Hubungan pemberian ASI terhadap penambahan berat badan bayi di klinik bersalin Bersama Medan tahun 2013

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ASI

1. Defenisi ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi makanan bayi (Khamzah. 2012.hlm.37).

ASI adalah makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. Bayi tidak diharapkan mendapatkan makanan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, dan air putih. Bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, dan tim (Perinasia. 2004.hlm.3).

2. Manfaat ASI

Manfaat pemberian ASI adalah sebagai berikut : a. ASI sebagai nutrisi

Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya sendiri, misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi prematur komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Selain itu, komposisi ASI dari seorang ibu juga berbeda – beda dari hari ke hari. ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai hari keempat atau ketujuh (kolostrum), berbeda dengan ASI yang keluar dari hari keempat dan ketujuh sampai hari kesepuluh sampai keempat belas setelah kelahiran (ASI transisi). Komposisi ini akan berbeda lagi setelah hari keempat belas (ASI matang).


(2)

ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia enam bulan. Setelah enam bulan, bayi harus mulai diberi makan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia dua tahun atau lebih ( Roesli. 2003.hlm.7). b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan immunoglobulin (zat kekebalan atau daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan cepat akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan tubuh cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada usia sekitar sembilan sampai dua belas bulan.

Bayi ASI ekslusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif. Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang kepandaiannya disbanding anak yang sering sakit terutama bila sakitnya berat (Roesli.2000.hlm.8).

c. ASI baik bagi pertumbuhan emas otak bayi

Otak bayi membesar dua kali lipat dalam tahun pertama kehidupan. Sel – sel otak yang banyaknya empat belas miliar sel, tidak bisa tumbuh dan berkembang secara alami saja sehingga ia membutuhkan nutrisi, seperti lemak dan protein. Nutrisi yang paling bagus dan paling cocok adalah tiada lain adalah yang terdapat dalam ASI karena ASI sangat sempurna sebagai nutrisi bagi bayi.

ASI mengandung AA (Asam Arakhidonat) termasuk kelompok omega- 6 dan DHA (Asam Dekosa Heksanoat) kelompok omega - 3, dan nutrisi lain, seperti protein, lakstosa, dan lemak lainnya yang merupakan zat yang dapat merangsang


(3)

pertumbuhan otak bayi. Makanan yang paling bagus dan dapat menunjang pertumbuhan otak bayi tidak ada selain ASI ( Khasanah. 2011.hlm.49).

d. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi yang sering dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Bayi akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah dikenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik (Roesli. 2000.hlm.12).

e. ASI meringankan pencernaan bayi

Kondisi sistem pencernaan bayi pada bulan – bulan pertama belum berfungsi secara sempurna. Oleh karena itu, asupan nutrisi untuknya tidak boleh yang memberatkan kerja sisitem pencernaannya. ASI mengandung nutrisi lengkap, ASI juga dilengkapi dengan enzim – enzim yang membantu proses pencernaan sehingga meringankan kerja sisitem pencernaan bayi (Khasanah. 2011.hlm.51).

Manfaat lain pemberian ASI bagi bayi adalah sebagai bahan makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia enam bulan. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung zat anti kekebalan sehingga bayi akan lebih jarang sakit. ASI juga akan mengurangi menceret, sakit telinga, dan infeksi pernafasan, melindungi anak dari serangan alergi, mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI ekslusif potensial lebih pandai, meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara, membantu pembentukan rahang yang bagus, mengurangi resiko terkena penyakit kemcing manis, kanker pada anak, menunjang perkembangan motorik sehingga bayi


(4)

ASI ekslusif akan lebih cepat berjalan, menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan social yang baik. Demikianlah pemberian ASI ekslusif akan memenuhi kebutuhan awal bayi untuk tumbuh kembang secara optimal baik fisik, kepandaian, emosional, spiritual, maupun sosialnya (Roesli. 2000.hlm.12).

3. Frekuensi pemberian ASI

Salah satu kegagalan menyusui adalah karena ibu membatasi lama dan frekuensi menyusui atau dengan kata lain menyusui dengan dijadwalkan. Petugas kesehatan dahulu sering menasehati ibu untuk menyusui dalam waktu sangat singkat, misalnya 2-3 menit pada beberapa hari pertama, dan 5 – 10 menit dihari – hari kemudian.

