BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur - LTP ORCHID BOTANICAL GARDEN DI KABUPATEN SEMARANG tema desain : Arsitektur Ramah Lingkungan - Unika Repository
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1
Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas Area Penelitian Orchid Botanical Garden
Area penelitian terletak pada area konservasi tanaman, pada area ini
terdapat beberapa fasilitas yaitu :
a.
Area Pembibitan
Merupakan lokasi reproduksi dimana tanaman anggrek
dikembangbiakan.
b.
Wisma Penelitian
Merupakan tempat bagi para peneliti yang sedang
melakukan penelitian.
c.
Area Budidaya Anggrek
Merupakan area perawatan dimana setelah bibit-bibiit
anggrek tumbuh dan dikembangkan di tempat ini.
d.
Rumah Anggrek
Merupakan area pamer utama untuk proyek Orchid
Botanical Garden.
e.
Herbarium
Merupakan tempat untuk pengawetan tanaman yang
diawetkan
dengan cara pengeringan
atau dengan
menggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat basah
52
Skema Aktivitas Area Penelitian
LABORATURIUM
PENELITIAN
HERBARIUM
AREA PEMBIBITAN
AREA PENYEMAIAN
ANGGREK
RUMAH ANGGREK
Bagan 3.1 Skema Aktivitas Penelitian
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.2 Studi Aktivitas
a.
Studi Aktivitas dan Pelaku
a.1
Pengunjung
Pengunjung dibagi menjadi 2 bagian :
53
PELAKU
JENIS
KEGIATAN
KEGIATAN
Melihat Koleksi Anggrek
Berinteraksi dengan tanaman
koleksi
RUANG
Ruang Pamer Indoor
Survey lapangan
Pameran
Berinteraksi dengan Pemandu
Pengunjung Pribadi dan Instansi
Melihat Koleksi Anggrek
Berinteraksi dengan tanaman
koleksi
Survey lapangan
Ruang Pamer
Outdoor
Berinteraksi dengan Pemandu
Membaca Buku
Mencari Informasi
Edukasi
Perpustakaan
Melihat Dokumentasi
Berdiskusi
Makan
Minum
Café
Mengobrol
Membeli Souvenir
BAB
Toko Souvenir
Toilet
BAK
Penunjang
Menanyakan Informasi
Membeli Tiket
Menitipkan Barang
Berkunjung
R. Informasi
Tiket Area
R. Penitipan Barang
R. Tamu
Bertamu
Rapat
R. Rapat
Tabel 3.1 Aktivitas Pengunjung Orchid Botanical Garden
1. Pengunjung Perorangan
o Anak – anak ( usia 6-12 tahun )
o Remaja ( usia 13-17 tahun )
o Dewasa / Orang Tua (usia di atas 17 tahun )
54
2. Pengunjung Instansi
Pengunjung yang dating dengan rombongan baik
dari sekolah, universitas,
komunitas maupun
kelompok tertentu.
a.2
Pengelola
Pengelola terbagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Pengelola
Utama
yang
tugasnya
mengelola
kegiatan
2. Pengelola
Konservasi
yaitu
bagian
pelaku
konservasi
3. Service yang tugasnya di bagian service bangunan
4. Pelayanan Umum yang berhubungan langsung
dengan pengunjung.
PELAKU
JENIS
KEGIATAN
Kepala Orchid
Botanical Garden
Sekertaris
Pengelola
Kepala Bagian
Umum
Public Relation
HRD
KEGIATAN
Mengatur jalanya Orchid BotanicalGarden
Mengawasi Pekerjaan diSetiap Bidang
Melakukan rapat
Mencatat kebutuhan
Membantu Pekerjaan Kep. OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mencatat hasil rapat
Mengatur Kegiatan di OBG
(Orchid Botanical Garden )
Membuat laporan
Mengatur publikasi
Melayani keluhan pengunjung
Merekrut pegawai
Membina pegawai
RUANG
Ruang Kepala
Ruang Rapat
Ruang Sekertaris
Ruang Rapat
Ruang Kabag.
Ruang Rapat
Ruang Public Relation
Ruang HRD
55
Kepala Sie Acara
Kepala Sie.
Pelayanan Umum
Staff Administrasi
Kabag. Tata Usaha
Staff Tata Usaha
Kabag. Teknik
Staff Teknik
Kabag Edukasi
Staff Edukasi
Kabag
Perpustakaan
Staff Perpustakaan
Pemandu Wisata
Kepala Sie
Registrasi
Kepala Sie
Konservasi
Konservasi
Staff Laboraturium
Staff Reproduksi
Staff Preparasi
Kepala Teknisi
Staff Teknisi
SERVICE
Office Boy
Cleaning Service
Staff Keamanan
Mengatur Acara yg akan
dilaksanakan
di OBG.
(Orchid Botanical Garden )
Mengelola dan memantau kegiatan
pelayanan umum.
Mengelola administrasi OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mengolala Arsip OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mengatur dan menglola tata usaha
Membantu menglola tata usaha
Mengatur dan menglola kegiatan
teknis Orchid Botanical Garden
Membantu Kegiatan teknis di OBG
Mengatur dan menglola kegiatan
edukasi di Orchid Botanical Garden
Membantu jadwal kegiatan
edukasi di Orchid Botanical Garden
Mengatur dan menglola kegiatan
di perpustakaan OBG
membantu menglola kegiatan
di perpustakaan OBG
Memberikan edukasi kepada
pengunjung
Membantu pengunjung melihat
koleksi anggrek
Mencatat dan Mengatur Bunga
Koleksi
Mengelola dan mengatur kegiatan
Konservasi yang ada di OBG
Membatu kegiatan konservasi dan
penelitian yang ada di OBG
(Orchid Botanical Garden )
Membatu kegiatan pembibitan dan
penelitian yang ada di OBG
Melakukan kegiatan konservasi
Mengatur kegiatan teknis
Membantu melaksakan kegiatan
reparasi pada Orchid Botanical
Garden
Melayani Staff karyawan dalam
membuat makanan/minuman
Membersihkan area OBG
(Orchid Botanical Garden )
Menjaga keamanan OBG
(Orchid Botanical Garden )
R. Kepala Sie Acara
R. Kepala Sie
Pelayanan Umum
Ruang Staff
R.Kabag Tata Usaha
R. Staff Tata Usaha
R. Kabag teknik
R.Staff Teknik
R. Kabag Edukasi
R. Staff Edukasi
R. Kabag Pepustakaan
Pepustakaan
Ruang Pameran
R. Sie Registrasi
R. Sie Konservasi
Laboraturium
Laboraturium
R. Preparasi
R. Teknisi
R. Teknisi
Seluruh Ruangan
R. Staff
Seluruh Ruangan
Seluruh Ruangan
56
Staff Tiketing
Pelayanan
Umum
Staff Informasi
Staff Kesehatan
Staff Café
Staff Souvenir
Melayani penjualan tiket
Memberikan informasi kepada
pengunjung Orchid Botanical
Garden
Membantu dalam hal medis P3K
Melayani penjualan makanan
Melayani penjualan souvenir
Tiket Box
R. Informasi
R. Kesehatan
Café
Souvenir shop
Tabel 3.2 Aktivitas Pengelola Orchid Botanical Garden
b. Operasional Orcjid Botanical Garden
b.1
Bagi Pengunjung
1) Orchid Botanical Garden buka setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB, pada
area pamer indoor, outdoor penitipan barang, café , souvenir shop,
garden shop plaza dan toilet.
2) Ticketing dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.
3) Perpustakaan dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.
4) Untuk acara khusus waktu buka dapat berlangsung hingga pukul 21.30
WIB
b.2
Bagi Pengelola
1) kegiatan Kantor dan administrasi serta pengelola dimulai dari hari senin
– jumat pada pukul 07.30 – 16.30 WIB.
2) Kegiatan konservasi dapat dilakukan diluar jam kerja maupun jam kerja,
tergantung pada bidangnya masing-masing.
b.3
Bagi Service
1) Kegiatan service dilakukan selama jam operasional Botanical
Garden.
2) Kegiatan keamanan penjagaan dilakukan 24jam dengan system
shift.
57
3) Kegiatan cleaning service dilakukan pada saat jam operasional
Orchid Botanical Garden, sebelum juga sesudah jam operasional.
c. Pendekatan Jumlah Pelaku
Pengunjung
Data pengunjung Kebun Raya Bogor
Rata - rata pengunjung hari kerja
2000 - 3000 orang
Rata - rata pengunjung pada akhir pekan
4000 - 7000 orang
Rata - rata pengunjung pada hari libur
6000 - 14000 orang
Tabel 3.3 Pengunjung kebun raya bogor
Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor
Kegiatan pengunjung di kebun raya bogor
Menikmati taman
Kafetaria
50%
25%
Museum
15%
Griya Anggrek
5%
Lain-lain
5%
Tabel 3.4 Persentase Pengunjung kebun raya bogor
Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor
Rata-rata jumlah pengunjung kebun raya bogor sejumlah 1.548.251
orang setiap tahunnya. Dengan demikian estimasi perhitungan pada
Area Griya Anggrek sebagai berikut :
Pengunjung = 1.548.251 x 5%
= 77.412 orang per tahun
= 212 orang per hari.
58
Untuk asumsi hari libur, pengunjung dapat bertambah hingga 50% dari
hari biasa.
