Kajian Perancangan Permukiman Kampung Aur Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku Dan Lingkungan

5. Permukiman

penduduk

etnis

Minang

dapat

dikatakan

tidak

dapat

didefenisikan memiliki kriteria ukuran ruang tertentu. Tidak ada ruang
sifatnya terlalu besar ataupun terlalu kecil, tidak ada fungsi ruang yang tetap
semua ruang bisa berfungsi sebagai ruang lainnya. Faktor keleluasaan harus
menjadi faktor utama dalam perancangannya. Peningkatan akan difokuskan
pada masalah teknis bangunan seperti pencahayaan alami, penghawaan alami

dan faktor kebersihan sanitasi bangunan.
6. Permukiman penduduk etnis Cina dapat dikatakn sudah hampir memenuhi
standar kelayakan bangunan yang ada pada umumnya. Faktor yang harus
menjadi pertimbangan utama dalam perancangan adalah bagaimana dihasilkan
hunian yang dapat membantu terjadinya interaksi sosial dengan tetangga.
Pembuatan ruang tanam pada halaman dan ruang tanam pada sempadan jalan
dianggap dapat membantu terjadinya interaksi sosial tersebut.
7. Terdapat

6

(enam)

komponen

lingkungan

yang

secara


langsung

mempengaruhi aktivitas / perilaku hidup masyarakat di Kampung Aur, (1)
warung yang ada pada pintu masuk menuju Kampung Aur; (2) ruang terbuka
umum yang digunakan terutama oleh orang dewasa untuk berkumpul; (3)
ruang terbuka anak yang digunakan sebagi tempat bermain oleh anak-anak
dan berdekatan dengan tempat pengajian; (4) ruang terbuka di Pelataran
Mesjid yang terhubung langsung dengan bantaran sungai; (5) tempat jajanan
malam; (6) serta karakteristik jalan berdasarkan lokasi dimana jalan tersebut
berada.

Universitas Sumatera Utara