PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI i ANALISIS PERBEDAAN SISTEM PEMBERIAN KREDIT (PEMBIAYAAN) BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta dan Bank Rakyat Indonesia Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ANALISIS PERBED BANK (Studi Kasus p Bank Rakyat Diaj EDAAN SISTEM PEMBERIAN KREDIT ( NK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIA

pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyak

akyat Indonesia Syariah Ahmad Dahlan Yogyak

  SKRIPSI iajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Dewi Rakhmawati NIM : 042114103

  IT (PEMBIAYAAN) RIAH ogyakarta dan ogyakarta) yarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Yogyakarta, 30 Juni 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Halaman Persembahan

Manusia diciptakan dengan kelebihan

Manusia diciptakan dengan kekurangan Manusia hidup dengan perjuangan

Manusia hidup tidak untuk menyerah

Manusia hidup dengan harapan dan kasih sayang

  Nikmati hidupmu meski deritamu Bangkit dan berusahalah slalu Kita berkehendak Allah menentukan

  Karya ini kupersembahkan untuk : Ibu dan ayah yang mencintai dan mendukungku Kakakku dan adek yang menyayangiku Dan Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

  Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak membutuhkan bantuan, doa dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:

  1. Rama Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., Selaku Kaprodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan sebagai Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberikan nasehat, saran, dukungan dan petunjuk serta dorongan selama penyusunan skripsi ini.

  4. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberikan nasehat, saran, dukungan dan petunjuk serta dorongan selama penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Seluruh Dosen FE USD atas ilmu dan inspirasi selama proses belajar hingga sampai penulisan skripsi, juga sekretariat FE, Pojok BEI, dan Laboratorium Fakultas Ekonomi.

  8. Seluruh staf Perpustakaan USD dan UII yang telah menyediakan informasi dan ilmu.

  9. Bapak Bambang Prihartono, Kepala Bagian BRI Kanwil Yogyakarta, yang telah membantu proses penelitian.

  10. Bapak Dani Alfianto, Bapak Asef, Bapak Agung dan seluruh karyawan BRI Kanwil Yogyakarta yang telah banyak membantu selama penelitian.

  11. Bapak Muh. Chudori, Bapak Arif, Bapak Marsana, dan seluruh karyawan BRI Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta yang telah banyak membantu selama penelitian.

  12. Bapak dan Ibu tersayang, terima kasih atas dukungan dan doanya hingga sampai sekarang.

  13. Mas Dayat yang telah mendukungku, menghiburku dan mendoakanku dengan sepenuh hati.

  14. Mas Agus yang selalu telah mendukungku.

  15. Teman–teman seperjuanganku Ratna, Helmy, Amik, Lisa, Iting, Ikun, Ratih, Arum, Tyas Jember, Thomas, terima kasih atas diskusi, saran, bantuan dan dukungannya.

  16. Untuk Nadya dan Rika terima kasih atas saran dan pinjaman buku– bukunya.

  17. Teman–teman kelas C angkatan 2004, teman-teman MPT-ku, dan KKP IV terima kasih atas kerjasamanya dan dukungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya sehingga penulis terbuka untuk menerima saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

  Yogyakarta, 1 Juni 2008 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................... v KATA PENGANTAR ......................................................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xiii ABSTRAK ........................................................................................................................... xv ABSTRACT ......................................................................................................................... xvi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................

  4 C. Batasan Masalah .........................................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................................

  5

  B. Proses Permohonan Kredit ........................................................................

  47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................................

  59 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  58 F. Teknik Analisis Data .................................................................................

  58 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................

  57 D. Jenis Data ...................................................................................................

  57 C. Subyek dan Objek Penelitian .....................................................................

  57 B. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................................

  40 J. Musyarakah ................................................................................................

  27 C. Penyelidikan dan Analisis Kredit ..............................................................

  39 I. Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan ..........................................................

  38 H. Pembiayaan .................................................................................................

  37 G. Cara-Cara Perhitungan Bunga Kredit .........................................................

  35 F. Pencairan Fasilitas Kredit ..........................................................................

  32 E. Penolakan dan Persetujuan Permohonan Kredit .........................................

  30 D. Keputusan dan Permohonan Kredit ...........................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Produk Bank Rakyat Indonesia .............................................................