Pengelola
PELAKU
Pengelola
Konservasi
SERVICE
Pelayanan
Umum
Kepala Orchid Botanical Garden
Sekertaris
Public Relation
HRD
Kepala Bagian Umum
Kepala Sie Acara
Staff Acara
Kepala Sie. Pelayanan Umum
Kepala Sie Keuangan
Kepala Sie Pelayanan Umum
Staff Administrasi
Kepala Bagian Teknik
Staff Teknik
Kepala Pameran
Staff Pengawas Pameran
Kabag Edukasi
Kabag. Perpustakaan
Staff Perpustakaan
Kabag. Tata Usaha
Staff Tata Usaha
Staff Edukasi
Pemandu Wisata
Kepala Sie Registrasi
Staff Registrasi
Kepala Sie Konservasi
Staff Konservasi
Staff Laboraturium
Staff Reproduksi
Staff Preparasi
Kepala Teknisi
Staff Teknisi
Office Boy
Cleaning Service
Staff Keamanan
Staff Tiketing
Staff Informasi
Staff Kesehatan
Staff Café
Staff Souvenir
JUMLAH
1
3
3
2
1
1
20
1
1
1
5
1
15
1
8
2
1
5
1
5
8
8
1
4
1
5
5
3
3
1
10
8
30
15
5
2
3
6
6
Tabel 3.5 Tabel Pengelola Orchid Botanical Garden
59
d. Pola Kegiatan
d.1
Perorangan dan instansi
Datang
Menanyakan
Membaca Buku
Membeli Tiket
Menitipkan
Barang
Melihat Koleksi
Anggrek
Edukasi
Tanaman
Toilet
Membeli
Souvenir
Pulang
Bagan 3.1 Pola Keegiatan Pengunjung Perorangan
d.2
Pengelola
Datang
Absen
Toilet
BAB/BAK
Bekerja Sesuai
Jobdesk
ISOMA
Absen
Pulang
Bagan 3.2 Pola Keegiatan Pengelola
60
Konservasi
ISOMA
Datang
Absen
Bekerja
Sesuai
Jobdesk
Absen
Pulang
Toilet
BAB/BAK
Bagan 3.3 Pola Keegiatan Pengelola Konservasi
Service
ISOMA
Datang
Absen
Bekerja
Sesuai
Jobdesk
Absen
Pulang
Toilet
BAB/BAK
Bagan 3.4 Pola Kegiatan Service
61
3.1.3 Studi Fasilitas
a. Kebutuhan Ruang
62
( Tabel 3.6 Kebutuhan Ruang )
63
b.
Pola Hubungan Ruang
RUANG DISPLAY
R.UTILITAS
TANAMAN ANGGREK
R. ME
JALUR
LOGISTIK
PERPUSTAKAAN
HERBARIUM
CAFE
PLAZA
R. KONSERVASI
GARDEN SHOP
SOUVENIR SHOP
KANTOR PENGELOLA
R. KEPALA
PENGELOLA
INFORMATION
CENTER
VOID
TU & ADM
ATRIUM RUANG
PAMER
MEETIN
G ROOM
R.ARSIP
LOBBY
SECURITY
CENTER
FRONT
OFFICE
AREA PARKIR
PENGELOLA
AREA PARKIR PENGUNJUNG
ENTRANCE
KEGIATAN PENGUNJUNG ( EDUKASI )
KEGIATAN PENGUNJUNG ( REKREASI )
KEGIATAN EVENT ORGANIZER
KEGIATAN ADMINISTRASI
KEGIATAN OPERASIONAL
Bagan 3.5 Pola Hubungan Ruang
64
3.1.4 Studi Ruang Khusus
Pembagian ruang pameran pada di dasarkan pada jenis tanaman
Anggreknya, sehingga tercipta tatanan ruang yang berbeda sesuai
dengan jenis koleksi yang dipamerkan. Studi ruang khusus dilakukan
terhadap besaran ruang pamer yang da di dalam Orchid Botanical
Garden.
65
Tabel 3.7 Studi Kebutuhan Ruang Khusus
Perhitungan ruang yang dibutuhkan juga memperhatikan persyaratan
jarak pandang antara mata pengunjung dengan panel display.
Gambar 3.1 Pola Pergerakan Ruang Display
Sumber : Human Dimension
66
Gambar 3.2 Jarak Pandang ke Display
Sumber : Human Dimension
Gambar 3.3 Jarak Media Display
Sumber : Human Dimension
67
Gambar 3.4 Pergerakan Manusia
Sumber : Human Dimension
68
3.1.5
Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan
Kapasitas, Jumlah dan Besaran ruang yang diiperlukan didalam perancangan
didasarkan pada :
NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2
SB
: Studi Banding
O
: Observasi
SRK : Studi Ruang Khusus
SR
: Studi Ruang
Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan
berdasarkan perhitungan sirkulasi menurut buku Time Saver Standart
for Building Types 2nd Edition, sebagai berikut :
5% – 10%
= Sirkulasi Minimum
20%
= Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi
30%
= Kenyamanan Fisik
40%
= Kenyamanan Psikologis
50%
= Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan
70% - 100% = Sirkulasi dengan banyak kegiatan
Berikut table kebutuhan ruang Orchid Botanical Garden :
69
Nama Ruang
Area Display Anggrek
Dilindungi
Area Display Anggrek Tidak
Dilindungi
AREA DISPLAY INDOOR
Besaran
Standart
Kapasitas
Jumlah
Luasan
Sumber
176,4 m2
SRK
196
m2
SRK
TOTAL
:
372,4
m2
SIRKULASI 100 %
:
372,4
m2
TOTAL
:
744,8
m2
Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang Display Indoor
Nama Ruang
AREA DISPLAY OUTDOOR
Besaran
Standart
Kapasitas
Jumlah
Luasan
600 m2
Taman
Taman Anggek
Plaza
Sumber
SB
640
m2
SB
2502
m2
SB
TOTAL
:
3742
m2
SIRKULASI 100 %
:
3742
m2
TOTAL
:
7484
m2
Tabel 3.9 Kebutuhan Ruang Display Outdoor
Nama Ruang
Area Baca
AREA EDUKASI
Besaran
Standart
Kapasitas
40 orang
1 m2
Jumlah
Luasan
Sumber
40
m2
SR
5 Unit
1
m2
5
m2
SB
4000 buku
15
m2
60
m2
NAD
-
10
m2
10
m2
SB
Area Pembibitan
20 Orang
1
m2
20
m2
SR
Area Tanam
20 Orang
1
m2
20
m2
SR
Area Perpustakaan
Area Rak Buku
Area Penyimpanan
TOTAL
:
155
m2
SIRKULASI 50 %
:
77,5
m2
TOTAL
:
232,5
m2
Tabel 3.10 Kebutuhan Ruang Area Edukasi
70
Nama Ruang
Lobby
Café
Souvenir Shop
AREA PENUNJANG
Besaran
Standart
Kapasitas
250 orang
1 m2
Jumlah Luasan
250 m2
Sumber
SR
2 buah
1
m2
288,8
m2
SB
50 orang
15
m2
77,46
m2
NAD
77,46
m2
SB
300,8
m2
SR
SR
Garden Shop
50 orang
10
m2
Herbarium
20 Orang
1
m2
-
1
m2
5
m2
4 orang
2
m2
8
m2
SB
8
m2
O
43,52
m2
Information Center
Loket
Penitipan Barang
Lavatory
Difabel
R. Keamanan
10 P / 7 L
2,56
m2
8 URINOIR
0,7
m2
5,6
m2
7 Washtafel
0,84
m2
5,88
m2
1 orang
2,88
m2
2,88
m2
NAD
1 Unit
6,25
m2
6,25
m2
SB
7,5
m2
SB
NAD
R. Kesehatan
1 Unit
7,5
m2
R. Menyusui
1 Unit
7,5
m2
7,5
m2
SB
-
20
m2
40
m2
SB
5 unit
60
m2
300
m2
SB
TOTAL
:
1434,65
m2
SIRKULASI 50 %
:
717,325
m2
TOTAL
:
2151,975
m2
R. Transit
Home Stay tipe 36
Tabel 3.11 Kebutuhan Ruang Area Penunjang
Nama Ruang
R.Kepala
AREA PENGELOLA
Besaran
Standart Jumlah Luasan
Kapasitas
1 orang
25 m2
25 m2
Sumber
NAD
3 orang
4,46 m2
13,38 m2
SB
R. Kepala Bagian
9 orang
4,46
m2
m2
SB
R. Staff
12 orang
4,46 m2
53,52 m2
SB
R.Rapat
1 unit
20 m2
20 m2
O
1,5
m2
m2
O
TOTAL
:
152,04 m2
SIRKULASI 40 %
:
60,816 m2
TOTAL
:
212,856 m2
R. Direksi
R.Tamu
5 orang
40,14
7,5
Tabel 3.12 Kebutuhan Ruang Area Pengelola
71
Nama Ruang
AREA KONSERVASI
Besaran
Kapasitas
Standart
Jumlah Luasan
Sumber
R. Kepala Konservasi
1 orang
8,92 m2
8,92 m2
SB
R. Staff Konservasi
4 orang
4,46 m2
17,84 m2
SB
R. Staff Registrasi
2 orang
4,46 m2
8,92 m2
SB
R.Reparasi
-
24 m2
24 m2
O
R. Preparasi
-
12 m2
12 m2
O
Gudang Koleksi
-
50 m2
50 m2
O
TOTAL
:
121,68 m2
SIRKULASI 40 %
:
48,672 m2
TOTAL
:
170,352 m2
Tabel 3.13 Kebutuhan Ruang Area Konservasi
AREA SERVICE
Besaran
Standart
Kapasitas
5 Orang
4,46 m2
Jumlah Luasan
22,3 m2
-
6 m2
6 m2
SB
Pantry
1 unit
6 m2
6 m2
SB
Gudang
-
9 m2
9 m2
O
R. Istirahat
-
12 m2
12 m2
O
R. Loker Staff
-
12 m2
12 m2
O
3P / 2L
2,56 m2
12,8 m2
2 Washtafel
0,84 m2
1,68 m2
Nama Ruang
R. Teknisi
R. Operator
Lavatory
Janitor
-
2 m2
2 m2
Ruang ME
-
16 m2
16 m2
Ruang Pompa
-
10 m2
10 m2
Ruang Genset
-
20 m2
20 m2
Loading Dock
-
8 m2
8 m2
TOTAL
:
137,78
m2
SIRKULASI 30 %
:
41,334
m2
TOTAL
:
Sumber
SB
179,114 m2
Tabel 3.14 Kebutuhan Ruang Area Service
72
AREA PARKIR KENDARAAN
Nama Ruang
Kapasitas
Parkir Suttle Bus
18 unit
Parkir Mobil
8,16
m2
2
TOTAL
m2
:
200
1032,8 m2
SIRKULASI 40 %
:
413,12 m2
TOTAL
:
1445,92 m2
80 unit
Parkir Motor
Besaran Jumlah Luasan
2
2
10 m
180 m
100 unit
652,8
Sumber
SB
m2
SB
m2
SB
Tabel 3.15 Kebutuhan Ruang Parkir
Nama Ruang
Jumlah Luasan
Area Penunjang
2
8228,8 m
2384,475 m2
Area Konservasi
170,352 m2
Area Pengelola
212,856 m2
Area Parkir
1445,92 m2
179,114 m2
Area Utama
Area Service
Sirkulasi 30%
2
12621,517 m
2
3786,4551 m
TOTAL
2
16407,9721 m
TOTAL
Tabel 3.16 Kebutuhan Ruang Keseluruhan
Jumlah luasan yang dibutuhkan sebesar 16.407,97m2, besaran ruang yang terhitung
tidak untuk dijadikan sebagai patokan namun merupakan perhitungan estimasi yang
dapat berubah nantinya pada desain.
