Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suita Gambang Semarang: Untuk Kuartet Gitar dan Erhu T1 852013002 BAB IV

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komposisi “Suita Gambang Semarang untuk kuartet gitar dan Erhu”
merupakan karya suita modern. Karakteristik dari pertunjukan Gambang
Semarang adalah akulturasi antara budaya Jawa dan Cina. Akulturasi tersebut
tergambarkan ke komposisi suita ini dengan mengadopsi tangga nada dan polapola melodi lagu asli. Komposisi ini terdapat lima gerakan diantaranya; Empat
Penari, Simpang Lima Kota Semarang, Gado-gado Semarang, Malu-malu
Kucing, Jangkrik Genggong. Tiga gerakan pertama tergambar jelas nuansa
akulturasi dengan penggunaan tangga nada pentatonis, pola melodi instrumen
gamelan yang di adopsi pada permainan gitar, dan permainan Erhu yang
menambah kental nuansa cina yang dihasilkan. Teknik polyphony banyak
digunakan untuk mengadopsi pola permainan gamelan. Dua gerakan berikutnya
penulis ingin menghadirkan suasana yang berbeda dengan mencampurkan
nada-nada diatonis dan penggunaan akor diluar akord trinada.
Instrumen yang digunakan dalam komposisi ini adalah gitar dan Erhu.
Kuartet gitar dipilih karena dianggap dapat mewakili permainan instrumen
gamelan yang cenderung bermain secara polyphony. Erhu memiliki warna suara
yang khas, hangat dan tidak terlalu menonjol sehingga dapat mengimbangi
permainan gitar yang memiliki dinamika yang terbatas. Teknik-teknik yang

dimainkan dari instrumen gesek juga memiliki karakteristik yang khas sehingga
dapat memperkuat nuansa dan cukup untuk mewakili instrumen cina.
Proses penyusunan komposisi diawali dengan mencari reverensi tentang
karakteristik musik pertunjukan Gambang Semarang, lagu memilih lagu-lagu
yang akan diadaptasi, kemudian menentukan motif dari lagu asli yang kemudian
diolah menjadi komposisi baru. Kendala yang dihadapi penulis adalah
terbatasnya

sumber tertulis mengenai

Gambang Semarang terutama

karakteristik dan teknik pengembangan musiknya, karena budaya ini hanya
dikembangkan secara turun-temurun. Pemilihan nada untuk Erhu juga memiliki
48

kterbatasan sehingga ada beberapa nada yang tidak dimainkan sesuai oktaf yang
tertulis. Masih jarangnya pemain Erhu profesional sehingga membutuhkan
waktu lebih untuk penyesuaian bermain dengan kuartet gitar.


B. Saran
Komposisi ini ditulis untuk sarana pembelajaran komposisi dalam
mengembangkan teknik-teknik komposisi musik barat dari lagu daerah. Penulis
juga ingin ikut melestarikan budaya di Kota Semarang yang mulai ditinggalkan.
Penulis berharap dengan mengolah lagu-lagu gaya Semarangan ini dapat lebih
menarik minat masyarakat umum untuk lebih mengerti akan tradisi budaya
Kota Semarang.
Saran kepada pembelajaran progdi Seni Musik FBS UKSW khususnya
pembelajaran tentang harmoni dan komposisi dapat lebih efektif lagi pada
setiap pembelajaran dan memiliki target yang jelas supaya mahasiswa dapat
benar-benar memahami materi yang ada, karena ada beberapa materi yang
belum dibahas sehingga mahasiswa dituntut untuk belajar secara mandiri.
Saran kepada mahasiswa seni musik jangan pernah mengesampingkan
matakuliah tertentu karena suatu hari nanti apa yang kita dapat diperkuliahan
akan berguna baik secara langsung maupun tidak langsung.

49