01 Teori dan Konsep Kepemimpinan
TEORI DAN
KONSEP
KEPEMIMPINAN
Hal : 1
A. Pendahuluan
Mengapa Pemimpin Dibutuhkan ?
•
•
•
•
Karena banyak orang memerlukan
figur pemimpin.
Dalam beberapa situasi seorang
pemimpin perlu tampil mewakili
kelompoknya.
Sebagai tempat pengambilalihan
risiko bila terjadi tekanan terhadap
kelompoknya.
Sebagai tempat untuk meletakkan
kekuasaan.
Hal : 2
B. Definisi Kepemimpinan
Tiga Implikasi kepemimpinan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
yang ada hubungannya dengan pekerjaan para
anggota kelompok :
1.
2.
3.
Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu
bawahan maupun pengikut,
Kepemimpinan melibatkan pendistribusian
kekuasaan antara pemimpin dan anggota
kelompok secara seimbang, karena anggota
kelompok bukanlah tanpa daya,
Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk
kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi
tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.
Hal : 3
Hakikat Kepemimpinan adalah :
•
Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
•
Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara
kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama
•
Kemapuan untuk mempengarhui, memberi inspirasi dan
mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
•
Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi
tertentu.
•
Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan
Hal : 4
1. Pimimpin formal (Lembaga
eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
Memiliki dasar legalitasnya diperoleh dari penunjukan pihak
yang berwenang, artinya memiliki legitimasi,
Harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu
Mendapatkan dukungan dari organisasi formal ataupun
atasannya
Memperoleh balas jasa/kompensasi baik materil atau
immateril tertentu.
Kemungkinan mendapatkan peluang untuk promosi,
kenaikan pangkat/jabatan, dapat dimutasikan, diberhentikan
dan lain-lain.
Mendapatkan reward dan punishment
Memiliki kekuasaan atau wewenang
Hal : 5
2. Pimpinan Informal (Tokoh masyarakat,
pemuka agama, adat, LSM, Guru,
Bisnis, Dll)
Sebagian tidak/belum memiliki acuan formal atau
legitimasi sebagai pimpinan.
Masa kepemimpinannya, sangat tergantung pada
pengakuan dari kelompok atau komunitasnya.
Tidak di back up dari organisasi secara formal
Tidak mendapatkan imbalan/kompensasi
Tidak mendapat promosi, kenaikan pangkat, mutasi
dan tidak memiliki atasan.
Tidak ada reward dan punishment
Prof. Dr. Veithzal Rivai,
Hal : 6
M.B.A
Beberapa komponen dalam
kepemimpinan yaitu :
1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin
atau pengikutnya.
2. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari
pemimpin kepada orang lain melalui berbagai
kekuatan.
3. Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama
dengan adanya kepemimpinan itu.
4. Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu
organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu.
Hal : 7
5. Pemimpin dapat diangkat secara formal atau
dipilih oleh pengikutnya
6. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu
baik situasi pengikut maupun lingkungan
eksternal.
7. Kepemimpinan Islam merupakan kegiatan
menuntun,
membimbing,
memandu
dan
menunjukkan jalan yang di ridhai Allah
Subhanahuwata’ala.
Hal : 8
C. Transisi Dalam Teori
Kepemimpinan
Ada
empat pendekatan yang dapat membuat
pemimpin menjadi Efektif :
1. Pendekatan berdasarkan sifat-sifat kepribadian
umum yang dimiliki siorang pemimpin lebih besar
daripada yang bukan pemimpin.
2. Berdasarkan pendekatan tingkah laku pemimpin.
3. Berdasarkan pendekatan kemungkinan
(situasional).
4. Pendekatan kembali kepada sifat atau ciri dari
suatu perspektif yang berbeda yaitu mencoba
mengidentifikasi seperangkat ciri pemimpin yang
menjadi acuan orang lain.
Hal : 9
D.Teori dan Model Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasi
karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian)
yang
terkaitkan
dengan
keberhasilan
kepemimpinan. Teori ini menekankan pada
atribut-atribut pribadi dari para pemimpin.
a) Inteligensia
Para
pemimpin lebih pintar dari
pengikut - pengikutnya
b) Kepribadian
Kepemimpinan yang efektif
c) Karakteristik
fisik
Seperti Usia, tinggi badan,
berat badan, dan penampilan
Hal : 10
2. Teori Kepribadian Perilaku
a) Studi dari University of Michigan
1) Pemimpin yang job-centered
2) Pemimpin yang berpusat pada bawahan
b) Studi dari Ohio State University
1) Membentuk Struktur
2) Konsiderasi
Hal : 11
3. Teori Kepribadian
Situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang
menyatakan
bahwa
pemimpin
memahami
perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi
sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan
tertentu.
