AH SATU A LAM BELA XI POKOK NTANG GR karta Kelas si

  

PE ETA KONS SEP SEBA AGAI SALA AH SATU A ALAT EVA ALUASI

PEMAH HAMAN SI

  IKA PADA A MATERI

  I KELAS X

  XI POKOK K BAHASA AN

  I

( Pada SM MA BOPKR RI I Yogyak karta Kelas s XI semest ter I )

Skrip si

  Di iajukan untu uk Memenu uhi Salah Sa atu Syarat Memperol eh Gelar Sa arjana Pendi idikan

  Program m Studi Pen ndidikan Fis ika

  

Oleh

  h: Supatm mi NIM. 0414 424037

PR ROGRAM STUDI PEN NDIDIKAN FISIKA

JURUSAN N PENDIDI

  IKAN MAT TEMATIKA A DAN ILMU U PENGET TAHUAN AL LAM

FAKUL LTAS KEG GURUAN DA AN ILMU P PENDIDIKA AN

UNIVERS SITAS SAN NATA DHAR RMA

YOGYAKA ARTA

  

2011

  iv

  

Terja T dilah h pad daku

men nurut t kehe endak k-M Mu

K Karya i ini kupe ersembah hkan unt tuk :

  Bapak k dan Ib Ibuku… .. Kaka akku ..... ... dan A Almamate erku..... .

  D Dan aku u percay ya ....... .... Semua k S kan jad di indah p h pada w waktuny ya ....... ....

  vi ABSTRAK

  Supatmi. 2010. Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi

  Pemahaman Siswa Dalam Belajar Fisika Pada Materi Kelas XI Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gravitasi ( Pada SMA BOPKRI I Yogyakarta Kelas XI semester I )”. Skripsi S-1. Yogyakarta: Pendidikan Fisika.

  Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma. Penelitan ini bersifat kuantitatif. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah peta konsep dapat digunakan sebagai salah satu alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika.

  Metode penelitian yang di ambil oleh peneliti adalah peneliti melakukan tes pemahaman konsep dengan dua cara yaitu menggunakan tes soal esai sebagai pembanding dan tes menggunakan peta konsep. Tes dilakukan setelah siswa selesai menerima materi pelajaran yang diujikan dan dua tes tersebut diberikan pada siswa yang sama. Metode analisis data dilakukan dengan perhitungan statistik (koefisien korelasi pearson). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Sampel penelitian ini terdiri dari 21 siswa.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang significan antara tes pemahaman siswa dengan peta konsep dengan tes pemahaman siswa dengan tes esai. Dengan demikian peta konsep dapat digunakan sebagai salah satu alternatif alat evaluasi hasil belajar siswa dalam belajar fisika khususnya pada pokok bahsan hukum newton tentang gravitasi. vii

  

ABSTRACT

  Supatmi.2011. The concept map as an evaluation of students‘ understanding on

  physics learning in the class XI of the subject matter Newton laws of gravity ( in BOPKRI 1 Yogyakarta junior High School class XI First Semester ) . Scription S-1 . Yogyakarta: Physics Education.

  Science and math Education Department. Science and Teaching Faculty . Sanata Dharma University. This research is a quantitative research. This Study aims to determine whether the concept maps can be used as one of evaluation tool of students’ understanding of physics learning.

  The research methods that was adopted by the researcher is the researcher tested two ways of understanding the concept of using the test’s essay question as a comparison and test using concept maps. Tests conducted after the students completed receiving course materials are tested and the two tests are rendered on the same student. Methods of data analysis done by calculating statistics (Pearson correlation coefficient). The subjects of this study are student class XI IPA 2 of BOPKRI 1 Yogyakarta Junior High School. This study sample consisted of 21 students.

  The research shows that there is a significant correlation between test students’ understanding with concept maps with students with comprehension essay test. Thus, the concept map can be used as one tool of evaluation of alternative learning outcomes of student in learning physics, especially on the subject of Newton law of gravity.

  viii KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberi penerang dalam memperoleh inspirasi untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir. Atas segala kekuatan dan kemudahan yang telah Tuhan berikan selama peyusunan skripsi yang berjudul ” Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Pemahaman Siswa Dalam Belajar Fisika Pada Materi Kelas XI Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gravitasi ( Pada SMA BOPKRI I Yogyakarta Kelas XI semester I )”.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan akademis di Program Studi pendidikan fisika, Jurusan Fisika, Fakutas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta guna mencapai gelar sarjana pendidikan.

  Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak F.Y. Kartika Budi selaku dosen pembimbing dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kesabaran, semangat, dan inspirasi yang telah diberikan kepada penulis

Bapak Drs. Priyanto selaku kepala sekolah SMA BOPKRI I

  Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin penelitian kepada peneliti, dan bapak Yohanes selaku guru fisika SMA BOPKRI I Yogyakarta serta siswa siswi kelas XI IPA 2 yang telah dengan baik membantu jalannya penelitian. ix Bapak Domi selaku dosen pembimbing akademik dan kepala program studi JPMIPA Seluruh dosen Fakultas JP MIPA : Ibu Maslichah, Romo Paul, Pak

  Rohandi, Pak Atmadi, pak Sarkim, terima kasih atas segala ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

  Bapak dan ibu yang sangat aku cintai Priyo Martono dan Partini, kalianlah sumber semagat hidupku dan penerang disetiap langkahku.

  Terimakasih atas dukungan moril dan materil serta doa yang tulus sampai saya dapat menyelesaikan belajar dan skripsi ini.

  Keluarga Kakakku (mbak atun, mas darno dan bayu ) terima kasih atas doa dan semangat yang selalu kalian berikan padaku.

  Mas Lan suamiku tercinta terimakasih atas kesetiaanya dalam menemani, memberi semangat dan doa dalam menyusun skripsi ini.

  Nanda babyku tersayang yang menjadi sumber semangatku dalam menyelesaikan study dan skripsi ini.

  Mas juni terima kasih atas penghiburan dan dorongan dalam memberi semangat dalam menyusun skripsi ini

Teman-teman kost merah : ika, aris, tia, cicil, dwiq, clara , emi dan iren terima kasih atas keceriaan dan kebersamaannya kalian telah memberi

  warna dalam hidupku (terutama cicil dan dwiq tetap ceria dan sabar meski banyak sikap usilku atas kalian hehe.....).tidak lupa juga terima kasih kepada bu eko dan dek bagas yang telah memberikan tempat yang nyaman untuk istirahat dan belajar x Teman-teman kos lama (B-cost) : mbak weni, mbak asih, mbak shinta, mbak sinta, mbak melon, mbak yuni, mbak nia, tari, dan amel terima kasih atas kasih sayang, perhatian, bimbingan dan warna hidup yang telah kalian berikan.

  Teman-teman P.fis 04 : vera, dwi W, dwi A, wiwi, yayuk, wulan, lu2t, paul, ucok, yoseph, teguh, budi S, heru, budi W, fredy, ita, uwil, deny, san, mareta, mbak hetti, made dan seluruh teman-teman P. Fis 04 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas kebersamaannya selama kita menempuh kuliah. Bapak sugeng dan seluruh staf sekre JPMIPA terima kasih atas bantuan yang telah diberikan untuk kelancaran penulisan skripsi ini

Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu karya ini juga saya persembahkan buat kalian semua..

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dan akan dipertimbangkan dengan senang hati demi kesempurnaan skripsi ini.

  xi

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi ABSTRACT ..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................

  1 B. Rumusan masalah…………………………………………………………

  2 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................

  3 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................

  3 BAB II DASAR TEORI ..................................................................................

  4 A. Konsep ......................................................................................................

  4

  xii B. Pemahaman ..............................................................................................

  5 C. Pemahaman Konsep .................................................................................

  5 D. Evaluasi ....................................................................................................

  7 1. Pengertian Evaluasi .............................................................................

  7 2. Tujuan Evaluasi ....................................................................................

  7 3. Metode Evaluasi ..................................................................................

  8 4. Fungsi Evaluasi ...................................................................................

  8 5. Jenis-jenis Evaluasi .............................................................................

  9 6. Evaluasi Dalam Belajar-mengajar........................................................

  10 7. Proses Evaluasi ...................................................................................

  11 E. Peta Konsep ..............................................................................................

  13 1. Pengertian Peta Konsep .......................................................................

  13 2. Ciri-ciri Peta Konsep ...........................................................................

  14 3. Cara Membuat Peta Konsep ................................................................

  15

  4. Fungsi Membuat peta konsep dalam dunia pendidikan khususnya pada proses mengelola kegiatan belajar mengajar ......................................

  15 5. Penerapan-penerapan Peta Konsep .....................................................

  6 F. Materi Hukum Newton Tentang Gravitasi ...............................................

  20 a. Hukum Gravitasi Umum Newton .......................................................

  20 i. Gaya gravitasi .............................................................................................

  20 ii. Medan gravitasi ...............................................................................

  23 b. Penerapan Hukum Newton Pada Planet Dan Satelit ...........................

  27 1. Gaya antara matahari dan planet .....................................................

  27

  xiii 2. gaya pada satelit ..............................................................................

  50 B. Deskripsi Data ...........................................................................................

  68 Lampiran 1 : Surat ijin penelitian ke sekolah ...................................................

  66 LAMPIRAN- LAMPIRAN ..............................................................................

  65 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  64 C. Saran .....................................................................................................

  64 B. Keterbatasan penelitian ........................................................................

  64 A. Kesimpulan ..........................................................................................

  60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................

  54 D. Pembahasan ...............................................................................................

  52 C. Analisis Data .............................................................................................

  50 A. Pelaksanaan Penelitian ..............................................................................

  28 G. Modul Pemberian Penjelasan Tentang Peta Konsep Oleh Peneliti untuk Siswa .........................................................................................................

