pasar modal dan jual beli saham
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce
Lliyd, 1976) , adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana
jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan
menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak
1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang
transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan
untuk perdagangan komuitas dan sekuritas, yakni Dunlop & Koff, cikal
bakal PT. Perdanas. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah colonial Belanda
mulai membangun
perkebunan
secara
besar-besaran di Indonesia.
Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orangorang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih
tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan
pasar
modal.
Setelah
mengadakan
persiapan,
maka
akhirnya
Amsterdamse Effectenbueurs mendirikan cabang yang terletak di Batavia
(Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912, yang menjadi penyelenggara
adalah
Vereniging
voor
de
Effectenhandel
dan
langsung
memulai
perdagangan. Pada awalnya bursa ini memperjualbelikan saham dan
obligasi perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia,
obligasi yang diterbitkan pemerintah (provinsi dan kotapraja), sertifikat
saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor
administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.
1
Meskipun pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena
adanya Perang Dunia I, namun dibuka kembali pada tahun 1918.
Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di
kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa.
Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan
pada resesi ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II).
Keadaan yang semakin memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan
Semarang ditutup terlebih dahulu. Kemudian pada 10 Mei 1940 disusul
oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa
Efek Jakarta dibuka kembali. Operasional bursa pada waktu itu dilakukan
oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan
bank negara, bank swasta dan para pialang efek. Pada tanggal 26
September 1952 dikeluarkan Undang-Undang No 15 Tahun 1952 sebagai
Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai UndangUndang Bursa.
Namun kondisi pasar modal nasional memburuk dan tingginya
inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650%. Hal ini
menyebabklan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasar modal
merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta tutup kembali.
Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada
akhir 2007 dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia. Dari regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai ciri khas
yakni, diberikannya kewenangan yang cukup besar dan luas kepada
Bapepam selaku badan pengawas. Amanat yang diberikan dalam UU
Pasar
Modal
melakukan
secara
tegas
penyelidikan,
menyebutkan
pemeriksaan,
dan
bahwa
Bapepam
penyidikan
jika
dapat
terjadi
kejahatan di pasar modal.
1.2 Tujuan
1.2.1
Mengetahui Pengertian Pasar Modal
1.2.2
Mengetahui Struktur Pasar Modal
2
1.2.3
Mengetahui Pelaku dalam Pasar Modal
1.2.4
Mengetahui Fungsi dari Pasar Modal
1.2.5
Mengetahui Manfaat dari Pasar Modal
1.2.6
Mengetahui Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia
1.2.7
Mengetahui Mekanisme Pasar Modal
1.2.8
Mengetahui Jenis-Jenis Saham
1.2.9
Mengetahui Jenis-Jenis Obligasi
1.2.10
Mengetahui Proses Jual-Beli Saham di BEI dan Flowchartnya
1.2.11
Mengetahui Syarat-Syarat Perusahaan Go Public
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA (ISI)
2.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai
sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan
kegiatan terkait lainnya.
Instrumen
keuangan
yang
diperdagangkan
di
pasar
modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun)
seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen
derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal
3
No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal
sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu
pertama
sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan
untuk
mendapatkan
dana
dari
masyarakat
pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain,
kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lainlain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang
dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masingmasing instrument.
2.2 Struktur Pasar Modal
Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri
Keuangan menunjuk OJK merupakan lembaga pemerintah yang bertugas
untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari
pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar
modal
yang
teratur,
wajar,
efisien
serta
melindungi
kepentingan
masyarakat pemodal.
2.3 Pelaku dalam Pasar Modal
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga
penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain
utama sebagai berikut :
A. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi,
para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
4
1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan
digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau
kapasitas produksi.
2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal
sendiri dengan modal asing.
3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari
pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.
B. Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli
surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian
dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan,
prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor
dalam pasar modal antara lain :
1. Memperoleh deviden, ditujukan kepada keuntungan yang akan
diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam
bentuk deviden.
2. Kepemilikan perusahaan, semakin banyak saham yang dimiliki
maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
3. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi,
pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat
menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
C. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung
beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun
investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
pasar modal.
D. Penjamin Emisi (Underwriter)
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas
waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
E. Perantara Perdagangan Efek (Broker/Pialang)
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual
(emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
5
oleh broker antara lain meliputi:
1. Memberikan informasi tentang emiten
2. Melakukan penjualan efek kepada Investor
F. Perdagangan Efek (Dealer)
Berfungsi sebagai:
1. Pedagang dalam jual beli efek
2. Sebagai perantara dalam jual beli efek
G. Penanggung (Guarantor)
Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima
kepercayaan.
Lembaga
yang
dipercaya
oleh
investor
sebelum
menanamkan dananya.
H. Wali Amanat (Trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat
(investor). Kegiatan wali amanat meliputi:
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan
dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak sebagai agen pembayaran
I. Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang
tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana
J. Perusahaan Pengelola Dana (Investment Company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai
dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana
dan penyimpan dana.
6
K. Kantor Administrasi Efek.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka
memperlancar administrasinya :
1. Membantu emiten dalam rangka emisi.
2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas
saham para investor.
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham.
4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang
saham.
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan.
2.4 Fungsi Pasar Modal
Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:
A. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke
pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum,
perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
B. Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan
memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
C. Sebagai sarana peningkatan kapasitas Produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal,
maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
D. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan
pasar
modal
dapat
mendorong
muncul
dan
berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan
kerja baru.
E. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui
pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
7
F. Sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang
semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis
berbagai perusahaan berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya.
2.5 Manfaat dari Pasar Modal
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana
selesai
tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
solvabilitas
perusahaan
tinggi
sehingga
memperbaiki
citra
perusahaan
ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara
lain:
nilai
investasi
perkembang
mengikuti
pertumbuhan
ekonomi.
Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham
yang mencapai kapital gain
memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham
dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen
yang mengurangi risiko
2.6 Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai
berikut:
1. Badan Pengawas Pasar Modal
Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek
Jakarta sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia
8
2. Perusahaan efek
-
Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)
-
Lembaga Penyimpanan dan Pen yelesaian , saat ini dilakukan oleh
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)
2.7 Mekanisme Pasar Modal
Secara tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum.
Penawaran Umum (go public) merupakan kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan
cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan oleh
emiten untuk menjual efek kepada publik sehingga masyarakat dari
berbagai lapisan membeli dan turut memegang saham atas perusahaan
yang menerbitkan saham. Dengan melakukan go public , perusahaan
mendapat berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:
Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha
dan memperbaiki struktur modal, karena dana tersebut diterima
langsung tanpa melalui berbagai tahapan (termin)
Dengan
kepemilikan
saham
yang
tersebar
di
masyarakat,
perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan
transparan dan profesional sehingga memacu perusahaan tersebut
untuk berkembang.
Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi
dengan jalan kepemilikan saham.
Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung
aktivitas promosi turut berjalan.
Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam
proses penawaran umum go public .
1. Tahap persiapan
Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu
melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di
antara para pemegang saham dalam rangka penawaran umum
9
saham. Setelah sepakat, emiten menentukan penjamin emisi
serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi lembagalembaga berikut ini:
Penjamin
emisi
(under
writer),
merupakan
pihak
yang
membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Tugasnya
antara
lain,
menyiapkan
berbagai
dokumen,
membantu
menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas
penerbitan.
Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang
bertugas melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan
calon emiten.
Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva
tetap perusahaan dan menentukan tingkat kelayakannya.
Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan
pendapat dari sisi hukum.
Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran
dasar, akta-akta perjanjian, dan notulensi rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumendokumen pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan
calon emiten memenuhi persyaratan atau tidak.
3. Tahap Penawaran Saham
Pada
tahapan
inilah
emiten
menawarkan
sahamnya
kepada
masyarakat investor melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk.