4. Pendekatan Terbaru Dalam
Kepemimpinan
a) Teori Atribusi Kepemimpinan
b) Teori Kepemimpinan Karismatik
c) Kepemimpinan Transaksional lawan
Transformasional
Hal : 12
1)
Pemimpin Transaksional,
Pemimpin yang memandu
atau memotivasi pengikut
mereka dalam arah tujuan
yang
ditegakkan
dengan
memperjelas
peran
dan
tuntunan tugas
2) Pemimpin Transformasional,
Pemimpin yang memberikan
pertimbangan dan rangsangan
intelektual yang
diindividualkan, dan yang
memiliki karisma.
Hal : 13
5. Dasar Konseptual Kepemimpinan
Perspektif Islam
a) Pendekatan Normatif
b) Pendekatan Historis
c) Pendekatan Teoritis
Hal : 14
Tiga dan konseptual dalam
perspektif Islam yang tidak
harus digunakan :
Prinsip Tanggung
Jawab dalam
Organisasi
Prinsip Etika Tauhid
Pendekatan
Normatif
Prinsip Keadilan
Prinsip Kesederhanaan
Hal : 15
E. Beberapa Kepemimpinan
Situasional
1. Model Kepemimpinan Kontingensi
Dikembangkan Oleh Fiedler Bahwa prestasi kelompok
tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi
yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu
hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh.
Least-Preferred Co-Worker (LPC) Scale
Gaya berorientasi tugas
Yang mementingkan
atau otoritatif
tugas
Gaya berorientasi hubungan
Yang mementingkan hubungan
kemanusiaan
Hal : 16
Kondisi Situasi terdiri dari tiga faktor utama yaitu :
Hubungan pemimpin-anggota
yaitu derajat baik/buruknya
pemimpin dan bawahan.
hubungan
antara
Struktur tugas
yaitu
derajat
tinggi/rendahnya
strukturisasi,
standarisasi dan rincian tugas pekerjaan.
Kekuasaan posisi
yaitu derajat kuat/lemahnya kewenangan dan
pengaruh pemimpin atas variabel-variabel kekuasaan,
seperti memberikan penghargaan dan mengenakan
sanksi.
Hal : 17
Gambar 1.1 Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler
Gaya
Kepemimpinan
Berorientasi
tugas
Hubungan
kemanusiaan
Sangat tidak
Tidak
menyenangkan menyenangkan
Menyenangkan
Sangat
menyenangkan
Hal : 18
2. Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton
Vroom dan Yetton berasumsi bahwa pemimpin harus lebih
luwes untuk mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai
dengan situasi.
Model tersebut harus bermanfaat bagi pemimpin atau manajer
dalam menentukan gaya kepemimpinan yang harus mereka
gunakan dalam berbagai situasi.
Tidak ada gaya kepemimpinan tunggal dapat diterapkan dalam
berbagai situasi.
Perhatian utama terletak pada masalah yang harus dipecahkan
dan situasi di mana terjadi permasalahan.
Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu situasi tidak
boleh bertentangan dengan gaya yang digunakan dalam situasi
yang lain.
Terdapat sejumlah proses sosial yang mempengaruhi kadar
keikutsertaan bawahan dalam pemecahan masalah.
Hal : 19
3. Model Jalur – Tujuan (Path Goal Model)
Menurut Robert J. House :
Pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi
mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan,
dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai jalurtujuan karena memfokuskan pada bagaimana pemimpin
mempengaruhi persepsi pengkitunya pada tujuan kerja,
tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk mencapai
tujuan.
Hal : 20
Gambar 1.2. Model Jalur - Tujuan
Karakterristik pribadi
bawahan :
Tempat pengendalian
Pengalaman
Kemampuan
Faktor perilaku
pemimpin
Direktif
Suportif
Partisipatif
Berorientasi
prestasi
Pengikut/Bawahan
Persepsi
Motivasi
Perolehan
Kepuasan
Prestasi
Faktor Lingkungan
Tugas
Sistem wewenang
formal
Kelompok
Hal : 21
4. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Hersey dan Blanchard mengembangkan empat gaya
kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer :
1. Mengatakan / telling.
2. Menjual / selling.
3. Partisipasi / Participating.
4. Delegasi / delegating.
Hal : 22
Menurut Hersey dan Blanchard, hubungan anatara
pimpinan dan anggotanya mempunyai 4 tahap / fase
yang diperlukan bagi pimpinan untuk mengubah gaya
kepemimpinannya, yaitu :
1. Tahap Pertama
Perhatian pimpinan pada tugas sangat tinggi, anggota diberi
instruksi yang jelas dan dibiasakan dengan peraturan,
struktur, dan prosedur kerja.