Menyusui bayi harus sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering mungkin dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya (IDAI, 2008.hlm.29).

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan pemberhentian pemberian ASI dan telah merekomendasikan pemberian ASI terus menerus yaitu minimal 8 – 10 kali dalam 24 jam (IDAI, 2010.hlm.71).

4. Tanda Bayi Cukup ASI

Bayi yang sudah cukup ASI biasanya akan cukup bila posisi dan perlekatan benar, apabila bayi buang air kecil lebih dari enam kali sehari dengan warna urine yang tidak pekat dan bau urine tidak menyengat. Berat badan bayi akan naik lebih dari 500 gram


(5)

dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia dua minggu. Dan bayi juga akan rileks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara ibu (IDAI. 2008.hlm.29).

B. Pertumbuhan bayi baru lahir

1. Defenisi pertumbuhan bayi baru lahir

Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada bayi pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru, menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian sel ( Wong. 2008.hlm.109).

2. Pertumbuhan Selama Masa Bayi

Menurut Wong ( 2004) pertumbuhan selama masa bayi pada usia satu bulan penambahan berat 150 sampai 210 gram setiap minggu selama enam bulan pertama. Penambahan tinggi badan 2,5 cm setiap bulan selama enam bulan pertama. Peningkatan lingkar kepala sebesar 1,5 cm setiap bulan selama enam bulan pertama. Bayi pada usia dua bulan fontanel posterior menutup dan refleks merangkak akan hilang, pada usia tiga bulan refleks primitif menghilang, sedangkan pada usia empat bulan mulai merangkak dan refleks moro, tonik leher, dan rooting telah menghilang, bayi pada usia lima bulan memulai tanda – tanda pertumbuhan gigi dan berat badan lahir menjadi dua kali lipat.

Pada usia enam bulan laju pertumbuhan mulai menurun, pertambahan berat badan 90 sampai 150 gram setiap minggu selama enam bulan berikutnya, dan penambahan tinggi badan 1,25 cm setiap bulan selama enam bulan berikutnya, gigi geligi mulai dengan pertumbuhan dua gigi insisi sentral bawah, mengunyah dan menggigit mulai terjadi.


(6)

Pada usia tujuh bulan pertumbuhan gigi insisi tengah atas, sedangkan pada usia delapan bulan mulai menunjukkan pola yang teratur dalam eliminasi kandung kemih dan defekasi, dan refleks parasut muncul. Pada usia sembilan bulan pertumbuhan gigi insisor lateral atas, mulai terjadi merangkak pada tangan dan lutut. Bayi dengan usia sepuluh bulan refleks labyrint- righting paling kuat bila bayi pada posisi telungkup atau telentang, bayi mampu mengangkat kepala. Pada usia sebelas bulan muncul gigi insisor lateral bawah. Sedangkan pada usia dua belas bulan partumbuhan berat badan bayi tiga kali dari berat badan lahir. Panjang lahir meningkat 50% sedangkan lingkar kepala dan lingkar dada sama ( lingkar kepala 46,5 cm), mempunnyai total gigi enam sampai delapan, fontanel anterior hampir menutup, refleks landau berkurang dan refleks babinski menghilang sedangkan kurva lumbar terbentuk, punggung terlihat lordosis selama berjalan.

3. Berat Badan Bayi Baru Lahir

Berat badan bayi baru lahir yang normal cukup bervariasi daripada tinggi badan dan hal tersebut merupakan pencerminan dari keadaan intauterin.. Rata – rata berat badan bayi baru lahir adalah 3175 sampai 3400 gram. Pada umumnya berat badan lahir menjadi dua kali lipat pada usia empat sampai tujuh bulan dan menjadi tiga kali lipat pada akhir tahun pertama. Pada akhitr tahun kedua berat badan biasanay menjadi empat kali lipat berat badan lahir. Laju penambahan berat badan normal sama halnya dengan pertumbuhan tinggi badan. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat pertumbuhan yang stabil kira – kira 2 sampai 2,75 kg per tahun sampai pertumbuhan pada masa remaja ( Wong. 2008.hlm.112).