Dalam tahapan ini keinginan investor untuk memiliki saham terkadang
tidak terpenuhi. Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak
150 juta lembar saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250
juta lembar saham. Investor yang belum mendapatkan saham dapat
membelinya di pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.
4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di
bursa efek tersebut. Calon emiten dapat mencatatkan sahamnya di bursa,
10
apabila telah memenuhi syarat berikut:
a. Pernyataan
Pendaftaran
Emisi
telah
dinyatakan
efektif
oleh
Bapepam .
b. Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik,
diregistrasi di Bapepam dan mendapat pernyataan unqualified
opinion untuk tahun fiskal kemarin.
c. Jumlah minimum adalah satu juta lembar saham.
d. Jumlah minimum pemegang saham awal adalah 200 investor
dengan masing-masing memiliki minimum 500 lembar.
e. Mempunyai aktiva minimum sebanyak Rp. 20 Miliar, ekuitas
pemegang saham ( stockholder’s equity ) minimum sebesar Rp 7.5
miliar dan modal yang sudah disetor (paid up capital) minimum
sebesar Rp 2 miliar.
f. Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke public sebesar Rp. 4
miliar.
g. Khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran
lingkungan (hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL ) dan
calon
emiten
industri
kehutanan
harus
memiliki
sertifikat
ecolabeling (ramah lingkungan).
h. Calon
emiten
tidak
sedang
dalam
sengketa
hukum
yang
diperkirakan dapat memengaruhi kelangsungan perusahaan.
i. Khusus calon emiten bidang pertambangan;
harus memiliki izin pengelolaan yang masing
berlaku minimal 15 tahun;
memiliki minimal satu kontrak karya atau kuasa penambangan
atau surat izin penambangan daerah;
minimal salah satu anggota direksinya memiliki kemampuan
teknis dan pengalaman di bidang pertambangan;
calon meiten sudah memiliki cadangan terbukti ( proven
deposit ) atau yang setara.
j. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan izin
pengelolaan (seperti jalan tol, penguasa hutan) dan harus memiliki
izin tersebut minimal 15 tahun.
11
2.8 Jenis-Jenis Saham
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen
finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan
yang
membutuhkan
pendanaan
jangka
panjang
untuk
'menjual'
kepentingan dalam bisnis-saham (efek ekuitas ) - dengan imbalan uang
tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain
menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market )
atau pasar sekunder (secondary market).
Tipe Saham
Ada beberapa tipe dari saham, yaitu:
a. Saham biasa (common stock)
Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam
beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan
perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A,
kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan
dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti
apa-apa.
b. Saham preferen (preferred stock)
Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran
karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa.
Saham Preferen memiliki karakteristik
sebagai berikut:
o Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik
yang berbeda
o Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih
tinggi dari saham
o biasa dalam hal pembagian dividen kumulatif, bila belum
dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan
pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
o Konvertibilitas,
dapat
ditukar
menjadi
saham
biasa,
bila
kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit
12
terbentuk memiliki karakteristik:
Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham
baru
Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Kategori Saham
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan
menjadi :
1. Blue chip stocks , saham biasa yang memiliki reputasi tinggi,
sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang
stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2. Income
stocks,
saham
suatu
emiten
dengan
kemampuan
membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya.
3. Growth stocks , terdiri dari well-known dan lesser-known.
4. Speculative
stocks,
saham
secara
konsisten
memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti.
5. Cyclical stocks , saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
6. Emerging Growth Stocks , saham yang dikeluarkan oleh emiten
yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam kondisi ekonomi
yang kurang mendukung.
7. Defensive Stocks , saham yang tetap stabil dari suatu periode
atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.
Aplikasi Saham
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker . Di
Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar
atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan ( tidak bulat 100 lembar )
bisa
diperjualbelikan
masyarakat
untuk
secara
membeli
over
the
saham
counter.
adalah
Salah
untuk
satu
tujuan
mendapatkan
keuntungan dengan cara:
1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
13
2. Mendapatkan dividen.
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX / Indonesia Stock
Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika
Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange (New York), SEAQ / Stock
Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar
saham antara negara Paris , Amsterdam , dan Brussels ), TSE / Tokyo
Stock Exchange (Tokyo), SGX/Singapore Exchange ( Singapura ) dan
tempat
perdagangan
lainnya
(
terdapat
kurang
lebih
69
tempat
perdagangan / bursa saham diseluruh dunia).
2.9 Jenis-Jenis Obligasi
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan
yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang
beserta
kupon
bunganya
kelak
pada
saat
tanggal
jatuh
tempo
pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi
tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasanpembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi
pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
tahun.
Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang
diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang
di
bawah
1
tahun
yang
diterbitkan
pemerintah
disebut
Surat
Perbendaharan Negara (SPN). Obligasi secara ringkasnya adalah utang
tetapi dalam bentuk sekuriti . Penerbit obligasi adalah sipeminjam atau
debitur, sedangkan
pemegang obligasi adalah pemberi pinjaman atau
kreditur dan kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar
oleh debitur kepada kreditur.
Jenis-Jenis Obligasi
1. Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran
tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya
obligasi.
2. Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut
14
dengan
Floating
rate
note
(FRN)
memiliki
kupon
yang
perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks
pasar uang seperti LIBOR atau Euribor .
3. Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi
yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang
diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi
jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor
mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
4. Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero
coupon
bond)
pembayaran
adalah
bunga.
obligasi
Obligasi
ini
yang
tidak
memberikan
diperdagangkan
dengan
pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi
menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo
obligasi.
5. Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked
bond) , dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah
mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini
lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap.
6. Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti
(equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks
yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai
tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestic
bruto.
7. Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan
pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang
diperoleh dari penghasilan aset.
8. Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas
lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh
penerbit dalam hal terjadinya likuidasi . Dalam hal terjadinya
kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah
pembayaran dari likuidator , kemudaian pembayaran utang
pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya
diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan
15
paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini
dilunasi
maka
barulah
pembayaran
pelunasan
obligasi
subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka
obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih
rendah daripada obligasi senior.
9. Obligasi
atas
unjuk
adalah
sertifikat
resmi
tanpa
nama
pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut
dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang
dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer
urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat
diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat
berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering
disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.
10.
Obligasi
tercatat
adalah
obligasi
yang
kepemilikannya
ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau
oleh lembaga administrasi efek . Pembayaran bunga dan
pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada
pemegang obligasi yang namanya tercatat.
11.
Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal
bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian,
teritorial,
kota,
pemerintahan
setempat,
ataupun
lembaga-
lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi
seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang
menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu
tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
12.
Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry
bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana
mahalnya
biaya
mengakibatkan
menggunakan
pembuatan
timbulnya
sistem
sertifikat
obligasi
elektronik
jenis
terpadu
serta
ini.
yang
kupon
Obligasi
ini
mendukung
penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar
modal.
13.
Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi
16
yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara
Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga
pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan
menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu
tertentu dimana
penebusan atau
pelunasan obligasi yang
beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi
daripada nilai yang tertera pada obligasi.
14.
Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang
diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang.
Obligasi di RI
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu,
Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah . Obligasi pemerintah
sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam
rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit
APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar
dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi
syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
Jenis Obligasi dan Tarifnya
Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond), atas bunganya
dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto
bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period). Atas
diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih
lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat
jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan
(accrued interest).
2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond), hanya atas diskontonya
17
saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari
selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat
jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan
usaha swasta.
b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
pusat.
c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan
kepentingan publik (public utility).
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran
bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan
sekaligus pada saat jatuh tempo.
b. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan
secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan
akan dibayarkan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga
yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan
suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit
(ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari
bank pemerintah dan swasta.
3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:
a. Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke
dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam
18
sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten
untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang
umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor
yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi
pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
a. Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu
dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.
Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah: Guaranteed
Bonds, Mortgage Bonds, Collateral Trust Bonds.
b. Unsecured
Bonds:
obligasi
yang
tidak
dijaminkan
dengan
kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya
secara umum.
5. Dilihat dari segi nilai nominal:
a. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam
satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai
nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government
bonds.
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional
Bonds:
obligasi
yang
diperhitungan
dengan
menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini
dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: Obligasi Syariah
Mudharabah, Obligasi Syariah Ijarah.
2 .10 Jual-Beli Saham di BEI dan Flowchart Jual-Beli Saham di BEI
Pelaksanaan Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan
menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat
19
dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota
Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan
sendiri maupun kepentingan nasabah.
Anggota
Bursa
Efek
bertanggung
jawab
terhadap
penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Tranaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara
lain karena:
Kesalahan Peralatan Penunjang atau aplikasi Anggota
Bursa Efek dalam rangka Remote Trading kecuali
kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh
Bursa;
Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan jual
dan atau permintaan beli ke JATS;
Kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading
dalam pengoperasian Peralatan Penunjang dan atau
aplikasi Anggota Bursa Efek;
Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui
Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa
Efek.
Segmentasi Pasar :
1. Pasar Regular,
2. Pasar Tunai, dan
3. Pasar Negosiasi.
Hak memesan Efek terlebih dahulu hanya dapat diperdagangkan di Pasar
Tunai dan Pasar Negosiasi pada Sesi I.
Penyelesaian Transaksi
Segmen Pasar
Pasar Regular
Waktu Penyelesaian Transaksi
Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya
Pasar Tunai
Transaksi Bursa (T+3)
Hari Bursa yang sama
dengan
20
terjadinya Transaksi Bursa (T+0)
Berdasarkan kesepakatan antara
Pasar Negosiasi
Anggota Bursa.
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Regular, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi
dilakukan
selama
jam
perdagangan
setiap
hari
Bursa
dengan
berpedoman pada waktu JATS.
Jam Perdagangan Pasar Regular
Hari
Senin-Kamis
Sesi I
Pukul
09:00:00
Sesi II
s/d Pukul
13:30:00
s/d
12:00:00
Pukul
09:00:00
15:49:59
s/d Pukul
14:00:00
Jumat
s/d
11:30:00
15:49:59
Jam Perdagangan Pasar Tunai
Hari
Senin-Kamis
Waktu
Pukul
09:00:00
s/d
Jumat
12:00:00
Pukul
09:00:00
s/d
11:30:00
Jam Perdagangan Pasar Negosiasi
Hari
Senin-Kamis
Sesi I
Pukul
09:00:00
Sesi II
s/d Pukul
13:30:00
s/d
Jumat
12:00:00
Pukul
09:00:00
16:15:00
s/d Pukul
14:00:00
s/d
11:30:00
16:15:00
Untuk Pasar Regular menggunakan sesi pra-pembukaan, pra-penutupan
dan pasca-penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa dengan jadwal
sebagai berikut :
PRA-PEMBUKAAN
Waktu
08:45:00 – 08:55:00 WIB
Agenda
Anggota Bursa Efek memasukkan
penawaran
jual
atau permintaan
21
08:55:01 – 08:59:59 WIB
beli
JATS
melakukan
pembentukan
proses
Harga
Pembukuan
dan memperjumpakan penawaran
jual dengan permintaan beli pada
Harga
Pembukuan
berdasarkan
Price dan Time Priority
PRA-PENUTUPAN dan PASCA-PENUTUPAN
Sesi
Pra-penutupan
Waktu
15:50:00 s.d 16:00:00
Aktivitas
Anggota Bursa
Efek
memasukkan
penawaran
16:00:01 s.d 16:04:59
jual
atau
permintaan beli
JATS melakukan proses
Pembentukan
Harga
Penutupan
dan
memperjumpakan
penawaran jual dengan
permintaan beli pada
Harga Penutupan Price
Pasca Penutupan
16:06:00 s.d 16:15:00
dan Time Priority
Anggota Bursa
untuk
memasukkan
penawaran
atau
Efek
jual
permintaan
dan
beli
pada Harga Penutupan,
dan
JATS
memerjumpakan
secara
berkelanjutan
(continuous
atas
auction)
penawaran
jual
dengan permintaan beli
untuk Efek yang sama
22
secara
keseluruhan
maupun sebagian pada
Harga
Penutupan
berdasarkan
Time
Priority
Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa
adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan
oleh
Anggota
Bursa
sampai
denga
batas
harga
yang
ditetapkan
nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain
HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Regular,
kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa
penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan
di Pasar Tunai
atau Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Regular dan Pasar Tunai harus dalam satuan
perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 Efek.
Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan
(tidak round lot).
Satuan Perubahan Harga (Fraksi):
Kelompok Harga
Fraksi Harga
Maksimum
< Rp500,-
Rp1,-
Perubahan*
Rp10,-
Rp500,= Rp5000,-
s.d Rp5,
Rp25,
Rp100,
Rp500,
Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga diatas berlaku untuk satu
hari Bursa penuh dan disesuaikan pada hari Bursa berikutnya jika harga
Penutupan berada pada rentang harga yang berbeda. Jenjang maksimum
23
perubahan harga dapat dilakukan sepanjang tidak melampaui batasan
persentase auto rejection.
Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan
kedalam JATS adalah harga penawaran yang masih berada didalam
rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa
memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis
akan ditolak oleh JATS (auto rejection).
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini:
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari
Rp50,- (lima puluh rupiah);
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35%
(tiga puluh lima persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk
saham dengan rentang harga Rp50,- (lima puluh rupiah) sampai
dengan Rp200,- (dua ratus rupiah);
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25%
(dua puluh lima persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk
saham dengan rentang harga Rp200,- (dua ratus rupiah) sampai
dengan Rp5000,- (lima ribu rupiah);
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20%
(dua puluh persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk saham
dengan rentang harga diatas Rp5000,- (lima ribu rupiah).
Penerapan auto rejection terhadap harga diatas untuk perdagangan
saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangka di
Bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2kali dari persentase
batasan auto rejection sebagaimana dimaksud dalam butir di atas.
Acuan harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran
tertinggi atau terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam
perdagangan saham di Pasar Regular dan Pasar Tunai ditentukan sebagai
berikut:
1. Menggunakan
harga
pembukaan
(opening
price)
yang
24
terbentuk pada sesi pra-pembukaan;
2. Menggunakan harga penutupan (closing price) dipasar regular
di hari bursa sebelumnya (previous price) apabila opening
price tidak terbentuk;
3. Dalam hal perusahaan tercatat melakukan tindakan korporasi
maka selama 3 hari bursa berturut- turut setelah berakhirnya
perdagangan saham yang memuat hak (periodecum) di pasar
regular, acuan harga di atas menggunakan previous price dari
masing-masing pasar (regular atau tunai).
Pra-Pembukaan
Pelaksanaan
perdagangan
dipasar
regular
dimulai
dengan
pra-
pembukaan. Anggota bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau
permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan
perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection. Harga pembukaan
terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran dan permintaan beli
terbanyak yang dapat di alokasikan oleh JATS pada harga tertentu pada
periode pra-pembukaan. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli
yang tidak teralokasi di pra-pembukaan akan diproses secara langsung
(tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan atau permintaan beli)
pada sesi I perdagangan, kecuali harga penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection.
Pasar Regular
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam
JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan :
1. Prioritas Harga (Price Priority), permintaan beli pada harga yang
lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga
yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang
lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga
yang lebih tinggi.
2. Prioritas Waktu (Time Priority), bila penawaran jual atau permitaan
belipada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada
25
permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual
maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak
mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi bursa di pasar
regular dan pasar tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran
jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.