2. Tahap Kedua
Di mana anggota sudah mampu menangani tugasnya,
perhatian pada tugasnya sangat penting karena bawahan
belum dapat bekerja tanpa struktur.
Hal : 23
3. Tahap Ketiga
Di mana anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan
motivasi berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif
mencari tanggung jawab yang lebih besar.
4. Tahap Keempat
Tahap di mana anggota mulai percaya diri, dapat mengarahkan
diri dan berpengalaman, pemimpin dapat mengurangi jumlah
perhatian dan pengarahan.
Hal : 24
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
TInggi
Tingkah laku hubungan
(memberikan tingkah
laku untuk mendukung)
Rendah
Hubungan
tinggi dan
tugas rendah
(3)
Tugas tinggi
Dan hubungan
Tinggi
(2)
Hubungan
Rendah dan
Tugas rendah
(4)
Tugas tinggi
Dan hubungan
rendah
(1)
Rendah
TInggi
Tingakh laku hubungan
(memberikan pedoman/pengarahan)
Gambar 1.3. Model Kepemimpinan Situasional
Hersey-Blanchard
Hal : 25
5. Pendekatan Hubungan Berpasangan Vertikal
Bahwa pemimpin mengklasifikasikan bawahan
ke dalam anggota dalam-kelompok dan anggota
luar-kelompok.
Anggota Dalam-Kelompok
Memiliki rasa keterikatan dan sistem nilai yang sama, dan
berinteraksi dengan pemimpinnya.
Anggota Luar-Kelompok
Memiliki kesamaan yang lebih sedikit dengan
pemimpinnya dan tidak membagi banyak dengannya.
Hal : 26
F. Perbedaan Pemimpin dan
Manajer
Pemimpin
adalah
orang
mempengaruhi orang lain.
yang
mampu
Manajer itu ditunjuk dan memiliki kekuasaan
legitimasi untuk memberi penghargaan maupun
memberi hukuman pada bawahan / pengikutnya.
Hal : 27
7 (Tujuh) hal yang membedakan pemimpin dengan
manajer, yaitu :
1. Pemimpin tidak selalu berada dalam sebuah organisasi,
sedangkan manejer selalu dalam organisasi tertentu baik
formal maupun nonformal.
2. Pemimpin bisa ditunjuk atau diangkat oleh anggotanya,
sedangkan manajer selalu ditunjuk.
3. Pengaruh yang dimiliki pemimpin, karena memiliki
kemampuan pribadi yang lebih dibandingkan dengan yang
lain, sedangkan pengaruh yang dimiliki manajer karena
dimilikinya otoritas formal.
Hal : 28
4. Pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas dan
jangka panjang, sedangkan manajer berpikir jangka pendek
dan sebatas tugas dan tanggung jawabnya.
5. Pemimpin
memiliki
keterampilan
politik
dalam
menyelesaikan konflik, sementara manajer menggunakan
pendekatan formal-legal.
6. Pemimpin berpikir untuk kemajuan dan perbaikan
organisasi secara luas, sementara manajer berpikir untuk
kepentingan diri dan kelompoknya secara sempit.
7. Pemimpin memiliki kekuasaan secara lebih luas, sedangkan
manajer hanya memiliki wewenang saja.
Hal : 29
G.Kriteria Kepemimpinan dan
Manajerial
1. Ciri efektivitas manajerial,
a) Tingkat energi dan toleransi terhadap stres
b) Rasa percaya diri
c) Integritas
d) Motivasi kekuasaan
e) Orientasi pada keberhasilan
f) Kebutuhan akan afiliasi yang rendah
Hal : 30
2. Manajer yang efektif,
a) Ketrampilan teknis
b) Ketrampilan antar pribadi
c) Ketrampilan konseptual
Hal : 31
KONSEP
KEPEMIMPINAN
Hal : 1
A. Pendahuluan
Mengapa Pemimpin Dibutuhkan ?