(7)

Tahun pertama kehidupan adalah masa pertambahan berat badan yang cukup pesat selain pada remaja. Pertambahan berat badan juga dapat digunakan sebagai indikator kondisi kesehatan bayi. Kurangnya pertambahan berat badan terkadang merupakan tanda bahwa bayi sakit, atau tidak makan dengan baik. Gizi yang kurang akan mempengaruhi kesehatannya di kemudian hari. Tetapi, kenaikan berat badan yang sehat merupakan tanda tumbuh dengan baik sehingga kemungkinan besar bayi sehat (Khasanah. 2011.hal.20).

5. Pertumbuhan Bayi Yang Mendapatkan ASI

Bayi yang mendapat ASI akan kembali ke berat badan lahir paling tidak pada usia dua minggu, dan tumbuh sesuai atau bahkan diatas grafik sampai usia tiga bulan. Penurunan berat badan bayi selama dua minggu pertama kehidupan tidak boleh melebihi 10 %. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah lebih lambat kembali ke berat badan lahir dibandingkan bayi yang dengan berat badan lahir normal (IDAI. 2010.hlm.228).

Menurut grafik pada kartu menuju sehat yang biasa dipakai, bayi yang mendapat ASI ekslusif akan tumbuh lebih lambat sebelum usia empat sampai enam bulan. Bayi yang mendapat susu formula akan tumbuh lebih cepat setelah enam bulan, dan seringkali hal ini dihubungkan dengan resiko obesitas di kemudian hari.

Bayi yang mendapat ASI ekslusif akan terjadi catch up growth (tumbuh kejar), sehingga pada usia lima tahun tidak didapatkan perbedaan antara bayi yang mendapat ASI ekslusif dengan bayi yang mendapat susu formula. Bayi yang mendapat ASI ekslusif tumbuh lebih cepat pada usia dua sampai empat bulan, tetapi mulai usia enam bulan sampai satu tahun pertumbuhan tersebut mengalami deselarasi (penurunan) (IDAI. 2010.hlm.229) .


(8)

Bayi yang menyusu secara ekslusif mengalami peningkatan berat badan sebesar 0,014 sampai 0,028 kg atau lebih besar dalam satu hari, mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat pada awal bulan daripada berat badan yang ditunjukkan oleh bayi umumnya pada bagan pertumbuhan terstandarisasi. Hal ini disebabkan bagan pertumbuhan terstandarisasi mencantumkan kombinasi rata – rata pertumbuhan bayi yang mendapat susu formula, campuran susu formula dan ASI dan bayi yang medapat ASI (Cadwell. 2011.hlm.70).

Menurut Dewey et al (1992) di dalam Wong (2004) menunjukkan bahwa bayi yang menyusu secara ekslusif bertumbuh dengan cepat selama 3 bulan pertama kehidupan tetapi setelahnya dan sampai usia 18 bulan menunjukkan pola pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang lebih lambat.

Tabel 2.1

Kenaikan Berat Badan Anak Pada Tahun Pertama Kehidupan

Usia bayi Kenaikan berat badan

0 - 3 bulan 700 – 1000 gr/bulan

4 – 6 bulan 500 – 600 gr/ bulan

7 – 9 bulan 350 – 450 gr/bulan

10 – 12 bulan 250 – 350 gr/bulan

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan apabila bayi tidak tumbuh dengan baik yaitu dengan melakukan pemeriksaan metode pemberian makan pada bayi. Bayi yang disusui perlu diposisikan dengan tepat pada payudara untuk memastikan bayi menghisap dengan cukup baik. Pada saat posisi ibu dalam menyusui bayi salah maka produksi Air Susu Ibu (ASI) tidak mampu mencukupi kebutuhan bayi, sedangkan bayi yang disusui dengan botol bisa tumbuh dengan lebih baik jika diberikan susu dalam jumlah lebih kecil. Kurangnya kenaikan berat badan pada bayi secara terus – menerus


(9)

memerlukan pemeriksaan secara khusus untuk mengetahui penyakit atau kondisi yang yang terjadi pada bayi.


(1)

ASI ekslusif akan lebih cepat berjalan, menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan social yang baik. Demikianlah pemberian ASI ekslusif akan memenuhi kebutuhan awal bayi untuk tumbuh kembang secara optimal baik fisik, kepandaian, emosional, spiritual, maupun sosialnya (Roesli. 2000.hlm.12).

