T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Drawing on the Body: Documentary Art of Body Painting T1 BAB IV

BAB IV
TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI
4.1 Produksi
Proses produksi film dokumenter ini diawali dengan persiapan produksi
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan konten dan film dokumenter, persiapan
alat yang akan digunakan saat produksi, dan persiapan tim produksi. Konten dari
awal film dokumenter ini adalah konsep pada awal yang telah dirancang peneliti
sebelumnya yang meliputi ide cerita, storyline, storyboard, treatment film
dokumenter . selanjutnya adalah tentang alat yang akan digunakan saat produksi,
persiapan alat perlu dilakuan agar untuk memperlancarkan saat produksi yang
akan berlangsung.
Alat yang akan digunakan dalam produksi film dokumenter adalah DSLR.
Lensa 50 mm, 18-55 dan 136 (jika diperlukan), memory card dan tripod. Dalam
pemilihan kamera DSLR ini dikarenakan sangat ringan dan simple saat dibawa
produksi, selain itu juga pengoprasiannya yang cukup mudah dan untuk video
kamera jenis ini juga memiliki kualitas gambar yang sangat baik, hal ini yang
dilakukan dalam tahap ini adalah brifing kepada tim untuk proses pengambilan
gambar, seperti apa gambar yang harus diambil agar sesuai dengan konsep film
dokumenter.
Proses produksi film dokumenter ini diawali dengan pengambilan video suku
Huli dan suku Mentawai saat mengadakan upacara adat pada 30 September 2016

di situs youtube. Dalam pengambilan hanya dilakukan hanya satu orang, karena
hanya download dan dicantumkan narasumber, selain itu peneliti juga sedikit
memotong film dokumenter agar mempersingkat dan memilih film yang harus
dimasukan pada projek film dokumenter peneliti.

83

Produksi film dokumenter ini dilanjutkan dengan pengambilan gambar proses
wawancara kepada masyarakat kususnya Indonesia, yang dilakukan pada 7
Oktober 2016 dan 29 Oktobr 2016 yang berada di Kabupaten Semarang dan Kota
Bandung. Dalam proses pengambilan gambar ini melibatkan dua orang. Yang
pertama mengambil gambar master dan yang kedua bertugas mengambil insert
gambar yang lebih varasi atau juga disebut variatif.
Produksi film dokumenter ini dilanjutkan dengan pengambilan gambar proses
wawancara kepada narasumber dari pihak Body Painter yaitu mbak Dian Dayu
Arifianti1 yang dilakukan pada 11 November 2016 yang berlokasi di Kota
Magelang. Dalam proses ini juga melibatkan dua orang, yang pertama mengambil
gambar master dan yang kedua bertugas mengambil insert gambar yang lebih
varasi atau juga disebut variatif. Proses wawancara selanjutnya adalah wawancara
kepada mas Awmzbabs2 yang dilakukan pada 29 Oktober 2016 yang berlokasi di

Kota Bandung. Dalam proses ini juga melibatkan dua orang, yang pertama
mengambil gambar master dan yang kedua bertugas mengambil insert gambar
yang lebih varasi atau juga disebut variatif. Proses wawancara selanjutnya adalah
wawancara mas Andretanama pada 19 november 2016 yang berlokasi di kota
Yogyakarta. Dalam proses ini juga sama melibatkan dua orang.
4.2 Pasca Produksi
Setelah tahap pra produsi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca
produksi. Tahapan prasca produksi ini adalah dimana proses editing video yang
telah dlakukan pada selanjutnya. Dalam proses editing video ini, peneliti juga
merangkap sebagai editor, yang nantnya akan melakukan proses editing gambar/
video.

1
2

Pembuat seni Body Painting, make up dan model
Pembuatan seni Body Painting

84


Dalam proses pasca produksi ini yang pertama harus dilakukan adalah
persiapan bahan. Pemilihan gambar sesuai dengan kebutuhan bertujuan untuk
mempermudah proses editing nantinya.

Gambar 4.4.1
Proses pembuatan bamper in ( opening )

85

Gambar 4.4.2
Masih proses pembuatan bamper in ( opening )

Gambar 4.4.3
86

Masih proses pembuatan bamper in ( opening )

4.4.4
Proses pemilihan video yang ada di proses editing


87

Gambar 4.4.5
Proses pemilihan video sebelum editing
Setelah selesai memilih gambar sesuai kebutuhan yang akan digunakan
dalam proses editing, proses selanjutnya adalah editing. Editing yang dilakukan
menggunakan adobe premier pro cs 6. Pemilihan softwar program editing tersebut
memiliki beberapa alas an yaitu, penah diajarkan mengaplikasikan premier pada
matakuliah semester pendek, hal tersebut memermudah peneiti untuk
menggunakan program tersebut.
Proses editing Video

Gambar 4.4.6
Editing Video

88

Gambar 4.4.7
Editing Video


Gambar 4.4.8

89

Editing Video

Gambar 4.4.9
Editing Video

4.3 Kendala
Dalam proses produksi film dokumenter ini mengalami beberapa kendala.
Kendala yang pertama adalah waktu, dalam produksi film dokumenter, tergantung
dari jadwal yang tidak selalu mengadakan lukis tubuh secara rutin dan begitu juga
body painternya juga tidak selalu ada waktu karena adanya aktivitas lain.
Sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam melakukan waktu produksi.
Pemecahan masalah untuk waktu, peneliti menghubungi beberapa body
painter untuk mendapatkan jadwal untuk pembuatan body painting yang memang
betul betul bisa meluangkan waktunya untuk proses body panting, guna untuk

90


mendapatkan gambar yang bagus itupun juga di daerah kota Bandung jawa barat,
kota Magelang dan Yogyakarta Jawa Tengah .
Kendala berikutnya adalah saat proses pengambilan gambar, meskipun sudah
dibolehkan mengambil gambar saat proses body painting berlangsung, peneliti
hanya diberikan ruang untuk menentukan pengambilan gambar yang harus
diambil saat proses body painting agar tidak mengganggu konsentrasinya body
painter saat pengerjaannya karena ini menyangkut dengan vulgar.

91