Berdasarkan Perda kabupaten Semarang No. 2 Pasal 20 Tahun 2015
KLB = 0,8
KDB = 60%
KDB yang dipakai dalam perancangan adalah 60% untuk memperluas area
hijau.
73
Luas Lahan =
Luas Total Bangunan
KLB
=
16407,97 m2
0,8
=
Luas Lantai Dasar =
20.509,96 m2
Luas Lahan x KDB
=
20.509,96 m2 X 60 %
=
12.305,97 m2
Luas Open Space =
Luas Lahan – Luas Lantai Dasar
=
20.509,96 m2 – 12.305,97 m2
=
8203,9 m2
3.1.6 Studi Citra Arsitektural
Bangunan Orchid Botanical Garden merupakan bangunan yang di
dalamnya memuat kegiatan Botani, konservasi tanaman, edukasi dan
wisata. Pada bangunan sebisa mungkin pengunjung dapat merasakan
suasana setiap ruangan dan menikmati koleksi tanaman anggrek yang
dibedakan jenis, asal dan spesiesnya. Dari segi arsitektural, bangunan
ini di desain sedemikian mungkin agar menciptakan kesan menyatu
dengan alam serta ramah lingkungan.
74
3.2
Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur & Enclosure
a. Sistem Struktur
a.1
Kriteria Struktur Bangunan
1) Strenght, kekuatan struktur dalam memikul beban
2) Stability, bangunan harus dapat berdiri stabil dimana
bagian bagian dari struktur saling mendukung.
3) Serviceability, struktur melayani kegiatan di dalamnya.
4) Safety, keamanan struktur terhadap beban tereancana.
5) Durability, keawetan bahan yang digunakan sebagai
struktur.
( Sumber : LTP Yohan Agung Setiawan,periode LVII)
a.2
Pemilihan Prinsip system Struktur
Terdapat 3 jenis system struktur yaitu struktur Dinding
masif, struktur Dinding sejajar dan Struktur rangka.
Sistem struktur yang digunakan adalah system struktur
untuk kondisi tanah berkontur karena lokasi yang memiliki
tipologi tanah yang berkontur.
Dalam perencanaan perancangan Orchid
Botanical
Garden alternative system struktur yang digunakan adalah
system Dinding Sejajar dan system rangka karena
memungkinkan untuk perluasan ruang.
a.3
Pembagian Sistem Struktur
75
Terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
76
77
78
79
Tabel 3.17 Tabel Pembagian Sistem Struktur
80
a.3
Pembagian Sistem Enclosure
81
82
Tabel 3.18 Tabel Pembagian Sistem Enclosure
83
3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami menggunakan sinar matahari dan terang
langit.
Pencahayaan alami terbatas oleh waktu yaitu pada pukul 09.00 –
16.00 WIB
Pencahayaan alami dapat diberikan pada area display Indoor dan
outdoor.
b. Pencahayaan Buatan
Jenis pencahaayaan antara lain :
Direct Lighting
: Pencahayaan secara langsung untuk
menerangi suatu benda
Indirect Lighting : Pencahayaan secara tidak langsung (
refleksi, difuse )
Pencahayaan alami dari bangunan Orchid Botanical Garden
ini direncanakan dari atap bangunan yang bermaterial transparan
dan juga pada dinding-dinding bangunan. Material transparan
tersebut sekaligus menjadi ciri khas dari bangunan yang memberi
kesan seperti rumah kaca. Sedangkan pada malam hari,
menggunakan lampu sebagai pencahayaan buatan serta untuk
menambah estetika bangunan.
Pencahayaan Buatan yang akan di aplikasikan meliputi :
84
Lampu Sorot Spotlight
Gambar 3.37 Lampu LED Spotlight Warna
Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
Jenis lampu ini biasa digunakan untuk memperkuat
suatu area yang butuh untuk disinari dengan aksen
tertentu. Salah satu yang paling terbaru adalah dengan
menggunakan lampu led warna untuk memperindah
tampilan bangunan pada malam hari. Saat ini jenis lampu
sorot sudah berkembang dengan adanya lampu halogen
dan LED. Lampu-lampu ini bisa dipasang di plafon,
dinding,atau rel untuk menerangi suatu area, misalnya
karya seni
Lampu UpLight
Gambar 3.38 Lampu LED Uplight
Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
85
Uplight adalah arah cahaya yang datang dari bawah ke
atas, dimana posisi lampu dihadapkan keatas. Efek cahaya
yang ditimbulkan yaitu kesan megah, dan memunculkan
dimensi.
Lampu LED Lantai
Gambar 3.39 Lampu LED Lantai
Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
lampu
lantai
ini
memberikan
berbagai jenis
pencahayaan baik itu pencahayaan umum,setempat
ataupun
sorot
sesuai
dengan
bentuk
dan
pembayangannya. Lampu seperti ini biasa digunakan
untuk area ruang duduk disekitar kursi dan meja santai.
Pada dasarnya system pencahayaan terbagi menjadi 3
bagian yaitu :
Sistem pencahayaan merata
Pada system ini iluminasi cahaya tersebar secara
merata
di
seluruh
bagian
ruangan.
System
86
pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang
digunakan untuk melakukan tugas visual khusus.
Sistem pencahayaan terarah
Pada
system
ini,
ruangan
memperoleh
pencahayaan dari satu arah tertentu. System
pencahayaan ini digunakan untuk menonjolkan
suatu objek tertentu yang ingin ditampilkan atau
hanya sekedar penyinaran untuk memberi eksen
warna refleksi pada dinding penyinaran.
Sistem pencahayaan setempat
Pada system ini cahaya dikonsentrasikan pada
suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang
memerlukan tugas visual.
3.2.3 Studi Sistem Utilitas
Sistem Utilitas terdiri dari :
a.
Sistem Penghawaan
a.1
Sistem Penghawaan Alami
Penghawaan alami menggunakan potensi alami
dengan adanya bukaan atau ventilasi.
Penghawaan alami dapat menimbulkan gangguan
pada pencahayaan dan akustik.
87
Penghawaan alami dapat digunakan pada area
servis dan pelayanan umum.
Gambar 3.40 jenis bukaan pada system cross ventilation
Sumber : http://www.membangunbersama.com/sirkulasidan-sistem-pengudaraan-dalam-rumah-tinggal-instalasi
a.2
Sistem Penghawaan Buatan
Penghawaan yang dilakukan dengan bantuan
alat/teknologi tertentu.
Digunakan untuk menunjang kebutuhan ruang
yang ada.
Dapat berupa AC, Fan ( Kipas Angin ) dan Exhaust
Fan.
Tabel 3.19 Teknologi Sistem Penghawaan Buatan
88
b.
System Jaringan Air Bersih
Terdapat 2 sistem distribusi air bersih dalam bangunan :
Sistem Up Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa sebagai
alat penggerak utama untuk mengalirkan air dari Ground
reservoir menuju ke seuruh bangunan.
Unit Distribusi
Ground
Reservoir
Pompa air
Unit Distribusi
Sumber air
Bagan 3.6 Sistem Up Feed
Sistem Down Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa untuk
memindahkan air dari ground reservoir menuju roof tank
dan kemudian air didistribusikan dengan menggunakan
gaya gravitasi
Ground
Reservoir
Pompa air
Roof Tank
Unit Distribusi
Sumber air
Unit Distribusi
Bagan 3.7 Sistem Down Feed
89
c.
Sistem jaringan Air Kotor
Pembagian saluran air kotor terbagi menjadi 2 yaitu :
c.1
Grey Water
Air
kotor
yang
berakhir
di
saluran
pembuangan kota
Masih bias diolah kembali
Biasanya air bekas mandi dan mencuci
Lavatory
Bak
Penampung
Treatment
Dibuang ke
Saluran Kota
Bak
Penampung
Unit
Distribusi
Bagan 3.8 Sistem Jaringan Grey Water
c.2
Black Water
Air kotor/limbah yang berakhir di septictank.
Tidak bias diolah kembali.
Lavatory
Septictank
Sumur Resapan
Bagan 3.9 Sistem Jaringan Black Water
90
d.
Sistem Kelistrikan
Listrik Kota
Merupakan listrik yang berasal dari saluran listrik kota.
PLN
Main
Distribution
Panel
Distribution
Panel
Unit
Unit
Distribution
Panel
Unit
Unit
Bagan 3.10 Sistem Jaringan Listrik Kota
Genset
Digunakan pada saat adanya pemutusan listrik dari
saluran listrik kota.
Genset
Main
Distribution
panel
Distribution
panel
Penghawaan
Pencahayaan
Bagan 3.11 Sistem Jaringan Genset Listrik
91
e.
Sistem Pemadam Kebakaran
Tabel 3.19 Tabel Sistem Pemadam Kebakaran
92
f.
Sistem Pembuangan sampah
Sampah dibedakan menjadi 3, yaitu Organik, Anorganik
dan sampah kertas.
Untuk membedakanya digunakan 3 macam tempat
sampah
Tampat sampah terdapat di area indoor dan outdoor.
Gambar 3.37 Tempat Sampah Outdoor
Sumber : AliExpress.com
f.1
Gambar 3.38 Tempat Sampah Outdoor
Sumber : AliExpress.com
Sampah Organik
Sampah yang berasal dari bahan bahan organic.
Dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Sampah
Organik
Bak
Penampungan
Pembuatan
Pupuk Kompos
Bagan 3.12 Sistem Daur Ulang Sampah Organik
93
f.2
Sampah Anorganik
Terdiri dari sampah plastic dan sampah kaleng.
Pada sampah jenis ini perlu daur ulang yang lebih
lama.
Sampah
Organik
Bak
Penampungan
Pemisahan
plastic/kaleng
Di olah
kembali
TPS
Bagan 3.13 Sistem Daur Ulang Sampah
AnOrganik
f.3
Sampah Kertas
Sampah kertas dapat diolah kembali menjadi
kertas.
Sampah
Kertas
Bak
Penampungan
Daur Ulang
Karya Seni
bernilai jual
Kertas Daur
Ulang
Bagan 3.14 Sistem Daur Ulang Sampah Kertas
94
Tabel 3.20 Prinsip 3R
g.