  39 BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA .......................................................

  38 G. Metode Analisis Data ................................................................................

  37 F. Treatment Penelitian .................................................................................

  37 E. Instrumen Penelitian .................................................................................

  36 D. Metode Penelitian .....................................................................................

  36 C. Desain Penelitian.......................................................................................

  36 B. Tempat dan Subjek Penelitian...................................................................

  36 A. Jenis Penelitian ..........................................................................................

  31 BAB III METODOLOGI PENELITI ..............................................................

  69

  95

  74

  94

  93

  92

  88

  83

  80

  78

  71

  Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran 2 : Surat ke

  70

  ................. ................. ................. ................. ................. i ............... ................. ................. ................. ................. xiv

  ................... ekolah .......

  ................... konsep ........

  ................... esai ........... ngan tes esai ...................

  ................... ................... an tes peta k an tes esai ... itian dari se uk siswa ... sep. ............ ta konsep ....

  iled test) .... siswa denga siswa denga kukan peneli konsep untu an peta kons dengan pet a konsep ..... dengan tes n siswa den

  3 : Hand ou 4 : Bahan u 5 : Lembar 6 : kunci ja 7 : Lembar 8 : Kunci ja 9 : Tabel 10 : tabel t- 11 : Contoh 12 : Contoh eterangan su ut bacaan te untuk latiha r uji pemaha awaban tes d r uji pemaha awaban uji pearson....

  • tes (two tai h jawaban s h jawaban s udah melak entang peta an pembuata aman siswa dengan peta aman siswa pemahaman ...................

  xv

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Kriteria Pemahaman Siswa ......................................................

  44 Tabel 2. Tabel Skor Siswa Tes Peta Konsep dan Tes Esai ..............................

  52 Tabel 3. Tabel Analisis Skor Siswa secara Statistik ........................................

  56 Tabel 4. Tabel Analisis Uji t-test .....................................................................

  58 Tabel 5. Tabel Analisis Kesalahan ...................................................................

  61 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1. Diagram Skematik Neraca Cavendish .......................................

  22 GAMBAR 2. Visualisasi medan gravitasi disekitar benda titik bermassa M ..

  26 GAMBAR 3. Orbit Bumi Berbentuk Lingkaran ..............................................

  27 GAMBAR 4. Orbit Satelit Mengelilingi Bumi ................................................

  27 DAFTAR GRAFIK GRAFIK DISTRIBUSI SKOR SISWA ...........................................................

  54

  

BAB. I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

  Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan sudah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat efisiensi pelaksanaanya. Dalam proses evaluasi itu sendiri selalu berhubungan dengan keputusan nilai. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian dapat dilaksanakan melalui berbagai cara seperti tes tertulis (papper and pencil test), penilaian hasil kerja siswa melalui kumpulan hasil kerja (karya) siswa (portofolio), penilaian produk 3 dimensi dan penilaian unjuk kerja (performance) siswa.(DEPDIKNAS, 2004: 11&12)

  Menurut Carter V. Good dalam bukunya “dictionary of education”

  evaluasi adalah suatu proses pertimbangan penentuan nilai atau penentuan jumlah dari sesuatu dengan penafsiran atau penghargaan yang cermat . Alat

  penilaian yang digunakan untuk evaluasi adalah segala sesuatu baik berupa alat atau pun aktivitas yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar mengajar atau mengukur proses belajar mengajar.

  2 Selama ini mulai dari sekolah dasar sampai ke universitas proses evaluasi pemahaman siswa atau mahasiswa, yang digunakan oleh para guru maupun dosen untuk mengetahui sejauh mana siswa atau mahasiswa memahami konsep suatu materi yang telah diajarkan khususnya fisika, alat evaluasi yang digunakan selalu test pilihan ganda atau soal-soal uraian. Meskipun tidak ada penekanan bahwa alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar harus dengan test soal-soal pilihan ganda atau soal uraian, tetapi selama ini test pemahaman siswa yang digunakan cenderung hanya dengan dua cara tersebut.

  Evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika sebaiknya dilakukan dengan berbagai cara agar guru dapat mengetahui apakah pemahaman siswa sudah mencapai kompetensi yang telah ditentukan atau belum sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan dapat diketahui dengan lebih akurat Evaluasi sebaiknya dilakukan tidak hanya dengan menggunakan tes pilihan ganda dan soal-soal uraian. Masih banyak alat-alat lain yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika salah satunya adalah peta konsep.

  Menurut Ross dan munby (1991) dalam (http//- cmap.coginst.uwf.edu/info/.) Peta konsep memiliki kemampuan yaitu dapat

  mendeteksi atau menggambarkan "kesalahpahaman" pelajar-pelajar yang mungkin mereka peroleh ketika penjelasan-penjelasan isi materi. Peta konsep yang digambar oleh para siswa menyatakan konsepsi-konsepsi yang mereka miliki (atau kesalahpahaman-kesalahpahaman mereka miliki) dan

  3

  dapat membantu instruktur mendiagnose kesalahpahaman-kesalahpahaman yang diakibatkan oleh instruksi yang tidak efektif . Oleh karena itu Peta

  Konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi pemahaman hasil belajar.

  Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui apakah peta konsep benar-benar dapat digunakan untuk evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika.

B. Rumusan Masalah

  ™ Apakah peta konsep dapat digunakan sebagai salah satu alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika?

C. Tujuan Penelitian

  ¾ Untuk mengetahui apakah peta konsep dapat digunakan sebagai salah satu alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika.

D. Manfaat Penelitian

  Bagi guru dan calon guru:

  1. Sebagai pengetahuan baru bagi guru dan calon guru dalam menentukan alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika.

  2. Sebagai alternatif baru alat evaluasi pemahaman siswa dalam belajar fisika

  3. Memberikan gambaran cara lain untuk mengevaluasi hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran fisika.

Konsep

  Konsep didefinisikan oleh Hulse, Egeth, dan Deese (1981) dalam Suharnan, MS (2005) sebagai sekumpulan atau seperangkat sifat yang dihubungkan oleh aturan-aturan tertentu. Sifat yang dimaksud merupakan setiap aspek dari suatu objek atau kejadian yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan objek atau kejadian lain.

  Konsep dalam kehidupan sehari-hari memiliki dua arti yang berbeda. Satu arti konsep adalah “rancangan”. Arti yang lain adalah “pengertian”. Konsep adalah sesuatu yang terbentuk di dalam pikiran manusia mengenai sesuatu objek. Konsep adalah segala yang ada mengenai benda-benda, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa, kondisi- kondisi, dan ciri-ciri (Euwe , 1991 dalam Windarto 2007).

  Rosser (1984) dalam Ratna Wilis Dahar (1989) menyatakan konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Karena setiap orang mengalami stimulus-stimulus yang beda-beda, maka orang membentuk konsep sesuai dengan pengelompokan stimulus-stimulus dengan cara tertentu. Dengan

  5 kata lain suatu konsep merupakan suatu bentuk abstraksi mental yang mewakili kumpulan stimulus-stimulus.

  Konsep adalah sekumpulan klasifikasi-klasifikasi sejumlah objek, peristiwa, atau ide yang serupa menurut sifat-sifat atau atribut-nilai tertentu dalam satu kategori.

B. Pemahaman

  Pemahaman adalah hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan misalnya menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri dari sesuatu yang telah dibaca atau didengarnya. Pemahaman dibedakan dalam tiga kategori yaitu pemahaman tingkat pertama ( pemahaman terjemahan) yaitu terjemahan dalam arti yang sebenarnya, pemahaman tingkat kedua (pemahaman penafsiran ) yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, dan tingkat ketiga (pemahaman eksplorasi) pada tingkat ini seseorang diharapkan mampu untuk mengetahui dibalik yang tertulis, dapat membuat prediksi tentang konsekuensi atau memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus ataupun masalahnya.(sudjana, 2010 : 24)

C. Pemahaman Konsep

  Beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman seseorang terhadap suatu konsep antara lain (1) dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi dengan kalimat sendiri, (2) dapat menjelaskan

  6 makna dari konsep yang bersangkutan kepada orang lain, (3) dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum, (4) dapat menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus, (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis, (c) memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi; (5) dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat, (6) dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berkaitan, (7) dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu pokok bahasan (Hurt, 1970; Martin, 1972; Berg, 1991 dan Kartika Budi, 1990 dalam Kartika Budi, 1992:114)

  Pemahaman konsep adalah kemapuan mengerti makna suatu konsep yang telah diterimanya baik dengan cara mendengarkan, melihat atau membaca konsep, sehingga dengan konsep-konsep yang telah diterima dapat digunakan untuk menjelaskan, menganalisis dan menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan konsep-konsep tersebut.

  7

D. Evaluasi

  1. Pengertian evaluasi Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.(Stufflebeam, 1971 dalam Daryanto, 2007:2)

  Evaluasi adalah proses mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempergunakan patokan-patokan tertentu, patokan-patokan tersebut adalah patokan yang mengandung baik atau tidak baik, memadai atau tidak memadai, memenuhi kriteria atau tidak memenuhi kriteria dan sebagainya (Subiyanto, 1988: 7).

  Evaluasi adalah kegiatan mengidentifikasi dan mempertim- bangkan dari suatu program yang telah dilaksanakan dengan meng- gunakan patokan-patokan tertentu yang mengandung baik atau ti- dak baik, memenuhi kriteria atau tidak dan sebagainya.

  2. Tujuan evaluasi Proses evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah suatu proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan efektif atau tidak, dan dari evaluasi kita dapat mengetahui apakah tujuan pengajaran (khususnya tujuan instruksional khusus) dapat tercapai atau tidak.