  65 B. PT BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH 1. Latar Belakang Pendirian Usaha ............................................................

  66 2. Visi Bank Rakyat Indonesia Syariah .....................................................

  67 3. Misi Bank Rakyat Indonesia Syariah .....................................................

  67 4. Sasaran Jangka Panjang BRI Syariah ...................................................

  68 5. Struktur Organisasi ...............................................................................

  68 6. Produk Pembiayaan BRI Syariah ..........................................................

  69 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Kredit BRI Cik Di Tiro ..............................................

  71 B. Prosedur Pengajuan Pembiayaan BRI Syariah ...........................................

  81 C. Analisis Kebutuhan Kredit Modal Kerja di BRI Cik Di Tiro .....................

  90 D. Analisis Kebutuhan Pembiayaan Modal Kerja di BRI Syariah .................. 106

  E. Teknik Perhitungan Pengembalian Kredit di BRI Cik Di Tiro .................. 113

  F. Teknik Perhitungan Pengembalian Pembiayaan di BRI Syariah ............... 117

  G. Perbedaan Sistem Pemberian Kredit Kedua Bank ..................................... 123

  BAB VI KESIMPULAN

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proses Pemberian Kredit ..................................................................................

  77 Gambar 5.6 Lanjutan Prosedur Pengajuan Kredit ................................................................

  85 Gambar 5.12Lanjutan Detail Prosedur Pengajuan Pembiayaan Musyarakah .....................

  84 Gambar 5.11 Lanjutan Detail Prosedur Pengajuan Pembiayaan Musyarakah ....................

  83 Gambar 5.10 Lanjutan Detail Prosedur Pengajuan Pembiayaan Musyarakah ....................

  80 Gambar 5.9 Detail Prosedur Pengajuan Pembiayaan Musyarakah ......................................

  79 Gambar 5.8 Bagan Proses Kredit Putusan MP/Pinca Prakarsa kanca .................................

  78 Gambar 5.7 Lanjutan Prosedur Pengajuan Kredit ................................................................

  76 Gambar 5.5 Lanjutan Prosedur Pengajuan Kredit ................................................................

  29 Gambar 2.2 Skema Al- Musyarakah ....................................................................................

  75 Gambar 5.4 Lanjutan Prosedur Pengajuan Kredit ................................................................

  74 Gambar 5.3 Lanjutan Prosedur Pengajuan Kredit ................................................................

  73 Gambar 5.2 Lanjutan Prosedur Pengajuan Kredit ................................................................

  69 Gambar 5.1 Prosedur Pengajuan Kredit ...............................................................................

  65 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kanca BRI Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta ..............

  53 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kanca BRI Cik Di Tiro Yogyakarta ................................

  52 Gambar 2.3 Flowchart Musyarakah .....................................................................................

  86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Neraca UD. Karisma Posisi Tiga Tahun Terakhir ............................................... 100Tabel 5.2 Laporan Laba-Rugi UD Karisma Posisi Tiga Tahun Terakhir ............................ 101Tabel 5.3 Neraca RS. XXX Posisi Tiga Tahun Terakhir ..................................................... 107Tabel 5.4 Lanjutan Neraca RS. XXX Posisi Tiga Tahun Terakhir ..................................... 108Tabel 5.5 Laporan Laba/Rugi RS. XXX Posisi Tiga Tahun Terakhir ................................. 109Tabel 5.6 Sumber dan Penggunaan Dana ............................................................................ 110Tabel 5.7 Rasio-Rasio Keuangan ......................................................................................... 111Tabel 5.8 Perhitungan Bunga dan Pokok Pinjaman yang Dikembalikan di BRI Cik Di Tiro Yogyakarta (Asumsi 1) ......................................................... 114Tabel 5.9 Perhitungan Bunga dan Pokok Pinjaman yang Dikembalikan di BRI Cik Di Tiro Yogyakarta (Asumsi 2) ........................................................ 115Tabel 5.10 Perhitungan Bunga dan Pokok Pinjaman yang Dikembalikan di BRI Cik Di Tiro Yogyakarta (Asumsi 3) ......................................................... 116Tabel 5.11 Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah di BRI Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta (Asumsi 1) .................................... 118Tabel 5.12 Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah di BRI Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta (Asumsi 2) ...................................... 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.15 Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah di BRI Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta (Asumsi 5) ...................................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  ANALISIS PERBEDAAN SISTEM PEMBERIAN KREDIT (PEMBIAYAAN) BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