Sistem Keamanan
Studi system keamanan pada Orchid Botanical Garden
menggunakan perangkat modern CCTV dan kemanan keliling.
Tabel 3.21 PErangkat CCTV
95
h.
Sistem Transportasi Vertikal
Sistem transportasi vertical dapat menggunakan Lift, tangga dan
Ramp.
Tabel 3.22 Sistem Transportasi Vertikal
96
3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi
a.
Air Conditioner ( AC ) Sebagai Cadangan Penghawaan
AC Central
Istilah AC Central diperuntukkan untuk instalasi AC di satu
gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri
(misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian
hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan.
Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang.
Gambar 3.52 Sistem Utilitas AC Central
97
Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.
AC Split
Split artinya terpisah. Artinya mesin kompresor AC yang outdoor
dengan blower indoornya diletakkan terpisah dan dihubungkan
dengan selang.
Lawannya AC Split adalah AC Windows yang jika akan di
aplikasikan harus membuat lubang / fitting ke tembok seukuran
AC tersebut..
jadi antara kompresor outdoor dan blower indoornya tetap
nempel.
Gambar 3.53 Sistem Utilitas AC Split
98
b.
Dehumidifier
Dehumidifier adalah perangkat yang menghilangkan
kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk
menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi
serangkaian
tabung
dingin.
Tabung
ini
menyebabkan
kelembaban di udara mengembun dan menetes ke dalam sebuah
wadah khusus dari selang. Udara yang kering, ditiup kembali ke
dalam ruangan. Siklus ini berulang lagi dan lagi, pengeringan
udara itu terjadi lebih dari sekali.
Gambar 3.43 Dehumidifer
Gambar 3.54 Sistem Kerja Dehumidifer
99
c.
Light Reflector
Adanya
light
reflector
sebagai
salah
satu
cara
untuk
mengoptimalkan penerangan alami dengan pantulan siinar
matahari yang dikenakan ke light reflector lalu dipantulkan ke
langit-langit ruangan. Penggunaan light reflector pada Orchid
Botanical Garden diterapkan di area pengelola, area penunjang,
dan rea service.
Gambar 3.55 Light Reflector for Building
d.
Rain Harvesting
Pemanenan air hujan adalah akumulasi dan pengendapan
air hujan untuk digunakan kembali di lokasi, Air hujan dapat
dikumpulkan dari sungai atau atap , dan di banyak tempat air
yang dikumpulkan diarahkan ke sebuah lubang yang dalam
( baik, poros, atau lubang bor ), reservoir dengan perkolasi, atau
dikumpulkan dari embun atau kabut dengan jaring atau alat
lainnya. Penggunaannya mencakup air untuk kebun , irigasi ,
penggunaan dan pemanas ruangan untuk rumah dll. Air
100
Harvesting
juga
dapat
digunakan
sebagai
air
minum.
Gambar 3.56 Pengolahan Air Hujan
3.3
Analisa Konteks Lingkungan
Orchid Botanical Garden yang akan dirancang merupakan pusat konservsi
dan penelitian Botani khususnya untuk Bunga Anggrek. Rencana
pembangunanya terletak di Kecamatan Bandungan, tepatnya di antara area
wisata Umbul Sidomukti dan Pondok Kopi Kabupaten Semarang.
Gambar 3.57 Wilayah Tapak Rencana Pembangunan Projek
7°11'41.1"S+110°22'21.6"E
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place
101
Keterangan :
Lokasi Umbul Sidomukti
Lokasi Pondok Kopi
Lokasi Tapak 1
Lokasi Tapak 2
3.3.1 Analisa Lokasi Tapak
Aspek Amenitas Alami
View
Lokasi tapak erletak di Kecamatan Bandungan, view from site
yang ada disekitar bangunan adalah pemandangan kota
semarang dari ketinggian ±1200 mdpl. Sedangkan view to site
dicapai melalui 2 titik yaitu dari area Wisata Pondok Kopi dan Area
Perkebunan yang ada di atasnya.
Topografi
Kemiringan lereng di Kecamatan Bandungan dibedakan menjadi
5, yaitu kemiringan lereng 3%-8% (B), 8%-15% (C), 15%-30%
(D), 30%-45% (E) dan 45%-60% (F). Kelas kemiringan lereng
tersebut berdasarkan analisis kemiringan lereng menurut Arsyad.
Sebagian besar wilayah Kecamatan Bandungan termasuk
kategori lereng C dan D yaitu 30%.
Air
Secara Hidrologi, kekayaan sumber daya air yang tersedia di
Kab. Semarang meliputi :
102
a. Sumber Air Dangkal / Mata Air dengan kapasitas air sebesar
7.331,2 l/dt, tersebar di 15 Kecamatan.
b. Sumber Air Permukaan / Sungai, dengan jumlah aliran sungai
sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM
dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt.
Pada area tapak ini sendiri sumber air di dapat dari sumber
air dangkal / mata air yang ada di daerah tersebut.
Suhu dan angin
Suhu permukaan rata-rata di wilayah Kec. Bandungan,
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan hasil software ER Mapper
untuk daerah lahan terbangun suhu berkisar antara 24°C -26°C ,
vegetasi 18°C -22°C dan badan air 15°C -16°C.
Aspek Amenitas Buatan
Jaringan Kota
Lokasi tapak berada di area pegunungan, tepatnya di kawasan
komplek wisata antara Umbul Sidomukti dan kawasan Pondok
Kopi. Utilitas yang ada sudah memadai seperti jaringan listrik dan
sumber air serta saluran air.
Referensi Visual
Bentuk bangunan disekitar yang sudah ada merupakan bentuk
bangunan modern yang minimalis dengan fungsi café / lounge,
dan guess house .
Citra Arsitektural
Pembagian area pada lokasi tertata dengan baik, bangunan yang
sudah ada dirancang dengan tema ramah lingkungan dan
103
terkesan menyatu dengan alam dengan material yg digunakan
merupakan batuan alam sebagai pelingkup bangunan.
3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak
a. Pemilihan Tapak.
a.1
Alternatif Tapak 1
Gambar 3.58 Kondisi Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.59 Kondisi Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.60 Rencana Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.61 Kondisi Jalan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.62 Umbul Sidomukti
Sumber : Google Image
104
Lokasi
: Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
Batas Batas :
Utara
: Tanah Kosong
Selatan
: Jalan menuju Bandungan
Timur
: Tanah Kosong
Barat
: Area Perkebunan & Pondok Kopi
Luas
:
28.273,6 m2
Eksisting
:
Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
a.2
Alternatif Tapak 2
Gambar 3.63 Pondok Kopi
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3.64 Persimpangan Arah Pondok Kopi
Sumber : Google Street View
Gambar 3.65 Area Tapak alternative 2
Sumber : Google Maps
Gambar 3.66 EksistingTapak alternative 2
Sumber : Google Maps
105
Lokasi
: Berada di jalan akses utama keluar dari Pondok Kopi
Batas Batas :
Utara
: Jalan Menuju Pondok Kopi
Selatan
: Jalan menuju Bandungan
Timur
: tanah kosong
Barat
: Area Perkebunan
Luas
:
15.159,63 m2
Eksisting
:
Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
b.
Kriteria Pemilihan Tapak
1. Lokasi
Lokasi Tapak yang mudah dicapai berada pada area diantara
Umbul sidomukti
2. Akses Pencapaian
Lebar jalan harus memadai agar mudah dicapai oleh pengunjung
yang menggunakan kendaraan pribadi.
3. Kondisi Lingkungan Sekitar
Dekat dengan bangunan pendukung lainya seperti area istirahat,
guess house dan sarana pariwisata yang telah tersedia.
4. Potensi Alami
Kondisi tapak bukan sebagai lahan produktif.
106
c.
Analisa Pemilihan Tapak
KRITERIA
Lokasi
Akses
Pencapaian
Kondisi
Lingkungan
Sekitar
Potensi Alam
TAPAK 1
TAPAK 2
Berada di jalan akses utama
kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
Mudah dicapai karena
letaknya yang berdekatan
dengn gerbang masuk Umbul
Sidomukti
Berada di sisi barat Umbul
Sidomukti dengan fasilitas jalan
utama di area tapak selebar 6
meter
Merupakan lokasi lahan kosong
yang di dalamnya hanya
terdapat vegetasi berupa
rumput ilalang.
Berada di jalan persimpangan
akses utama kearah Pondok
Kopi
Relatif mudah dicapai karena
letaknya yang berdekatan
dengan pondok kopi
Berada di antara lahan - lahan
kosong yang digunakan untuk
bercocok tanam
Merupakan lokasi lahan kosong
yang di dalamnya hanya terdapat
vegetasi berupa rumput ilalang.
Tabel 3.23 Analisa Pemilihan Tapak
d.
Pemilihan Tapak
KRITERIA
TAPAK 1
TAPAK 2
Lokasi
3
3
Akses Pencapaian
2
1
Kondisi Lingkungan
Sekitar
Potensi Alam
3
2
3
3
11
9
Total
Tabel 3.24 Penilaian Pemilihan Tapak
Keterangan :
3
= Baik
2
= Cukup
1
= Kurang
107
Dari perhitungan pemilihan tapak, tapak yang terpilih adalah tapak 1
Gambar 3.67 Rencana Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Analisis SWOT Tapak terpilih :
d.1
Strenght
1. Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
2. Jaringan utilitas lebih memadai , terdapat aliran listrik PLN,
saluran air dan terletak di jalan utama area wisata.
3. Akses jalan menuju ke tapak mudah tercapai
4. Dekat dengan sarana wisata yang telah ada
d.2
Weekness
1. Terdapat beberapa pohon yang cukup besar dan tinggi
yang sayang untuk ditebang pada saat pembangunan.
2. Kemiringan area tapak sedikit curam.
d.3
Opportunity
1. Tapak mudah dilihat oleh pengunjung.
2. Dekat dengan bangunan wisata pendukung.
108
d.4
Threat
Sirkulasi kendaraan yang ramai dapat mengakibatkan kemacetan
jalan, mengingat jalan pada area setempat terdapat jalan
menanjak.
109
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1
Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas Area Penelitian Orchid Botanical Garden
Area penelitian terletak pada area konservasi tanaman, pada area ini
terdapat beberapa fasilitas yaitu :
a.
Area Pembibitan
Merupakan lokasi reproduksi dimana tanaman anggrek
dikembangbiakan.
b.