  Dalam proses belajar mengajar ada enam tujuan yang ingin dicapai yaitu :

  • Menilai ketercapaian tujuan
  • Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi

  8

  • Sebagai sarana untuk mengetahui apa yang yang siswa telah ketahui.
  • Memotivasi belajar siswa
  • Menyediakan informasi untuk bimbingan konseling
  • Menjadikan evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum

  3. Metode evaluasi Secara garis besar metode evaluasi dalam bidang pendidikan dapat dibedakan menjadi dua macam tipe, yaitu tipe yang pertama dalam tipe tes yang biasanya direalisasikan dengan tes tertulis, tes ini digunakan untuk memperoleh data, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Tes tertulis ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes objektif dan tes esai. Tes tertulis juga digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif pengetahuan secara komprehensif dan fakta penggunaannya, serta dapat pula digunakan untuk menganalisis dan mensintesiskan informasi tentang siswa dan yang kedua adalah tipe non tes yang biasanya direalisasikan dengan bentuk observasi, wawancara/kuesioner, skala sikap, skala minat, skala penilaian, sosiometri, studi kasus, catatan harian, otobiografi, dan checklist.

  4. Fungsi evaluasi Secara garis besar fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut :

  9

  • Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan atau keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru
  • untuk memberikan umpan balik pada guru mengenai program pengajaran yang telah dilaksanakannya, ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar-mengajar serta menyelenggarakan remedial untuk siswa-siswa tertentu.
  • Untuk menentukan hasil atau kemajuan belajar tiap siswa, antara lain berupa nilai yang dicantumkan dalam rapor, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan bagi siswa lulus atau tidak dari jenjang pendidikan tertentu.
  • Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar- mengajar yang tepat, dan sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing siswa. Misalnya proses penjurusan disekolah apakah anak tersebut masuk IPA, IPS atau Bahasa.
  • Untuk mengenali latar belakang kesulitan belajar para siswa, sehingga evaluasi dapat digunakan sebagai dasar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

  5. Jenis-jenis Evaluasi Beberapa jenis evaluasi adalah sebagai berikut:

  10

  • evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang bersangkutan dengan umpan balik yang dimaksudkan untuk bahan memperbaiki proses belajar-mengajar.
  • Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang bersangkutan dengan pemberian nilai, merupakan penentuan atau keputusan mengenai hasil belajar siswa
  • Evaluasi penempatan, yaitu evaluasi yang bersangkutan dengan usaha penempatan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat
  • Evaluasi diagnostik, yaitu evaluasi yang bersangkutan dengan usaha membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajarnya

  6. Evaluasi dalam belajar-mengajar Evaluasi dalam proses belajar-mengajar adalah kegiatan yang diwajibkan oleh undang-undang yaitu pasal 58 ayat (1) UU

  RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, yang menyatakan evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan (Sukardi, 2008 : 12). Menurut Sukardi dalam bukunya Evaluasi Pendidikan

   Prinsip dan Operasionalnya untuk mencapai tujuan tersebut ada empat

  pertimbangan yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam melakukan evaluasi belajar, yaitu sebagai berikut :

  11 a. Mengidentifikasi tujuan yang dapat dijabarkan dari (1) prosedur evaluasi dan hubungannya dengan mengajar, (2) pengembangan interes kebutuhan individu, (3) kebutuhan individu siswa, (4) kebutuhan yang dikembangkan komunitas/masyarakat, (5) dikembangkan evaluasi hasil belajar pendahulunya, (6) dikembangkan dari analisis pekerjaan, dan (7) pertimbangan dari para ahli evaluasi.

  b. Menentukan pengalaman belajar yang biasanya direalisasikan dengan pretes sebagai awal, pertengahan dan pengalaman hasil belajar (postes).

  c. Menentukan standar yang bisa dicapai dan “menantang” siswa belajar lebih giat. Pembuatan standar yang dapat diajarkan melalui penilaian materi, penggunaan alat Bantu visual. Selain itu standar juga dapat dibuat melalui pengembangan dan pemakaian alat observasi yang sering dilakukan oleh seorang guru untuk memenuhi kepentingan mereka.

  d. Mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan guna (1) memilih tujuan, (2) menganalisis pertanyaan problem solving, dan (3) menentukan nilai seorang siswa.

  7. Proses Evaluasi Dalam pelaksanaannya, proses evaluasi tidak lepas dari proses penilaian. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi

  12 tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa.

  Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

  Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini yang dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiensinya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku.

  Alat penilaian dikatakan berkualitas apabila alat tersebut memiliki dua hal yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas alat penilaian adalah ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga menilai apa yang seharusnya dinilai, sedangkan reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Validitas dibedakan menjadi empat bagian yaitu validitas isi, validitas bagun pengertian, validitas ramalan dan validitas kesamaan. Sedangkan reliabilitas itu sendiri juga dibedakan atas empat jenis yaitu reliabilitas tes ulang, reliabilitas pecahan setara, reliabilitas belah dua, dan kesamaan rasional.