•
•
•
•
Karena banyak orang memerlukan
figur pemimpin.
Dalam beberapa situasi seorang
pemimpin perlu tampil mewakili
kelompoknya.
Sebagai tempat pengambilalihan
risiko bila terjadi tekanan terhadap
kelompoknya.
Sebagai tempat untuk meletakkan
kekuasaan.
Hal : 2
B. Definisi Kepemimpinan
Tiga Implikasi kepemimpinan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
yang ada hubungannya dengan pekerjaan para
anggota kelompok :
1.
2.
3.
Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu
bawahan maupun pengikut,
Kepemimpinan melibatkan pendistribusian
kekuasaan antara pemimpin dan anggota
kelompok secara seimbang, karena anggota
kelompok bukanlah tanpa daya,
Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk
kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi
tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.
Hal : 3
Hakikat Kepemimpinan adalah :
•
Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
•
Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara
kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama
•
Kemapuan untuk mempengarhui, memberi inspirasi dan
mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
•
Melibatkan tiga hal yaitu pemimpin, pengikut dan situasi
tertentu.
•
Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan
Hal : 4
1. Pimimpin formal (Lembaga
eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
Memiliki dasar legalitasnya diperoleh dari penunjukan pihak
yang berwenang, artinya memiliki legitimasi,
Harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu
Mendapatkan dukungan dari organisasi formal ataupun
atasannya
Memperoleh balas jasa/kompensasi baik materil atau
immateril tertentu.
Kemungkinan mendapatkan peluang untuk promosi,
kenaikan pangkat/jabatan, dapat dimutasikan, diberhentikan
dan lain-lain.
Mendapatkan reward dan punishment
Memiliki kekuasaan atau wewenang
Hal : 5
2. Pimpinan Informal (Tokoh masyarakat,
pemuka agama, adat, LSM, Guru,
Bisnis, Dll)
Sebagian tidak/belum memiliki acuan formal atau
legitimasi sebagai pimpinan.
Masa kepemimpinannya, sangat tergantung pada
pengakuan dari kelompok atau komunitasnya.
Tidak di back up dari organisasi secara formal
Tidak mendapatkan imbalan/kompensasi
Tidak mendapat promosi, kenaikan pangkat, mutasi
dan tidak memiliki atasan.
Tidak ada reward dan punishment
Prof. Dr. Veithzal Rivai,
Hal : 6
M.B.A
Beberapa komponen dalam
kepemimpinan yaitu :
1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin
atau pengikutnya.
2. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari
pemimpin kepada orang lain melalui berbagai
kekuatan.
3. Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama
dengan adanya kepemimpinan itu.
4. Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu
organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu.
Hal : 7
5. Pemimpin dapat diangkat secara formal atau
dipilih oleh pengikutnya
6. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu
baik situasi pengikut maupun lingkungan
eksternal.
7. Kepemimpinan Islam merupakan kegiatan
menuntun,
membimbing,
memandu
dan
menunjukkan jalan yang di ridhai Allah
Subhanahuwata’ala.
Hal : 8
C. Transisi Dalam Teori
Kepemimpinan
Ada
empat pendekatan yang dapat membuat
pemimpin menjadi Efektif :
1. Pendekatan berdasarkan sifat-sifat kepribadian
umum yang dimiliki siorang pemimpin lebih besar
daripada yang bukan pemimpin.
2. Berdasarkan pendekatan tingkah laku pemimpin.
3. Berdasarkan pendekatan kemungkinan
(situasional).
4. Pendekatan kembali kepada sifat atau ciri dari
suatu perspektif yang berbeda yaitu mencoba
mengidentifikasi seperangkat ciri pemimpin yang
menjadi acuan orang lain.
Hal : 9
D.Teori dan Model Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasi
karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian)
yang
terkaitkan
dengan
keberhasilan
kepemimpinan. Teori ini menekankan pada
atribut-atribut pribadi dari para pemimpin.
a) Inteligensia
Para
pemimpin lebih pintar dari
pengikut - pengikutnya
b) Kepribadian
Kepemimpinan yang efektif
c) Karakteristik
fisik
Seperti Usia, tinggi badan,
berat badan, dan penampilan
Hal : 10
2. Teori Kepribadian Perilaku
a) Studi dari University of Michigan
1) Pemimpin yang job-centered
2) Pemimpin yang berpusat pada bawahan
b) Studi dari Ohio State University
1) Membentuk Struktur
2) Konsiderasi
Hal : 11
3. Teori Kepribadian
Situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang
menyatakan
bahwa
pemimpin
memahami
perilakunya, sifat-sifat bawahannya dan situasi
sebelum menggunakan suatu gaya kepemimpinan
tertentu.