Wisma Penelitian
Merupakan tempat bagi para peneliti yang sedang
melakukan penelitian.
c.
Area Budidaya Anggrek
Merupakan area perawatan dimana setelah bibit-bibiit
anggrek tumbuh dan dikembangkan di tempat ini.
d.
Rumah Anggrek
Merupakan area pamer utama untuk proyek Orchid
Botanical Garden.
e.
Herbarium
Merupakan tempat untuk pengawetan tanaman yang
diawetkan
dengan cara pengeringan
atau dengan
menggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat basah
52
Skema Aktivitas Area Penelitian
LABORATURIUM
PENELITIAN
HERBARIUM
AREA PEMBIBITAN
AREA PENYEMAIAN
ANGGREK
RUMAH ANGGREK
Bagan 3.1 Skema Aktivitas Penelitian
Sumber : Analisa Pribadi
3.1.2 Studi Aktivitas
a.
Studi Aktivitas dan Pelaku
a.1
Pengunjung
Pengunjung dibagi menjadi 2 bagian :
53
PELAKU
JENIS
KEGIATAN
KEGIATAN
Melihat Koleksi Anggrek
Berinteraksi dengan tanaman
koleksi
RUANG
Ruang Pamer Indoor
Survey lapangan
Pameran
Berinteraksi dengan Pemandu
Pengunjung Pribadi dan Instansi
Melihat Koleksi Anggrek
Berinteraksi dengan tanaman
koleksi
Survey lapangan
Ruang Pamer
Outdoor
Berinteraksi dengan Pemandu
Membaca Buku
Mencari Informasi
Edukasi
Perpustakaan
Melihat Dokumentasi
Berdiskusi
Makan
Minum
Café
Mengobrol
Membeli Souvenir
BAB
Toko Souvenir
Toilet
BAK
Penunjang
Menanyakan Informasi
Membeli Tiket
Menitipkan Barang
Berkunjung
R. Informasi
Tiket Area
R. Penitipan Barang
R. Tamu
Bertamu
Rapat
R. Rapat
Tabel 3.1 Aktivitas Pengunjung Orchid Botanical Garden
1. Pengunjung Perorangan
o Anak – anak ( usia 6-12 tahun )
o Remaja ( usia 13-17 tahun )
o Dewasa / Orang Tua (usia di atas 17 tahun )
54
2. Pengunjung Instansi
Pengunjung yang dating dengan rombongan baik
dari sekolah, universitas,
komunitas maupun
kelompok tertentu.
a.2
Pengelola
Pengelola terbagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Pengelola
Utama
yang
tugasnya
mengelola
kegiatan
2. Pengelola
Konservasi
yaitu
bagian
pelaku
konservasi
3. Service yang tugasnya di bagian service bangunan
4. Pelayanan Umum yang berhubungan langsung
dengan pengunjung.
PELAKU
JENIS
KEGIATAN
Kepala Orchid
Botanical Garden
Sekertaris
Pengelola
Kepala Bagian
Umum
Public Relation
HRD
KEGIATAN
Mengatur jalanya Orchid BotanicalGarden
Mengawasi Pekerjaan diSetiap Bidang
Melakukan rapat
Mencatat kebutuhan
Membantu Pekerjaan Kep. OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mencatat hasil rapat
Mengatur Kegiatan di OBG
(Orchid Botanical Garden )
Membuat laporan
Mengatur publikasi
Melayani keluhan pengunjung
Merekrut pegawai
Membina pegawai
RUANG
Ruang Kepala
Ruang Rapat
Ruang Sekertaris
Ruang Rapat
Ruang Kabag.
Ruang Rapat
Ruang Public Relation
Ruang HRD
55
Kepala Sie Acara
Kepala Sie.
Pelayanan Umum
Staff Administrasi
Kabag. Tata Usaha
Staff Tata Usaha
Kabag. Teknik
Staff Teknik
Kabag Edukasi
Staff Edukasi
Kabag
Perpustakaan
Staff Perpustakaan
Pemandu Wisata
Kepala Sie
Registrasi
Kepala Sie
Konservasi
Konservasi
Staff Laboraturium
Staff Reproduksi
Staff Preparasi
Kepala Teknisi
Staff Teknisi
SERVICE
Office Boy
Cleaning Service
Staff Keamanan
Mengatur Acara yg akan
dilaksanakan
di OBG.
(Orchid Botanical Garden )
Mengelola dan memantau kegiatan
pelayanan umum.
Mengelola administrasi OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mengolala Arsip OBG
(Orchid Botanical Garden )
Mengatur dan menglola tata usaha
Membantu menglola tata usaha
Mengatur dan menglola kegiatan
teknis Orchid Botanical Garden
Membantu Kegiatan teknis di OBG
Mengatur dan menglola kegiatan
edukasi di Orchid Botanical Garden
Membantu jadwal kegiatan
edukasi di Orchid Botanical Garden
Mengatur dan menglola kegiatan
di perpustakaan OBG
membantu menglola kegiatan
di perpustakaan OBG
Memberikan edukasi kepada
pengunjung
Membantu pengunjung melihat
koleksi anggrek
Mencatat dan Mengatur Bunga
Koleksi
Mengelola dan mengatur kegiatan
Konservasi yang ada di OBG
Membatu kegiatan konservasi dan
penelitian yang ada di OBG
(Orchid Botanical Garden )
Membatu kegiatan pembibitan dan
penelitian yang ada di OBG
Melakukan kegiatan konservasi
Mengatur kegiatan teknis
Membantu melaksakan kegiatan
reparasi pada Orchid Botanical
Garden
Melayani Staff karyawan dalam
membuat makanan/minuman
Membersihkan area OBG
(Orchid Botanical Garden )
Menjaga keamanan OBG
(Orchid Botanical Garden )
R. Kepala Sie Acara
R. Kepala Sie
Pelayanan Umum
Ruang Staff
R.Kabag Tata Usaha
R. Staff Tata Usaha
R. Kabag teknik
R.Staff Teknik
R. Kabag Edukasi
R. Staff Edukasi
R. Kabag Pepustakaan
Pepustakaan
Ruang Pameran
R. Sie Registrasi
R. Sie Konservasi
Laboraturium
Laboraturium
R. Preparasi
R. Teknisi
R. Teknisi
Seluruh Ruangan
R. Staff
Seluruh Ruangan
Seluruh Ruangan
56
Staff Tiketing
Pelayanan
Umum
Staff Informasi
Staff Kesehatan
Staff Café
Staff Souvenir
Melayani penjualan tiket
Memberikan informasi kepada
pengunjung Orchid Botanical
Garden
Membantu dalam hal medis P3K
Melayani penjualan makanan
Melayani penjualan souvenir
Tiket Box
R. Informasi
R. Kesehatan
Café
Souvenir shop
Tabel 3.2 Aktivitas Pengelola Orchid Botanical Garden
b. Operasional Orcjid Botanical Garden
b.1
Bagi Pengunjung
1) Orchid Botanical Garden buka setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB, pada
area pamer indoor, outdoor penitipan barang, café , souvenir shop,
garden shop plaza dan toilet.
2) Ticketing dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.
3) Perpustakaan dibuka pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.
4) Untuk acara khusus waktu buka dapat berlangsung hingga pukul 21.30
WIB
b.2
Bagi Pengelola
1) kegiatan Kantor dan administrasi serta pengelola dimulai dari hari senin
– jumat pada pukul 07.30 – 16.30 WIB.
2) Kegiatan konservasi dapat dilakukan diluar jam kerja maupun jam kerja,
tergantung pada bidangnya masing-masing.
b.3
Bagi Service
1) Kegiatan service dilakukan selama jam operasional Botanical
Garden.
2) Kegiatan keamanan penjagaan dilakukan 24jam dengan system
shift.
57
3) Kegiatan cleaning service dilakukan pada saat jam operasional
Orchid Botanical Garden, sebelum juga sesudah jam operasional.
c. Pendekatan Jumlah Pelaku
Pengunjung
Data pengunjung Kebun Raya Bogor
Rata - rata pengunjung hari kerja
2000 - 3000 orang
Rata - rata pengunjung pada akhir pekan
4000 - 7000 orang
Rata - rata pengunjung pada hari libur
6000 - 14000 orang
Tabel 3.3 Pengunjung kebun raya bogor
Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor
Kegiatan pengunjung di kebun raya bogor
Menikmati taman
Kafetaria
50%
25%
Museum
15%
Griya Anggrek
5%
Lain-lain
5%
Tabel 3.4 Persentase Pengunjung kebun raya bogor
Sumber : Laporan Tahunan Kebun Raya Bogor
Rata-rata jumlah pengunjung kebun raya bogor sejumlah 1.548.251
orang setiap tahunnya. Dengan demikian estimasi perhitungan pada
Area Griya Anggrek sebagai berikut :
Pengunjung = 1.548.251 x 5%
= 77.412 orang per tahun
= 212 orang per hari.
58
Untuk asumsi hari libur, pengunjung dapat bertambah hingga 50% dari
hari biasa.
Pengelola
PELAKU
Pengelola
Konservasi
SERVICE
Pelayanan
Umum
Kepala Orchid Botanical Garden
Sekertaris
Public Relation
HRD
Kepala Bagian Umum
Kepala Sie Acara
Staff Acara
Kepala Sie. Pelayanan Umum
Kepala Sie Keuangan
Kepala Sie Pelayanan Umum
Staff Administrasi
Kepala Bagian Teknik
Staff Teknik
Kepala Pameran
Staff Pengawas Pameran
Kabag Edukasi
Kabag. Perpustakaan
Staff Perpustakaan
Kabag. Tata Usaha
Staff Tata Usaha
Staff Edukasi
Pemandu Wisata
Kepala Sie Registrasi
Staff Registrasi
Kepala Sie Konservasi
Staff Konservasi
Staff Laboraturium
Staff Reproduksi
Staff Preparasi
Kepala Teknisi
Staff Teknisi
Office Boy
Cleaning Service
Staff Keamanan
Staff Tiketing
Staff Informasi
Staff Kesehatan
Staff Café
Staff Souvenir
JUMLAH
1
3
3
2
1
1
20
1
1
1
5
1
15
1
8
2
1
5
1
5
8
8
1
4
1
5
5
3
3
1
10
8
30
15
5
2
3
6
6
Tabel 3.5 Tabel Pengelola Orchid Botanical Garden
59
d. Pola Kegiatan
d.1
Perorangan dan instansi
Datang
Menanyakan
Membaca Buku
Membeli Tiket
Menitipkan
Barang
Melihat Koleksi
Anggrek
Edukasi
Tanaman
Toilet
Membeli
Souvenir
Pulang
Bagan 3.1 Pola Keegiatan Pengunjung Perorangan
d.2
Pengelola
Datang
Absen
Toilet
BAB/BAK
Bekerja Sesuai
Jobdesk
ISOMA
Absen
Pulang
Bagan 3.2 Pola Keegiatan Pengelola
60
Konservasi
ISOMA
Datang
Absen
Bekerja
Sesuai
Jobdesk
Absen
Pulang
Toilet
BAB/BAK
Bagan 3.3 Pola Keegiatan Pengelola Konservasi
Service
ISOMA
Datang
Absen
Bekerja
Sesuai
Jobdesk
Absen
Pulang
Toilet
BAB/BAK
Bagan 3.4 Pola Kegiatan Service
61
3.1.3 Studi Fasilitas
a. Kebutuhan Ruang
62
( Tabel 3.6 Kebutuhan Ruang )
63
b.