  Dalam proses evaluasi ini tidak lepas dari proses-proses penilaian di atas. Tetapi dalam penelitian ini proses penilaian tidak

  13 dibahas lebih lanjut karena peneliti hanya ingin menekankan persoalan pada proses evaluasi dan mengujikan peta konsep sebagai alternatif alat evaluasi pemahaman hasil belajar siswa dalam belajar fisika khususnya pada pokok bahasan hukum newton tentang gravitasi.

E. Peta Konsep

  1. Pengertian Peta Konsep Peta konsep adalah suatu gambaran skematis untuk mereprentasi- kan suatu rangkaian konsep dan kaitan antara konsep-konsep tersebut.

  Peta tersebut mengungkapkan hubungan yang berarti antara konsep- konsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. (Novak &Gowin, 1984; Feldsine, 1987; Fowler, 1987; Moreira, 1987 dalam Suparno 2005:111)

  Sedangkan menurut Paul Suparno (1998:99) dalam bukunya PENDIDIKAN SAINS YANG HUMANIS menyatakan bahwa peta

  konsep adalah suatu alat skematis untuk merepresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi .

  Peta konsep menunjukkan hubungan-hubungan yang memiliki makna antara dua konsep atau lebih. Hierarki susunan peta konsep dapat mengidentifikasi adanya miskonsepsi dengan melihat hubungan antara dua konsep yang telah digambar si pembuat peta konsep apakah sudah benar atau belum. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi

  14 yang salah dan tidak adanya hubungan yang lengkap antar konsep (Novak & Gowin, 1984 dalam Suparno, 1998: 99)

  Peta konsep adalah gambaran grafis dimana titik-titik (kotak atau lingkaran) yang menunjukkan konsep-konsep dan garis-garis (lengkung atau lurus) yang menunjukkan hubungan antara konsep- konsep tersebut. Garis-garis antara konsep-konsep dapat satu jalan, dua jalan atau tidak berarah.

  2. Ciri-ciri Peta Konsep Menurut Ratna Wilis Dahar (1989 : 125) peta konsep memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi, sehingga bidang studi lebih jelas dan mem- pelajarinya lebih bermakna

  b. merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi c. menunjukkan hubungan-hubungan yang jelas antara konsep yang satu dengan yang lain.

  d. Memiliki bentuk hierarki tertentu, biasanya yang paling umum terletak di paling atas dan semakin ke bawah semakin khusus.

  15

  3. Cara Membuat Peta Konsep Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat peta konsep yakni sebagai berikut : a. Memilih topik atau pokok bahasan yang akan dibuat peta konsep b. Menentukan konsep-konsep yang relevan atau berhubungan dengan konsep pokok bahasan yang telah dipilih.

  c. Meletakkan konsep-konsep sesuai dengan hubungannya mulai dari yang paling umum ke yang paling khusus d. Menggambar garis-garis penghubung dan menyatakan hubungan pada garis penghubung tersebut

  Dengan menerapkan langkah-langkah diatas, diharapkan dapat dihasilkan peta konsep yang benar-benar dapat membantu siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar siswa meningkat.

  4. Fungsi Peta Konsep dalam dunia pendidikan khususnya pada proses mengelola kegiatan belajar-mengajar IPA (Fisika). Menurut Kartika Budi (1990) Dalam kegiatan belajar mengajar Peta konsep dapat digunakan dalam banyak hal antara lain sebagai berikut :

  • Dari peta konsep dapat diketahui keutuhan dari bangunan pengetahuan yang dimiliki. Dan juga dapat diketahui keluasan (banyaknya konsep yang dapat ditangkap dari apa yang telah dipelajari) dan kedalaman pemahaman (banyaknya hubungan antara konsep-konsep yang dapat dinyatakan).

  16

  • Untuk menghubungkan ide-ide yang kompleks
  • Untuk membantu pengetahuan (buku pelajaran) dalam pengintegrasian secara eksplisit ilmu pengetahuan yang baru dan yang lama.
  • Untuk menaksir pemahaman atau meramalkan ketidakpahaman.

  5. Penerapan-penerapan Peta Konsep a.

   Sebagai alat kreativitas : Menggambar suatu peta konsep

  dapat dibandingkan dengan mengambil bagian di suatu sesi pengungkapan pendapat. Ketika satu orang menurunkan gagasan secara tertulis, gagasan-gagasan tersebut menjadi lebih jelas dan pikiran dapat mengeluarkan gagasan-gagasan baru. Gagasan-gagasan yang baru terhubung dengan gagasan-gagasan yang sudah ada, akhirnya mereka dapat juga mencetuskan asosiasi-asosiasi baru mendorong ke arah gagasan-gagasan baru

  b.