  (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta dan Bank Rakyat Indonesia Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta)

  Dewi Rakhmawati NIM: 042114103

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2008 Tujuan Penelitian ini untuk dapat membandingkan mekanisme pemberian kredit, perhitungan bunga kredit atau bagi hasil pada pembiayaan musyarakah dan kredit modal kerja pada Bank Konvensional dan Syariah. Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap konsep perbankan syariah sehingga pemanfatan terhadap bank syariah masih sedikit.

  Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik Analisa data yang digunakan adalah dengan membandingkan kedua sistem perbankan tersebut.

  Hasil penelitian menunjukkan prosedur atau sistem pengambilan pembiayaan di bank syariah hampir sama dengan dengan sistem yang ada pada bank konvensional. Perbedaannya terlihat pada bagi hasil atau bunga yang harus dibayarkan debitur kepada pihak bank. Besarnya bagi hasil yang diberikan debitur kepada pihak bank bergantung pada pendapatan debitur, nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank, nominal pinjaman debitur, jangka waktu pinjaman. Sedangkan pada bank konvensional besar kecilnya bunga yang diperoleh bank bergantung pada: tingkat bunga yang berlaku, nominal pinjaman, jangka waktu pinjaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  AN ANALYSIS OF THE DIFFERENCES OF CREDIT EXTENSION (FINANCING) BETWEEN CONVENTIONAL BANK AND SYARIAH BANK

  (A Case study at BRI Yogyakarta and BRI Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta) Dewi Rakhmawati

  NIM: 042114103 Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2008

  The objective of this research was to compare the mechanism of extension credit, the calculation of credit interest rate or revenue sharing of musyarakah financing and working capital credit at conventional bank and syariah bank. The background of this research is the people’s lack understanding toward the concept of

  syariah banking so the usage of syariah bank is still low.

  The type of this research was case study. The data were taken by doing interview and documentation. The technique of data analysis used was by comparing both banking systems.

  The result of the research showed that the procedure or system of financing in

  

syariah bank was almost similar with the system used in conventional bank. The

  difference was in the revenue sharing or interest that should be paid by the debtor to bank. The amount of share or interest that should be paid depended on the debtor’s income, the ratio of share between client and bank, debtor’s loan nominal, period of loan. However, in the conventional bank, the amount of interest that should be obtained by the bank depended on the recent level of interest, loan nominal, period of loan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan bulan Juli 1997, Indonesia diguncang krisis moneter yang mengakibatkan hancurnya perekonomian serta menurunnya nilai tukar rupiah. Imbas dari krisis moneter ini sampai saat ini masih dirasakan masyarakat Indonesia terutama lapisan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Kondisi

  perekonomian Indonesia yang semakin kompleks ini, tentunya membutuhkan ketersediaan dan peran serta pemerintah serta lembaga keuangan untuk membantu dan mendukung masyarakat agar dapat menata kembali perekonomian mereka. Lembaga keuangan menjadi sangat penting perannya dalam memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat dalam rangka untuk memulihkan kembali usaha atau bisnis mereka yang akhir-akhir ini lesu.

  Saat ini ada dua jenis lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan bukan perbankan. Lembaga keuangan perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berharga. Bentuk dari lembaga keuangan bukan perbankan ini adalah modal ventura , anjak piutang, dana pensiun, dan penggadaian.

  Lembaga perbankan di Indonesia telah terbagi menjadi dua jenis yaitu bank yang bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Perbankan yang bersifat konvensional adalah bank yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan sistem bunga (interest fee), sedangkan perbankan yang bersifat syariah adalah bank yang dalam pelaksanaan operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah (UU, No 10:1998).

