AN PENU KATA PA AS XI SM AN BARA

  

KE ESALAHA AN PENU ULISAN D DALAM D DIKSI DAN N

PEMBEN NTUKAN KATA PA ADA KAR RANGAN ARGUME ENTASI

SISW WA KELA AS XI SM MA ST. YO OHANES K KETAPAN NG

KAL LIMANTA AN BARA AT, TAHU UN AJARA AN 2010/2 011

  

SKRIPSI

  Diaju ukan untuk M Memenuhi Sa alah Satu Sy yarat Memperoleh G M Gelar Sarjan a Pendidikan n

  Pro ogram Studi Pendidikan Bahasa, Sas stra Indonesi ia, dan Daera ah D isusun Oleh : El lisabet Inang g

  051224010

  

P PROGRAM S STUDI PEND DIDIKAN BA AHASA, SAS STRA INDON NESIA, DAN N DAERAH

JURU SAN PENDID DIKAN BAH HASA DAN S SENI

FAKULT TAS KEGURU UAN DAN IL LMU PENDI

  IDIKAN

UNIVERSITA U AS SANATA A DHARMA

  

KE ESALAHA AN PENU ULISAN D DALAM D DIKSI DAN N

PEMBEN NTUKAN KATA PA ADA KAR RANGAN ARGUME ENTASI

SISW WA KELA AS XI SM MA ST. YO OHANES K KETAPAN NG

KAL LIMANTA AN BARA AT, TAHU UN AJARA AN 2010/2 011

  

SKRIPSI

  Diaju ukan untuk M Memenuhi Sa alah Satu Sy yarat Memperoleh G M Gelar Sarjan a Pendidikan n

  Pro ogram Studi Pendidikan Bahasa, Sas stra Indonesi ia, dan Daera ah D isusun Oleh : El lisabet Inang g

  051224010

  

PROGRAM S P STUDI PEND DIDIKAN BA AHASA, SAS STRA INDON NESIA, DAN N DAERAH

JURU SAN PENDID DIKAN BAH HASA DAN S SENI

FAKULT TAS KEGURU UAN DAN IL LMU PENDI

  IDIKAN

UNIVERSITA U AS SANATA A DHARMA

  Persembahan

Tiada kata terindah yang dapat kuucap selain puji dan syukur. Skripsiku ini

kupersembahkan untuk:

  1. Yesus Kristus dan Bunda Maria yang tidak pernah berhenti menyertai tiap langkahku,

2. Bapak, Ibu, Kakak, dan Adikku tercinta 3.

   Keponakanku, Brigita Daria Tuto

  Moto

Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

  

(Filipi 4:13)

Jangan sia-siakan waktu Anda untuk ragu-ragu dan takut. Laksanakanlah

pekerjaan yang ada di depan mata, sebab tugas saat ini yang dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya akan menjadi persiapan terbaik untuk masa-masa yang

akan datang.

(Ralph Waldo Emerson)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telag disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  4 Mei 2011 Penulis Elisabet Inang

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Elisabet Inang Nomor mahasiswa : 051224010 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan Pembentukan Kata pada Karangan

Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat,

Tahun Ajaran 2010/2011

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 4 Mei 2011 Yang menyatakan Elisabet Inang

  ABSTRAK

  Inang, Elisabet. 2011. Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan Pembentukan Kata

  

pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang,

Kalimantan Barat Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi S-1. FKIP-PBSID.

  Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang

  Kalimantan Barat tahun ajaran 2010/2011. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata yang mencakup: (1) kesalahan kata asing dan kata serapan, (2) kesalahan kata baku dan nonbaku, (3) kesalahan afiksasi, (4) kesalahan reduplikasi, dan (5) kesalahan pemajemukan.

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Melalui metode deskriptif kualitatif peneliti melakukan analisis terhadap kesalahan yang terdapat pada data yang ada, kemudian mendeskripsikan hal yang ditemukan sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Sumber data dalam karangan ini adalah karangan siswa kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang, Kalimantan Barat tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 90 orang. Ada 4 siswa yang tidak hadir pada saat pengambilan data. Dari 86 karangan yang dapat diteliti sebanyak 79 karangan karena ada 7 karangan yang tidak memenuhi syarat sebagai karangan argumentasi. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata seluruh kalimat karangan argumentasi siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugas membuat karangan argumentasi sebanyak tiga paragraf.