   Untuk hiperteks mendisain alat : Untuk menciptakan

  dokumen hiperteks dengan sambungan dengan dokumen yang lain. Surat menyurat yang struktural antara desain hiperteks dan peta konsep membuat pemetaan konsep suatu alat yang bisa duduk untuk merancang struktur yang konseptual dari hiperteks c.

   Sebagai alat komunikasi : Peta konsep yang dihasilkan oleh

  seseorang menunjukkan suatu informasi struktur atau

  17 gagasan-gagasan. Suatu peta konsep dihasilkan sekelompok orang menunjukkan gagasan untuk kelompok. Di dalam kasus apapun, pemetaan konsep dapat digunakan sebagai suatu komu- nikasi untuk orang-orang yang terbiasa dengan mendiskusikan konsep-konsep dan hubungan-hubungan antara konsep-konsep.

  d.

Sebagai alat pelajaran : Penyusun teori pelajaran menyatakan

  bahwa pengetahuan baru harus terintegrasi ke dalam struktur yang telah ada untuk diingat dan memiliki makna. Jonassen (1996) dalam (http//cmap.ihmc.us/Publications/Research- Papers/TheoryUnderlyingConceptMap.pdf) menyatakan bahwa yang ditunjukkan oleh para siswa sebagian dari pemikiran mereka yang terbaik, ketika mereka mencoba untuk menunjukkan sesuatu dengan nyata, dan berpikir adalah suatu syarat perlu untuk belajar.

  e.

Sebagai Alat penilaian : Peta konsep dapat juga digunakan

  sebagai alat penilaian. satu hasil sampingan yang penting dari peta konsep kemampuannya untuk mendeteksi atau menggambarkan "kesalahpahaman" yang mungkin dimiliki oleh peserta didik ketika penjelasan-penjelasan isi materi.

  Peta konsep yang digambar oleh para siswa/peserta didik menyatakan konsepsi-konsepsi mereka (atau kesalahpahaman-kesalahpahaman mereka) dan dapat

  18 membantu instruktur mendiagnosa kesalahpahaman- kesalahpahaman bahwa instruksi yang telah dibuat tidak efektif (Ross dan Munby, 1991 dalam http//cmap.coginst. uwf.edu/info/.) f.

Peta konsep sebagai alat evaluasi : Penggunaan peta konsep

  sebagai alat evaluasi didasarkan pada tiga gagasan dalam teori kognitif Ausubel : (a) struktur kognitif itu diatur secara hierarkis, dengan konsep-konsep dan proposisi-proposisi yang lebih inklusif, lebih umum superordinat terhadap konsep-konsep dan proposisi-proposisi yang kurang inklusif dan lebih khusus; (b) konsep-konsep dalam struktur kognitif mengalami diferensiasi progresif. Dalam ausubel ini menyatakan bahwa belajar bermakna merupakan proses yang kontinu, dimana konsep-konsep baru memperoleh lebih banyak kaitan-kaitan proposional. Jadi konsep-konsep tidak pernah tuntas dipelajari tetapi selalu dipelajari, dimodifikasi, dan dibuat lebih inklusif; (c) Penyesuaian Integratif. Prinsip ini menyatakan bahwa belajar bermakna akan meningkat, bila siswa menyadari hubungan-hubungan baru (kaitan-kaitan konsep) antara kumpulakan (sets) konsep-konsep atau proposisi-proposisi yang berhubungan. Dalam peta konsep penyesuaian integratif ini diperlihatkan dengan adanya

  19 kaitan-kaitan silang (cross links) antara kumpulan konsep- konsep.(Ratna Wilis Dahar :1989)

  Menurut Novak dan Gowin (1985) dalam Ratna Wilis Dahar (1989 : 132) dalam menilai peta konsep yang telah dibuat oleh siswa ada empat kriteria penilaian yang harus diperhatikan yaitu : (1) kesahihan proposisi yaitu hubungan antara konsep-konsep yang ditunjukkan dengan garis-garis Penghubung dan keterangan kata hubung; (2) adanya hierarki yaitu peta konsep yang dibuat mulai dari konsep-konsep yang paling umum diletakkan pada bagian paling atas dan yang paling khusus diletakkan pada bagian yang paling bawah; (3) adanya kaitan silang, yaitu peta konsep menunjukkan adanya hubungan yang berarti antara satu bagian hierarki dari hierarki konnsep dengan bagian yang lain; (4) adanya contoh- contoh yaitu objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang dilukiskan dalam tingkatan konsep. Berdasarkan uraian diatas, dengan peta konsep kita dapat mengetahui suatu kesalahpahaman, atau kemapuan seseorang untuk mengaitkan konsep yang satu dengan konsep yang lain, serta kita juga dapat mengetahui sejauh mana seseorang mampu mengetahui hubungan antar konsep tersebut. Sehingga seorang guru atau pelaksana pendidikan dapat mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan guru mengetahui

  20 apakah pelajaran yang sudah diajarkan telah dipahami oleh siswa dengan baik, sehingga pelaksana pendidikan (Guru) dapat mengetahui sejauh mana kompetensi dasar yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Selain itu guru juga dapat menentukan langkah selanjutnya dalam menentukan metode pembelajaran, apakah metode yang telah diterapkan baik untuk diterapkan lagi atau tidak, atau guru harus menentukan metode lain untuk pembelajaran berikutnya. Dengan kata lain peta konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi hasil belajar siswa.

