konsumsi dan produksi konsumsi dan produksi

RESUME MIKRO
PMK: BU MADE
Permintaan

NAMA : FAHRIZAL
NIM : 0417 1445 3011
Penawaran

Konsumen

Produsen

Konsumsi

Produksi

QD =Q D ( P )
Perilaku konsumen

QS =QS ( P )
Perilaku produsen


Memahami perilaku konsumen dengan 3 Memahami perilaku produsen dengan 3
cara
cara
1. PREFERENSI KONSUMEN
1. TEKNOLOGI PRODUKSI
2. KETERBATASAN ANGGARAN
2. KENDALA BIAYA
3. PILIHAN KONSUMEN
3. PILIHAN INPUT
1.
PREFERENSI KONSUMEN

TEKNOLOGI PRODUKSI

Pilihan setiap orang terhadap sebuah
produk inilah yang disebut dengan
preferensi.
tiga asumsi dasar mengenai preferensi,
yaitu:

1. Kelengkapan: preferensi diasumsikan
lengkap. Dengan kata lain, konsumen
dapat membandingkan dan menilai
semua keranjang pasar. Misalnya saja
untuk dua keranjang pasar A dan B,
konsumen akan lebih suka A daripada B,
lebih suka B daripada A, atau akan tidak
peduli pada kedua pilihan.
2. Transitivitas: preferensi adalah transitif.
Transitivitas berarti bahwa jika seorang
konsumen lebih suka keranjang pasar A
daripada keranjang pasar B, dan lebih
suka B daripada C, maka konsumen
dengan sendirinya akan menyukai
keranjang pasar A daripada C.
3. Lebih Baik Berlebih daripada Kurang:
Semua barang yang “baik” adalah barang
yang diinginkan. Sehingga konsumen
selalu menginginkan lebih banyak barang
daripada kurang. Sebagai tambahan,

konsumen tidak akan pernah puas atau
kenyang, lebih banyak selalu lebih
menguntungkan,
meskipun
lebih
untungnya hanya sedikit saja.

Cara yang praktis untuk membuat input
(seperti tenaga kerja, modal, dan bahan
mentah) agar dapat diubah menjadi Output
(misalnya mobil dan televisi).
Perusahaan dapat mengubah input
menjadi output dengan berbagai cara,
dengan menggunakan berbagai kombinasi
tenaga kerja, bahan mentah, dan modal.
Fungsi produksi menunjukkan output
tertinggi yang dapat diproduksi oleh
perusahaan atas setiap kombinasi spesifik
dari input. Dengan berfokus hanya pada
dua input, tenaga kerja L dan modal K,

maka fungsi produksi dinyatakan sebagai
berikut.
q = F(K,L)
Produksi dengan Satu Input Variabel
(Tenaga Kerja)
Produk rata-rata tenaga kerja =
output/input tenaga kerja =
q/L
Produk marginal tenaga kerja MPK =
perubahan output/perubahan input tenaga
kerja
=
∆q/∆L

Keranjang Belanja
Keranjang belanja adalah daftar kuantitas
tertentu satu barang atau lebih. Suatu
keranjang belanja mungkin berisi beragam
jenis barang seperti halnya saat kita
berbelanja di toko kelontong. Keranjang

belanja juga mungkin merujuk pada
sejumlah makanan, pakaian dan perumahan
yang dibeli oleh konsumen setiap bulan.
konsumen dapat memberi peringkat
relatif terhadap keranjang pasar, dengan
berfokus hanya pada dua input yaitu barang
x dan barang y, maka
u = F(x,y)

Produksi dengan Dua Input Variabel
q = F(K,L)
Produk marginal tenaga kerja MPL(K,L)=
perubahan output/perubahan input tenaga
kerja= ∆q/∆L
Produk marginal modal MPK(K,L)=
perubahan
output/perubahan
modal=∆q/∆K

input


Isokuan
lsokuan
adalah
kurva
yang
menunjukkan
seluruh
kemungkinan
kombinasi input yang menghasilkan output
yang sama.