  Dari analisis data diperoleh sebanyak 198 kesalahan dari 79 karangan, yang meliputi: (1) kesalahan penulisan dalam diksi (177) dan (2) kesalahan pembentukan kata (21). Kesalahan penulisan dalam diksi meliputi, kesalahan unsur dari bahasa asing (11), kesalahan unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia (7), kesalahan aspek ortografi (115), dan kesalahan ragam bahasa (44). Kesalahan pembentukan kata mencakup: kesalahan afiksasi, meliputi: kesalahan pembentukan kata dengan meN- (3), kesalahan pembentukan kata dengan ber- (1), kesalahan pembentukan kata dengan di- (9), kesalahan pembentukan kata dengan akhiran-nya (2), kesalahan pembentukan kata dengan ber-an (1). Kesalahan pembentukan kata dengan reduplikasi (5).

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada (1) Guru Bahasa Indonesia, agar lebih banyak memberikan latihan berbahasa dengan bimbingan secara terus-menerus mengenai penulisan kata yang tepat dan benar dalam diksi dan pembentukan kata beserta alasannya agar dimengerti oleh siswa, (2) SMA St.Yohanes Ketapang, agar menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan pengajaran berbahasa, dan (3) Peneliti Lain, agar meneliti dua sekolah dengan kota yang berbeda, agar dapat diketahui adanya perbedaan antara sekolah yang satu dengan lainnya.

  ABSTRACT

  Inang, Elisabet. 2011. The Mistakes on the Diction Writing and the Words

  

Forming in the Argumentative Composition of the Students of Grade XI of

SMA St. Yohanes Ketapang, West Kalimantan, Year 2010/2011.

  Undergraduate Thesis (S-1). Yogyakarta: Sanata Dharma University. This research studied the mistakes on the diction writing and the words forming in the argumentative compositions made by the students of grade XI of

  SMA St. Yohanes Ketapang, West Kalimantan, year 2010/2011. The aim of this research is to describe the mistakes on the diction writing and the words forming which include the mistakes on: (1) the foreign and absorbed words, (2) the standard and nonstandard words, (3) the affixation, (4) reduplication, and (5) compounding.

  This is a descriptive-qualitative research. Thus, the writer conducted an analysis on the mistakes in the provided data and described the findings based on the problems formulated. The source of the data was the compositions made by the total of 90 students of grade XI of SMA St. Yohanes Ketapang, West Kalimantan, year 2010/2011. There were four students who were absent during the data collection. From the 86 compositions collected, seven were not the argumentative composition. Therefore, there were 79 compositions left to be researched. The data of this research is all words of sentences contained in students argumentation essay. The instrument used in this research was the assignment of making three-paragraph argumentative composition.

  From the data analysis, its found 198 mistakes from 79 compositions, which cover the mistakes on diction writing (177) and words forming (21). The mistakes on diction include the mistake on the elements of the foreign words (11), the mistake on the foreign elements which pronunciation and writing have been adjusted to the rules of Bahasa Indonesia (7), the mistake on the orthography aspect (115), and the mistake on the language variety (44). As for the words forming, the mistakes were on the affixation, such as the mistake in forming words with prefix meN- (3), with prefix ber- (1), with prefix di- (9), with suffix

  • –nya (2), and with affix ber-an (1); and lastly, the mistake on the words forming with reduplication (5).

  Based on the results above, the writer proposes some suggestions to the teachers of Bahasa Indonesia is expected to give more exercises on language with a continuous guidance about the corect and proper word process of writing in diction and words forming together with the reasons understood by the students; SMA St. Yohanes Ketapang to provide the books related to the language teaching; and other researchers to conduct researches in two schools of different cities in order to find differences among those schools.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur atas Rahmat Tuhan yang memampukan penulis menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan

  Pembentukan Kata pada Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI SMA St.Yohanes, Ketapang, Kalimantan Barat Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi ini disusun untuk

  memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

  1. Bapak Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi ini,

  2. Bapak Drs. G. Sukadi, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini,

  3. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Kaprodi PBSID,

  4. Bapak dan Ibu Dosen PBSID yang telah membimbing penulis selama belajar di PBSID,

  5. Drs. Br. Petrus I Wayan Parsa, FIC.,MA., selaku Kepala Sekolah SMA St. Yohanes, Ketapang Kalimantan Barat, yang telah memberi izin penelitian kepada penulis dalam rangka penyusunan skripsi ini,

  6. Ibu Galeh Eka Suciaty, S.Pd. selaku Guru Pamong Kelas XI SMA St.Yohanes, Ketapang Kalimantan Barat,

  7. Siswa kelas XI IPS 2 dan IPS 4 SMA St. Yohanes Ketapang, yang telah membantu penulis untuk menjadi subjek penelitian.

  8. F.X. Sudadi selaku staf di sekretariat PBSID yang selama ini telah membantu dalam melayani dan memberikan kemudahan dalam administrasi.