3. Frekuensi pemberian ASI

Salah satu kegagalan menyusui adalah karena ibu membatasi lama dan frekuensi menyusui atau dengan kata lain menyusui dengan dijadwalkan. Petugas kesehatan dahulu sering menasehati ibu untuk menyusui dalam waktu sangat singkat, misalnya 2-3 menit pada beberapa hari pertama, dan 5 – 10 menit dihari – hari kemudian.

Menyusui bayi harus sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering mungkin dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya (IDAI, 2008.hlm.29).

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan pemberhentian pemberian ASI dan telah merekomendasikan pemberian ASI terus menerus yaitu minimal 8 – 10 kali dalam 24 jam (IDAI, 2010.hlm.71).

4. Tanda Bayi Cukup ASI

Bayi yang sudah cukup ASI biasanya akan cukup bila posisi dan perlekatan benar, apabila bayi buang air kecil lebih dari enam kali sehari dengan warna urine yang tidak


(2)

dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia dua minggu. Dan bayi juga akan rileks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara ibu (IDAI. 2008.hlm.29).

B. Pertumbuhan bayi baru lahir

1. Defenisi pertumbuhan bayi baru lahir

Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada bayi pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru, menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian sel ( Wong. 2008.hlm.109).

2. Pertumbuhan Selama Masa Bayi

Menurut Wong ( 2004) pertumbuhan selama masa bayi pada usia satu bulan penambahan berat 150 sampai 210 gram setiap minggu selama enam bulan pertama. Penambahan tinggi badan 2,5 cm setiap bulan selama enam bulan pertama. Peningkatan lingkar kepala sebesar 1,5 cm setiap bulan selama enam bulan pertama. Bayi pada usia dua bulan fontanel posterior menutup dan refleks merangkak akan hilang, pada usia tiga bulan refleks primitif menghilang, sedangkan pada usia empat bulan mulai merangkak dan refleks moro, tonik leher, dan rooting telah menghilang, bayi pada usia lima bulan memulai tanda – tanda pertumbuhan gigi dan berat badan lahir menjadi dua kali lipat.

Pada usia enam bulan laju pertumbuhan mulai menurun, pertambahan berat badan 90 sampai 150 gram setiap minggu selama enam bulan berikutnya, dan penambahan tinggi badan 1,25 cm setiap bulan selama enam bulan berikutnya, gigi geligi mulai dengan pertumbuhan dua gigi insisi sentral bawah, mengunyah dan menggigit mulai terjadi.


(3)

Pada usia tujuh bulan pertumbuhan gigi insisi tengah atas, sedangkan pada usia delapan bulan mulai menunjukkan pola yang teratur dalam eliminasi kandung kemih dan defekasi, dan refleks parasut muncul. Pada usia sembilan bulan pertumbuhan gigi insisor lateral atas, mulai terjadi merangkak pada tangan dan lutut. Bayi dengan usia sepuluh bulan refleks labyrint- righting paling kuat bila bayi pada posisi telungkup atau telentang, bayi mampu mengangkat kepala. Pada usia sebelas bulan muncul gigi insisor lateral bawah. Sedangkan pada usia dua belas bulan partumbuhan berat badan bayi tiga kali dari berat badan lahir. Panjang lahir meningkat 50% sedangkan lingkar kepala dan lingkar dada sama ( lingkar kepala 46,5 cm), mempunnyai total gigi enam sampai delapan, fontanel anterior hampir menutup, refleks landau berkurang dan refleks babinski menghilang sedangkan kurva lumbar terbentuk, punggung terlihat lordosis selama berjalan.

3. Berat Badan Bayi Baru Lahir

Berat badan bayi baru lahir yang normal cukup bervariasi daripada tinggi badan dan hal tersebut merupakan pencerminan dari keadaan intauterin.. Rata – rata berat badan bayi baru lahir adalah 3175 sampai 3400 gram. Pada umumnya berat badan lahir menjadi dua kali lipat pada usia empat sampai tujuh bulan dan menjadi tiga kali lipat pada akhir tahun pertama. Pada akhitr tahun kedua berat badan biasanay menjadi empat kali lipat berat badan lahir. Laju penambahan berat badan normal sama halnya dengan pertumbuhan tinggi badan. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat pertumbuhan yang stabil kira – kira 2 sampai 2,75 kg per tahun sampai pertumbuhan pada masa remaja ( Wong. 2008.hlm.112).