  Bulan Mei 1992 merupakan babak baru dalam dunia perbankan Indonesia. Sejak itulah perbankan syariah eksis di Indonesia, tepatnya dengan mulai beroperasinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), atas prakarsa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang didukung oleh sekelompok pengusaha dan cendekiawan muslim. Latar belakang munculnya perbankan syariah juga terkait dengan munculnya fatwa MUI mengenai bunga yang dianggap riba dan hukumnya haram. Krisis ekonomi juga memberi momentum bagi perbankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pengembalian dana pinjaman dari pihak nasabah ke perbankan berimplikasi pada ketidakmampuan pihak perbankan untuk mengembalikan dana pinjaman kepada Bank Indonesia. Pada saat nilai suku bunga melonjak tinggi, kondisi ini mengakibatkan goncangan pada sistem manajemen moneter perbankan konvensional. Sebaliknya kondisi ini tidak terlalu menggangu kinerja Bank Mualamat. Bank Muamalat tetap kokoh dan tidak menderita kerugian yang besar akibat negative spread. Walaupun kinerja perbankan syariah lebih baik daripada perbankan konvensional, namun masih sedikit masyarakat yang memanfaatkan jasa perbankan syariah, karena masih terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah.

  Dalam operasionalnya, perbankan syariah melaksanakan kegiatan yang hampir sama dengan perbankan konvensional. Secara umum kegiatan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian: yakni kegiatan penghimpun dana masyarakat, penyaluran dana (pembiayaan) serta jasa pelayanan bank. Kedua jenis bank tersebut juga mengandalkan kredit sebagai kegiatan utama untuk memperoleh penghasilan. Pada perbankan syariah, kredit mempunyai padanan kata yaitu aktivitas pembiayaan. Kedua perbankan ini sama-sama menyalurkan dana kepada masyarakat. Namun, mempunyai cara-cara yang berbeda dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), performance bank syariah menunjukkan kemajuan yang mengesankan. Jaringan bank syariah tumbuh dari 112 kantor pada Desember 2000 menjadi 188 kantor pada Agustus 2003. Sedangkan volume usaha naik dari Rp1,8 triliun pada Desember 2000 menjadi Rp6,2 triliun pada Agustus 2003. Meskipun demikian, bila dibandingkan dengan bank konvensional, nasabah bank syariah masih sangat kecil. Kendala ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap konsep perbankan syariah. Disinilah peran serta pemerintah dan perbankan syariah dalam memperkenalkan alternatif perbankan lain yaitu perbankan syariah.

  Berdasarkan paparan tersebut diatas, penulis merasa perlu memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai jasa yang ditawarkan oleh perbankan syariah dan membandingkannya dengan perbankan konvensional terutama berkaitan dengan sistem kredit (pembiayaan). Dengan bertambahnya pengetahuan, masyarakat dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam bertransaksi dengan pihak perbankan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul yang dipilih oleh penulis adalah “Analisis Perbedaan Sistem

  Pemberiaan Kredit (Pembiayaan) antara Bank Konvensional dan Bank Syariah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Bagaimanakah perbedaan mekanisme pemberian kredit modal kerja terkait dengan prosedur dan penentuan kelayakan kredit dilihat dari sisi keuangan pada bank konvensional dan bank syariah?

  2. Bagaimanakah perbedaan proses perhitungan kredit beserta bunga atas kredit modal kerja pada bank konvensional dan bank syariah?

  C. Batasan Masalah

  Dalam penulisan ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut:

  1. Yang dimaksud dengan sistem pemberian kredit dalam penelitian ini, yaitu proses bank dalam memberikan kredit dari pengajuan proposal kredit sampai dengan proses pelunasan kredit.

  2. Pada bank syariah pemberian kredit modal kerja yang dimaksud adalah pemberian pembiayaan musyarakah.

  3. Pada bank syariah yang dimaksud proses perhitungan kredit beserta bunga, adalah proses perhitungan pembiayaan beserta bagi hasilnya.

  D. Tujuan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang nantinya digunakan untuk membandingkan manakah yang lebih menguntungkan antara mengambil kredit di bank konvensional atau bank syariah dilihat dari segi bunga/bagi hasil yang harus dibayarkan debitur kepada pihak bank.

E. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi penulis, penelitian dapat digunakan untuk menambah pengetahuan penulis tentang materi perbankan, terutama sistem pemberian kredit bank konvensional dan syariah.

  2. Bagi Universitas, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan pustaka atau referensi mengenai dunia perbankan.

  3. Bagi Bank, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan, khususnya mengenai penilaian sistem pemberian kredit yang sudah ada, sehingga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan perusahaan dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan tersebut dengan lebih baik dan tepat.

  4. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambaran umum mengenai bank syariah dan bank konvensional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan penelitian ini disusun dengan urutan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang dasar-dasar teoritis. Selanjutnya teori tersebut digunakan sebagai dasar (pedoman) dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, jenis data yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Bank Rakyat Indonesia Cik Di Tiro Cabang Yogyakarta dan Bank Rakyat Indonesia Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta, yaitu mengenai pendirian usaha, visi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bank Rakyat Indonesia Cik Di Tiro Cabang Yogyakarta dan di Bank Rakyat Indonesia Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta.

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Pada akhir bab penelitian dituliskan kesimpulan dari hasil analisis, keterbatasan penelitian yang ditulis dan saran-saran yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya, dan pihak lain yang berkepentingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kredit Definisi kredit menurut PSAK No. 31 adalah sebagai berikut:

  “Peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan”.

  Hal yang termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement (NPA). Sedangkan pengertian kredit menurut UU RI No. 10 Tahun 1998, mendefinisikan sebagai berikut: “Penyediaan barang uang atau tagihan yang

  dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

  1. Kepercayaan Kepercayaan merupakan keyakinan si pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani dikucurkan. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi pemohon kredit sekarang dan masa lalu, untuk menilai kesungguhan dan etikat baik nasabah terhadap bank.

  2. Kesepakatan Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

  3. Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Resiko Tenggang waktu pengembalian kredit memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macetnya pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah, maupun oleh resiko yang tidak disengaja, misalnya karena unsur bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi melunasi kredit yang diperolehnya.

  5. Balas Jasa Balas jasa bagi merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah berupa biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bank.

  Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan pemberian kredit juga tidak terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Dalam praktiknya tujuan pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank, disamping itu keuntungan juga dapat membesarkan usaha bank.

  2. Membantu usaha nasabah Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja. Dalam hal ini baik bank maupun nasabah sama-sama diuntungkan.

  3. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sektor, terutama sektor riil.

  Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit oleh dunia perbankan adalah sebagai berikut: a. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank.

  b. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru, sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

  c. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas yang ada jelas akan dapat menghemat devisa negara.

  e. Meningkatkan devisa negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.

  Disamping memiliki tujuan pemberian suatu fasilitas kredit juga memiliki suatu fungsi yang sangat luas. Fungsi kredit yang secara luas tersebut, antara lain:

  1. Untuk meningkatkan daya guna uang Meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja dirumah tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna, dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit, kemudian juga dapat memberikan penghasilan tambahan kepada pemilik dana.

  2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

  3. Untuk meningkatkan daya guna barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Untuk meningkatkan peredaran barang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar. Kredit untuk meningkatkan peredaran barang biasanya untuk kredit perdagangan atau kredit ekspor impor.

  5. Sebagai alat stabilitas ekonomi Kredit dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

  6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha Dengan memperoleh kredit nasabah bergairah untuk dapat memperbesar atau memperluas usahanya.

  7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan.

  8. Untuk meningkatkan hubungan internasional Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Dilihat dari segi kegunaan

  a. Kredit investasi Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau biasanya digunakan untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dibutuhkan modal yang relatif besar pula.

  b. Kredit modal kerja Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

  2. Dilihat dari segi tujuan kredit

  a. Kredit produktif Kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Kredit konsumtif Kredit konsumtif digunakan untuk konsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

  c. Kredit perdagangan Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada

  supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

  3. Dilihat dari segi jangka waktu

  a. Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ini digunakan untuk melakukan investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

  c. Kredit jangka panjang Kredit jangka panjang merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas tiga tahun atau lima tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit, atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