  9. Bapak dan Ibuku tercinta, Hendrikus Sara dan Margareta Are yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku, tidak pernah lelah mendoakan dan menguatkanku dalam menyelesaikan skripsi ini,

  10. Kakakku Rosalia Seti dan adikku Theofilus Lanang, serta keponakanku Brigita Daria Tuto, kalian merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepadaku,

  11. Bapak Joseph Ara dan Ibu Maryam, yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan kepadaku,

  12. Suryanti dan Marselina Riol, saudara angkatku, yang telah memberikan semangat,

  13. Suster Benedicte yang telah menjadi orangtua yang selalu membimbing dan mendoakanku,

  14. Teman-teman PBSID angkatan 2005, Prima, Nita, Reni, Deta, Weni, Novi, Refti, Ana, Natania, Yeni, Maria, Ony kalian memberikan pengalaman berharga dalam hidupku,

  15. Teman-teman seasramaku, Windy, Siska, Icha, Tasya, Zhazha, Veni, Wiwid, Trisna, Weni kalian telah memberikan warna dalam hidup dan pergaulanku,

  16. Semua pihak yang telah mendukung, semoga Tuhan membalas semua kebaikan kalian.

  Demikianlah ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis haturkan kepada semua orang yang telah menjadi bagian dalam penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Walau demikian, semoga apa yang disampaikan dalam skripsi ini kelak berguna bagi semua pihak.

  Yogyakarta, 4 Mei 2011 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH SKRIPSI .......... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

  1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3

  1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

  1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

  1.5 Batasan Istilah .................................................................................. 5

  1.6 Sistematika Penyajian ...................................................................... 7

  BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 8

  2.1 Penelitian yang Relevan ................................................................... 8

  2.2 Kajian Teori ...................................................................................... 10

  2.2.3 Kata Asing dan Kata Serapan .................................................................... 13

  2.2.4 Kata Baku dan Nonbaku ............................................................... 15

  2.2.4.1 Aspek Fonologis ............................................................... 15

  2.2.4.2 Aspek Ortografi ................................................................ 16

  2.2.4.3 Aspek Jati Diri Kata .......................................................... 16

  2.2.4.4 Ragam Bahasa ................................................................... 19

  2.2.5 Pembentukan Kata ......................................................................... 20

  2.2.5.1 Afiksasi ............................................................................. 20

  2.2.5.2 Reduplikasi ....................................................................... 22

  2.2.5.3 Pemajemukan .................................................................... 24

  2.2.6 Karangan Argumentasi .................................................................. 25

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 28

  3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 28

  3.2 Subjek Penelitian .............................................................................. 28

  3.3 Sumber Data dan Data Penelitian ..................................................... 29

  3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................... 29

  3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30

  3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................ 30

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 32

  4.1 Deskripsi Data .................................................................................. 32

  4.2 Analisis Data .................................................................................... 35

  4.2.1 Kesalahan Ketepatan dalam Pemilihan Kata ................................ 35

  4.2.2 Kesalahan Kesesuaian dalam Pemilihan Kata .............................. 36

  4.2.2.1 Kesalahan Aspek Ortografi ........................................................ 36

  4.2.2.2 Kesalahan Aspek Ragam Bahasa ............................................... 37

  4.3 Pembahasan .................................................................................................. 41

  BAB V PENUTUP ............................................................................................. 44

  5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 44

  5.2 Implikasi ........................................................................................... 45

  5.3 Saran ................................................................................................. 46 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47 DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 49 BIODATA .......................................................................................................... 86

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Tabel perbedaan kesalahan dan kekeliruan ............................................. 12 Tabel 2 Contoh kata serapan ................................................................................ 14 Tabel 3 Kesalahan diksi ....................................................................................... 33 Table 4 Kesalahan pembentukan kata .................................................................. 34

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

  Data Kesalahan Penulisan dalam Diksi dan Pembentukan Kata ......................... 49 Daftar Kata Serapan .............................................................................................. 62

  Lampiran 2

  Instrumen Penelitian ............................................................................................. 64 Contoh Karangan Argumentasi Siswa ................................................................. 83

  Lampiran 3

  Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma .......................................... 84 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................................... 85 Biodata ................................................................................................................. 86

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi antar-anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 1991: 2). Sejak manusia dilahirkan, bahasa sudah digunakan untuk menyampaikan apa yang dirasakan, dipikirkan dan diinginkan. Dalam proses komunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan idenya. Mustakim (1994:1) mengatakan dalam kehidupan bermasyarakat, manusia dapat menyatakan keberadaan dirinya, mengekspresikan kepentingan, menyatakan pendapat dan mempengaruhi orang lain.

  Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang paling penting. Kata- kata dapat digunakan untuk berpikir, menyatakan perasaan, serta gagasan. Dengan kata-kata orang menjalin persahabatan, dua bangsa melakukan perjanjian perdamaian dan kerja sama. Dengan kata-kata pula mungkin suatu pertengkaran bahkan peperangan dimulai (Akhadiah, 1989: 82). Memilih kata yang tepat untuk menyampaikan gagasan, terutama melalui tulisan merupakan suatu pekerjaan yang sangat sulit. Semakin banyak kata yang dikuasai seseorang, semakin banyak pula ide atau gagasan yang dikuasainya dan yang sanggup diungkapkannya (Keraf, 2006: 21).

  Karangan merupakan media komunikasi antara penulis dan pembaca. Akan tetapi, komunikasi hanya akan berlangsung dengan baik selama pembaca mengartikan kata dan rangkaian kata-kata yang sesuai dengan maksud penulis.

  Jika pembaca mempunyai tafsiran yang berbeda dengan tafsiran penulis tentang kata atau rangkaian kata-kata yang dipakai, komunikasi itu akan terputus. Maka, akan terjadi salah paham, kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu, perlu berhati- hati dalam memilih kata-kata yang dipergunakan di dalam tulisan (Akhadiah, 1989: 83)

  Agar dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, dan pikiran secara tepat dalam berbahasa baik lisan maupun tertulis, pemakaian bahasa hendaknya memenuhi beberapa kriteria dalam pemilihan kata. Kriteria yang dimaksud adalah ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan dalam pemilihan kata terkait dengan konsep, logika, dan gagasan yang akan ditulis dalam karangan. Kesesuaian dalam pemilihan kata menyangkut kecocokan antara kata yang dipakai dengan situasi yang akan diciptakan sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi, atau psikis, atau penulis dan pembacanya, pembicara dan pendengarnya (Widjono, 2007: 100-101).

  Peneliti ingin meneliti kesalahan berbahasa siswa, agar kesalahan itu dapat diketahui lebih awal. Dengan demikian, guru dapat segera mengambil tindakan untuk memecahkan masalah kebahasaan siswanya. Maka, pada penelitian kebahasaan ini, peneliti membatasi masalah penelitian pada kesalahan kesalahan penulisan dalam diksi yang meliputi ketepatan dalam pemilihan kata (kata asing dan kata serapan) dan kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan non baku).

  Peneliti memilih karangan argumentasi karena karangan argumentasi menerangkan fakta-fakta sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal benar atau tidak. Tulisan argumentatif bersifat kritis dan logis. Oleh karena itu, dengan fakta yang benar dapat dirangkaikan suatu penuturan yang logis menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan (Keraf, 2007: 3-4). Dalam menulis karangan argumentasi penulis harus berusaha untuk menyampaikan pendapatnya secara teratur dan kritis, hal ini sesuai dengan sifat ragam bahasa baku yaitu kecendikiaan yang lebih mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal (Alwi, 2003: 14).

  Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI St. Yohanes Ketapang tahun ajaran 2010/2011. Peneliti memilih siswa SMA kelas XI karena siswa kelas

  XI sudah mendapat teori mengenai karangan argumentasi pada waktu kelas X.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut.

  1) Kesalahan penulisan dalam diksi apa saja yang terdapat pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes, Ketapang, Kalimantan Barat,

  2) Kesalahan pembentukan kata (afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan) apa saja yang terdapat pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes, Ketapang, Kalimantan Barat, tahun ajaran 2010/2011?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1) Mendeskripsikan kesalahan penulisan dalam diksi yang ada pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes, Ketapang, Kalimantan Barat, tahun ajaran 2010/2011. 2) Mendeskripsikan kesalahan pembentukan kata (afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan) pada karangan argumentasi siswa kelas XI SMA St. Yohanes,

  Ketapang, Kalimantan Barat, 2010/2011.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa calon guru bahasa Indonesia, guru Bahasa Indonesia (kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang), dan peneliti lain. 1) Bagi mahasiswa calon guru bahasa Indonesia

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada mahasiswa calon guru bahasa Indonesia mengenai pilihan kata dan pembentukan kata. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan dalam pengajaran. Guru diharapkan

  2) Bagi guru Bahasa Indonesia (kelas XI SMA St. Yohanes Ketapang) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru Bahasa

  Indonesia mengenai kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata yang dilakukan siswa SMA kelas XI. Dengan demikian, guru dapat memberikan motivasi dan memacu siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam memilih kata yang tepat sewaktu berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.

  3) Bagi Peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumber acuan sehingga dapat mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih baik.