Pasar Negosiasi
Perdagangan efek di pasar negosiasi dilakukan melalui proses tawar
menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antara :
1. Anggota Bursa atau
2. Nasabah melalui satu Anggota Bursa atau
3. Nasabah dengan Anggota Bursa.
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut dip roses
melalui JATS. Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual atau
permintaan beli melalui papan tampilan informasi dan bisa di ubah atau
dibatalkan sebelum kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai
mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan
permintaan beli di JATS.
Penyelesaian Transaksi Bursa
Pasar Regular dan Pasar Tunai
Penyelesaian transaksi bursa di pasar regular dan pasar tunai antara
anggota bursa jual dan anggota bursa beli dijamin oleh KPEI.
Transaksi bursa pasar regular wajib diselesaikan pada hari bursa ke3 (T+3).
Transaksi bursa pasar tunai wajib diselesaikan pada hari bursa yang
sama (T+0).
Penyelesaian transaksi bursa yang dilakukannya di pasar regular dan
pasar tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses netting dan
dilakukan melalui pemindahbukuan efek dan atau dana ke rekening efek
anggota bursa yang berhak berada pada KSEI.
26
Dalam hal kewajiban anggota bursa untuk menyerahkan efek tidak
dilaksankan sesuai dengan ketentuan maka anggota bursa tersebut wajib
untuk menyelesaikan kewajibannya dengan uang pengganti (ACS=
Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar 125% dari
harga tertinggi atas efek yang sama yang terjadi di :
-
Pasar regular dan pasar tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo
pada tanggal yang sama, dan
-
Pasar regular pada sesi I
pada hari penyelesaian transaksi yang
jatuh temponya sebagaimana di atas.
Dalam hal anggota bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar
kepada KPEI sebagaimana tercantum dalam daftar hasil kliring netting
maka kewajiban anggota bursa tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan
peraturan KPEI. Anggota bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam
penyelesaian transaksi bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan
efek di bursa sampai dengan KPEI melaporkan kepada bursa bahwa
semua kewajiban anggota bursa tersebut telah terpenuhi dan anggota
bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan bursa.
Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi
Waktu penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan
secara per transaksi (tidak netting). Bila tidak ditetapkan, penyelesaian
transaksi bursa dilakukan selambat-lambatnya pada hari bursa ke-3
setelah terjadinya transaksi (T+3) atau hari bursa yang sama dengan
terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk hari bursa terakhir perdagangan
hak memesan efek terlebih dahulu. Penyelesaian transaksi bursa di pasar
negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan secara langsung oleh
anggota bursa jual dan anggota bursa beli dan tidak dijamin KPEI.
Biaya Transaksi
Anggota bursa wajib membayar biaya transaksi kepada bursa, KPEI, KSEI
yang dihitung berdasarkan nilai per transaksi anggota bursa sebagai
berikut:
27
Jenis Transaksi
Biaya Transaksi
Pasar
Regular 0,03%
Dana Jaminan
0,01%
dan Pasar Tunai
Pajak*
PPn
dan
kewajiban
perpajakan
lainnya
Pasar Negosiasi
0,03%
atau
kebijakan bursa
Obligasi
0,005%
*dibayarkan ke bursa sebagai wajib pungut, sesuai ketentuan yang
berlaku.
Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp. 2.000.000,per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspense atau SPAB-nya
dibekukan.
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening bursa setiap bulan
selambat-lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam
hal hari kalender ke-12 tersebut jatuh pada hari sabtu atau hari minggu
atau hari libur, kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya.
Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% setiap hari.
Anggota bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5
hari bursa setelah lampaunya batas waktu pembayaran maka anggota
bursa
tersebut
dikenakan
denda
juga
suspense
sampai
dengan
diselesaikannya seluruh pembayarannya.
28
29
2.11 Syarat-Syarat Perusahaan Go Public
Perusahaan publik merupakan suatu proses perusahaan yang
menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum.
Perusahaan terbuka diketahui dengan penambahan kata “Tbk” di
belakang nama perusahaan. Misalnya : PT Telkom Tbk
Sebuah perusahaan dapat menjual sahamnya kepada masyarakat
umum atau lebih tepatnya menarik modal tambahan dari publik untuk
tujuan pengembangan perusahaan. Misalkan : PT Mulia Tekhnik Makmur
tumbuh secara signifikan sampai skala tertentu, dapat mengambil
langkah
mencari
modal
usaha
lagi
dalam
jumlah
besar
dengan
menerbitkan saham dan menjualnya kepada publik. Strategi ini dikenal
dengan istilah “Go Public”.
Untuk menjadi perusahaan public tentu saja ada banyak syarat
yang harus dipenuhi. Antara lain secara garis besar adalah sebagai
berikut :
Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati
peraturan pemerintah selama ini, termasuk mengantongi izin usaha,
izin domisili, membayar pajak, dll.
30
Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relative cukup
besar yang menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar
rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya kapasitas produksi,
aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah asset, nilai penjualan
konkret, dll.
Perusahaan menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti
konkret
yang
diperlihatkan
dalam
bentuk
beebagai
materi.
Misalnya : Laporan keuangan, neraca, pencatatan positif rekening di
bank, dll.
Perusahaan harus UNTUNG. Harus!
Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.
Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja
dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Perusahaan taat membayar pajak.
Mempunyai reputasi yang baik, serta bermasa depan cemerlang.
Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaan yang akan
Go Public, yaitu sebuah institusi legal yang direstui Bapepam (Badan
Pengawas Pasar Modal)
Tahapan Proses Go Public :
Tahap Persiapan untuk Go Publik
a.
Rekturisasi perusahaan
b.
Pemberesan surat-surat dan dokumentasi
c.
Dilakukan private placement
Tahap Pendahuluan
a.
Penunjukan pihak yang terlibat
b.
Proses underwriting
c.
Rekturisasi anggaran dasar
d.
Pembuatan laporan dan dokumentasi go public
e.
Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek
Proses Pelaksanaan Go Publik
31
a.
Proses pengajuan pernyataan pendaftaran
b.
Public expose
c.
Pembuatan dan percetak prospectus
d.
Road show
e.
Penjatahan di pasar modal
f.
Proses jual-beli saham di pasar sekunder
Perlu diingat, meskipun semua perusahaan yang go public layak
dianggap sehat, namun hendaknya memperhatikan usia dan reputasi
sebuah perusahaan sebelum membeli sahamnya.
32
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
makalah
mengenai
Pasar
Modal
dan
Jual-Beli
Saham
serta
persyaratan Perusahaan Go Public, penulis dapat menyimpulkan beberapa
hal seperti :
1. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.
2. Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai
instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah
perusahaan.
Dengan
menerbitkan
saham,
memungkinkan
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka
panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis-saham (efek
ekuitas ) - dengan imbalan uang tunai.
3. Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan
yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh
tempo pembayaran.
4. Terdapat 3 segmentasi pasar dalam perdagangan bursa yaitu Pasar
Regular, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi.
5. Perusahaan publik merupakan suatu proses perusahaan yang
menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum.
Perusahaan terbuka diketahui dengan penambahan kata “Tbk” di
belakang nama perusahaan.
B.
SARAN
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pasar modal adalah
33
tempat terjadinya transaksi efek, baik menjual ataupun membeli. Pasar
Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif
investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi,
tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai
penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para
investor
dengan
perusahaan
ataupun
institusi
pemerintah
melalui
perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi , saham,
dan lainnya.
Penulis berharap, dengan adanya makalah ini pembaca dapat
mengerti/memahami apa yang dimaksud dengan Pasar Modal dan JualBeli Saham, juga mengetahui seperti apa proses Jual-Beli Saham di BEI
dan mengetahaui apa saja syarat sebuah perusahaan untuk menjadi Go
Public. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi untuk menambah
pengetahuan serta wawasan bagi pembaca. Terimakasih.
34
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce
Lliyd, 1976) , adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana
jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan
menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den
Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak
1880 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang
transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan
untuk perdagangan komuitas dan sekuritas, yakni Dunlop & Koff, cikal
bakal PT. Perdanas. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah colonial Belanda
mulai membangun
perkebunan
secara
besar-besaran di Indonesia.
Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah
dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orangorang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih
tinggi dari penghasilan penduduk pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan
pasar
modal.
Setelah
mengadakan
persiapan,
maka
akhirnya
Amsterdamse Effectenbueurs mendirikan cabang yang terletak di Batavia
(Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912, yang menjadi penyelenggara
adalah
Vereniging
voor
de
Effectenhandel
dan
langsung
memulai
perdagangan. Pada awalnya bursa ini memperjualbelikan saham dan
obligasi perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia,
obligasi yang diterbitkan pemerintah (provinsi dan kotapraja), sertifikat
saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor
administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.
1
Meskipun pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena
adanya Perang Dunia I, namun dibuka kembali pada tahun 1918.
Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di
kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa.
Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan
pada resesi ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II).
Keadaan yang semakin memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan
Semarang ditutup terlebih dahulu. Kemudian pada 10 Mei 1940 disusul
oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa
Efek Jakarta dibuka kembali. Operasional bursa pada waktu itu dilakukan
oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan
bank negara, bank swasta dan para pialang efek. Pada tanggal 26
September 1952 dikeluarkan Undang-Undang No 15 Tahun 1952 sebagai
Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai UndangUndang Bursa.
Namun kondisi pasar modal nasional memburuk dan tingginya
inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650%. Hal ini
menyebabklan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pasar modal
merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta tutup kembali.
Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada
akhir 2007 dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia. Dari regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai ciri khas
yakni, diberikannya kewenangan yang cukup besar dan luas kepada
Bapepam selaku badan pengawas. Amanat yang diberikan dalam UU
Pasar
Modal
melakukan
secara
tegas
penyelidikan,
menyebutkan
pemeriksaan,
dan
bahwa
Bapepam
penyidikan
jika
dapat
terjadi
kejahatan di pasar modal.
1.2 Tujuan
1.2.1
Mengetahui Pengertian Pasar Modal
1.2.2
Mengetahui Struktur Pasar Modal
2
1.2.3
Mengetahui Pelaku dalam Pasar Modal
1.2.4
Mengetahui Fungsi dari Pasar Modal
1.2.5
Mengetahui Manfaat dari Pasar Modal
1.2.6
Mengetahui Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia
1.2.7
Mengetahui Mekanisme Pasar Modal
1.2.8
Mengetahui Jenis-Jenis Saham
1.2.9
Mengetahui Jenis-Jenis Obligasi
1.2.10
Mengetahui Proses Jual-Beli Saham di BEI dan Flowchartnya
1.2.11
Mengetahui Syarat-Syarat Perusahaan Go Public
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA (ISI)
2.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai
sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan
kegiatan terkait lainnya.
Instrumen
keuangan
yang
diperdagangkan
di
pasar
modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun)
seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen
derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal
3
No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal
sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu
pertama
sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi
perusahaan
untuk
mendapatkan
dana
dari
masyarakat
pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain,
kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lainlain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang
dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masingmasing instrument.
2.2 Struktur Pasar Modal
Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri
Keuangan menunjuk OJK merupakan lembaga pemerintah yang bertugas
untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari
pasar modal dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar
modal
yang
teratur,
wajar,
efisien
serta
melindungi
kepentingan
masyarakat pemodal.
2.3 Pelaku dalam Pasar Modal
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga
penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain
utama sebagai berikut :
A. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi,
para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
4
1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan
digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau
kapasitas produksi.
2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal
sendiri dengan modal asing.
3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari
pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.
B. Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli
surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian
dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan,
prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor
dalam pasar modal antara lain :
1. Memperoleh deviden, ditujukan kepada keuntungan yang akan
diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam
bentuk deviden.
2. Kepemilikan perusahaan, semakin banyak saham yang dimiliki
maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
3. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi,
pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat
menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
C. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung
beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun
investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
pasar modal.
D. Penjamin Emisi (Underwriter)
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas
waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
E. Perantara Perdagangan Efek (Broker/Pialang)
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual
(emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
5
oleh broker antara lain meliputi:
1. Memberikan informasi tentang emiten
2. Melakukan penjualan efek kepada Investor
F. Perdagangan Efek (Dealer)
Berfungsi sebagai:
1. Pedagang dalam jual beli efek
2. Sebagai perantara dalam jual beli efek
G. Penanggung (Guarantor)
Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima
kepercayaan.
Lembaga
yang
dipercaya
oleh
investor
sebelum
menanamkan dananya.
H. Wali Amanat (Trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat
(investor). Kegiatan wali amanat meliputi:
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan
dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak sebagai agen pembayaran
I. Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang
tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana
J. Perusahaan Pengelola Dana (Investment Company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai
dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana
dan penyimpan dana.
6
K. Kantor Administrasi Efek.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka
memperlancar administrasinya :
1. Membantu emiten dalam rangka emisi.
2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas
saham para investor.
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham.
4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang
saham.
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan.
2.4 Fungsi Pasar Modal
Secara umum, fungsi pasar modal adalah sebagai berikut:
A. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke
pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum,
perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
B. Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan
memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
C. Sebagai sarana peningkatan kapasitas Produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal,
maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
D. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan
pasar
modal
dapat
mendorong
muncul
dan
berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan
kerja baru.
E. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui
pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
7
F. Sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang
semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis
berbagai perusahaan berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya.
2.5 Manfaat dari Pasar Modal
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana
selesai
tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
solvabilitas
perusahaan
tinggi
sehingga
memperbaiki
citra
perusahaan
ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara
lain:
nilai
investasi
perkembang
mengikuti
pertumbuhan
ekonomi.
Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham
yang mencapai kapital gain
memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham
dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen
yang mengurangi risiko
2.6 Lembaga dan Struktur Pasar Modal Indonesia
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai
berikut:
1. Badan Pengawas Pasar Modal
Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek
Jakarta sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia
8
2. Perusahaan efek
-
Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)
-
Lembaga Penyimpanan dan Pen yelesaian , saat ini dilakukan oleh
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)
2.7 Mekanisme Pasar Modal
Secara tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum.
Penawaran Umum (go public) merupakan kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan
cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan oleh
emiten untuk menjual efek kepada publik sehingga masyarakat dari
berbagai lapisan membeli dan turut memegang saham atas perusahaan
yang menerbitkan saham. Dengan melakukan go public , perusahaan
mendapat berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut:
Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha
dan memperbaiki struktur modal, karena dana tersebut diterima
langsung tanpa melalui berbagai tahapan (termin)
Dengan
kepemilikan
saham
yang
tersebar
di
masyarakat,
perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan
transparan dan profesional sehingga memacu perusahaan tersebut
untuk berkembang.
Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi
dengan jalan kepemilikan saham.
Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung
aktivitas promosi turut berjalan.
Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam
proses penawaran umum go public .
1. Tahap persiapan
Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu
melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di
antara para pemegang saham dalam rangka penawaran umum
9
saham. Setelah sepakat, emiten menentukan penjamin emisi
serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi lembagalembaga berikut ini:
Penjamin
emisi
(under
writer),
merupakan
pihak
yang
membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Tugasnya
antara
lain,
menyiapkan
berbagai
dokumen,
membantu
menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas
penerbitan.
Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang
bertugas melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan
calon emiten.
Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva
tetap perusahaan dan menentukan tingkat kelayakannya.
Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan
pendapat dari sisi hukum.
Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran
dasar, akta-akta perjanjian, dan notulensi rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumendokumen pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan
calon emiten memenuhi persyaratan atau tidak.
3. Tahap Penawaran Saham
Pada
tahapan
inilah
emiten
menawarkan
sahamnya
kepada
masyarakat investor melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk.