  4. Dilihat dari segi jaminan

  a. Kredit dengan jaminan Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang, artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur.

  b. Kredit tanpa jaminan Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit ini diberikan dengan melihat prospek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Dilihat dari segi sektor usaha

  a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.

  b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang, ternak kambing atau ternak sapi.

  c. Kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah atau industri besar.

  d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayai, biasanya jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.

  e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

  f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional, seperti dosen, dokter, atau pengacara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perkreditan atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang sehat berdasarkan prinsip kehati-hatian. Berdasarkan penjelasan pasal 8 Undang-Undang Perbankan yang diubah, yang mestinya dinilai oleh bank sebelum memberikan kredit atau pembiayan berdasarkan prinsip syariah adalah watak, modal, agunan, dan prospek usaha dari nasabah debitur, dimana menurut Teguh ( 2001: 11 ), dikenal dengan sebutan “the six C of credit analysis” atau prinsip 6 C, yang terdiri dari:

  1. Character

  Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari orang-

  orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dapat dipercaya. Untuk membaca watak atau sifat dari calon debitur dapat dilihat dari latar belakang si nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial. Dari sifat dan watak ini dapat dijadikan suatu ukuran tentang “kemauan” nasabah untuk membayar.

  2. Capacity

  Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

  membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Capital Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan laba/rugi) yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya,

  rentabilitas dan ukuran lainnya. Analisis capital juga harus menganalisis dari

  sumber mana saja modal yang ada sekarang ini, termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman.

  4. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan datang.

  Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar- benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

  5. Collateral

  Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang

  bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan kesempurnaannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Constraints

  Constraints merupakan hambatan atau rintangan berupa faktor sosial

  psikologi yang ada pada suatu daerah tertentu yang mengakibatkan proyek tidak dapat dilaksanakan.

  Selanjutnya penilaian suatu kredit menurut Kasmir (2006: 119) dapat pula dilakukan dengan analisis 7 P dengan unsur penilaian sebagai berikut:

  1. Personality

  Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah

  lakunya sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.

  2. Party

  Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

  Nasabah yang digolongkan kedalam golongan tertentu akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

  3. Purpose

  Purpose digunakan untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Prospect

  Prospect digunakan untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

  menguntungkan atau tidak dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah.

  5. Payment

  Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit

  yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik.

  Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha lainnya.

  6. Profitability

  Profitability untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

  mencari laba. Profitability diukur dari periode-periode, apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

  7. Protection

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam praktiknya disamping menggunakan analisis 6 C dan analisis 7 P, maka penilaian suatu kredit layak atau tidak untuk diberikan dapat dilakukan dengan menilai seluruh aspek yang ada. Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan nama studi kelayakan usaha. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek yang bernilai besar dan berjangka waktu panjang. Aspek-aspek yang dinilai antara lain meliputi:

  1. Aspek yuridis/hukum Dalam aspek ini yang dinilai adalah masalah legalitas badan usaha serta ijin- ijin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan meneliti keabsahan dan kesempurnaan akta pendirian perusahaan, sehingga dapat diketahui pemilik. Kemudian juga diteliti keabsahannya dari dokumen atau surat-surat penting lainnya seperti: a. Surat Ijin Usaha Industri (S.I.U.I.) untuk sektor industri.

  b. Surat Ijin Usaha Perdagangan (S.I.U.P.) untuk sektor perdagangan.

  c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

  d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

  e. Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah dan sertifikat deposito.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diketahui prospek pemasaran produk tersebut. Yang perlu diteliti dalam aspek ini adalah: a. Hasil penjualan produksi minimal tiga bulan yang lalu atau tiga tahun yang lalu.

  b. Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan atau tiga tahun yang akan datang.

  c. Peta kekuatan pesaing yang ada, seperti market share yang dikuasai.

  d. Prospek produk secara keseluruhan.