1.5 Batasan Istilah

  Berikut ini diuraikan beberapa istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini agar terjadi kesatuan pemahaman yang mempermudah mencerna dan memahami penelitian ini.

  a. Kesalahan “Kesalahan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tidak betul menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan.” (Hastuti, 1989: 75).

  b. Afiksasi “Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu bentuk, baik tunggal maupun kompleks, untuk membentuk kata.” (Ramlan, 1979: 30).

  c. Reduplikasi Proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak.” (Masnur, 2007: 48).

  d. Komposisi “Komposisi merupakan gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan arti.”(Keraf, 1991: 154).

  e. Diksi Diksi adalah ketepatan dan kesesuaian dalam memilih kata untuk menyampaikan suatu gagasan (Keraf, 1984: 24).

  f. Kata asing dan kata serapan Kata asing ialah unsur-unsur bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa Indonesia sedangkan kata-kata atau unsur-unsur serapan ialah unsur-unsur bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia (Akhadiah, 1989: 90).

  g. Kata baku dan kata nonbaku Kata baku adalah kata yang penggunaanya dalam komunikasi baik lisan maupun tertulis, sesuai dengan kaidah atau ragam bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan. Kata nonbaku ialah kata yang penggunannya dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, tidak sesuai dengan kaidah/ragam bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988: 44).

  h. Karangan argumentasi Karangan argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para penulis atau

1.6 Sitematika Penyajian

  Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II Landasan Teori, berisi penelitian yang relevan dan kajian teori yang meliputi (1) kesalahan berbahasa (2) perbedaan kesalahan dan kekeliruan, (3) diksi, (4) ketepatan pemilihan kata, (5) kesesuaian pemilihan kata, (6) afiksasi, (7) reduplikasi, dan (8) pemajemukan. Bab III Metodologi Penelitian, berisi jenis penelitian, subjek penelitian, sumber data dan data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V berisi kesimpulan, implikasi hasil penelitian, dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan beberapa penelitian yang relevan dan teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan berpikir dalam penelitian ini.

2.1 Penelitian yang Relevan

  Peneliti memperoleh dua penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti lain. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Lodovika Meci (2006) dengan judul

  

Kesalahan Pemakaian Kata Ditinjau dari Teori Komponen Makna pada

Karangan Siswa Kelas X SMA Kolose De Britto Yogyakarta Tahun Ajaran

2005/2006. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan kata yang

  mencakup: (1) kesalahan diksi, (2) kesalahan makna akibat kesalahan bentuk kata, dan (3) kesalahan pemakaian kata berdasarkan jenis kata dalam karangan siswa.

  Hasil penelitian menampilkan sebanyak 267 kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu meliputi: (1) kesalahan diksi sebanyak 224, (2) kesalahan makna akibat kesalahan bentuk kata sebanyak 43 kesalahan.

  Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Imaculata Sri Purwaningrum (1998) dengan judul Kesalahan Berbahasa Siswa Kelas 1 dan Kelas II SMA

  

Katolik di Kotamadya Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan meneliti (1) tipe-tipe

  kesalahaan berbahasa, (2) sebab-sebab kesalahan, (3) perbedaan tipe kesalahan berbahasa dan sebab-sebabnya antara kelas I dan kelas II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tipe-tipe kesalahan meliputi beberapa tataran, yaitu perubahan unsur-unsur tertentu, kata-kata yang mubazir, dan kata-kata yang tidak tepat pemakaiannya. Tataran frase hanya meliputi kelompok kata yang tidak sesuai dengan hukum D-M beserta kekecualiannya. Tataran klausa meliputi kelengkapan dan urutan unsur-unsurnya. Tataran kalimat menyangkut masalah kalimat tunggal dan kalimat majemuk, (2) kesalahan-kesalahan tersebut karena kurangnya pengertian siswa terhadap kaidah, adanya interferensi bahasa daerah dan bahasa asing, hiperkorek, analogi yang keliru, sikap tidak serius, (3) perbedaan tipe kesalahan antara kelas I adalah kata-kata mubazir, sedangkan kelas II adalah kata-kata yang tidak tepat pemakaiannya. Perbedaan sebab-sebab kesalahan antara kelas I dan kelas II terletak pada sikap sembrono, sikap sembrono pada kelas I menduduki urutan kelima, sedangkan kelas II menduduki urutan keempat.

  Penelitian pertama meneliti kesalahan pemakaian kata ditinjau dari teori komponen makna, penelitian kedua meneliti seluruh kesalahan berbahasa. Kedua penelitian tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian kesalahan penulisan dalam diksi dan pembentukan kata. Penelitian ini lebih pada kesalahan berbahasa tertulis yang dilakukan siswa dalam berbahasa, meliputi pembentukan kata yang meliputi afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan) dan penulisan dalam diksi (pilihan kata) yang meliputi ketepatan dalam pemilihan kata (kata asing dan kata serapan) dan kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan non baku).