Kurva Indiferensi
Kurva indiferensi memperlihatkan semua
kombinasi
keranjang
pasar
yang Peta Isokuan
memberikan tingkat kepuasan yang sama
sejumlah isokuan digabungkan pada

kepada seorang konsumen.
satu grafik, kita menyebutkan grafik
tersebut sebagai peta isokuan.
Peta Indiferensi
Peta isokuan adalah cara lain untuk
Peta indiferensi adalah grafik yang terdiri menggambarkan fungsi produksi, seperti
dari serangkaian kurva indiferensi yang halnya peta indiferensi sebagai cara
menunjukkan keranjang-keranjang pasar menggambarkan fungsi utilitas.
dimana diantara pilihan keranjang pasar
tersebut konsumen menunjukkan sikap tidak
peduli akan pilihannya.

Hasil Marginal yang Makin Menurun
Tingkat substitusi teknis marginal
(marginal rate of technical substitutionMRTS) dari tenaga kerja atas modal
merupakan jumlah di mana input modal
Semua kurva indiferensi kemiringannya
dapat berkurang ketika tambahan satu unit
menurun
tenaga kerja digunakan, sehingga output

tidak berubah.
Tingkat Substitusi Marjinal
Hal ini serupa dengan tingkat substitusi
Tingkat substitusi marjinal (marginal

rate of substituon, MRS) adalah jumlah
maksimum suatu barang yang konsumen
bersedia melepaskan untuk memperoleh satu
tambahan unit barang lain.

marginal (MRS) dalam teori konsumen.
Ingat kembali bahwa MRS menggambarkan
bagaimana konsumen mensubstitusikan dua
barang sembari tidak mengubah tingkat
kepuasan. Seperti halnya MRS, MRTS
barang selalu bernilai positif:

MRS = -Perubahan jumlah
y/perubahan jumlah barang x
= -∆y/∆x (untuk tingkat u yang tetap) MRTS =

-Perubahan
input
Di mana ∆x dan ∆y adalah perubahan kecil
modal/perubahan input tenaga kerja
pada barang x dan barang y di sepanjang
= -∆K/∆L (untuk tingkat q yang
kurva indeferensi.
tetap)
Di mana ∆K dan ∆L adalah perubahan
Substitusi dan Komplemen Sempurna
kecil pada modal dan tenaga kerja di
Dua barang disebut substitusi bila sepanjang isokuan.
kenaikan harga pada satu barang memicu Fungsi Produksi-Dua Kasus Khusus
kenaikan jumlah permintaan barang lain.
input-input produksi bersifat substitusi
Pada umumnya, kita mengatakan bahwa dua sempurna satu sama lain (perfect
barang merupakan substitusi sempurna bila substitutes) . Di sini MRTS-nya konstan
tingkat substitusi marjinal satu barang untuk pada seluruh titik di isokuan. Akibatnya,
yang lainnya adalah konstan.
output yang sama (katakanlah q3) dapat

dihasilkan dengan sebagian besar modal
(pada A), sebagian besar tenaga kerja (pada
C), atau dengan paduan seimbang kedua
input (pada B). Tingkat dimana modal dan
tenaga kerja dapat di substitusikan satu
sama lain adalah sama tanpa memandang
tingkat input yang sedang digunakan.

Barang bisa disebut komplemen apabila
kenaikan harga satu barang memicu
penurunan jumlah permintaan barang lain.
Dua barang adalah komplemen sempurna
apabila kura indiferensi untuk barang-barang
Ketika isokuan berbentuk L (perfect
tersebut berbentuk sudut siku-siku, dimana complement), berarti hanya ada satu
barang lebih sedikit akan lebih banyak kombinasi tenaga kerja dan modal yang
disukai daripada lebih banyak.
dapat digunakan untuk memproduksi output
tertentu (seperti yang d tunjukkan titik A
pada isokuan q1, titik B pada isokuan q2 dan

titik C pada isokuan q3). Dengan
menambahkan lebih banyak tenaga kerja
saja tidak akan meningkatkan output,
demikian pula Jika hanya menambahkan

modal.

Utilitas
Utilitas adalah angka yang mewakili
tingkat utilitas yang diperoleh konsumen
dari suatu keranjang belanja. Fungsi utilitas
merupakan rumus yang menentukan tingkat
utilitas pada setiap keranjang belanja,
U(X,Y).