Pola Hubungan Ruang
RUANG DISPLAY
R.UTILITAS
TANAMAN ANGGREK
R. ME
JALUR
LOGISTIK
PERPUSTAKAAN
HERBARIUM
CAFE
PLAZA
R. KONSERVASI
GARDEN SHOP
SOUVENIR SHOP
KANTOR PENGELOLA
R. KEPALA
PENGELOLA
INFORMATION
CENTER
VOID
TU & ADM
ATRIUM RUANG
PAMER
MEETIN
G ROOM
R.ARSIP
LOBBY
SECURITY
CENTER
FRONT
OFFICE
AREA PARKIR
PENGELOLA
AREA PARKIR PENGUNJUNG
ENTRANCE
KEGIATAN PENGUNJUNG ( EDUKASI )
KEGIATAN PENGUNJUNG ( REKREASI )
KEGIATAN EVENT ORGANIZER
KEGIATAN ADMINISTRASI
KEGIATAN OPERASIONAL
Bagan 3.5 Pola Hubungan Ruang
64
3.1.4 Studi Ruang Khusus
Pembagian ruang pameran pada di dasarkan pada jenis tanaman
Anggreknya, sehingga tercipta tatanan ruang yang berbeda sesuai
dengan jenis koleksi yang dipamerkan. Studi ruang khusus dilakukan
terhadap besaran ruang pamer yang da di dalam Orchid Botanical
Garden.
65
Tabel 3.7 Studi Kebutuhan Ruang Khusus
Perhitungan ruang yang dibutuhkan juga memperhatikan persyaratan
jarak pandang antara mata pengunjung dengan panel display.
Gambar 3.1 Pola Pergerakan Ruang Display
Sumber : Human Dimension
66
Gambar 3.2 Jarak Pandang ke Display
Sumber : Human Dimension
Gambar 3.3 Jarak Media Display
Sumber : Human Dimension
67
Gambar 3.4 Pergerakan Manusia
Sumber : Human Dimension
68
3.1.5
Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan
Kapasitas, Jumlah dan Besaran ruang yang diiperlukan didalam perancangan
didasarkan pada :
NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2
SB
: Studi Banding
O
: Observasi
SRK : Studi Ruang Khusus
SR
: Studi Ruang
Sirkulasi pada perhitungan kebutuhan luas bangunan ditetapkan
berdasarkan perhitungan sirkulasi menurut buku Time Saver Standart
for Building Types 2nd Edition, sebagai berikut :
5% – 10%
= Sirkulasi Minimum
20%
= Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi
30%
= Kenyamanan Fisik
40%
= Kenyamanan Psikologis
50%
= Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan
70% - 100% = Sirkulasi dengan banyak kegiatan
Berikut table kebutuhan ruang Orchid Botanical Garden :
69
Nama Ruang
Area Display Anggrek
Dilindungi
Area Display Anggrek Tidak
Dilindungi
AREA DISPLAY INDOOR
Besaran
Standart
Kapasitas
Jumlah
Luasan
Sumber
176,4 m2
SRK
196
m2
SRK
TOTAL
:
372,4
m2
SIRKULASI 100 %
:
372,4
m2
TOTAL
:
744,8
m2
Tabel 3.8 Kebutuhan Ruang Display Indoor
Nama Ruang
AREA DISPLAY OUTDOOR
Besaran
Standart
Kapasitas
Jumlah
Luasan
600 m2
Taman
Taman Anggek
Plaza
Sumber
SB
640
m2
SB
2502
m2
SB
TOTAL
:
3742
m2
SIRKULASI 100 %
:
3742
m2
TOTAL
:
7484
m2
Tabel 3.9 Kebutuhan Ruang Display Outdoor
Nama Ruang
Area Baca
AREA EDUKASI
Besaran
Standart
Kapasitas
40 orang
1 m2
Jumlah
Luasan
Sumber
40
m2
SR
5 Unit
1
m2
5
m2
SB
4000 buku
15
m2
60
m2
NAD
-
10
m2
10
m2
SB
Area Pembibitan
20 Orang
1
m2
20
m2
SR
Area Tanam
20 Orang
1
m2
20
m2
SR
Area Perpustakaan
Area Rak Buku
Area Penyimpanan
TOTAL
:
155
m2
SIRKULASI 50 %
:
77,5
m2
TOTAL
:
232,5
m2
Tabel 3.10 Kebutuhan Ruang Area Edukasi
70
Nama Ruang
Lobby
Café
Souvenir Shop
AREA PENUNJANG
Besaran
Standart
Kapasitas
250 orang
1 m2
Jumlah Luasan
250 m2
Sumber
SR
2 buah
1
m2
288,8
m2
SB
50 orang
15
m2
77,46
m2
NAD
77,46
m2
SB
300,8
m2
SR
SR
Garden Shop
50 orang
10
m2
Herbarium
20 Orang
1
m2
-
1
m2
5
m2
4 orang
2
m2
8
m2
SB
8
m2
O
43,52
m2
Information Center
Loket
Penitipan Barang
Lavatory
Difabel
R. Keamanan
10 P / 7 L
2,56
m2
8 URINOIR
0,7
m2
5,6
m2
7 Washtafel
0,84
m2
5,88
m2
1 orang
2,88
m2
2,88
m2
NAD
1 Unit
6,25
m2
6,25
m2
SB
7,5
m2
SB
NAD
R. Kesehatan
1 Unit
7,5
m2
R. Menyusui
1 Unit
7,5
m2
7,5
m2
SB
-
20
m2
40
m2
SB
5 unit
60
m2
300
m2
SB
TOTAL
:
1434,65
m2
SIRKULASI 50 %
:
717,325
m2
TOTAL
:
2151,975
m2
R. Transit
Home Stay tipe 36
Tabel 3.11 Kebutuhan Ruang Area Penunjang
Nama Ruang
R.Kepala
AREA PENGELOLA
Besaran
Standart Jumlah Luasan
Kapasitas
1 orang
25 m2
25 m2
Sumber
NAD
3 orang
4,46 m2
13,38 m2
SB
R. Kepala Bagian
9 orang
4,46
m2
m2
SB
R. Staff
12 orang
4,46 m2
53,52 m2
SB
R.Rapat
1 unit
20 m2
20 m2
O
1,5
m2
m2
O
TOTAL
:
152,04 m2
SIRKULASI 40 %
:
60,816 m2
TOTAL
:
212,856 m2
R. Direksi
R.Tamu
5 orang
40,14
7,5
Tabel 3.12 Kebutuhan Ruang Area Pengelola
71
Nama Ruang
AREA KONSERVASI
Besaran
Kapasitas
Standart
Jumlah Luasan
Sumber
R. Kepala Konservasi
1 orang
8,92 m2
8,92 m2
SB
R. Staff Konservasi
4 orang
4,46 m2
17,84 m2
SB
R. Staff Registrasi
2 orang
4,46 m2
8,92 m2
SB
R.Reparasi
-
24 m2
24 m2
O
R. Preparasi
-
12 m2
12 m2
O
Gudang Koleksi
-
50 m2
50 m2
O
TOTAL
:
121,68 m2
SIRKULASI 40 %
:
48,672 m2
TOTAL
:
170,352 m2
Tabel 3.13 Kebutuhan Ruang Area Konservasi
AREA SERVICE
Besaran
Standart
Kapasitas
5 Orang
4,46 m2
Jumlah Luasan
22,3 m2
-
6 m2
6 m2
SB
Pantry
1 unit
6 m2
6 m2
SB
Gudang
-
9 m2
9 m2
O
R. Istirahat
-
12 m2
12 m2
O
R. Loker Staff
-
12 m2
12 m2
O
3P / 2L
2,56 m2
12,8 m2
2 Washtafel
0,84 m2
1,68 m2
Nama Ruang
R. Teknisi
R. Operator
Lavatory
Janitor
-
2 m2
2 m2
Ruang ME
-
16 m2
16 m2
Ruang Pompa
-
10 m2
10 m2
Ruang Genset
-
20 m2
20 m2
Loading Dock
-
8 m2
8 m2
TOTAL
:
137,78
m2
SIRKULASI 30 %
:
41,334
m2
TOTAL
:
Sumber
SB
179,114 m2
Tabel 3.14 Kebutuhan Ruang Area Service
72
AREA PARKIR KENDARAAN
Nama Ruang
Kapasitas
Parkir Suttle Bus
18 unit
Parkir Mobil
8,16
m2
2
TOTAL
m2
:
200
1032,8 m2
SIRKULASI 40 %
:
413,12 m2
TOTAL
:
1445,92 m2
80 unit
Parkir Motor
Besaran Jumlah Luasan
2
2
10 m
180 m
100 unit
652,8
Sumber
SB
m2
SB
m2
SB
Tabel 3.15 Kebutuhan Ruang Parkir
Nama Ruang
Jumlah Luasan
Area Penunjang
2
8228,8 m
2384,475 m2
Area Konservasi
170,352 m2
Area Pengelola
212,856 m2
Area Parkir
1445,92 m2
179,114 m2
Area Utama
Area Service
Sirkulasi 30%
2
12621,517 m
2
3786,4551 m
TOTAL
2
16407,9721 m
TOTAL
Tabel 3.16 Kebutuhan Ruang Keseluruhan
Jumlah luasan yang dibutuhkan sebesar 16.407,97m2, besaran ruang yang terhitung
tidak untuk dijadikan sebagai patokan namun merupakan perhitungan estimasi yang
dapat berubah nantinya pada desain.