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Kesalahan Berbahasa

  Dalam proses belajar bahasa, sering terdapat penyimpangan yang dibuat oleh pembelajar. Penyimpangan yang terjadi dapat berupa kesalahan dan kekeliruan.

  Di bawah ini akan dijelaskan perbedaan kesalahan dan kekeliruan.

a. Kesalahan

  Kesalahan “error” disebabkan oleh faktor kompetensi, yang biasanya terjadi secara konsisten (Tarigan & Tarigan, (1988: 76-77). Kesalahan disebabkan oleh kompetensi kebahasaan siswa yang bersifat sistematis dan terjadi pada tempat-tempat tertentu. Pada umumnya kesalahan menunjukkan tingkat kemampuan kebahasaan siswa (Nurgiyantoro, 2001: 192). Tarigan & Tarigan (1988: 75-76) mengatakan kesalahan disebabkan oleh faktor kompetensi, yang berarti siswa memang belum memahami sistem bahasa yang digunakan.

  Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan. Oleh karena itu, kesalahan merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang dewasa (Tarigan dan Tarigan, 1988: 141). Menurut Hastuti (1989: 75), kesalahan merupakan apa yang dilakukan tidak betul, tidak menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan. Kesalahan dideskripsikan sebagai sebuah ‘gelincir’; yaitu suatu tindakan yang kurang disertai sikap berhati-hati. Hal tersebut disebabkan oleh sifat terburu-buru ingin sampai pada tujuan. S.K. Sharma (1977:22 via Hastuti, 1989: 74) mengatakan kesalahan disebabkan oleh sejumlah faktor ekstralinguistik, semacam kegagalan ingatan, emosi yang meningkat, kelelahan mental atau fisik dan lain-lain.

  Kesalahan dapat berlangsung lama jika tidak diperbaiki. Biasanya perbaikan akan dilakukan oleh guru melalui pengajaran remedial, latihan, praktek, dan sebagainya. Kesalahan merupakan gambaran terhadap pemahaman siswa akan sistem bahasa yang sedang dipelajarinya. Jika pemahaman siswa akan sistem bahasa yang dipelajarinya kurang, kesalahan akan sering terjadi dan akan berkurang apabila tahap pemahaman semakin meningkat (Tarigan dan Tarigan 1988: 76).

b. Kekeliruan

  Kekeliruan adalah proses psikologis yang menandai seseorang khilaf menerapkan teori atau norma bahasa yang ada pada dirinya (Hastuti, 1989: 75).

  Nurgiyantoro (2001:192) mengatakan kekeliruan (mistakes) berbahasa lebih berhubungan dengan masalah penampilan (performance). Oleh karena itu kekeliruan merupakan penyimpangan pemakaian bahasa yang sifatnya insidental dan tidak sitematis, tidak terjadi pada daerah-daerah tertentu. Kekeliruan dapat berupa salah ucap atau salah tulis yang disebabkan oleh faktor-faktor kelelahan, emosi, dan kerja acak-acakan. Kekeliruan dapat dialami oleh penutur asli maupun penutur asing. Tarigan dan Tarigan (1988: 75) mengatakan bahwa kekeliruan bersifat acak, berarti dapat terjadi pada setiap tataran linguistik. Kekeliruan dapat diperbaiki oleh siswa dengan memusatkan perhatian. Dengan memusatkan

  Agar lebih jelas, Tarigan dan Tarigan (1988: 75) menggambarkan secara ringkas perbandingan antara kesalahan dan kekeliruan.

  Tabel Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan Kategori

  Sudut pandang Kesalahan Kekeliruan

  1. Sumber Kompetensi Performansi

  2. Sifat Sistematis Tidak Sistematis

  3. Durasi Agak Lama Sementara

  4. Sistem Linguistik Belum Dikuasai Sudah Dikuasai

  5. Hasil Penyimpangan Penyimpangan

  6. Perbaikan Dibantu oleh guru: latihan, Siswa sendiri: pengajaran remedial pemusatan perhatian Dalam penelitian ini peneliti tidak meneliti kekeliruan pemakaian kata pada karangan siswa. Penelitian ini lebih tertuju pada kesalahan berbahasa tertulis yang dilakukan siswa dalam berbahasa, meliputi pembentukan kata (afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan) dan penulisan dalam diksi (pilihan kata) yang meliputi ketepatan dalam pemilihan kata (kata asing dan kata serapan) dan kesesuaian dalam pemilihan kata (kata baku dan nonbaku).