KETERBATASAN ANGGARAN

Skala Hasil
Skala hasil adalah tingkat di mana
output meningkat ketika input bertambah
secara proporsional. Kita akan membahas
tiga kasus yang berbeda: skala hasil yang
meningkat, konstan, dan menurun.
Fungsi produksi Cobb Douglas
Q = b0Lb1Kb2
Derajat perubahan output atau skala
hasil adalah tingkat di mana output
meningkat ketika input bertambah secara
proporsional (proporsi yang sama besar).
 Apabila b1 + b2 > 1, maka fungsi
tersebut menunjukkan perubahan
output dengan perbandingan yang
lebih
besar
dari
skalanya
(increasing return to scale),
 Apabila b1 + b2 = 1, maka fungsi
tersebut menunjukkan perubahan
output dengan perbandingan sama
besar dari skalanya (constan return
to scale),
 Apabila b1 + b2 < 1, maka fungsi
tersebut menunjukkan perubahan
output dengan perbandingan yang
lebih
kecil
dari
skalanya
(decreasing return to scale),

KENDALA BIAYA
Biaya Ekonomi vs Biaya Akuntan
Garis anggaran menunjukkan semua  Biaya akuntan : Semua pengeluaran
kombinasi F dan C dimana total uang yang
riil ditambah dengan depresiasi pada
dibelanjakan sama dengan pendapatan.
barang modal.
 Biaya ekonomi :
Biaya yang
PFF + PCC = I
dikeluarkan oleh perusahaan karena

Melalui persamaan dalam gambar di
atas, maka banyaknya C bisa dihitung
dengan menggunakan rumus:
C = (I/PC) – (PF/PC)F

menggunakan
semua
sumberdaya
ekonomi di dalam proses produksi,
termasuk opportunity cost.
 Opportunity Cost :
Biaya yang
berhubungan
dengan
peluang
pendapatan yang hilang ketika sumber
daya perusahaan tidak digunakan untuk
alternatif terbaiknya.
 Sunk cost : Pengeluaran yang telah
dilakukan dan tidak dapat kembali.
Karena tidak dapat kembali, maka sunk
cost tidak mempengaruhi keputusan
perusahaan.
Karena tidak mempunyai kegunaan
alternatif, opportunity cost bagi sunk cost
adalah nol.

Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Efek Perubahan Pendapatan dan Harga
a) Efek Perubahan Pendapatan pada  Biaya total (TC) : Biaya ekonomi total
Garis Anggaran
dari suatu proses produksi, yang terdiri
dari biaya tetap dan biaya variabel.
 Biaya tetap (FC) : Biaya yang tidak
berubah berapapun output yang
dihasilkan . Tidak perlu dikeluarkan jika
perusahaan ditutup/tidak beroperasi.
 Biaya variabel (VC) : Biaya yang
berubah seiring perubahan jumlah
output.
Marginal and Average Cost
Marginal cost (MC) adalah Kenaikan
biaya
produksi
yang
diakibatkan
b) Efek Perubahan Harga pada Garis penambahan satu unit barang.
Anggaran
Karena biaya fixed tidak berubah
walaupun output berubah, MC sama dengan
kenaikan biaya variabel atau kenaikan biaya
total akibat peningkatan satu unit output.
MC = ∆VC/∆q = ∆TC/∆q
Average total cost (ATC) adalah Biaya
total perusahaan per output. Average fixed
cost (AFC) adalah Biaya tetap per output.
Average variable cost (AVC) adalah Biaya
variabel per output.
ATC = AFC + AVC
Diminishing

Marginal

Returns

and

Marginal Cost
Diminishing marginal returns berarti bahwa
produksi marjinal (MP) dari tenaga kerja
menurun seiring dengan naiknya jumlah
tenaga kerja. Akibatnya, biaya marjinal
meningkat seiring dengan peningkatan
output.
Biaya jangka pendek
Perubahan pada biaya variabel adalah biaya
per penambahan jumlah tenaga kerja (upah
w per orang) dikalikan dengan jumlah
tenaga kerja yang ditambahkan ΔL untuk
tambahan output. Karena ΔVC = wΔL,
maka:
Tambahan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk mendapat satu unit tambahan output
adalah: ΔL/Δq = 1/MPL. Akibatnya:

Biaya jangka panjang
Biaya Pengguna Modal (The User Cost
of Capital) adalah Biaya tahunan dari
kepemilikan dan penggunaan aset modal
adalah depresiasi secara ekonomi plus suku
bungan yang hilang. Biaya Pengguna
Modal dinyatakan sebagai penjumlahan
penyusutan ekonomi dan suku bunga yang
dapat diperoleh jika uang tersebut
diinvestasikan di tempat lain:
Biaya Pengunaan Modal = Penyusutan
Ekonomi + (Bunga) (Nilai Modal)
Dapat pula dinyatakan biaya penggunaan
modal sebagai nilai per dolar modal:
r = Tingkat Penyusutan + Bunga
The Isocost Line
Isocost line adalah Grafik yang
menunjukkan
semua
kemungkinan
kombinasi tenaga kerja dan modal yang
dapat digunakan pada biaya total tertentu.
Biaya total C dari memproduksi output
pada jumlah tertentu adalah jumlah dari
biaya tenaga kerja yang digunakan
perusahaan sebesar wL dan biaya modal
(capital cost) sebesar rK:
C = wL + rK

Jika persamaan biaya total dituliskan
ulang sebagai persamaan garis lurus,
diperoleh:
Berdasarkan persamaan tersebut,
garis isocost mempunyai kemiringan
ΔK/ΔL = −(w/r),
yang merupakan rasio antara upah dan
biaya (sewa) modal.
PILIHAN KONSUMEN (CONSUMER
CHOICES)

MEMILIH INPUT

Konsumen
memutuskan
untuk
memilih barang untuk memaksimalkan
kepuasan yang dapat mereka capai dengan
anggaran yang terbatas.
Untuk memaksimalkan keranjang
pasar harus memenuhi dua kondisi, yaitu:
a. Harus berada pada budget line.
b. Harus memberikan kombinasi barang
dan jasa yang disukai oleh konsumen.
Kedua syarat diatas dapat mengurangi
masalah dalam memaksimalkan kepuasan
konsumen dengan memilih kombinasi yang
tepat pada budget line.

Pada analisis tentang teknologi
produksi, ditunjukkan bahwa MRTS tenaga
kerja untuk modal adalah negatif dari
kemiringan isoquant sebagai rasio dari
produksi marjinal tenaga kerja (MPL) dan
produksi marjinal modal (MPK):
Ketika perusahaan meminimumkan
biaya produksi pada output tertentu, kondisi
berikut berlaku:

Pada gambar diatas terlihat bahwa
konsumen memaksimalkan kepuasannya
dengan memilih kombinasi barang A. Pada
titik ini budget line dan indiffferent curve U2
bersentuhan dan tidak ada tingkat kepuasan
yang lebih tinggi yang dapat dicapai. Pada
titik A merupakan MRS maksimal, MRS
antara keduan barang sama dengan
perbandingan harganya. Sedangkan pada
titik B, MRS lebih besar dari rasio harga
sehingga kepuasan tidak maksimal.
Keranjang
belanja
yang
memaksimalkan kepuasan harus terletak
pada indifferent curve paling tinggi yang
menyentuh budget line. Kepuasan maksimal
dicapai pada titik dimana
P
MRS= x
Py
Kepuasan maksimal akan dicapai
apabila keuntungan marginal sama dengan
biaya marginal, dimana keuntungan
marginal dihitung dengan MRS. Keuntungan
marginal
adalah
keuntungan
dari
mengkonsumsi satu unit barang tambahan.
Sedangkan biaya marginal adalah biaya
untuk menambah satu unit barang.
UTILITAS MARGINAL (MARGINAL
UTILITY)

PRODUK MARGINAL (MARGINAL
PRODUCT)

Utilitas marginal adalah kepuasan
Produk marginal tenaga kerja,
tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi MPL(K,L) adalah perubahan output setiap
satu unit tambahan suatu barang
perubahan satu satuan input tenaga kerja,
Tambahan konsumsi barang x, ∆x, akan atau dapat dituliskan
menghasilkan utilitas marginal barang x,
MUx.
Pergeseran
ini
menghasilkan
MPL(K,L) = ∆q/∆L
peningkatan total utilitas barang x, MUx∆x.

