan
bantuan
Proses tumbuh kembang anak usia
dihadapi relatif banyak, anak didik yang
sangat
peran
dihadapi relatif sangat berusia muda, belum
guru/pendamping sebagai pembimbing, oleh
dapat mengungkapkan masalah dan mengatasi
sebab itu untuk menjadi seorang
guru /
masalahnya, serta kurangnya kemampuan
pendamping anak usia dini tidaklah mudah.
praktis yang dimiliki guru / pendamping
dini
ditunjang
oleh
2nd Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 2017
Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling
dalam melakukan kerja sama dengan orangtua
making choices and adjustment ang in solving
dalam membantu mengatasi permasalahan
problems. Guidance aims at aiding the
anak usia dini.
recipient to grow his independence and
ability to be responsible for himself”. Artinya
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan
PEMBAHASAN
konseling
oleh seseorang kepada orang lain dalam
dibutuhkan
membuat pilihan dan penyesuaian diri untuk
karena banyak perilaku bermasalah muncul
memecahkan masalah. Bimbingan bertujuan
pada peserta didik ketika dewasa yang
untuk membantu menumbuhkan kemandirian
disebabkan oleh masa lalunya diwaktu kecil.
dan kemampuannya serta bertanggung jawab
Tujuan utama diselenggarakannya bimbingan
pada dirinya sendiri.
Keberadaan
dilingkungan
bimbingan
PAUD
sangat
Menurut Crow & Crow (dalam Surya,
dan konseling di lembaga PAUD adalah
mengambil
tindakan
preventif
M.
terhadap
2003)
bimbingan
diartikan
sebagai
munculnya perilaku bermasalah tersebut,
bantuan yang diberikan seseorang baik pria
bimbingan
hanya
maupun wanita yang memiliki pribadi yang
diberikan kepada anak didik yang telah
baik dan pendidikan yang memadai kepada
bermasalah
seorang individu dari setiap usia untuk
kepada
dan
konseling
perilakunya
mereka
yang
tidak
melainkan
tidak
juga
menolongnya,
berperilaku
kegiatan
masalah.
Pengertian
Bimbingan
dan
pilihan
Konseling
mengembangkan
kehidupanya
sendiri,
kegiatan-
sendiri,
membuat
dan memikul
bebannya
sendiri. Natawidjaja (dalam Syaodih, E 2004)
Anak Usia Dini.
Konseling
mengartikan bimbingan sebagai suatu proses
dimaksudkan sebagai terjemahan dari istilah
pemberian bantuan kepada individu yang
“Guidance
istilah
dilakukan secara berkesinambungan, agar
dengan
individu tersebut dapat memahami dirinya
bimbingan, sedangkan istilah “Counseling”
sehingga dia dapat sanggup mengarahkan
diterjemahkan
dirinya dan dapat bertindak secara wajar,
Istilah
Bimbingan
and
“Guidance”
terkadang
dan
Counseling”
diterjemahkan
dengan
istilah
konseling.
Tetapi
“counseling”
juga
sesuai
dengan
tuntutan
dan
keadaan
diterjemahkan dengan penyuluhan. Jones
lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan
(dalam Walgito, 2004) berpendapat bahwa
kehidupan apa umumnya.
Bimbingan dan Konseling “Guidance is the
Berdasarkan pendapat para ahli diatas,
help given by one person to another in
maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan
527
dan konseling pada anak usia dini adalah
Bimbingan diberikan kepada semua anak dan
suatu
yang
bukan hanya untuk anak yang menghadapi
dilakukan oleh guru terhadap anak usia dini
masalah, (c). Bimbingan merupakan proses
agar anak mampu mengatasi permasalahan-
yang
permasalahan yang dihadapainya dan dapat
pendidikan, (d). Bimbingan harus berpusat
berkembang secara optimal.
pada anak yang dibimbing, (e). Kegiatan
Tujuan Konseling Anak-anak.
bimbingan mencakup seluruh kemampuan
upaya
memberikan bantuan
Menurut Geldard, K (2012) tujuan
menyatu
perkembangan
dalam
anak
semua
yang
kegiatan
meliputi
dilakukan konseling untuk anak-anak adalah :
kemampuan fisik-morik, kecerdasan, sosial
(a) Tujuan Dasar. Memungkinkan anak
maupun emosional, (f). Bimbingan harus
memperoleh tingkat keharmonisan pikiran,
dimulai dengan mengenal (mengidentifikasi)
emosi, dan tingkah laku, (b) Tujuan Orang
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak,
tua.Orang tua bertujuan membawa anaknya
(g). Bimbingan harus fleksibel dan sesuai
untuk mendapatkan terapi, (c) Tujuan yang
dengan kebutuhan serta perkembangan anak,
dirumuskan konselor.