2.2.2 Diksi

  Diksi atau pilihan kata adalah kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, yang meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam penyusunannya serta menyangkut cara-cara khusus yang berbentuk ungkapan- ungkapan. Pilihan kata bukan hanya membahas mengenai ketepatan pemakaian kata, tetapi juga membahas apakah kata yang dipilih itu dapat diterima atau tidak, sehingga tidak merusak suasana yang ada (Keraf, 1980:23-24).

  Pemilihan kata harus dilakukan secara tepat dan sesuai karena dalam kegiatan berbahasa pilihan kata merupakan aspek yang sangat penting. Pilihan kata yang tidak tepat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan serta dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan. Dalam pemakaiannya kata-kata itu dirangkaikan menjadi kelompok kata, klausa, dan kalimat.

  Akhadiah, (1989: 83) mengemukakan bahwa dalam memilih kata ada dua persyaratan pokok yang harus diperhatikan, yaitu aspek ketepatan dan kesesuaian.

  Persyaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata-kata; kata-kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. Secara khusus ketepatan pilihan kata akan membahas tentang kata asing atau kata serapan. Kesesuaian dalam pemilihan kata menyangkut kecocokan antara kata- kata yang dipakai dengan kesempatan/situasi dan keadaan pembaca. Secara khusus kesesuaian dalam pilihan kata ini akan membahas kata-kata baku dan nonbaku.

2.2.3 Kata Asing dan Kata Serapan

  Kata asing ialah kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa Indonesia.

  Contohnya, kata option. Kata serapan ialah unsur-unsur bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia. Kata-kata semacam ini dalam proses morfologi diperlakukan sebagai kata asli (Akhadiah, 1989: 90).

  Contoh kata serapan menurut buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa

  

Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah

(2001: 60).

  Tabel Kata Asing dan Kata Serapan Kata-kata yang tidak ditulis miring, yang terdapat pada tabel di atas merupakan contoh kata serapan. Kata serapan harus digunakan secara berhati-hati serta makna dan cara penulisannya harus dipahami agar kata-kata tersebut dapat digunakan secara tepat.

  Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987, taraf integrasi unsur serapan kata asing dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan sebagai berikut.

  1) Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock, I’exploitation de I’homme par

  I’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.

  Istilah Asing Istilah Indonesia yang Dianjurkan

  faeces amputation decibel marathon oxygen chemistry dysentery energy horizon narcotic

  feses amputasi desibel maraton oksigen kimia disentri energi horizon narkotik hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.

2.2.4 Kata-kata Baku dan Nonbaku

  Kata baku adalah kata yang penggunaannya dalam komunikasi baik lisan maupun tertulis, sesuai dengan kaidah atau ragam bahasa yang telah ditentukan /dilazimkan, sedangkan kata nonbaku ialah kata yang penggunannya dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis, tidak sesuai dengan kaidah/ragam bahasa yang telah ditentukan/dilazimkan (Soedjito, 1988: 44).

  Menurut Sabariyanto (1994: 366), ada beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengetahui ketidakbakuan kata, yaitu aspek fonologis, aspek ortografi, aspek jati diri kata, dan ragam bahasa.

2.2.4.1 Aspek fonologis

  Perbedaan fonem-fonem pada kata tertentu dapat dipergunakan untuk membedakan kebakuan dan ketidakbakuan kata. Berikut ini contoh kata baku dan tidak baku dalam aspek fonologis.

  Baku Tidak Baku

  privat/privat prifat/prifat/   presensi/pres εnsi prisensi/prisεnsi/

   

  primitif/primitive primitip/primitip   praktik/praktik/ praktek/prakt εk

  Kata praktek tidak baku karena mengandung fonem /

  ε/ sebagai ganti

  fonem /i/ pada kata praktik, kata prisensi tidak baku karena mengandung fonem /i/ mengandung fonem /p/ sebagai ganti fonem /f/ pada kata primitif, dan kata prifat tidak baku karena mengandung fonem /f/ sebagai ganti fonem /v/ pada kata privat.

  2.2.4.2 Aspek ortografi Perbedaan ortografi atau huruf pada kata-kata tertentu dapat digunakan untuk membedakan kebakuan dan ketidakbakuan kata.

  Berikut ini contoh kebakuan dan ketidakbakuan kata dalam aspek ortografi.

  (1a) Di Supermarket tersebut banyak prodek yang tidak layak pakai. (2a) Penanaman padi di sawah tersebut, sangatlah produktip. (3a) Ana sedang membaca propil Soeharto. Kata prodek (1a), produktip (2a), dan propil (3a) pada kalimat di atas seharusnya: (1b) Di supermarket tersebut banyak produk yang tidak layak pakai. (2b) Penanaman padi di sawah tersebut, sangatlah produktif. (3b) Ana sedang membaca profil Soeharto

  Kata prodek (1a), produktip (2a), dan propil (3a) merupakan kata tidak baku berdasarkan aspek ortografi. Kata produk (1b), produktif (2b), dan profil (3b) merupakan contoh penggunaan kata baku berdasarkan aspek ortografi.