(4)

Tahun pertama kehidupan adalah masa pertambahan berat badan yang cukup pesat selain pada remaja. Pertambahan berat badan juga dapat digunakan sebagai indikator kondisi kesehatan bayi. Kurangnya pertambahan berat badan terkadang merupakan tanda bahwa bayi sakit, atau tidak makan dengan baik. Gizi yang kurang akan mempengaruhi kesehatannya di kemudian hari. Tetapi, kenaikan berat badan yang sehat merupakan tanda tumbuh dengan baik sehingga kemungkinan besar bayi sehat (Khasanah. 2011.hal.20).

5. Pertumbuhan Bayi Yang Mendapatkan ASI

Bayi yang mendapat ASI akan kembali ke berat badan lahir paling tidak pada usia dua minggu, dan tumbuh sesuai atau bahkan diatas grafik sampai usia tiga bulan. Penurunan berat badan bayi selama dua minggu pertama kehidupan tidak boleh melebihi 10 %. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah lebih lambat kembali ke berat badan lahir dibandingkan bayi yang dengan berat badan lahir normal (IDAI. 2010.hlm.228).

Menurut grafik pada kartu menuju sehat yang biasa dipakai, bayi yang mendapat ASI ekslusif akan tumbuh lebih lambat sebelum usia empat sampai enam bulan. Bayi yang mendapat susu formula akan tumbuh lebih cepat setelah enam bulan, dan seringkali hal ini dihubungkan dengan resiko obesitas di kemudian hari.

Bayi yang mendapat ASI ekslusif akan terjadi catch up growth (tumbuh kejar), sehingga pada usia lima tahun tidak didapatkan perbedaan antara bayi yang mendapat ASI ekslusif dengan bayi yang mendapat susu formula. Bayi yang mendapat ASI ekslusif tumbuh lebih cepat pada usia dua sampai empat bulan, tetapi mulai usia enam bulan sampai satu tahun pertumbuhan tersebut mengalami deselarasi (penurunan) (IDAI. 2010.hlm.229) .


(5)

Bayi yang menyusu secara ekslusif mengalami peningkatan berat badan sebesar 0,014 sampai 0,028 kg atau lebih besar dalam satu hari, mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat pada awal bulan daripada berat badan yang ditunjukkan oleh bayi umumnya pada bagan pertumbuhan terstandarisasi. Hal ini disebabkan bagan pertumbuhan terstandarisasi mencantumkan kombinasi rata – rata pertumbuhan bayi yang mendapat susu formula, campuran susu formula dan ASI dan bayi yang medapat ASI (Cadwell. 2011.hlm.70).

Menurut Dewey et al (1992) di dalam Wong (2004) menunjukkan bahwa bayi yang menyusu secara ekslusif bertumbuh dengan cepat selama 3 bulan pertama kehidupan tetapi setelahnya dan sampai usia 18 bulan menunjukkan pola pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang lebih lambat.

Tabel 2.1

Kenaikan Berat Badan Anak Pada Tahun Pertama Kehidupan

Usia bayi Kenaikan berat badan

0 - 3 bulan 700 – 1000 gr/bulan

4 – 6 bulan 500 – 600 gr/ bulan

7 – 9 bulan 350 – 450 gr/bulan

10 – 12 bulan 250 – 350 gr/bulan

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan apabila bayi tidak tumbuh dengan baik yaitu dengan melakukan pemeriksaan metode pemberian makan pada bayi. Bayi yang disusui perlu diposisikan dengan tepat pada payudara untuk memastikan bayi menghisap dengan cukup baik. Pada saat posisi ibu dalam menyusui bayi salah maka produksi Air Susu Ibu (ASI) tidak mampu mencukupi kebutuhan bayi, sedangkan bayi yang disusui dengan botol bisa tumbuh dengan lebih baik jika diberikan susu dalam


(6)

memerlukan pemeriksaan secara khusus untuk mengetahui penyakit atau kondisi yang yang terjadi pada bayi.