  Dalam penelitian ini, peneliti hanya ingin meneliti peta konsep digunakan sebagai salah satu alat evaluasi hasil belajar siswa khususnya dalam belajar fisika. Materi yang digunakan peneliti untuk penelitian ini adalah materi kelas XI pada pokok bahasan Hukum-hukum Newton Tentang Gravitasi.

F. Materi Hukum Newton Tentang Gravitasi

  i. Gaya Gravitasi Contoh gaya tarik bumi yang ada dalam kehidupan sehari- hari adalah berat badan kita, yaitu gaya yang menarik tubuh kita kebumi. Selama studi tentang gerak planet dan bulan, Newton menemukan sifat fundamental dari gaya tarik gravitasi diantara dua benda. Menyertai hukum ketiga geraknya (hukum I, II, dan

  21

  III Newton) pada tahun 1687 Newton mempublikasikan hukum gravitasi yang dapat dinyatakan sebagai berikut : “ gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-

  menarik yang besarnya berbanding lurus dengan hasil kali massa-massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak keduanya”

  Hukum gravitasi tersebut apabila kita tuliskan dalam bentuk persamaan adalah :

  m m 1 2 F = G …………………………..(3.1) 2 r

  Dimana : F = gaya tarik gravitasi (N) m ,m = massa masing-masing benda (kg)

  1

  2

  r = jarak antara kedua benda (m) G = konstanta gravitasi umum yang selanjutnya

  • 11

  2

  2

  diketahui besarnya adalah 6.67x10 Nm /kg .

  Nilai konstanta G didapatkan dari hasil eksperiment yang dilakukan oleh Henry Cavendish (1731-1810) pada tahun 1978 dengan menggunakan sebuah neraca torsi yang diperhalus dan kepekaan yang luar biasa. Alat ini disebut Neraca Cavendish ditunjukkan oleh gambar berikut:

  22 Gambar 1. Diagram Skematik Neraca Cavendish

  Neraca diatas terbuat dari batang ringan yang bagian tengahnya digantung dengan seutas kawat halus (serat kuarsa) pada kedua ujung batang ringan terdapat dua bola timbal yang identik bermassa m dan kira-kira berdiameter 2 inci, dan dua bola timbal besar bermassa M dengan diameter kira-kira 8 inci. Bola besar dapat digerakkan ke bola kecil m , gaya tarik-menarik antara M dan m menyebabkan batang ringan terpuntir dan serat kuarsa berputar. Besarnya sudut puntiran batang ringan dideteksi dari pergesran berkas cahaya pada skala. Kemudian sistem dikalibrasi sehingga besar gaya yang diperlukan untuk menghasilkan puntiran dapat diketahui. Gaya tarik-menarik antara M dan m dapat dihitung secara langsung dari data sudut puntiran serat kuarsa. Sehingga dengan menyusun persaman (3.1) persamaan dapat disusun sebagai berikut :

  23

  2 Mm Fr F = G atau G = 2 r mM

  Dengan nilai F yang ditentukan oleh percobaan Cavendish maka dengan mudah massa bolo-bola timbal (M dan m) dan jarak antara keduanya dari pusat-ke pusat (r) dapat diketahui. Dengan demikian besar G dapat dihitung dengan mudah.

  • 11

  2

  2 Sehingga didapatkan konstanta yaitu 6.67x10 Nm /kg .

  ii. Medan Gravitasi Hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya gravitasi yang dialami oleh benda bermassa m yang terpisah sejauh r dari benda lain dari benda lain yang bermassa M dirumuskan :

  Mm F G ……………………………(4.1)

  = 2

  r

  Berdasarkan hukum gerak Newton (hukum II Newton) gaya yang bekerja pada benda bermassa m dan mengalami percepatan a dirumuskan sebagai berikut :

  F = ma …………………………………(4.2) Dengan menyamakan persamaan (4.1) dan (4.2) maka diperoeh:

  Mm ma G = r

  24

  GM a = ………………………(4.3) 2 r

  Percepatan yang timbul akibat gaya gravitasi bumi ini disebut percepatan gravitasi, yang biasanya diberi symbol dengan huruf g. Sebagai contoh, untuk percepatan gravitasi bumi berdasarkan data-data berikut

  • 11

  2

  2

  24 G = 6.67x10 Nm /kg , massa bumi M = 5.98x10 kg, dan B

  

6

  jari-jari bumi R = 6.38x10 m diperoleh :

  B M B g = G 2 R B 24 5 .