  3. Aspek keuangan Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut. Disamping itu hendaknya dibuatkan cash flow keuangan perusahaan. Dari cash flow ini akan terlihat pendapatan dan biaya-biaya sehingga dapat dinilai layak atau tidak usaha tersebut, termasuk keuntungan yang diharapkan. Penilaian bank dari aspek keuangan biasanya mencakup antara lain: a. Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif dengan hutang lancarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Net Present value (NPV), menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang.

  e. Profitability index (PI), membandingkan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. PI > 1, maka proyek diterima, PI < 1, maka proyek ditolak.

  f. Internal Rate of Return (IRR)

  = −

  −

  g. Dan Break Event Point (BEP) =

  1 −

  4. Aspek teknis/operasi Merupakan aspek yang membahas masalah yang berkaitan dengan produksi, lokasi dan lay out, seperti kapasitas mesin yang digunakan. Masalah lokasi usaha seperti kantor pusat, cabang atau pergudangan. Demikian pula dengan masalah lay out gedung dan lay out ruangan dan lay out mesin-mesin termasuk jenis mesin dan teknologi yang digunakan.

  5. Aspek manajemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Aspek sosial ekonomi Aspek sosial ekonomi adalah menganalisis dampak yang timbul akibat adanya proyek terhadap perekonomian masyarakat dan sosial masyarakat secara umum, seperti:

  a. Meningkatnya ekspor barang atau sebaliknya mengurangi ketergantungan terhadap impor.

  b. Mengurangi pengangguran.

  c. Meningkatkan pendapatan masyarakat.

  d. Tersedianya sarana dan prasarana.

  e. Membuka isolasi daerah tertentu.

  7. Aspek amdal Amdal atau analisis dampak lingkungan merupakan analisis terhadap lingkungan baik darat, air, atau udara, termasuk kesehatan manusia akibat proyek tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam sebelum kredit tersebut disalurkan, sehingga proyek yang dibiayai tidak akan mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya.

  Disamping menggunakan prinsip pemberian kredit di atas, bank dalam memberikan kredit juga menggunakan prinsip 3R, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ongkos-ongkos, disamping membayar keperluan perusahaan yang lain seperti untuk cash flow, kredit lain jika ada.

  2. Repayment (Pembayaran Kembali) Kemampuan membayar dari pihak debitur tentu saja juga harus dipertimbangkan, dan apakah kemampuan membayar tersebut match dengan

  schedule pembayaran kembali dari kredit yang akan diberikan.

  3. Risk Bearing Ability (Kemampuan Menanggung Resiko) Menurut Munir Fuady (1996:25-27), kemampuan debitur untuk menanggung resiko juga perlu diperhatikan, untuk itu harus diperhitungkan apakah misalnya jaminan dan/atau asuransi barang atau kredit sudah cukup aman untuk menutupi resiko.

B. Proses Permohonan Kredit

  1. Menurut Suyatno (2003: 62), permohonan kredit mencakup: a. Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit.

  b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

  c. Permohonan perpanjangan/pembaharuan masa berlaku kredit yang telah berakhir jangka waktunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Daftar isian yang disediakan oleh bank yang secara sebenarnya dan lengkap diisi oleh nasabah.

  c. Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas kredit.

  3. Pencatatan Setiap surat permohonan kredit yang diterima harus dicatat dalam register khusus yang disediakan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DI Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data

1 5 18

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia Periode 2010-2015.

0 2 18

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mayapada Tahun 2004-2006).

0 0 6

PERBANDINGAN PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL Perbandingan Pelaksanaan Pemberaian Kredit Bank Syariah dan Bank Konvensional.

0 0 11

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN ANTARA PT. BANK RAKYAT INDONESIA DAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI Analisis Komparatif Resiko Keuangan Antara PT. Bank Rakyat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri.

0 0 12

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA BANK KONVENSIONAL DAN PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH

0 0 10

ANALISIS KOMPARATIF PERLAKUAN AKUNTANSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK SYARIAH DAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK KONVENSIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN PERBANKAN SYARIAH (studi kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk periode 2009- 2011) - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 18

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT BANK SYARIAH Studi Kasus pada Nasabah Pembiayaan di Bank Rakyat Indonesia Syariah, Yogyakarta Skripsi

0 2 129

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT BANK SYARIAH Studi Kasus pada Nasabah Pembiayaan di Bank Rakyat Indonesia Syariah, Yogyakarta Skripsi

0 0 129