Hubungan pemberian ASI terhadap penambahan berat badan bayi di klinik bersalin Bersama Medan tahun 2013
Hubungan frekuensi pemberian ASI terhadap penambahan berat badan
bayi di klinik Bersalin Bersama Medan Tahun 2013
ABSTRAK
Elpi Rapika Rahmi Tanjung
Latar belakang : Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta – juta ibu di
seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI.
Bahkan ibu yang buta hurufpun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun
demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah
tidaklah selalu mudah. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Ironisnya,
pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan.
Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi hubungan frekuensi pemberian
ASI terhadap penambahan berat badan bayi.
Metodelogi : penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang. Teknik pengambilan sampel
dengan adalah total sampling. Analisa yang digunakan adalah uji t-dependent.
Penelitian ini dilakukan di klinik bersalin Bersama Medan.
Hasil : hasil penelitian menunjukkan dari 36 responden mayoritas responden
memiliki jenis kelamin perempuan 58,3%, mayoritas responden merupakan anak
pertama 44,4%, mayoritas umur ibu 20-35 tahun 100 %, mayoritas pendidikan ibu
adalah SMA 94,4%, mayoritas pekerjaan ibu adalah IRT 86,0%, dan mayoritas
paritas ibu adalah ibu yang memiliki 1 orang anak 44,4%. Mayoritas frekuensi
pemberian ASI dalam 24 jam adalah 9 kali 75%. Hasil uji statistik diperoleh ada
hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberian ASI terhadap penambahan
berat badan bayi (nilai P=0,000).
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa frekuensi
pemberian ASI dapat meningkatkan berat badan bayi. Jadi frekuensi pemberian ASI
dapat digunakan sebagai intervensi untuk meningkatkan berat badan bayi.
Kata kunci : frekuensi pemberian ASI , berat badan bayi
Universitas Sumatera Utara
bayi di klinik Bersalin Bersama Medan Tahun 2013
ABSTRAK
Elpi Rapika Rahmi Tanjung
Latar belakang : Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta – juta ibu di
seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI.
Bahkan ibu yang buta hurufpun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun
demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah
tidaklah selalu mudah. Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Ironisnya,
pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan.
Tujuan penelitian : untuk mengidentifikasi hubungan frekuensi pemberian
ASI terhadap penambahan berat badan bayi.
Metodelogi : penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang. Teknik pengambilan sampel
dengan adalah total sampling. Analisa yang digunakan adalah uji t-dependent.
Penelitian ini dilakukan di klinik bersalin Bersama Medan.
Hasil : hasil penelitian menunjukkan dari 36 responden mayoritas responden
memiliki jenis kelamin perempuan 58,3%, mayoritas responden merupakan anak
pertama 44,4%, mayoritas umur ibu 20-35 tahun 100 %, mayoritas pendidikan ibu
adalah SMA 94,4%, mayoritas pekerjaan ibu adalah IRT 86,0%, dan mayoritas
paritas ibu adalah ibu yang memiliki 1 orang anak 44,4%. Mayoritas frekuensi
pemberian ASI dalam 24 jam adalah 9 kali 75%. Hasil uji statistik diperoleh ada
hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberian ASI terhadap penambahan
berat badan bayi (nilai P=0,000).
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa frekuensi
pemberian ASI dapat meningkatkan berat badan bayi. Jadi frekuensi pemberian ASI
dapat digunakan sebagai intervensi untuk meningkatkan berat badan bayi.
Kata kunci : frekuensi pemberian ASI , berat badan bayi
Universitas Sumatera Utara