Berdasarkan Perda kabupaten Semarang No. 2 Pasal 20 Tahun 2015
KLB = 0,8
KDB = 60%
KDB yang dipakai dalam perancangan adalah 60% untuk memperluas area
hijau.
73
Luas Lahan =
Luas Total Bangunan
KLB
=
16407,97 m2
0,8
=
Luas Lantai Dasar =
20.509,96 m2
Luas Lahan x KDB
=
20.509,96 m2 X 60 %
=
12.305,97 m2
Luas Open Space =
Luas Lahan – Luas Lantai Dasar
=
20.509,96 m2 – 12.305,97 m2
=
8203,9 m2
3.1.6 Studi Citra Arsitektural
Bangunan Orchid Botanical Garden merupakan bangunan yang di
dalamnya memuat kegiatan Botani, konservasi tanaman, edukasi dan
wisata. Pada bangunan sebisa mungkin pengunjung dapat merasakan
suasana setiap ruangan dan menikmati koleksi tanaman anggrek yang
dibedakan jenis, asal dan spesiesnya. Dari segi arsitektural, bangunan
ini di desain sedemikian mungkin agar menciptakan kesan menyatu
dengan alam serta ramah lingkungan.
74
3.2
Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur & Enclosure
a. Sistem Struktur
a.1
Kriteria Struktur Bangunan
1) Strenght, kekuatan struktur dalam memikul beban
2) Stability, bangunan harus dapat berdiri stabil dimana
bagian bagian dari struktur saling mendukung.
3) Serviceability, struktur melayani kegiatan di dalamnya.
4) Safety, keamanan struktur terhadap beban tereancana.
5) Durability, keawetan bahan yang digunakan sebagai
struktur.
( Sumber : LTP Yohan Agung Setiawan,periode LVII)
a.2
Pemilihan Prinsip system Struktur
Terdapat 3 jenis system struktur yaitu struktur Dinding
masif, struktur Dinding sejajar dan Struktur rangka.
Sistem struktur yang digunakan adalah system struktur
untuk kondisi tanah berkontur karena lokasi yang memiliki
tipologi tanah yang berkontur.
Dalam perencanaan perancangan Orchid
Botanical
Garden alternative system struktur yang digunakan adalah
system Dinding Sejajar dan system rangka karena
memungkinkan untuk perluasan ruang.
a.3
Pembagian Sistem Struktur
75
Terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
76
77
78
79
Tabel 3.17 Tabel Pembagian Sistem Struktur
80
a.3
Pembagian Sistem Enclosure
81
82
Tabel 3.18 Tabel Pembagian Sistem Enclosure
83
3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami menggunakan sinar matahari dan terang
langit.
Pencahayaan alami terbatas oleh waktu yaitu pada pukul 09.00 –
16.00 WIB
Pencahayaan alami dapat diberikan pada area display Indoor dan
outdoor.
b. Pencahayaan Buatan
Jenis pencahaayaan antara lain :
Direct Lighting
: Pencahayaan secara langsung untuk
menerangi suatu benda
Indirect Lighting : Pencahayaan secara tidak langsung (
refleksi, difuse )
Pencahayaan alami dari bangunan Orchid Botanical Garden
ini direncanakan dari atap bangunan yang bermaterial transparan
dan juga pada dinding-dinding bangunan. Material transparan
tersebut sekaligus menjadi ciri khas dari bangunan yang memberi
kesan seperti rumah kaca. Sedangkan pada malam hari,
menggunakan lampu sebagai pencahayaan buatan serta untuk
menambah estetika bangunan.
Pencahayaan Buatan yang akan di aplikasikan meliputi :
84
Lampu Sorot Spotlight
Gambar 3.37 Lampu LED Spotlight Warna
Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
Jenis lampu ini biasa digunakan untuk memperkuat
suatu area yang butuh untuk disinari dengan aksen
tertentu. Salah satu yang paling terbaru adalah dengan
menggunakan lampu led warna untuk memperindah
tampilan bangunan pada malam hari. Saat ini jenis lampu
sorot sudah berkembang dengan adanya lampu halogen
dan LED. Lampu-lampu ini bisa dipasang di plafon,
dinding,atau rel untuk menerangi suatu area, misalnya
karya seni
Lampu UpLight
Gambar 3.38 Lampu LED Uplight
Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
85
Uplight adalah arah cahaya yang datang dari bawah ke
atas, dimana posisi lampu dihadapkan keatas. Efek cahaya
yang ditimbulkan yaitu kesan megah, dan memunculkan
dimensi.
Lampu LED Lantai
Gambar 3.39 Lampu LED Lantai
Sumber : http://www.astudioarchitect.com/
lampu
lantai
ini
memberikan
berbagai jenis
pencahayaan baik itu pencahayaan umum,setempat
ataupun
sorot
sesuai
dengan
bentuk
dan
pembayangannya. Lampu seperti ini biasa digunakan
untuk area ruang duduk disekitar kursi dan meja santai.
Pada dasarnya system pencahayaan terbagi menjadi 3
bagian yaitu :
Sistem pencahayaan merata
Pada system ini iluminasi cahaya tersebar secara
merata
di
seluruh
bagian
ruangan.
System
86
pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang
digunakan untuk melakukan tugas visual khusus.
Sistem pencahayaan terarah
Pada
system
ini,
ruangan
memperoleh
pencahayaan dari satu arah tertentu. System
pencahayaan ini digunakan untuk menonjolkan
suatu objek tertentu yang ingin ditampilkan atau
hanya sekedar penyinaran untuk memberi eksen
warna refleksi pada dinding penyinaran.
Sistem pencahayaan setempat
Pada system ini cahaya dikonsentrasikan pada
suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang
memerlukan tugas visual.
3.2.3 Studi Sistem Utilitas
Sistem Utilitas terdiri dari :
a.
Sistem Penghawaan
a.1
Sistem Penghawaan Alami
Penghawaan alami menggunakan potensi alami
dengan adanya bukaan atau ventilasi.
Penghawaan alami dapat menimbulkan gangguan
pada pencahayaan dan akustik.
87
Penghawaan alami dapat digunakan pada area
servis dan pelayanan umum.
Gambar 3.40 jenis bukaan pada system cross ventilation
Sumber : http://www.membangunbersama.com/sirkulasidan-sistem-pengudaraan-dalam-rumah-tinggal-instalasi
a.2
Sistem Penghawaan Buatan
Penghawaan yang dilakukan dengan bantuan
alat/teknologi tertentu.
Digunakan untuk menunjang kebutuhan ruang
yang ada.
Dapat berupa AC, Fan ( Kipas Angin ) dan Exhaust
Fan.
Tabel 3.19 Teknologi Sistem Penghawaan Buatan
88
b.
System Jaringan Air Bersih
Terdapat 2 sistem distribusi air bersih dalam bangunan :
Sistem Up Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa sebagai
alat penggerak utama untuk mengalirkan air dari Ground
reservoir menuju ke seuruh bangunan.
Unit Distribusi
Ground
Reservoir
Pompa air
Unit Distribusi
Sumber air
Bagan 3.6 Sistem Up Feed
Sistem Down Feed
Sistem distribusi air dengan menggunakan pompa untuk
memindahkan air dari ground reservoir menuju roof tank
dan kemudian air didistribusikan dengan menggunakan
gaya gravitasi
Ground
Reservoir
Pompa air
Roof Tank
Unit Distribusi
Sumber air
Unit Distribusi
Bagan 3.7 Sistem Down Feed
89
c.
Sistem jaringan Air Kotor
Pembagian saluran air kotor terbagi menjadi 2 yaitu :
c.1
Grey Water
Air
kotor
yang
berakhir
di
saluran
pembuangan kota
Masih bias diolah kembali
Biasanya air bekas mandi dan mencuci
Lavatory
Bak
Penampung
Treatment
Dibuang ke
Saluran Kota
Bak
Penampung
Unit
Distribusi
Bagan 3.8 Sistem Jaringan Grey Water
c.2
Black Water
Air kotor/limbah yang berakhir di septictank.
Tidak bias diolah kembali.
Lavatory
Septictank
Sumur Resapan
Bagan 3.9 Sistem Jaringan Black Water
90
d.
Sistem Kelistrikan
Listrik Kota
Merupakan listrik yang berasal dari saluran listrik kota.
PLN
Main
Distribution
Panel
Distribution
Panel
Unit
Unit
Distribution
Panel
Unit
Unit
Bagan 3.10 Sistem Jaringan Listrik Kota
Genset
Digunakan pada saat adanya pemutusan listrik dari
saluran listrik kota.
Genset
Main
Distribution
panel
Distribution
panel
Penghawaan
Pencahayaan
Bagan 3.11 Sistem Jaringan Genset Listrik
91
e.
Sistem Pemadam Kebakaran
Tabel 3.19 Tabel Sistem Pemadam Kebakaran
92
f.
Sistem Pembuangan sampah
Sampah dibedakan menjadi 3, yaitu Organik, Anorganik
dan sampah kertas.
Untuk membedakanya digunakan 3 macam tempat
sampah
Tampat sampah terdapat di area indoor dan outdoor.
Gambar 3.37 Tempat Sampah Outdoor
Sumber : AliExpress.com
f.1
Gambar 3.38 Tempat Sampah Outdoor
Sumber : AliExpress.com
Sampah Organik
Sampah yang berasal dari bahan bahan organic.
Dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Sampah
Organik
Bak
Penampungan
Pembuatan
Pupuk Kompos
Bagan 3.12 Sistem Daur Ulang Sampah Organik
93
f.2
Sampah Anorganik
Terdiri dari sampah plastic dan sampah kaleng.
Pada sampah jenis ini perlu daur ulang yang lebih
lama.
Sampah
Organik
Bak
Penampungan
Pemisahan
plastic/kaleng
Di olah
kembali
TPS
Bagan 3.13 Sistem Daur Ulang Sampah
AnOrganik
f.3
Sampah Kertas
Sampah kertas dapat diolah kembali menjadi
kertas.
Sampah
Kertas
Bak
Penampungan
Daur Ulang
Karya Seni
bernilai jual
Kertas Daur
Ulang
Bagan 3.14 Sistem Daur Ulang Sampah Kertas
94
Tabel 3.20 Prinsip 3R
g.