4. Pendekatan Terbaru Dalam
Kepemimpinan
a) Teori Atribusi Kepemimpinan
b) Teori Kepemimpinan Karismatik
c) Kepemimpinan Transaksional lawan
Transformasional
Hal : 12
1)
Pemimpin Transaksional,
Pemimpin yang memandu
atau memotivasi pengikut
mereka dalam arah tujuan
yang
ditegakkan
dengan
memperjelas
peran
dan
tuntunan tugas
2) Pemimpin Transformasional,
Pemimpin yang memberikan
pertimbangan dan rangsangan
intelektual yang
diindividualkan, dan yang
memiliki karisma.
Hal : 13
5. Dasar Konseptual Kepemimpinan
Perspektif Islam
a) Pendekatan Normatif
b) Pendekatan Historis
c) Pendekatan Teoritis
Hal : 14
Tiga dan konseptual dalam
perspektif Islam yang tidak
harus digunakan :
Prinsip Tanggung
Jawab dalam
Organisasi
Prinsip Etika Tauhid
Pendekatan
Normatif
Prinsip Keadilan
Prinsip Kesederhanaan
Hal : 15
E. Beberapa Kepemimpinan
Situasional
1. Model Kepemimpinan Kontingensi
Dikembangkan Oleh Fiedler Bahwa prestasi kelompok
tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi
yang mendukung. Kepemimpinan dilihat sebagai suatu
hubungan yang didasari oleh kekuatan dan pengaruh.
Least-Preferred Co-Worker (LPC) Scale
Gaya berorientasi tugas
Yang mementingkan
atau otoritatif
tugas
Gaya berorientasi hubungan
Yang mementingkan hubungan
kemanusiaan
Hal : 16
Kondisi Situasi terdiri dari tiga faktor utama yaitu :
Hubungan pemimpin-anggota
yaitu derajat baik/buruknya
pemimpin dan bawahan.
hubungan
antara
Struktur tugas
yaitu
derajat
tinggi/rendahnya
strukturisasi,
standarisasi dan rincian tugas pekerjaan.
Kekuasaan posisi
yaitu derajat kuat/lemahnya kewenangan dan
pengaruh pemimpin atas variabel-variabel kekuasaan,
seperti memberikan penghargaan dan mengenakan
sanksi.
Hal : 17
Gambar 1.1 Model Kepemimpinan Kontingensi Fiedler
Gaya
Kepemimpinan
Berorientasi
tugas
Hubungan
kemanusiaan
Sangat tidak
Tidak
menyenangkan menyenangkan
Menyenangkan
Sangat
menyenangkan
Hal : 18
2. Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton
Vroom dan Yetton berasumsi bahwa pemimpin harus lebih
luwes untuk mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai
dengan situasi.
Model tersebut harus bermanfaat bagi pemimpin atau manajer
dalam menentukan gaya kepemimpinan yang harus mereka
gunakan dalam berbagai situasi.
Tidak ada gaya kepemimpinan tunggal dapat diterapkan dalam
berbagai situasi.
Perhatian utama terletak pada masalah yang harus dipecahkan
dan situasi di mana terjadi permasalahan.
Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu situasi tidak
boleh bertentangan dengan gaya yang digunakan dalam situasi
yang lain.
Terdapat sejumlah proses sosial yang mempengaruhi kadar
keikutsertaan bawahan dalam pemecahan masalah.
Hal : 19
3. Model Jalur – Tujuan (Path Goal Model)
Menurut Robert J. House :
Pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi
mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan,
dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai jalurtujuan karena memfokuskan pada bagaimana pemimpin
mempengaruhi persepsi pengkitunya pada tujuan kerja,
tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk mencapai
tujuan.
