Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Toba Samosir Tahun 2017-2019 Berdasarkan Data Tahun 2005-2014

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Penduduk
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal
dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein
adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan atau karangan tentang rakyat atau
penduduk. Donald J Bogue (Dasar-dasar Demografi, 1981) memberikan defenisi
demografi sebagai berikut:
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematika
tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya
sepanjang masa melalui bekerja 5 komponen demografi yakni kelahiran,
kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada
suatu daerah tertentu dalam jangka panjang. Di suatu daerah penduduk merupakan
komponen penting dalam menjalankan roda pemerintahan. Ada pun karakteristik
penduduk sebagai berikut:
1. Ekspansif
a. Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda.
b. Umumnya Negara-negara dengan angka kelahiran dan kematian yang tinggi.

c. Pertumbuhan penduduk yang cepat.
2. Konstruktif
a. Memiliki kelompok penduduk muda dalam umlah terbatas.
b. Umumnya dengan angka kelahiran yang turun dengan cepat dan angka
kematian yang rendah.
3. Statsioner
a. Jumlah peduduk dalam tiap kelompok umur relatif sama.
b. Umumnya terjadi pada Negara-negara yang angka kelahiran dan kematian
rendah.

Universitas Sumatera Utara

6

Pertumbuhan penduduk adalah kondisi yang berhubungan dengan
perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh
pembangunan berkelanjutan. Kependudukan ialah hal ihwal yang berkaitan
dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran mobilitas dan kualitas serta ketahanan politik
sosial dan budaya. Pertumbuhan penduduk disuatu daera dipengaruhi oleh empat

(4) faktor yakni kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor
dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah
kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah.
Tinggi rendahnya kelahiran dipengaruhi dua (2) faktor yakni faktor demografi
dan non-demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status
perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain
keadaan ekonomi, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan
industrialisasi.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga
maupun pemeritah baik di tigkat nasional maupun daerah, dimana masalah
kependudukan saat ini merupakan peranan penting bagi pemerintah dalam
nmenetukan kebijaksanaan.
Pure demography (Demografi Murni) atau demografi formal menghasilkan

teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat
diperoleh perkiraan keadaan penduduk dimasa yang akan datang berdasarkan data
dimasa lampau.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian makro demografi
yang terdiri dari penelitian unit skala besar dan sasaran utama makro demografi
adalah benua, bangsa dan kesatuan-kesatuan wilayah, sedangkan mikro demografi

merupakan unit penelitian kecil ang umumnya bersifat internal.

2.2 Teori-teori Kependudukan
Population prespective ialah suatu pandangan ang berhubungan erat dengan

informasi dasar akan teori-teori atau pandangan bagaimana dunia berasmilasi
secara demografi. Secara luas dikenal adanya dua (2) doktrin yakni:

Universitas Sumatera Utara

7

1. Doktrin Pro-Natalis
Masyarakat zaman dahulu hanya menganut satu (1) paham yang menginginkan
keberadaaan penduduk yang banyak sebagai generasi pengganti akibat tingkat
kematian yang terlalu tinggi. Plato dalam tulisanya The Law menekankan bahwa
kestabilan umlah penduduk amat penting demi menjamin kesempurnaan hidup
manusia.
Zaman emperium romawi, dibawah Caesar Julius dan Agustus Caesar
ditandai dengan penganut Doktrin Pro-Natalis. Dengan demikian penduduk yang

banyak mutlak harus dipersiapkan untuk kesiapan angkatan perang yang akan
menjamin keselamatan emperiumnnya.
2. Doktrin Anti-Natalis
Paham Doktrin Anti-Natalis didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai
berkembang di Eropa Tengah dan doktrin Anti-Natalis berkembang sangat pesat.
Dewasa ini hamper semua Negara berkembang atau maju sudah menganut doktrin
Anti-Natalis karena dalam kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus
berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan
ekonomi.
1. Aliran Malthusian
Thomas Robert Malthus (1798) seorang ahli dibidang ekonomi yang juga seorang
pendeta menyatakan bahwa penduduk memiliki kemampuan luar biasa untuk
berkembang. Jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan maka pertumbuhan
penduduk mengikuti deret pola ukur sedangkan bahan pangan mengikuti deret
hitung.