Pada saat yang sama, peningkatan konsumsi Produk marginal modal, MPK(K,L) adalah
barang x menyebabkan berkurangnya perubahan output setiap perubahan satu
konsumsi barang y, ∆y. Sehingga akan satuan input modal, atau dapat dituliskan
menurunkan utilitas marginal barang y,
MUy, yang menyebabkan penurunan total
MPK(K,L) = ∆q/∆K
utilitas barang y, MUy∆y.
Karena seluruh titik pada kurva
indiferensi menghasilkan tingkat utilitas
yang sama, maka
0 = MUx(∆x) + MUy(∆y)
Sekarang persamaan ini dapat disusun
kembali sehingga
-(∆y/∆x) = MUx/MUy
Dengan –(∆y/∆x) adalah tingkat substitusi
marjinal dari barang x untuk barang y, maka
MRS = MUx/MUy
Apabila konsumen memaksimalkan
kepuasan mereka, tingkat substitusi marjinal
x dan y sama dengan perbandingan kedua
harga barang tersebut.
MRS = Px/Py
Dari kedua persamaan
disimpulkan bahwa

diatas,

dapat

MUx/MUy =Px/Py
Atau
MUx/Px=MUy/Py
MAKSIMISASI NILAI GUNA
(UTILITY)

MINIMISASI BIAYA

Fungsi utilitas konsumen adalah
U(x,y). Untuk memaksimalkan kepuasan
konsumen, persoalan optimasi konsumen ini
dapat ditulis sebagai berikut.

Fungsi produksi perusahaan adalah F(K,L).
Untuk
meminimalkan
biaya
dalam
memproduksi output, permasalah optimasi
ini dapat ditulis sebagai berikut.

Maksimisasi U(x,y)

Minimisasi wL + rK

Yang bergantung pada kendala anggaran, Yang dibatasi oleh kendala yakni
yakni seluruh pendapatan dihabiskan pada memproduksi output q0 pada tingkat yang
kedua barang
tetap

Pxx + Pyy = I

F(K,L) = q0

Maka kita dapat menemukan nilai
setiap variabel yang mencerminkan kondisi
optimum yaitu kepuasan maksimal dengan
metode pengali Lagrange. Lagrange
merupakan fungsi yang dimaksimisasi atau
diminimisasi ditambah dengan variabel yang
disebut λ dikalikan kendala. Sehingga fungsi
Lagrange yang terbentuk adalah

Maka kita dapat menemukan nilai
setiap variabel yang mencerminkan kondisi
optimum yaitu biaya minimal dengan
metode pengali Lagrange. Lagrange
merupakan fungsi yang dimaksimisasi atau
diminimisasi ditambah dengan variabel
yang disebut λ dikalikan kendala. Sehingga
fungsi Lagrange yang terbentuk adalah

£ = U(x,y) – λ(Pxx + Pyy - I)

£ = wL + rK - λ(F(K,L) - q0)

Dengan mendiferensiasikan
£
Dengan mendiferensiasikan
£
terhadap x, y, dan λ, kemudian menyamakan terhadap K, L, dan λ, kemudian
turunannya ke nol, maka diperoleh kondisi menyamakan turunannya ke nol, maka
optimum.
diperoleh kondisi optimum.
∂£
=MU x ( x , y ) −λ Px =0
∂X
∂£
=MU y ( x , y )−λ P y =0
∂y
∂£
=I −Px x−P y y =0
∂λ
Masalah Dual
Meminimumkan Pengeluaran
mencapai kepuasan tertentu
Minimisasi Pxx + Pyy
Dengan kendala utilitas
U(x,y) = U

∂£
=r−λ MP K ( x , y ) =0
∂K
∂£
=w− λ MP L ( x , y )=0
∂L
F(K,L) = q0
Masalah Dual
Memaksimalkan Produksi dengan biaya
untuk tertentu
Maksimisasi F(K,L)
Dengan kendala biaya
wL + rK = C0

*

Sehingga fungsi Lagrange yang terbentuk
Sehingga fungsi Lagrange yang terbentuk adalah
adalah
£ = F(K,L) - λ(wL + rK = C0)
*
£ = Pxx + Pyy - λ(U(x,y) - U )
Dengan mendiferensiasikan £ terhadap K,
Dengan mendiferensiasikan £ terhadap x, y, L, dan λ, kemudian menyamakan
dan λ, kemudian menyamakan turunannya turunannya ke nol, maka diperoleh
ke nol, maka diperoleh kondisi optimum.
∂£
=MP K ( K , L )−λr =0
∂£
∂K
=Px − λ MU x ( x , y )=0
∂£
∂X
=MP L ( K , L )−λw=0
∂£
∂L
=P y −λ MU y ( x , y ) =0
∂£
∂y
=C 0−wL−rK =0
*
∂λ
U(x,y) = U