Dalam tahapan ini keinginan investor untuk memiliki saham terkadang
tidak terpenuhi. Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak
150 juta lembar saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250
juta lembar saham. Investor yang belum mendapatkan saham dapat
membelinya di pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.
4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di
bursa efek tersebut. Calon emiten dapat mencatatkan sahamnya di bursa,
10
apabila telah memenuhi syarat berikut:
a. Pernyataan
Pendaftaran
Emisi
telah
dinyatakan
efektif
oleh
Bapepam .
b. Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik,
diregistrasi di Bapepam dan mendapat pernyataan unqualified
opinion untuk tahun fiskal kemarin.
c. Jumlah minimum adalah satu juta lembar saham.
d. Jumlah minimum pemegang saham awal adalah 200 investor
dengan masing-masing memiliki minimum 500 lembar.
e. Mempunyai aktiva minimum sebanyak Rp. 20 Miliar, ekuitas
pemegang saham ( stockholder’s equity ) minimum sebesar Rp 7.5
miliar dan modal yang sudah disetor (paid up capital) minimum
sebesar Rp 2 miliar.
f. Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke public sebesar Rp. 4
miliar.
g. Khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran
lingkungan (hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL ) dan
calon
emiten
industri
kehutanan
harus
memiliki
sertifikat
ecolabeling (ramah lingkungan).
h. Calon
emiten
tidak
sedang
dalam
sengketa
hukum
yang
diperkirakan dapat memengaruhi kelangsungan perusahaan.
i. Khusus calon emiten bidang pertambangan;
harus memiliki izin pengelolaan yang masing
berlaku minimal 15 tahun;
memiliki minimal satu kontrak karya atau kuasa penambangan
atau surat izin penambangan daerah;
minimal salah satu anggota direksinya memiliki kemampuan
teknis dan pengalaman di bidang pertambangan;
calon meiten sudah memiliki cadangan terbukti ( proven
deposit ) atau yang setara.
j. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan izin
pengelolaan (seperti jalan tol, penguasa hutan) dan harus memiliki
izin tersebut minimal 15 tahun.
11
2.8 Jenis-Jenis Saham
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen
finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.
Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan
yang
membutuhkan
pendanaan
jangka
panjang
untuk
'menjual'
kepentingan dalam bisnis-saham (efek ekuitas ) - dengan imbalan uang
tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain
menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market )
atau pasar sekunder (secondary market).
Tipe Saham
Ada beberapa tipe dari saham, yaitu:
a. Saham biasa (common stock)
Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam
beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan
perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A,
kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan
dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti
apa-apa.
b. Saham preferen (preferred stock)
Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran
karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa.
Saham Preferen memiliki karakteristik
sebagai berikut:
o Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik
yang berbeda
o Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih
tinggi dari saham
o biasa dalam hal pembagian dividen kumulatif, bila belum
dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan
pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
o Konvertibilitas,
dapat
ditukar
menjadi
saham
biasa,
bila
kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit
12
terbentuk memiliki karakteristik:
Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham
baru
Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Kategori Saham
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan
menjadi :
1. Blue chip stocks , saham biasa yang memiliki reputasi tinggi,
sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang
stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2. Income
stocks,
saham
suatu
emiten
dengan
kemampuan
membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya.
3. Growth stocks , terdiri dari well-known dan lesser-known.
4. Speculative
stocks,
saham
secara
konsisten
memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti.
5. Cyclical stocks , saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
6. Emerging Growth Stocks , saham yang dikeluarkan oleh emiten
yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam kondisi ekonomi
yang kurang mendukung.
7. Defensive Stocks , saham yang tetap stabil dari suatu periode
atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.
Aplikasi Saham
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker . Di
Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar
atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan ( tidak bulat 100 lembar )
bisa
diperjualbelikan
masyarakat
untuk
secara
membeli
over
the
saham
counter.
adalah
Salah
untuk
satu
tujuan
mendapatkan
keuntungan dengan cara:
1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
13
2. Mendapatkan dividen.
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX / Indonesia Stock
Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika
Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange (New York), SEAQ / Stock
Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar
saham antara negara Paris , Amsterdam , dan Brussels ), TSE / Tokyo
Stock Exchange (Tokyo), SGX/Singapore Exchange ( Singapura ) dan
tempat
perdagangan
lainnya
(
terdapat
kurang
lebih
69
tempat
perdagangan / bursa saham diseluruh dunia).
2.9 Jenis-Jenis Obligasi
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan
yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang
beserta
kupon
bunganya
kelak
pada
saat
tanggal
jatuh
tempo
pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi
tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasanpembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi
pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10
tahun.
Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang
diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang
di
bawah
1
tahun
yang
diterbitkan
pemerintah
disebut
Surat
Perbendaharan Negara (SPN). Obligasi secara ringkasnya adalah utang
tetapi dalam bentuk sekuriti . Penerbit obligasi adalah sipeminjam atau
debitur, sedangkan
pemegang obligasi adalah pemberi pinjaman atau
kreditur dan kupon obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar
oleh debitur kepada kreditur.
Jenis-Jenis Obligasi
1. Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran
tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya
obligasi.
2. Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut
14
dengan
Floating
rate
note
(FRN)
memiliki
kupon
yang
perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks
pasar uang seperti LIBOR atau Euribor .
3. Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi
yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang
diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi
jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor
mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
4. Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero
coupon
bond)
pembayaran
adalah
bunga.
obligasi
Obligasi
ini
yang
tidak
memberikan
diperdagangkan
dengan
pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi
menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo
obligasi.
5. Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked
bond) , dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah
mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini
lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap.
6. Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti
(equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks
yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai
tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestic
bruto.
7. Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan
pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang
diperoleh dari penghasilan aset.
8. Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas
lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh
penerbit dalam hal terjadinya likuidasi . Dalam hal terjadinya
kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah
pembayaran dari likuidator , kemudaian pembayaran utang
pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya
diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan
15
paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini
dilunasi
maka
barulah
pembayaran
pelunasan
obligasi
subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka
obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih
rendah daripada obligasi senior.
9. Obligasi
atas
unjuk
adalah
sertifikat
resmi
tanpa
nama
pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut
dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang
dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer
urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat
diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat
berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering
disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.
10.
Obligasi
tercatat
adalah
obligasi
yang
kepemilikannya
ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau
oleh lembaga administrasi efek . Pembayaran bunga dan
pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada
pemegang obligasi yang namanya tercatat.
11.
Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal
bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian,
teritorial,
kota,
pemerintahan
setempat,
ataupun
lembaga-
lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi
seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang
menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu
tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
12.
Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry
bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana
mahalnya
biaya
mengakibatkan
menggunakan
pembuatan
timbulnya
sistem
sertifikat
obligasi
elektronik
jenis
terpadu
serta
ini.
yang
kupon
Obligasi
ini
mendukung
penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar
modal.
13.
Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi
16
yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara
Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga
pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan
menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu
tertentu dimana
penebusan atau
pelunasan obligasi yang
beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi
daripada nilai yang tertera pada obligasi.
14.
Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang
diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang.
Obligasi di RI
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu,
Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah . Obligasi pemerintah
sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam
rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit
APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar
dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi
syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
Jenis Obligasi dan Tarifnya
Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond), atas bunganya
dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto
bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period). Atas
diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih
lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat
jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan
(accrued interest).
2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond), hanya atas diskontonya
17
saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari
selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat
jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan
usaha swasta.
b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
pusat.
c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah
daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan
kepentingan publik (public utility).
2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:
a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran
bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan
sekaligus pada saat jatuh tempo.
b. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan
secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan
akan dibayarkan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga
yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan
suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit
(ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari
bank pemerintah dan swasta.
3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:
a. Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke
dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada
pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam
18
sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten
untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang
umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor
yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi
pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:
a. Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu
dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.
Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah: Guaranteed
Bonds, Mortgage Bonds, Collateral Trust Bonds.
b. Unsecured
Bonds:
obligasi
yang
tidak
dijaminkan
dengan
kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya
secara umum.
5. Dilihat dari segi nilai nominal:
a. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam
satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai
nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government
bonds.
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional
Bonds:
obligasi
yang
diperhitungan
dengan
menggunakan sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan
menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini
dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu: Obligasi Syariah
Mudharabah, Obligasi Syariah Ijarah.
2 .10 Jual-Beli Saham di BEI dan Flowchart Jual-Beli Saham di BEI
Pelaksanaan Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan
menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat
19
dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota
Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan
sendiri maupun kepentingan nasabah.
Anggota
Bursa
Efek
bertanggung
jawab
terhadap
penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Tranaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara
lain karena:
Kesalahan Peralatan Penunjang atau aplikasi Anggota
Bursa Efek dalam rangka Remote Trading kecuali
kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh
Bursa;
Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan jual
dan atau permintaan beli ke JATS;
Kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading
dalam pengoperasian Peralatan Penunjang dan atau
aplikasi Anggota Bursa Efek;
Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui
Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa
Efek.
Segmentasi Pasar :
1. Pasar Regular,
2. Pasar Tunai, dan
3. Pasar Negosiasi.
Hak memesan Efek terlebih dahulu hanya dapat diperdagangkan di Pasar
Tunai dan Pasar Negosiasi pada Sesi I.
Penyelesaian Transaksi
Segmen Pasar
Pasar Regular
Waktu Penyelesaian Transaksi
Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya
Pasar Tunai
Transaksi Bursa (T+3)
Hari Bursa yang sama
dengan
20
terjadinya Transaksi Bursa (T+0)
Berdasarkan kesepakatan antara
Pasar Negosiasi
Anggota Bursa.
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Regular, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi
dilakukan
selama
jam
perdagangan
setiap
hari
Bursa
dengan
berpedoman pada waktu JATS.
Jam Perdagangan Pasar Regular
Hari
Senin-Kamis
Sesi I
Pukul
09:00:00
Sesi II
s/d Pukul
13:30:00
s/d
12:00:00
Pukul
09:00:00
15:49:59
s/d Pukul
14:00:00
Jumat
s/d
11:30:00
15:49:59
Jam Perdagangan Pasar Tunai
Hari
Senin-Kamis
Waktu
Pukul
09:00:00
s/d
Jumat
12:00:00
Pukul
09:00:00
s/d
11:30:00
Jam Perdagangan Pasar Negosiasi
Hari
Senin-Kamis
Sesi I
Pukul
09:00:00
Sesi II
s/d Pukul
13:30:00
s/d
Jumat
12:00:00
Pukul
09:00:00
16:15:00
s/d Pukul
14:00:00
s/d
11:30:00
16:15:00
Untuk Pasar Regular menggunakan sesi pra-pembukaan, pra-penutupan
dan pasca-penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa dengan jadwal
sebagai berikut :
PRA-PEMBUKAAN
Waktu
08:45:00 – 08:55:00 WIB
Agenda
Anggota Bursa Efek memasukkan
penawaran
jual
atau permintaan
21
08:55:01 – 08:59:59 WIB
beli
JATS
melakukan
pembentukan
proses
Harga
Pembukuan
dan memperjumpakan penawaran
jual dengan permintaan beli pada
Harga
Pembukuan
berdasarkan
Price dan Time Priority
PRA-PENUTUPAN dan PASCA-PENUTUPAN
Sesi
Pra-penutupan
Waktu
15:50:00 s.d 16:00:00
Aktivitas
Anggota Bursa
Efek
memasukkan
penawaran
16:00:01 s.d 16:04:59
jual
atau
permintaan beli
JATS melakukan proses
Pembentukan
Harga
Penutupan
dan
memperjumpakan
penawaran jual dengan
permintaan beli pada
Harga Penutupan Price
Pasca Penutupan
16:06:00 s.d 16:15:00
dan Time Priority
Anggota Bursa
untuk
memasukkan
penawaran
atau
Efek
jual
permintaan
dan
beli
pada Harga Penutupan,
dan
JATS
memerjumpakan
secara
berkelanjutan
(continuous
atas
auction)
penawaran
jual
dengan permintaan beli
untuk Efek yang sama
22
secara
keseluruhan
maupun sebagian pada
Harga
Penutupan
berdasarkan
Time
Priority
Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa
adalah pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan
oleh
Anggota
Bursa
sampai
denga
batas
harga
yang
ditetapkan
nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain
HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Regular,
kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa
penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan
di Pasar Tunai
atau Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Regular dan Pasar Tunai harus dalam satuan
perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 Efek.
Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan
(tidak round lot).
Satuan Perubahan Harga (Fraksi):
Kelompok Harga
Fraksi Harga
Maksimum
< Rp500,-
Rp1,-
Perubahan*
Rp10,-
Rp500,= Rp5000,-
s.d Rp5,
Rp25,
Rp100,
Rp500,
Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga diatas berlaku untuk satu
hari Bursa penuh dan disesuaikan pada hari Bursa berikutnya jika harga
Penutupan berada pada rentang harga yang berbeda. Jenjang maksimum
23
perubahan harga dapat dilakukan sepanjang tidak melampaui batasan
persentase auto rejection.
Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan
kedalam JATS adalah harga penawaran yang masih berada didalam
rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa
memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis
akan ditolak oleh JATS (auto rejection).
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini:
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari
Rp50,- (lima puluh rupiah);
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35%
(tiga puluh lima persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk
saham dengan rentang harga Rp50,- (lima puluh rupiah) sampai
dengan Rp200,- (dua ratus rupiah);
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25%
(dua puluh lima persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk
saham dengan rentang harga Rp200,- (dua ratus rupiah) sampai
dengan Rp5000,- (lima ribu rupiah);
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20%
(dua puluh persen) di atas atau di bawah acuan harga untuk saham
dengan rentang harga diatas Rp5000,- (lima ribu rupiah).
Penerapan auto rejection terhadap harga diatas untuk perdagangan
saham hasil penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangka di
Bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2kali dari persentase
batasan auto rejection sebagaimana dimaksud dalam butir di atas.
Acuan harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran
tertinggi atau terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam
perdagangan saham di Pasar Regular dan Pasar Tunai ditentukan sebagai
berikut:
1. Menggunakan
harga
pembukaan
(opening
price)
yang
24
terbentuk pada sesi pra-pembukaan;
2. Menggunakan harga penutupan (closing price) dipasar regular
di hari bursa sebelumnya (previous price) apabila opening
price tidak terbentuk;
3. Dalam hal perusahaan tercatat melakukan tindakan korporasi
maka selama 3 hari bursa berturut- turut setelah berakhirnya
perdagangan saham yang memuat hak (periodecum) di pasar
regular, acuan harga di atas menggunakan previous price dari
masing-masing pasar (regular atau tunai).
Pra-Pembukaan
Pelaksanaan
perdagangan
dipasar
regular
dimulai
dengan
pra-
pembukaan. Anggota bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau
permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan
perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection. Harga pembukaan
terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran dan permintaan beli
terbanyak yang dapat di alokasikan oleh JATS pada harga tertentu pada
periode pra-pembukaan. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli
yang tidak teralokasi di pra-pembukaan akan diproses secara langsung
(tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan atau permintaan beli)
pada sesi I perdagangan, kecuali harga penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection.
Pasar Regular
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam
JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan :
1. Prioritas Harga (Price Priority), permintaan beli pada harga yang
lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga
yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang
lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga
yang lebih tinggi.
2. Prioritas Waktu (Time Priority), bila penawaran jual atau permitaan
belipada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada
25
permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual
maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak
mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi bursa di pasar
regular dan pasar tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran
jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.