Teori

Malthus


menekankan

tentang

pentingnya

keseimbangan

pertambahan jumlah peduduk menurut deret ukur terhadap perekonomian menurut
deret hitung. Teori Malthus mepersoalkan daya dukung lingkungan dan daya
tampung lingkungan. Tanah sebagai suatu komponen lingkungan alam tidak
mampu

menyediakan

hasil

pertanian

untuk


mencukupi

kebutuhan

jumlahpenduduk yang terus bertambah. Daya dukung tanah sebagai komponen
menurun karena beban manusia yang makin banyak. Jumlah penduduk harus

Universitas Sumatera Utara

8

seimbang dengan batasan ambang lingkungan, agar tidak menjadi beban
lingkungan.

Menurut pendapatnya, faktor pencegah ketidakseimbangan penduduk
antara lain preventive checks (penundaan perkawinan, mengendalikan hawa nafsu
dan pantangan kawin), posstive checks(bencana alam, wabah penyakit, kejahatan
dan peperangan).
2. Neo-Malthusian

Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan. Kelompok Neo-Malthusian
menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran NeoMalthusian sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan
mengunakan cara Prepentive Check yakni menggunakan alat kontrasepsi.
3. Aliran Marxist
Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan
kekurangan makanan). Menurut Marxist tekeanan penduduk disuatu Negara
bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan pangan tetapi tekanan terhadap
kesempatan kerja. Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah
manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu
diadakan pembatasan penduduk.

2.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
Proyeksi merupakan perhitungan yang menunjukkan keadaan fertilitas, mortalitas
dan migrasi dimasa yang akan datang. Berikut beberapa metode proyeksi antara
lain:

1. Metode Matematika
Pada metode matematika digunakan ketika tidak mengetahui data tentang
komponen daripada pertumbuhan penduduk, dianggap hanyalah penduduk


Universitas Sumatera Utara

9

keseluruhan. Dalam metode matematika digunakan perumusan matematik dan
yang paling sederhana adalah
1. Linear dengan cara aritmatika dan geometri
a. Pertumbuhan arimatika
Proyeksi penduduk dengan metode aritmatika mengasumsikan bahwa jumlah
penduduk pada masa yang akan datang akan bertambah dengan jumlah yang sama
setiap tahun. Formula yang digunakan pada proyeksi aritmatika adalah:
�� = �
r=

+ ��
��








Dimana:
��

= Jumlah penduduk pada tahun n

r

= Angka pertumbuhan penduduk

t

= Periode waktu dalam tahun



= Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)


b. Pertumbuhan gometri
Proyeksi penduduk dengan metode geometri menggunakan asumsi bahwa jumlah
penduduk akan bertambah secara geometri menggunakan dasar perhitungan
bunga majemuk. Laju pertumbuhan penduduk (rate of growth) dianggap sama
untuk setiap tahun. Formula yang digunakan pada metode geometri:
�� = �
r=

�� �


+�





Dimana:
��




= Jumlah penduduk pada tahun n
= Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)

Universitas Sumatera Utara

10

r

= Angka pertumbuhan penduduk

t

= Jangka waktu dalam tahun

2. Non Linear atau Eksponensial
Metode eksponensial menggambarkan pertambahan penduduk yang terjadi secara
sedikit-sedikit sepanjang tahun, berbeda dengan metode geometri yang
mengasumsikan bahwa pertambhan penduduk hanya terjadi pada satu saat selama
kurun waktu tertentu. Formula yang digunakan pada metode eksponensial adalah:
�� = � � ��
r=

log

��


� log �

Dimana:
��

= Jumlah penduduk pada tahun t

r

= Angka pertumbuhan penduduk

t

= Jangka waktu dalam tahun

e

= Bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,7182818



= Jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)

2. Metode komponen
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam
jangka waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan metode
matematika maupun metode komponen karena hasil secara total (jumlah
penduduk keseluruhan) hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proeksi
penduduk dalam jangka yang lebih panjang maka perbedaan hasil proyeksi makin
berarti.

Universitas Sumatera Utara