2.2.4.3 Aspek jati diri kata

  Jati diri kata dapat dipergunakan untuk membedakan kata baku dan tidak baku. Dalam hal ini bentuk yang baku adalah bahasa Indonesia, sedangkan bentuk

  1) Kata bahasa Jawa Contoh: (4a) Wajah Maria pucet ketika melihat darah.

  (5a) Tolong diputer lagi ban motor itu! (6a) Candi Prambanan selalu rame pengunjungnya, apalagi saat libur sekolah.

  (7a) Puser anak itu kotor sekali. Kata pucet (4a), puter (5a), rame (6a), dan puser (7a) pada kalimat di atas seharusnya: (4b) Wajah Maria pucat ketika melihat darah. (5b) Tolong diputar lagi ban motor itu! (6b) Candi Prambanan selalu ramai pengunjungnya, apalagi saat libur sekolah.

  (7b) Pusar anak itu kotor sekali. Kata pucet (4a), puter (5a), rame (6a), dan puser (7a) merupakan kata tidak baku karena masih menggunakan bahasa Jawa. Kata pucat (4b), putar (5b), ramai (6b), dan pusar (7b) merupakan kata baku. 2) Kata bahasa Belanda/Inggris

  Contoh: (8a) Bu Nuning mengambil raport Dian di SD Kanisius.

  (9a) Pertengkaran hebat yang terjadi antara kakak beradik itu harus diselesaikan secara ratio.

  Kata raport (8a), ratio (9a),riskant (10a), pada kalimat di atas seharusnya: (8b) Bu Nuning mengambil rapor Dian di SD Kanisius. (9b) Pertengkaran hebat yang terjadi antara kakak beradik itu harus diselesaikan secara rasio.

  (10b) Permainan yang diambilnya sangat riskan untuk dilakukan Kata raport (8a), ratio (9a), riskant (10a) merupakan contoh penggunaan kata yang tidak baku karena masih menggunakan bahasa Belanda/Inggris sedangkan kata rapor (8b), rasio (9b), riskan (10b) merupakan kata baku. 3) Kata bahasa Arab

  Contoh: (11a) Lagu ruhani yang dibawakan oleh Mike Mohede sangat menyentuh hati.

  (12a) Sebaiknya penomoran pada makalah itu menggunakan angka Rumawi.

  Kata ruhani (11a), Rumawi (12a), pada kalimat di atas seharusnya: (11b) Lagu rohani yang dibawakan oleh Mike Mohede sangat menyentuh hati.

  (12b) Sebaiknya penomoran pada makalah itu menggunakan angka Romawi.

  Kata ruhani (11a) dan Rumawi (12 a) adalah contoh penggunaan kata yang tidak baku karena masih menggunakan bahasa Arab, sedangkan kata rohani

2.2.4.4 Ragam Bahasa

  Ragam bahasa ada bermacam-macam, misalnya ada ragam bahasa resmi, dan ragam bahasa santai, ragam tulis dan ragam lisan, serta ragam bahasa baku dan ragam tidak baku. Kata baku dan tidak baku berikut ini dibedakan oleh ragamnya.

  Contoh: (13a) Tota dihukum ayahnya, karena males pergi ke sekolah.

  (14a) Ayo kita kerja bakti membersihkan kampung kita! (15a) Sejak umur empat tahun, Shinta diajarkan untuk nabung.

  (16a) Tiada usaha yang percumah. (17a) Rudal buatan Korea Utara nyasar ke perumahan penduduk. Kata males (13a), ayo (14a), nabung (15a), percumah (16a), dan nyasar (17a) pada kalimat di atas seharusnya:

  (13b) Tota dihukum ayahnya, karena malas pergi ke sekolah. (14b) Mari kita kerja bakti membersihkan kampung kita! (15b) Sejak umur empat tahun, Shinta diajarkan untuk menabung.

  (16b) Tiada usaha yang percuma. (17b) Rudal buatan Korea Utara menyasar ke perumahan penduduk.

  Kata males (13a), ayo (14a), nabung (15a), percumah (16a), nyasar (17a) merupakan contoh kata yang tidak baku karena menggunakan ragam bahasa santai, sedangkan kata malas (13b), mari (14b), menabung (15b),

  percuma (16b), menyasar (17b) merupakan kata baku dengan menggunakan

2.2.5 Pembentukan Kata