Hal : 20
Gambar 1.2. Model Jalur - Tujuan
Karakterristik pribadi
bawahan :
Tempat pengendalian
Pengalaman
Kemampuan
Faktor perilaku
pemimpin
Direktif
Suportif
Partisipatif
Berorientasi
prestasi
Pengikut/Bawahan
Persepsi
Motivasi
Perolehan
Kepuasan
Prestasi
Faktor Lingkungan
Tugas
Sistem wewenang
formal
Kelompok
Hal : 21
4. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Hersey dan Blanchard mengembangkan empat gaya
kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer :
1. Mengatakan / telling.
2. Menjual / selling.
3. Partisipasi / Participating.
4. Delegasi / delegating.
Hal : 22
Menurut Hersey dan Blanchard, hubungan anatara
pimpinan dan anggotanya mempunyai 4 tahap / fase
yang diperlukan bagi pimpinan untuk mengubah gaya
kepemimpinannya, yaitu :
1. Tahap Pertama
Perhatian pimpinan pada tugas sangat tinggi, anggota diberi
instruksi yang jelas dan dibiasakan dengan peraturan,
struktur, dan prosedur kerja.
2. Tahap Kedua
Di mana anggota sudah mampu menangani tugasnya,
perhatian pada tugasnya sangat penting karena bawahan
belum dapat bekerja tanpa struktur.
Hal : 23
3. Tahap Ketiga
Di mana anggota mempunyai kemampuan lebih besar dan
motivasi berprestasi mulai tampak dan mereka secara aktif
mencari tanggung jawab yang lebih besar.
4. Tahap Keempat
Tahap di mana anggota mulai percaya diri, dapat mengarahkan
diri dan berpengalaman, pemimpin dapat mengurangi jumlah
perhatian dan pengarahan.
Hal : 24
Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
TInggi
Tingkah laku hubungan
(memberikan tingkah
laku untuk mendukung)
Rendah
Hubungan
tinggi dan
tugas rendah
(3)
Tugas tinggi
Dan hubungan
Tinggi
(2)
Hubungan
Rendah dan
Tugas rendah
(4)
Tugas tinggi
Dan hubungan
rendah
(1)
Rendah
TInggi
Tingakh laku hubungan
(memberikan pedoman/pengarahan)
Gambar 1.3. Model Kepemimpinan Situasional
Hersey-Blanchard
Hal : 25
5. Pendekatan Hubungan Berpasangan Vertikal
Bahwa pemimpin mengklasifikasikan bawahan
ke dalam anggota dalam-kelompok dan anggota
luar-kelompok.
Anggota Dalam-Kelompok
Memiliki rasa keterikatan dan sistem nilai yang sama, dan
berinteraksi dengan pemimpinnya.
Anggota Luar-Kelompok
Memiliki kesamaan yang lebih sedikit dengan
pemimpinnya dan tidak membagi banyak dengannya.
Hal : 26
F. Perbedaan Pemimpin dan
Manajer
Pemimpin
adalah
orang
mempengaruhi orang lain.
yang
mampu
Manajer itu ditunjuk dan memiliki kekuasaan
legitimasi untuk memberi penghargaan maupun
memberi hukuman pada bawahan / pengikutnya.
Hal : 27
7 (Tujuh) hal yang membedakan pemimpin dengan
manajer, yaitu :
1. Pemimpin tidak selalu berada dalam sebuah organisasi,
sedangkan manejer selalu dalam organisasi tertentu baik
formal maupun nonformal.
2. Pemimpin bisa ditunjuk atau diangkat oleh anggotanya,
sedangkan manajer selalu ditunjuk.
3. Pengaruh yang dimiliki pemimpin, karena memiliki
kemampuan pribadi yang lebih dibandingkan dengan yang
lain, sedangkan pengaruh yang dimiliki manajer karena
dimilikinya otoritas formal.
Hal : 28
4. Pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas dan
jangka panjang, sedangkan manajer berpikir jangka pendek
dan sebatas tugas dan tanggung jawabnya.
5. Pemimpin
memiliki
keterampilan
politik
dalam
menyelesaikan konflik, sementara manajer menggunakan
pendekatan formal-legal.
6. Pemimpin berpikir untuk kemajuan dan perbaikan
organisasi secara luas, sementara manajer berpikir untuk
kepentingan diri dan kelompoknya secara sempit.
7. Pemimpin memiliki kekuasaan secara lebih luas, sedangkan
manajer hanya memiliki wewenang saja.
Hal : 29
G.Kriteria Kepemimpinan dan
Manajerial
1. Ciri efektivitas manajerial,
a) Tingkat energi dan toleransi terhadap stres
b) Rasa percaya diri
c) Integritas
d) Motivasi kekuasaan
e) Orientasi pada keberhasilan
f) Kebutuhan akan afiliasi yang rendah
Hal : 30
2. Manajer yang efektif,
a) Ketrampilan teknis
b) Ketrampilan antar pribadi
c) Ketrampilan konseptual
Hal : 31