Pasar Negosiasi
Perdagangan efek di pasar negosiasi dilakukan melalui proses tawar
menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antara :
1. Anggota Bursa atau
2. Nasabah melalui satu Anggota Bursa atau
3. Nasabah dengan Anggota Bursa.
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut dip roses
melalui JATS. Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual atau
permintaan beli melalui papan tampilan informasi dan bisa di ubah atau
dibatalkan sebelum kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai
mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan
permintaan beli di JATS.
Penyelesaian Transaksi Bursa
Pasar Regular dan Pasar Tunai
Penyelesaian transaksi bursa di pasar regular dan pasar tunai antara
anggota bursa jual dan anggota bursa beli dijamin oleh KPEI.
Transaksi bursa pasar regular wajib diselesaikan pada hari bursa ke3 (T+3).
Transaksi bursa pasar tunai wajib diselesaikan pada hari bursa yang
sama (T+0).
Penyelesaian transaksi bursa yang dilakukannya di pasar regular dan
pasar tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses netting dan
dilakukan melalui pemindahbukuan efek dan atau dana ke rekening efek
anggota bursa yang berhak berada pada KSEI.
26
Dalam hal kewajiban anggota bursa untuk menyerahkan efek tidak
dilaksankan sesuai dengan ketentuan maka anggota bursa tersebut wajib
untuk menyelesaikan kewajibannya dengan uang pengganti (ACS=
Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar 125% dari
harga tertinggi atas efek yang sama yang terjadi di :
-
Pasar regular dan pasar tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo
pada tanggal yang sama, dan
-
Pasar regular pada sesi I
pada hari penyelesaian transaksi yang
jatuh temponya sebagaimana di atas.
Dalam hal anggota bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar
kepada KPEI sebagaimana tercantum dalam daftar hasil kliring netting
maka kewajiban anggota bursa tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan
peraturan KPEI. Anggota bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam
penyelesaian transaksi bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan
efek di bursa sampai dengan KPEI melaporkan kepada bursa bahwa
semua kewajiban anggota bursa tersebut telah terpenuhi dan anggota
bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan bursa.
Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi
Waktu penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan
secara per transaksi (tidak netting). Bila tidak ditetapkan, penyelesaian
transaksi bursa dilakukan selambat-lambatnya pada hari bursa ke-3
setelah terjadinya transaksi (T+3) atau hari bursa yang sama dengan
terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk hari bursa terakhir perdagangan
hak memesan efek terlebih dahulu. Penyelesaian transaksi bursa di pasar
negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan secara langsung oleh
anggota bursa jual dan anggota bursa beli dan tidak dijamin KPEI.
Biaya Transaksi
Anggota bursa wajib membayar biaya transaksi kepada bursa, KPEI, KSEI
yang dihitung berdasarkan nilai per transaksi anggota bursa sebagai
berikut:
27
Jenis Transaksi
Biaya Transaksi
Pasar
Regular 0,03%
Dana Jaminan
0,01%
dan Pasar Tunai
Pajak*
PPn
dan
kewajiban
perpajakan
lainnya
Pasar Negosiasi
0,03%
atau
kebijakan bursa
Obligasi
0,005%
*dibayarkan ke bursa sebagai wajib pungut, sesuai ketentuan yang
berlaku.
Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp. 2.000.000,per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspense atau SPAB-nya
dibekukan.
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening bursa setiap bulan
selambat-lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam
hal hari kalender ke-12 tersebut jatuh pada hari sabtu atau hari minggu
atau hari libur, kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya.
Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% setiap hari.
Anggota bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5
hari bursa setelah lampaunya batas waktu pembayaran maka anggota
bursa
tersebut
dikenakan
denda
juga
suspense
sampai
dengan
diselesaikannya seluruh pembayarannya.
28
29
2.11 Syarat-Syarat Perusahaan Go Public
Perusahaan publik merupakan suatu proses perusahaan yang
menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum.
Perusahaan terbuka diketahui dengan penambahan kata “Tbk” di
belakang nama perusahaan. Misalnya : PT Telkom Tbk
Sebuah perusahaan dapat menjual sahamnya kepada masyarakat
umum atau lebih tepatnya menarik modal tambahan dari publik untuk
tujuan pengembangan perusahaan. Misalkan : PT Mulia Tekhnik Makmur
tumbuh secara signifikan sampai skala tertentu, dapat mengambil
langkah
mencari
modal
usaha
lagi
dalam
jumlah
besar
dengan
menerbitkan saham dan menjualnya kepada publik. Strategi ini dikenal
dengan istilah “Go Public”.
Untuk menjadi perusahaan public tentu saja ada banyak syarat
yang harus dipenuhi. Antara lain secara garis besar adalah sebagai
berikut :
Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati
peraturan pemerintah selama ini, termasuk mengantongi izin usaha,
izin domisili, membayar pajak, dll.
30
Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relative cukup
besar yang menyangkut perputaran uang lebih dari ratusan miliar
rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya kapasitas produksi,
aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah asset, nilai penjualan
konkret, dll.
Perusahaan menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti
konkret
yang
diperlihatkan
dalam
bentuk
beebagai
materi.
Misalnya : Laporan keuangan, neraca, pencatatan positif rekening di
bank, dll.
Perusahaan harus UNTUNG. Harus!
Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.
Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja
dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Perusahaan taat membayar pajak.
Mempunyai reputasi yang baik, serta bermasa depan cemerlang.
Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaan yang akan
Go Public, yaitu sebuah institusi legal yang direstui Bapepam (Badan
Pengawas Pasar Modal)
Tahapan Proses Go Public :
Tahap Persiapan untuk Go Publik
a.
Rekturisasi perusahaan
b.
Pemberesan surat-surat dan dokumentasi
c.
Dilakukan private placement
Tahap Pendahuluan
a.
Penunjukan pihak yang terlibat
b.
Proses underwriting
c.
Rekturisasi anggaran dasar
d.
Pembuatan laporan dan dokumentasi go public
e.
Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek
Proses Pelaksanaan Go Publik
31
a.
Proses pengajuan pernyataan pendaftaran
b.
Public expose
c.
Pembuatan dan percetak prospectus
d.
Road show
e.
Penjatahan di pasar modal
f.
Proses jual-beli saham di pasar sekunder
Perlu diingat, meskipun semua perusahaan yang go public layak
dianggap sehat, namun hendaknya memperhatikan usia dan reputasi
sebuah perusahaan sebelum membeli sahamnya.
32
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
makalah
mengenai
Pasar
Modal
dan
Jual-Beli
Saham
serta
persyaratan Perusahaan Go Public, penulis dapat menyimpulkan beberapa
hal seperti :
1. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.
2. Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai
instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah
perusahaan.
Dengan
menerbitkan
saham,
memungkinkan
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka
panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis-saham (efek
ekuitas ) - dengan imbalan uang tunai.
3. Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan
yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi
kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh
tempo pembayaran.
4. Terdapat 3 segmentasi pasar dalam perdagangan bursa yaitu Pasar
Regular, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi.
5. Perusahaan publik merupakan suatu proses perusahaan yang
menjadi perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum.
Perusahaan terbuka diketahui dengan penambahan kata “Tbk” di
belakang nama perusahaan.
B.
SARAN
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pasar modal adalah
33
tempat terjadinya transaksi efek, baik menjual ataupun membeli. Pasar
Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif
investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi,
tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai
penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para
investor
dengan
perusahaan
ataupun
institusi
pemerintah
melalui
perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi , saham,
dan lainnya.
Penulis berharap, dengan adanya makalah ini pembaca dapat
mengerti/memahami apa yang dimaksud dengan Pasar Modal dan JualBeli Saham, juga mengetahui seperti apa proses Jual-Beli Saham di BEI
dan mengetahaui apa saja syarat sebuah perusahaan untuk menjadi Go
Public. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi untuk menambah
pengetahuan serta wawasan bagi pembaca. Terimakasih.
34