Sistem Keamanan
Studi system keamanan pada Orchid Botanical Garden
menggunakan perangkat modern CCTV dan kemanan keliling.
Tabel 3.21 PErangkat CCTV
95
h.
Sistem Transportasi Vertikal
Sistem transportasi vertical dapat menggunakan Lift, tangga dan
Ramp.
Tabel 3.22 Sistem Transportasi Vertikal
96
3.2.4 Studi Pemanfaatan Teknologi
a.
Air Conditioner ( AC ) Sebagai Cadangan Penghawaan
AC Central
Istilah AC Central diperuntukkan untuk instalasi AC di satu
gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri
(misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian
hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan.
Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang.
Gambar 3.52 Sistem Utilitas AC Central
97
Contoh AC Central adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.
AC Split
Split artinya terpisah. Artinya mesin kompresor AC yang outdoor
dengan blower indoornya diletakkan terpisah dan dihubungkan
dengan selang.
Lawannya AC Split adalah AC Windows yang jika akan di
aplikasikan harus membuat lubang / fitting ke tembok seukuran
AC tersebut..
jadi antara kompresor outdoor dan blower indoornya tetap
nempel.
Gambar 3.53 Sistem Utilitas AC Split
98
b.
Dehumidifier
Dehumidifier adalah perangkat yang menghilangkan
kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk
menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi
serangkaian
tabung
dingin.
Tabung
ini
menyebabkan
kelembaban di udara mengembun dan menetes ke dalam sebuah
wadah khusus dari selang. Udara yang kering, ditiup kembali ke
dalam ruangan. Siklus ini berulang lagi dan lagi, pengeringan
udara itu terjadi lebih dari sekali.
Gambar 3.43 Dehumidifer
Gambar 3.54 Sistem Kerja Dehumidifer
99
c.
Light Reflector
Adanya
light
reflector
sebagai
salah
satu
cara
untuk
mengoptimalkan penerangan alami dengan pantulan siinar
matahari yang dikenakan ke light reflector lalu dipantulkan ke
langit-langit ruangan. Penggunaan light reflector pada Orchid
Botanical Garden diterapkan di area pengelola, area penunjang,
dan rea service.
Gambar 3.55 Light Reflector for Building
d.
Rain Harvesting
Pemanenan air hujan adalah akumulasi dan pengendapan
air hujan untuk digunakan kembali di lokasi, Air hujan dapat
dikumpulkan dari sungai atau atap , dan di banyak tempat air
yang dikumpulkan diarahkan ke sebuah lubang yang dalam
( baik, poros, atau lubang bor ), reservoir dengan perkolasi, atau
dikumpulkan dari embun atau kabut dengan jaring atau alat
lainnya. Penggunaannya mencakup air untuk kebun , irigasi ,
penggunaan dan pemanas ruangan untuk rumah dll. Air
100
Harvesting
juga
dapat
digunakan
sebagai
air
minum.
Gambar 3.56 Pengolahan Air Hujan
3.3
Analisa Konteks Lingkungan
Orchid Botanical Garden yang akan dirancang merupakan pusat konservsi
dan penelitian Botani khususnya untuk Bunga Anggrek. Rencana
pembangunanya terletak di Kecamatan Bandungan, tepatnya di antara area
wisata Umbul Sidomukti dan Pondok Kopi Kabupaten Semarang.
Gambar 3.57 Wilayah Tapak Rencana Pembangunan Projek
7°11'41.1"S+110°22'21.6"E
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place
101
Keterangan :
Lokasi Umbul Sidomukti
Lokasi Pondok Kopi
Lokasi Tapak 1
Lokasi Tapak 2
3.3.1 Analisa Lokasi Tapak
Aspek Amenitas Alami
View
Lokasi tapak erletak di Kecamatan Bandungan, view from site
yang ada disekitar bangunan adalah pemandangan kota
semarang dari ketinggian ±1200 mdpl. Sedangkan view to site
dicapai melalui 2 titik yaitu dari area Wisata Pondok Kopi dan Area
Perkebunan yang ada di atasnya.
Topografi
Kemiringan lereng di Kecamatan Bandungan dibedakan menjadi
5, yaitu kemiringan lereng 3%-8% (B), 8%-15% (C), 15%-30%
(D), 30%-45% (E) dan 45%-60% (F). Kelas kemiringan lereng
tersebut berdasarkan analisis kemiringan lereng menurut Arsyad.
Sebagian besar wilayah Kecamatan Bandungan termasuk
kategori lereng C dan D yaitu 30%.
Air
Secara Hidrologi, kekayaan sumber daya air yang tersedia di
Kab. Semarang meliputi :
102
a. Sumber Air Dangkal / Mata Air dengan kapasitas air sebesar
7.331,2 l/dt, tersebar di 15 Kecamatan.
b. Sumber Air Permukaan / Sungai, dengan jumlah aliran sungai
sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM
dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt.
Pada area tapak ini sendiri sumber air di dapat dari sumber
air dangkal / mata air yang ada di daerah tersebut.
Suhu dan angin
Suhu permukaan rata-rata di wilayah Kec. Bandungan,
Semarang, Jawa Tengah berdasarkan hasil software ER Mapper
untuk daerah lahan terbangun suhu berkisar antara 24°C -26°C ,
vegetasi 18°C -22°C dan badan air 15°C -16°C.
Aspek Amenitas Buatan
Jaringan Kota
Lokasi tapak berada di area pegunungan, tepatnya di kawasan
komplek wisata antara Umbul Sidomukti dan kawasan Pondok
Kopi. Utilitas yang ada sudah memadai seperti jaringan listrik dan
sumber air serta saluran air.
Referensi Visual
Bentuk bangunan disekitar yang sudah ada merupakan bentuk
bangunan modern yang minimalis dengan fungsi café / lounge,
dan guess house .
Citra Arsitektural
Pembagian area pada lokasi tertata dengan baik, bangunan yang
sudah ada dirancang dengan tema ramah lingkungan dan
103
terkesan menyatu dengan alam dengan material yg digunakan
merupakan batuan alam sebagai pelingkup bangunan.
3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak
a. Pemilihan Tapak.
a.1
Alternatif Tapak 1
Gambar 3.58 Kondisi Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.59 Kondisi Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.60 Rencana Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Gambar 3.61 Kondisi Jalan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.62 Umbul Sidomukti
Sumber : Google Image
104
Lokasi
: Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
Batas Batas :
Utara
: Tanah Kosong
Selatan
: Jalan menuju Bandungan
Timur
: Tanah Kosong
Barat
: Area Perkebunan & Pondok Kopi
Luas
:
28.273,6 m2
Eksisting
:
Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
a.2
Alternatif Tapak 2
Gambar 3.63 Pondok Kopi
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3.64 Persimpangan Arah Pondok Kopi
Sumber : Google Street View
Gambar 3.65 Area Tapak alternative 2
Sumber : Google Maps
Gambar 3.66 EksistingTapak alternative 2
Sumber : Google Maps
105
Lokasi
: Berada di jalan akses utama keluar dari Pondok Kopi
Batas Batas :
Utara
: Jalan Menuju Pondok Kopi
Selatan
: Jalan menuju Bandungan
Timur
: tanah kosong
Barat
: Area Perkebunan
Luas
:
15.159,63 m2
Eksisting
:
Lahan Kosong yang berisikan vegetasi berupa
rumput dan ilalang.
b.
Kriteria Pemilihan Tapak
1. Lokasi
Lokasi Tapak yang mudah dicapai berada pada area diantara
Umbul sidomukti
2. Akses Pencapaian
Lebar jalan harus memadai agar mudah dicapai oleh pengunjung
yang menggunakan kendaraan pribadi.
3. Kondisi Lingkungan Sekitar
Dekat dengan bangunan pendukung lainya seperti area istirahat,
guess house dan sarana pariwisata yang telah tersedia.
4. Potensi Alami
Kondisi tapak bukan sebagai lahan produktif.
106
c.
Analisa Pemilihan Tapak
KRITERIA
Lokasi
Akses
Pencapaian
Kondisi
Lingkungan
Sekitar
Potensi Alam
TAPAK 1
TAPAK 2
Berada di jalan akses utama
kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
Mudah dicapai karena
letaknya yang berdekatan
dengn gerbang masuk Umbul
Sidomukti
Berada di sisi barat Umbul
Sidomukti dengan fasilitas jalan
utama di area tapak selebar 6
meter
Merupakan lokasi lahan kosong
yang di dalamnya hanya
terdapat vegetasi berupa
rumput ilalang.
Berada di jalan persimpangan
akses utama kearah Pondok
Kopi
Relatif mudah dicapai karena
letaknya yang berdekatan
dengan pondok kopi
Berada di antara lahan - lahan
kosong yang digunakan untuk
bercocok tanam
Merupakan lokasi lahan kosong
yang di dalamnya hanya terdapat
vegetasi berupa rumput ilalang.
Tabel 3.23 Analisa Pemilihan Tapak
d.
Pemilihan Tapak
KRITERIA
TAPAK 1
TAPAK 2
Lokasi
3
3
Akses Pencapaian
2
1
Kondisi Lingkungan
Sekitar
Potensi Alam
3
2
3
3
11
9
Total
Tabel 3.24 Penilaian Pemilihan Tapak
Keterangan :
3
= Baik
2
= Cukup
1
= Kurang
107
Dari perhitungan pemilihan tapak, tapak yang terpilih adalah tapak 1
Gambar 3.67 Rencana Tapak 1
Sumber : GoogleMaps
Analisis SWOT Tapak terpilih :
d.1
Strenght
1. Berada di jalan akses utama kearah Pondok Kopi dan
Umbul Sidomukti.
2. Jaringan utilitas lebih memadai , terdapat aliran listrik PLN,
saluran air dan terletak di jalan utama area wisata.
3. Akses jalan menuju ke tapak mudah tercapai
4. Dekat dengan sarana wisata yang telah ada
d.2
Weekness
1. Terdapat beberapa pohon yang cukup besar dan tinggi
yang sayang untuk ditebang pada saat pembangunan.
2. Kemiringan area tapak sedikit curam.
d.3
Opportunity
1. Tapak mudah dilihat oleh pengunjung.
2. Dekat dengan bangunan wisata pendukung.
108
d.4
Threat
Sirkulasi kendaraan yang ramai dapat mengakibatkan kemacetan
jalan, mengingat jalan pada area setempat terdapat jalan
menanjak.
109