Konselor sebagai
(h). Dalam menyampaikan permasalahan anak
dampak dari hipotesis yang dimiliki konselor,
kepada orang tua hendaknya menciptakan
tentang mengapa anak berperilaku dengan
situasi aman dan menyenangkan sehingga
cara tertentu, (d) Tujuan anak. Tujuan ini
memungkinkan terjadinya komunikasi yang
muncul selama sesi terapi dan secara efektif
wajar dan terhindar dari kesalah pahaman, (i).
merupakan tujuan yang di inginkan anak,
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan
meskipun
mampu
hendaknya orang tua diikutsertakan agar
mengucapkannya. Tujuan dasar biasanya
mereka dapat mengikuti perkembangan dan
diperoleh dengan mendahulukan tujuan anak,
memberikan bantuan kepada anaknya di
sementara kita menjalankan tujuan orang tua
rumah, (j). Bimbingan dilakukan seoptimal
dan konselor pada saat yang bersamaan.
mungkin sesuai dengan kemampuan yang
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
dimiliki guru/pendamping sebagai pelaksana
Untuk Anak Usia Dini.
bimbingan, bilamana masalah yang terjadi
anak
biasanya
tidak
Syaodih, E (2004) Dalam pelaksanaan
perlu ditindaklanjuti maka guru pembimbing
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada
harus mengkonsultasikan kepada sekolah dan
anak usia dini perlu memperhatikan prinsip-
tenaga ahli, (k). Bimbingan harus diberikan
prinsip berikut ini : (a). Bimbingan bagian
secara berkelanjutan.
penting
Pelaksanaan Layanan
Bimbingan dan
Konseling Untuk Anak Usia Dini.
dari
proses
pendidikan,
(b).
2nd Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling, 2017
Komitmen Profesional dan Akuntabilitas Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling
Konseling pada dasarnya merupakan
dan menganalisis data, (d) Melakukan tindak
suatu layanan yang bersifat trapeutik /
lanjut (follow up).
penyembuhan dan layanan ini hanya dapat
dilakukan
oleh
kemampuan
petugas
untuk
yang
memiliki
konseling.
KESIMPULAN
Guru
Bimbingan dan konseling anak usia
pendamping anak usia dini tidak dibekali
dini merupakan upaya memberikan bantuan
secara khusus untuk melakukan konseling.
Apabila
guru
pendamping
yang dilakukan oleh guru terhadap anak usia
menemukan
dini
masalah yang cukup berat, maka guru dapat
mengatasi
yang
bimbingan dan konseling pada anak usia dini
konselor atau psikolog. Syaodih E (2008)
langkah
mampu
dihadapainya. Dalam memberikan layanan
kepada ahlinya, misalnya kepada dokter,
beberapa
anak
permasalahan-permasalahan
melakukan pengalihtangankan penanganan
menjelaskan
agar
guru dapat menggunakan beberapa langkah.
yang
Apabila dalam proses konseling guru tidak
dilakukan dalam layanan konseling adalah :
mampu
(a) Identifikasi masalah. (b) Analisis masalah,
mengatasinya,
mengalihtangankan
(c) Diagnosis, (d) Prognosis, (e) Pemberian
guru
penanganan
dapat
kepada
ahlinya. Layanan evaluasi merupakan layanan
bantuan, (f) Evaluasi dan tindak lanjut.
untuk
Evaluasi dan Tindak lanjut pada Program
Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini.
mengetahui
penanganan
yang
tingkat
telah
keberhasilan
dilakukan
guru
pendamping tehadap anak usia dini.
Layanan evaluasi dan tindak lanjut
merupakan layanan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan
penanganan
yang
telah
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan guru pendamping anak usia dini.
Ukuran
keberhasilan
suatu
Browder,
L.
Tersedia
dalam
http://docshare01.docshare.tips/files/1209
7/120972005.pdf. di unduh pada selasa
28 maret 2017
pelayanan
bimbingan dan konseling dapat dilihat dari
seberapa jauh perubahan perilaku yang terjadi
pada anak. Menurut Syaodih E (2008)
Geldard, K. 2012.Konseling
Jakarta: PT . Indeks
langkah-langkah kegiatan evaluasi program
bimbingan dan konseling untuk anak usia dini
yaitu :
(a) Merumuskan masalah
Anak-anak.
Surya, M.. 2003. Psikologi Konseling.
Bandung : Pustaka Bani Quraisy
atau
beberapa pertanyaan, (b) Mengembangkan
Syoadih, E. 2004. Bimbingan di Taman
Kanak-kanak. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional. Derektorat Jendral
dan menyusun instrumen, (c) Mengumpulkan
529
Pendidikan Tinggi. Bagian Proyek
Peningkatan Pendidikan tenaga Kerja.
Syoadih, E.dan Agustin, M. 2008. Bimbingan
Konseling untuk Anak Usia Dini. Jakarta
Universitas Terbuka.
Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling
Perkawinan.